Anda di halaman 1dari 44

BESARAN DAN SATUAN

Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar
ipa yang diampu oleh bapak Muhammad Suwignyo Prayogo, M.Pd.I

Disusus oleh :
kelompok 1
Umi Mahmudah (T20184093
093)

Indah Ainur Rohmah (T20184083)

Syaifullah (T20184100)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI JEMBER
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas


kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya yang
berupa pengetahuan dan kesempatan sehingga makalah ini bias
selesai pada waktunya.

Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada teman-


teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.

Kami juga berharap semoga makalah ini mampu


menambah pengetahuan bagi para pembacanya. Namun terlepas dari
itu, makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Jember, 8 Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang 4
B. Rumusan masalah 4
C. Tujuan masalah 4

BAB II PEMBAHASAN

1. Konsep Besaran 5
2. Konsep Satuan 10
3. Konsep Pengukuran 14
4. Jenis-jenis Alat Ukur 16
5. Fungsi dan Manfaat Akan Pentingnya Pengukuran Dalam Kehidupan
Sehari-hari 30
6. Korelasi Ayat Al-quran dengan konsep besaran dan satuan 31
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 42

DAFTAR PUSTAKA 43

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang memerlukan pengamatan dan
pengukuran yang dilakukan melalui eksperimen-eksperimen. Pengamatan
gejala alam dilakukan dengan memperhatikan dan menganalisis factor-faktor
sebab dan akibat yang saling berkaitan dan memengaruhi.
Pada umumnya, gejala-gejala alam tidak memberi kesempatan dalam
menganalisis berbagai pengaruh yang dialami. Hal ini dapat diatasi dengan
melakukan eksperimen. Dalam eksperimen tersebut berbagai pengaruh
dirancang terlebih dahulu dan keadaan yang diinginkan dikontrol dengan
sebaik-baiknya. Eksperimen memilki peranan yang sangat penting dalam
perkembangan ilmu pengetahuan modern. Dalam setiap eksperimen juga
dibutuhkan sebuah pengukuran yang akurat serta ketilitian yang tinggi. Dalam
melakukan pengukuran tersebut sebelumnya harus dikenali adanya besaran
dan satuan yang menyatakan hasil dari pengukuran tersebut.
Untuk mengenali adanya besaran dan satuan dalam sebuah hasil dari
pengukuran yang akurat dan tepat, maka dari itu makalah ini dibuat
sedemikian rupa dengan judul “Konsep Besaran Dan Satuan”
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep besaran?
2. Apa yang dimaksud dengan Konsep satuan?
3. Apa yang dimaksud dengan Konsep pengukuran?
4. Bagaimana Jenis-jenis alat ukur?
5. Apa Fungsi dan Manfaat Akan Pentingnya Pengukuran Dalam Kehidupan
Sehari-hari?
6. Apa Korelasi Ayat Al-quran dengan konsep besaran dan satuan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep besaran
2. Untuk memahami konsep satuan
3. Untuk mengetahui konsep pengukuran

4
4. Untuk memahami jenis-jenis alat ukur
5. Untuk mengetahui Fungsi dan Manfaat Akan Pentingnya Pengukuran
Dalam Kehidupan Sehari-hari
6. Untuk memahami Korelasi Ayat Al-quran dengan konsep besaran dan
satuan

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Besaran
1. Besaran Pokok dan Turunan
Menurut cara menentukan satuannya, terdapat dua jenis besaran,
yakni besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran
yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu. Misalnya besaran
panjang, waktu dan massa. Ini merupakan besaran-besaran yan penting
dalam fisika. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari
beberapa besaran pokok. Satuan besaran turunan bergantung pada satuan
besaran pokok.1
Dalam konferensi ke-IV pada tahun 1971 mengenai masalah ukuran
dan timbangan,telah ditetapkan tujuh besaran pokok dan dua besaran
tambahan. Ketujuh besaran pokoktersebut, sesuai dengan booklet yang
dikeluarkan oleh Bureau International des Poids et Mesures(BIPM). Dua
besaran tambahan yang dimaksud adalah sudutbidang dengan satuan
radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan steradian (sr).2
Besaran pokok maupun besasaran turunan dapat diukur dengan
menggunakan satuan yang telah baku maupun satuan satuan yang belum
baku. Untuk menyatakan hasil pengukuran yang bernilai sangat besar
maupun sangat kecil dalam sistem internasional, dapat dilakukan dengan
menambahkan awalan pada sistem besaran pokoknya. Beberapa awalan
yang digunakan dalam sistem internasional dapat dilihat pada tabel
berikut:
Besaran pokok SI Dimensi Definisi
Panjang M L Satu meter adalah panjang lintasan yang
ditempuh oleh cahaya dalam ruang
hampa selama interval waktu
1/299.792.458 detik

1
Astuti salim, suryani taib. (Juli 2018). Fisika Dasar 1, Yogyakarta: CV Budi Utama, hal. 4
2
Muhammad farchani rosyid. (2015). Fisika Dasar jilid 1: Mekanika, Yogyakarta: Periuk, hal. 24

6
Massa Kg M Satu kilogram sama dengan massa
sebuah silinder pejal yang terbuat dari
camapuran platina-iridium yang simpan
di the international Bureau of Weight
and Measures di Serves, Prancis.
Waktu S T Satu detik adalah 9.129.631.770 kali
periode radiasi (gelombang
elektromagnetik) yang dipancarkan
karena dua arus hiperhalus pada
keadaan dasar atom caesium-133
Suhu K θ Pecahan 1/273,16 suhu termodinamis
titik tripel air
Kuat arus A I Satu ampere didefinisikan sebagai busar
listrik kuat arus yang bila dialirkan pada
masing-masing kawat dari dua kawat
sejajar berdiameter amat sangat kecil
yang panjangnya tak terhingga dan
terpisah oleh jarak 1 meter dalam ruang
hampa, akan menimbulkan gaya sebesar
2 x 10-7 newton diantara kedua kawat
itu untuk setiap meter panjang kawat
Intensitas Cd J Satu candela didefinisikan sebagai
cahaya intensitas cahaya monokromatik atau
radiasi elektromagnetik yang
dipancarkan oleh suatu sumber pada
frekuensi tertentu (540 terrahertz atau
5,4 x 1014 hertz) dengan intensitas
radiasi sebesar 1,46 x 10-3 W/sr dalam
arah pancaran tersebut
Jumlah zat mol N Satu mol suatu zat terdiri atas 6,022 x

