Disusun Oleh :
BERTA DILA MUSLIMAH (23129139)
23 BB 05
PERTEMUAN KE-2
Jum’at, 8 September 2023
1. Sistematika laporan 4
2. Kelengkapan laporan 4
8. Presentasi laporan 4
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Belajar Mandiri
ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Laporan Belajar Mandiri ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata
kuliah Konsep Dasar Fisika SD. Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Belajar Mandiri
Besaran Pengukuran Satuan, Besaran pokok dan Besaran Turunan yaitu : dosen
pengampu dan orang tua.
Penulis mohon maaf jika di dalam Laporan Belajar Mandir ini terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan
Yang Maha Esa, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga
Laporan Belajar Mandir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
ii
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….…ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………...……... iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………..…………iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………..…………......v
BUKTI BAHAN BACAAN…………………………………………..…………..vi
RINGKASAN MATERI
BACAAN……………………………………………....1
1. Besaran, Besaran Pokok dan Besaran Satuan…………………………
1
2. Satuan dan Pengukuran………………………...………………………
8
PERTANYAAN/ PERMASALAHAN………………………….…....................21
JAWABAN/PEMBAHASAN…………………………………………...………22
PENUTUP………………………………………………………………………..23
1. Simpulan………….……………………………………………………….23
2. Saran………………………………………………………………………23
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………………...24
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1………………………………………………………………………11
Gambar 1.2………………………………………………………………………11
Gambar 1.3………………………………………………………………………12
Gambar 1.4………………………………………………………………………12
Gambar 1.5………………………………………………………………………13
Gambar 1.6………………………………………………………………………15
Gambar 1.7………………………………………………………………………17
iv
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1………………………………………………………………………2
TABEL 1.2………………………………………………………………………6
TABEL 1.3………………………………………………………………………7
TABEL 1.4………………………………………………………………………19
v
BUKTI BAHAN BACAAN
vi
vii
RINGKASAN MATERI BACAAN
Besaran adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur.
Panjang, massa, lama waktu pertandingan bola, suhu udara, kekerasan
benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi yang tersimpan dalam
bensin, arus listrik yang mengalir dalam kabel, tegangan listrik PLN,
daya listrik lampu ruangan, dan massa jenis air adalah contoh sifat-sifat
benda yang dapat dikur. Maka semuanya merupakan besaran fisika.
Jika didaftar, jumlah besaran fisika yang ada saat ini sangat banyak.
Namun, dari besaran yang banyak tersebut, ternyata satu besaran dapat
diperoleh dari besaran-besaran fisika yang lainya. Contohnya, besaran
massa jenis dapat diperoleh dari besaran massa dan volum
b. Besaran Pokok
1
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Terdapat tujuh
besaran pokok yaitu panjang (meter), massa (kilogram), waktu
(sekon), suhu (kelvin), kuat arus (ampere), intensitas cahaya
(candela), jumlah zat (mol). Berdasarkan sejumlah pertemuan para
ahli fisika seluruh dunia, akhirnya ditetapkan tujuh besaran pokok
dalam fisika. Tujuh besaran tersebut tampak dalam Tabel 1.1
2
goresan pada batang campuran logam platina dan iridium yang
tersimpan di International Bureau of Weight and Measures di kota
Sevres, Prancis. Logam tersebut disimpan pada kondisi yang
dikontrol secara ketat utuk menghindari perubahan dimensi akibat
perubahan kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban udara,
tekanan udara, intensitas cahaya, reaksi kimia, dan sebagainya.
3
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang
magnet akan berada di sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada
1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. 1
ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel
dengan panjang tak terhingga dengan circular cross section yang
dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada ruang
hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.
