Anda di halaman 1dari 72

FISIKA

BAB I

BESARAN POKOK DAN SATUAN

A. Pengukuran, Besaran dan Satuan

Pengukuran-pengukuran besaran fisis di atas dapat mencakup berbagai besaran seperti


kecepatan, temperatur, gaya, arus listrik, waktu dan ratusan besaran fisis yang lain. Tentu saja
pengukuran besaran yang barangkali sering dilakukan adalah mengukur panjang benda seperti
buku misalnya. Dalam mengukur panjang buku saudara biasanya menggunakan alat ukur yang
disebut penggaris. Dalam penggaris ada skala-skala panjang tertentu. Hasil ukur panjang buku
yang saudara ukur adalah berupa angka yang terbaca pada penggaris. Dalam hal ini besaran fisis
yang saudara ukur adalah panjang. Secara umum besaran (besaran fisis) adalah sesuatu yang
dapat dinyatakan keberadaannya dengan suatu angka atau nilai. Sedangkan pengukuran adalah
proses mengukur suatu besaran, yaitu membandingkan nilai besaran yang sedang kita ukur
dengan besaran lain sejenis yang dipakai sebagai acuan. Dalam hal pengukuran panjang buku di
atas kita membandingkan panjang (besaran) buku dengan panjang (besaran sejenis) penggaris
sebagai acuan. Apakah ada sesuatu yang bukan besaran? Sesuatu yang dapat diwakili dengan
angka adalah sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur. Keindahan, kesenangan apa dapat
diukur dengan alat?

Tampaknya keindahan bagi seseorang belum tentu sama indahnya bagi orang lain. Jadi
keindahan sangat relatif dan tidak dapat diukur eksak. Jadi keindahan bukan besaran fisis.
Demikian juga manakala kita mengukur, maka acuan ukuran yang digunakan dapat berbeda.
Mengukur panjang meja dengan meteran kita bisa mengatakan panjangnya 100 cm (baca:
centimeter) misalnya. Sebaliknya jika acuan kita adalah sebatang pencil maka panjang meja itu
kita katakan misalnya 6 pensil. Jadi kita perlu mendefinisikan apa yang disebut satuan sebagai
ukuran terkecil apa nilai besaran fisis itu dinyatakan. Jadi panjang meja jika kita nyatakan dalam
satuan cm, misalnya disebutkan 100 cm. Karena itu kita perlu mem-baku-kan satuan yang
digunakan supaya dapat diterima di mana-mana oleh semua orang. Artinya jika kita menyatakan
panjang buku adalah 30 cm maka orang lain yang kita beri tahu akan mengerti makna dari 30 cm
tersebut. Coba jika saudara memberi tahu pada orang tersebut bahwa panjang buku adalah 3
pensil! Apakah orang tersebut mengerti?
B. BESARAN DAN SATUAN BAKU (STANDAR)

1. Besaran dan Satuan Dasar (Pokok)

Sampai di sini kita sudah mengetahui bahwa dalam fisika kita memerlukan satuan baku untuk
menyatakan nilai suatu besaran supaya dapat dimengerti oleh komunitas fisika. Fisikawan seharusnya
menggunakan satuan internasional yang definisinya disetujui oleh sebuah komite saintis internasional. (

Untuk menyatakan satuan baku (standar) ada berbagai cara, misalnya dua yang dikenal luas
adalah:

a. Satuan MKS (Meter, Kilogram and Second) atau juga sistem Metrik.

b. Satuan CGS (Centimeter, Gram and Second). Sering disebut juga sistem Gaussian.

Satuan SI sering digunakan dalam fisika, sedangkan satuan CGS sering digunakan dalam kimia,
meskipun ini tidak mutlak. Namun kedua sistem satuan ini banyak digunakan secara internasional.

Ada juga sistem satuan British yang populer digunakan sedikit negara seperti di Amerika Serikat,
Inggris, Myanmar dan Liberia:

Satuan British (panjang dalam feet (ft), massa dalam slug dan waktu dalam detik (s)). Sistem
MKS menggunakan satuan meter untuk panjang, kilogram untuk massa benda dan detik (second) untuk
waktu. Sedangkan sistem CGS menggunakan satuan centimeter untuk panjang, gram untuk massa dan
detik untuk waktu. Sistem British menggunakan satuan feet untuk panjang, slug untuk massa dan detik
untuk waktu. Pilihan sistem mana yang digunakan dalam hal ini tidak ada keharusan, namun sistem MKS
adalah yang banyak digunakan secara luas.

Kita lihat meskipun antara sistem MKS dan CGS sangat mirip, namun dalam kajian listrik-magnet
(elektrodinamika) persamaan-persamaan yang digunakan di kedua sistem bentuknya cukup berbeda.
Tentu saja antar ketiga sistem satuan ada konversi satu sama lain.

1 kg (MKS) = 1000 gram (CGS) = 1/ 14,59 slag (British). 1 meter (MKS) = 100 cm (CGS) = 3,281 feet
(British
Untuk sistem MKS, sejak Tahun 1960 melalui Konferensi Internasional untuk berat dan ukuran, telah
memasukkan satuan ampere (A) sebagai satuan dasar (pokok). Sehingga menjadi sistem MKSA (meter-
kilogram-secondampere). Sistem satuan internasional, SI (”systeme international” menurut bahasa
Perancis) adalah versi modern dari sistem matriks melalui konvensi internasional.

Dengan sistem SI ini maka ada 7 besaran dasar (pokok) dan besaran lain yang dapat diturunkan dari
besaran dasar (pokok), disebut besaran turunan, melalui persamaan matematik yang sesuai. Satuan
besaran Oleh karena itu, ada yang satuan dasar (pokok) dan juga satuan turunan. Ketujuh besaran dasar
(pokok) seperti: panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya dan jumlah zat. Pada Tabel
1.1 memperlihatkan 7 buah besaran dasar (pokok) beserta satuannya dalam sistem SI. Kita juga
memerlukan simbol yang biasa digunakan untuk menyatakan satuan.

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas maka kita dapat menyatakan dengan lebih baik, misalnya sebuah
meja mempunyai panjang  = 100 cm dan massa m = 80 kg.

Jumlah besaran turunan dalam hal ini banyak sekali bahkan sampai ratusan jumlahnya, namun
pada dasarnya semua besaran turunan diperoleh dengan menggunakan besaran-besaran dasar (pokok)
melalui persamaan matematik tertentu. Contoh besaran turunan adalah,

Pemberian simbol besaran dan satuan di atas sifatnya adalah konvensi internasional yang
disepakati. Sebenarnya saudara boleh memilih simbol yang lain sejauh saudara konsisten
mendefinisikan sebuah simbol dan satuan yang digunakan. Simbol besaran fisis yang sering digunakan
adalah berdasarkan huruf Yunani seperti

Tabel 1.2 di bawah ini. Tabel 1.2. Huruf-huruf Yunani untuk Simbol Besaran Fisis
2. Definisi Satuan Baku (Standar)

Tabel 1.3 di bawah ini memberikan definisi-definisi untuk besaran dasar (pokok).

Tabel 1.3 Definisi Satuan Dasar (pokok) Dalam SI


3. Besaran dan Satuan Turunan

Kita sudah membahas besaran dan satuan dasar (pokok). Tabel 1.4 adalah untuk besaran yang
diturunkan dari besaran dasar (pokok), beserta satuannya.
Tabel 1.4. Besaran (SI) Turunan dan Satuannya

Selain besaran di atas, ada juga besaran turunan yang diberi nama khusus, seperti pada Tabel 1.5 di
bawah ini.
Telah dijelaskan juga bahwa ada beberapa sistem satuan, yaitu MKS, CGS dan British. Tabel di bawah ini
adalah besaran fisis dan satuannya dalam sistem satuan yang berbeda.
C. PREFIKS UNTUK SATUAN

Kita akan sering, dalam perhitungan-perhitungan fisika, melibatkan bilangan-bilangan yang


sangat besar atau sangat kecil. Jika bilangan-bilangan itu disebutkan apa adanya maka kurang lugas
kurang enak didengar. Misalkan kita mengatakan, sebuah jalan raya panjangnya 10.000 m. Dalam
banyak hal penyebutan ini kurang enak didengar dan dimengerti. Akan lebih baik jika dinyatakan,
Sebuah jalan raya panjangnya 10 km (baca: kilometer, dengan kilo sebagai prefiks).

Jadi dalam hal ini kita mempunyai: 10.000 m = 10 km = 103 m

Atau misalnya disebutkan panjang bakteri yang terlihat pada mikroskop adalah 0,000006 m.
Tentu saja akan lebih baik jika disampaikan panjang bakteri adalah 6 mikron (micrometer),

jadi: 0,000006 m = 6 = 6106 m

Ada banyak cara untuk menyederhanakan penyebutan sebuah nilai besaran.


Tabel 1.6 memberikan aturan untuk menyebutkan sebuah jumlah dengan cara lain.

Untuk membantu satuan SI dapat diterapkan ke fenomena yang lebih luas maka pada
pertemuan ke-19 the General Conference on Weights and Measures, pada Tahun 1991, menambahkan
prefiks yotta sampai yocto, yaitu:

D. ATURAN DAN KONVENSI CARA PENULISAN BESARAN DAN SATUAN


Besaran dan satuan mempunyai aturan dalam penulisan. Jadi jika saudara menuliskan simbol
besaran dan satuan, baik dalam sebuah persamaan maupun secara sendirian perlu mengikuti aturan
yang disepakati.
9. Prefiks satuan tidak boleh diapit dengan prefiks satuan yang lain, karena sebenarnya masih dapat
disederhanakan. Contoh: nm (nanometer) tidak boleh dituliskan mµm (millimicrometer). 10. Untuk
satuan yang merupakan satuan turunan hasil pembagian, yang baik pembilang maupun penyebut
mengandung prefiks maka dapat membingungkan arti. Oleh karena itu, lebih baik diusahakan hanya ada
satu prefiks di pembilang. Contoh: 10 kV/ mm sebenarnya dapat diterima namun akan lebih baik jika
dinyatakan dalam 10 MV/ m karena hanya ada satu buah prefiks.
E. Alat Ukur

a. Alat ukur panjang


a) Mistar/penggaris untuk mengukur benda yang panjangnnya kurang
dari 50 cm seperti panjang buku dan panjang pensil. Ketelitiannya
1mm.
b) Jangka sorong untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, dan
kedalaman sebuah benda. Jangka sorong terdiri dari skala utama
(tetap)dan skala pendek (nonimal) ketelitiannya 0,01 cm atau 0,1 mm.
c) Mikrometer sekrup untuk mengukur ketebalan kertas, plat lempengan,
dan diameter kawat. Ketelitiannya 0,01 mm.
d) Meteran/roll meter untuk mengukur jarak yang agak jauh seperti
panjang ruangan,lebar ruangan, panjang lapangan.

Satu meter adalah sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang
hampa udara selama

b. Alat ukur massa


a) Neraca pegas
b) Timbangan lengan gantung (dacin)
c) Timbangan duduk
d) Neraca digital
e) Neraca o’hauss
f) Neraca sama lengan
Massa 1 kilogram sama dengan massa 1 liter air murni pada suhu 4º C. masa
bersifat tetap artinya tidak berubah dimana pun benda tersebut berada. Berat
benda oleh gaya gravitasi bumi.

c. Alat ukur waktu


a) Arloji (jam tangan), ketelitiannnya 0,1 sekon.
b) Stopwatch, ketelitiannya 0,01 sekon
c) Jam atom sesium, merupakan alat ukur waktu yang paling teliti.
Satu sekon standar adalah waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk
bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
BAB II
KINEMATIKA
2.1.Jarak dan perpindahan
Membedakan antara jarak yang telah ditempuh sebuah benda, dan perpindahannya, yang
didefinisikan sebagai perubahan posisi benda tersebut. Dengan demikian, perpindahan
adalah seberapa jauh jarak benda tersebut dari titik awalnya. Untuk melihat perbedaan antara
jarak total dan perpindahan, bayangkan seseorang yang berjalan sejauh 70 m kea rah timur
dan kemudian berbalik ke arah barat dan berjalan menempuh jarak 30 m. jarak total yang
ditempuh adalah100 m, tetapi perpindahannya hanya 40 m karena orang itu pada saat ini
hanya berjarak 40 m dari titik awalnya.
Misalnya, gerak sebuah benda selama selang waktu tertentu. Misalkan pada waktu awal,
sebut 𝑡1 , benda berada pada sumbu x di titik 𝑥1 pada system koordinat. Beberapa waktu
kemudian, pada waktu 𝑡2 , anggap benda itu berada pada titik 𝑥2 . Perpindahan benda ini
adalah 𝑥2 - 𝑥1 , dan ditunjukkan oleh tanda panah yang ditunjukkan oleh tanda panah yang
menunjuk ke kanan, untuk mudahnya bisa dituliskan

∆𝑥 = 𝑥2 - 𝑥1

Dimana symbol (delta) berarti “perubahan pada”. Dengan demikian ∆𝑥 berarti “perubahan
pada x,” yang merupakan perpindahan. Perhatikan bahwa “perubahan pada” besaran apapun
berarti nilai akhir besaran tersebut dikurang nilai awalnya.

2.2.Kelajuan dan Kecepatan


Aspek yang paling nyata dari gerak benda adalah seberapa cepat benda tersebut bergerak-
laju atau kecepatannya.
Istilah “laju” menyatakan seberapa jauh sebuah benda berjalan dalam suatu selang waktu
tertentu. Jika sebuah mobil menempuh 240 kilometer (km) dalam 3 jam, kita katakana bahwa
laju rata-ratanya adalah 80 km/jam. Secara umum, laju rata-rata sebuah benda didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut :
jarak tempuh
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
waktu tempuh yang diperlukan

Istilah kecepatan dan laju sering sering dipertukarkan dalam bahasa sehari-hari. Tetapi
dalam fisika kita membuat perbedaan di antara keduanya. Laju adalah sebuah bilangan
positif, dengan satuan. Kecepatan, di pihak lain, digunakan untuk menyatakan baik besar
(nilai numerik) mengenai seberapa cepat sebuah benda bergerak maupun arah geraknya. Ada
perbedaan kedua antara laju dan kecepatan: yaitu, kecepatan rata-rata didefinisikan dalam
hubungannya dengan perpindahan, dan bukan dalam jarak total yang ditempuh:

perpindahan
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛

2.3.Percepatan

Percepatan menyatakan seberapa cepat kecepatan sebuah benda berubah. Percepatan


rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan untuk
perubahan ini.

perubahan kecepatan
𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
waktu yang diperlukan

Dalam symbol-simbol, percepatan rata-rata 𝑎̅ selama selang waktu ∆𝑡 = 𝑡2 - 𝑡1 pada waktu


kecepatan berubah sebesar ∆𝜐 = 𝜐2 - 𝜐1 didefinisikan sebagai

𝜐2− 𝜐1 Δ𝜐
𝑎̅ = =
𝑡2 − 𝑡1 Δ𝑡

2.4. Persamaan- persamaan penting gerak

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan
memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur.

Pada gerak lurus berubah beraturan, gerak benda dapat mengalami percepatan atau
perlambatan. Gerak benda yang mengalami percepatan disebut gerak lurus berubah beraturan
dipercepat, sedangkan gerak yang mengalami perlambatan disebut gerak lurus berubah beraturan
diperlambat. Benda yang bergerak semakin lama semakin cepat dikatakan benda tersebut
mengalami percepatan.

Variable - variabel yang berhubungan Persamaan

Kecepatan,Waktu, Percepatan
𝜐 = 𝑣0 + at

Kecepatan awal, akhir, dan rata-rata 1


𝑣̅ = 2 (𝑣𝑜 + v)

Jarak, Kecepatan, Waktu 1


Δ𝑥 = 𝑣̅ t = (𝑣𝑜 + v ) t
2

Jarak, Percepatan, Waktu 1 2


Δ𝑥 = 𝑣𝑜 𝑡 + 𝑎𝑡
2

Kecepatan, Jarak, Percepatan 𝑣 2 = 𝑣0 2 + 2 a Δ𝑥


BAB III
GAYA

2.1 Konsep Gaya


Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda. Gaya dapat menimbulkan
perubahan posisi,gerak atau perubahan bentuk. Gaya termasuk besaran vector yang memiliki
nilai dan arah. Gaya dapat diukur dengan alat yang disebut dynamometer. Untuk melakukan
sebuah gaya diperlukan usaha, maka semakin besar gaya yang dilakukan, maka semakin besar
pula usaha yang dikeluarkan. Gaya disimbolkan dengan huruf F singkatan dari Force dan satuan
gaya dalam SI (Satuan International) adalah Newton.

