BAB I
Tampaknya keindahan bagi seseorang belum tentu sama indahnya bagi orang lain. Jadi
keindahan sangat relatif dan tidak dapat diukur eksak. Jadi keindahan bukan besaran fisis.
Demikian juga manakala kita mengukur, maka acuan ukuran yang digunakan dapat berbeda.
Mengukur panjang meja dengan meteran kita bisa mengatakan panjangnya 100 cm (baca:
centimeter) misalnya. Sebaliknya jika acuan kita adalah sebatang pencil maka panjang meja itu
kita katakan misalnya 6 pensil. Jadi kita perlu mendefinisikan apa yang disebut satuan sebagai
ukuran terkecil apa nilai besaran fisis itu dinyatakan. Jadi panjang meja jika kita nyatakan dalam
satuan cm, misalnya disebutkan 100 cm. Karena itu kita perlu mem-baku-kan satuan yang
digunakan supaya dapat diterima di mana-mana oleh semua orang. Artinya jika kita menyatakan
panjang buku adalah 30 cm maka orang lain yang kita beri tahu akan mengerti makna dari 30 cm
tersebut. Coba jika saudara memberi tahu pada orang tersebut bahwa panjang buku adalah 3
pensil! Apakah orang tersebut mengerti?
B. BESARAN DAN SATUAN BAKU (STANDAR)
Sampai di sini kita sudah mengetahui bahwa dalam fisika kita memerlukan satuan baku untuk
menyatakan nilai suatu besaran supaya dapat dimengerti oleh komunitas fisika. Fisikawan seharusnya
menggunakan satuan internasional yang definisinya disetujui oleh sebuah komite saintis internasional. (
Untuk menyatakan satuan baku (standar) ada berbagai cara, misalnya dua yang dikenal luas
adalah:
a. Satuan MKS (Meter, Kilogram and Second) atau juga sistem Metrik.
b. Satuan CGS (Centimeter, Gram and Second). Sering disebut juga sistem Gaussian.
Satuan SI sering digunakan dalam fisika, sedangkan satuan CGS sering digunakan dalam kimia,
meskipun ini tidak mutlak. Namun kedua sistem satuan ini banyak digunakan secara internasional.
Ada juga sistem satuan British yang populer digunakan sedikit negara seperti di Amerika Serikat,
Inggris, Myanmar dan Liberia:
Satuan British (panjang dalam feet (ft), massa dalam slug dan waktu dalam detik (s)). Sistem
MKS menggunakan satuan meter untuk panjang, kilogram untuk massa benda dan detik (second) untuk
waktu. Sedangkan sistem CGS menggunakan satuan centimeter untuk panjang, gram untuk massa dan
detik untuk waktu. Sistem British menggunakan satuan feet untuk panjang, slug untuk massa dan detik
untuk waktu. Pilihan sistem mana yang digunakan dalam hal ini tidak ada keharusan, namun sistem MKS
adalah yang banyak digunakan secara luas.
Kita lihat meskipun antara sistem MKS dan CGS sangat mirip, namun dalam kajian listrik-magnet
(elektrodinamika) persamaan-persamaan yang digunakan di kedua sistem bentuknya cukup berbeda.
Tentu saja antar ketiga sistem satuan ada konversi satu sama lain.
1 kg (MKS) = 1000 gram (CGS) = 1/ 14,59 slag (British). 1 meter (MKS) = 100 cm (CGS) = 3,281 feet
(British
Untuk sistem MKS, sejak Tahun 1960 melalui Konferensi Internasional untuk berat dan ukuran, telah
memasukkan satuan ampere (A) sebagai satuan dasar (pokok). Sehingga menjadi sistem MKSA (meter-
kilogram-secondampere). Sistem satuan internasional, SI (”systeme international” menurut bahasa
Perancis) adalah versi modern dari sistem matriks melalui konvensi internasional.
Dengan sistem SI ini maka ada 7 besaran dasar (pokok) dan besaran lain yang dapat diturunkan dari
besaran dasar (pokok), disebut besaran turunan, melalui persamaan matematik yang sesuai. Satuan
besaran Oleh karena itu, ada yang satuan dasar (pokok) dan juga satuan turunan. Ketujuh besaran dasar
(pokok) seperti: panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya dan jumlah zat. Pada Tabel
1.1 memperlihatkan 7 buah besaran dasar (pokok) beserta satuannya dalam sistem SI. Kita juga
memerlukan simbol yang biasa digunakan untuk menyatakan satuan.
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas maka kita dapat menyatakan dengan lebih baik, misalnya sebuah
meja mempunyai panjang = 100 cm dan massa m = 80 kg.
Jumlah besaran turunan dalam hal ini banyak sekali bahkan sampai ratusan jumlahnya, namun
pada dasarnya semua besaran turunan diperoleh dengan menggunakan besaran-besaran dasar (pokok)
melalui persamaan matematik tertentu. Contoh besaran turunan adalah,
Pemberian simbol besaran dan satuan di atas sifatnya adalah konvensi internasional yang
disepakati. Sebenarnya saudara boleh memilih simbol yang lain sejauh saudara konsisten
mendefinisikan sebuah simbol dan satuan yang digunakan. Simbol besaran fisis yang sering digunakan
adalah berdasarkan huruf Yunani seperti
Tabel 1.2 di bawah ini. Tabel 1.2. Huruf-huruf Yunani untuk Simbol Besaran Fisis
2. Definisi Satuan Baku (Standar)
Tabel 1.3 di bawah ini memberikan definisi-definisi untuk besaran dasar (pokok).
Kita sudah membahas besaran dan satuan dasar (pokok). Tabel 1.4 adalah untuk besaran yang
diturunkan dari besaran dasar (pokok), beserta satuannya.
Tabel 1.4. Besaran (SI) Turunan dan Satuannya
Selain besaran di atas, ada juga besaran turunan yang diberi nama khusus, seperti pada Tabel 1.5 di
bawah ini.
Telah dijelaskan juga bahwa ada beberapa sistem satuan, yaitu MKS, CGS dan British. Tabel di bawah ini
adalah besaran fisis dan satuannya dalam sistem satuan yang berbeda.
C. PREFIKS UNTUK SATUAN
Atau misalnya disebutkan panjang bakteri yang terlihat pada mikroskop adalah 0,000006 m.
Tentu saja akan lebih baik jika disampaikan panjang bakteri adalah 6 mikron (micrometer),
Untuk membantu satuan SI dapat diterapkan ke fenomena yang lebih luas maka pada
pertemuan ke-19 the General Conference on Weights and Measures, pada Tahun 1991, menambahkan
prefiks yotta sampai yocto, yaitu:
Satu meter adalah sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang
hampa udara selama
∆𝑥 = 𝑥2 - 𝑥1
Dimana symbol (delta) berarti “perubahan pada”. Dengan demikian ∆𝑥 berarti “perubahan
pada x,” yang merupakan perpindahan. Perhatikan bahwa “perubahan pada” besaran apapun
berarti nilai akhir besaran tersebut dikurang nilai awalnya.
Istilah kecepatan dan laju sering sering dipertukarkan dalam bahasa sehari-hari. Tetapi
dalam fisika kita membuat perbedaan di antara keduanya. Laju adalah sebuah bilangan
positif, dengan satuan. Kecepatan, di pihak lain, digunakan untuk menyatakan baik besar
(nilai numerik) mengenai seberapa cepat sebuah benda bergerak maupun arah geraknya. Ada
perbedaan kedua antara laju dan kecepatan: yaitu, kecepatan rata-rata didefinisikan dalam
hubungannya dengan perpindahan, dan bukan dalam jarak total yang ditempuh:
perpindahan
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛
2.3.Percepatan
perubahan kecepatan
𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
waktu yang diperlukan
𝜐2− 𝜐1 Δ𝜐
𝑎̅ = =
𝑡2 − 𝑡1 Δ𝑡
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan
memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur.
Pada gerak lurus berubah beraturan, gerak benda dapat mengalami percepatan atau
perlambatan. Gerak benda yang mengalami percepatan disebut gerak lurus berubah beraturan
dipercepat, sedangkan gerak yang mengalami perlambatan disebut gerak lurus berubah beraturan
diperlambat. Benda yang bergerak semakin lama semakin cepat dikatakan benda tersebut
mengalami percepatan.
Kecepatan,Waktu, Percepatan
𝜐 = 𝑣0 + at
Rumus gaya : F = m × a
a. Gaya Sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang dapat terjadi apabila terjadi persentuhan antara dua
benda. Contoh dari gaya sentuh :
- Gaya gesek, yaitu gaya yang terjadi akibat setuhan antara benda dengan
permukaan bidang yang kasar.
- Gaya mesin, yaitu gaya yang terjadi akibat adanya interaksi atau sentuhan antar
abagian mesin satu dengan yang lain.
- Gaya otot, yaitu gaya yang terjadij ika ada interaksi antara otot-otot pada anggota
gerak tubuh, seperti bisep dan trisep.
