Anda di halaman 1dari 14

BESARAN DAN SATUAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah : FISIKA
Dosen Pengampu : Lailatul Husna Br. Lubis, S.Pd., M.Sc

Disusun Oleh:
Kelompok 8 Semester II/IK-3
Nurhidayati (0701222122)

Akmal Baihaqi (0701222104)

Mukhamad Rizky Akbar (0701221033)

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUMATERA UTARA
BAB I
PEMBAHASAN
Besaran Dan Satuan
Kita semua tahu bahwa mobil Formula 1 bergerak lebih cepat daripada kuda. Tapi
berapa kali lebih cepat? Kami tidak dapat menjawab sampai kami mendapatkan informasi
tentang kecepatan mobil Formula 1 dan kecepatan lari kuda. Jika kita diberi tahu bahwa
kecepatan mobil F1 adalah 250 km/jam dan kecepatan lari kuda adalah 50 km/jam, kita dapat
langsung menjawab bahwa mobil Formula 1 bergerak lima kali lebih cepat daripada kuda.
Kecepatan sebuah Formula 1 atau kuda, massa yang diangkat oleh pengangkat, jarak
tempuh mobil Pastrana, dan suhu yang dicapai oleh para peneliti Finlandia adalah contoh-
contoh besaran fisika. Kuantitas ini hanya memiliki arti jika nilai diberikan. Dengan adanya
nilai maka setiap orang akan memiliki kesimpulan yang sama. Misalnya, dengan nilai
kecepatan mobil Formula 1 250 km/jam dan kecepatan kuda 50 km/jam, semua orang di dunia
memiliki kesimpulan yang sama bahwa mobil Formula 1 bergerak lima kali lebih cepat
daripada kuda. Jika hanya dinyatakan bahwa mobil Formula 1 lebih cepat dari kuda maka orang
yang berbeda akan memiliki kesimpulan yang berbeda. Apakah dua kali lebih cepat, tiga kali
lebih cepat, sepuluh kali lebih cepat, atau yang lainnya.

1. Besaran Fisika
Besaran fisika adalah sifat-sifat benda atau fenomena alam yang dapat diukur. Panjang,
massa, lama waktu permainan bola berlangsung, suhu udara, kekerasan benda, kecepatan mobil,
kecerahan cahaya, energi yang tersimpan dalam bensin, arus listrik yang mengalir pada kabel,
tegangan suplai listrik, daya listrik lampu ruangan, dan massa jenis air adalah contoh-contoh
properti. - sifat terukur. Jadi semuanya adalah kuantitas fisik.
Jika didaftar, jumlah besaran fisika yang ada saat ini sangat banyak. Namun, dari
besaran yang banyak tersebut, ternyata satu besaran dapat diperoleh dari besaran-besaran fisika
yang lainya. Contohnya, besaran massa jenis dapat diperoleh dari besaran massa dan volum.
Massa jenis adalah hasil bagi massa dengan volum. Besaran gaya dapat diperoleh dari besaran
massa dan percepatan, di mana gaya adalah hasil perkalian massa dan percepatan. Besaran
volum dapat diperoleh dari pengukuran tiga besaran panjang (panjang, lebar, dan tinggi).
Karena adanya hubungan antar besaran-besaran tersebut, tentulah ada sekelompok
besaran fisika saja yang lebih mendasar dan semua besaran fisika lainnya (yang sangat banyak
tersebut) dapat diturunkan dari besaran dalam kelompok tersebut. Kelompok besaran yang
mendasar inilah yang harus ditentukan. Kelompok besaran ini selanjutknya dinamakan besaran
pokok. Berdasarkan sejumlah pertemuan para ahli fisika seluruh dunia, akhirnya ditetapkan
tujuh besaran pokok dalam fisika.