Rumus gaya : F = m × a

Sifat gaya terbagi menjadi 3, yaitu :


a. Gaya dapat merubah arah. Contohnya bola yang dlemparkan ketembok akan
menggelinding kelantai.
b. Gaya dapat merubah bentuk benda. Contohnya gelas yang pecah ketika jatuh kelantai.
c. Gaya yang menyebabkan benda bergerak menjadi diam. Contohnya gaya gesek yang
menyebabkan mobil berhenti ketika direm.

2.2 Macam-Macam Gaya


Gaya dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

a. Gaya Sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang dapat terjadi apabila terjadi persentuhan antara dua
benda. Contoh dari gaya sentuh :
- Gaya gesek, yaitu gaya yang terjadi akibat setuhan antara benda dengan
permukaan bidang yang kasar.
- Gaya mesin, yaitu gaya yang terjadi akibat adanya interaksi atau sentuhan antar
abagian mesin satu dengan yang lain.
- Gaya otot, yaitu gaya yang terjadij ika ada interaksi antara otot-otot pada anggota
gerak tubuh, seperti bisep dan trisep.
- Gaya pegas, yaitu berupa gaya balik pada pegas dengan besar yang sama seperti
gaya dorong atau tekan yang dilakukan pada pegas tersebut.
b. Gaya Tak Sentuh
Gaya tak sentuh adalah gaya interaksi yang dapat terjadi walaupun tidak ada
persentuhan antara dua benda. Gaya tak sentuh terjadi karena adanya medan di
sekitar benda tersebut. Contoh dari gaya tak sentuh :
- Gaya gravitasi (gaya gravitasi bumi), yaitu gaya yang terjadi karena bumi
memiliki massa yang sangat besar, yaitu hampir 6.1024 kg. Hal ini menyebabkan
batu yang dilempar keatas selalu jatuh kembali ke bumi.
- Gaya magnet, yaitu gaya yang dimiliki oleh benda-benda yang bersifat magnet.
- Gaya elektrostatis (gaya listrik), yaitu gaya yang terjadi pada benda-benda yang
bermuatan listrik. Hal ini sama seperti penggaris yang digosokkan kerambut
kering.

2.3. Perpaduan Gaya


a. Penjumlahan Gaya Segaris dan Searah
Jika terdapat dua atau lebih gaya yang segaris atau searah maka resultan gaya (∑ 𝐹)
adalah penjumlahan dari seluruh gaya-gaya tersebut.

Rumusnya :
∑ 𝑭 = F1 +F𝟐

b. Pengurangan Gaya yang Segaris dan Berlawanan Arah


Jika terdapat dua atau lebih gaya yang segaris dan berlawanan arah maka gaya
tersebut harus dikurangi. Resultan gaya akanmengikuti arah yang memiliki nilai
paling besar.

Rumusnya : ∑ F = 𝐹1 -𝐹2
2.3 Hukum – Hukum Newton dan Rumus

1. Hukum Gerak Newton Pertama


Hukum newton pertama menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang bekerja
pada sebuah benda,benda tersebut akan tetap diam.,atau jika sedang bergerak,akan
tetap bergerak dengan laju konstan dalam garis lurus.
Berdasarkan penemuan ini,Isaac Newton membangun teori geraknya yang terkenal.
Analisis Newton tentang gerak dirangkum dalam “tiga hukum gerak”. Dalam karya
besarnya, Principia (diterbitkan tahun 1687),Newton menyatakan terima kasihnya
kepada Galileo. Pada kenyataannya, hukum gerak newton pertama sangat dekt
dengan kesimpulan Galileo. Hukum tersebut menyatakan bahwa;
Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap
sepanjang garis lurus,kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol.
Hukum newton pertama tidak berlaku pada setiap kerangka acuan. Sebagai contoh
jika kerangka acuan Anda tetap di dalam mobil yang dipercepat, sebuah benda seperti
cangkir yang diletakkan di atas dashboard mungkin bergerak ke arah Anda(cangkir
tersebut tetap diam selama kecepatan mobil konstan).

2. Hukum Gerak Newton Kedua


Hukum newton kedua menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya
mempengaruhi gerak. Tetapi kita mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu datang?
Beberapa pengamatan membuktikan bahwa gaya yang diberikan ke sebuah benda
selalu diberikan oleh benda lain. Seekor kuda menarik kereta, seseorang mendorong
kereta belanja, martil mendorong paku, magnet menarik penjepit kertas. Pada semua
contoh ini, gaya diberikan pada sebuah benda, dan gaya tersebut diberikan oleh benda
lain. Misalnya, gaya yang diberikan pada paku diberikan oleh martil.
Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama
dengan arah gaya total yang bekerja padanya.
Ini adalah hukum gerak newton kedua. Bentuk persamaannya dapat dituliskan
∑𝐹
𝑎=
𝑚
Di mana a adalah percepatan,m adalah massa, dan ∑F merupakan gaya total.simbol
∑(huruf Yunani “sigma”) berarti “jumlah dari”; F adalah gaya. Sehingga ∑F berarti
jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda tersebut,yang kita
definisikan sebagai gaya total.
Kita susun kembali persamaan ini unttuk mendapatkan pernyataan yang lebih kita
kenal untuk hukum newton kedua :
∑F = 𝑚a
Hukum newton kedua menghubungkan antara deskripsi gerak dengan
penyebabnya,gaya. Hukum ini merupakan hubungan yang paling dasar pada fisika.
Dari hukum newton kedua kita bisa membuat definisi yang lebih tepat mengenai gaya
sebagai sebuah aksi yang bisa mempercepat sebuah benda.
3. Hukum Gerak Newton ketiga
Hukum Newton kedua menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya
mempengaruhi gerak. Beberapa pengamatan membuktikan bahwa gaya yang di
berikan ke sebuah benda selalu di berikan oleh benda lain. Seekor kuda menarik
kereta, seseorang mendorong kereta belanja, martil mendorong paku, magnet menarik
penjepit kertas. Pada semua contoh ini, gaya di berikan pada sebuah benda, dan gaya
tersebut di berikan oleh benda lain. Misalnya, gaya yang di berikan pada paku di
berikan oleh martil.
Tetapi Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya seperti itu memang benar
martil memberikan gaya pada paku. Tetapi paku tersebut jelas memberikan gaya
kembali kepada martil, karena kecepatan martil tersebut dengan cepat di perkecil
sampai nol setelah terjadi kontak. Hanya gaya yang besarlah yang menyebabkan
perubahan kecepatan martil yang begitu cepat. Kata Newton, kedua benda tersebut
harus di pandang sama. Martil memberikan gaya pada paku, dan paku memberikan
gaya balik kepada martil. Ini merupakan inti dari hukum gerak Newton ketiga.
Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda
yang pertama.
Hukum ini kadang-kadang di nyatakan juga sebagai "untuk setiap aksi ada reaksi
yang sama dan berlawanan arah". Pernyataan ini memang benar. Tetapi untuk
menghindari kesalahpahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa gaya "reaksi"
bekerja pada benda yang berbeda.
Sebagai bukti validitas hukum Newton ketiga. Perhatikan tangan anda ketika
mendorong kereta belanja atau ujung meja. Jika tangan anda mendorong ujung meja
( vektor gaya ke arah kanan bawah ),meja mendorong tangan anda kembali ( vektor
ini di gambarkan dengan arah yang berlawanan, untuk mengingatkan kita bahwa gaya
ini bekerja pada benda yang berbeda ).
BAB IV
USAHA DAN ENERGI
A. Pengertian Usaha
usaha adalah salah satu bentuk tenaga yang ditampilkan oleh adanya perpindahan
benda. Usaha dicirikan oleh adanya benda yang berpindah. Misalnya seekor kuda dengan
masa m berjalan mendaki tebing sehingga ketinggiannya naik h relative terhadap posisi
semula. Jika ditempat itu ber-percepatan gravitasi bumi g maka dikatakan bahwa usaha
oleh kuda itu sebesar mgh. Sama dengan kenaikan tenaga potensialnya. Jika selama
1
berjalan itu kelajuan kuda v maka tenaga geraknya 𝑚𝑣2. Air didalam tendon, yang
2

berada 4 meter diatas sumur, buktikan, kalau kita ini mengeluarkan air dari tanah, cukup
dengan memutar kran sehingga air pun lansung mengalir tanpa perlu mendorongnya. Itu
berbeda dengan air didalam sumur yang tenaga potensialnya negative (karena posisinya
di bawah kita) sehingga untuk mengmbilnya dari sumur kita harus menimba dengan
katrol.
Usaha yang dilakukan pada sebuah benda oleh gaya konstan, F,(baik besar maupun
arahnya) didefinisikan sebagai hasil kali besarnya perpindhan, s, dengan komponen gaya
yang sejajar dengan perpindahan itu. Definisi dalam fisika adalah yang dilakukan pada
1 1
sebua benda oleh gaya konsta 𝐹 dan menyebabkan perpindahan sama dengan besarnya
𝑆
1 1
pindahan, s, kali komponen gaya 𝐹 yang sejajar dengan perpindahan 𝑠 .

B.Pengertian Energi

Energi (tenaga) adalah besaran yang dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain, tetapi tidak dapat di ciptakan atau di musnahkan. Misalnya pada
peristiwa gerak jatuh bebas, setiap benda cenderung bergerak ke sebuah posisi
sehingga tenaga potensialnya minimum. Peristiwa ini terjadi perubahan bentuk
tenaga (energy), yaitu dari tenaga potensial menjadi tenaga gerak. Ini terbukti
dengan begitu benda di lepas, benda langsung bergerak sendiri.

Manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan selalu memerlukan energy


untuk menjaga kelangsungan hidupnya pada prinsipnya sumber energy dari
semua makluk hidup di permukaan bumi adalah sinar matahari.
C.Perbedaan Energi Kinetik dan Energi Pontensial

1. Energi Kinetik

Energy kinetis adalah energy yang dimiliki oleh sebuah benda karena
gerakannya. Energy kinetis didefinisikan sebagai usaha yang dibutuhkan untuk
menggerakan sebuah benda dengan massa tertentu dari keadaan diam sehingga
mencapai kecepatan tertentu.

Energi Kinetik (EK) dari suatu benda bermasa m yang berrgerak dengan
kecepatan v adalah:

1
EK:2 𝑚𝑣 2

Catatan:

 Energy kinetik adalah scalar


 Satuan energy kinetic sama dengan satuan kerja yaitu Joule/J

Misalkan laju berubah dari v1 ke v2 ketika partikel melakukan perpindahan s = x2-x1 dari
titik x1 ke x2. Dengan menggunakan persamaan kecepatan konstan, persamaan, dan
mengganti v0 dengan v1, v dengan v2 dan (x-x0) dengan s, kita dapatkan:

2 2
v2 = v1 + 2as

2 2
a = v2 - v1

2s
2. Energi Potensial

Energy potensial adalah energy yang mempengaruhi benda kerena posisi


ketinggian tersebut yang mana kecenderungan tersebut menuju tak terhingga dengan arah
dari gaya yang ditimbulkan dari energy potensial tersebut. Satuan SI untuk mengukur
usaha dan energy adalah Joule (J) . ruumus energy potensial

Ep = m g h

D.HUKUM KEKEKALAN ENERGI


Gaya nonkonservatif tidak dapat dinyatakan dalam persamaan energy
potensial.tetapi kita dapat menggambarkan efek dari gaya tersebut dalam bentuk energy
selain energy kinetic dan potensial. Ketika sebuah mobil yang bergerak direm agar
berhenti, ban dan permukaan jalan menjadi panas. Energy yang berkaitan dengan
perubahan keadaan material ini dinamkan energy dalam.
Untuk melihat pengaruh energy dalam, perhatikan sebuah balok yang meluncur diatas
peermukaan yang kasar. Dapat dicari dengan rumus
𝜟𝑲 + 𝜟𝑼 + 𝜟𝑼dalam = 0
Hukum kekekalan energy mekanik menyatakan bahwa besar energy mekanik pada benda
yang bergerak selalu tetap. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
Em1 = Em2
Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2
BAB V
SUHU DAN KALOR

a. Pengertian Suhu
Konsep suhu (temperatur berakar dari ide kualitatif ’ panas’ dan dingin’ yang
berdasarkan pada indera sentuhan kita. Suatu benda yang terasa panas umumnya memiliki
suhu yang lebih tinggi daripada benda serupa yang dingin. Hal ini tidak cukup jelas, dan
indera dapat terkelabui. Tetapi banyak sifat benda yang dapat diukur tegantung pada suhu.
Panjang batang logam, tekana uap dalam boiler, kemampuan suatu kawat mengalirkan arus
listrik, dan warna suatu benda panas yang berpendar semua tergantung pada suhu.
Suhu juga berhubungan dengan energi kinetik molekul dari bahan . pada umumnya
hubungan ini cukup rumit, sehingga tidak dapat untuk dijadikan titik awal pendefinisian
suhu. Hubungan antara suhu dan energy gerakan molekul pada gas ideal. Bagaimanapun
adalah sangat penting untuk memahami bahwa suhu dan panas adalah suatu konsep
makroskopik mendasar. Keduanya dapat dan perlu didefinisikan secara terpisah dalam
gambara molekul secara terinci.
Untuk menggunakan suhu panas atau suhu dingin, kita perlu membuat sesuatu sekala
suhu. Untuk melakukannya, kita dapat memaki suatu sifat terukur apapun dari sebuah sistem
yang ‘panas’ atau ‘dingin’ dapa berubah-ubah. Untuk mengukur suatu benda, sentuhkan
thermometer dengan benda tersebut jika kita ingin mendapatkan suhu secanggkir kopi panas,
masukan thermometer kedalam kopi saat kedua nya berinteraksi thermometer menjadi lebih
oanas dan kopi sedikit menjadi lebih dingin. Setelah thermometer mencapai nilai lunaknya,
baca suhunya. Sistem telah mencapai kondisi kesetimbangan, dimana interaksi antara
thermometer dan kopi akan menyebabkan perubahana lebih jauh dari pada sitem. Kita
menyebut keadaan ini sebagai kesetimbangan Termal.
untuk membuat perangkat pada cairan dalam tabung menjadi thermometer yang dapat
digunakan, kita perlu membuat sekala paa tabungan dengan angka. Angka-angka tersebut
adalah sembarang dan sejarah menujukan berbagai sekema telah digunakna. Anggaplah kita
menandai ketingiian cairan suhu air beku pada nol dan ketinggian suu didih seratus” dan
menbagi jarak diantaranya menjadi seratus imterval yang sama besar dengan sebutan derajat.
Hasil nya adlaha skla Celsius, suhu Celsius pada keadaan dingin dari pada air beku
ditadaidengan angka negative. Skla Celsius digunakan baik pada kehidupan sehari-hari
maupun dalam saisn dan industry, hampir diseluruh dunia.
Dalam skla suhu farenheit, yang umum digunakan sehari-hari diamerik serikat, suhu
100 5
sehingga satu skala mewakili hanya , atau dari perubahan suhu sejauh satu derajat
180 9
Celsius
Untuk mengubah suhu dari Celsius ke fahrenheit , harus diperhatikan bahwa suatu suhu
Celsius TC adalah besar derajat Celsius diatas titik beku; besar derajat Fahrenheit atas titik
9
beku adalah 5 dari suhu Celsius. Tetapi, titik beku pada skala Fahrenheit adalah 32 derajat F,
sehingga untuk memperoleh suhu Fahrenheit Tf yang sebenarnya, kalikan nilai Celsius
9
dengan 5 lalu tambahkan 32 derajat. Atau dapat ditulis sebagai berikut:
9
Tf = 5Tc + 32 derajat

Untuk mengubah Fahrenheit ke Celsius turunkan persamaan tersebut untuk memperoleh


Tc

5
Tc= 9 ( Tf- 32°)

A. Macam- macam skala Termometer


Termometer yang kita kenal saat ini mempunyai empat jenis skala ukur yaitu Celcius,
Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Keempat jenis dari skala pada termometer ini dinamai
sesuai nama penemunya. Berikut perbedaannya :
a) Termometer skala Celcius
Skala celcius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Menetapkan titik beku derajat sebagai titik tetap bawah dan titik didih air sama dengan
100 drajat sebagai titik tetap atas. Diantara jarak kedua titik tersebut menjadi 100 satuan
drajat. Skala celcius memiliki satuan drajat celcius yang ditulis 0C. Skala ini mendapat
namanya dari ahli astronomi Anders Celcius (1701-1744) yang pertama kali
mengusulkannya pada tahun 1742.
b) Termometer skala Fahrenheit
Merupakan titik beku air sama dengan 320 dan titik didih air sama dengan 2120. Diantara
jarak kedua jarak titik tetap tersebut dibagi menjadi 180 drajat. Penulisan nilai suhu,
misalnya 100 drajat Fahrenheit, cukup ditulis 100 OF. Skala Fahrenheit banyak dipakai di
Negara Negara eropa dan amerika. Skala Fahrenheit pada skala Fahrenheit penentuan suhu
0° digunakan suhu campuran es dan garam. Titik bawah dan titik tetap atas dinyatakan pada
skala 32 dan 212, sehingga 180 pembagian skala. Skala ini dinamai Fahrenheit diambil dari
ilmuan Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit (1686 – 1736).
c) Termometer skala Reamur
Skala Reamur memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R. Rentang
temperaturnya berada pada temperatur 0°R - 80°R dan dibagi dalam 80 skala. Skala ini
dinamai menurut Rene Antoine Ferchault De Reamur, yang pertama mengusulkannya pada
tahun 1731.
Skala ini mulanya dibuat dengan alkohol yang agak membusuk, jadi termometer reamur
yang dibuat dengan raksa sebenarnya bukan termometer Reamur sejati. Reamur mungkin
memilih angka 80 karena dapat dibagi-dua sebanyak empat kali dengan hasil bilangan bulat
(40,20,10,5), sedangkan 100 hanya dapat dibagi 2 kali dengan hasil bilangan bulat (50,25).
Skala reamur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Prancis dan Jerman, tetapi
kemudian digantikan dengan Celcius. Saat ini skala Reamur jarang digunakan kecuali di
industri permen dan keju.

d) Termometer skala Kelvin


Pada skala Kelvin penentuan suhu 0° digunakan suhu terendah yang dimiliki oleh suatu
partikel yang setara dengan -273°C, yaitu keadaan dimana energi kinetik partikel sama
dengan 0, sehingga tidak ada panas yang terukur. Setiap satu skala Kelvin sama dengan satu
skala celcius, sehingga titik tetap bawah dan titik atas skala Kelvin masing-masing adalah
273K dan 373K. Pada Kelvin tidak ada suhu mutlak atau skala termodinamika, karena
Kelvin sudah menjadi ketetapan satuan SI. Skala ini dinamai Kelvin berdasarkan seorang
Fisikawan dan Insinyur Inggris, William Thomson, 1st Baron Kelvin (1824-1907).

