Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN TUGAS MANDIRI

KONSEP DASAR FISIKA SD

Disusun Oleh :
BERTA DILA MUSLIMAH (23129139)

23 BB 05

PERTEMUAN KE-2
Jum’at, 8 September 2023

BESARAN PENGUKURAN SATUAN, BESARAN POKOK DAN


BESARAN TURUNAN

NO. Aspek yang dinilai Skor Maksimum Skor Peroleh

1. Sistematika laporan 4

2. Kelengkapan laporan 4

3. Kejelasan dan keruntutan penulisan 4

4. Kebenaran konsep ide yang dipaparkan 4

5. Ketepatan pemilihan kosa kata 4

6. Kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan isi laporan 4

7. Usaha mahasiswa dalam menyusun laporan 4

8. Presentasi laporan 4

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Belajar Mandiri
ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Laporan Belajar Mandiri ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata
kuliah Konsep Dasar Fisika SD. Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Belajar Mandiri
Besaran Pengukuran Satuan, Besaran pokok dan Besaran Turunan yaitu : dosen
pengampu dan orang tua.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Laporan Belajar


Mandiri Besaran Pengukuran Satuan, Besaran pokok dan Besaran Turunan ini
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi penyempurnaan makalah ini.

Penulis mohon maaf jika di dalam Laporan Belajar Mandir ini terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan
Yang Maha Esa, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga
Laporan Belajar Mandir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Buat, 4 September


2023

ii
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….…ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………...……... iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………..…………iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………..…………......v
BUKTI BAHAN BACAAN…………………………………………..…………..vi
RINGKASAN MATERI
BACAAN……………………………………………....1
1. Besaran, Besaran Pokok dan Besaran Satuan…………………………
1
2. Satuan dan Pengukuran………………………...………………………
8
PERTANYAAN/ PERMASALAHAN………………………….…....................21
JAWABAN/PEMBAHASAN…………………………………………...………22
PENUTUP………………………………………………………………………..23
1. Simpulan………….……………………………………………………….23
2. Saran………………………………………………………………………23
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………………...24

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1………………………………………………………………………11
Gambar 1.2………………………………………………………………………11
Gambar 1.3………………………………………………………………………12
Gambar 1.4………………………………………………………………………12
Gambar 1.5………………………………………………………………………13
Gambar 1.6………………………………………………………………………15
Gambar 1.7………………………………………………………………………17

iv
DAFTAR TABEL

TABEL 1.1………………………………………………………………………2
TABEL 1.2………………………………………………………………………6
TABEL 1.3………………………………………………………………………7
TABEL 1.4………………………………………………………………………19

v
BUKTI BAHAN BACAAN

Irawati, D. R. (2014). analisis penguasaan konsep fisika pada pokok bahasan


besaran dan satuan kelas x sma negeri 1 sale rembang. universitas negeri
semarang.
m. a. (2015). fisika dasar 1. institusi teknologi bandung.
z. s. (2023, maret senin 06). besarn turunan dan satuan. Retrieved from detikedy:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6601637/besaran-turunan-dan-
satuannya-pengertian-dimensi-fungsi-beserta-contohnya
CHUSN, M. M. (n.d.). Pengenalan Alat Ukur. Bandung.

vi
vii
RINGKASAN MATERI BACAAN

1. Besaran, Besaran Pokok dan Besaran Turunan


a. Besaran

Besaran adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur.
Panjang, massa, lama waktu pertandingan bola, suhu udara, kekerasan
benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi yang tersimpan dalam
bensin, arus listrik yang mengalir dalam kabel, tegangan listrik PLN,
daya listrik lampu ruangan, dan massa jenis air adalah contoh sifat-sifat
benda yang dapat dikur. Maka semuanya merupakan besaran fisika.
Jika didaftar, jumlah besaran fisika yang ada saat ini sangat banyak.
Namun, dari besaran yang banyak tersebut, ternyata satu besaran dapat
diperoleh dari besaran-besaran fisika yang lainya. Contohnya, besaran
massa jenis dapat diperoleh dari besaran massa dan volum

Massa jenis adalah hasil bagi massa dengan volum. Besaran


gaya dapat diperoleh dari besaran massa dan percepatan, di mana gaya
adalah hasil perkalian massa dan percepatan. Besaran volum dapat
diperoleh dari pengukuran tiga besaran panjang (panjang, lebar, dan
tinggi). Karena adanya hubungan antar besaran-besaran tersebut,
tentulah ada sekelompok besaran fisika saja yang lebih mendasar dan
semua besaran fisika lainnya (yang sangat banyak tersebut) dapat
diturunkan dari besaran dalam kelompok tersebut. Kelompok besaran
yang mendasar inilah yang harus ditentukan. Kelompok besaran ini
selanjutknya dinamakan besaran pokok.