- Gaya pegas, yaitu berupa gaya balik pada pegas dengan besar yang sama seperti
gaya dorong atau tekan yang dilakukan pada pegas tersebut.
b. Gaya Tak Sentuh
Gaya tak sentuh adalah gaya interaksi yang dapat terjadi walaupun tidak ada
persentuhan antara dua benda. Gaya tak sentuh terjadi karena adanya medan di
sekitar benda tersebut. Contoh dari gaya tak sentuh :
- Gaya gravitasi (gaya gravitasi bumi), yaitu gaya yang terjadi karena bumi
memiliki massa yang sangat besar, yaitu hampir 6.1024 kg. Hal ini menyebabkan
batu yang dilempar keatas selalu jatuh kembali ke bumi.
- Gaya magnet, yaitu gaya yang dimiliki oleh benda-benda yang bersifat magnet.
- Gaya elektrostatis (gaya listrik), yaitu gaya yang terjadi pada benda-benda yang
bermuatan listrik. Hal ini sama seperti penggaris yang digosokkan kerambut
kering.
Rumusnya :
∑ 𝑭 = F1 +F𝟐
Rumusnya : ∑ F = 𝐹1 -𝐹2
2.3 Hukum – Hukum Newton dan Rumus
berada 4 meter diatas sumur, buktikan, kalau kita ini mengeluarkan air dari tanah, cukup
dengan memutar kran sehingga air pun lansung mengalir tanpa perlu mendorongnya. Itu
berbeda dengan air didalam sumur yang tenaga potensialnya negative (karena posisinya
di bawah kita) sehingga untuk mengmbilnya dari sumur kita harus menimba dengan
katrol.
Usaha yang dilakukan pada sebuah benda oleh gaya konstan, F,(baik besar maupun
arahnya) didefinisikan sebagai hasil kali besarnya perpindhan, s, dengan komponen gaya
yang sejajar dengan perpindahan itu. Definisi dalam fisika adalah yang dilakukan pada
1 1
sebua benda oleh gaya konsta 𝐹 dan menyebabkan perpindahan sama dengan besarnya
𝑆
1 1
pindahan, s, kali komponen gaya 𝐹 yang sejajar dengan perpindahan 𝑠 .
B.Pengertian Energi
Energi (tenaga) adalah besaran yang dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain, tetapi tidak dapat di ciptakan atau di musnahkan. Misalnya pada
peristiwa gerak jatuh bebas, setiap benda cenderung bergerak ke sebuah posisi
sehingga tenaga potensialnya minimum. Peristiwa ini terjadi perubahan bentuk
tenaga (energy), yaitu dari tenaga potensial menjadi tenaga gerak. Ini terbukti
dengan begitu benda di lepas, benda langsung bergerak sendiri.
1. Energi Kinetik
Energy kinetis adalah energy yang dimiliki oleh sebuah benda karena
gerakannya. Energy kinetis didefinisikan sebagai usaha yang dibutuhkan untuk
menggerakan sebuah benda dengan massa tertentu dari keadaan diam sehingga
mencapai kecepatan tertentu.
Energi Kinetik (EK) dari suatu benda bermasa m yang berrgerak dengan
kecepatan v adalah:
1
EK:2 𝑚𝑣 2
Catatan:
Misalkan laju berubah dari v1 ke v2 ketika partikel melakukan perpindahan s = x2-x1 dari
titik x1 ke x2. Dengan menggunakan persamaan kecepatan konstan, persamaan, dan
mengganti v0 dengan v1, v dengan v2 dan (x-x0) dengan s, kita dapatkan:
2 2
v2 = v1 + 2as
2 2
a = v2 - v1
2s
2. Energi Potensial
Ep = m g h
a. Pengertian Suhu
Konsep suhu (temperatur berakar dari ide kualitatif ’ panas’ dan dingin’ yang
berdasarkan pada indera sentuhan kita. Suatu benda yang terasa panas umumnya memiliki
suhu yang lebih tinggi daripada benda serupa yang dingin. Hal ini tidak cukup jelas, dan
indera dapat terkelabui. Tetapi banyak sifat benda yang dapat diukur tegantung pada suhu.
Panjang batang logam, tekana uap dalam boiler, kemampuan suatu kawat mengalirkan arus
listrik, dan warna suatu benda panas yang berpendar semua tergantung pada suhu.
Suhu juga berhubungan dengan energi kinetik molekul dari bahan . pada umumnya
hubungan ini cukup rumit, sehingga tidak dapat untuk dijadikan titik awal pendefinisian
suhu. Hubungan antara suhu dan energy gerakan molekul pada gas ideal. Bagaimanapun
adalah sangat penting untuk memahami bahwa suhu dan panas adalah suatu konsep
makroskopik mendasar. Keduanya dapat dan perlu didefinisikan secara terpisah dalam
gambara molekul secara terinci.
Untuk menggunakan suhu panas atau suhu dingin, kita perlu membuat sesuatu sekala
suhu. Untuk melakukannya, kita dapat memaki suatu sifat terukur apapun dari sebuah sistem
yang ‘panas’ atau ‘dingin’ dapa berubah-ubah. Untuk mengukur suatu benda, sentuhkan
thermometer dengan benda tersebut jika kita ingin mendapatkan suhu secanggkir kopi panas,
masukan thermometer kedalam kopi saat kedua nya berinteraksi thermometer menjadi lebih
oanas dan kopi sedikit menjadi lebih dingin. Setelah thermometer mencapai nilai lunaknya,
baca suhunya. Sistem telah mencapai kondisi kesetimbangan, dimana interaksi antara
thermometer dan kopi akan menyebabkan perubahana lebih jauh dari pada sitem. Kita
menyebut keadaan ini sebagai kesetimbangan Termal.
untuk membuat perangkat pada cairan dalam tabung menjadi thermometer yang dapat
digunakan, kita perlu membuat sekala paa tabungan dengan angka. Angka-angka tersebut
adalah sembarang dan sejarah menujukan berbagai sekema telah digunakna. Anggaplah kita
menandai ketingiian cairan suhu air beku pada nol dan ketinggian suu didih seratus” dan
menbagi jarak diantaranya menjadi seratus imterval yang sama besar dengan sebutan derajat.
Hasil nya adlaha skla Celsius, suhu Celsius pada keadaan dingin dari pada air beku
ditadaidengan angka negative. Skla Celsius digunakan baik pada kehidupan sehari-hari
maupun dalam saisn dan industry, hampir diseluruh dunia.
Dalam skla suhu farenheit, yang umum digunakan sehari-hari diamerik serikat, suhu
100 5
sehingga satu skala mewakili hanya , atau dari perubahan suhu sejauh satu derajat
180 9
Celsius
Untuk mengubah suhu dari Celsius ke fahrenheit , harus diperhatikan bahwa suatu suhu
Celsius TC adalah besar derajat Celsius diatas titik beku; besar derajat Fahrenheit atas titik
9
beku adalah 5 dari suhu Celsius. Tetapi, titik beku pada skala Fahrenheit adalah 32 derajat F,
sehingga untuk memperoleh suhu Fahrenheit Tf yang sebenarnya, kalikan nilai Celsius
9
dengan 5 lalu tambahkan 32 derajat. Atau dapat ditulis sebagai berikut:
9
Tf = 5Tc + 32 derajat
5
Tc= 9 ( Tf- 32°)
B. Jenis-jenis Pemuaian
Semua materi atau zat (padat, cair, dan gas) pada umumnya memuai jika dipanaskan dan
mengerut ketika diinginkan. Pemuai pada zat padat dan zat cair (secara umum) dapat
diterangkan dengan menganggap ikatan antara molekul-molekulnya seperti ikatan sebuah
pegas yang lentur (sisipkan gambar). Ikatan pada zat padat lebih kuat dari ikatan molekul-
molekul pada zat cair. Molekul-molekul ini selalu bergetar pada suatu posisi keseimbangan.
Ketika suhu zat dinaikkan amplitude getaran molekul-molekul bertambah besar sehingga
jarak antara molekulnya menjadi lebih besar, dengan kata lain ukuran benda akan bertambah
(memuai).
Pertambahan ukuran benda memang tidak terlalu besar, tetapi dapat diteramati terutama
ketika ukuran benda yang memuai cukup besar. Efek pemuaian benda ini mendapat
perhatian serius dari para teknisi atau ahli bangunan. Para ahli bangunan selalu memberikan
sedikit untuk pemuaian ketika memasang jendela kaca. Dalam memasang rel kereta api,
tukang rel akan memberikan sedikit celah diantara sambungan dua rel. Celah ini diberikan
sebagai ruang untuk pemuaian rel ketika matahari sangat terik.
a. Muai Panjang
Pada pembicaraan muai panjang, kita hanya akan memperhatikan pemuaian dalam
arah panjang saja. Pemuaian dalam arah lain kita abaikan (ini boleh dilakukan jika
batang sangat panjang dan berpenampang kecil).
Suatu batang, panjang mula-mula adalah ʅ0. Batang kemudian dipanaskan sehingga
suhunya berubah sebanyak ∆T. Eksperimen menunjukkan bahwa pertambahan panjang
batang sebanding dengan ʅ0 dan sebanding dengan ∆T.