5
menurunkan besaran lain maka besaran-besaran tersebut harus
dapat ditentukan dengan sangat teliti.
c. Besaran massa, pajang, dan waktu telah memiliki sejarah
penggunaan yang sangat lama dalam mekanika. Maka dalam
penentuan besaran pokok, ketiga besaran tersebut dimasukkan
Semua besaran fisika selain tujuh besaran pokok dalam Tabel 1.1
dinamakan besaran turunan.
c. Besaran Turunan
6
Semua besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran-besaran
pokok. Karena jumlah besaran fisika sangat banyak maka boleh dikatakan
bahwa hampir semua besaran fisika merupakan besaran turunan. Besaran
pokok hanyalah himpunan yang sangat kecil daripada himpunan besar
besaran fisika seperti diilustrasikan pada Gambar 1.2.
7
e. Fungsi Besaran Turunan
8
2. Satuan cgs (centimeter, gram, dan sekon) atau dikenal sebagai
sistem gaussian.
Sistem satuan lainnya adalah sistem satuan British yang populer
digunakan beberapa negara seperti di Amerika Serikat, Inggris,
Myanmar, dan Liberia. Pada satuan British, besaran panjang
dinyatakan dalam feet (ft), gaya dalam pound, massa dalam slug, dan
waktu dalam sekon (s).
1) Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan
disepakati pemakaiannya secara internasional tau disebut
dengan satuan internasional (SI). Contoh: meter, kilogram,
dan detik. Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua
yaitu :
9
1. Jengkal
Definisi 1 jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari
dan ujung jari telunjuk ketika direntangkan
2. Depa
Definisi 1 depa adalah jarak antara ujung jari tengah
tangan kiri dengan ujung jari tengah tangan kanan jika kedua
lengan direntangkan
3. Kilan
Definisi 1 kilan adalah jarak antara ujung ibu jari
dengan ujung kelingking ketika telapak tangan direntangkan
4. Hasta
Definisi 1 cubit adalah jarak antara siku lengan dan
ujung jari tengah ketika direntangkan
5. Tumbak
Tumbak adalah satuan luas tanah yang digunakan di
daerah Jawa Barat. 1 tumbak setara dengan 14 meter persegi
2. Pengukuran
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari sesungguhnya kita
tidak pernah luput dari kegiatan pengukuran. Kita membeli minyak
goreng, gula, beras, daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat,
mengukur suhu tubuh merupakan bentuk aktivitas pengukuran. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pengukuran merupakan bagian dari
kehidupan manusia. Melalui hasil pengukuran kita bisa membedakan
antara satu dengan yang lainnya. Penguasaan pengukuran merupakan
10
kemampuan dalam membandingkan nilai besaran yang sedang kita
ukur dengan besaran lain yang sejenis yang dipakai sebagai acuan.
Dalam proses pengukuran, ada beberapa hal yang termasuk dalam
proses pengukuran, misalnya ketidakpastian pengukuran, hasil
pengukuran, angka penting, aturan angka penting dalam pengukuran.
a) Mistar
Gambar 1.1
b) Jangka Sorong
11
Gambar 1.2
c) Mikrometer Sekrup
Gambar 1.3
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang
ketelitiannya paling tinggi. Mikrometer sekrup mempunyai
12
ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur antara lain
tebal kertas, diameter kawat email, dan tebal kain.
d) Neraca
Gambar 1.4
e) Stopwatch
13
Gambar 1.5
14
standar satuan telah mengalami beberapa perubahan dan senantiasa
diupayakan untuk menghasilkan ketelitian yang semakin tinggi.
1. Meter standar
15
Gambar 1.6
2. Kilogram standar
16
Satu kilogram adalah massa silinder campuran platina-
iridium yang di simpan di Internasional Bureau of Weight and
Measures di kota Sevres dekat Paris, Perancis. Massa standar satu
kilogram dipilih sedemikian rupa sehingga sama dengan massa 1
liter air murni pada suhu 4o C
Gambar 1.7
3. Sekon standar
17
berdasarkan jam atom Cesium. Satu sekon didefinisikan sebagai
waktu yang diperlukan oleh atom Cesium-133 (Cs-133) untuk
bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
Pada tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter adalah panjang yang
sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang
dipancarkan oleh atom-atom gas kripton-86 dalam ruang hampa pada suatu
loncatan listrik. Definisi baru menyatakan bahwa satuan panjang SI adalah
panjang lintasan yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang
waktu 1/299,792,453 sekon.