7
1023 buah partikel yang nilainya sama
dengan bilangan Avogadro

Pada besaran turunan selalu tersusun dari 2 besaran dasar atau


lebih. Jumlah dari besaran turunan ini tak hingga sebab setiap susunan
besarana dasar memberikan besaran turunan baru.3
Nama besaran Satuan Simbol Persamaan
SI
Frekuensi Hertz Hz 1hz = 1s-1
Gaya Newton N 1N = 1Kg m/s2
Tekkanan (umum) pascal Pa 1Pa = 1N/m2 =1Kg/ms2
Tekanan (cair,gas) Bar Bar 1bar
Kerja, energi, panas Joule J 1J = N.m = 1Kg m2/s2
Daya Watt W 1W =1J/s = 1Kg m2/s2
Besaran listrik coulomb C 1C =1W/A.s
Potensi listrik, perbedaan Volt V 1V = 1W/A
potensial tegangan, ggl
Kapasitas listrik Farad F 1F = 1A.s/V
Resistansi listrik Ohm Ώ 1Ώ = 1V/A
Konduktivitas listrik Mho Mho 1mho = 1Ώ-1
Kerapatan fluks magnetik Telsa T 1T = 1Wb/m2
Induktivitas Henry H 1H = 1V.s/A
Fluk lumunios Lumen Lm 1Lm = 1cd.sr
Fluemenasi Lux Lx 1Lx + 1 Lm/m2

2. Besaran vektor dan skalar


Ada beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan
suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. Ada juga
besaran fisis yang tidak cukup hanya dinyatakan dengan besarnya saja,

3
Astuti salim, suryani taib. (Juli 2018). Fisika Dasar 1, Yogyakarta: CV Budi Utama, hal. 5

8
tetapi juga harus diberikan penjelasan tentang arahnya. Sebuah partikel
yang bergerak sepanjang garis lurus hanya dapat bergerak dalam dua
arah. Kita dapat menyebutkan gerakan partikel tersebutpositif terhadap
salah satu arah dan negatif terhadap arah yang berlawanan. Namun,
partikel yang bergerak dalam ruang tiga dimensi, tanda positif dan
tanda negatif tidak lagi cukup untuk menyatakan arah geraknya.4
Vektor adalah besaran yang mempunyai besar dan arah, seperti
perpindahan (displacement), kecepatan, gaya, dan percepatan. Besaran
vektor merupakan suatu konsep fisika yang tidak dapat dipisahkan
dengan arah dan dapat dientukan secara lengkap hanya jika besar
(magnitudo) dan arahnya diketahui. Banyak konsep fidika seperti
perpindahan, kecepatan, gaya, dan momentum adalah besaran-besaran
vektor.5
Secara grafis, vektor digambarkan oleh sebuah anak panah OP
yang mendefinisikan arahnya sedangkan besarnya dinyatakan oleh
panjang anak panah. Ujung pangkal O dari anak panah disebut titik
asal atau titik pangkal vektor dan ujung kepala P disebut titik terminal
atau terminus.6
Secara analitis vektor dilambangkan oleh sebuah huruf dengan
anak panah diatasnya, seperti ⃗ dan besarnya dinyatkan oleh | ⃗| atau
A. Dalam karya cetakan, huruf dengan cetakan tebal seperti A,
dipergunakan untuk menyatakan vektor ⃗ sedangkan |A| atau A
menyatakan besarnya.
O P
⃗atau A
Skalar adalah besaran yang mempunyai besar tetapi tanpa arah,
seperti massa, panjang, waktu, suhu dan sebarang bilangan riil. Skalar
dinyatakan oleh huruf-huruf biasa seperti dalam aljabar elementer.
4
Astuti salim, suryani taib. (Juli 2018). Fisika Dasar 1, Yogyakarta: CV Budi Utama, hal. 14
5
Frederick J. Bueche, Eugene Hecht. (2006). Fisika Universitas, Jakarta: Erlangga, hal: 2
6
Murray R. Spiegel. (1999). Analisis Vektor dan Suatu Pengantar Analisis Tensor (Versi SI/Metrik),
Jakarta: Erlangga, hal. 1

9
Operasi-operasi dengan skalar mengikuti aturan-aturan yang sama
seperti halnya dalaam aljabar elementer. Seperti dua permen di dalam
kotak ditambah tujuh di dalam kotak lain akan berjumlah total
sembilan permen.
B. Konsep Dasar Satuan
Dahulu orang biasa menggunakan jengkal, hasta, depa, langkah
sebagai alat ukur panjang. Ternyata hasil pengukuran yang dilakukan
menghasilkan data berbeda-beda yang berakibat menyulitkan dalam
pengukuran, karena jengkal orang satu dengan lainnya tidak sama. Oleh
karena itu, harus ditentukan dan ditetapkan satuan yang dapat berlaku secara
umum. Usaha para ilmuwan melalui berbagai pertemuan membuahkan hasil
sistem satuan yang berlaku di negara manapun dengan pertimbangan satuan
yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena
pengaruh apapun, misalnya suhu, tekanan dan kelembaban.
2. bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.
3. mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.
Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara dan
berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan perdagangan
antarnegara. Kamu dapat membayangkan betapa kacaunya perdagangan
apabila tidak ada satuan standar, misalnya satu kilogram dan satu meter
kubik.
1. Satuan Internasional untuk Panjang
Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam
satuan meter, centimeter, milimeter, atau kilometer. Satuan besaran
panjang dalam SI adalah meter. Pada mulanya satu meter ditetapkan sama
dengan panjang sepersepuluh juta (1/10000000) dari jarak kutub utara ke
khatulistiwa melalui Paris. Kemudian dibuatlah batang meter standar dari
campuran Platina-Iridium. Satu meter didefinisikan sebagai jarak dua
goresan pada batang ketika bersuhu 0ºC. Meter standar ini disimpan di
International Bureau of Weights and Measure di Sevres, dekat Paris.

10
Batang meter standar dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi
suhu, serta menimbulkan kesulitan dalam menentukan ketelitian
pengukuran. Oleh karena itu, pada tahun 1960 definisi satu meter diubah.
Satu meter didefinisikan sebagai jarak 1650763,72 kali panjang
gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas krypton-86
dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik.
Pada tahun 1983, Konferensi Internasional tentang timbangan dan
ukuran memutuskan bahwa satu meter merupakan jarak yang ditempuh
cahaya pada selang waktu 1/299792458 sekon. Penggunaan kecepatan
cahaya ini, karena nilainya dianggap selalu konstan.
2. Satuan Internasional untuk Massa
Besaran massa dalam SI dinyatakan dalam satuan kilogram (kg).
Pada mulanya para ahli mendefinisikan satu kilogram sebagai massa
sebuah silinder yang terbuat dari bahan campuran Platina dan Iridium
yang disimpan di Sevres, dekat Paris. Untuk mendapatkan ketelitian yang
lebih baik, massa standar satu kilogram didefinisikan sebagai massa satu
liter air murni pada suhu 4ºC.
3. Satuan Internasional untuk Waktu
Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada
awalnya satuan waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada
porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu
hari rata-rata. Satu hari rata-rata sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 =
86400 detik. Karena satu hari matahari tidak selalu tetap dari waktu ke
waktu, maka pada tahun 1956 para ahli menetapkan definisi baru. Satu
detik adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk
melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.
a. Mengonversi Satuan Besaran
1. Besaran Pokok(Panjang, Massa, dan Waktu)
Setiap besaran memiliki satuan yang sesuai. Penggunaan
satuan suatu besaran harus tepat, sebab apabila tidak sesuai akan
berkesan janggal bahkan lucu. Misalnya seseorang mengatakan tinggi