∆ʅ ∞ ʅ0∆T
Untuk menjadikan ini menjadi suatu persamaan, ruas kanan harus dikalikan dengan
konstanta pembanding α (koefisien muai panjang):
∆ʅ = ʅ0 α ∆T
ʅ0 = panjang mula-mula dalam meter
∆T = T – T0 = perubahan suhu dalam °C atau K
∆t = ʅ - ʅ0 = perubahan panjang dalam meter
ʅ = panjang pada suhu T dalam meter
Dari rumus keduanya kita dapat menuliskan rumus koefisien muai panjang
Δʅ/ʅ0
𝛼= Δ𝑇
b. Muai Luas
Ketika muai luas persegi panjang tipis atau cakram tipis dipanaskan, maka terjadi
pemuaian luas.
Besarnya pertambahan luas benda akibat suhunya dinaikkan sebesar ∆T diberikan
oleh rumus:
∆A = A0 β ∆T
Β = koefisien muai luas dalam (°C)-1
∆T = T – T0 = perubahan suhu dalam °C atau K
∆A = A - A0 = perubahan panjang dalam meter
A = Luas pada suhu T dalam m2
Koefisien muai luas β dihubungkan dengan koefisien muai panjang α melalui rumus:
β=2α
Rumus ini dibuktikan sebagai berikut:
Anggap suatu persegi panjang dengan panjang P0 dan lebar L0 dinaikkan suhunya
sebesar ∆T. Pertambahan panjang dan pertambahan lebar persegi panjang itu :
∆P = P0 α ∆T
∆P = L0 α ∆T
Luas setelah suhunya dinaikkan adalah:
A = (P0 + ∆P) (L0 + ∆L)
∆A = A – A0 = (P0 + ∆P) (L0 + ∆L) - P0 L0
= P0 (1 + α ∆T) L0 (1 + α ∆T) - P0 L0
= P0 L0 (1 + 2 α ∆T + (α ∆T)2) - P0 L0
= P0 L0 (2 α ∆T + (α ∆T)2)
= A (2 α ∆T + (α ∆T)2)
Karena α sangat kecil maka suku kedua pada persamaan di atas dapat diabaikan
sehingga pertambahan luas persegi menjadi: ∆A = A0 (2 α ∆T). Dibandingkan ini dengan
persamaan keduanya kita peroleh bahwa β = 2 α.
c. Muai Volume
Ketika benda berbentuk balok atau bola dipanaskan, pertambahan volume benda ini
dapat dihitung dengan rumus berikut:
∆V = V0 γ ∆T
γ = Koefisien muai volume dalam (°C)-1
V0 = Volume mula-mula dalam m3
∆T = T – T0 = perubahan suhu dalam °C atau K
V = Luas pada suhu T dalam m2
Koefisien muai volume γ dihubungkan dengan koefisien muai panjang α melalui rumus:
γ=3α
Rumus ini dapat dibuktikan sebagai berikut: kita anggap suatu balok dengan panjang P0,
lebar L0 dan tinggi H0. Pertambahan panjang, pertambahan lebar, dan pertambahan tinggi
balok itu setelah suhunya dinaikkan ∆T diberikkan oleh,
∆P = P0 α ∆T
∆L = L0 α ∆T
∆H = P0 α ∆T
Volume setelah suhunya dinaikkan adalah: V = (P0 + ∆P) (L0 + ∆L) (H0 + ∆H), sehingga
pertambahan volumenya adalah:
∆A = V – V0
= (P0 + ∆T) (L0 + ∆L) - (H0 + ∆H) - P0 L0 H0
= P0 (1 + α ∆T) L0 (1 + α ∆T) H0 (1 + α ∆T) - P0 L0 H0
= P0 L0 H0 (1 + 3 α ∆T + 3 (α ∆T)2 + (α ∆T)3) - P0 L0 H0
= P0 L0 H0 + (3 α ∆T + 3 (α ∆T)2 + (α ∆T)3)
= V0 (3 α ∆T + 3 (α ∆T)2 + (α ∆T)3)
Karena α sangat kecil maka suku kedua dan ketiga pada persamaan diatas dapat
diabaikan sehingga pertambahan volume balok menjadi: ∆V = V0(3 α ∆T). Bandingkan
ini dengan persamaan keduanya, kita akan peroleh bahwa γ = 3 α.
Kita baru saja menurunkan rumus pemuaian volume zat padat. Rumus pemuaian
volume zat cair sama seperti rumus keduanya. Koefisien muai volume zat relatif lebih
besar dibandingkan dengan koefisien muai volume zat padat (hampir 10 kali). Itulah
sebabnya ketika termometer dipanaskan volume cairan (alkohol atau raksa) naik jauh
lebih besar dibandingkan dengan kenaikan volume zat padat.
C. Perubahan Wujud
Kita telah mengenal ketiga tingkat wujud zat, yaitu padat,cair, dan gas. Wujud lain
tidak akan kita tinjau. Perubahan dari tingkat wujud yang satu ketingkat wujud yang lain
disebut perubahan wujud. Suatu zat (padat,cair, atau gas) dapat berubah wujud, misalnya:
ketika air dipnaskan sampai suhu cukup tinggi, air akan mendidih dan berubah menjadi
gas.air yang terus didinginkan akan membeku berubah wujud menjadi padat. Suhu
dimana zat cair mendidih atau berubah wujud menjadi gas dinamakan titik didih atau
titik uap. Titik didih sama tingginya dengan titik embun (suhu di mana gas berubah
wujud menjadi cair. Suhu dimana zat cair berubah wujud menjadi padat dinamakan titik
beku. Titik beku besarnya sama dengan titik lebur atau titik leleh (suhu di mana benda
padat menjadi cair.
a. Melebur
Bila zat padat diberi kalor pada suatu tekanan tetap, temperaturnya akan naik,
sampai suatu harga tertentu, kemudian berhenti walaupun kalor terus menurus
ditambahkan. Pada saat ini tampak sebagian zat berubah menjadi zat cair. Temperatur
yang dicapai pada saat ini disebut titik lebur. Kalor yang diserap oleh sebungkal zat
padat sampai seluruh zat itu menjadi cair seharusnya disebut kalor lebur. Tetapi
dalam tabel biasanya kalor yang diperlukan untuk melebur satu satuan masa zatlah
yang disebut kalor-lebur. Sedang kalor yang diperlukan untuk melebur satu Mol zat
disebut kalor lebur molar. Sesudah semua zat padat mencair, naik pula temperaturnya.
Pada umumnya, zat memuai bila melebur, tetapi ada pula kekecualian, atau anomali,
misalnya es (yaitu es I). Karena itu lah es mengapung di air. Selama melebur,
terjadilah keseimbangan antara wujud padat dengan cair. Keseimbangan antara es I
dan air dilukiskan oleh sebuah bidang lengkung (bidang “air dan es I”).Demikian pula
keseimbangan antara es VI dengan air dilukiskan oleh bidang “air dan es VI”,
demikian seterusnya.
b. Membeku
Dalam ilmu fisika dan kimia, membeku adalah poses di mana carian berbubah
menjadi padatan. Titik beku adalah temperatur dimana hal ini terjadi. Pendinginan
yang cepat akibat paparan pada temperatur kiorgenik dapat menyebabkan suatu zat
membeku di bawah titik bekunya, suatu proses yang dinamakan pembekuan cepat,
untuk beberapa bahan murni, seperti air murni, temperatur pembekuan lebih rendah
dari temperatur peleburan. Titik beku air dapat berada pada temperatur yang sama
pada titik lebur ketika terdapat nukleator untuk mencegah pendingan lanjutan. Titik
beku air adalah 0°C (32°F, 273 K). Dengan adanya material nukleasi, titik beku air
akan sama dengan titik leburnya. Material nukleasi, seperti debu, biasa terdapt di
lingkungan. Hal ini menybabkan air hujan dan air keran akan mambeku pada
temperatur yang sama dengan temperatur leburnya.
c. Menguap
Penguapan adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya
air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Umumnya penguapan dapat
dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan
volume. Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan.
Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul
saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung
bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah,
sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cuckup untuk menembus titik
didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang
ke dalam gas dan ini disebut dengan menguap.
Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas tertentu
(contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki molekul-
molekul yang cenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola yang
cukup buat memberi satu molekul ‘kecepatan lepas (energi panas)’ yang diperlukan
untuk berubah menjadi uap. Namun cairan ini sebenarnya menguap, hanya saja
prosesnya jauh lebih lambat dan karena itu tak terlihat.
