PETA KONSEP
BESARAN DAN
SATUAN
BESARAN SATUAN
Besaran Pokok
Besaran Skalar
Kesalahan
pengukuran
Kesalahan Sistematis
Angka Penting
Kesalahan Tindakan
MKS
Notasi Ilmiah
https://www.dreamstime.com/
A. Satuan Standar
Telah disebutkan di bagian pengantar, bahwa panjang merupakan salah satu
besaran fisika yang sudah kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh adalah
panjang meja, panjang buku, panjang jalan, dan lain-lain. Mungkin kalian
mempertanyakan berapa panjang benda-benda yang berada di dalam kelas. Bagaimana
kita dapat mengetahui panjang suatu meja belajar? Berapakah panjang meja guru
dibandingkan dengan panjang pensil kalian? Panjang meja guru sama dengan berapa kali
panjang pensil kalian? Coba lakukan pengukuran panjang meja guru dengan
menggunakan pensil kalian masing-masing! Bandingkan hasil pengukuran kalian dengan
hasil pengukuran teman-teman se kelas! Bagaimana hasilnya? Sama atau berbeda?
Sumber : www.slideshare.net
Gambar 1.1 Pengukuran panjang meja dengan menggunakan jengkal
Jika pengukuran suatu besaran dari benda yang sama hasilnya berbeda-beda tentu
saja akan menyulitkan dalam mengkomunikasikannya. Oleh karena itu, para ahli sepakat
untuk menentukan pengukuran suatu besaran dalam satuan yang standar. Keberadaan
satuan standar ini sangat membantu dalam mengkomunikasikan hasil-hasil pengukuran
suatu besaran.
Setelah disepakati satuan standar, bagaimanakah dengan satuan-satuan besaran
yang bersifat khas dan hanya berlaku di wilayah atau daerah tertentu? Tentu saja, satuan-
satuan besaran misalnya satuan panjang seperti jengkal, depa, jangkah (langkah), tombak,
masih diperbolehkan dipakai, tetapi untuk pengukuran dan komunikasi ilmiah disepakati
menggunakan satuan standar.
Sumber: wardhanawishnu.blogspot.co.id
Gambar 1.2 Meter Standar Dari Platinum-Iridium Sebagai Satuan Internasional Untuk Panjang
Sumber: http://bimobws.blogspot.co.id
Gambar 1.3 Kilogram standar
Pada waktu itu, kilogram standar tersebut juga dibuat dan disebarkan ke berbagai
negara. Massa suatu benda dapat diukur dengan menggunakan neraca berlengan sama;
pada lengan yang satu diletakkan kilogram standar dan lengan lainnya diletakkan benda
yang akan diukur massanya.
Sumber: www.belonomi.com
Gambar 1.4. Jam Atom Cesium modern sebagai waktu standar internasional yang portabel
Penyelesaian:
- 1 Tm 1012 m
- 1 m 106 μm
- 1 g 106 Mg
Tiga satuan standar yang sudah kita bahas, yaitu meter, kilogram, dan sekon
ditentukan berdasarkan definisi. Satuan meter, kilogram, dan sekon berturut-turut adalah
satuan dari besaran panjang, massa, dan waktu. Besaran fisika yang satuannya ditetapkan
berdasarkan definisi disebut besaran pokok atau besaran dasar. Jadi panjang, massa, dan
waktu adalah besaran pokok. Selain itu, adakah besaran pokok lainnya?
Para ahli, dalam konferensi ke-IV pada tahun 1971 mengenai masalah ukuran dan
timbangan, telah menetapkan tujuh besaran pokok. Jadi selain panjang, massa, dan waktu
masih ada empat besaran pokok lainnya, yaitu arus listrik, suhu, jumlah zat, dan intensitas
cahaya. Ketujuh besaran pokok tersebut dan satuan standarnya ditunjukkan pada Tabel
1.2.