11
badannya 150ºC, orang lain yang mendengar mungkin akan tersenyum
karena hal itu salah. Demikian pula dengan pernyataan bahwa suhu
badan orang yang sehat biasanya 36 meter, terdengar janggal.
Hasil suatu pengukuran belum tentu dinyatakan dalam satuan
yang sesuai dengan keinginan kita atau yang kita perlukan. Contohnya
panjang meja 1,5 m, sedangkan kita memerlukan dalam satuan cm,
satuan gram dinyatakan dalam kilogram, dari satuan milisekon
menjadi sekon. Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan
ke satuan yang lainnya diperlukan tangga konversi. Gambar di bawah
menunjukkan tangga konversi panjang, massa, dan waktu, beserta
dengan langkah-langkah penggunaannya.
2. Besaran Turunan
Besaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan
besaranbesaran pokok yang mendefinisikan besaran turunan tersebut.
Oleh karena itu, seringkali dijumpai satuan besaran turunan dapat
berkembang lebih dari satu macam karena penjabarannya dari definisi
yang berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan dapat ditulis dengan
m/s2 dapat juga ditulis dengan N/kg. Satuan besaran turunan dapat
juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini!
a. 1 dyne = 10pangkat-5 newton
b. 1 erg = 10pangkat-7 joule
c. 1 kalori = 0,24 joule
d. 1 kWh = 3,6 x 10pangkat6 joule
e. 1 liter = 10pangkat-3 m3 = 1 dm3
f. 1 ml = 1 cm3 = 1 cc
g. 1 atm = 1,013 x 10pangkat5 pascal
h. 1 gauss = 10pangkat-4 tesla
b. Awalan Satuan dan Sistem Satuan di luar Sistem Metrik
Di samping satuan sistem metrik, juga dikenal satuan lainnya
yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya liter, inci,
yard, feet, mil, ton, dan ons. Satuan-satuan tersebut dapat dikonversi atau

12
diubah ke dalam satuan sistem metrik dengan patokan yang ditentukan.
Konversi besaran panjang menggunakan acuan sebagai berikut:
a. 1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari
tangan orang dewasa).
b. 1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki
orang dewasa).
c. 1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang
dewasa).
d. 1 inci = 2,54 cm
e. 1 cm = 0,01 m
Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan sistem
Inggris. Untuk besaran massa berlaku juga sistem konversi dari satuan
sehari-hari maupun sistem Inggris ke dalam sistem SI. Contohnya
sebagai berikut.
a. 1 ton = 1000 kg
b. 1 kuintal = 100 kg
c. 1 slug = 14,59 kg
d. 1 ons (oz) = 0,02835 kg
e. 1 pon (lb) = 0,4536 kg
Satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke
dalam sistem SI yaitu detik atau sekon. Contohnya sebagai berikut.
a. 1tahun = 3,156 x 10pangkat 7 detik
b. 1 hari = 8,640 x 10 pangkat4 detik
c. 1 jam = 3600 detik
d. 1 menit = 60 detik
Di dalam sistem metrik juga dikenal sistem awalan dari sistem
MKS baik ke sistem makro maupun ke sistem mikro. Perhatikan Tabel
berikut ini.
Tabel Awalan Satuan Sistem Metrik Besaran Panjang

13
C. Konsep Dasar Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Misalnya,
melakukan kegiatan pengukuran panjang meja dengan pensil. Artinya,
dalam kegiatan tersebut proses membandingkan panjang meja dengan
pensil, Panjang pensil yang digunakan adalah sebagai satuan. Sesuatu yang
dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan
pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan
untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk
semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang
berlainan disebut satuan tidak baku.
Dalam melakukan pengukuran, fisikawan memiliki metode tersendiri
yang diatur sedemikian rupa sehingga pengukuran yang dilakukan dapat
dipertanggung jawabkan kesahihannya. Ketika seorang fisikawan
eksperimental sedang melakukan pengukuran, artinya ia sedang menentukan
nilai suatu besaran dengan bantuan alat yang disebut sebagai alat ukur. Hasil

14
pengukuran kemudian disajikan sebagi perkalian antara sebuah bilangan riil
dengan satuan yang dipakai. Bilangan riil dalam ungkapan hasil pengukuran
menunjukkan hasil perbandingan (rasio) antara besaran yang diukur dengan
duplikat standar besaran yang dipakai.7
Dari caranya, pengukuran dapat digolongkan menjadi dua:
1. Pengukuran tunggal
Pengukuran atau pengamatan yang dilakukan sekali saja untuk
mengukur suatu besaran tertentu, disebut pengukuran tunggal.
2. Pengukuran berulang
Pengukuran yang dilakukan beberapa kali untuk mengukur suatu
besaran tertentu, disebut pengukuran berulang.
Pengukuran tak langsung, yang hasil ukurnya diperoleh dari kombinasi
berbagai pengukuran tunggal, termasuk pengukuran tunggal. Pengukuran
kombinasi dapat dipandang sebagai pengukuran tunggal saja jika jumlah
pengukuran sama dengan jumlah besaran yang tidakdiketahui dalam
pengukuran.Dari sifat keluaran yang dihasilkan, pengukuran dapat
digolongkan menjadi:
1. Pengukuran statis
Pengukuran dikatakan statis jika keluaran yang dihasilkan tetap
(konstan) selama periode yang relatif lama. Contoh sepele misalnya,
pengukuran massa dan pengukuran panjang. Contoh lain misalnya
mengukur nilai rerata dari arus bolak-balik.
2. Pengukuran dinamis
Pengukuran dikatakan dinamis jika keluaran yang dihasilkan berubah
sebagai fungsi waktu. Contoh misalnya pengukuran fluks magnetik
dengan menggunakan galvanometerbalistik. Contoh lain misalkan
pengukuran benda bersuhu tinggi dengan menggunakan termokopel.
Tentu saja termokopel ditempelkan pada benda tersebut dalam
waktuyang cukup singkat, karena jika terlalu lama dapat merusak

7
Muhammad farchani rosyid. (2015). Fisika Dasar jilid 1: Mekanika, Yogyakarta: Periuk, hal. 48

15
termokope
termokopell tersebut. Dalamselang waktu pengukuran suhu yang
singkat itu, skala yang terbaca berubah.
Sekalipun alat yang digunakan digital, apabila keluaran nilainya tetap
dalam waktu yanglama, pengukuran digolongkan sebagai pengukuran
statis. Sementara dalam pengu
pengukurandinamis,
kurandinamis, eksperimentator perlu
mengetahui sistem pengukuran
pengukuran secara rinci, termasuk persamaan
per
diferensial yang terkait, serta fungsi transfer, dan lain lain.8
lain-lain.
D. Jenis-Jenis
Jenis Alat Ukur Panjang, Massa, Waktu Dan Suhu
1. Alat ukur panjang
a. Mistar
Mistar yang dipakai untuk mengukur
kur panjang biasanya berskala
sentimeter (cm) dan milimeter (mm). Mistar berskala cm dan mm
dibedakan berdasarkan skala hintunga terkecil alat ukur, yakni nilai
antara dua goresan yang berdekatan. Mistar berskala terkecil dalam
mm dikata
dikatakan
kan lebih teliti daripada mistar berskala terkecil dalam
cm.9

b. Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang dengan skala
hitungan terkecil 0,1 mm. Jangka sorong mempunyai skala utama
dengan hitungan skala terkecil adalah 1 mm dan skala nonius yang
mempunyai hitungan terkecil skala 0,9 mm. Beberapa jangka
sorong memilki ketelitian yang lebih besar yaitu mempunyai skala
terkecil 0,45 mm pada skala nonius.