Penguapan adalah bagian esensial dari siklus air. Uap air di udara akan berkumpul
menjadi awan. Karena pengaruh suhu, partikel uap air yang berukuran kecil dapat
bergabung (berkondensasi) menjadi butiran air dan turun hujan.
d. Mengembun
Pengembunan adalah perubahan wujud benda gas ke wujud benda cair, seperti
gas(uap) menjadi cairan. Pada gelas berisi air es, kecepatan molekul-molekul gelas
lambat (karena suhunya rendah). Molekul-molekul udara yang bergerak cepat di
sekitar gelas akan bertumbukan dengan molekul-molekullambat dari gelas. Akibat
tumbukan ini molekul udara akan diperlambat. Karena lambat maka molekul udara
akan ditarik oleh molekul gelas sehingga mereka akan berkumpul di permukaan gelas
membentuk tetes-tetes air sehingga gelas terlihat basah dan ini merupakan proses
pengembunan.
e. Menyublim
Menyublim adalah peruahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih
dahulu. Misalkan es yang langsung menguap tanpa mencair terlebih dahulu. Pada
tekanan normal, kebanyakan benda dan zat memiliki tiga bentuk yang berbeda pada
suhu yang berbeda-beda. Pada kasus ini transisi dari wujud padat ke gas
membutuhkan wujud antara. Namun untuk beberapa antara, wujudnya bisa langsung
berubah ke gas tanpa harus mencair. Ini bisa terjadi apabila tekanan udara pada zat
tersebut terlalu redah untuk mencegah molekul-molekul ini melepaskan diri dari
wujud padat. Sublimasi juga dpat diartikan sebagai metode pemisahan campuran
yang didasarkan pada campuran zat yang memiliki suatu zat yang dapat menyublim
(perubahan wujud padat ke gas), sedangkan zat lainnya tidak dapat
menyublim.contohnya campuran iodin dan garam dapat dipisahkan dengan cara
sublimasi.
D. Perpindahan Kalor
Kalor adalah tenaga yang mengalir dari sebuah benda ke sebuah benda lain karena
adanya perbedaan tempertur diantara kedua benda tersebut. Pemikiran bahwa kalor
adalah sesuatu didalam sebuah benda, seperti yang dianggap oleh teori kalori, menentang
banyak kenyataan eksperimental. Hanyalah jika kalor tersebut mengalir, kaena adanya
perbedaan temperatur, bahwa tenga terseut dinamakan tenaga kalor. Seandainya kalau
kalor adalah sebuah zat, atau semacam kalor tertentu yang mempertahankan identitasnya
sewaktu terkandung didalam sebuah sistem, maka kalor tersebut tidak akan mungkin
memindahkan kalor selama waktu yang tak terbatas dari sebuah sistem yang tidak
berubah. Namun Rumpord telah memperlihatkan bahwa hal ini adalah mungkin ternyata,
dengan melakukan kerja mekanis secara terus menerusdidalam alat Joule, maka kita dapat
memperoleh kalor yang tak terbatas dari air tersebut, dengan menghubungkannya,
misalnya kesebuah sistem yang lebih sejuk, tanpa merubah kondisi air.
Dengan cara yang sama maka kerja bukanlah merupakan sesuatu yang dikandung oleh
sebuah sistem didalam jumlah yang terbatas. Kita dapat menaruh sejumlah kerja yang tak
terbatas kedalam sebuah sistem, seperti yang diukiskan lagi oleh alat Joule kerja, seperti
halnya kalor, melibatkan suatu perpindahan tenaga. Didalam mekanika kerja terlibat
didalam perpindahan-perpindahan tenaga didalam mana temperatur tidak mmainkan
peranan. Jika tenaga kalor ditransmisisikan oleh perbedaan-perbedaan temperature, maka
kita dapat membedakan kalor dan kerja dengan mendefinisikan kerja sebagai tenaga yang
trasmisisikan dari sebuah sistem ke sebuah sistem yang lain sedemikian rupa sehingga
perbedaan temperatur tidak terlibat secara langsung.
a. Konduksi
Jika sebatang logam, misalnya, panjangnya L, kedua ujungnya berbeda
temperaturnya, maka kalor akan engalir dari ujung bertemperatur tinggi ke ujung
yang bertemperatur rendah tergantung pada jenis logam dan luas penampang tegak
batang itu, arus kalor dapat kita tuliskan sebagai berikut:
𝑑𝑄 ∆𝑇
=kA(𝐿)
𝑑𝑇
𝑑𝑄
= Arus kalor, yaitu banyaknya kalor yang melalui bidang penampang tegak
𝑑𝑇
tiap satuan waktu.
∆T = Beda temperatur kedua ujung.
A = Luas penampang tegak.
K = koefisien konduksi termal, bergantung pada jenis zat.
L = Panjang batang
Jika sepanjang batang itu beda temperatur merata, lebih umum dituliskan:
𝑑𝑄 d𝑇
𝑑𝑇
= - k A (𝑑𝑥 )
Tanda negatif dibutuhkan karena kalau temperaturnya menurun dalam arah x
d𝑇
positif, kalor mengalir dalam arah x positif pula. Faktor disebut gradien
𝑑𝑥
temperatur. Dalam peristiwa konduksi ini tidak ada massa zat yang berpindah.
b. Konveksi
Jika perpindahan kalor dihasilkan oleh perpindahan massa zat, perpindahan kalor
itu disebut konveksi. Peristiwa konveksi ini sukar dipecahkan analitik. Misalkan
dua buah permukaan yang berhadapan mempunyai beda temperatur T dan luas A.
Walaupun dapat dituliskan:
𝑑𝑄
= h A ∆T
𝑑𝑇
Besaran h yang disebut koefisien konveksi, tidak hanya bergantung pada jenis zat
alir yang ada diantara kedua buah permukaan, tetapi juga pada kecepatan zat alir
dan letak serta bentuk geometri kedua buah permukaan itu.
c. Radiasi
Oleh Stefan dan Boltzman dikemukakan bahwa ‘benda hitam’ memncarkan
energi setiap satuan waktu dan satuan luas sebesar Ra σ T14.
Jika temperatur benda T1, besaran σ mempunyai harga tetap
σ = 5,67 × 10-8 watt/m2(K4).
Karena benda yang kita jumpai sehari-hari bukan benda hitam, maka tidak sebayak itulah
pancarannya
BAB VI
BUNYI
2.1 Perbedaan Gelombang dan Getaran
Getaran merupakan gerakan bolak-balik pada suatu benda dalam selang waktu
tertentu melalui titik kesetimbangannya. Benda dikatakan bergetar dalam satu kali
getaran penuh yakni dari titik awal dan kembali ke titik awal tersebut.
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik. Rumus
frekuensi adalah jumlah getaran dibagi jumlah detik waktu. Frekuensi memiliki satuan hertz /
Hz.
T= t/n
T= Era dengan satuan sekon (s)
t= Waktu dengan satuan (s)
n= Jumlah getaran
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Rumus untuk
mencari periode adalah angka 1 dibagi jumlah frekuensi dengan satuan detik / sekon.
f= n/t
n = Jumlah Getaran
Tinggi nada suatu bunyi ditentukan oleh tinggi rendahnya frekuensi bunyi tersebut. Kuat
nada ditentukan oleh amplitudo nada, semakin tinggi amplitudo maka semakin kuat nadanya, dan
sebaliknya semakin rendah amplitudo maka semakin lemah nada tersebut. Tinggi nada
ditentukan oleh tinggi rendah frekuensi nada tersebut.
Amplitudo adalah simpangan terjauh dari titik keseimbangan. Amplitudo bisa diartikan
ialah jarak paling jauh dari titik keseimbangan saat terjadi getaran.
Cepat rambat bunyi adalah hasil bagi jarak yang ditempuh bunyi oleh gelombang bunyi
persatuan waktu. Cepat rambat bunyi di udara di pengaruhi oleh kondisi udara, terutama suhu
dan tekanan udara.
Bunyi memiliki cepat rambat yang terbatas. Bunyi memerlukan waktu untuk berpindah dari
satu tempat ke tempat lain. Cepat rambat bunyi sebenarnya tidak terlampau besar. Cepat rambat
bunyi jauh lebih kecil dibandingkan dengan cepat rambat cahaya.
Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari satu tempat ke tempat lain.
V= s/t
t = waktu (s)
BAB 1
KARAKTERISTIK MAKHLUK HIDUP
Menurut kamus besar bahasa Indonesia karakteristik berarti mempunyai sifat khas
sesuai dengan perwatakan tertentu. Karakteristik makhluk hidup adalah ciri khas yang dimiliki
makhluk individu itu masing-masing. Setiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri atau kekhasan
tersendiri baik manusia , hewan maupun tumbuhan.
1. Bergerak
Bergerak disini adala sebuah perpindahan posisi dari seluruh atau sebagian dari
tubuh makhluk hidup. Perpindahan tersebut terjadi karena adanya rangsangan. Gerak
seluruh bagian tubuh makhluk hidup terjadi pada manusia dan hewan. Contoh, ikan
berenang, burung terbang, manusia berjalan. Sementara gerak pada tumbuhan hanya
terjadi pada bagian tertentu saja. Contoh, gerak batang menuju datangnya cahaya.
Gerakan yang dilakukan manusia dan hewan disebut gerak aktif. Sementara
gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tidak dapat diamati secara langsung. Gerakan
tersebut hanya dapat diamati dari hasil gerak tumbuhan itu sendiri. Gerakan ini bersifat
pasif dan disebut gerak taksis.
2. Memerlukan Nutrisi
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan atau nutrisi untuk mempertahankan
diri. Makanan tersebut diperlukan sebagai sumber energi untuk melakukan proses atau
keberlangsungan hidupnya. Setiap makhluk hidupmemiliki cara mendapatkan makanan
yang berbeda-beda. Manusia dan hewan memperoleh makanan dari makhluk hidup lain.