b. Besaran Pokok

1
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Terdapat tujuh
besaran pokok yaitu panjang (meter), massa (kilogram), waktu
(sekon), suhu (kelvin), kuat arus (ampere), intensitas cahaya
(candela), jumlah zat (mol). Berdasarkan sejumlah pertemuan para
ahli fisika seluruh dunia, akhirnya ditetapkan tujuh besaran pokok
dalam fisika. Tujuh besaran tersebut tampak dalam Tabel 1.1

Tabel 1.1 Tujuh besaran pokok dalam fisika

Besaran Pokok Penggunaannya


Panjang Mengukur Panjang benda

Massa Mengukur massa atau kandungan materi benda

Waktu Mengukur selang waktu dua peristiwa atau


kejadian
Kuat Arus Listrik Mengukur arus listrik atau aliran muatan listrik
dari satu tempat ketempat lain

Suhu Mengukur seberapa panas suatu benda

Intensitas Cahaya Mengukur seberapa terang Cahaya yang jauh


pada benda
Jumlah Zat Mengukur jumlah partikel yang terkandung
dalam benda

1. Panjang (Satuan Panjang = Meter (M))


Pada akhir abad ke-19, panjang satu meter didefinisikan
ulang. Panjang satu meter ditetapkan sama dengan jarak dua

2
goresan pada batang campuran logam platina dan iridium yang
tersimpan di International Bureau of Weight and Measures di kota
Sevres, Prancis. Logam tersebut disimpan pada kondisi yang
dikontrol secara ketat utuk menghindari perubahan dimensi akibat
perubahan kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban udara,
tekanan udara, intensitas cahaya, reaksi kimia, dan sebagainya.

2. Massa (Satuan Massa = Kilogram (kg)

Masa standar satu kilogram adalah massa silinder logam


yang terbuat dari campuran logam platina dan iridium. Massa
standar ini disimpan dalam kondisi yang dikontrol secara ketat di
International Bureau of Weights and Measures di kota Sevres,
Prancis. Sejak awal penetapan hingga saat ini, definisi massa
standar tidak pernah berubah.

3. Waktu (Satuan Waktu = Detik/Sekon (S))

Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari


waktu satu hari, namun karena rotasi bumi tidak konstan, maka
definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun 1900. pada
1967, definisi ini kembali diganti detik adalah selang waktu dari
9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2
atom cesium – 133 pada ground state.

4. Arus listrik (Satuan Arus Listrik = Ampere (A))

3
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang
magnet akan berada di sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada
1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. 1
ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel
dengan panjang tak terhingga dengan circular cross section yang
dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada ruang
hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.

5. Suhu atau Temperature (Satuan Suhu atau temperature


Termodinamis = Kelvin (K))

Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air,


yaitu posisi titik tripel air (suhu dimana 3 fase air berada
bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin, kemudian
nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin
didefiniskan sebagai 1/273.16 dari temperature titik tripel air.

6. Jumlah Zat (satuan Jumlah Zat = Mol (Mol))

Mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan


merupakan kependekan dari “gram-molecule”.1 Mol adalah
jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang
terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. Saat istilah mol digunakan, zat
elementernya harus dispesifikasikan, mungkin atom, molekul,
electron, atau partikel lain. Kita dapat membayangkan satu mol
sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12. bilangan ini
disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023.
4
7. Intensitas Cahaya (satuan Intensitas Cahaya = Candela (C))

Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan


brightness (keterangan) dari suatu cahaya. Sebelumnya, lilin dan
bola lampu pijar digunakan sebagai standar. Standar yang
digunakan saat ini adalah sumber cahaya monokromatik(satu
warna), biasanya dihasilkan oleh laser, dan suatu alat bernama
radiometer digunakan untuk mengukur panas yang ditimbulkan
saat cahaya tersebut diserap.1 candela adalah intensitas cahaya
pada arah yang ditentukan, dari suatu sumber yang memancarkan
radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 per detik, dan
memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar (1/683) watt
per steradian.