Selain tujuh besaran pokok seperti ditunjukkan pada Tabel 1.2, para ahli juga
sudah menyepakati untuk menambahkan dengan dua besaran tambahan. Besaran
tambahan tersebut adalah sudut bidang dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang
dengan satuan steradian (sr).
Tujuh besaran pokok pada Tabel 1.2, satuannya ditetapkan berdasarkan definisi.
Untuk satuan standar dari besaran panjang, massa, dan waktu telah dibahas, sedangkan
untuk arus listrik, suhu, jumlah zat, dan intensitas cahaya ditunjukkan pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Besaran Arus Listrik, Suhu, Jumlah Zat, Dan Intensitas Cahaya
Simbol
Besaran Satuan Definisi
Satuan
Satu ampere adalah jumlah muatan listrik 1
Arus listrik ampere A coulomb yang melewati suatu titik
dalam1 s ( 1 coulomb = 6,25 10 elektron ).
18
2
Benda hitam seluas 1 m yang bersuhu lebur platina
Intensitas ( 1773 C ) akan memancarkan cahaya dalam arah
cahaya candela cd
tegak lurus dengan intensitas cahaya sebesar
6 10 5 candela.
Selain besaran pokok, dikenal juga besaran turunan. Besaran turunan adalah
besaran yang didapatkan dari turunan besaran-besaran pokok. Satuan besaran turunan
diperoleh dari satuan-satuan besaran pokok yang menurunkannya. Contoh beberapa
massa
Massa jenis Massa jenis kg.m -3 [M][L]-3
volume
jarak
Kelajuan kelajuan m.s -1
[L][T]-1
waktu
C. Konversi Satuan
Besaran apapun yang kita ukur, seperti panjang, massa, waktu, atau kecepatan,
terdiri dari angka dan satuan. Jika kita melakukan pengukuran suatu besaran dalam satuan
tertentu dan kita ingin menyatakannya dalam satuan lain, maka kita harus melakukan
pengubahan satuan. Misal, seorang anak melakukan pengukuran panjang sebuah daun
pintu yang hasilnya dinyatakan dalam meter, yaitu 2,2 meter. Anak tersebut boleh saja
mengubah penulisan hasil pengukurannya dalam satuan cm, yaitu 220 cm. Pengubahan
satuan seperti itu dinamakan konversi satuan.
Selain mengkonversi satuan dalam Sistem Internasional, kita juga dapat
mengkonversi satuan dari Sistem British ke Sistem Internasional atau sebaliknya (lihat
Tabel 1.5). Sebagai contoh, panjang diameter sebuah layar televisi adalah 21 inchi. Kita
dapat menyatakan panjang diameter tersebut dalam satuan cm, yaitu
21 inchi (21)(2,54 cm) 53,34 cm .
Tabel 1.5 Konversi Satuan
Konversi Panjang
1 inchi = 2,54 cm
1 cm = 0,394 inchi
1 foot = 30,5 cm
1m = 39,37 inchi = 3,28 feet
1 yard = 91,44 cm
1 yard = 36 inchi
1 yard = 3 feet
1 mil = 5.280 feet = 1,61 km
1 km = 0,621 mil
1 mil laut (US) = 1,15 mil = 6076 feet = 1,852 km
Konversi Volume
1 liter (L) = 1000 mL = 1000 cm3 = 1 x 10-3 m3
= 1,057 quart (US) = 54,6 inchi3
1 gallon (US) = 231 inchi3 = 3,78 L
Konversi Kelajuan
1 mil/jam = 1,47 feet/s = 1,609 km/jam = 0,447 m/s
1 km/jam = 0,278 m/s = 0,621 mil/jam
1 knot = 1,151 mil/jam = 0,5144 m/s
Sumber : gurumuda.net
Pada Tabel 1.5 ditunjukkan bahwa dalam sistem Inggris, satuan panjang antara lain
adalah inchi, yard,kaki (foot), dan mil. Dalam sistem tersebut, inchi, yard, foot, dan mil
tidak dihubungkan dengan kelipatan 10. Berarti sistem satuan tersebut bukan sistem
metrik.