Sementara tumbuhan dapat membuat makan sendiri dengan proses fotosintesis.
Berdasarkan cara memperoleh makanan, maka makhluk hidup bisa dibedakan menjadi
dua jenis yaitu, autotrof dan heterotrof .
3. Repirasi
Repirasi atau yang disebut dengan bernapas ini merupakan proses masuknya udara
dari luar yang mengandung oksigen dan pengeluaran udara dalam paru-paru. Udara yang
keuar dari paru-paru mengandung karbon dioksida dan uap air. Okesigen yang dihirup ke
dalam tubuh digunakan untuk proses oksidasi zat makanan didalam tubuh. Dari proses
tersebut maka dapat diperoleh energi untuk beraktivitas atau melakukan kegiatan sehari-
hari.
4. Peka Terhadap Rangsangan kode
Makhluk hidup mempunyai kemampuan menerima dan memberi reaksi terhadap
rangsangan yang biasa disebut iritabilitas. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan
menanggapi rangsangan yang berbeda-beda. Manusia dan hewan merupakan makhluk
hidup yang memiliki alat indera untuk menerima rangsangan dari luar ltubuh dan
memberi tanggapan atau mereaksi rangsangan dengan gerakan.
7. Berkembang Biak
Berkembang biak atau yang disebut dengan reproduksi ini merupakan salah satu
cara makhluk hidup untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Proses
perkembangbiakkan , kemungkinan besar sifat anak akan mewarisi sifat induknya.
Perkembangbiakkan pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu secara
kawin atau generative dan secara tidak kawin atau vegetative.
8. Berdaptasi
Maksud dari adaptasi disini adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Bagi makhluk hidup yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan, maka makhluk hidup tersebut akan dapat bertahan lebih lama dan
populasinya akan bertambah banyak. Namun, jika ada makhluk hidup yang tidak dapat
beradaptasi dengan lingkungannya, maka makhluk hidup tersebut akan terancam ataupun
punah.
9. Dapat Melakukan Metabolisme
Metabolisme merupakan suatu proses atau reaksi-reaksi kimia yang terjadi di
dalam tubuh. Reaksi-reaksi tersebut dapat berupa penyusunan maupun penguraian zat
tertentu agar dapat di serap oleh tubuh. Proses penguraian suatu zat menjadi partikel yang
lebih kecil disebut dengan proses kata bolisme. Sementara proses penyusunan senyawa
tertentu disebut dengan proses anabolisme.
2.2 Persamaan dan Perbedaan Antara Makhluk Hidup dan Benda Mati
Benda mati dan makhluk hidup memiliki persamaan yaitu berasal dari hal yang mendasar
ialah materi dan energi. Beberapa pakar biologi mengatakan bahwa hidup adalah suatu cara
untuk mendapatkan materi dan energi. Hidup adalah mempertahankan pertumbuhan dan
perkembangan sehingga dapat melakukan reproduksi. Hidup adalah bagimana suatu makhluk
hidup beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, sehingga dapat mempertahkan keberadaan
jenisnya.
Beberapa jenis habibat dapat ditemui di daratan seperti padang rumput, gurun pasir,
hutan hujan basah, tundra, kebun, sawah, tempat pembuangan sampah, perkarangan rumah,
bahkan rumah manusia. Pada setiap habibat terdapat tumbuhan dan hewan yang saling
mempengaruhi untuk dapat bertahan hidup di habibat itu. Habibat yang menempati daerah yang
luas dan mempunyai ciri-ciri geografis dan ekologis tertentu disebut bioma.
Setiap makhluk hidup harus dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan
lingkungannya untuk berkembangbiak dan bertahan hidup. Tumbuhan dan hewan memiliki
adaptasi struktur dan fungsi tubuh serta tingkah laku yang dimiki mempertahankan hidup dan
mengembangkan keturunannya.
Penyesuaian diri hewan dan tumbuhan terhadap lingkungan darat dapat dicirikan
menjadi beberapa karakteristik seperti penyesuaian diri terhadap padang rumput, gurun pasir dan
daerah dingin.
Hewan dan Tumbuhan yang hidup di daerah gurun pasir (Xerofit) mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
1. Tubuh ditutupi rambut yang tebal untuk melindungi diri dari suhu yang dingin
2. Di bawah jaringan kulitnya terdapat lapisan lemak yang tebal untuk menjaga agar
tubuhnya hangat sebagai isolator dan menyimpan cadangan makanan
3. Beruang kutub melakukan hibernasi (kemampuan tidur dalam jangka panjang)
Pada musim dingi sehingga metabolismanya menurun karena suhu tubuh
turun,detak jantung dan pernapasannya pun ikut menurun
4. Perubahan warna rambut serta perubahan pertumbuhan rambut pada musim
dingin dan musim semi seperti pada serigala kutub dan bison.
BAB II
BIOTIK DAN ABIOTIK
1. Organisme Yaitu suatu makhluk hidup yang dipelajari secara individu tentang
prilaku berkembang biak, cara makan, atau pergerakan harian.
2. Populasi Yaitu sekelompok individu organisme dari jenis yang sama dalam suatu
daerah. Studi yang dapat dilakukan meliputi pengaruh keberadaan populasi suatu
organisme terhadap lingkungannya atau tingkat pertumbuhan populasi dalam suatu
wilayah.
3. Komunitas Yaitu sekelompok populasi dari berbagai jenis organisme di suatu
daerah tertentu. Disini membahas tentang interaksi antar berbagai jenis organisme di
suatu wilayah, keanekaragaman yang khas pada suatu wilayah atau pengaruh
penambahan jenis baru dalam suatu daerah dan pengaruh kepergian suatu jenis
organisme.
4. Ekosistem Yaitu interaksi antara populasi dalam suatu komunitas biotik dengan
faktor abiotiknya. Ekosistem ini meliputi tentang keseimbangan yang terjadi dan
bagaimana mempertahankan stabilitas rantai kehidupan. Faktor-faktor Biotik dan Abiotik
nya lebih dikenal dengan Rantai Makanan atau Food Chain.
5. Biosfir Yaitu tingkat organisasi kehidupan yang paling tinggi,meliputi seluruh
planet bumi beserta mahkluk hidup dan bagian yang tidak hidup. Studi yang dilakukan
adalah interaksi yang terjadi pada semua bagian kehidupan. Contohnya, jamur berperan
dalam perombakan bahan organik dalam tubuh oragnisme yang telah mati. Proses yang
terjadi adalah penguraian bahan organik yang menghasilkan zat hara yang berguna untuk
organisme lain dalam lingkungan. Kondisi itu dikenal dengan Niche,yaitu peranan suatu
jenis organisme dalam komunitasnya. Habitatnya adalah tempat dimana organisme hidup.
Niche dalam suatu habitat contohnya, dibawah batang kayu ditemukan berbagai
organisme seperti cacing,lintah, kaki seribu,dan serangga.
1. RANTAI MAKANAN
Rantai makan merupakan proses makan-memakan anatar organisme dengan
organisme lain dalam komunitas, yang menjalani proses perpindahan energi dari
produser, konsumer, dekomposer. Setiap rantai makanan dimulai dengan organisme
Autotrof dan berakhir pada penguraianvbiasanya adalah mikroba atau serangga yang
melepaskan bahan sederhan yang dapat digunakan kembali oleh produsen. hubungan
antara produsen dan dekomposer adalah beragam. Produsen dapat mati dan dimanfaatkan
langsung oleh dekomposer tanpa adanyaperantara. Produsen dapat dimakan oleh
konsumen primer yaitu herbivora. Sebaliknya dekomposer dapat dimakan oleh konsumen
sekunder atau karnivora.
Lintasan konsumsi makanan seperti itu disebut Rantai Makanan. Semua rantai
makanan mulai dengan organisme autrofik, yaitu organisme yang melakukan fotosintesis
seperti tumbuhan hijau. Organisme ini disebut produsen karena hanya mereka yang dapat
membuat makan dari bahan mentahanorganik. Setiap organisme. Misalnya sapi atau
belalang, yang merasa langsung memakan tumbuhan disebut herbivora atau konsumen
primer. Karnivora, sebagaimana ular, yang memakan konsumen sekunder dinamakan
konsumen tersier, dan seterusnya. Setiap tingkatan konsumen dalam suatu rantai makanan
disebut tingkatan trofik.
Kita telah mengetahuinya bahwa aliran energi melalui biosfer itu searah: dari
matahari ke produsen, kemudian ke konsumen, dan akhirnya ke organisme pengurai.
Akan tetapi, bahan-bahan pembangun benda hidup dan yang menyimpan energi matahari
harus didaur ulang jika sistem itu harus berlanjut. Maka melalui kegiatan organisme
pengurai inilah yang bekerja pada setiap mata rantai dalam rantai makanan, sebagian
besar daur ulang ini mungkin terjadi.
2. Jaring-Jaring Makanan
Semua rantai makanan yang terdapat dalam komunitas akan membentuk jaring-
jaring makanan atau Food web. Jaring-jaring makanan terdiri dari berbagai Food
Chain yang saling berhubungan satu dengan lainnya atau hubungan dari berbagai
jenis organisme yang saling diperuntukan oleh proses makan memakan.