Mengapa besaran pokok hanya tujuh? Mengapa yang ada di Tabel


1.1 yang ditetapkan sebagai besaran pokok? Penetapan ini didasarkan
atas diskusi dan perdebatan yang lama antar ahli fisika terkenal di
seluruh dunia. Beberapa alasan pemilihan tersebut di antaranya

a. Tujuh besaran tersebut merupakan jumlah paling sedikit yang


masih memungkinkan besaran-besaran lain dapat diturunkan.
Jika kurang dari tujuh maka ada besaran lain yang tidak dapat
diperoleh dari besaran pokok.
b. Tujuh besaran yang ada dalam Tabel 1.1 dapat diukur dengan
ketelitian sangat tinggi. Karena besaran pokok akan

5
menurunkan besaran lain maka besaran-besaran tersebut harus
dapat ditentukan dengan sangat teliti.
c. Besaran massa, pajang, dan waktu telah memiliki sejarah
penggunaan yang sangat lama dalam mekanika. Maka dalam
penentuan besaran pokok, ketiga besaran tersebut dimasukkan

Semua besaran fisika selain tujuh besaran pokok dalam Tabel 1.1
dinamakan besaran turunan.

c. Besaran Turunan

Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari


satuan besaran pokok. Diturunkan artinya dijabarkan atau diperoleh
dari penggabungan dengan cara perkalian atau pembagian. Volume
misalnya, berasal dari satu besaran pokok, yaitu panjang, sedangkan
kecepatan berasal dari dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu.

Tabel 1.2 Saatuan dari Besaran Turunan

6
Semua besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran-besaran
pokok. Karena jumlah besaran fisika sangat banyak maka boleh dikatakan
bahwa hampir semua besaran fisika merupakan besaran turunan. Besaran
pokok hanyalah himpunan yang sangat kecil daripada himpunan besar
besaran fisika seperti diilustrasikan pada Gambar 1.2.

d. Dimensi Besaran Turunan

Dimensi besaran dapat membantu kita untuk mengetahui


bagaimana besaran tersebut diturunkan atau disusun dari besaran
pokok. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok
yang berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak
berdimensi.

Cara penulisan dimensi dari suatu besaran dinyatakan dengan


lambang huruf tertentu dan diberi tanda kurung persegi. Seperti yang dapat
kita lihat pada tabel berikut ini

Tabel 1.3 Dimensi Satuan

7
e. Fungsi Besaran Turunan

Besaran turunan yang merupakan turunan besaran pokok


berfungsi untuk melengkapi besaran pokok. Besaran turunan sendiri
dapat membantu kita untuk melakukan pengukuran yang lebih rumit
dibandingkan besaran pokok.

Pada fisika besaran turunan digunakan untuk menghitung


berbagai rumus seperti gaya, momentum, kecepatan, percepatan,
volume, luas, hambatan listrik, muatan listrik, massa jenis, daya,
usaha, dll.

2. Satuan dan Pengukuran


1. Satuan

Satuan adalah pembanding yang digunakan dalam pengukuran


suatu besaran. Di dalam fisika kita memerlukan satuan standar untuk
menyatakan nilai suatu besaran supaya dapat dimengerti oleh semua
kalangan. Sistem satuan yang digunakan oleh para ilmuwan dan
insinyur di seluruh dunia disebut sebagai Sistem Internasional (Young
dan Freedman, 2002:34). Untuk menyatakan satuan standar dalam
fisika dapat dinyatakan dengan dua cara sistem satuan, yaitu sebagai
berikut.

1. Satuan mks (meter, kilogram, dan sekon) atau dikenal sebagai


sistem metrik.

8
2. Satuan cgs (centimeter, gram, dan sekon) atau dikenal sebagai
sistem gaussian.
Sistem satuan lainnya adalah sistem satuan British yang populer
digunakan beberapa negara seperti di Amerika Serikat, Inggris,
Myanmar, dan Liberia. Pada satuan British, besaran panjang
dinyatakan dalam feet (ft), gaya dalam pound, massa dalam slug, dan
waktu dalam sekon (s).

1) Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan
disepakati pemakaiannya secara internasional tau disebut
dengan satuan internasional (SI). Contoh: meter, kilogram,
dan detik. Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua
yaitu :

1. Sistem MKS (Meter


Kilogram Sekon)

2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)

2) Santuan Tidak Baku

Pengukuran dengan satuan tidak baku adalah satuan yang


menghasilkan nilai ukuran yang berbeda antara satu orang dengan
yang lainnya. Satuan tidak baku umumnya banyak digunakan pada
zaman dahulu dimana sistem satuan modern belum dibuat. Ada
banyak sekali satuan tidak baku yang digunakan, dantaranya adalah
sebagai berikut :