Penyelesaian
Diketahui :
1 km = 1000 m
1 jam = 3600 s
Ditanyakan:
72 km/jam = ... m/s
Jawab:
km = 72000 m = 20 m s
72
jam 3600 s
Penyelesaian:
massa = M =M L3
massa jenis =
volume L3
Penyelesaian
Diketahui:
waktu T
Analisis dimensi mempunyai beberapa kegunaan antara lain adalah sebagai
berikut.
1. Untuk membuktikan dua besaran yang setara
Rumus besaran usaha (W) dan energi kinetik (Ek) masing-masing adalah
W Fd dan E k 12 mv 2 , maka dimensi untuk keduanya adalah
v
=
T
[L]T 1
L =
T
[L] = L T
2
v adalah salah.
karena kedua ruas dimensinya tidak sama, maka persamaan λ =
T
3. Untuk menurunkan persamaan
Contoh:persamaan ayunan matematis dapat dituliskan dengan T = kmx l y g z .
Tentukan nilai x, y, dan z untuk memukan persamaan yang benar dari ayunan matematis
tersebut.
Penyelesaian:
dimensi periode T adalah [T], dimensi massa m adalah [M], dimensi panjang tali l adalah
[L], dan dimensi percepatan gravitasi g adalah [L][T]-2,
T = kmx l y g z
2
[T ] = k[M ]x [L] y ([ L][T ]z
[T ] = k[M ] x [L] y z [T ] 2 z
E. Pengukuran
Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak awam lagi dengan istilah
pengukuran. Seperti misalnya, tukang kayu mengukur tinggi pintu, penjual minyak
mengukur volume minyak yang akan dijualnya, petani mengukur massa gabah yang
dihasilkan dari sawahnya, pelari mengukur waktu yang diperlukan untuk menempuh
lintasan yang ia tempuh, perawat mengukur suhu badan pasien, dan lain-lain. Apakah
pengukuran itu?
Pada bagian awal bab ini sudah dibahas, untuk mengetahui panjang suatu meja
dapat dilakukan dengan membandingkannya dengan panjang jengkal tangan, sehingga
dihasilkan panjang meja dinyatakan dalam jengkal, misalnya panjang meja sama dengan
8 jengkal. Dalam hal ini panjang adalah besaran, 8 adalah nilai atau besar dari besaran
panjang, dan jengkal adalah satuan. Namun, pengukuran menggunakan jengkal ini
memungkinkan sebuah meja yang sama hasil pengukurannya akan jauh berbeda jika
dilakukan oleh dua orang yang berbeda, karena panjang jengkal kedua orang itu jauh
berbeda.
Oleh karena itu, para ahli sepakat untuk menggunakan pembanding dengan
satuan standar. Jadi, pengukuran besaran fisika dilakukan dengan membandingkan
besaran yang akan diukur dengan suatu besaran standar yang dinyatakan dengan bilangan
dan satuan.Satuan standar panjang adalah meter, sehingga pengukuran panjang dilakukan
membandingkan panjang benda yang diukur dengan panjang batang atau pita yang
nilainya 1 meter. Batang atau pita meter ini disebut meteran atau penggaris atau mistar.
Dengan demikian, pengukuran panjang sebuah meja menggunakan mistar akan
menghasilkan nilai dengan satuan meter, misal 1,2 meter.