Jaring-jaring makanan adalah representasi terbatas dari ekosistem nyata karena
mereka harus mengumpulkan banyak spesies menjadi spesies trofik, yang merupakan
kelompok spesies fungsional yang memiliki predator dan mangsa yang sama di
jaring-jaring makanan. Parah ahli ekologi menggunakan penyederhanaan ini dlam
mode-mode kuantitatif (matematis0 dinamika trofik atau sistem sumberdaya
konsumen. Dengan menggunakan model ini mereka dapat mengukur dan munguji
pola umum dan struktur jaring-jaring nyata.
Parah ahli ekologi telah mengidentifikasi sifat-sifat non acak dalam struktur
topografi dalam jaring-jaring makanan. Contoh-contoh yang diterbitkan yang
digunakan dalama analisi meta memiliki kualitas yang bervariasi dalam kelalaian.
Namun, jumlah studi empiris tentang jaring-jaring komunitas sedang meningkat dan
perlakuannya secara matematis dari jaring-jaring makan menggunakan teori jaringan
telah mengidentifikasi pola yang umum untuk smeua jaring-jaring makanan. Hukum
perpangkatan, misalnya, memprediksi hubungan antara topologi hubungan predator –
mangsa dalam jaring-jaring makanan tingkat kekayaan spesies.
Kebanyakan hewan mengkonsumsi makanan yang beragam pada gilirannya,
menyediakan makanan untuk berbagai makhluk lain yang memangsanya. Jadi energi
yang terdapat dalam hasil bersih dari produsen itu berlalu ke dalam jaring makanan
yang teramat rumit
3. Piramida Energi
Menggambarkan banyaknya energi yang tersimpah dalam 6 tahun yang
digunakan senyawa organik sebagai bahan makanan. Dasar penentuan piramida
energi adalah dengan cara menghitung jumlah energi tiap satuan luas yang masuk
ketingkat trofik dalam waktu tertentu ( misalnya per jam, per hari, per tahun).
Piramida energi dapat memberikan gambaran lebih akurat tentang kecepatan aliran
energi dalam ekosistem atau produktivitas pada tingkat trofik. Kandungan energi tiap
trofik sangat ditentukan oleh tingat trofiknya sehingga bentuk trofiknya sesuai dengan
piramida ekologi yang sesunggunya dilingkungan. Energi yang mampu disimpan oleh
individu tiap trofik dinyatakan satuan kalori per m2 per satuan waktu (kkal/m2/th)
Piramida energi tampak jelas adanya penurunan jumlah energi secara bertahap dari
trofik terendah ke trofik diatasnya. Penurunan ini disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Hanya jumlah makanan tertentu yang dapat dimakan oleh organisme trofik
diatasnya.
2. Beberapa bahan makanan yang sulit dicerna dibuang dalam keadaan masih
mengandung energi kimia.
3. Hanya sebagian energi kimia dalam bahan makanan dapat disimpan dlam sel dan
sebagian lainnya untuk melakukan aktivitas hidup.
Selain itu bentuk piramida energi jika dibandingkan pada suatu tempat dengan
tempat lain, dapat diketahui efisiensi produktivitas pada kedua tempat itu.
4. Aliran Energi
Para ahli ekologi membagi pergerakan energi dalam rantai makanan ke dalam
tingkat urutan makanan, yang disebut tingkat tropik. Semua produsen berada pada
tingkat tropik pertama, konsumen primer (herbivora) bearada pada tingkat tropik
kedua, karnivora yang memakan herbivora berada pada tingkat ketiga,dan seterusnya.
Pada setiap urutan tingkat tropik terjadi kehilangan energi dari sistem dalam rantai
makanan. Kehilangan energi dapat diketahui dari hukum Termodinamika II, yaitu
setiap perubahan energi menimbulkan hilangnya energi yang dipakai. Karena
kehilangan energi tidak dapat dihindari,maka jumlah total energi pada setiap tingkat
tropik lebih rendah dari tingkat sebelumnya. Energi pada karnivora lebih sedikit
daripada herbivora.
Agaknya tidak mungkin bahwa efisien konversi yang jauh lebih besar dari hal itu
akan terjadi, karena banyak energi yang dikonsumsikan oleh satu organisme harus
digunakan agar tetap hidup dan tidak dapat disimpan sebagai produktivitas bersih.
Energi ditransfer oleh respirasi selular menjadi energi ATP. Seperti itulah menjadi
tersedia untuk menjalankan kegiatan metabolik yang mengubah sebagian molekul
makanan yang ditelan menjadi lebih banyak ayam, sehingga memungkinkan ayam
bergerak, dan memelihara homeostasis, termasuk menjaga ketahanan tubuh.
Sebenarnya, bentuk akhir dari energi yang dihasilkan dari semua kegiatan metabolik
ayam tersebut ialah panas. Dengan demikian bukanlah suatu kebetulan bahwa efisiensi
konversi tinggi yang dicapai burung-burung ini hanya mungkin bila mereka dipelihara
dalam kurungan dan suhu yang hangat. Makin tinngi kegiatan fisik suatu organisme,
makin kecil persentase, makin kecil pesentase makanan yang digunakan dalam
pertumbuhan, yakni yang disumbangkan kepada produktivitas bersih.
Beberapa usaha telah dilakukan untuk menukur aliran energi melalui rantai
makanan. Salah satu yang paling mendalah ialah yang dilakasanakan oleh H.T. odum
pada ekosistem sungai, Silver Spring, di Florida. Beliau menemukan bahwa hasil
bersih produsen ialah 8833 kkal/m2/th. Sebagian besar dari bahan ini (5465 kkal)
menjadi sisa-sisa tambahan yang dihancurkan oleh pengurai atau aliran ke luar sistem.
Herbivora mengkonsumsikan 3368 kkal/m2/th. Lebih dari setengahnya (1890 kkal)
hilang, terutama melalui respirasi selular. Jadi produktivitas bersih herbivora ialah
1478 kkal/m2/th. Hal ini merupakan 17% dari produktivitas bersih produsen. Beberapa
konsumen primer mati dan sisanaya hancur di sana atau diangkut ke hilir. Hanya 383
kkal/m2/th dikonsumsikan oleh konsumen sekunder. Diantaranya 316 kkal digunakan
dalam respirasi, yang hanya tersisa 67 kkal/m2/th produktivitas bersih pada tingkatan
trofik tersebut. Ini hanya 4% dari produktivitas bersih dar tingkatan sebelumnya.
Efisiensi konversi yang rendah seperti ituadalah khas bagi karnivora. Yang harus
menghasilkan persentase tinggi energinya dalam mencari mangsa dan dari padanya
untuk memperoloeh jaminan lebih banyak energi.
Dari produktivitas bersih sebanyak 67 kkal/m2/th pada tingkatan konsumen
sekunder (karnivora pertama), akhirnya 46 kkal hilang karena hancur dan
pengangkutan ke hilir. Hanya 21 kkal/m2/th sampai kepada konsumen tersier. Dari
jumlah ini mereka menggunakan 15 kkal dalam respirasi, dan mempunyai
produktivitas bersih hanya sebesar 6 kkal/m2/th. Karena tidak ada tingkatan karnivora
yang lebih tinggi dan tidak ada simpanan energi, yakni biomassa tersier tidak
bertambah dari tahun ke tahun, hasil bersih akhirnya diteruskan kepada organisme
pengurai, baik di ekosistem Silver Springs ataupun di hilir. Berlawanan dengan rawa
atau hutan muda yang disebut sebelumnya, ekosistem Silver Springs tidak memiliki
simpanan energi pada tingkatan trofik manapun. Dengan kata lain, baik biomassa total
maupun biomassa setiap tingkatan trofik tidak bertambah dari tahun ke tahun.
BAB III
BIOMA 1
1.1.Pengertian Bioma
Bioma adalah ekosistem besar dengan daerah yang luas terdiri dari flora dan fauna yang
khas.Seorang ahli botani akan mengenali umum nya spesies pohon- pohon dan perdu di
Perancis Utara didalam banyak hal tidak sama seperti yang terdapat di Pennsylvania tetapi
tipe umum tumbuhan pertumbuhannya sama.berpergian ke bagian selatan kepantai laut
tengah dari perancis mungkin berlainan.Di sana tumbuhan dan akan membentuk
pemandangan yang sama sekali berbeda dari yang ada di pennsylvania,(pemandangan yang
mirip dengan yang ada di bagian selatan calivornia).Bukan hanya tumbuhan nya yang
berbeda,tetapi seorang pengamat yang cermat menemukan bahwa hewan liar pun
berbada.Kominitas hewan dan tumbuhan yang berbeda separti itu di sebut bioma.
Jumlah sebenarnya berbagai macam bioma di muka bumi ini tidak dapat di ketahui.Hal ini
karena tidak ada daerah yang sama sekali homogen dalam kehidupan tumbuhan dan
hewan.Andailkata curah hujan memadai,terdapat empat bioma yang ciri-cirinya di proleh
dari daerah dengan suhu rata-rata tinggi (tropika) sampai dengan daerah suhu rata-rata rendah
(artika).