B. Jenis-jenis Pemuaian
Semua materi atau zat (padat, cair, dan gas) pada umumnya memuai jika dipanaskan dan
mengerut ketika diinginkan. Pemuai pada zat padat dan zat cair (secara umum) dapat
diterangkan dengan menganggap ikatan antara molekul-molekulnya seperti ikatan sebuah
pegas yang lentur (sisipkan gambar). Ikatan pada zat padat lebih kuat dari ikatan molekul-
molekul pada zat cair. Molekul-molekul ini selalu bergetar pada suatu posisi keseimbangan.
Ketika suhu zat dinaikkan amplitude getaran molekul-molekul bertambah besar sehingga
jarak antara molekulnya menjadi lebih besar, dengan kata lain ukuran benda akan bertambah
(memuai).
Pertambahan ukuran benda memang tidak terlalu besar, tetapi dapat diteramati terutama
ketika ukuran benda yang memuai cukup besar. Efek pemuaian benda ini mendapat
perhatian serius dari para teknisi atau ahli bangunan. Para ahli bangunan selalu memberikan
sedikit untuk pemuaian ketika memasang jendela kaca. Dalam memasang rel kereta api,
tukang rel akan memberikan sedikit celah diantara sambungan dua rel. Celah ini diberikan
sebagai ruang untuk pemuaian rel ketika matahari sangat terik.

a. Muai Panjang
Pada pembicaraan muai panjang, kita hanya akan memperhatikan pemuaian dalam
arah panjang saja. Pemuaian dalam arah lain kita abaikan (ini boleh dilakukan jika
batang sangat panjang dan berpenampang kecil).
Suatu batang, panjang mula-mula adalah ʅ0. Batang kemudian dipanaskan sehingga
suhunya berubah sebanyak ∆T. Eksperimen menunjukkan bahwa pertambahan panjang
batang sebanding dengan ʅ0 dan sebanding dengan ∆T.
∆ʅ ∞ ʅ0∆T
Untuk menjadikan ini menjadi suatu persamaan, ruas kanan harus dikalikan dengan
konstanta pembanding α (koefisien muai panjang):
∆ʅ = ʅ0 α ∆T
ʅ0 = panjang mula-mula dalam meter
∆T = T – T0 = perubahan suhu dalam °C atau K
∆t = ʅ - ʅ0 = perubahan panjang dalam meter
ʅ = panjang pada suhu T dalam meter
Dari rumus keduanya kita dapat menuliskan rumus koefisien muai panjang
Δʅ/ʅ0
𝛼= Δ𝑇

Menurut rumus di atas koefisien muai panjang dapat didefinisikan sebagai


perubahan panjang suatu benda per satuan panjang per derajat Celcius (atau Kevin).
Satuan α adalah 1/derajat atau (°C)-1 atau K-1 . Sebagai contoh, nilai α = 24 x 10-6 (°C)-1
artinya panjang suatu benda akan bertambah 24 per juta bagian dari panjang semula
ketika suhu dinaikkan 1 derajat Cecius.
Koefisien muai panjang besarnya tergantung suhu, namun karena perubahan
koefisien akibat perubahan suhu sangat kecil, koefisien muai panjang dapat dianggap
konstan. (Tabel) menyatakan koefisien muai panjang pada suhu kamar (sekitar 25 °C).

b. Muai Luas
Ketika muai luas persegi panjang tipis atau cakram tipis dipanaskan, maka terjadi
pemuaian luas.
Besarnya pertambahan luas benda akibat suhunya dinaikkan sebesar ∆T diberikan
oleh rumus:
∆A = A0 β ∆T
Β = koefisien muai luas dalam (°C)-1
∆T = T – T0 = perubahan suhu dalam °C atau K
∆A = A - A0 = perubahan panjang dalam meter
A = Luas pada suhu T dalam m2

Koefisien muai luas β dihubungkan dengan koefisien muai panjang α melalui rumus:
β=2α
Rumus ini dibuktikan sebagai berikut:
Anggap suatu persegi panjang dengan panjang P0 dan lebar L0 dinaikkan suhunya
sebesar ∆T. Pertambahan panjang dan pertambahan lebar persegi panjang itu :
∆P = P0 α ∆T
∆P = L0 α ∆T
Luas setelah suhunya dinaikkan adalah:
A = (P0 + ∆P) (L0 + ∆L)
∆A = A – A0 = (P0 + ∆P) (L0 + ∆L) - P0 L0
= P0 (1 + α ∆T) L0 (1 + α ∆T) - P0 L0
= P0 L0 (1 + 2 α ∆T + (α ∆T)2) - P0 L0
= P0 L0 (2 α ∆T + (α ∆T)2)
= A (2 α ∆T + (α ∆T)2)
Karena α sangat kecil maka suku kedua pada persamaan di atas dapat diabaikan
sehingga pertambahan luas persegi menjadi: ∆A = A0 (2 α ∆T). Dibandingkan ini dengan
persamaan keduanya kita peroleh bahwa β = 2 α.

c. Muai Volume
Ketika benda berbentuk balok atau bola dipanaskan, pertambahan volume benda ini
dapat dihitung dengan rumus berikut:
∆V = V0 γ ∆T
γ = Koefisien muai volume dalam (°C)-1
V0 = Volume mula-mula dalam m3
∆T = T – T0 = perubahan suhu dalam °C atau K
V = Luas pada suhu T dalam m2

Koefisien muai volume γ dihubungkan dengan koefisien muai panjang α melalui rumus:
γ=3α
Rumus ini dapat dibuktikan sebagai berikut: kita anggap suatu balok dengan panjang P0,
lebar L0 dan tinggi H0. Pertambahan panjang, pertambahan lebar, dan pertambahan tinggi
balok itu setelah suhunya dinaikkan ∆T diberikkan oleh,
∆P = P0 α ∆T
∆L = L0 α ∆T
∆H = P0 α ∆T
Volume setelah suhunya dinaikkan adalah: V = (P0 + ∆P) (L0 + ∆L) (H0 + ∆H), sehingga
pertambahan volumenya adalah:
∆A = V – V0
= (P0 + ∆T) (L0 + ∆L) - (H0 + ∆H) - P0 L0 H0
= P0 (1 + α ∆T) L0 (1 + α ∆T) H0 (1 + α ∆T) - P0 L0 H0
= P0 L0 H0 (1 + 3 α ∆T + 3 (α ∆T)2 + (α ∆T)3) - P0 L0 H0
= P0 L0 H0 + (3 α ∆T + 3 (α ∆T)2 + (α ∆T)3)
= V0 (3 α ∆T + 3 (α ∆T)2 + (α ∆T)3)
Karena α sangat kecil maka suku kedua dan ketiga pada persamaan diatas dapat
diabaikan sehingga pertambahan volume balok menjadi: ∆V = V0(3 α ∆T). Bandingkan
ini dengan persamaan keduanya, kita akan peroleh bahwa γ = 3 α.
Kita baru saja menurunkan rumus pemuaian volume zat padat. Rumus pemuaian
volume zat cair sama seperti rumus keduanya. Koefisien muai volume zat relatif lebih
besar dibandingkan dengan koefisien muai volume zat padat (hampir 10 kali). Itulah
sebabnya ketika termometer dipanaskan volume cairan (alkohol atau raksa) naik jauh
lebih besar dibandingkan dengan kenaikan volume zat padat.

C. Perubahan Wujud
Kita telah mengenal ketiga tingkat wujud zat, yaitu padat,cair, dan gas. Wujud lain
tidak akan kita tinjau. Perubahan dari tingkat wujud yang satu ketingkat wujud yang lain
disebut perubahan wujud. Suatu zat (padat,cair, atau gas) dapat berubah wujud, misalnya:
ketika air dipnaskan sampai suhu cukup tinggi, air akan mendidih dan berubah menjadi
gas.air yang terus didinginkan akan membeku berubah wujud menjadi padat. Suhu
dimana zat cair mendidih atau berubah wujud menjadi gas dinamakan titik didih atau
titik uap. Titik didih sama tingginya dengan titik embun (suhu di mana gas berubah
wujud menjadi cair. Suhu dimana zat cair berubah wujud menjadi padat dinamakan titik
beku. Titik beku besarnya sama dengan titik lebur atau titik leleh (suhu di mana benda
padat menjadi cair.

a. Melebur
Bila zat padat diberi kalor pada suatu tekanan tetap, temperaturnya akan naik,
sampai suatu harga tertentu, kemudian berhenti walaupun kalor terus menurus
ditambahkan. Pada saat ini tampak sebagian zat berubah menjadi zat cair. Temperatur
yang dicapai pada saat ini disebut titik lebur. Kalor yang diserap oleh sebungkal zat
padat sampai seluruh zat itu menjadi cair seharusnya disebut kalor lebur. Tetapi
dalam tabel biasanya kalor yang diperlukan untuk melebur satu satuan masa zatlah
yang disebut kalor-lebur. Sedang kalor yang diperlukan untuk melebur satu Mol zat
disebut kalor lebur molar. Sesudah semua zat padat mencair, naik pula temperaturnya.
Pada umumnya, zat memuai bila melebur, tetapi ada pula kekecualian, atau anomali,
misalnya es (yaitu es I). Karena itu lah es mengapung di air. Selama melebur,
terjadilah keseimbangan antara wujud padat dengan cair. Keseimbangan antara es I
dan air dilukiskan oleh sebuah bidang lengkung (bidang “air dan es I”).Demikian pula
keseimbangan antara es VI dengan air dilukiskan oleh bidang “air dan es VI”,
demikian seterusnya.

b. Membeku
Dalam ilmu fisika dan kimia, membeku adalah poses di mana carian berbubah
menjadi padatan. Titik beku adalah temperatur dimana hal ini terjadi. Pendinginan
yang cepat akibat paparan pada temperatur kiorgenik dapat menyebabkan suatu zat
membeku di bawah titik bekunya, suatu proses yang dinamakan pembekuan cepat,
untuk beberapa bahan murni, seperti air murni, temperatur pembekuan lebih rendah
dari temperatur peleburan. Titik beku air dapat berada pada temperatur yang sama
pada titik lebur ketika terdapat nukleator untuk mencegah pendingan lanjutan. Titik
beku air adalah 0°C (32°F, 273 K). Dengan adanya material nukleasi, titik beku air
akan sama dengan titik leburnya. Material nukleasi, seperti debu, biasa terdapt di
lingkungan. Hal ini menybabkan air hujan dan air keran akan mambeku pada
temperatur yang sama dengan temperatur leburnya.

c. Menguap
Penguapan adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya
air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Umumnya penguapan dapat
dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan
volume. Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan.
Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul
saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung
bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah,
sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cuckup untuk menembus titik
didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang
ke dalam gas dan ini disebut dengan menguap.
Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas tertentu
(contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki molekul-
molekul yang cenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola yang
cukup buat memberi satu molekul ‘kecepatan lepas (energi panas)’ yang diperlukan
untuk berubah menjadi uap. Namun cairan ini sebenarnya menguap, hanya saja
prosesnya jauh lebih lambat dan karena itu tak terlihat.
Penguapan adalah bagian esensial dari siklus air. Uap air di udara akan berkumpul
menjadi awan. Karena pengaruh suhu, partikel uap air yang berukuran kecil dapat
bergabung (berkondensasi) menjadi butiran air dan turun hujan.

d. Mengembun
Pengembunan adalah perubahan wujud benda gas ke wujud benda cair, seperti
gas(uap) menjadi cairan. Pada gelas berisi air es, kecepatan molekul-molekul gelas
lambat (karena suhunya rendah). Molekul-molekul udara yang bergerak cepat di
sekitar gelas akan bertumbukan dengan molekul-molekullambat dari gelas. Akibat
tumbukan ini molekul udara akan diperlambat. Karena lambat maka molekul udara
akan ditarik oleh molekul gelas sehingga mereka akan berkumpul di permukaan gelas
membentuk tetes-tetes air sehingga gelas terlihat basah dan ini merupakan proses
pengembunan.
e. Menyublim
Menyublim adalah peruahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih
dahulu. Misalkan es yang langsung menguap tanpa mencair terlebih dahulu. Pada
tekanan normal, kebanyakan benda dan zat memiliki tiga bentuk yang berbeda pada
suhu yang berbeda-beda. Pada kasus ini transisi dari wujud padat ke gas
membutuhkan wujud antara. Namun untuk beberapa antara, wujudnya bisa langsung
berubah ke gas tanpa harus mencair. Ini bisa terjadi apabila tekanan udara pada zat
tersebut terlalu redah untuk mencegah molekul-molekul ini melepaskan diri dari
wujud padat. Sublimasi juga dpat diartikan sebagai metode pemisahan campuran
yang didasarkan pada campuran zat yang memiliki suatu zat yang dapat menyublim
(perubahan wujud padat ke gas), sedangkan zat lainnya tidak dapat
menyublim.contohnya campuran iodin dan garam dapat dipisahkan dengan cara
sublimasi.

D. Perpindahan Kalor

Kalor adalah tenaga yang mengalir dari sebuah benda ke sebuah benda lain karena
adanya perbedaan tempertur diantara kedua benda tersebut. Pemikiran bahwa kalor
adalah sesuatu didalam sebuah benda, seperti yang dianggap oleh teori kalori, menentang
banyak kenyataan eksperimental. Hanyalah jika kalor tersebut mengalir, kaena adanya
perbedaan temperatur, bahwa tenga terseut dinamakan tenaga kalor. Seandainya kalau
kalor adalah sebuah zat, atau semacam kalor tertentu yang mempertahankan identitasnya
sewaktu terkandung didalam sebuah sistem, maka kalor tersebut tidak akan mungkin
memindahkan kalor selama waktu yang tak terbatas dari sebuah sistem yang tidak
berubah. Namun Rumpord telah memperlihatkan bahwa hal ini adalah mungkin ternyata,
dengan melakukan kerja mekanis secara terus menerusdidalam alat Joule, maka kita dapat
memperoleh kalor yang tak terbatas dari air tersebut, dengan menghubungkannya,
misalnya kesebuah sistem yang lebih sejuk, tanpa merubah kondisi air.