8
Muhammad farchani rosyid. (2015). Fisika Dasar jilid 1: Mekanika, Yogyakarta: Periuk, hal. 48
9
Ridwan abdullah sani. (2016). Demonstrasi Dan Eksperimen Fisika, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 7

16
Cara mengukur benda dengan jangka sorong adalah seperti contoh
pada gambar berikut

Nah, pada gambar di atas ini diumpamakan sebuah benda


kecil (merah) yang akan diukur ketebalannya. Kita akan membaca
dan mengetahui ketebalan bola merah ini. Untuk membaca dan
mengetahui ukuran benda merah tersebut, pertama kita lihat dulu
angka yang tertera pada skala utama (main scale). Lihatlah bagian
garis dari skala utama yang terdekat dengan angka 0 pada skala
vernier. Ternyata bagian skala utama yang terdekat dengan angka 0
(nol) pada skala vernier adalah 1,1 cm atau 1 cm lebih 1 mm atau
11 mm. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah kita lihat dua garis
skala pada skala utama dan skala vernier yang sejajar atau paling
lurus atau paling berhimpitan. Ternyata dua garis skala yang sejajar

17
lurus tersebut terletak di antara angka 6 dan 7, atau artinya
arti 0,65
mm.
Nah, untuk mengetahui ukuran ketebalan benda merah yang
kita ukur tersebut, caranya dengan menjumlahkan kedua angka
yang sudah kita peroleh pada skala utama (11 mm) dan skala
vernier (0,65 mm)
11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm
Jadi hasil pengukuran bbenda
enda merah tersebut adalah 11,65 mm atau
1,165 cm.
c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur panjang.
Mikrometer sekrup memiliki beberapa bagian utama, yakni: skala
tetap (utama), skala geser (ulir), rahang geser, rahang tetap, kunci,
dan pemutar. Pada umumnya, mikrometer sekrup dapat dipakai
untuk mengukur panjang (lebar, tebal, diameter) sampai batas
0, mm.10
ketelitian sampai 0,01

Cara mengukur menggunakan micrometer sekrup dijelaskan pada


gambar berikut:

10
Ridwan abdullah sani. (2016). Demonstrasi Dan Eksperimen Fisika,
Fisika, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 8

18
Untuk membaca dan mengetahui ukuran bola tersebut, pertama kita
lihat dulu angka yang tertera pada skala utama (main scale), yakni
ternyata 4 mm lebih 0,5 mm atau 4,5 mm. Perhatikan gambar ini:

Selanjutnya, kita lihat angka atau garis skala pada Nonius yang sejajar
dengan garis skala utama. Ternyata garis skala Nonius yang tepat
sejajar dengan garis skala utama adalah angka 22. Karena skala pada
Nonius merupakan per 100 dari skala utama, maka angka 22 itu harus
dibagi 100, sehingga menghasilkan 0,22 mm.

19
Setelah kita mengetahui nilai skala utama adalah 4,5 mm dan nilai
pada skala nonius adalah 0,22 mm, maka ketebalan bola merah
tersebut adalah skala utama dijumlahkan dengan skala nonius, yakni:
4,5mm + 0,22mm = 4,72 mm

d. Mikroskop
Mikroskop adalah alat untuk menghasilkan bayangan yang
ukurannya jauh lebih besar daripada benda. Ukuran bayangan yang
dihasilkan bisa beberapa kali hingga jutaan kali ukuran benda
aslinya. Dengan mikroskop maka benda yang sangat kecil menjadi
terlihat lebih besar dan benda yang tidak tampak menjadi tampak
jelas. Berapa kali mikroskop memperbesar bayangan tergantung
pada jenis mikroskop yang digunakan. Mikroskop optik bisa
memperbesar bayangan hingga ratusan kali sedangkan mikroskop

20
elektron dapat memperbesar bayangan hingga jutaan kali.
Mikroskop optik menggunakan cahaya sebagai pembentuk
bayangan benda sedangkan mikroskop elektron menggunakan
berkas elektron sebagai pembentuk bayangan benda.11
Jelas di sini bahwa dengan menggunakan mikroskop maka
kita dapat menentukan ukuran (panjang) benda yang sangat kecil
yang tidak sanggup lagi diukur dengan alat ukur konvensional.
Saat ini kita sudah dapat mengukur ukuran bakteri, viros, sel darah
dan sel-sel tubuh makhluk hidup dengan ketelitian tinggi
menggunakan mikroskop.

e. Sferometer
Sering digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa,
misalnya kelengkungan lensa kacamata. Alat ini juga dapat
digunakan untuk mengukur ketebalan lempengan yang tipis. Skala
utama pada sferometer dibuat pada skala tegak, sedangkan skala
tambahan berbentuk roda yang dipasang pada sekrup yang dapat
diputar.12

11
Mikrajuddin Abdullah. (2016). Fisika Dasar 1, Bandung: ITB, hal. 30
12
Ridwan abdullah sani. (2016). Demonstrasi Dan Eksperimen Fisika, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 10

21
Bagian-bagian sferometer sebagai berikut:
1) Tiga kaki yang sama tinggi terbuat dari logam. Ujung-ujung
kaki sferometer tersebut membentuk segitiga sama sisi.
2) Sebuah sekrup yang diletakkan pada lubang ditengah-tengah
meja yang menghubungkan ketiga kaki sferometer. Sekrup
tersebut dilengkapi dengan pemutar sekrup dan skala putaran
atau piringan sferometer.
3) Piringan sferometer umumnya memiliki 100 skala, berbentuk
lingkaran, dan diletakkan pada sekrup. Jika sekrup diputar satu
putaran penuh, maka piringan akan naik atau turun setinggi 1
mm.
4) Skala utama berupa batang yang diletakkan pada salah satu
kaki sferometer dan dibuat sejajar dengan sekrup. Skala ini
adalah ukuran untuk membaca kenaikan sekrup yang
dipasangipiringan sferometer.
f. Dial gauge
Beberapa alat ukur menggunakan skala berupa jarum yang
dapat berputar, misalnya alat ukur yang digunakan untuk
mengukur pertabahan panjang. Dial gauge untuk mengukur
pertambahan panjang, misalnya digunakan untuk mengukur
pertambahan panjang pada sebuah batangan logam yang dipanasi.