Angka yang sangat besar atau sangat kecil oleh ilmuwan digambarkan
menggunakan awalan dengan suatu satuan untuk menyingkat perkalian atau
18
pembagian dari suatu satuan. Singkatan sistem metriksnya dapat dilihat pada
Tabel 1.4
19
materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam, baik yang
bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi
mengelilingi Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis
(berukuran kecil, seperti gerak elektron mengelilingi inti) yang
berkaitan dengan perubahan zat atau energy.
Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmu dan
teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain membentuk
disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi
membentuk ilmu astrofisika, dengan biologi membentuk biofisika,
dengan ilmu kesehatan membentuk fisika medis, dengan ilmu
bahan membentuk fisika material, dengan geologi membentuk
geofisika, dan lain-lain. Dilihat dari hal tersebut maka dapat
dsimpulkan bahwa fisika merupakan salah satu tulang punggung
teknologi sehingga menguasai fisika dapat berarti menguasai
teknologi.
Saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan pengiriman
ilmuan ke planet Mars. Diplanet yang paling dekat dengan bumi
kita itu, mereka bertugas melakukan serangkaian pengukuran
untuk meneliti kelayakan planet tersebut untuk tempat tinggal
manusia. Kegiatan mengukur adalah ciri khas dari fisika dan
merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dicapai
didalam pembelajaran fisika. Apakah “mengukur” itu?.
Pada dasarnya “mengukur” adalah membandingkan suatu
besaran yang belum diketahui dengan suatu standar. Agar hasil
pengukuran dapat diterima oleh semua pihak, maka alat ukurnya
harus memenuhi standar tertentu sehingga hasil pengukuran dapat
dinyatakan dengan satuan yang sudah diterima secara luas. Standar
20
itu tentunya harus mudah dibuat, mudah dimanfaatkan dan tidak
berubah-ubah terhadap waktu. Harus ada kesepakatan di antara
para pengguna (internasional) tentang bagaimana standar itu
didefinisikan.
PERTANYAAN/ PERMASALAHAN
Dari sekian banyaknya materi besaran dan satan maka muncullah beberapa
permasalah dan pertanyaan diantaranya sebagai berikut :
21
JAWABAN/ PEMBAHASAN
22
4. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu atau besaran yang menjadi dasar untuk
menetapkan besaran yang lain. Besaran
turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa besaran
pokok. Sebagai contoh, volume sebuah balok adalah panjang x
lebar x tinggi.
5. Jual beli sembako. Jika kita membeli gula, beras, tepung, maka
butuh menimbang massa dengan satuan kg maupun gram.
Begitu pula dalam pertukangan. Untuk membuat sebuah pintu,
tukang perlu mengukur panjang dan lebar dengan meteran.
23
PENUTUP
A. Simpulan
Besaran adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur.
Sedangkan Satuan adalah pembanding yang digunakan dalam pengukuran
suatu besaran. Besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Terdapat tujuh
besaran pokok yaitu panjang (meter), massa (kilogram), waktu (sekon), suhu
(kelvin), kuat arus (ampere), intensitas cahaya (candela), jumlah zat (mol).
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan
besaran pokok. Diturunkan artinya dijabarkan atau diperoleh dari
penggabungan dengan cara perkalian atau pembagian. Volume misalnya,
berasal dari satu besaran pokok, yaitu panjang, sedangkan kecepatan berasal
dari dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu.