Dengan cara yang sama maka kerja bukanlah merupakan sesuatu yang dikandung oleh
sebuah sistem didalam jumlah yang terbatas. Kita dapat menaruh sejumlah kerja yang tak
terbatas kedalam sebuah sistem, seperti yang diukiskan lagi oleh alat Joule kerja, seperti
halnya kalor, melibatkan suatu perpindahan tenaga. Didalam mekanika kerja terlibat
didalam perpindahan-perpindahan tenaga didalam mana temperatur tidak mmainkan
peranan. Jika tenaga kalor ditransmisisikan oleh perbedaan-perbedaan temperature, maka
kita dapat membedakan kalor dan kerja dengan mendefinisikan kerja sebagai tenaga yang
trasmisisikan dari sebuah sistem ke sebuah sistem yang lain sedemikian rupa sehingga
perbedaan temperatur tidak terlibat secara langsung.

Kalor dapat berpindah dengan tiga cara, yaitu:

a. Konduksi
Jika sebatang logam, misalnya, panjangnya L, kedua ujungnya berbeda
temperaturnya, maka kalor akan engalir dari ujung bertemperatur tinggi ke ujung
yang bertemperatur rendah tergantung pada jenis logam dan luas penampang tegak
batang itu, arus kalor dapat kita tuliskan sebagai berikut:
𝑑𝑄 ∆𝑇
=kA(𝐿)
𝑑𝑇
𝑑𝑄
= Arus kalor, yaitu banyaknya kalor yang melalui bidang penampang tegak
𝑑𝑇
tiap satuan waktu.
∆T = Beda temperatur kedua ujung.
A = Luas penampang tegak.
K = koefisien konduksi termal, bergantung pada jenis zat.
L = Panjang batang
Jika sepanjang batang itu beda temperatur merata, lebih umum dituliskan:
𝑑𝑄 d𝑇
𝑑𝑇
= - k A (𝑑𝑥 )
Tanda negatif dibutuhkan karena kalau temperaturnya menurun dalam arah x
d𝑇
positif, kalor mengalir dalam arah x positif pula. Faktor disebut gradien
𝑑𝑥
temperatur. Dalam peristiwa konduksi ini tidak ada massa zat yang berpindah.

b. Konveksi
Jika perpindahan kalor dihasilkan oleh perpindahan massa zat, perpindahan kalor
itu disebut konveksi. Peristiwa konveksi ini sukar dipecahkan analitik. Misalkan
dua buah permukaan yang berhadapan mempunyai beda temperatur T dan luas A.
Walaupun dapat dituliskan:
𝑑𝑄
= h A ∆T
𝑑𝑇
Besaran h yang disebut koefisien konveksi, tidak hanya bergantung pada jenis zat
alir yang ada diantara kedua buah permukaan, tetapi juga pada kecepatan zat alir
dan letak serta bentuk geometri kedua buah permukaan itu.

c. Radiasi
Oleh Stefan dan Boltzman dikemukakan bahwa ‘benda hitam’ memncarkan
energi setiap satuan waktu dan satuan luas sebesar Ra σ T14.
Jika temperatur benda T1, besaran σ mempunyai harga tetap
σ = 5,67 × 10-8 watt/m2(K4).
Karena benda yang kita jumpai sehari-hari bukan benda hitam, maka tidak sebayak itulah
pancarannya
BAB VI
BUNYI
2.1 Perbedaan Gelombang dan Getaran

Getaran merupakan gerakan bolak-balik pada suatu benda dalam selang waktu
tertentu melalui titik kesetimbangannya. Benda dikatakan bergetar dalam satu kali
getaran penuh yakni dari titik awal dan kembali ke titik awal tersebut.

Gelombang adalah getaran yang merambat, yang membawa energi selama


perambatannya. Gelombang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan medium perambatannya
dan berdasarkan arah rambatnya.

2.2 Perbedaan Gelombang Mekanik dan Elektromaknetik

Berdasarkan medium perambatannya

1. Gelombang mekanik: Gelombang yang membutuhkan medium dalam perambatannya.


Contohnya pada gelombang bunyi. Seseorang dapat mendengarkan musik dan suara
karena gelombang bunyi merambat melalui udara sehingga sampai ke telinga.
2. Gelombang elektromagnetik: Gelombang yang tidak membutuhkan medium dalam
perambatannya. Contohnya pada gelombang cahaya.

2.3 Perbedaan Gelombang Longitudinal dan Transversal

Berdasarkan arah rambatnya

1. Gelombang longitudinal: Gelombang yang arah getarannya sejajar dengan arah


rambatnya. Dalam satu gelombang longitudinal terdiri dari satu regangan dan satu
rapatan. Contohnya pada gelombang suara di udara.
2. Gelombang transversal: Gelombang yang arah getaranya tegak lurus dengan arah
rambatnya. Contohnya pada gelombang tali. Ketika tali digerakkan ke atas dan ke bawah,
arahnya tegak lurus dengan arah gerakan gelombang.

2.4 Menghitung Besarnya Frekuensi Getaran

Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik. Rumus
frekuensi adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu. Frekuensi memiliki satuan hertz /
Hz.

Rumus periode getaran

T= t/n
T= Era dengan satuan sekon (s)
t= Waktu dengan satuan (s)
n= Jumlah getaran

Rumus frekuensi periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Rumus untuk
mencari periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik / sekon.

f= n/t

f = Feminim dalam satuan Hertz (Hz)

n = Jumlah Getaran

t = Waktu dalam Satuan Sekon (s)

2.5 Pengaruh Besarnya Frekuensi Terhadap Tinggi Rendahnya Bunyi

Tinggi nada suatu bunyi ditentukan oleh tinggi rendahnya frekuensi bunyi tersebut. Kuat
nada ditentukan oleh amplitudo nada, semakin tinggi amplitudo maka semakin kuat nadanya, dan
sebaliknya semakin rendah amplitudo maka semakin lemah nada tersebut. Tinggi nada
ditentukan oleh tinggi rendah frekuensi nada tersebut.

2.6 Menghitung Besarnya Amplitudo

Amplitudo adalah simpangan terjauh dari titik keseimbangan. Amplitudo bisa diartikan
ialah jarak paling jauh dari titik keseimbangan saat terjadi getaran.

2.7 Menghitung Cepat Rambat Diudara

Cepat rambat bunyi adalah hasil bagi jarak yang ditempuh bunyi oleh gelombang bunyi
persatuan waktu. Cepat rambat bunyi di udara di pengaruhi oleh kondisi udara, terutama suhu
dan tekanan udara.

Bunyi memiliki cepat rambat yang terbatas. Bunyi memerlukan waktu untuk berpindah dari
satu tempat ke tempat lain. Cepat rambat bunyi sebenarnya tidak terlampau besar. Cepat rambat
bunyi jauh lebih kecil dibandingkan dengan cepat rambat cahaya.
Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari satu tempat ke tempat lain.

V= s/t

v = cepat rambat bunyi (m/s)

s = jarak tempuh (m)

t = waktu (s)

Cepat rambat bunyi di udara sekitar 330 m/s.


BIOLOGI

BAB 1
KARAKTERISTIK MAKHLUK HIDUP

2.1 Definisi Karaktristik Makhluk Hidup

Menurut kamus besar bahasa Indonesia karakteristik berarti mempunyai sifat khas
sesuai dengan perwatakan tertentu. Karakteristik makhluk hidup adalah ciri khas yang dimiliki
makhluk individu itu masing-masing. Setiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri atau kekhasan
tersendiri baik manusia , hewan maupun tumbuhan.

Berikut adalah beberapa karakteristik makhluk hidup:

1. Bergerak
Bergerak disini adala sebuah perpindahan posisi dari seluruh atau sebagian dari
tubuh makhluk hidup. Perpindahan tersebut terjadi karena adanya rangsangan. Gerak
seluruh bagian tubuh makhluk hidup terjadi pada manusia dan hewan. Contoh, ikan
berenang, burung terbang, manusia berjalan. Sementara gerak pada tumbuhan hanya
terjadi pada bagian tertentu saja. Contoh, gerak batang menuju datangnya cahaya.
Gerakan yang dilakukan manusia dan hewan disebut gerak aktif. Sementara
gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tidak dapat diamati secara langsung. Gerakan
tersebut hanya dapat diamati dari hasil gerak tumbuhan itu sendiri. Gerakan ini bersifat
pasif dan disebut gerak taksis.

2. Memerlukan Nutrisi
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan atau nutrisi untuk mempertahankan
diri. Makanan tersebut diperlukan sebagai sumber energi untuk melakukan proses atau
keberlangsungan hidupnya. Setiap makhluk hidupmemiliki cara mendapatkan makanan
yang berbeda-beda. Manusia dan hewan memperoleh makanan dari makhluk hidup lain.
Sementara tumbuhan dapat membuat makan sendiri dengan proses fotosintesis.
Berdasarkan cara memperoleh makanan, maka makhluk hidup bisa dibedakan menjadi
dua jenis yaitu, autotrof dan heterotrof .

3. Repirasi
Repirasi atau yang disebut dengan bernapas ini merupakan proses masuknya udara
dari luar yang mengandung oksigen dan pengeluaran udara dalam paru-paru. Udara yang
keuar dari paru-paru mengandung karbon dioksida dan uap air. Okesigen yang dihirup ke
dalam tubuh digunakan untuk proses oksidasi zat makanan didalam tubuh. Dari proses
tersebut maka dapat diperoleh energi untuk beraktivitas atau melakukan kegiatan sehari-
hari.
4. Peka Terhadap Rangsangan kode
Makhluk hidup mempunyai kemampuan menerima dan memberi reaksi terhadap
rangsangan yang biasa disebut iritabilitas. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan
menanggapi rangsangan yang berbeda-beda. Manusia dan hewan merupakan makhluk
hidup yang memiliki alat indera untuk menerima rangsangan dari luar ltubuh dan
memberi tanggapan atau mereaksi rangsangan dengan gerakan.

5. Tumbuh dan Berkembang


Pertumbuhan merupakan perubahan dari kecil menjadi besar. Hal tersebut terjadi
karena bertambahnya jumlah sel dan volume sel. Proses pertumbuhan tersebut tidak dapat
kembali atau irreversible. Sebagai contoh adalah pertumbuhan manusia dari pertemuan
sel telur , kemuadian setelah 9 bulan, lahir dari Rahim ibunya , lalu dari bayi mengalami
pertumbuhan tinggi badan, berat badan, dan sel-sel tubuhnya semakin banyak.

6. Mengeluarkan Zat Sisa


Setiap makhluk hidup mengalami metabolisme dalam tubuhnya. Selain
menghasilkan energy, metabolism juga mengahasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan
dari dalam tubuh. Jika tidak segera dikeluarkan , maka kadar zat sisa yang tinggi akan
mempunyai efek yang berbahaya dan akan mejadi racun dalam tubuh. Contoh , paru-paru
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air, kulit mengeluarkan keringat dan ginjal
mengeluarkan urin. Tumbuhan mengeluarkan zat sisa melalui stomata.

7. Berkembang Biak
Berkembang biak atau yang disebut dengan reproduksi ini merupakan salah satu
cara makhluk hidup untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Proses
perkembangbiakkan , kemungkinan besar sifat anak akan mewarisi sifat induknya.
Perkembangbiakkan pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu secara
kawin atau generative dan secara tidak kawin atau vegetative.

8. Berdaptasi
Maksud dari adaptasi disini adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Bagi makhluk hidup yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan, maka makhluk hidup tersebut akan dapat bertahan lebih lama dan
populasinya akan bertambah banyak. Namun, jika ada makhluk hidup yang tidak dapat
beradaptasi dengan lingkungannya, maka makhluk hidup tersebut akan terancam ataupun
punah.
9. Dapat Melakukan Metabolisme
Metabolisme merupakan suatu proses atau reaksi-reaksi kimia yang terjadi di
dalam tubuh. Reaksi-reaksi tersebut dapat berupa penyusunan maupun penguraian zat
tertentu agar dapat di serap oleh tubuh. Proses penguraian suatu zat menjadi partikel yang
lebih kecil disebut dengan proses kata bolisme. Sementara proses penyusunan senyawa
tertentu disebut dengan proses anabolisme.

2.2 Persamaan dan Perbedaan Antara Makhluk Hidup dan Benda Mati

Benda mati dan makhluk hidup memiliki persamaan yaitu berasal dari hal yang mendasar
ialah materi dan energi. Beberapa pakar biologi mengatakan bahwa hidup adalah suatu cara
untuk mendapatkan materi dan energi. Hidup adalah mempertahankan pertumbuhan dan
perkembangan sehingga dapat melakukan reproduksi. Hidup adalah bagimana suatu makhluk
hidup beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, sehingga dapat mempertahkan keberadaan
jenisnya.

2.3 Habitat Makhluk Hidup


Setiap makhluk hidup memerlukan tempat tinggal atau tempat untuk hidup. Tempat hidup
tumbuhan atau hewan disebut habibat. Habibat adalah suatu tempat yang menyediakan semua
kebutuhan makhluk hidup agar dapat bertahan hidup. Habibat makhluk hidup menyediakan
makanan, tempat berlindung dari predator, berlindung dari cuaca buruk dan merupakan tempat
yang nyaman untuk berkembang biak bagi makhluk hidup. Sehingga dapat melestarikan
jenisnya.

Beberapa jenis habibat dapat ditemui di daratan seperti padang rumput, gurun pasir,
hutan hujan basah, tundra, kebun, sawah, tempat pembuangan sampah, perkarangan rumah,
bahkan rumah manusia. Pada setiap habibat terdapat tumbuhan dan hewan yang saling
mempengaruhi untuk dapat bertahan hidup di habibat itu. Habibat yang menempati daerah yang
luas dan mempunyai ciri-ciri geografis dan ekologis tertentu disebut bioma.

2.4 Ciri Makhluk Hidup Berdasarkan Habitatnya

Habitat perairan dibagi menjadi :

 Habitat perairan darat atau air tawar.


Habitat air tawar memiliki factor pembatas berupa suhu, daya tembus cahaya matahari,
arus air, kadar gas, dan kadar garam biogenetik. Habibat air tawar menjadi : a. habitat
perairan menggenang, seperti kolam dan danau.
b. habitat perairan mengalir, seperti sungai dan air.
 Habitat perairan laut atau air asin
Penyebaran organisme pada habitat air asin dipengaruhi oleh kedalaman dan tekanan
air serta perbedaan suhu, (daerah tropis berkisar 32°C, dan daerah kutub berkisar 2°)
a. Zona litoral ( 0-50 m), merupakan daerah yang berbatasan dengan daratan. Makhluk
yang hidup pada zona ini seprti penyu, lumba-lumba, paus, plangton, dan ganggang.
b. Zona neuritik (50-200 m), pada daerah ini cahaya matahari masih dapat menembus
sampai bagian dasar laut. Daerah ini banyak dihuni oleh ikan hiu, ikan tuna, plangton,
nekton, dan bentos.
c. Zona antara/twilight/batial ( 200-2000 m), cahaya matahari masih dapat menembus
daerah ini walaupun tidak mencapai dari dasar laut. Hewan yang hidup pada daerah
ini misalnya gurita, udang, cumi, plangton.
d. Zona abisal (lebih dari 2000 m). sinar matahari tidak dapat menembus daerah ini atau
gelap abadi, sehingga tidak terdapat tumbuhan, tetapi masih terdapat hewan. Pada
bagian ini terdapat ikan laut yang mengeluarkan cahaya. Bakteri yang bersimbiosis
dengan karang tertentu merupakan produsen di daerah ini.

 Habitat Air Payau


Habitat air payau merupakan daerah peralihan antara habitat air tawar dan air laut.
Berdasarkan salimitasnya ( kadar garam), perairan tayau terbagi menjadi daerah
oligokalin ( salinitas rendah), mesokkalin (kadar garam sedang), dan daerah polikalin (
kadar garam tinggi).

Adaptasi Makhluk Hidup

Setiap makhluk hidup harus dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan
lingkungannya untuk berkembangbiak dan bertahan hidup. Tumbuhan dan hewan memiliki
adaptasi struktur dan fungsi tubuh serta tingkah laku yang dimiki mempertahankan hidup dan
mengembangkan keturunannya.

Penyesuaian diri hewan dan tumbuhan terhadap lingkungan darat dapat dicirikan
menjadi beberapa karakteristik seperti penyesuaian diri terhadap padang rumput, gurun pasir dan
daerah dingin.

Hewan dan tumbuhan yang hidup di padang rumput, mempunyai karakteristik


sebagai berikut:

1. Terdapat berbagai jenis hewan herbivora atau pemakan rumput


2. Memiliki kaki yang kuat sehingga dapat bergerak cepat
3. Hidup secara berkelompok sebagai kekuatan bersama dalam mengahadapi seranagn
musush atau dalam memburu unggas
4. Tumbuhan yang hidup di padang rumput berupa tumbuhan rumput yang memiliki akar
panjang untuk menjangkau air di bawah tanah
5. Tumbuhan Akasia tumbuh diantara rerumputan, tumbuhan ini bertahan hidup dengan
perlindungan diri berupa duri yang terdapat di sekitar tubuhnya.