1
Besaran Pokok Penggunaan

Panjang Mengukur panjang benda

Massa Mengukur massa atau kandungan materi benda

Waktu Mengukur selang waktu dua peristiwa atau kejadian

Kuat Arus Listrik Mengukur arus listrik atau aliran muatan listrik dari satu tempat ke tempat lain

Suhu Mengukur seberapa panas suatu benda

Intensitas Cahaya Mengukur seberapa terang cahaya yang jatuh pada benda

Jumlah zat Mengukur jumlah partikel yang terkandung dalam benda

Semua besaran fisika selain tujuh besaran pokok dalam Tabel dinamakan besaran
turunan. Semua besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran-besaran pokok. Karena
jumlah besaran fisika sangat banyak maka boleh dikatakan bahwa hampir semua besaran fisika
merupakan besaran turunan. Besaran pokok hanyalah himpunan yang sangat kecil daripada
himpunan besar besaran fisika seperti diilustrasikan pada Gambar di bawah ini.

Besaran Turunan

7 besaran pokok

2
Beberapa contoh besaran turunan yang sudah sering kita dengar atau kita gunakan
adalah luas (kombinasi dua buah besaran pokok panjang), massa jenis (kombinasi besaran
pokok massa dan besaran turunan volum) sedangkan besaran turunan volum merupakan
kombinasi tiga besaran pokok panjang, dan kecepatan merupakan kombinasi besaran pokok
panjang dan besaran pokok waktu.

2. Pengukuran Dan Satuan


Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan ukur. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian angka terhadap
suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu
menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati. Pengukuran dapat dilakukan pada
apapun yang dibayangkan, tetapi dengan tingkat kompleksitas yang berbeda. Misalnya untuk
mengukur tinggi, maka seseorang dapat mengukur dengan mudah karena objek yang diukur
merupakan objek kasatmata dengan satuan yang sudah disepakati secara internasional. Namun
hal ini akan berbeda jika objek yang diukur lebih abstrak seperti kecerdasan, kematangan,
kejujuran, kepribadian, dan lain sebagainya sehingga untuk melakukan pengukuran diperlukan
keterampilan dan keahlian tertentu. Dan Satuan adalah pembanding atau patokan dalam
melakukan pengukuran terhadap satu besaran dan merupakan nama/istilah yang diberikan untuk
mengukur besaran tersebut. Misalnya besaran panjang memiliki satuan meter. Pembahasan:
Dalam pengukuran untuk mendapatkan bilau ukuran dari suatu benda, kita dapat menggunakan
satuan.

Misalkan Guru meminta tiga siswa mengukur panjang meja. Siswa pertama melaporkan
1,5. Siswa kedua melaporkan 150. Siswa ketiga melaporkan 1.500. Siapakah yang benar?
Belum tahu, karena dalam laporan tiga siswa ada informasi yang hilang, yaitu satuan yang
digunakan. Kalau siswa pertama melaporkan 1,5 m, siswa kedua melaporkan 150 cm, dan siswa
ketiga melaporkan 1.500 mm maka hasil pengukuran mereka bertiga persis sama. Dan orang
lain yang tidak ikut mengukur akan memberi kesimpulan yang sama tentang panjang meja.
Tampak bahwa satuan sangat penting dalam fisika. Hasil pengukuran tanpa satuan
hanya membingungkan orang. Hasil pengukuran yang disertai satuan akan ditafsirkan sama
oleh siapa pun dan di mana pun. Jika kalian melakukan pengukuran besaran fisika, kalian wajib
menyertakan satuan yang sesuai.

3. Satuan Sistem Internasional


Satuan Sistem Internasional adalah bentuk modern dari sistem metrik dan saat ini
menjadi sistem pengukuran yang paling umum digunakan. Sistem ini terdiri dari sebuah sistem
satuan pengukuran yang koheren yang terpusat pada 7 satuan pokok, yaitu detik, meter,
kilogram, ampere, kelvin, mol, dan kandela, beserta satu set berisi 20 awalan untuk nama dan