22
Cara menggunakan dial gauge yaitu dengan meletakkan probe ukur
sehingga dapat tertekan oleh perubahan panjang benda. Kketelitian
alat ukur ditentukan berdasar hubugan antara skala putaran (dial)
dan perubahan panjang probe ukur.13

2. Alat ukur massa


Neraca
Beberapa jenis neraca yang umum digunakan dalam
eksperimen fisika adalahneraca manual, neraca pegas, neraca digital,
dan neraca ohauss. Skala pada neraca manual dan neraca pegas mudah
untuk dibaca, sedangkan digital menunjukkan angka hasil pengukuran
dalam bentuk angka. Hal peting yang perlu dilakukan dalam
menggunakan neraca adalah melakukan peneraan atau kalibrasi. Pada
saat hendak menggunakan neraca, perlu dipastikan bahwa angka yang
ditunjukkan adalah nol ketika tidak ada beban pada
piringantimbangan.
a. Neraca manual

13
Ridwan abdullah sani. (2016). Demonstrasi Dan Eksperimen Fisika, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 12

23
Neraca dua lengan Neraca manual

Neraca duduk
b. Neraca langkah
Neraca langkah atau neraca Buchart memiliki cara kerja yang juga
sederhana. Neraca ini terdiri dari sebuah wadah tempat meletakkan
benda yang akan diukur dan skala yang berupa lengkungan
seperempat lingkaran dengan psosisi vertical. Skala nol berada
pada ujung bawah. Jika tidak ada beban maka skala
menunjukkanangka nol. Jika ditempatkan benda di atas wadah
maka skala bergeser ke atas.Neraca ini umum digunakan di kantor
pos. Namun, pengukuran denganneraca ini tidak terlalu teliti.14

14
Mikrajuddin Abdullah. (2016). Fisika Dasar 1, Bandung: ITB, hal. 34

24
Cara menggunakan neracaa digital dan neraca ohauss yaitu meletakkan
beban diatas piringan timbangan, sedangkan neraca pegas dengan cara
menggantungkan beban pada pengait neraca.15

Sebuah neraca ohauss umumnya dilengkapi dengan dua atau tiga buah
lengan. Neraca yang memiliki lengan skala, pada umumnya terdiri dari
lengan 500 gram, lengan 100 gram, dengan lengan 10 gram.

3. Alat pengukur suhu


a. Termometer

15
Ridwan abdullah sani. (2016). Demonstrasi Dan Eksperimen Fisika, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 13

25
Termometer yang umumnya digunakan di laboratorium
adalah air raksa, termometer alkohol, dan termometer digital.
Termoeter dinding digunakan untuk mengetahui suhu ruangan saat
pelaksanaan praktikum. Sementara itu, termometer maksimum dan
minimum yang terjadi digunakan untuk mengetahui suhu
maksimum dan suhu minimum yang terjadi dalam suatu rentang
waktu tertentu. Pada beberapa aplikasi, dapat juga digunakan
termometer bimetal yang menggunakan skala lingkaran.16

b. Termometer alkohol

Termometer air raksa Termometer bimetal

16
Ridwan abdullah sani. (2016). Demonstrasi Dan Eksperimen Fisika, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 14

26
Termometer Dinding
Termometer air raksa dan termometer alkohol digunakan dengan
cara menyentuhkan bagian reservior pada benda atau zat yang hendak
diukur suhunya. Reservior adalah bagian yang digunakan untuk
menyimpan atau mengumpulkan cairan termometer dan berada pada
bagian paing bawah pada sebuah termometer. Ketika bagian reservior
disentuhkan pada beda panas, maka cairan termometer akan memuai dan
cairan tersebut akan naik dalam pipa kapiler. Pembacaan termometer
dilakukan setelah cairan tersebut akan naik dalam pipa kapiler. Pembacaan
termometer dilakukan setelah cairan pada pipa kapiler tidak lagi naik atau
turun.
Untuk pengukuran suhu yang sangat tinggi, dapat digunakan
termometer inframerah. Penggunaan termometer inframerah yaitu dengan
cara mengarahkan termometer ke daerah yang akan diukur suhunya,
misalnya pada sebuah tungku, kemudian menekan tombol ukur pada
termometer tersebut.17

17
Ridwan abdullah sani. (2016). Demonstrasi Dan Eksperimen Fisika, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 15

27
Termometer inframerah
4. Alat pengukuran waktu
Alat yang bias kita g
gunakan
unakan untuk mengukur waktu adalah arloji,
jam dinding, dan stopwatch. Ketelitian sebuah arloji dan jam dinding
umumnya satu detik, sedangkan stopwatch bias mencapai ketelitian 0,001
detik.

Arloji adalah penunjuk waktu yang terus bertambah tampilan


waktunya. Arloji lebih sering digunakan untuk menunjukan waktu pada
saat tertentu. Namun, dengan mencatat waktu dua peristiwa masa selang
waktu terjadinya dua peristiwa tersebut dapat ditentukan. Selang waktu
tersebut adalah selisih waktu yang ditampilkan oleh arloji.
Arloji umumnya memiliki tiga macam jarum. Yang paling pendek
adalah jarum jam, yang lebih panjang adalah jarum menit, dan yang paling
panjang adalah jarum detik. Jarum menit bergeser satu skala ketika jarum

28
detik bergeser 60 skala. Jarum jam bergeser
bergeser satu skala ketika jarum menit
bergeser 60 skala.18
Stopwatch digunakan untuk mencatat lama waktu antara dua
peristiwa. Stopwatch memiliki beberapa tombol. Tombol reset digunakan
untuk menol
menol-kal
kal tampilan. Tombol start digunakan untuk memulai
pencatatan waktu. Tombol stop digunakan untuk menghentikan
pencacahan waktu. Tombol start dan stop dapat merupakan satu rombol
atau merupakan tombol yang berbeda.
Stopwatch yang lebih mudah cara pembacaannya adalah stopwatch
digital. Catatan waktu langsung ditunjukkan oleh angka pada layar.
Stopwatchdigital sangat mudah kita dapatkan. Di mana? Yaitu di
handphone kita. Semua handphone dilengkapi dengan stopwatch.