Hewan dan Tumbuhan yang hidup di daerah gurun pasir (Xerofit) mempunyai
karakteristik sebagai berikut:

1. Terdapat berbagai reptilia yang bertubuh kecil


2. Reptil yang dapat bergerak cepat, biasanya bergerak dengan menenggelamkan
tubuhnya dalam pasir atau mencari mangsa pada malam hari untuk menghindari suhu
yang tinggi dan teriknya cahaya matahari
3. Tubuh yang kecil memudahkan untuk menyusup di daerah bebatuan
4. Hidup di dalam gua untuk menghindari teriknya matahari
Contoh makhlukh hidup di habitat xerofit yaitu kaktus dan unta.

Hewan yang hidup di daerah dingin memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Tubuh ditutupi rambut yang tebal untuk melindungi diri dari suhu yang dingin
2. Di bawah jaringan kulitnya terdapat lapisan lemak yang tebal untuk menjaga agar
tubuhnya hangat sebagai isolator dan menyimpan cadangan makanan
3. Beruang kutub melakukan hibernasi (kemampuan tidur dalam jangka panjang)
Pada musim dingi sehingga metabolismanya menurun karena suhu tubuh
turun,detak jantung dan pernapasannya pun ikut menurun
4. Perubahan warna rambut serta perubahan pertumbuhan rambut pada musim
dingin dan musim semi seperti pada serigala kutub dan bison.
BAB II
BIOTIK DAN ABIOTIK

A. Pengertian Komponen Biotik


Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup.
Pada pokoknya makhluk hidup dapat digolongkan berdasarkan jenis-jenis tertentu,
misalnya golongan manusia, hewan, dan tumbuhan. Makhluk hidup berdasarkan
ukurannya digolongkan menjadi mikroorganisme dan makroorganisme.
Manusia merupakan faktor biotik yang mempunyai pengaruh terkuat di bumi ini, baik
dalam pengaruh memusnahkan dan melipatkan, atau mempercepat penyebaran hewan
dan tumbuhan. Berdasarkan peran dan fungsinya, mkhluk hidup dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
1. Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat
organik (organisme autotrof). Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan
yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh produsen adalah alga, lumut, dan
tumbuhan hijau.
2. Konsumen adalah organisme heterotrof maupun yang autrotof. Konsumen biasanya
merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung (herbivora)
dinamakan konsumen primer. Hewan yang memakan konsumen primer dinamakan
konsumen II dan seterusnya sehingga terbentuk suatu rantai makanan. Konsumen
terakhir disebut konsumen puncak, contohnya yaitu manusia.
3. Dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik menjadi anorganik
untuk kemudian digunkan oleh produsen. Dekomposer dapat disebut juga sebagai
organisme detritivor (pemakan bangkai). Contoh organisme dekomposer adalah
bakteri pembusuk dan jamur.
Setiap makhluk hidup hanya dapat dapat berkembang biak pada lingkungan yang cocok,
yang disebut habitat. Di dalam ekosistem, setiap organisme mempunyai fungsi dan tugas
tertentu. Hal ini dikenal dengan nisia. Oleh karena itu, komponen biotik ekosistem dapat
dikelompokkan berdasarkan nisia tadi. Secara garis besar ada empat nisia, yaitu:

1. Plankton adalah organisme yang pergerakannya dipengaruhi arus perairan. Plankton


dibedakan menjadi dua yaitu Fitoplankton dan Zooplankton. Fitoplankton adalah
plankton yang mirip tumbuhan, contohnya alga atau gangga. Zooplankton adalah
plankton yang mirip hewan, contohnya ubur-ubur (zooplankton raksasa),
paramecium.
2. Nekton adalah organisme yang bergerak aktif di dalam air, cotohnya: ikan, gurita,
penyu, belut, dan udang.
3. Perifiton adalah tumbuhan yang melekat di dasar lau, contohnya lumut.
4. Bentos adalah organisme yang ditemukan di dasar perairan atau melekat disubstrat
seperti pasir. Contohnya: keong, kerang, kepiting, bulu babi, dan siput.
5. Neuston adalah organisme yang dijumpai di permukaan air, contohnya jentik jentik
nyamuk dan anggang-anggang.
B. Pengertian Komponen Abiotik
komponen abiotik adalah komponen fisik dan kimiawi yang terdapat pada suatu
ekosistem sebagai medium atau substrat untuk berlangsungnya suatu kehidupan.

Berikut komponen utama biotik:


1. Suhu, Merupakan faktor penting dalam persebaran organisme Karena pengaruhnya
pada biologis dan ketidakmampuan sebagian besar organisme untuk mengatur suhu
tubuhnya secara tepat.
2. Air, Sifat-sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya, air
sangat penting bagi kehidupan, tetapi ketersediaannya bervariasi secara dramatis
diberbagai habitat. Organisme di lingkungan darat menghadapi ancaman kekeringan
yang hampir konstan, dan evolusinya dibentuk oleh kebutuhannya untuk mendapatkan
dan menyimpan air dalam jumlah yang mencukupi.
3. Cahaya matahari, memberikan energi matahari yang menggerakkan hampir seluruh
ekosistem. Cahaya juga penting bagi perkembangan dan perilaku banyak tumbuhan
dan hewan yang sensitif terhadap fotoperiode, yaitu panjang relatif siang dan malam
hari. Fotoperiode merupakan suatu indikator yang lebih dapat dipercaya dibandingkan
dengan suhu.
4. udara, memperkuat suatu suhu lingkungan pada organisme dengan cara
meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan (evaporasi) dan konveksi (faktor
pendingan oleh angin). Selain itu, angin jugamenyebabkan hilangnya air di organisme
dengan cara meningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju transpirasi pada
tumbuhan.
5. Batu dan tanah, komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi pesebaran
tumbuhan dan hewan yang memakannya, sehingga menjadi salah satu penyebab
timbulnya pola mengelompok pada area yang tertentu yang acak pada ekosistem
terestrial yang sering kali kita lihat.

Berikut faktor-faktor abiotik untuk mengetahui efeknya tergadap organisme:

1. Organisme Yaitu suatu makhluk hidup yang dipelajari secara individu tentang
prilaku berkembang biak, cara makan, atau pergerakan harian.
2. Populasi Yaitu sekelompok individu organisme dari jenis yang sama dalam suatu
daerah. Studi yang dapat dilakukan meliputi pengaruh keberadaan populasi suatu
organisme terhadap lingkungannya atau tingkat pertumbuhan populasi dalam suatu
wilayah.
3. Komunitas Yaitu sekelompok populasi dari berbagai jenis organisme di suatu
daerah tertentu. Disini membahas tentang interaksi antar berbagai jenis organisme di
suatu wilayah, keanekaragaman yang khas pada suatu wilayah atau pengaruh
penambahan jenis baru dalam suatu daerah dan pengaruh kepergian suatu jenis
organisme.
4. Ekosistem Yaitu interaksi antara populasi dalam suatu komunitas biotik dengan
faktor abiotiknya. Ekosistem ini meliputi tentang keseimbangan yang terjadi dan
bagaimana mempertahankan stabilitas rantai kehidupan. Faktor-faktor Biotik dan Abiotik
nya lebih dikenal dengan Rantai Makanan atau Food Chain.
5. Biosfir Yaitu tingkat organisasi kehidupan yang paling tinggi,meliputi seluruh
planet bumi beserta mahkluk hidup dan bagian yang tidak hidup. Studi yang dilakukan
adalah interaksi yang terjadi pada semua bagian kehidupan. Contohnya, jamur berperan
dalam perombakan bahan organik dalam tubuh oragnisme yang telah mati. Proses yang
terjadi adalah penguraian bahan organik yang menghasilkan zat hara yang berguna untuk
organisme lain dalam lingkungan. Kondisi itu dikenal dengan Niche,yaitu peranan suatu
jenis organisme dalam komunitasnya. Habitatnya adalah tempat dimana organisme hidup.
Niche dalam suatu habitat contohnya, dibawah batang kayu ditemukan berbagai
organisme seperti cacing,lintah, kaki seribu,dan serangga.

C. Hubungan Antara Komponen Biotik dan Abiotik


Yang berperan sebagai Produsen adalah tanaman hijau yang melakukan proses
fotosintesis untuk menagkap energi yang dibutuhkan oleh ekosistem untuk
melangsungkan aktivitasnya. Tanaman sebagai produser energi dan materi disebut
dengan organisme Autotrof.
Peranan konsumen dalam ekosistem dilakukan oleh semua hewan yang membutuhkan
atau mebgambil makanan yang sudah berbentuk bahan organik secara langsung maupun
tidak dari produser. Kelompok yang termasuk konsumer disebut heterotrof. Dekomposer
adalah kelompok bakteri dan jamur yang mengambil energi dan materi dari hasil
penguraian berupa bahan organik dari hewan mati atau tanaman busuk. Hasil dari itu
adalah berupa ion-ion, nitrat, amoniak, fosfat, potasium dan kalsium.

Berikut hubungan komponen biotik dan abiotik:

1. RANTAI MAKANAN
Rantai makan merupakan proses makan-memakan anatar organisme dengan
organisme lain dalam komunitas, yang menjalani proses perpindahan energi dari
produser, konsumer, dekomposer. Setiap rantai makanan dimulai dengan organisme
Autotrof dan berakhir pada penguraianvbiasanya adalah mikroba atau serangga yang
melepaskan bahan sederhan yang dapat digunakan kembali oleh produsen. hubungan
antara produsen dan dekomposer adalah beragam. Produsen dapat mati dan dimanfaatkan
langsung oleh dekomposer tanpa adanyaperantara. Produsen dapat dimakan oleh
konsumen primer yaitu herbivora. Sebaliknya dekomposer dapat dimakan oleh konsumen
sekunder atau karnivora.
Lintasan konsumsi makanan seperti itu disebut Rantai Makanan. Semua rantai
makanan mulai dengan organisme autrofik, yaitu organisme yang melakukan fotosintesis
seperti tumbuhan hijau. Organisme ini disebut produsen karena hanya mereka yang dapat
membuat makan dari bahan mentahanorganik. Setiap organisme. Misalnya sapi atau
belalang, yang merasa langsung memakan tumbuhan disebut herbivora atau konsumen
primer. Karnivora, sebagaimana ular, yang memakan konsumen sekunder dinamakan
konsumen tersier, dan seterusnya. Setiap tingkatan konsumen dalam suatu rantai makanan
disebut tingkatan trofik.

Untuk menentukan sebenarnya apa memakan apa dalam komunitas alamiah,


dengan segera dapat diketahui bahwa sebagai rantai makanan itu saling bertalian.
Kebanyakan hewan mengkonsumsi makanan yang beragam dan pada gilirannya,
menyediakan makanan untuk berbagai makhluk lain yang memangsanya. Jadi energi
yang terdapat dalam hasil bersih dari produsen itu berlalu ke dalam jaring makanan yang
teramat rumit. Pada setiap tingkatan konsumsi dalam rantai makanan, sebagian dari hasil
bersih tingkatan tersebut tidak dikonsumsi oleh tingkatan yang lebih tinggi berikutnya,
tetapi setelah organisme itu mati, diurai oleh banyak sekali terdapat dalam tanah dan
dimana pun bahan organik terdapat. Mereka mengekstrasi energi yang tersisa dalam
bahan organik dan dengan demikian melepaskan produk organik dari degadrasinya
(umpamanya, CO₂, NH₃) kembali ke alam sekitarnya.

Kita telah mengetahuinya bahwa aliran energi melalui biosfer itu searah: dari
matahari ke produsen, kemudian ke konsumen, dan akhirnya ke organisme pengurai.
Akan tetapi, bahan-bahan pembangun benda hidup dan yang menyimpan energi matahari
harus didaur ulang jika sistem itu harus berlanjut. Maka melalui kegiatan organisme
pengurai inilah yang bekerja pada setiap mata rantai dalam rantai makanan, sebagian
besar daur ulang ini mungkin terjadi.

2. Jaring-Jaring Makanan
Semua rantai makanan yang terdapat dalam komunitas akan membentuk jaring-
jaring makanan atau Food web. Jaring-jaring makanan terdiri dari berbagai Food
Chain yang saling berhubungan satu dengan lainnya atau hubungan dari berbagai
jenis organisme yang saling diperuntukan oleh proses makan memakan.
Jaring-jaring makanan adalah representasi terbatas dari ekosistem nyata karena
mereka harus mengumpulkan banyak spesies menjadi spesies trofik, yang merupakan
kelompok spesies fungsional yang memiliki predator dan mangsa yang sama di
jaring-jaring makanan. Parah ahli ekologi menggunakan penyederhanaan ini dlam
mode-mode kuantitatif (matematis0 dinamika trofik atau sistem sumberdaya
konsumen. Dengan menggunakan model ini mereka dapat mengukur dan munguji
pola umum dan struktur jaring-jaring nyata.
Parah ahli ekologi telah mengidentifikasi sifat-sifat non acak dalam struktur
topografi dalam jaring-jaring makanan. Contoh-contoh yang diterbitkan yang
digunakan dalama analisi meta memiliki kualitas yang bervariasi dalam kelalaian.
Namun, jumlah studi empiris tentang jaring-jaring komunitas sedang meningkat dan
perlakuannya secara matematis dari jaring-jaring makan menggunakan teori jaringan
telah mengidentifikasi pola yang umum untuk smeua jaring-jaring makanan. Hukum
perpangkatan, misalnya, memprediksi hubungan antara topologi hubungan predator –
mangsa dalam jaring-jaring makanan tingkat kekayaan spesies.
Kebanyakan hewan mengkonsumsi makanan yang beragam pada gilirannya,
menyediakan makanan untuk berbagai makhluk lain yang memangsanya. Jadi energi
yang terdapat dalam hasil bersih dari produsen itu berlalu ke dalam jaring makanan
yang teramat rumit

3. Piramida Energi
Menggambarkan banyaknya energi yang tersimpah dalam 6 tahun yang
digunakan senyawa organik sebagai bahan makanan. Dasar penentuan piramida
energi adalah dengan cara menghitung jumlah energi tiap satuan luas yang masuk
ketingkat trofik dalam waktu tertentu ( misalnya per jam, per hari, per tahun).
Piramida energi dapat memberikan gambaran lebih akurat tentang kecepatan aliran
energi dalam ekosistem atau produktivitas pada tingkat trofik. Kandungan energi tiap
trofik sangat ditentukan oleh tingat trofiknya sehingga bentuk trofiknya sesuai dengan
piramida ekologi yang sesunggunya dilingkungan. Energi yang mampu disimpan oleh
individu tiap trofik dinyatakan satuan kalori per m2 per satuan waktu (kkal/m2/th)
Piramida energi tampak jelas adanya penurunan jumlah energi secara bertahap dari
trofik terendah ke trofik diatasnya. Penurunan ini disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Hanya jumlah makanan tertentu yang dapat dimakan oleh organisme trofik
diatasnya.
2. Beberapa bahan makanan yang sulit dicerna dibuang dalam keadaan masih
mengandung energi kimia.
3. Hanya sebagian energi kimia dalam bahan makanan dapat disimpan dlam sel dan
sebagian lainnya untuk melakukan aktivitas hidup.
Selain itu bentuk piramida energi jika dibandingkan pada suatu tempat dengan
tempat lain, dapat diketahui efisiensi produktivitas pada kedua tempat itu.
4. Aliran Energi
Para ahli ekologi membagi pergerakan energi dalam rantai makanan ke dalam
tingkat urutan makanan, yang disebut tingkat tropik. Semua produsen berada pada
tingkat tropik pertama, konsumen primer (herbivora) bearada pada tingkat tropik
kedua, karnivora yang memakan herbivora berada pada tingkat ketiga,dan seterusnya.
Pada setiap urutan tingkat tropik terjadi kehilangan energi dari sistem dalam rantai
makanan. Kehilangan energi dapat diketahui dari hukum Termodinamika II, yaitu
setiap perubahan energi menimbulkan hilangnya energi yang dipakai. Karena
kehilangan energi tidak dapat dihindari,maka jumlah total energi pada setiap tingkat
tropik lebih rendah dari tingkat sebelumnya. Energi pada karnivora lebih sedikit
daripada herbivora.
Agaknya tidak mungkin bahwa efisien konversi yang jauh lebih besar dari hal itu
akan terjadi, karena banyak energi yang dikonsumsikan oleh satu organisme harus
digunakan agar tetap hidup dan tidak dapat disimpan sebagai produktivitas bersih.
Energi ditransfer oleh respirasi selular menjadi energi ATP. Seperti itulah menjadi
tersedia untuk menjalankan kegiatan metabolik yang mengubah sebagian molekul
makanan yang ditelan menjadi lebih banyak ayam, sehingga memungkinkan ayam
bergerak, dan memelihara homeostasis, termasuk menjaga ketahanan tubuh.
Sebenarnya, bentuk akhir dari energi yang dihasilkan dari semua kegiatan metabolik
ayam tersebut ialah panas. Dengan demikian bukanlah suatu kebetulan bahwa efisiensi
konversi tinggi yang dicapai burung-burung ini hanya mungkin bila mereka dipelihara
dalam kurungan dan suhu yang hangat. Makin tinngi kegiatan fisik suatu organisme,
makin kecil persentase, makin kecil pesentase makanan yang digunakan dalam
pertumbuhan, yakni yang disumbangkan kepada produktivitas bersih.