Secara umum, hasil pengukuran suatu besaran (apapun besarannya) dapat
dinyatakan dalam bentuk:
besaran {nilai}{sa tuan}
Misal:
1) Hasil pengukuran panjang meja menggunakan meteran atau mistar:
Panjang = 1,2 m
Sumber : edu.anashir.com
Gambar 1.5 Pengukuran menggunakan mistar
Sumber: : edu.anashir.com
Gambar 1.6 Jangka sorong
Sumber: bedahfisika.blogspot.co.id
Gambar 1.7 Skala Utama dan nonius pada jangka sorong
3. Mikrometer Sekrup
Pengertian mikrometer sekrup sendiri menunjukkan bahwa alat tersebut mampu
mengukur ukuran suatu benda hingga ketelitian mikrometer. Mikrometer skrup dan
bagian-bagiannya ditunjukkan pada Gambar 1.8. Gambar 1.8 menunjukkan bahwa jika
selubung luar Mikrometer Sekrup diputar satu kali putaran, searah/berlawanan dengan
arah gerak jarum jam, maka rahang geser dan juga selubung luar akan bergerak
maju/mundur sejauh 0,5 mm. Karena selubung luar dibagi dalam 50 skala, maka satu
skala besarnya sama dengan 0,5mm/50 atau 0,01 mm. Jika selubung diputar 1 skala,
maka rahang geser akan bergeser sejauh 0,01 mm.Jadi, skala terkecil mikrometer skrup
adalah 0,01 mm atau 0,001 cm.
Sumber : www.bukupedia.net
Gambar 1.8: Mikrometer sekrup
Sumber : www.bukupedia.net
Gambar 1.9 Membaca hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup
Sumber : rumushitung.com
Gambar 1.10 Neraca tiga lengan
Neraca ini dapat untuk menimbang barang dengan ketelitian mencapai 0,01 gram.
Neraca Ohaus terdiri dari dua jenis, yaitu neraca Ohaus dua lengan dan tiga lengan.
Neraca Ohaus jenis pertama ini mempunyai dua lengan dengan wadah kecil dari logam
untuk menimbang. Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam yang akan
ditimbang, lengan dua untuk meletakkan bobot timbangan. Jadi neraca ini masih
memerlukan pemberat untuk ukuran timbangannya. Cara menggunakan neraca Ohaus dua
lengan sama seperti menggunakan timbangan biasa. Yang perlu diperhatikan adalah
memastikan bahwa timbangan dalam posisi seimbang sebelum dilakuan untuk
pengukuran massa. Neraca Ohaus dua lengan ini banyak dijumpai di toko-toko emas
sebagai alat timbang.
Sumber: ys-belajarmudah.blogspot.co.id
Gambar 1.11 Pembacaan skala neraca tiga lengan
Sumber: en.wikipedia.org
Gambar 1.12 Stopwatch analog
besaran x x{satuan}
Untuk pengukuran besaran yang dilakukan secara berulang
besaran x x {satuan}
Sumber: dinapuspitasyari.blogspot.co.id
Gambar 1.13 pengukuran panjang
a. Ketidakpastian Sistematik
Ketidakpastian sistematik bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi
yang menyertai saat pengukuran. Karena sumber ketidakpastiannya adalah alat ukur,
maka setiap alat ukur itu digunakan akan menghasilkan ketidakpastian yang sama. Yang
termasuk ketidakpastian sistematik antara lain: ketidakpastian alat ukur, kesalahan nol,
waktu respon yang tidak tepat, kondisi yang tidak sesuai.
c. Kesalahan nol
Ketidaktepatan penunjukkan alat pada skala nol juga melahirkan ketidakpastian
sistematik. Hal ini sering terjadi, tetapi juga sering terabaikan. Pada sebagian besar alat
umumnya sudah dilengkapi dengan skrup pengatur/pengenol. Bila sudah diatur maksimal
namun masih tidak tepat pada skala nol, maka untuk mengatasinya harus diperhitungkan
selisih kesalahan tersebut setiap kali melakukan pembacaan skala.
2) Ketidakpastian Pengamatan
Ketidakpastian pengamatan merupakan ketidakpastian pengukuran yang
bersumber dari kekurangterampilan manusia saat melakukan kegiatan pengukuran.