B. Padang Rumput
Presipitasi tahunan di padang rumput rata-rata 20 inci(50cm) pertahun. sebagian
besar dari presipitasi ini jatuh dlam musim tumbuh hal ini mendorong pertumbuhan
rerumputan yang kuat tetapi, kecuali sepanjang lembah,sungai, hampir tidak cukup
untuk pertumbuhan hutan. Faktor yang mungkin memberi isyarat keseimbangan dari
hutan ke padang rumput ialah kebakaran. Berkat batang bawah tanah (rizoma) dengan
tunasnya, rumput tidak rusak oleh api yang menghancurkan sebagian besar pohon-
pohon dan semak. Banyan rumput yang melimpah untuk makanan ternak, serta
tiadanya perlindungan dari pemangsa, berakibat populasi hewan yang serupa
dipadang rumput diseluruh muka bumi. Vertebrata dominan ialah unggulata herbifora
yang bergerak cepat contohnya Bison dan Antilop merupakan penghuni yang
mencolok dipadang rumput sebelum kedatangan para penghuni tetap berkulit putih.
Sekarang padang rumput merupakan sumber bahan makanan seperti jagung, gandum
dan lain-lain, sedangkan daerah berbukit merupakan tempat tinggal unggulata piaraan
seperti sapi dan biri-biri.
ciri – ciri:
a) terdapat didaerah khatulistiwa (iklim tropis)
b) curah hujan sedang yanitu sekitar 100-150 mm pertahun dan tidak
teratur
c) porositas atau air yang meresap ke tanah dan drainase atau
pengairan cukup baik
C. Taiga
Hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus dan sejenisnya semak
dan tumbuhan basah sedikit sekali, bila seseorang bergerak keutara kanada
pemandangan yang didominasikan oleh konifer khususnya “sprucee” dan “fir” inilah
taiga dinamakan bioma seperti yang ditemukan diRusia yaitu daratan dengan danau
dan dihuni oleh beruang, binatang pengerat, seperti anjing, burung dan sejenis rusa.
Makin jauh keutara, pohon-pohon dibioma taiga menjadi kerdil karena iklim
subarkika yang makin keras. akhirnya pohon-pohon tersebut lenyap dan tampaklah
daratan berawa dan berdanau. lumut spagnum, berbagai macam likenes (lumut
kerak), dan beberapa rerumputan dan tumbuhan semusim yang tumbuh cepat
mendominasi pemandangan selama musim tumbuh yang pendek. taiga banyak
ditemukan dibelahan utara seperti Rusia dan Kanada.
Ciri –ciri:
a) memiliki musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang
panas sangat singkat yaitu hanya sekitar 1-3 bulan
b) selama musim dingin,air tanah akan berubah menjadi es yang mencapai 2
meter dibawah permukaan tanah
c) jenis tumbuhan hidup sangat sedikit ,umumnya hanya 2 -3 tumbuhan
D. Gurun
Gurun adalah suatu daerah yang menerima curah hujan sedikit (kurang dari 30 cm
per tahun) sangat menentukan suatu daerah akan menjadi sebuah gurun, gurun
dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. beberapa gurun
memiliki suhu permukaan tanah diatas 60° C selama siang hari seperti gurun
disebelah barat rocky mountain dan asia tengah relatif dingin. gurun sonoran
disebelah selatan arizona ditandai oleh kaktus raksasa saguaro dan semak berakar
dalam. adaptasi evalusioner tumbuhan dan hewan gurun meliputi sekumpulan
mekanisme yang luar biasa yang dapat menyimpan air. contoh tumbuhan yang
hidup digurun yaitu kaktus, “sagebrush” dan “mesquite” yang mempunyai sejumlah
adaptasinya untuk menyimpan air selama jangka waktu yang panjang dan tumbuhan
tahunan yang tumbuh cepat dan biji-bijinya dapat berkecambah, berkembang dan
berbunga, dan menghasilakan biji-biji tanaman baru dalam beberapa minggu setelah
hujan lebat yang langka. sebagian besar dari hewan dipadang pasir (mamalia, kadal
dan ular, serangga dan bahkan beberapa unggas) disesuaikan untuk menggali-gali
agar dapat terhindar panas matahari. sebagian besar dari mereka membatasi
pencarian makanannya selama jam-jam malam saja.
Ciri –Ciri :
a) Memiliki curah hujan yang sangat rendah
b) evaporasi atau penguapan yang tinggi dan lebih cepat daripada
presipitasi (huja)
c) memiliki ingkat devlasi yang tinggi
d) memiliki perbedaan suhu udara siang dan malam yang sangat tinggi yaitu
pada siang hari sekitar 45 dan malam 0
e) tanah pasir sangat tanduskarena tidak dapat menampung air
f) memiliki kelembapan udara yang sangat rendah
E. Tundra
Tundra adalah bioma yang ada disekitar kutub utara dan sebagian diselatan.
bioma tundra tidak ditemukan pepohonan, namun hanya tumbuhan kecil sejenis
rumput dan lumut. Suhu yang sangat dingin, dan angin yang sangat kencang
bertanggung jawab atas tidak terdapatnya pohon dan tumbuhan tinggi lainnya.
Ciri ciri :
a) hampir di setiap wilayah nya tertup oleh salju atau es
b) memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang
panjang dan terang
c) tanaman hanya memiliki usia tumbuh yang sangat pendek yaitu 30-120
hari.
BAB IV
BIOMA 2
A. Bioma Hutan Hujan Tropis
1. Pengertian Hutan Hujan Tropis
Bioma hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang sering diguyur hujan,
dan selalu basah atau lembap. Hutan hujan tropis menempati region dengan garis lintang
rendah dekat khatulistiwa, seperti dalam lembah sungai Amazon, Amerika selatan, Asia
tenggara (Malaysia, Indonesia, Thailand), dan lembah sungai Kongo.
Pada hutan hujan tropis, vegetasinya sedemikian rapat sehingga sedikit saja
cahaya yang sampai ke dasar hutan. Sebagian besar tumbuhan selalu hijau, bukan
tumbuhan ranggas. Cabang-cabang pohon penuh dengan liana dan epifit. Epifit adalah
tumbuhan yang hidup menempel di atas tumbuhan yang lebih kuat, sedangkat liana
adalah tumbuhan yang akar-akarnya tidak sampai ke tanah.
E. Klasifikasi Otot
1. Berdasarkan Jenis
Otot polos
Otot lurik
Otot jantung
2. Berdasarkan fungsi
Voluntary; dibawah rangsang otak
Involuntary; tidak di bawah rangsang otak
3. Berdasarkan letak:
Menempel pada rangka
Tidak menempel pada rangka.
F. Fungsi Otot
1. Melakukan gerakan tubuh
Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang dilakukan. Otot rangka melekat
pada tulang dan sebagian dikendalikan oleh system saraf pusat.
2. Membantu dalam peredaran darah manusia
Otot jantung dan otot polos yang tidak disadari membantu detak jantung dan aliran
darah ke seluruh tubuh dengan menghasilkan impuls listrik. Otot jantung ditemukan
di dinding jantung. Ini dikendalikan oleh system saraf otonom yang bertanggung
jawab untuk sebagian besar fungsi tubuh.
3. Pernapasan
Diagfragma adalah otot utama yang bekerja selama pernapasan. Saat anda bernapas
lebih berat, seperti saat anda sedang berolahraga, diagfragma memerlukan bantuan
dari otot lain, seperti otot perut, otot leher dan otot punggung.
4. Proses pencernaan
Pencernaan dikendalikan oleh otot-otot polos yang ditemukan di saluran pencernaan.
Otot polos akan melemas dan menegang saat makanan melewati tubuh anda selama
pencernaan.
5. Persalinan
Otot polos jug ditemukan di Rahim. Selama kehamilan, otot-otot ini tumbuh dan
meregang saat bayi tumbuh. Saat proses melahirkan, otot polos di Rahim berkontraksi
dan relaksasi untuk membantu mendorong bayi melewati vagina.
6. Keseimbangan
Otot rangsang membantu melindungi tulang belakang dan membantu keseimbangan.
Dalam otot ada yang disebut dengan otot inti, yang termasuk otot perut, otot
punggung, dan otot panggul.
7. Mengatur postur tubuh
Otot rangka juga mengatur postur tubuh. Kelenturan dan kekuatan adalah kunci untuk
mempertahankan postur yang tepat. Otot-otot leher kaku, otot punggung yang lemah,
atau otot-otot pinggul yang kaku dapat merusak keselarasan.
1. Rongga mulut
Pencernaan makanan secara fisik dan kimiawi dimulai dalam mulut selama
pengunyahan, geligi dengan berbagai ragam bentuk akan memotong, melumat, dan
menggurus makanan, yang membuat makanan tersebut lebih mudah ditelan dan
mengingkatkan luas permukaannya. Kehadiran makanan dalam rongga mulut (oral
cavity) akan memicu refleks saraf yang menyebabkan kelenjar ludah mengeluarkan
ludah melalui duptus (saluran) ke rongga mulut. Bahkan sebelum makanan
sesungguhnya berada dalam mulut, ludah bisa dihasilkan sebagai antisipasi karena
adanya hubungan yang telah diketahui antara makan dan waktu dalam satu hari,
aroma masakan, atau rangsangan lain.