Jam pasir juga dapat digunakan untuk mencatat selang waktu. Jam
ini terdiri dari dua buah wadah
wadah yang dihubungkan oleh pipa kecil. Contoh
jam pasir tampak pada Gambar 1.35. Material berupa butir
butir-butir seukuran
pasir diisi dalam wadah tersebut. Jika mula
mula-mula
mula semua material berisi di
wadah atas maka material akan turun perlahan
perlahan-lahan
lahan ke wadah bawah
akibat
kibat gravitasi. Waktu yang diperlukan material untuk turun seluruhnya
sudah tertentu. Ketika kita balik posisi jam maka waktu yang dibutuhkan
oleh material turun ke wadah bawah kembali sama.
Jam pasir tidak digunakan untuk mencatat sembarang waktu. Jam

18
Mikrajuddin Abdullah. (2016). Fisika Dasar 1, Bandung: ITB, hal. 37

29
pasir sudah dirancang sedemikian rupa sehingga waktu jatuh material
sudah tertentu. Jadi, yang dicatat oleh jam ini hanyalah selang waktu yang
sudah tertentu. Jam ini lebih sering digunakan dalam perlombaan yang
didasarkan atas waktu. Lama waktu yang diberikan, sesuai dengan waktu
jatuh pasir dalam jam. Pada saat lomba dimulai, juri memutar posisi jam
pasir sehingga semua pasir berada di wadah atas. Ketika semua pasir
sudah pindah ke bawah maka perlombaan dihentikan.19

E. Fungsi dan Manfaat Akan Pentingnya Pengukuran Dalam Kehidupan


Sehari-hari
Pengukuran berguna untuk membandingkan satuan dan besaran yang
baku, mengetahui ukuran suatu objek, mempermudah dalam berinteraksi
mengenai objek tsb Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-harisangat
penting. Seorang tukang jahit pakaian mengukurpanjang kain untuk dipotong
sesuai dengan pola pakaianyang akan dibuat dengan menggunakan meteran
pita.Penjual daging menimbang massa daging sesuaikebutuhan pembelinya
dengan menggunakan timbanganduduk. Seorang petani tradisional mungkin
melakukanpengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakansatuan
bata, dan tentunya alat ukur yang digunakanadalah sebuah batu bata. Tetapi
seorang sarjanamengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelosuntuk
mendapatkan satuan meter.
1. Termometer

19
Mikrajuddin Abdullah. (2016). Fisika Dasar 1, Bandung: ITB, hal. 38

30
Seperti yang diketahui manfaat termometer dalam kehidupan
sehari-hari adalah untuk mengukur suhu. Alat ukur termometer ini
merupakan alat yang digunakan sebagai pengukur berbagai macam suhu
seperti suhu ruangan, suhu air, suhu badan dan lain sebagainya. Jenis
termometer sendiri bermacam-macam tergantung penggunaan misalnya
untuk mengukur panas badan, oven, kulkas dan lainnya.
2. Neraca
Neraca atau timbangan adalah peralatan yang bermanfaat untuk
mengukur berat. Alat ukur ini banyak digunakan untuk kepentingan jual
beli seperti di pasar maupun toko, mengukur berat badan dan lain
sebagainya. Berbagai neraca memiliki kemampuan untuk mengukur
berat mulai dari ons sampai ton, tergantung dengan jenis dan peruntukan
penggunaannya.
3. Stopwatch
Alat ukur ini memiliki fungsi utama sebagai pengukur jumlah
waktu biasanya dari milidetik sampai menit. Stopwatch banyak
digunakan ketika seseorang melakukan olahraga, perlombaan atau
kegiatan lain yang membutuhkan keakuratan waktu. Contohnya seperti
mendapatkan kemenangan dari manfaat lari marathon, jumlah waktu
yang dibutuhkan berlari dapat dihitung dengan stopwatch.
4. Penggaris
Penggaris, meteran atau mistar merupakan beberapa nama alat
yang manfaatnya sama yaitu untuk mengukur panjang. Selain itu
peralatan ini juga sering digunakan untuk mendapatkan manfaat
membuat denah atau hal lain yang berhubungan dengan skala.
Perbedaannya adalah pengaplikasiannya karena dibandingkan dengan
penggaris atau mistar, meteran biasanya dimanfaatkan untuk mengukur
benda yang berukuran lebih besar.
F. Korelasi Ayat Al-quran dengan konsep besaran dan satuan surat al-hijr
ayat 19-21

31
Artinya: “Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan
padangnya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu
menurut ukuran. Dan kami telah menjadikan untuk kamu disana sarana
kehidupan, dan yang kamu sekali-kali terhadapnya bukanlah para pemberi
rezeki.”20
Tafsir Al-Misbah
Allah swt. berfirman: “Dan kami telah menciptakan dan
menghamparkan bumi sehingga menjadi luas terbentang guna mudahkan
hidup kamu, kendati kami menciptakannyabulan dan menjadikan padanya
gunung-gunung yang mantap dan kokoh agar bumi tidak berguncang
sehingga menyulitkan penghuninya dan kami tumbuhkan dan ciptakan
padanya yakni di bumi itu segala sesuatu menurut ukuran yang tepat
sesuai hikmah, kebutuhan dan kemaslahatan makhluk. Dan kami telah
menjadikan sebagai anugerah dari kami untuk kamu disana yakni di bumi
segala sarana kehidupan baik yang berupa kebutuhan pokok maupun
pelengkap, dan kami menciptakan pula makhluk-makhluk yang kamu
sekali-kali wahai yang merasa kuat di bumi terhadapnya yakni terhadap
makhluk-makhluk itu bukanlah para pemberi rezeki.21
Firmn-Nya: wa anbatnafiha min kulli syai’in mauzunin. Dan kami
tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran, dipahami oleh
sementara ulama dalam arti bahwa Allah swt. menumbuh kembangkan di
bumi ini aneka ragam tanaman untuk kelangsungan hidup dan menetapkan
bagi tiap-tiap tanaman itu masa pertumbuhan dan penuaian tertentu, sesuai

20
https://tafsirweb.com/4170-quran-surat-al-hijr-ayat-19-20.html
21
M. Quraish Shihab (2002). TAFSIR AL-MISBAH, Jakarta: Lentera Hati, hal. 108

32
dengan kuantitas dan kebutuhan makhluk hidup. Demikian juga Allah swt.
menentukan bentuknya sesuai dengan penciptaan dan habitat alamnya.
Dalam tafsir al-muntakhab, ayat ini dinilai sebagai menegaskan
suatu temuan ilmiah yang diperoleh melalui pengamatan di laboratorium,
yaitu seperti kelompok tanaman masing-masing memiliki kesamaan dilihat
dari luarnya, demikian juga sisi dalamnya. Bagian-bagian tanaman dan
sel-sel yang digunakan untuk pertumbuhan memiliki kesamaan-kesamaan
yang praktis tak berbeda. Meskipun antara satu jenis dengan lainnya dapat
dibedakan, tetapi semuanya dapat diklasifikasikan dalam satu kelompok
yang sama.
Kata ma ‘ayisy adalah bentuk jamak dari katama ‘isyah yang pada
mulanya berarti memiliki kehidupan. Makna ini kemudian beralih arti
menjadi sarana kehidupan.
Allah berfirman: wa man lastum lahu biraziqin. Dan yang kamu
sekali-kali terhadapnya bukanlah para pemberi rezeki, berbicara tentang
makhluk-makhluk ilahi yang lemah dan yang bertebaran di muka bumi ini,
baik manusia yang lemah karena tua, sakit, atau anak-anak, maupun
binatang-binatang melata yang membutuhkan bantuan manusia yang
memiliki kemampuan. Penggalan ayat ini bermaksud menggsris bawahi
bahwa Allah swt. telah menyiapkan segala sesuatu guna kenyamanan
hidup manusia di muka bumi ini. Mereka dapat bekerja, bertani,
berdagang dan sebagainya. Bahwa ada diantara penghuni bumi ini yang
masih lemah, maka itu bukan berarti bahwa yang kuat adalah yang
memberi mereka rezeki sehingga merka dapat bertahan hidup. Tetapi
sebenarnya bukan mereka yang emberi rezeki, tetapi Allah swt. bagaimana
mungkin manusia-manusia yang merasa kuat itu yang memberi mereka
rezeki, padahal mereka sendiri dianugrahi rezeki oleh Allah swt. itu semua
menunjukkan betapa kuasa Allah swt.22
Ayat 21