9
1. Jengkal
Definisi 1 jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari
dan ujung jari telunjuk ketika direntangkan
2. Depa
Definisi 1 depa adalah jarak antara ujung jari tengah
tangan kiri dengan ujung jari tengah tangan kanan jika kedua
lengan direntangkan
3. Kilan
Definisi 1 kilan adalah jarak antara ujung ibu jari
dengan ujung kelingking ketika telapak tangan direntangkan

4. Hasta
Definisi 1 cubit adalah jarak antara siku lengan dan
ujung jari tengah ketika direntangkan

5. Tumbak
Tumbak adalah satuan luas tanah yang digunakan di
daerah Jawa Barat. 1 tumbak setara dengan 14 meter persegi

2. Pengukuran
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari sesungguhnya kita
tidak pernah luput dari kegiatan pengukuran. Kita membeli minyak
goreng, gula, beras, daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat,
mengukur suhu tubuh merupakan bentuk aktivitas pengukuran. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pengukuran merupakan bagian dari
kehidupan manusia. Melalui hasil pengukuran kita bisa membedakan
antara satu dengan yang lainnya. Penguasaan pengukuran merupakan

10
kemampuan dalam membandingkan nilai besaran yang sedang kita
ukur dengan besaran lain yang sejenis yang dipakai sebagai acuan.
Dalam proses pengukuran, ada beberapa hal yang termasuk dalam
proses pengukuran, misalnya ketidakpastian pengukuran, hasil
pengukuran, angka penting, aturan angka penting dalam pengukuran.

Terdapat beberapa alat yang biasa digunakan untuk melakukan


pengukuran, yaitu :

a) Mistar

Gambar 1.1

Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan


sudah lumrah dikenal orang. Ada dua jenis mistar yang sering
digunakan, yaitu stik meter dan mistar metrik. Stik meter memiliki
panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter, sentimeter, dan
milimeter. Mistar metrik memiliki panjang 30 sentimeter. Mistar
memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai dengan jarak
garis terkecil antara dua garis yang saling berdekatan.

Ketelitiannya adalah 0,5 milimeter, atau setengah dari skala terkecil.

b) Jangka Sorong

11
Gambar 1.2

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang


memiliki batas ketelitian sampai dengan 0,1 mm. Jangka sorong
dapat digunakan untuk menukur diameter bola, diameter dalam
tabung, dan kedalaman lubang. Skala utama tertulis pada
batang jangka sorong. Pada rahang sorong (geser) diberi skala
sebanyak 10 bagian 19 dengan panjang 9 mm yang disebut
skala nonius.

Jadi, setiap satu skala nonius panjangnya 10 9 mm atau


0,9 mm.

c) Mikrometer Sekrup

Gambar 1.3
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang
ketelitiannya paling tinggi. Mikrometer sekrup mempunyai

12
ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur antara lain
tebal kertas, diameter kawat email, dan tebal kain.

d) Neraca

Gambar 1.4

Pengukuran massa pada umumnya dilakukan dengan


menggunakan neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain
neraca Ohauss, neraca lengan, neraca langkan, neraca pasar,
neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik. Salah satu
jenis neraca yang sering digunakan di laboratorium adalah
neraca lengan. Neraca ini mempunyai bagian-bagian penting,
antara lain tempat beban, skala yang disertai beban geser,
sistem pengatur khusus dan penunjuk.

e) Stopwatch

13
Gambar 1.5

Pengukuran waktu umumnya dilakukan dengan


menggunakan stopwatch. Jenis stopwatch cukup banyak dan
biasanya memiliki tiga tombol yaitu tombol start, stop dan
reset. Tombol start berfungsi untuk menjalankan stopwatch dan
tombol stop untuk menghentikan nya.

Sedangkan tombol reset berfungsi untuk mengatur


stopwatch ke posisi nol.

3. Sistem Satuan Internasional

Pada dasarnya satuan besaran dapat ditentukan secara sembarang.


Tetapi hal ini akan menyulitkan atau banyak menimbulkan masalah
karena satu besaran dapat mempunyai bermacam-macam satuan.
Satuan tersebut dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah yang
lain. Misalnya, untuk satuan besaran panjang digunakan meter, inci,
kaki, hasta, depa, dan jengkal. Oleh karena itu, perlu ditetapkan satuan
standar yang berlaku secara umum.

Untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan juga kepentingan sosial


perlu adanya keseragaman dalam pemakaian satuan, untuk itu
diperlukan adanya standarisasi satuan. Namun untuk memperloleh
satuan standar yang baik memerlukan kecermatan dan ketelitian yang
baik. Suatu standar akan baik bila memiliki sifat-sifat :nilainya tetap,
tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan lingkungan, mudah ditiru
atau mudah diduplikasi, juga mudah untuk prosedur menghasilkannya.
Karena itu sesuai dengan 6 perkembangan ilmu dan teknologi definisi

14
standar satuan telah mengalami beberapa perubahan dan senantiasa
diupayakan untuk menghasilkan ketelitian yang semakin tinggi.

Di berbagai negara maupun di berbagai penerapan tekhnologi telah


digunakan berbagai macam satuan untuk suatu besaran. Misalnya untuk
satuan panjang,masih ada orang yang menggunakan inchi, kaki, mil,
bahkan di daerah-daerah tertentu masih digunakan jengkal, tumbak,
depa atau yang lainnya. Adanya berbagai satuan untuk besaran yang
sama tentu saja dapat menimbulkan kesulitan. Untuk mengatasi
kesulitan tesebut kita perlu merumuskan satu jenis satuan untuk suatu
besaran tertentu yang standar yang disebut satuan standar. Syarat utama
satuan standar adalah :

1. Nilai satuannya harus sama


2. Mudah diperoleh kembali ( mudah ditiru )
3. Dapat diterima secara Internasional

Berikut ini akan diuraikan definisi satuan standar untuk 3 besaran


pokok yaitu :

1. Meter standar

15
Gambar 1.6

Standar panjang internasional yang pertama adalah sebuah


batang yang terbuat dari campuran platina-iridium yang disebut
meter standar. Meter standar ini di simpan di Internasional Bureau
of Weight and Measures di kota Sevres, Perancis. Satu meter
didefinisan sebagai jarak antara dua goresan pada kedua ujung
meter standar yang diukur pada suhu 0oC. Ada beberapa
kelemahan dalam penggunaan meter standar, diantaranya :

 Meter standar mudah rusak. Hal ini disebabkan batang


platina iridium mudah terpengaruh oleh perubahan
suhu. Apabila rusak batang ini sulit untuk dibuat
ulang.
 Ketelitian pengukuran tidak memadai lagi dengan
kemajuan teknologi saat ini.

Dengan adanya kelemahan tersebut dibutuhkan meter standar


yang baru dengan menggunakan panjang gelombang cahaya. Pada
tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter didefinisikan sama dengan
1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan
atom-atom krypton ( Kr-86 ). Pada tahun 1983, definisi standar meter
diubah lagi. Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam
selang waktu 1 . 299.792.458

2. Kilogram standar

16
Satu kilogram adalah massa silinder campuran platina-
iridium yang di simpan di Internasional Bureau of Weight and
Measures di kota Sevres dekat Paris, Perancis. Massa standar satu
kilogram dipilih sedemikian rupa sehingga sama dengan massa 1
liter air murni pada suhu 4o C

Gambar 1.7

3. Sekon standar

Pada tahun 1956, satu sekon ditetapkan berdasarkan


perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi), yaitu waktu satu
hari. Karena rotasi bumi tidak tetap benar, maka digunakan waktu
hari rata-rata dalam satu tahun. Oleh karena itu, diperoleh waktu
sekon standar, yaitu ( ) 86.400 1 24 60 60 1 = × × bagian dari
lamanya satu hari matahari rata-rata.

Namun, setelah dilakukan pengamatan dengan lebih teliti


lagi ternyata selang waktu satu hari matahari rata-rata berbeda dari
tahun ke tahun. Ini menyebabkan para ilmuwan mengubah satuan
standar sekon. Pada tahun 1967 satuan waktu standar ditetapkan

17
berdasarkan jam atom Cesium. Satu sekon didefinisikan sebagai
waktu yang diperlukan oleh atom Cesium-133 (Cs-133) untuk
bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.

Standar satuan ialah suatu ukuran yang sah dipakai sebagai


dasar pembanding ( UU No 2 Tahun 1981 pasal 1).
a. Satuan Dasar Besaran Panjang
Satuan dasar besaran panjang berdasarkan SI dinyatakan dalam
meter (m) ( UU No 2 Tahun 1981 pasal 2). Ketika sistem metrik
diperkenalkan, satuan meter diusulkan setara dengan sepersepuluh
juta kali seperempat garis bujur bumi yang melalui kota Paris.
Tetapi, penyelidikan awal geodesik menunjukkan ketidakpastian
standar ini, sehingga batang platina-iridium yang asli dibuat dan
disimpan di Sevres dekat Paris, Prancis. Jadi, para ahli menilai
bahwa meter standar itu kurang teliti karena mudah berubah. Para
ahli menetapkan lagi patokan panjang yang nilainya selalu
konstan.