3
simbol satuan yang dapat digunakan saat menentukan kelipatan dan pecahan satuan. Sistem ini
juga menentukan nama dari 22 satuan turunan, seperti lumen dan watt, untuk besaran umum
lainnya.
Satuan pokok didefinisikan dalam bentuk konstanta alam tetap, seperti kecepatan cahaya
dalam ruang hampa dan muatan elektron, yang dapat diamati dan diukur dengan sangat akurat.
Tujuh konstanta digunakan dalam berbagai kombinasi untuk menentukan tujuh satuan pokok
tersebut. Sebelum tahun 2019, artefak-artefak tertentu digunakan sebagai pengganti dari
beberapa konstanta ini, yang terakhir adalah Purwarupa Kilogram Internasional, sebuah silinder
yang terbuat dari paduan platina-iridium. Kekhawatiran mengenai stabilitasnya menyebabkan
terjadinya revisi dari definisi unit dasar secara keseluruhan menggunakan konstanta alam, yang
mulai berlaku pada tanggal 20 Mei 2019.
Satuan turunan dapat didefinisikan dari satu atau beberapa satuan pokok dan/atau satuan
turunan lainnya. Satuan-satuan tersebut diadopsi agar dapat memfasilitasi pengukuran besaran
yang beragam. Sistem SI sedari awal dimaksudkan untuk menjadi sistem yang berkembang.
Satuan dan awalan diciptakan, lalu definisi unit dimodifikasi melalui perjanjian internasional
seiring dengan teknologi pengukuran yang semakin maju dan ketepatan pengukuran yang
berkembang. Satuan turunan terbaru yang diberi nama, satuan katal, diciptakan pada tahun
1999.

4
Tampak dari Gambar di atas bahwa satuan panjang yang baku juga bermacam-macam.
Ukuran ketinggian jelajah peawat biasanya menggunakan satuan kaki. Ukuran layar TV atau
komputer biasanya menggunakan satuan inci. Ketinggian bangunan ada yang menggunakan
satuan meter ada yang menggunakan satuan kaki. Satuan kaki, inci, dan meter adalah satuan
panjang yang baku karena berapa panjangnya telah terdefinisi dengan jelas. Namun tidak semua
orang akrab dengan bermacam-macam satuan baku tersebut. Kita di Indonesia lebih mudah
menggunakan satuan meter daripada kaki dan inci. Negara lain mungkin lebih sering
menggunakan satuan kaki atau inci.

4. Penetapan Nilai Satuan SI Untuk Besaran Pokok


Setelah para ahli menetapkan satuan SI untuk besaran-besaran pokok, yang harus
dilakukan selanjutnya adalah menentukan nilai untuk tiap satuan tersebut. Berapa nilai satu
kilogram tersebut? Berapa panjangkah satu meter? Berapa lamakah satu sekon? Penetapan ini
pun ditentukan dalam Konferensi Umum Berat dan Ukuran para ahli seluruh dunia. Khusus
untuk satuan massa, panjang, dan waktu, nilai satuan yang telah ditetapkan hingga saat ini
sebagai berikut.

Besaran Pokok Satuan SI Singkatan

Panjang meter m

Massa kilogram kg

Waktu sekon s

Kuat arus listrik ampere A

Suhu kelvin K

Intensitas cahaya kandela Cd

Jumlah zat mol mol

- Satuan Panjang
Satuan panjang mengacu pada kemanasukaan yang dipilih dan diterima sebagai standar
referensi untuk pengukuran panjang. Satuan paling umum dalam penggunaan modern adalah
satuan A.S. dalam Amerika Serikat dan satuan metrik di tempat lain. Satuan imperial Inggris
masih digunakan untuk beberapa tujuan di Britania Raya dan beberapa negara-negara lainnya.
Sistem metrik dibagi lagi menjadi satuan SI dan non-SI. Dalam mengukur panjang benda, lebar
ruangan, ataupun jarak tempuh, kalian telah menggunakan satuan panjang. Misalnya diperoleh
pengukuran 10 meter. Dalam hasil pengukuran tersebut terdapat besaran dan satuan. Adapun
jenis satuannya adalah satuan panjang. Besaran yang terdapat dalam hasil pengukuran tersebut

5
adalah 10 sedangkan satuan panjang yang digunakan adalah meter. Lalu, apa itu satuan
panjang? Satuan panjang merupakan suatu satuan yang digunakan untuk mendeskripsikan
ukuran tinggi, panjang, jarak suatu benda atau objek yang diukur.