22
M. Quraish Shihab (2002). TAFSIR AL-MISBAH, Jakarta: Lentera Hati, hal. 109

33
Artinya: “Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi kami-lah
khazanahnya, dan kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran
yang tertentu”.23
Setelah menjelaskan bahwa segala anugerah rezeki bersumber
semata-mata dari Allah swt. dan bahwa kadar rezeki yang diterima
masing-masing berbeda-beda. Allah menegaskan bahwa dan tidak ada
sesuatu pun yang wujud di alam raya ini melainkan pada sisi kami-lah
sendiri tidak di sisi selain Allah khazanahnya, kami menciptakannya,
menguasai, dan juga membaginya sesuai dengan kehendak dan
kebijaksanaan kami. Kami tidak menurunkannya yakni menciptakan,
menganugerahkan dan memberikan makhluk kemampuan untuk
menggunakannya melainkan dengan ukuran tertentu sesuai dengan
keadaan masing-masing makhluk.24
Kata khaza’in adalah bentuk jamak dari kata khazinah yang berarti
tempat menyimpan sesuatu guna memeliharanya/ lemari.ayat ini
menibaratkan kekuasaan Allah swt. menciptakan dan mengatur segala
sesuatu seperti keadaan seseorang yang menguasai segala yang berada
dalam lemari. Dia pemilik kuncinya, yang kuasa membuka sekaligus
mengeluarkan apa yang ada didalamnnya dan membaginya untuk siapa
yang ia kehendaki.
Beberapa ulama bahwa ayat ini hanya berbicara tentang air yang
diturunkan dari langit, dengan alasan bahwa konteks ayat ini berbicara
tenteng rezeki. Akan tetapi pendapat ini kurang tepat, bukan saja karena
rezeki mencakup anugrah lahir dan batin, tetapi juga karena in min syai’

23
https://tafsirweb.com/4170-quran-surat-al-hijr-ayat-21.html
24
M. Quraish Shihab (2002). TAFSIR AL-MISBAH, Jakarta: Lentera Hati, hal. 110

34
yaitu tidak ada sesuatu pun merupakan redaksi yang bersifat umum,
mencakup segala sesuatu. Ada juga yang memahaminya dalam arti unsur-
unsur yang berbeda dan dari perpaduannya terjadi atau tercipta sesuatu.
Allah swt. telah menyediakan ciptaannya di alam raya ini dalam jumlah
yang sangat besar dan tidak akan habis. Dan faktor yang merupakan unsur-
unsur mutlak bagi kehidupan makhluk, seperti udara, cahaya, kehangatan,
dan lain-lain. Semua itu telah diciptakan Allah swt. dan semata-mata
berada dalam kekuasaan dan wewenangnya, dan hal-hal tersebut demikian
melimpah, tetapi karena rahmatnya kepada makhluk, maka dia tidak
menurunkannya kecuali dalam kadar tertentu.
Menurut Sayyid Quthub, makna kata khaza’in Allah semakin jelas
setelah manusia mengetahui ciri unsur-unsur alam raya dan pembentukan
kompone-komponennya. Khaza’in air yang pokok misalnya, adalah
bagian-bagian kecil dari hidrogen dan oksigen, dan bahwa bagian dari
khaza’in rezeki pada tumbuhan yang berwarna hijau adalah cahaya yang
dipancarkan matahari dan sebagainya. Hal yang serupa dengan ini banyak
sekali yang menjelaskan makna khaza’in Allah. Itu yang telah diketahui
manusia, tetapi betapa pun banyak yang telah terungkap ia sebenarya
sedikit bahkan sedikit sekali jika dibandingkan dengan apa yang berada di
sisi Allah swt.
Hakikat yang dikemukakan walaupun benar adanya, tetapi
memahami ayat tersebut demikian, masih juga membatasi redaksi yang
bersifat umum itu. Karena dalam memahaminya cenderung dalam
pengertian yang umum mencakup segala anugerah Allah swt. yang
diberikannya baik kepada jenis makhluk maupun kepada setiap individu.
Allah swt. Berfirman yang artinya: “jikalau Allah melapangkan
rezeki bagi hamba-hambanya, tentulah meraka akan melampaui batas di
bumi, tetapi Allah menurunkan sesuai kadar yang dikehendaki nya.
Sesungguhnya ia maha mengetahui (keadaan) hamba-hambanya lagi maha
melihat.” ( QS. As-Syura [42]: 27).

35
Seperti diisyaratkan diatas, pengertian ayat ini tidak hanya terbatas
pada hal-hal yang bersifat material, tetapi juga bersifat immaterial. Karena
itu dapat juga dikatakan bahwa tidak ada ketenangan batin atau keresahan
dan musibah yang menimpa manusia kecuali sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan Allah swt. dan sejalan dengan kebijaksanaannya.25
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Tidak ada sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan hewan-
hewan kecuali Kami berkuasa mengadakannya dan membuat manusia
memanfaatkannya. Kami tidak mengadakan apa yang Kami adakan dari
semua itu kecuali dengan kadar yang ditentukan sesuai dengan tuntutan
hikmah dan kehendak Kami.
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan
Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
‫َﻰ ٍءإِ ﱠﻻ ِﻋﻨ َﺪﻧَﺎﺧَ ﺰَ آﺋِﻨُﮫُۥ‬
ْ ‫( َوإِﻧ ﱢﻤﻨﺸ‬Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi
Kami-lah khazanahnya) Yakni segala kekayaan berada dalam kekuasaan
dan kepemilikan Allah, Allah menjadikannya dari keadaan tidak ada
menjadi ada sesuai dengan takaran yang Dia kehendaki.
ٍ ُ‫َر ﱠﻣ ْﻌﻠ‬
‫ﻮم‬ ٍ ‫(و َﻣﺎﻧُﻨ ﱢَﺰﻟُ ٓﮫُۥ ِإ ﱠﻻ ِﺑﻘَﺪ‬dan
َ Kami tidak menurunkannya melainkan dengan
ukuran yang tertentu) Yakni Kami menurunkan atau menciptakannya dari
langit ke bumi bagi para makhluk sesuai dengan kebutuhan makhluk-
makhluk itu.
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman
Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
Tidak ada sesuatupun, baik itu rizki atau kemanfaatan melainkan
itu semua dari sisi Kami-lah gudang rizki. Kami Maha Kuasa menurunkan
dan mengadakannya dari ketidakadaan. Kami tidak menurunkannya
melainkan dengan ukuran yang tertentu, sesuai kebutuhan para hamba dan
kesesuaian hikmah yang diturunkan.