Misalnya, metode pembacaan skala tidak tegak lurus menghasilkan kesalahan paralaks
Sumber: farifaawaliyah.blogspot.co.id/
Gambar 1.14 Kesalahan paralaks
Seiring kemajuan teknologi, alat ukur dirancang semakin canggih dan kompleks,
sehingga banyak hal yang harus diatur sebelum alat tersebut digunakan. Bila yang
mengoperasikan tidak terampil, semakin banyak yang harus diatur semakin besar
kemungkinan untuk melakukan kesalahan sehingga menghasilkan ketidakpastian yang
besar pula.
G. Angka Penting
Gambar 1.15 menunjukkan pengukuran sebuah benda dengan menggunakan
mistar. Hasil pengukuran panjang benda tersebut pasti lebih dari 1,6 cm. Jika skala
tersebut kita perhatikan lebih cermat, ujung logam berada kira-kira di tengah-tengah
antara skala 1,6 cm dan 1,7 cm. Kalau kita mengikuti aturan penulisan hasil pengukuran
hingga setengah skala terkecil, panjang logam dapat dituliskan 1,65 cm.
1. Aturan Pembulatan
Jika kita melakukan perhitungan terhadap hasil pengukuran, misal penjumlahan,
pengurangan, pengalian, atau pembagian, sehingga dihasilkan angka hasil perhitungan
yang jumlah angka di belakang komanya melebihi ketelitian alat, maka kita perlu
melakukan pembulatan. Adapun aturan pembulatannya adalah sebagai berikut.
Aturan 1. Jika angka pertama setelah angka yang akan kita pertahankan andalah angka 4
atau lebih kecil, angka itu dan seluruh angka di sebelah kananya ditiadakan.
Angka terakhir yang dipertahankan tidak berubah.
Contoh 1:
Hasil perhitungan 72,684, padahal ketelitian alat ukur yang digunakan hanya sampai dua
angka dibelakang koma, maka dilakukan pembulatan menjadi 72,68 (4 adalah angka yang
ditiadakan)
Contoh 2:
Hasil perhitungan 1,00729, padahal ketelitian alat ukur yang digunakan hanya sampai tiga
angka di belakang koma, maka dilakukan pembulatan menjadi 1,007 (29 adalah angka
yang akan ditiadakan)
Aturan 2. Jika angka pertama setelahangka yang akan kita pertahankan adalah 5 atau
lebih besar, angka itu dan seluruh angka di sebelah kananya ditiadakan. Angka
terakhir yang dipertahankan ditambah dengan satu.
Contoh 1:
Hasil perhitungan 1,046859, padahal ketelitian alat ukur yang digunakan hanya sampai
tiga angka di belakang koma, maka dilakukan pembulatan menjadi 1,047 (8,5,9 adalah
angka yang ditiadakan).
tegak (bold) atau huruf regular bertanda panah di atasnya. Contoh, vektor Aatau (lihat
Gambar 1.16). Nilai atau besar vektor dapat dituliskan dengan huruf biasa dicetak miring
(italic) atau dengan memberikan tanda harga mutlak ( ) pada huruf bertanda panah ( ).
Contoh: A atau A .
A B
D
E
C
Gambar 1.17 Contoh penggambaran beberapa vektor
Penyelesaian:
a) vektor A digambarkan dengan panjang 1 satuan berarah +60o diukur berlawanan
dengan arah jarum jam terhadap acuan arah vektor F (lihat Gambar 1.18).
b) besar vektor B digambarkan sama dengan besar vektor F tetapi membentuk sudut –
30o diukur searah dengan jarum jam terhadap gaya F (lihat Gambar 1.19).