- Satuan Massa
Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan
berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya
disinonimkan dengan berat (misalnya untuk berat badan, alih-alih massa badan). Namun
menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan
medan gravitasi. Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat di Bumi dapat
mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk benda-
benda yang berada di Bumi. Namun apabila benda tersebut berada di Bulan, maka berat benda
tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah diangkat namun massanya tetaplah sama.

- Satuan Waktu
Satuan satuan waktu adalah setiap interval waktu tertentu, yang merupakan cara standar
dalam menyatakan atau mengukur durasi. Selain itu, satuan waktu ini juga digunakan untuk
menentukan dan mengukur suatu periode waktu yang ada, seperti detik, menit, jam, hari
minggu, tahun, windu, dekade, dan abad. Menurut Satuan Internasional (SI), standar satuan
waktu yaitu ialah detik atau sekon (second). 1 (satu) detik di definisikan sebagai waktu yang
dibutuhkan atom cesium-133 dalam melakukan getaran yakni sebanyak 9 192 631 770 kali.
Waktu sendiri bisa diukur dengan menggunakan berbagai alat pengukur waktu. Alat pengukur
waktu sendiri sudah ditemukan sejak lama yakni sekitar 5.000 atau 6.000 ribu tahun yang lalu,
yang mana pada waktu bangsa Mesir dalam mengukur waktu dan membuat kalender
menggunakan obelisk (alat pengukur waktu pertama). Kemudian tahun 1400 Sebelum Masehi
orang Mesir menggunakan jam air yang dinamakan Clepsydra. Adapun jam air yang paling
canggih pertama kali ditemukan pada zaman kejayaan Islam oleh Al-Jaziri tahun 1136 s/d 1206,
jam air ini berbentuk seperti gajah dan bisa mengeluarkan bunyi ditiap jam. Jam astronomi
terbesar yang berhasil diciptakan oleh Al-Jazari disebut Castle Clock, yang mana alat pengukur
tersebut dianggap sebagai analog komputer terprogram pertama.

5. Awalan Satuan
Awalan SI atau prefiks SI adalah awalan (prefiks) yang dapat diaplikasikan ke suatu
satuan Sistem Satuan Internasional (SI) untuk membentuk satuan terkait yang bernilai kelipatan
dari satuan awal. Banyak awalan SI sudah ada sebelum sistem SI itu sendiri diperkenalkan pada
1960. Satuan SI juga memperkenalkan kita pada penggunaan awalan dalam penulisan besaran
fisis. Penggunaaan awalan tersebut merupakan alternatif penggunaan bilangan pangkat sepuluh.
Awalah-awalan yang dibakukan tampak pada Tabel di bawah ini.

6
Awalan Singkatan Bentuk Pangkat
atto a 10-18
femto f 10-15
piko p 10-12
nano n 10-9
mikro m 10-6
mili m 10-3
senti c 10-2
tanpa awalan - 1
kilo k 103
mega M 106
giga G 109
tera T 1012
exa E 1015

Contoh Soal: Singkatlah bentuk angka dibawah dengan awalan/prefix satuan SI


a. 9000 g
b. 70000000 m
c. 0,001 A
Jawaban : a. 9000 g
9000 g = 9 x 103 g ( 103 = k )
9000 g = 9 kg
b. 70.000.000 m
70.000.000 m = 7 x 107 g (106 = m )
70.000.000 m = 7 x 107 g
70.000.000 m = 7 x 101 x 106 g
70.000.000 m = 7 x 106 g
70.000.000 m = 70 Mg

c. 0,001 A

7
0,001 A = 1 x 103 A
0,001 A = 1 MA

6. Konversi Satuan
Konversi artinya Mengubah Besaran apapun yang kita ukur, seperti panjang, massa atau
kecepatan, terdiri dari angka dan satuan. Sering kita diberikan besaran dalam satuan tertentu dan
kita kita ingin menyatakannya dalam satuan lain. Misalnya kita mengetahui jarak dua kota dalam
satuan kilometer dan kita ingin mengetahui berapa jaraknya dalam satuan meter. Demikian pula
dengan massa benda. Misalnya kita mengukur berat badan kita dalam satuan kg dan kita ingin
mengetahui berat badan kita dalam satuan ons atau pon. Untuk itu kita harus mengkonversi
satuan tersebut. Konversi berarti mengubah. Untuk mengkonversi satuan, terlebih dahulu harus
diketahui beberapa hal yang penting, antara lain awalan-awalan metrik yang digunakan dalam
satuan dan faktor konversi.