Pada tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter adalah panjang yang
sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang
dipancarkan oleh atom-atom gas kripton-86 dalam ruang hampa pada suatu
loncatan listrik. Definisi baru menyatakan bahwa satuan panjang SI adalah
panjang lintasan yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang
waktu 1/299,792,453 sekon.
Angka yang sangat besar atau sangat kecil oleh ilmuwan digambarkan
menggunakan awalan dengan suatu satuan untuk menyingkat perkalian atau

18
pembagian dari suatu satuan. Singkatan sistem metriksnya dapat dilihat pada
Tabel 1.4

Tabel 1.4 Singkatan Sistem Metriks Satuan

4. Hubungan Besaran dan Satuan dalam Fisika


Fisika merupakan cabang sains yang mempelajari materi
dan energi. Gejala alam seperti gerak . fluida, gelombang, bunyi
cahaya, listrik dan magnet dikaji dalam fisika. Fisika mempelajari

19
materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam, baik yang
bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi
mengelilingi Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis
(berukuran kecil, seperti gerak elektron mengelilingi inti) yang
berkaitan dengan perubahan zat atau energy.
Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmu dan
teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain membentuk
disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi
membentuk ilmu astrofisika, dengan biologi membentuk biofisika,
dengan ilmu kesehatan membentuk fisika medis, dengan ilmu
bahan membentuk fisika material, dengan geologi membentuk
geofisika, dan lain-lain. Dilihat dari hal tersebut maka dapat
dsimpulkan bahwa fisika merupakan salah satu tulang punggung
teknologi sehingga menguasai fisika dapat berarti menguasai
teknologi.
Saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan pengiriman
ilmuan ke planet Mars. Diplanet yang paling dekat dengan bumi
kita itu, mereka bertugas melakukan serangkaian pengukuran
untuk meneliti kelayakan planet tersebut untuk tempat tinggal
manusia. Kegiatan mengukur adalah ciri khas dari fisika dan
merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dicapai
didalam pembelajaran fisika. Apakah “mengukur” itu?.
Pada dasarnya “mengukur” adalah membandingkan suatu
besaran yang belum diketahui dengan suatu standar. Agar hasil
pengukuran dapat diterima oleh semua pihak, maka alat ukurnya
harus memenuhi standar tertentu sehingga hasil pengukuran dapat
dinyatakan dengan satuan yang sudah diterima secara luas. Standar
20
itu tentunya harus mudah dibuat, mudah dimanfaatkan dan tidak
berubah-ubah terhadap waktu. Harus ada kesepakatan di antara
para pengguna (internasional) tentang bagaimana standar itu
didefinisikan.

PERTANYAAN/ PERMASALAHAN

Dari sekian banyaknya materi besaran dan satan maka muncullah beberapa
permasalah dan pertanyaan diantaranya sebagai berikut :

1. Apa fungsi besaran dan satuan bagi kehidupan sehari-hari?


2. Apa hubungan antara besaran dan satuan dalam proses pengukuran?
3. Apakah setiap besaran yang ada memiliki satuan ?
4. Apa perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan?
5. Bagaimana penggunaan besaran dalam kehidupan sehari-hari?
6. Bagaimana syarat syarat yang harus dipenuhi dalam satuan internasional?
7. Mengapa besaran pokok harus ada?
8. Apa beda kegunaan jangka sorong dan mikrometer sekrup?

21
JAWABAN/ PEMBAHASAN

Berikut pembahasan dan jawaban smua bebrapa pertanyaan yang


muncul tentang besaran dan satuan .

1. Besaran dan satuan sangat bemanfaat bagi kehidupan sehari-hari,


contohnya saja pada besaran pokok Panjang kita dapat mengukur
berapa panjang suatu benda dengan menggunakan satuan meter.
Begitu juga dengan besaran yang lainnya
2. Hubungan besaran dan satuan yaiu kalo Besaran adalah segala
sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, serta
diikuti dengan satuan. Sementara itu, satuan adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran atau
pembanding dalam suatu pengukuran tertentu.
3. Setiap besaran dalam fisika memiliki satuannya masing-masing.
Nah yang akan kita bahas yaitu pengelompokkan besaran fisika
berdasarkan satuannya, antara lain besaran terdiri dari besaran
pokok dan besaran turunan.