25
M. Quraish Shihab (2002). TAFSIR AL-MISBAH, Jakarta: Lentera Hati, hal. 110

36
G. Soal dan Pembahasan26
1. Besaran di bawah ini yang bukan merupakan besaran turunan adalah..
a. Momentum
b. Gaya
c. Kecepatan
d. Massa
e. volume
Pembahasan:
Besaran yang bukan merupakan besaran turunan adalah besaran
pokok. Diantara besaran-besaran di atas yang merupakan besaran
pokok adalah massa.
Jawaban: D
2. Diantara besaran di bawah ini yang termasuk besaran turunan adalah...
a. Kuat arus, massa, dan gaya
b. Suhu, massa, dan volume
c. Waktu, momentum, dan percepatan
d. Usaha, momentum, dan percepatan
e. Kecepatan, suhu, dan jumlah zat
Pembahasan:
Besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari besaran
pokok. Besaran pokok ada 7 yaitu, panjang, massa, suhu, kuat arus,
intensitas cahaya, dan jumlah partikel. Jadi, yang termasuk besaran
turunan adalah usaha, mometum, percepatan.
Jawaban: D
3. Satuan tekanan dalam SI adalah..
a. Atmosfer
b. Pascal
c. cmHg
d. newton

26
Rully Bramasti, Eko Sujatmiko (2012). BANK SOAL FISIKA SMA/MA, Surakarta: Askara Sinergi
Media, hal. 5-13

37
e. mmHg
Pembahasan:
satuan tekan dalam SI adalah pascal (Pa) = kg
Jawaban: B
4. Satuan dari besaran kecepatan, suhu, dan gaya menurut sistem satuan
SI adalah...
a. m/s, celcius, dan joule
b. m/s, kelvin, dan joule
c. m/s, farenheit, dan newton
d. m/s, kelvin, dan newton
e. m/s, kelvin dan joul
Pembahasan:

Satuan kecepatan =

Satuan suhu = kelvin


Satuan gaya = satuan massa × satuan percepatan
= kg m/s
= newton
Jawaban: D
5. Satuan dari besaran percepatan dan daya menurut SI adalah...
a. m/s2 dan J/S
b. m/s2 dan watt
c. m/s2 dan fahrenheit
d. m/s2 dan J.S
e. m/dt dan J/S
Pembahasan:
Percepatan =
/
=
= m/s2

Daya =

= J/S

38
= watt
Jawaban: B
6. Dari pasangan besaran berikut yang setara adalah...
a. Gaya dan tekanan
b. Gaya dan impuls
c. Tekanan dan mometum
d. Momentum dan daya
e. Momentum dan impuls
Pembahasan:
Dua buah besaran dikatakan setara jika keduanya memiliki dimensi
yang sama dan keduanya termasuk besaran skalar atau besaran vektor.
Dari dari pasangan besaran di atas, pasangan besaran yang setara
adalah momentum dan impuls. Karena memilki dimensi yang sama
yaitu MLT-1
Jawaban: E
7. Di bawah ini yang merupakan satuan besaran pokok dalam sitem
standar internasional adalah...
a. Kilogram dan watt
b. Kilogram dan celcius
c. Meter dan detik
d. Meter dan celcius
e. Celcius dan watt
Pembahasan:
Besaran pokok Satuan
Panjang Meter
Massa Kilogram
Waktu Sekon
Suhu Kelvin
Kuat arus Ampere
Intensitas cahaya Mol

39
Jumlah zat Candela
Satuan yang sesuai SI untuk besaran pokok adalah meter dan detik.
Jawaban: C
8. Besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah...
a. Kecepatan
b. Percepatan
c. Laju
d. Perpindahan
e. Momentum
Pembahasan:
Diantara besaran diatas yang merupakan besaran skalar adalah laju
Jawaban: C
9. Berikut ini yang merupakan besaran vektor adalah..
a. Laju
b. Panjang
c. Massa
d. Perpindahan
e. Suhu
Pembahasan:
Diantara besaran diatas yang merupakan besaran vektor adalah
perpindahan
Jawaban: D
10. Dua buah vektor masing-masing 10 satuan dan 5 satuan. Vektor
tersebut satu sama lainnya tegak lurus, maka hasil perkalian titiknya
adalah...
a. 0
b. 15 satuan
c. 25 satuan
d. 40 satuan
e. 50 satuan
Pembahasan:

40
Misalkan A = 10 satuan; B = 5 satuan, dan = 90°
A.B = AB cos
= (10) (5) cos 90°
= 50 (0)
=0
Jawaban: A

41
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah
ditetapkan terlebih dahulu. Misalnya besaran panjang, waktu dan
massa. Ini merupakan besaran-besaran yan penting dalam fisika.
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa
besaran pokok. Satuan besaran turunan bergantung pada satuan
besaran pokok.Besaran vektor merupakan suatu konsep fisika yang
tidak dapat dipisahkan dengan arah dan dapat dientukan secara
lengkap hanya jika besar (magnitudo) dan arahnya diketahui.Skalar
adalah besaran yang mempunyai besar tetapi tanpa arah, seperti
massa, panjang, waktu, suhu dan sebarang bilangan riil.
Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh
negara dan berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan
perdagangan antarnegara. Kamu dapat membayangkan betapa
kacaunya perdagangan apabila tidak ada satuan standar, misalnya
satu kilogram dan satu meter kubik.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu
besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai
satuan.
Jenis-jenis alat ukur dibagi menjadi empat yaitu alat ukur
panjang, alat ukur massa, alat ukur suhu, dan alat ukur waktu.
Pengukuran berguna untuk membandingkan satuan dan
besaran yang baku, mengetahui ukuran suatu objek, mempermudah
dalam berinteraksi mengenai objek tsb

42
DAFTAR ISI

Astuti salim, suryani taib. Juli 2018. Fisika Dasar 1, Yogyakarta: CV Budi
Utama.
Muhammad farchani rosyid. 2015. Fisika Dasar jilid 1: Mekanika, Yogyakarta:
Periuk.
Frederick J. Bueche, Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas, Jakarta: Erlangga.
Murray R. Spiegel. 1999. Analisis Vektor dan Suatu Pengantar Analisis Tensor
(Versi SI/Metrik), Jakarta: Erlangga.
Muhammad farchani rosyid. 2015. Fisika Dasar jilid 1: Mekanika, Yogyakarta:
Periuk.
Ridwan abdullah sani. 2016. Demonstrasi Dan Eksperimen Fisika, Jakarta: Bumi
Aksara.
Mikrajuddin Abdullah. 2016. Fisika Dasar 1, Bandung: ITB.
M. Quraish Shihab 2002. TAFSIR AL-MISBAH, Jakarta: Lentera Hat.
Rully Bramasti, Eko Sujatmiko 2012. BANK SOAL FISIKA SMA/MA,
Surakarta: Askara Sinergi Media.

43
Link youtube presentasi:
https://youtu.be/eugg1fyrOuY
Link youtube pendukung materi:
https://youtu.be/bQUzRPaVmrI

44

Anda mungkin juga menyukai