7. Pengukuran
Pengukuran dapat dilakukan oleh semua orang. Dalam dunia perdagangan, berbagai
macam peraturan dan aktivitas ekonomi seperti jual beli banyak bergantung pada hasil
timbangan dan ukuran. Seorang pilot pesawat terbang harus mengamati dengan cermat
ketinggian pesawat, arah, penggunaan bahan bakar dan kecepatan. Pengawas obat-obatan dan
makanan mengukur kandungan bakteri dan zat beracun. Para geogolog mengukur kekuatan
gelombang kejut ketika terjadi gempa bumi. Para fisikawan yang mempelajari partikel elementer
harus melakukan pengukuran waktu dalam orde sepersejuta second untuk memastikan adanya
partikel yang amat sangat kecil. Kepercayaan pada kebenaran pengukuran semakin meningkat
sejalan dengan meningkatnya jaringan kerjasama, adanya satuan ukuran yang dipakai bersama
dan juga prosedur pengukuran yang dipakai secara umum, serta pengakuan, akreditasi dan uji
banding atas standar satuan ukuran dan laboratorium-laboratorium di berbagai negara. Dalam
memberikan hasil pengukuran, ketersediaan alat ukur dan kemampuan menggunakannya
merupakan hal yang sangat esensial Selain itu, agar suatu hasil pengukuran dapat dipercaya
kebenarannya maka ketelusurannya harus terjamin. Untuk menjamin ketertelusuran maka alat
ukur dan bahan ukur yang digunakan harus dikalibrasi. Proses kalibrasi dapat menentukan nilai-
nilai yang berkaitan dengan kinerja suatu alat ukur atau bahan acuan. Salah satunya Pengukuran
Panjang dan Pengukuran Massa.
Pengukuran Panjang
Kita akan membahas beberapa macam alat ukur panjang beserta cara penggunaannya. Alat ukur
yang akan kita bahas adalah mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, dan mikroskop. Alat-alat
tersebut memberikan ketelitian pengukuran yang berbeda. Yang paling teliti adalah mikrometer
sekrup, kemudian diikuti jangka sorong, dan yang kurang teliti adalah mistar.

8
Contoh Soal: Bacaan skala yang tepat dari hasil pengukuran diameter suatu benda dengan
menggunakan mikrometer sekrup, seperti pada gambar di bawah ini.

Jawaban : = Skala utama + Skala nonius


= 8,00 mm + 0,41 mm
= 8,41 mm
Pengukuran Massa
Massa benda diukur dengan neraca. Neraca telah dibuat dengan sejumlah ketelitian, bergantung
pada fungsi masing-masing. Neraca untuk menimbang sayur di pasar tidak terlalu teliti. Neraca
yang sangat teliti biasa dipakai dalam percobaan laboratorium. Di laboratorium orang kadang
menimbang benda hingga ketelitin 0,001 g atau lebih teliti lagi.
Contoh Soal: Sebuah balok plastik homogen mengapung disuatu bejana air. Seperlima bagian
balok berada diatas permukaan air. Jika volume balok V dan massa air sebanyak V tersebut
adalah 12 g maka masa balok adalah?
Jawaban : Dik : ρ = 1 m air = 12 g
4
Vf =
5
Dit : mb..?
Jawab :
Volume air
M air
ρ air =
V air
M air
V air =
ρ air
12
V air = = 12 cm2
1
Pada benda terapung
W = FA
Mg = ρf gVb f
ΡbVb = ρf Vb f