A B D A
C F
(a) (b)
Gambar 1.20 Penjumlahan dan pengurangan vektor
Dua vektor bertitik tangkap sama dan keduanya membentuk sudut PQ dapat
dijumlahkan sehingga diperoleh resultannya. Misal vektor P dan Q membentuk sudut
Q
Gambar 1.21 Dua vektor setitik tangkap
Q
Gambar 1.22 Jumlah vektor
dan R (atau nilai dari vektor R) dapat dihitung menggunakan rumus cosinus sebagai
berikut
b. 450
Penyelesaian
Diketahui:
Ditanya:
a. Resultan dari kedua gaya tersebut, jika 90
b. Resultan dari kedua gaya tersedut, jika 450
Jawab:
a. Resultan dari dan jika 900 lihat gambar 1.23
F1 F12
90o
F2
Gambar 1.23 Jumlah vektor saling tegak lurus
Karena , maka
45o
F2
Karena , maka
Penguraian Vektor
Pada Gambar 1.25 ditunjukkan sebuah vektor kecepatan v yang dapat diuraikan
menjadi komponen pada sumbu-x, yaitu vx dan komponen pada sumbu-y, yaitu vy.
Misalkan sudut antara vektor v dengan sumbu-x posistif adalah maka besar komponen
vx dan vy dapat diperoleh dalam bentuk fungsi sinus dan cosinus.
vy v
O x
vx
Penyelesaian:
Vektor perpindahan d bernilai 40 m dan membentuk sudut =210o (lihat Gambar 1.26).
d
40 m
210o
Penyelesaian:
Untuk menentukan besar vektor dapat menggunakan
Rangkuman
1. Besaran fisika merupakan besaran yang dapat diukur serta memiliki nilai (berupa
angka-angka) dan satuan.
2. Pengukuran besaran fisika dilakukan dengan cara membandingkan besaran yang
akan diukur dengan besaran standarnya yang hasilnya dinyatakan dalam nilai
(angka) dan satuan.
3. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah didefinisikan dalam
konferensi internasional mengenai berat dan ukuran. Terdapat tujuh besaran pokok
yaitu panjang, massa, waktu, arus listrik, suhu, jumlah zat, dan intensitas cahaya
serta dua besaran tambahan, yaitu sudut bidang dengan satuan radian (rad) dan
sudut ruang dengan satuan steradian (sr).
4. Besaran turunan adalah besaran yang diperoleh dari turunan besaran-besaran
pokok.
5. Dimensi dalam fisika menggambarkan sifat fisis dari suatu besaran dan mempunyai
beberapa fungsi antara lain dapat digunakan untuk membuktikan besaran bernilai
setara, menentukan persamaan kemungkinan benar atau salah dan menurunkan
rumus.
6. Dalam setiap pengukuran perlu dipertimbangkan persoalan presisi dan akurasi.
Presisi menyatakan derajat kepastian hasil suatu pengukuran, sedangkan akurasi
menunjukkan seberapa tepat hasil pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya.
7. Angka-angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran
disebut angka penting.
Evaluasi 1
Soal-soal
1. Ubahlah satuan dari data di ruas kiri ke bentuk satuan di ruas kanan.
a. 0,075 hm2= ………... m2
b. 108 km/jam = ……... m s
c. 0,5 g/cm3 = ………. kg m3
2. Selidikilah dengan analisis dimensi apakah persamaan berikut salah atau ada
kemungkinan benar
a. x = vt 2 + 1 at 2
2
dengan x adalah besar perpindahan (m), v adalah besar kecepatan (m/s), a adalah
percepatan m s
2
, dan t adalah waktu (s).
b. m = ρV
dengan m adalah massa (kg), adalah massa jenis (kg/m3), dan V adalah
volume (m3).
7. Bila kedudukan skala pada mikrometer sekrup seperti pada gambar berikut.
9. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang lantai adalah 12,61 m dan 5,2 m.
Berapakah ukuran luas lantai tersebut ditulis menurut aturan angka penting?
10. Dua buah gaya masing-masing 10 N bekerja pada suatu benda. Jika sudut yang
dibentuk kedua gaya itu adalah 120o, berapa besar resultan kedua gaya tersebut?
F1 x