Beberapa usaha telah dilakukan untuk menukur aliran energi melalui rantai
makanan. Salah satu yang paling mendalah ialah yang dilakasanakan oleh H.T. odum
pada ekosistem sungai, Silver Spring, di Florida. Beliau menemukan bahwa hasil
bersih produsen ialah 8833 kkal/m2/th. Sebagian besar dari bahan ini (5465 kkal)
menjadi sisa-sisa tambahan yang dihancurkan oleh pengurai atau aliran ke luar sistem.
Herbivora mengkonsumsikan 3368 kkal/m2/th. Lebih dari setengahnya (1890 kkal)
hilang, terutama melalui respirasi selular. Jadi produktivitas bersih herbivora ialah
1478 kkal/m2/th. Hal ini merupakan 17% dari produktivitas bersih produsen. Beberapa
konsumen primer mati dan sisanaya hancur di sana atau diangkut ke hilir. Hanya 383
kkal/m2/th dikonsumsikan oleh konsumen sekunder. Diantaranya 316 kkal digunakan
dalam respirasi, yang hanya tersisa 67 kkal/m2/th produktivitas bersih pada tingkatan
trofik tersebut. Ini hanya 4% dari produktivitas bersih dar tingkatan sebelumnya.
Efisiensi konversi yang rendah seperti ituadalah khas bagi karnivora. Yang harus
menghasilkan persentase tinggi energinya dalam mencari mangsa dan dari padanya
untuk memperoloeh jaminan lebih banyak energi.
Dari produktivitas bersih sebanyak 67 kkal/m2/th pada tingkatan konsumen
sekunder (karnivora pertama), akhirnya 46 kkal hilang karena hancur dan
pengangkutan ke hilir. Hanya 21 kkal/m2/th sampai kepada konsumen tersier. Dari
jumlah ini mereka menggunakan 15 kkal dalam respirasi, dan mempunyai
produktivitas bersih hanya sebesar 6 kkal/m2/th. Karena tidak ada tingkatan karnivora
yang lebih tinggi dan tidak ada simpanan energi, yakni biomassa tersier tidak
bertambah dari tahun ke tahun, hasil bersih akhirnya diteruskan kepada organisme
pengurai, baik di ekosistem Silver Springs ataupun di hilir. Berlawanan dengan rawa
atau hutan muda yang disebut sebelumnya, ekosistem Silver Springs tidak memiliki
simpanan energi pada tingkatan trofik manapun. Dengan kata lain, baik biomassa total
maupun biomassa setiap tingkatan trofik tidak bertambah dari tahun ke tahun.
BAB III
BIOMA 1

1.1.Pengertian Bioma
Bioma adalah ekosistem besar dengan daerah yang luas terdiri dari flora dan fauna yang
khas.Seorang ahli botani akan mengenali umum nya spesies pohon- pohon dan perdu di
Perancis Utara didalam banyak hal tidak sama seperti yang terdapat di Pennsylvania tetapi
tipe umum tumbuhan pertumbuhannya sama.berpergian ke bagian selatan kepantai laut
tengah dari perancis mungkin berlainan.Di sana tumbuhan dan akan membentuk
pemandangan yang sama sekali berbeda dari yang ada di pennsylvania,(pemandangan yang
mirip dengan yang ada di bagian selatan calivornia).Bukan hanya tumbuhan nya yang
berbeda,tetapi seorang pengamat yang cermat menemukan bahwa hewan liar pun
berbada.Kominitas hewan dan tumbuhan yang berbeda separti itu di sebut bioma.
Jumlah sebenarnya berbagai macam bioma di muka bumi ini tidak dapat di ketahui.Hal ini
karena tidak ada daerah yang sama sekali homogen dalam kehidupan tumbuhan dan
hewan.Andailkata curah hujan memadai,terdapat empat bioma yang ciri-cirinya di proleh
dari daerah dengan suhu rata-rata tinggi (tropika) sampai dengan daerah suhu rata-rata rendah
(artika).

1.2.Macam-Macam Bioma dan Cirinya

A. Hutan Hujan Tropis


Dibelahan bumi sebelah barat, hutan hujan tropis mencpai perkembangan
sepenuhnya, dihutan belantara Amerika Tengan dan selatan. pohon di hutan tropis
tinggi sekali da sangat beragam spesiesnya. Jarang dijumpai dua pohon dari spesies
yang sama tumbuh berdekatan. Vegetasinya sedemikian rapat sehingga sedikit saja
cahaya yang sampai ke dasar hutan. Sebagian besar tumbuhan selalu hijau, bukan
tumbuhan ranggas. cabang-cabang pohon penuh dengan Liana dan Epifit. Epiefit
adalah tumbuhan yang hidup menempel diatas tumbuhan yang lebih kuat. Berlainan
dengan Liana, akar-akarnya tidak sampai ke tanah. Mereka tidak pula mengambil
makanan dari inangnya. Contohnya bunga Anggrek dan Bromelia (anggota suku
nenas seperti: moss:spanjol adalah epifit). Keragaman kehidupan hewan dan
kehidupan tumbuhan di hutan hujan tropis itu sangat besar. sebagian besar dari
spesies hewan, mamalia dan retilia, juga unggas hidup di pohon-pohon hutan.
Contoh Hujan Tropis di dunia yaitu di Costarica. Hutan hujan tropis memiliki
stratifikasi Vertikal yang sangat jelas. Pohon-pohon pada kanopi membentuk lapisan
yang paling atas kanopi itu seringkali rapat sehingga hanya sedikit sekali cahaya yang
dapat mencapai tanah dibawahnya. Ketika suatu pembukaan terjadi pada kanopi
barangkali karna pohon tumbang, pohon lain dan tanaman merambat yang berkayu
akan tumbuh secara cepat bersaing untuk mendapatkan cahaya dan ruang ketika
mengisi celah tersebut. Contoh lain hutan hujan tropis di indonesia yaitu Hutan
Kalimantan, Hutan Sumatra, Hutan Pohon Jati dan di dunia contohnya Dain
Tree,Australia, The Amazon Rain Forest, Amerika Serikat, Sapo National Park,
Liberia.
Ciri Ciri:
a) memiliki curah hujan sangat tinggi yaitu lebih dari 2.000 mm/tahun
b) pohon utama memiliki ketinggian sekitar 20-40m
c) mendapat sinar matahari yang cukup ,namun sinar matahari tidak bisa
menembus dasar hutan
d) caban pohon berdaun lebat dan lebar serta hijau sepanjang tahun

B. Padang Rumput
Presipitasi tahunan di padang rumput rata-rata 20 inci(50cm) pertahun. sebagian
besar dari presipitasi ini jatuh dlam musim tumbuh hal ini mendorong pertumbuhan
rerumputan yang kuat tetapi, kecuali sepanjang lembah,sungai, hampir tidak cukup
untuk pertumbuhan hutan. Faktor yang mungkin memberi isyarat keseimbangan dari
hutan ke padang rumput ialah kebakaran. Berkat batang bawah tanah (rizoma) dengan
tunasnya, rumput tidak rusak oleh api yang menghancurkan sebagian besar pohon-
pohon dan semak. Banyan rumput yang melimpah untuk makanan ternak, serta
tiadanya perlindungan dari pemangsa, berakibat populasi hewan yang serupa
dipadang rumput diseluruh muka bumi. Vertebrata dominan ialah unggulata herbifora
yang bergerak cepat contohnya Bison dan Antilop merupakan penghuni yang
mencolok dipadang rumput sebelum kedatangan para penghuni tetap berkulit putih.
Sekarang padang rumput merupakan sumber bahan makanan seperti jagung, gandum
dan lain-lain, sedangkan daerah berbukit merupakan tempat tinggal unggulata piaraan
seperti sapi dan biri-biri.
ciri – ciri:
a) terdapat didaerah khatulistiwa (iklim tropis)
b) curah hujan sedang yanitu sekitar 100-150 mm pertahun dan tidak
teratur
c) porositas atau air yang meresap ke tanah dan drainase atau
pengairan cukup baik

C. Taiga
Hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus dan sejenisnya semak
dan tumbuhan basah sedikit sekali, bila seseorang bergerak keutara kanada
pemandangan yang didominasikan oleh konifer khususnya “sprucee” dan “fir” inilah
taiga dinamakan bioma seperti yang ditemukan diRusia yaitu daratan dengan danau
dan dihuni oleh beruang, binatang pengerat, seperti anjing, burung dan sejenis rusa.
Makin jauh keutara, pohon-pohon dibioma taiga menjadi kerdil karena iklim
subarkika yang makin keras. akhirnya pohon-pohon tersebut lenyap dan tampaklah
daratan berawa dan berdanau. lumut spagnum, berbagai macam likenes (lumut
kerak), dan beberapa rerumputan dan tumbuhan semusim yang tumbuh cepat
mendominasi pemandangan selama musim tumbuh yang pendek. taiga banyak
ditemukan dibelahan utara seperti Rusia dan Kanada.
Ciri –ciri:
a) memiliki musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang
panas sangat singkat yaitu hanya sekitar 1-3 bulan
b) selama musim dingin,air tanah akan berubah menjadi es yang mencapai 2
meter dibawah permukaan tanah
c) jenis tumbuhan hidup sangat sedikit ,umumnya hanya 2 -3 tumbuhan
D. Gurun
Gurun adalah suatu daerah yang menerima curah hujan sedikit (kurang dari 30 cm
per tahun) sangat menentukan suatu daerah akan menjadi sebuah gurun, gurun
dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. beberapa gurun
memiliki suhu permukaan tanah diatas 60° C selama siang hari seperti gurun
disebelah barat rocky mountain dan asia tengah relatif dingin. gurun sonoran
disebelah selatan arizona ditandai oleh kaktus raksasa saguaro dan semak berakar
dalam. adaptasi evalusioner tumbuhan dan hewan gurun meliputi sekumpulan
mekanisme yang luar biasa yang dapat menyimpan air. contoh tumbuhan yang
hidup digurun yaitu kaktus, “sagebrush” dan “mesquite” yang mempunyai sejumlah
adaptasinya untuk menyimpan air selama jangka waktu yang panjang dan tumbuhan
tahunan yang tumbuh cepat dan biji-bijinya dapat berkecambah, berkembang dan
berbunga, dan menghasilakan biji-biji tanaman baru dalam beberapa minggu setelah
hujan lebat yang langka. sebagian besar dari hewan dipadang pasir (mamalia, kadal
dan ular, serangga dan bahkan beberapa unggas) disesuaikan untuk menggali-gali
agar dapat terhindar panas matahari. sebagian besar dari mereka membatasi
pencarian makanannya selama jam-jam malam saja.

Ciri –Ciri :
a) Memiliki curah hujan yang sangat rendah
b) evaporasi atau penguapan yang tinggi dan lebih cepat daripada
presipitasi (huja)
c) memiliki ingkat devlasi yang tinggi
d) memiliki perbedaan suhu udara siang dan malam yang sangat tinggi yaitu
pada siang hari sekitar 45 dan malam 0
e) tanah pasir sangat tanduskarena tidak dapat menampung air
f) memiliki kelembapan udara yang sangat rendah
E. Tundra
Tundra adalah bioma yang ada disekitar kutub utara dan sebagian diselatan.
bioma tundra tidak ditemukan pepohonan, namun hanya tumbuhan kecil sejenis
rumput dan lumut. Suhu yang sangat dingin, dan angin yang sangat kencang
bertanggung jawab atas tidak terdapatnya pohon dan tumbuhan tinggi lainnya.
Ciri ciri :
a) hampir di setiap wilayah nya tertup oleh salju atau es
b) memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang
panjang dan terang
c) tanaman hanya memiliki usia tumbuh yang sangat pendek yaitu 30-120
hari.
BAB IV
BIOMA 2
A. Bioma Hutan Hujan Tropis
1. Pengertian Hutan Hujan Tropis
Bioma hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang sering diguyur hujan,
dan selalu basah atau lembap. Hutan hujan tropis menempati region dengan garis lintang
rendah dekat khatulistiwa, seperti dalam lembah sungai Amazon, Amerika selatan, Asia
tenggara (Malaysia, Indonesia, Thailand), dan lembah sungai Kongo.
Pada hutan hujan tropis, vegetasinya sedemikian rapat sehingga sedikit saja
cahaya yang sampai ke dasar hutan. Sebagian besar tumbuhan selalu hijau, bukan
tumbuhan ranggas. Cabang-cabang pohon penuh dengan liana dan epifit. Epifit adalah
tumbuhan yang hidup menempel di atas tumbuhan yang lebih kuat, sedangkat liana
adalah tumbuhan yang akar-akarnya tidak sampai ke tanah.

2. Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis


a. Memiliki curah hujan yang sangat tinggi, rata- rata 300-400 cm/tahun
b. Sepanjang tahun Matahari bersinar dengan suhu lingkungan antara 21°- 30°
celcius
c. Di hutan hujan tropis pohon-pohon dapat tumbuh tinggi mencapai 55 m dan
membentuk kanopi (tudung).
d. Beberapa tanaman tumbuh merambat (liana), seperti rotan, atau tumbuh
menempel (epifit), seperti anggrek, di cabang-cabang pohon untuk mendapatkan
cahaya matahari.
e. Sebagian besar hewan hidup di sekitar kanopi karena mudah mendapatkan
makanan dan berpindah tempat

3. Contoh Hewan dan Tumbuhan yang ada di Hutan Hujan Tropis


a. Hewan
Hewan-hewan yang hidup di hutan hujan tropis diantaranya adalah Kupu-kupu,
Kumbang, Kupu-kupu Sayap Bening, Capung, Kupu-kupu Burung Hantu, Ulat
Kaki Seribu, Belalang Sembah, Monyet, Gorilla, Kera, Orangutan, Macan,
Kerbau, Babi Rusa, Kelelawar, Gajah, Berang-Berang Sungai, Badak, Tapir, Babi
Hutan, Nuri Hitam, Kasuari Gelambir Ganda, Kasuari Leher Emas, Bangau
Bluwok, Beo, Merak, Nuri Pelangi, Nuri Merah, Enggang Badak, Kakaktua
Kuning, Kadal, Bunglon, Tokek Mata Hijau, Iguana, Bunglon Daun, Biawak
Rawa, Biawak Air, Ular, , Piton Pohon Hijau, Buaya, Caiman/Alligator, Katak,
b. Tumbuhan
Pinus, pohon jati, anggrek hutan berbagai jenis, pohon mahoni, pohon meranti,
pohon keruing, pohon kayu hitam, pohon kapur, pohon kayu besi, pohon
sonokeling. Pohon pilang, tanaman aegiceras corniculata (nama lokal kaboa).
Pohon nipah pidada (sonneratia caseolaris), tanaman nirih (xylocarpus spp.),
lumut kerak, berbagai jenis rerumputan, bunga raflesia.
A. Bioma Hutan Gugur
1. Pengertian Hutan gugur
Hutan gugur terdapat di daerah yang mengalami empat musim seperti musim
dingin, musim panas, musim semi dan musim gugur. Seperti yang berada di Amerika
serikat, bagian timur, Asia timur, Chili, dan Eropa barat. Hutan gugur memiliki curah
hujan yang merata sepanjang tahun sekitar 75-100 cm/tahun.. Pada musim dingin, air
membeku sehingga tidak dapat diserap tumbuhan sehingga tumbuhan tidak dapat
melakukan fotosintetis. Akibatnya, daun menjadi berubah warna menjadi merah lalu
cokelat, dan pada akhirnya gugur. Sebaliknya pada musim panas tiba-tiba dan salju
mencair, tumbuhan akan menyerap air sehingga daun bersemi untuk melakukan
fotosintetis.
Pada musim dingin, beberapa hewan hidup di ekosistem hutan gugur mengalami
hibernasi (tidak aktif bergerak dan tidak makan, hanya tidur) seperti kelelawar dan
hamster. .Beberapa dari hewan pemakan biji, seperti leming, menyimpan cadangan
makanan di lubang persembunyian. Ada pula hewan yang membentuk lemak di dibawah
kulit, misalnya hewan pengerat. Sementara itu, burung-burung melakukan imigrasi ke
daerah yang lebih hangat.