B. Saran
DAFTAR RUJUKAN
25
LAPORAN TUGAS MANDIRI
KONSEP DASAR FISIKA SD
Disusun Oleh :
BERTA DILA MUSLIMAH (23129139)
23 BB 05
PERTEMUAN KE-2
Jum’at, 8 September 2023
1
PETUNJUK PRATIKUM
A. Latar Belakang
Pengukuran adalah suatu bagian penting dalam ilmu fisika. Dalam
melakukan penelitian. pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak
boleh ditinggalkan. Tidak hanya dalam ilmu fisika, pengukuran juga sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari banyak
kegiatan yang disadari atau tidak termasuk dalam pengukuran. Aktivitas
mengukur menjadi sesuatu yang sangat penting untuk selalu dilakukan
dalam mempelajari berbagai fenomena yang sedang dipelajari.
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain
yang telah disepakati. Dan jika dikaitkan dengan proses penelitian atau
sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan untuk
mencari data-data dan untuk memperoleh hasil/data dari suatu pengukuran
yang akurat dan dapat dipercaya. Inilah yang akan dilakukan didalam
percobaan tentang Besaran dan Pengukuran.
B. Dasar Teori
Dalam besaran dan pengukuran, besaran merupakan angka yang
menyatakan hasil dari suatu pengukuran sedangkan acuan yang digunakan
dalam pengukuran disebut satuan. Besaran terbagi menjadi dua, yaitu
besaran pokok dan besaran turunan. Salah satu jenis besaran pokok adalah
panjang, yang dapat diukur menggunakan beberapa alat ukur panjang,
misalnya penggaris, rollmeter, jangka sorong, dan micrometer sekrup.
C. Tujuan
1. Mengetahui cara melakukan pengukuran.
2. Membandingkan hasil pengukuran panjang dari beberapa
benda yang digunakan.
D. Alat
2
1. Penggaris Besi
2. Buku (untuk mencatat hasil pengukuran)
3. Pulpen
E. Bahan
1. Buku Novel
2. Kotak Make up
3. Kotak Teh berbentuk balok
Cara Kerja
A. Menggunakan Penggaris
1) Meletakkan penggaris di
atas balok kecil pada skala nol
pada salah satu ujung
balok.
2) Membaca skala yang
ditunjukkan penggaris di ujung
balok dan mencatat hasil
pengukuran.
3
3) Mengulangi langkah kerja
1-2 untuk mengukur ketebalan
buku dan diameter
pensil.
Cara Kerja
A. Menggunakan Penggaris
1) Meletakkan penggaris di
atas balok kecil pada skala nol
pada salah satu ujung
balok.
2) Membaca skala yang
ditunjukkan penggaris di ujung
balok dan mencatat hasil
pengukuran.
4
3) Mengulangi langkah kerja
1-2 untuk mengukur ketebalan
buku dan diameter
pensil.
F. Langkah Kerja
1. Siapkan penggaris lalu letakkan penggaris diatas buku novel pada skala
nol pada salah satu ujung balok
2. membaca skala yang ditunjukkan penggaris diujung balok dan mencatat
hasil pengukuran.
3. Mengulangi Langkah kerja 1-2 untuk mengukur Panjang dan ketebalan
kotak make up dan kotak teh berbentuk balok.
G. Data Pengamatan
Tebal = 3 cm
Tebal = 1 cm
5
H. Analisis Data
I. Kesimpulan
J. Saran
Sebelum praktikum dilakukan, anggota kelompok harus memahami
konsep serta cara mengukur benda, Pengukuran sebaiknya dilakukan
tidak hanya sekali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat sehingga
tidak terjadi perbedaan angka yang cukup jauh seperti data diatas.
K. Pertanyaan-pertanyaan
1. Kenapa Pengukuran harus dilakukan secara berulang kali?
2. Apa yang menyebabkan hasil pengukuran itu terkadang tidak sama ?
LAMPIRAN
6
Berikut ini link video pratikum sederhana menggunakan mistar yang
Ananda lakukan :
https://youtu.be/0poM7rIxxvA?si=ynz1vasffYoJ1G11
https://youtu.be/0poM7rIxxvA?si=ynz1vasffYoJ1G11