22
4. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu atau besaran yang menjadi dasar untuk
menetapkan besaran yang lain. Besaran
turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa besaran
pokok. Sebagai contoh, volume sebuah balok adalah panjang x
lebar x tinggi.

5. Jual beli sembako. Jika kita membeli gula, beras, tepung, maka
butuh menimbang massa dengan satuan kg maupun gram.
Begitu pula dalam pertukangan. Untuk membuat sebuah pintu,
tukang perlu mengukur panjang dan lebar dengan meteran.

6. Syarat satuan internasional adalah:


 Bersifat tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena
pengaruh apapun, misalnya suhu, tekanan dan kelembaban.
 Mudah ditiru bagi setiap orang yang menggunakan.
 Bersifat internasional artinya dapat dipakai di seluruh negara.
7. Mengapa harus ada besaran? Karena di kehidupan sehari-hari,
ternyata jenis besaran yang digunakan berbeda-beda. Oleh karena
itu, para ilmuwan pada zaman dulu lantas membuat kesepakatan
tentang dasar pengukuran yang seragam, yang kemudian dikenal
sebagai sistem besaran pokok.
8. Beda kegunaan jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah
Jangka sorong dapat mengukur panjang dalam rentang sampai 17
cm dengan tingkat ketelitian 0,1 milimeter (mm). Mikrometer
sekrup memiliki jangkauan pengukuran yang lebih terbatas
dibandingkan dengan jangka sorong, yaitu 25 mm atau 2,5 cm.

23
PENUTUP

A. Simpulan

Besaran adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur.
Sedangkan Satuan adalah pembanding yang digunakan dalam pengukuran
suatu besaran. Besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Terdapat tujuh
besaran pokok yaitu panjang (meter), massa (kilogram), waktu (sekon), suhu
(kelvin), kuat arus (ampere), intensitas cahaya (candela), jumlah zat (mol).
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan
besaran pokok. Diturunkan artinya dijabarkan atau diperoleh dari
penggabungan dengan cara perkalian atau pembagian. Volume misalnya,
berasal dari satu besaran pokok, yaitu panjang, sedangkan kecepatan berasal
dari dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu.

B. Saran

Demikianlah laporan tugas mandiri ini dibuat agar bisa bermanfaat


bagi semua. Diharapkan setelah membaca laporan tugas mandiri ini
pembaca dapat menggali lebih dalam lagi informasi tentang Besaran dan
24
satuan. Namun kritik dan saran sangat diperlukan untuk lebih mengevaluasi
diri dan membangun kreativitas. Penulis menyarankan untuk selalu
mempelajari besaran dan satuan untuk mempermudah keberlangsungan
hidup. Seperti mempergunakan alat-alat ukur untuk keperluan sehati-hari

DAFTAR RUJUKAN

Irawati, D. R. (2014). analisis penguasaan konsep fisika pada pokok bahasan


besaran dan satuan kelas x sma negeri 1 sale rembang. universitas negeri
semarang.
m. a. (2015). fisika dasar 1. institusi teknologi bandung.
z. s. (2023, maret senin 06). besarn turunan dan satuan. Retrieved from detikedy:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6601637/besaran-turunan-dan-
satuannya-pengertian-dimensi-fungsi-beserta-contohnya
CHUSN, M. M. (n.d.). Pengenalan Alat Ukur. Bandung.
Mikrajuddin Abdullah. (2016). Fisika Dasar I. Institut Teknologi Bandung.
Bandung. https://fmipa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/7/2017/12/Diktat-
Fisika-Dasar-I.pdf (buku)
Setiawan B. (2014). Besaran dan Satuan.
https://www.slideshare.net/adambitor/besaran-dan-satuan-40225100
(Diakses 24 Agustus 20

25
LAPORAN TUGAS MANDIRI
KONSEP DASAR FISIKA SD

Disusun Oleh :
BERTA DILA MUSLIMAH (23129139)

23 BB 05

PERTEMUAN KE-2
Jum’at, 8 September 2023

BESARAN PENGUKURAN SATUAN, BESARAN POKOK DAN


BESARAN TURUNAN

1
PETUNJUK PRATIKUM
A. Latar Belakang
Pengukuran adalah suatu bagian penting dalam ilmu fisika. Dalam
melakukan penelitian. pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak
boleh ditinggalkan. Tidak hanya dalam ilmu fisika, pengukuran juga sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari banyak
kegiatan yang disadari atau tidak termasuk dalam pengukuran. Aktivitas
mengukur menjadi sesuatu yang sangat penting untuk selalu dilakukan
dalam mempelajari berbagai fenomena yang sedang dipelajari.
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain
yang telah disepakati. Dan jika dikaitkan dengan proses penelitian atau
sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan untuk
mencari data-data dan untuk memperoleh hasil/data dari suatu pengukuran
yang akurat dan dapat dipercaya. Inilah yang akan dilakukan didalam
percobaan tentang Besaran dan Pengukuran.