2. Ciri-Ciri Hutan Gugur


a. curah hujan merata yaitu 75-100 mm/tahun
b. mempunyai empat musim (panas, dingin, gugur, dan semi)
c. terletak di wilayah sub tropis 23,5 derajat Lu dan LS
d. pada musim panas: radiasi matahari cukup tinggi, curah hujan tinggi, dan
kelembaban tinggi.
e. menjelang musim dingin: radiasi matahari mulai berkurang, suhu dan kelembaban
mulai turun. tumbuhan sulit mendapatkan air, sehingga warna daun menjadi
merah dan cokelat hingga akhirnya berguguran (musim gugur).
f. musim dingin: tubuhan gundul (tidak berdaun), daun tidak mengalami
fotosintesis, dan beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur panjang).
g. menjelang musim panas: suhu naik, salju mencair, dan tumbuhan mulai berdaun
(musim semi).

3. Contoh Hewan dan Tumbuan yang ada di Hutan Gugur


a. Hewan
Jenis Fauna yang mendominasi yang terdapat pada bioma Hutan Gugur adalah
seperti racoon, babi hutan, harimau dan rusa. Sedangkan fauna lainnya yang
terdapat pada wilayah bioma ini adalah seperti panda, anjing hutan, beruang,
musang, tupai, sigung, tikus kayu, Bobcats, singa gunung, dan bison.
b. Tumbuhan
Jenis Flora yang terdapat pada bioma hutan gugur antara lain adalah seperti bunga
sakura, pohon oak, pohon basswood, pohon maple, pohon jati, pohon pinus,
pohon angsana, pohon cemara, bambu, palem, pakis, dan eucalyptus.
B. Bioma Sabana
1. Pengertian Sabana
Savana Kenya ini merupakan tempat di mana herbivora besar dan predator
(pemangsa)-nya terlihat dengan jelas. Sesungguhnya, herbivora yang dominan disini
dan pada savana lain adalah serangga, khususnya semut dan rayap. Rumput dan
pohon yang terpencar-pencar merupkan tumbuhan yang dominan. Kebakaran
merupakan komponen abiotik penting, dan spesies tumbuhan yang dominan adalah
spesies yang sudah beradaptasi dengna kebakaran. Pertumbuhan rumput-rumputan
dan forb (tumbuhan kecil berdaun lebar) yang sangat cepat selama musing hujan
menyediakan sumber makanan yang banyak bagi hewan. Akan tetapi, mamalia
pemakan rumput besar harus berimigrasi ke padang rumput yang lebih hijau dan
menyebar mencari sumber air selama periode musim kemarau

2. Ciri- ciri Sabana


a. Ada di daerah yang mempunyai iklim tropis atau daerah khatulistiwa
b. Mempunyai curah hujan yang musiman
c. Curah hujan sedang dan cenderung tidak teratur
d. Mempunyai curah hujan sebanyak 100 hingga 150 mm/ tahun
e. Hutan sabana hanya mempunyai curah hujan sebanyak 100 hingga 150 mm/
tahun.
f. Mempunyai suhu yang panas sepanjang tahun
g. Mempunyai porositas (resapan air) dan drainase (pengairan) yang cukup baik
h. Bisa berubah menjadi semak belukar atau hutan basah
i. Mempunyai hewan yang hidup berupa herbivora maupun karnivora

3. Contoh Hewan dan Tumbuhan yang ada di Sabana


a. Hewan
Jenis Fauna yang terdapat pada daerah bioma sabana antara lain seperti Kuda,
Zebra, Macan tutul, Singa, Anjing hutan, hyena, gajah, dan kijang.
b. Tumbuhan
Jenis flora yang terdapat di daerah sabana umunya adalah ekaliptus (dominan
pada daerah Australia) dan baobab (adansonia digtata), yang dominan di daerah
Kenya, yang memiliki ciri – ciri daun dan cabang membentuk tajuk yang
berbentuk seperti payung yang melebar, batangnya tebal dan relatif kasar.
Vegetasi yang tumbuh dengan jarang disebabkan oleh kondisi musim panas yang
lebih lama jika dibandingkan dengan musim hujan dan rendahnya curah hujan di
daerah tersebut.
Sebagian besar jenis vegetasi atau tumbuhan yang mendominasi adalah sejenis
rumput – rumputan, seperti suku Gramineae dan terkadang dijumpai suku
Cyperaceae. Rumput yang mempunyai pertumbuhan dengan daun-daun kasar dan
kaku akan cenderung bersifat dominan. Selain itu juga terdapat jenis Pennisetum
purpureum, Acacia isp, dan suku Leguminoceae.
BAB V
SISTEM GERAK

A. Tulang Penyusun Rangka Manusia


Susunan tulang manusia dalam system rangka manusia terdiri atas 3 kelompok besar,
yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang gerak.
1. Tulang Tengkorak
Tengkorak berbentuk pipih yang saling berhubungan dan membentuk sebuah
rongga. Tulang tengkorak melindungi otak yang berada di dalam rongga tersebut.
Tulang tengkorak terdiri atas :
a. Tulang tempurung kepala
Tulang tempurung kepala (cranium) atau yang disebut juga tulang
tengkorak bagian kepala ini terdiri atas beberapa tulang yang saling berhubungan
namun tidak dapat digerakkan. Pada bayi, dua buah tulang ubun-ubunnya belum
menutup dengan sempurna.
Tulang ubun-ubun akan menutup dengan sempurna seiring pertambahan
usianya. Fungsi utama tulang tempurung kepala ini adalah untuk melindungi otak.
Hubungan antar bagian tulang tengkorak bagian kepala ini merupakan hubungan
antar tulang yang tidak dapat digerakkan. Tulang temurung kepala terdiri atas 6
bagian tulang yaitu:
 Tulang kepala belakang
 Tulang ubun-ubun
 Tulang dahi
 Tulang baji
 Tulang tapis
 Tulang pelipis
b. Tulang Wajah
Tulang tengkorak bagian mukaini berperan dalam pembentukkan wajah
manusia. Semua bagian tulang wajah ini menyatu dan tidak dapat digerakkan
kecuali tulang rahang bawah. Tulang wajah terdiri atas 7 bagian tulang, yaitu:
 Tulang pipi
 Tulang mata
 Tulang hidung
 Tulang rahang atas
 Tulang rahang bawah
 Tulang langit-langit
 Tulang pangkal lidah
c. Tulang Badan
Tulang badan terdiri atas 5 kelompok yaitu kelompok tulang belakang atau
punggung, kelompok tulang dada, kelompok tulang rusuk, kelompok tulang bahu,
dan kelompok tulang panggul. Tiga kelompok tulang, masing-masing adalah
kelompok tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk saling berhubungan
sehingga membentuk rongga.
Di dalam rongga tersebut terdapat organ vital manusia yaitu jantung dan
paru-paru. Dilihat dari bentuk dan posisinya maka dapat dilihat bahwa kelompok
tulang ini jika dilihat, sebagai suatu kesatuan yang memiliki fungsi untuk
melindungi organ di dalamnya, seperti jantung, paru-paru, organ-organ perut
seperti bagian-bagian usus halus, bagian-bagian usus besar, ginjal, dan
sebagainya.

Kelompok tulang belakang


Tulang belakang, yang merupakan pembeda antara hewan vertebrata dan
invertebrate, merupakan salah satu susunan terpenting dalam system rangka manusia.
Kelainan tulang belakang atau penyakit tulang belakang akan mempengaruhi system
gerak dan kesehatan manusia secara keseluruhan. Tulang belakang tersusun atas 33
ruas tulang-tulang pendek.
Ruas-ruas tulang belakang saling berhubungan melalui sebuah saluran di tengah
yang juga berfungsi untuk melindungi sum sum tulang belakang di sepanjang tulang
belakang. Ruas-ruas ini membentuk sumbu tumbuh yang Nampak melengkung jika
dilihat dari samping. Jumlah ruas tulang belakang berjumlah 33 ruas yang terbagi
dalam lima bagian tulang, yaitu:
 Tulang leher, bagian paling atas disebut tulang atlas dan bagian yang kedua
disebut tulang pemutar.
 Tulang punggung, tempat melekatnya tulang rusuk
 Tulang pinggang
 Tulang kemudi (kelangkang), pada orang dewasa, 5 ruas tulang kelangkang
dan 4 ruas tulang ekor menjadi satu.
 Tulang ekor

Kelompok tulang dada


Tulang dada berbentuk pipih dengan pannjang + 15 cm. tulang dada merupakan
tempat tulang rusuk bagian depan melekat. Tulang dada mempunyai bagian yang
terdiri atas:
 Bagian hulu, tempat tulang selangka melekat
 Bagian badan, tempat 7 pasang tulang rusuk melekat
 Bagian taju pedang, berbentuk pipih dan ujungnya menyerupai mata pedang.

Kelompok tulang rusuk (sangkar rusuk)


Tulang rusuk berjumlah 12 pasang dan terdiri dari tiga jenis tulang, yaitu:
 Tulang rusuk sejati, berjumlah 7 pasang yang melekat pada tulang dada
bagian badan dan tulang punggung.
 Tulang punggung rusuk, berjumlah 3 pasang yang bagian belakang melekat
pada tulang punggung dan bagian depan melekat pada tulang tulang punggung
dan bagian depan melekat pada tulang rusuk sejati di atasnya.
 Tulang rusuk melayang, berjumlah 2 pasang yang bagian belakangnya
melekat pada tulang punggung sementara bagian depan melayang dan tidak
melekat pada tulang apapun.

Kelompok tulang bahu


Kelompok tulang bahu atau disebut juga kelompok gelang bahu, tersusun atas:
 Tulang belikat
 Tulang selangka
Kelompok tulang bahu berada di samping kanan dan kiri tubuh bagian atas, di
atas tulang dada tulang selangka di masing-masing kelompok tulang bahu
menghubungkan masing-masing gelang bahu kanan dan kiri dengan tulang
dada.tulang belikat yang berbentuk segitiga pipih menghubungkan masing-masing
gelang bahu dengan tulang rusuk. Tulang belikat memiliki sebuah tonjolan yang
disebut paruh gagak.

Kelompok gelang panggul


Kelompok gelang panggul terdiri atas 3 jenis tulang yang saling bergabung
menjadi satu, yaitu:
 Tulang ilium atau tulang usus, yang dihubungkan oleh jaringan sendi dengan
tulang kelangka.
 Tulang pubis atau tulang kemaluan
 Tulang iskium atau tulang duduk

d. Tulang Anggota Gerak


Tulang anggota gerak merupakan sekelompok tulang yang dapat
digerakkan oleh kontaksi jaringan otot gerak. Tulang anggota gerak terdiri atas
tulang anggota gerak atas dan tulang anggota gerak bawah.

Tulang Anggota Gerak Atas


Tulang anggota gerak atas terdiri dari sekelompok tulang tangan dan
berhubungan dengan gelang bahu.
Tulang anggota gerak atas tersusun atas:
 Humerus atau tulang pangkal lengan, merupakan tulang gerak atas paling
besar dan paling panjang, serta berhubungan dengan tulang belikat. Humerus
berbentuk panjang seoperti tongkat dan bagian ujungnya berhubungan dengan
gelang bahu membentuk kepala sendi yang disebut kaput humeri.
 Ulna (tulang hasta), merupakan tulang bawah dengan lengkung sejajar dengan
jari kelingking
 Radius (tulang pengumpil), berbentuk panjang bersisian dengan ibu jari
Karpal (tulang pergelangan tangan), merupakan tulang-tulang pendek yang
memiliki bentuk-bentuk yang berbeda seperti bulat, sabit, segitiga, segi
banyak, dan lain-lain.
 Metacarpal (tulang telapak tangan), tersusun atas 5 buah tulang pipa pendek
yang berhubungan dengan tulang karpal (pergelangan tangan) dan tulang jari.
 Falangus (tulang ruas-ruas jari tangan), tersusun atas tulang pipa pendek di
masing-masing jari.

Tulang Anggota Gerak Bawah


Tulang gerak bawah berhubungan dengan tulang gelang panggul dan tersusun
atas:
 Femur (tulang paha), merupakan tulang anggota gerak bawah berbentuk pipa
yang paling berat, paling besar, dan paling panjang. Pangkal tulang yang
berhubungan dengan gelang panggul membentuk kepala sendi yang disebut
kaput femoris. Pada bagian ujung membentuk sendi lutut.
 Patella (tulang tempurung lutut), berbentuk segitiga pipih dengan sudut
membulat.
 Tibia (tulang kering), adalah tulang pipa terbesar kedua setelah tulang paha,
yang juga berperan dalam menyokong tubuh. Bagian pangkal berhubungan
dengan femur dan membentuk sendi lutut atau sendi femur. Pada bagian ujung
bawah terdapat tonjolan yang disebut malleolus medial atau mata kaki dalam.
 Fibula (tulang betis), berbentuk pipa yang ramping. Tulang ini tidak
menopang tubuh tapi membantu memperluas area melekatnya otot tungkai.
Pada bagian ujung bawah terdapat tonjolan yang disebut malleolus lateral atau
mata kaki luar.
 Tarsal (tulang pergelangan kaki), terdiri atas talus (tulang loncat), tulang kecil,
tulang tumit, kuneiformis (tulang berbentuk baji), navikular (tulang berbentuk
kapal), kubid (tulang berbentuk dadu).
 Metatarsal (tulang telapak kaki), tersusun atas 5 buah tulang pipa berbentuk
tulang panjang.
 Falangus (tulang ruas-ruas jari kaki), terdiri atas 3 ruas tulang pendek di setiap
jari dan hanya 2 ruas di ibu jari kaki

C. Fungsi Rangka Tubuh Manusia


1. Sebagai alat gerak pasif
Rangka bisa bergerak apabila ada kontraksi otot sehingga dikatakan bahwa gerak
rangka tergantung otot.
2. Tempat melekatnya otot rangka
Letak otot melekat pada rangka. Otot dan rangka letaknya berdampingan dan melekat
erat.
3. Memberi bentuk tubuh
Konstruksi tulang pada tubuh kita yang sedemikian rupa dapat memberi bentuk
tubuh. Perhatikan bentuk tubuh anda dari kepala, badan, lengan, dan kaki, yang
mempunyai bentuk berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena kerangka yang berbeda-
beda pula.
4. Memberi kekuatan dan menunjang tegaknya tubuh
Jika kita ukur, berat tulang yang sebenarnya pada orang dewasa lebih kurang 5-9 kg.
jika dibandingkan dengan berat tubuh kita, masih ringan bukan? Tetapi, meskipun
demikian ternyata tulang kita memiliki kekuatan luar biasa. Buktinya, ia dapat
menopang berat badan tubuh kita yang lebih berat. Coba perhatikan seorang pekerja
keras, seperti kuli bangunan yang sering mengangkat beban berat, hal ini
menunjukkan kekuatan yang luar biasa pada tulang kita. Tulang yang kuat terutama
adalah tulang yang berbentuk pipa, yaitu yang terletak di lengan dan pangkal kaki.
5. Melindungi organ tubuh yang lemah
Tulang yang mempunyai fungsi ini terutama yang menyusun tulang dada, tulang
rusuk, dan tulang belakang. Dengan adanya tulang-tulang tersebut, organ tubuh yang
vital seperti jantung dan paru-paru dapat terlindungi.
6. Tempat pembentukkan sel darah
Sel darah terbentuk di dalam sum-sum tulang. Sum-sum tulang ini terletak di rongga-
rongga bagian dalam tulang.
D. Macam-Macam Hubungan Antar Tulang
Kerangka tubuh manusia dapat terbentuk karena hubungan antara tulang yang satu
dengan tulang yang lain. Hubungan antar tulang tersebut dinamakan persendian
(artikulasi). Hubungan antar tulang dapat dibedakan atas 3 bentuk, yaitu:
1. Diartrosis
Hubungan 2 tulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerak, dinamakan
diartrosis. Berdasarkan tipe geraknya, persendian diartrosis dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu:
 Sendi peluru, persendian yang memungkinkan terjadinya banyak gerak,
dinamakan diartrosis. Berdasarkan tipe geraknya, persendian diartrosis dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
- Sendi antara tulang lengan atas dengan tulang belikat
- Tulang paha dengan tulang pinggul.
 Sendi luncur, persendian yang memungkinkan gerakan menggeliat,
membungkuk, dan menengadah. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang
belakang.
 Sendi pelana, persendian yang gerakannya dua arah seperti orang naik kuda di
atas pelana. Contoh: gerak pada ibu jari, antara metacarpal dan carpal.
 Sendi engsel, persendian yang gerakannya satu arah seperti engsel pintu.
Contoh: siku, lutut, mata kaki, ruas-ruas jari.
 Sendi putar, persendian yang menimbulkan gerakan memutar (rotasi) tulang
yang satu mengitari tulang yang lain. Contoh;
- Hubungan antara tulang hasta dan pengumpil
- Antara tulang atlas dan tulang pemutar
- Pada pergelangan tangan
- Pergelangan kaki
 Sendi geser atau sendi kejut, persendian yang gerakannya menggeser. Contoh:
hubungan antar tulang pergelangan tangan.
2. Amfiartrosis
Hubungan tulang yang masih memungkinkan adanya sedikit gerakan kedua ujung
tulang yang dihubungkan oleh tulang rawan dinamakan amfiartrosis. Contoh:
hubungan antara ruas-ruas tulang belakang, dan hubungan antara tulang belakang
dengan tulang iga.
3. Sinartrosis
Suatu system persendian pada tulang yang tidak dapat digerakkan, seperti terjadi pada
persambungan tulang-tulang tngkorak dinamakan sinartrosis. Berdasarkan komponen
penghubungnya, sinartrosis dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Sinartrosis sintribrosis, bila komponen penghubungnya berupa serabut-serabut
jaringan ikat. Contoh: hubungan antar tulang tengkorak
 Sinartrosis sinkondrosis, bila komponen penghubungnya berupa tulang rawan,
contoh: hubungan antar ruas-ruas tulang belakang.