9
4
ρbVb = 1 x V
5 b
4
ρb = g / cm3
5

8. Pengukuran Luas Tanah


Kalau kalian pernah mengamati petugas BPN melakukan pengukuran tanah maka yang
dilakukan adalah mengukur jarak beberapa titik yang dibuat di batas tanah. Jumlah titik yang
dibuat makin banyak jika bentuk tanah makin tidak beraturan. Metode yang digunakan untuk
menentukan luas adalah metode segitiga. Jika panjang tiga sisi segitiga diketahui maka luas
segitiga dapat ditentukan dengan mudah. Jadi, yang dilakukan petugas BPN adalah membagi
tanah atas sejumlah segitiga kemudian mengukur panjang sisi semua segitiga tersebut. Luas
tanah sama dengan jumlah luas semua segitiga. Sekarang mari kita bahas bagaimana menentukan
luas segitiga berdasarkan informasi panjang tiga sisinya.

Contoh Soal: Sebuah kubus memiliki volume 1 m3. Jika seorang pengamat berada dalam
pesawat yang bergerak dengan kecepatan 0,6 c relatif terhadap kubus dalam arah sejajar dengan
salah satu rusuk kubus, luas sisi kubus yang teramati oleh pengamat adalah?
Jawaban : Dik : Volume kubus 1 m3, panjang rusuk dalam kubus S0 = 1 m V = 0,6 c
Dit : A..?
Jawab :

10

S = S0 1−¿
v2
c2
¿

( 0,6 c ) 2
= 1 √1
c2
= 1 √ 1−0,36
S= 0,8 m
A= S0 s
= 1 ( 0,8 )
= 0,8 m2

9. Pengolahan Data
Sebelum tahapan pengolahan data kita perlu mengumpulkan data terlebih dahulu.
Pengumpulan data dapat kita lakukan sendiri dengan cara turun langsung ke lapangan
berhadapan dengan subjek atau objek yang berkaitan dengan data yang kita butuhkan, yang mana
dalam hal ini data yang kita dapatkan disebut dengan data primer. Cara pengumpulan data yang
kedua adalah dengan cara mencari data dari instansi atau lembaga yang sudah pernah
mengumpulkan data tersebut sebelumnya, yang mana dalam hal ini data yang kita dapatkan
disebut dengan data sekunder. Dalam proses pengumpulan data kita akan membutuhkan alat
pengumpul data. Salah satu alat pengumpul data yang sering digunakan adalah kuesioner,
kuesioner biasanya digunakan untuk survei.
Contoh soal: Sebuah kubus memiliki panjang 3 cm jika kubus tersebut memiliki massa sebesar
243 kg, maka berapa kah massa jenis yang dimiliki kubus tersebut?
Jawaban : Dik : Panjang sisi kubus : 3 cm = 6,03 m = 3x10-2
Massa : 243 g = 0,243 kg = 243 x 10-3
Dit : P....?
Jawab: Vk = S3
= ( 3 x 10-2 )3
= 27 x 10-6 m3
m
P =
v
243 x 10−3
=
27 x 10−6
243 x 10−3−(−6)
=
27

11
243 x 10 3
=
27
= 9 x 103
= 9000 kg / m3

12
DAFTAR PUSTAKA
Materese, Robin (2018-11-16). "Historic Vote Ties Kilogram and Other Units to Natural
Constants". NIST (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-16.
Cardarelli, François (2003). Encyclopaedia of Scientific Units, Weights, and Measures: Their SI
Equivalences and Origins. Springer. ISBN 9781852336820.
^ Hinkelman, Edward G.; Sibylla Putzi (2005). Dictionary Of International Trade: Handbook
Of The Global Trade Community. World Trade Press. hlm. 245. ISBN 9781885073723.
^ Judson, Lewis Van Hagen (1960). Units of Weight and Measure (United States Customary
and Metric): Definitions and Tables of Equivalents, Issue ,233. U.S. Department of Commerce,
National Bureau of Standards. hlm. 3–4. Diakses tanggal 16 October 2012.
Abdullah, Mikrajuddin (2016). Fisika Dasar I (PDF). Bandung: Institut Teknologi Bandung.
hlm. 10.

13

Anda mungkin juga menyukai