B. Dasar Teori
Dalam besaran dan pengukuran, besaran merupakan angka yang
menyatakan hasil dari suatu pengukuran sedangkan acuan yang digunakan
dalam pengukuran disebut satuan. Besaran terbagi menjadi dua, yaitu
besaran pokok dan besaran turunan. Salah satu jenis besaran pokok adalah
panjang, yang dapat diukur menggunakan beberapa alat ukur panjang,
misalnya penggaris, rollmeter, jangka sorong, dan micrometer sekrup.

C. Tujuan
1. Mengetahui cara melakukan pengukuran.
2. Membandingkan hasil pengukuran panjang dari beberapa
benda yang digunakan.
D. Alat

2
1. Penggaris Besi
2. Buku (untuk mencatat hasil pengukuran)
3. Pulpen
E. Bahan
1. Buku Novel
2. Kotak Make up
3. Kotak Teh berbentuk balok

Cara Kerja
A. Menggunakan Penggaris
1) Meletakkan penggaris di
atas balok kecil pada skala nol
pada salah satu ujung
balok.
2) Membaca skala yang
ditunjukkan penggaris di ujung
balok dan mencatat hasil
pengukuran.
3
3) Mengulangi langkah kerja
1-2 untuk mengukur ketebalan
buku dan diameter
pensil.
Cara Kerja
A. Menggunakan Penggaris
1) Meletakkan penggaris di
atas balok kecil pada skala nol
pada salah satu ujung
balok.
2) Membaca skala yang
ditunjukkan penggaris di ujung
balok dan mencatat hasil
pengukuran.

4
3) Mengulangi langkah kerja
1-2 untuk mengukur ketebalan
buku dan diameter
pensil.
F. Langkah Kerja
1. Siapkan penggaris lalu letakkan penggaris diatas buku novel pada skala
nol pada salah satu ujung balok
2. membaca skala yang ditunjukkan penggaris diujung balok dan mencatat
hasil pengukuran.
3. Mengulangi Langkah kerja 1-2 untuk mengukur Panjang dan ketebalan
kotak make up dan kotak teh berbentuk balok.

G. Data Pengamatan

No Benda yang diukur Hasil Pengukuran(cm)

1. Buku Novel Panjang = 19,5 cm

Tebal = 3 cm

2. Kotak Make Up Panjang = 17 cm

Tebal = 1 cm

3. Kotak Teh Berbentuk Panjnag = 14 cm


Balok
Tebal = 5 cm

5
H. Analisis Data

1. Pengukura panjang buku novel menggunakan penggaris yaitu


menunjukkan angka 19,5 cm dan tebal 3cm.
2. Pengukura panjang kotak make up menggunakan penggaris
yaitu menunjukkan angka 17 cm dan tebal 1 cm.
3. Pengukura panjang kotak teh menggunakan penggaris yaitu
menunjukkan angka 14 cm dan tebal 5 cm.

I. Kesimpulan

Penggaris merupakan alat ukur untuk benda berlempeng lurus yang


dapat mengukur Panjang dan ketebalan suatu benda yang benbentuk balok
dan persegi. Namun tingkat ketelitiannya hanya 0,5 mm saja

J. Saran
Sebelum praktikum dilakukan, anggota kelompok harus memahami
konsep serta cara mengukur benda, Pengukuran sebaiknya dilakukan
tidak hanya sekali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat sehingga
tidak terjadi perbedaan angka yang cukup jauh seperti data diatas.
K. Pertanyaan-pertanyaan
1. Kenapa Pengukuran harus dilakukan secara berulang kali?
2. Apa yang menyebabkan hasil pengukuran itu terkadang tidak sama ?

LAMPIRAN

6
Berikut ini link video pratikum sederhana menggunakan mistar yang
Ananda lakukan :

https://youtu.be/0poM7rIxxvA?si=ynz1vasffYoJ1G11

Dan berikut link pratikum terkait materi besaran dan satuan :

https://youtu.be/0poM7rIxxvA?si=ynz1vasffYoJ1G11

Anda mungkin juga menyukai