E. Klasifikasi Otot
1. Berdasarkan Jenis
 Otot polos
 Otot lurik
 Otot jantung
2. Berdasarkan fungsi
 Voluntary; dibawah rangsang otak
 Involuntary; tidak di bawah rangsang otak
3. Berdasarkan letak:
 Menempel pada rangka
 Tidak menempel pada rangka.

F. Fungsi Otot
1. Melakukan gerakan tubuh
Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang dilakukan. Otot rangka melekat
pada tulang dan sebagian dikendalikan oleh system saraf pusat.
2. Membantu dalam peredaran darah manusia
Otot jantung dan otot polos yang tidak disadari membantu detak jantung dan aliran
darah ke seluruh tubuh dengan menghasilkan impuls listrik. Otot jantung ditemukan
di dinding jantung. Ini dikendalikan oleh system saraf otonom yang bertanggung
jawab untuk sebagian besar fungsi tubuh.
3. Pernapasan
Diagfragma adalah otot utama yang bekerja selama pernapasan. Saat anda bernapas
lebih berat, seperti saat anda sedang berolahraga, diagfragma memerlukan bantuan
dari otot lain, seperti otot perut, otot leher dan otot punggung.
4. Proses pencernaan
Pencernaan dikendalikan oleh otot-otot polos yang ditemukan di saluran pencernaan.
Otot polos akan melemas dan menegang saat makanan melewati tubuh anda selama
pencernaan.
5. Persalinan
Otot polos jug ditemukan di Rahim. Selama kehamilan, otot-otot ini tumbuh dan
meregang saat bayi tumbuh. Saat proses melahirkan, otot polos di Rahim berkontraksi
dan relaksasi untuk membantu mendorong bayi melewati vagina.
6. Keseimbangan
Otot rangsang membantu melindungi tulang belakang dan membantu keseimbangan.
Dalam otot ada yang disebut dengan otot inti, yang termasuk otot perut, otot
punggung, dan otot panggul.
7. Mengatur postur tubuh
Otot rangka juga mengatur postur tubuh. Kelenturan dan kekuatan adalah kunci untuk
mempertahankan postur yang tepat. Otot-otot leher kaku, otot punggung yang lemah,
atau otot-otot pinggul yang kaku dapat merusak keselarasan.

G. Hubungan antara Sistem Gerak dengan Sistem Koordinasi


1. Pengertian Koordinasi Gerak
Koordinasi gerak adalah adalah hubungan timbal balik antara pusat susunan
gerakan dengan alat gerak dalam mengatur dan mengendalikan impuls tenaga dan kerja
otot serta proses-proses motorik yang terjadi untuk pelaksanaan gerak.
2. Pengertian Koordinasi Gerak dari Sudut Pandang Anatomi dan Fisiologi
Dari sudut pandang fisiologi, koordinasi gerak dilihat sebagai pengaturan
terhadap proses motorik terutama terhadap kerja otot-otot diatur melalui sistem
persyarafan. Dari definisi ini dapat ditarik suatu pengertian bahwa koordinasi gerak
meliputi pengkoordinasi kerja otot-otot yang terlibat dalam pelaksanaan suatu gerak.

3. Pengertian Koordinasi Gerak dari Sudut Pandang Biomekanik


Pengertian dari sudut pandang biomekanik lebih diarahkan pada penyesuaian
antara pemberian impuls kekuatan pada otot dengan kebutuhan pada setiap gerakan.
Dari sudut pandang diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi gerak
adalah hubungan timbal balik antara pusat susunan syaraf dengan alat gerak dalam
mengatur dan mengendalikan impuls tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik
yang terjadi untuk pelaksanaan gerakan.
BAB VI
SISTEM PENCERNAAN

A. Fungsi Organ-Organ Pencernaan


Organ dalam saluran pencernaan ini meliputi rongga mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan terakhir di anus.

1. Rongga mulut
Pencernaan makanan secara fisik dan kimiawi dimulai dalam mulut selama
pengunyahan, geligi dengan berbagai ragam bentuk akan memotong, melumat, dan
menggurus makanan, yang membuat makanan tersebut lebih mudah ditelan dan
mengingkatkan luas permukaannya. Kehadiran makanan dalam rongga mulut (oral
cavity) akan memicu refleks saraf yang menyebabkan kelenjar ludah mengeluarkan
ludah melalui duptus (saluran) ke rongga mulut. Bahkan sebelum makanan
sesungguhnya berada dalam mulut, ludah bisa dihasilkan sebagai antisipasi karena
adanya hubungan yang telah diketahui antara makan dan waktu dalam satu hari,
aroma masakan, atau rangsangan lain.
Pada manusia, lebih dari satu liter ludah disekresikan kedalam rongga mulut setiap
hari. Terlarut dalam ludah adalah glikoprotein licin (kompleks karbohidrat-protein)
yang disebut musin yang melindungi lapisan lunak rongga mulut dari kerusakan
akibat gesekan dan melumasi makanan supaya lebih mudah ditelan. Ludah
menganung buffer (dapar atau penyangga) yang membantu mencegah pembusukan
geligi dengan cara menetralkan asam dalam mulut. Zat anti bakteri dalam ludah juga
akan membunuh banyak bakteri yang memasuki mulut melalui makanan.
Yang terakhir, pencernaan karbohidrat, sumber energi kimia utama tubuh, dimulai
dalam rongga mulut. Ludah menganung amilase ludah (salivary amylase), enzim
pencernaan yang menghidrolosis pati (polimer glukosa dari tumbuhan) dan glikogen
(polimer glukoa dari hewan). Produk utama dari pencernaan oleh enzim ini adalah
lolisakarida yang lebih kecil dan disakarida maltosa.
Lidah akan mengecap makanan, memanupulasinya selama pengunyahan, dan
membantu membentuk makanan menjadi sebuah bola yang disebut bolus.

2. Faring
Daerah yang kita sebut kerongkongan adalah faring (pharynx) persimpangan yang
menuju ke esofagus dan trakea (batang tenggorokan). Ketika kita menelan, bagian
atas batang tenggorokan akan bergerak keatas sehingga lobang pembukaannya, glotis,
tertutup oleh penutup dari tulang rawan, yaitu epiglotis. Penutupan lubang batang
tenggorokan akan melindungi sistem respirasi terhadap masuknya makanan atau
cairan selama penelanan. Mekanisme penelanan secara normal akan menjamin bahwa
bolus akan dipandu kedalam jalan masuk esofagus.
3. Esofagus
Esofagus (esophagus) mngalirkan makanan dari faring turun ke lambung. Peristalsis
akan mendorong bolus sepanjang esofagus yang sempit. Otot pada bagian paling atas
esofagus adalah otot lurik atau otot sadar. Dengan demikian, tindakan penelanan
dimulai secara sadar, ttapi kemudian gelombang kontraksi tak sadar oleh otot polos
pada sisa esofgus selanjutnya akan menggantikannya. Amilase ludah terus
menghidrolisis pati dan glikogen sementara bolus makanan lewat melalui esofagus.
4. Lambung
Lambung adalah sebuah kantung besar yang terletak di bagian atas rongga perut.
Dalam dindingnya terdapat kelenjar lambung yang kecil, yang pada setiap kali
makan, secara bersama mengeluarkan 400-800 ml getah lambung. Makanan yang
datang bercampur dengan baik dengan getah lambung, karena kontraksi otot lambung
yang kuat. Tiga macam sel terdapat dalam kelenjar lambung:
a) Sel parietal :
Mengeluarkan cairan asam hidroklorida ke dalam lambung konsentrasi HCI
dapat setinggi 0,15 M, membuat pH getah lambung mendekati 1. Bila
konsentrasi ion hidrogen darah yang memberi makanan sel-sel parietal hanya
4 x 10 -8 M dapat melihat tugas-tugas sel-sel ini yang sangat menonjol.
Dengan port aktif mereka mengambil cukup ion hidrogen untuk membuat
konsentrasi melebihi tiga juta kali nilai tersebut. Asam hidroklorida dalam
getah lambung mempunyai beberapa fungsi yang berguna untuk Menolong
mematikan bakteri yang terdapat di dalam makanan yang ditelan, Menolong
mengubah sifat protein, merombak jaringan ikat dan sebagainya, agar
pencernaan lebih mudah, dan Menolong mengatifkan pepsin, satu-satunya
enzim pencerna yang di skresikan oleh lambung.
b) Sel-sel pokok dari lambung mensintesis dan mengeluarkan pepsinogen yang
merupakan pendahulu enzim proteolitik, pepsin. Ketika fragmen-fragmen
molekul-molekul berhubungan dengan pH yang asam dari getah lambung,
maka dicerna atau meninggalkan enzim aktif. Pepsin menhidrolisis tidak
hanya protein yang ditelan tapi juga tambahan pepsinogen. Kerja autokatalitik
ini mempercepat perubahan pepsinogen ke pepsin.
Pepsin menggunakan aksi hidrolitik pada bagian-bagian tertentu dari rantai
polipeptida dan ini dengan sangat efisien memecahkan ikatan peptida pada -C-
terminal dari asam amino tertentu seperti tiroksin, fenilalanin, dan triptofan.
Sebagai akibat aksinya, rantai polipeptida yang panjang terurai menjadi rantai-
rantai yang lebih pendek.
Dinding lambung sebagian besar terdiri dari protein. Mengapa lambung
mencerna diri sendiri? Satu faktor adalah lapisan pelindung yang dibentuk
oleh sel-sel pembentuk lendir lambung. Lagi pula sel-sel epidermis dari
lambung saling melekat dengan kuat satu dengan lainnya, sehingga
menghalangi aktivitas proteolitik sampai enzim tersebut aman dalam rongga
(secara teknik disebut lumen lambung). Walaupun ada bantuan yang bersifat
melindungi ini, terjadi pembuangan sel-sel epidermis yang banyak, karena
masa kehidupannya rata-rata hanya beberapa hari. Ini memerlukan
penggantian sel-sel yang cepat. Dan tentu saja bantuan melindungi ini kadang-
kadang gagal, akibatnya ialah puru lambung, kerusakan selaput lambung
tertentu.
Pada tahun 1890, fisiologiwan Rusia Ivan Pavlov menemukan mekanisme
pengontorolan pembebasan getah lambung. Ia menemukan, setelah ia
memotong saraf yang menuju ke lambung, jumlah sekresi getah lambung
berkurang hanya kira-kira 25%. Ini menunjukkan konrol sekresi oleh sistem
saraf yang jelas, walaupun tidak sempurna.bagaimana dengan sisa yang 75%?
Pavlov berpendapat bahwa suatu hormon mungkin terlepas di dalam darah,
ketika makanan masuk ke dalam lambung. Ia menguju teori ini dengan
menghubungkan sistem sirkulasi.
5. Usus halus
Usus halus merupakan organ utama pencernaan penyerapan. Engan panjang lebih dari
6 meter pada manusia, usus halus (smallintestine) aalah bagian saluran pencernaan
yang paling panjang. Usus halus adalah organ dimana bagian besar hirolisis enzimatik
macro molekul dalam makanan terjadi. Organ ini juga bertanggung jawab dalam
penyerapan sebagian besar nutrien kedalam darah.
Pankreas, hati, dan kantung empedu,dan juga usus halus itu sendiri, ikut ambil bagian
dalam pencernaan. Sekitar 25 cm pertama dari usus halus disebut duodenum. Di
sinilah kim asam yang di semprotkan dari lambung bercampur dengan getah
pencernaan dari pankreas, hati, kantung empedu, dan sel-sel kelenjar pada dinding
usus halus itu sendiri.
Pankreas menghasilkan beberapa enzim hidrolitik an larutan alkali yang kaya akan
bikarbonat. Bikarbonat itu bekerja sebagain dapar (buffer), yang menetralisir
keasamaan kim dari lambung.
Hati melakukan berbagai fungsi penting dalam tubuh, termasuk produksi empedu
(bile), suatu campuran zat-zat yang di simpen dalam kantong empedu sampai
diperlukan. Empedu tiak mengandung enzim pencernaan, tetapi mengandung garam
empedu, yang bertindak sebagai ditergent dan membantu dalam pencernaan dan
penyerapan lemak. Empedu juga mengandung pigmen yang merupakan hasil
sampingan perusakan sel arah merah dalam hati, pigmen empedu ini dikeluarkan dari
tubuh bersama-sama dalam feses.
6. Usus besar
Usus halus bermuara ke dalam usus besar. Sebuah sfingter mengontrol lewatnya
bahan-bahan dari satu ke bagian lainnya. Tepat setelah sfingter ada sebuah kantung
buntu, ialah saekum. Melekat pada saekum ada sebuah cuatan kecil, ialah apendiks.
Apendiks dianggap sebagai sisa vestigial dari suatu struktur yang mungkin berfungsi
dalam pencernaan selulosa paa nenek moyang pramanusia yang agak jauh. Perhatikan
utama kita ialah suatu fakta bahwa apendiks dapat kena infeksi, yang menyebabkan
apendisitas. Suatu infeksi yang parah dapat menyebabkan apendiks robek, jadi
menyebarkan infeksi pada membaran yang menyelaputi rongga perut serta menunjang
alat-alat (jerohan) di dalamnya. Keadaan ini disebut peritonitis.
7. Anus
Anus merupakan lubang tempat pembuangan fss dari tubuh. Sbebelum di buang lewat
anus, feses di tampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila sudah siap
dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot
sprinkter yang menyusun rektum ada dua , yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya
kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong keluar anus.

B. Proses Pencernaan Secara Fisika Maupun Kimiawi


Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam,
yaitu :
1. Proses pencernaan secara mekanik.
Proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan
halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan
dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan kimiawi (enzimatis)
Proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh
yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan
makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan. Alat –alat pencernaan
manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita
makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari air liur,
kelenjar getah lambung, hati (hiper), dan pankreas.
C. Penyakit Atau Gangguan Sistem Pencernaan
1. Diare
Diare disebabkan oleh beberapa hal. Seperti misalnya, infeksi bakteri disentri, zat-
zat beracun, atau makanan yang salah paa kolon (usus besar).
2. Sembelit
Sembelit aalah suatu kondisi dimana pergerakan usus menurun atau sulit buang
air besar untuk waktu yang lama. Sembelit disebabkan kurang konsumsi serat atau
cukup air, kurang beraktivitas atau terlalu lama duduk, sedang hamil, sedang
setres atau mengalami perubahan lingkungan.
3. Gondong (parotitis)
Penyakit ini terjadi akibat pembengkakan kelenjar air ludah yang berada dibawah
telinga.
4. Xerostomia
Xerostomia adalah kelainan yang menyebabkan produksi saliva atau air ludah
menjadi sedikit. Air ludah membantu dalam proses pencernaan.
5. Gas Tritis (maag)
Gas tritis adalah radang kronis yang terjadi pada lapisan mukosa dinding lambung.
Penyebab penyakit ini terjadi karena adanya kuman atau kelebihan radar asam
lambung.

Anda mungkin juga menyukai