Pada manusia, lebih dari satu liter ludah disekresikan kedalam rongga mulut setiap
hari. Terlarut dalam ludah adalah glikoprotein licin (kompleks karbohidrat-protein)
yang disebut musin yang melindungi lapisan lunak rongga mulut dari kerusakan
akibat gesekan dan melumasi makanan supaya lebih mudah ditelan. Ludah
menganung buffer (dapar atau penyangga) yang membantu mencegah pembusukan
geligi dengan cara menetralkan asam dalam mulut. Zat anti bakteri dalam ludah juga
akan membunuh banyak bakteri yang memasuki mulut melalui makanan.
Yang terakhir, pencernaan karbohidrat, sumber energi kimia utama tubuh, dimulai
dalam rongga mulut. Ludah menganung amilase ludah (salivary amylase), enzim
pencernaan yang menghidrolosis pati (polimer glukosa dari tumbuhan) dan glikogen
(polimer glukoa dari hewan). Produk utama dari pencernaan oleh enzim ini adalah
lolisakarida yang lebih kecil dan disakarida maltosa.
Lidah akan mengecap makanan, memanupulasinya selama pengunyahan, dan
membantu membentuk makanan menjadi sebuah bola yang disebut bolus.
2. Faring
Daerah yang kita sebut kerongkongan adalah faring (pharynx) persimpangan yang
menuju ke esofagus dan trakea (batang tenggorokan). Ketika kita menelan, bagian
atas batang tenggorokan akan bergerak keatas sehingga lobang pembukaannya, glotis,
tertutup oleh penutup dari tulang rawan, yaitu epiglotis. Penutupan lubang batang
tenggorokan akan melindungi sistem respirasi terhadap masuknya makanan atau
cairan selama penelanan. Mekanisme penelanan secara normal akan menjamin bahwa
bolus akan dipandu kedalam jalan masuk esofagus.
3. Esofagus
Esofagus (esophagus) mngalirkan makanan dari faring turun ke lambung. Peristalsis
akan mendorong bolus sepanjang esofagus yang sempit. Otot pada bagian paling atas
esofagus adalah otot lurik atau otot sadar. Dengan demikian, tindakan penelanan
dimulai secara sadar, ttapi kemudian gelombang kontraksi tak sadar oleh otot polos
pada sisa esofgus selanjutnya akan menggantikannya. Amilase ludah terus
menghidrolisis pati dan glikogen sementara bolus makanan lewat melalui esofagus.
4. Lambung
Lambung adalah sebuah kantung besar yang terletak di bagian atas rongga perut.
Dalam dindingnya terdapat kelenjar lambung yang kecil, yang pada setiap kali
makan, secara bersama mengeluarkan 400-800 ml getah lambung. Makanan yang
datang bercampur dengan baik dengan getah lambung, karena kontraksi otot lambung
yang kuat. Tiga macam sel terdapat dalam kelenjar lambung:
a) Sel parietal :
Mengeluarkan cairan asam hidroklorida ke dalam lambung konsentrasi HCI
dapat setinggi 0,15 M, membuat pH getah lambung mendekati 1. Bila
konsentrasi ion hidrogen darah yang memberi makanan sel-sel parietal hanya
4 x 10 -8 M dapat melihat tugas-tugas sel-sel ini yang sangat menonjol.
Dengan port aktif mereka mengambil cukup ion hidrogen untuk membuat
konsentrasi melebihi tiga juta kali nilai tersebut. Asam hidroklorida dalam
getah lambung mempunyai beberapa fungsi yang berguna untuk Menolong
mematikan bakteri yang terdapat di dalam makanan yang ditelan, Menolong
mengubah sifat protein, merombak jaringan ikat dan sebagainya, agar
pencernaan lebih mudah, dan Menolong mengatifkan pepsin, satu-satunya
enzim pencerna yang di skresikan oleh lambung.
b) Sel-sel pokok dari lambung mensintesis dan mengeluarkan pepsinogen yang
merupakan pendahulu enzim proteolitik, pepsin. Ketika fragmen-fragmen
molekul-molekul berhubungan dengan pH yang asam dari getah lambung,
maka dicerna atau meninggalkan enzim aktif. Pepsin menhidrolisis tidak
hanya protein yang ditelan tapi juga tambahan pepsinogen. Kerja autokatalitik
ini mempercepat perubahan pepsinogen ke pepsin.
Pepsin menggunakan aksi hidrolitik pada bagian-bagian tertentu dari rantai
polipeptida dan ini dengan sangat efisien memecahkan ikatan peptida pada -C-
terminal dari asam amino tertentu seperti tiroksin, fenilalanin, dan triptofan.
Sebagai akibat aksinya, rantai polipeptida yang panjang terurai menjadi rantai-
rantai yang lebih pendek.
Dinding lambung sebagian besar terdiri dari protein. Mengapa lambung
mencerna diri sendiri? Satu faktor adalah lapisan pelindung yang dibentuk
oleh sel-sel pembentuk lendir lambung. Lagi pula sel-sel epidermis dari
lambung saling melekat dengan kuat satu dengan lainnya, sehingga
menghalangi aktivitas proteolitik sampai enzim tersebut aman dalam rongga
(secara teknik disebut lumen lambung). Walaupun ada bantuan yang bersifat
melindungi ini, terjadi pembuangan sel-sel epidermis yang banyak, karena
masa kehidupannya rata-rata hanya beberapa hari. Ini memerlukan
penggantian sel-sel yang cepat. Dan tentu saja bantuan melindungi ini kadang-
kadang gagal, akibatnya ialah puru lambung, kerusakan selaput lambung
tertentu.
Pada tahun 1890, fisiologiwan Rusia Ivan Pavlov menemukan mekanisme
pengontorolan pembebasan getah lambung. Ia menemukan, setelah ia
memotong saraf yang menuju ke lambung, jumlah sekresi getah lambung
berkurang hanya kira-kira 25%. Ini menunjukkan konrol sekresi oleh sistem
saraf yang jelas, walaupun tidak sempurna.bagaimana dengan sisa yang 75%?
Pavlov berpendapat bahwa suatu hormon mungkin terlepas di dalam darah,
ketika makanan masuk ke dalam lambung. Ia menguju teori ini dengan
menghubungkan sistem sirkulasi.
5. Usus halus
Usus halus merupakan organ utama pencernaan penyerapan. Engan panjang lebih dari
6 meter pada manusia, usus halus (smallintestine) aalah bagian saluran pencernaan
yang paling panjang. Usus halus adalah organ dimana bagian besar hirolisis enzimatik
macro molekul dalam makanan terjadi. Organ ini juga bertanggung jawab dalam
penyerapan sebagian besar nutrien kedalam darah.
Pankreas, hati, dan kantung empedu,dan juga usus halus itu sendiri, ikut ambil bagian
dalam pencernaan. Sekitar 25 cm pertama dari usus halus disebut duodenum. Di
sinilah kim asam yang di semprotkan dari lambung bercampur dengan getah
pencernaan dari pankreas, hati, kantung empedu, dan sel-sel kelenjar pada dinding
usus halus itu sendiri.
Pankreas menghasilkan beberapa enzim hidrolitik an larutan alkali yang kaya akan
bikarbonat. Bikarbonat itu bekerja sebagain dapar (buffer), yang menetralisir
keasamaan kim dari lambung.
Hati melakukan berbagai fungsi penting dalam tubuh, termasuk produksi empedu
(bile), suatu campuran zat-zat yang di simpen dalam kantong empedu sampai
diperlukan. Empedu tiak mengandung enzim pencernaan, tetapi mengandung garam
empedu, yang bertindak sebagai ditergent dan membantu dalam pencernaan dan
penyerapan lemak. Empedu juga mengandung pigmen yang merupakan hasil
sampingan perusakan sel arah merah dalam hati, pigmen empedu ini dikeluarkan dari
tubuh bersama-sama dalam feses.
6. Usus besar
Usus halus bermuara ke dalam usus besar. Sebuah sfingter mengontrol lewatnya
bahan-bahan dari satu ke bagian lainnya. Tepat setelah sfingter ada sebuah kantung
buntu, ialah saekum. Melekat pada saekum ada sebuah cuatan kecil, ialah apendiks.
Apendiks dianggap sebagai sisa vestigial dari suatu struktur yang mungkin berfungsi
dalam pencernaan selulosa paa nenek moyang pramanusia yang agak jauh. Perhatikan
utama kita ialah suatu fakta bahwa apendiks dapat kena infeksi, yang menyebabkan
apendisitas. Suatu infeksi yang parah dapat menyebabkan apendiks robek, jadi
menyebarkan infeksi pada membaran yang menyelaputi rongga perut serta menunjang
alat-alat (jerohan) di dalamnya. Keadaan ini disebut peritonitis.
7. Anus
Anus merupakan lubang tempat pembuangan fss dari tubuh. Sbebelum di buang lewat
anus, feses di tampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila sudah siap
dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot
sprinkter yang menyusun rektum ada dua , yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya
kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong keluar anus.