Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KIMIA DASAR II

"BESARAN DAN SATUAN SISTEM SATUAN INTERNASIONAL"


DOSEN PENGAMPU:
DEWI PUTRI YUNIARTI ST,MT

DISUSUN OLEH:
Nama: Rama Herda Andesra
Nama: Pujianto
Nama: Muhammad Hadit Hardiansyah
Nama: Tarmisi

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS TAMANSISWA PALEMBANG
2023
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR........................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................…...ii

BABI. PENDAHULUAN.............................................................….1
A.1  Latar Belakang ....................................................……….........1
B.2  Rumusan Masalah ....................................................………...1
C.3 Tujuan .......................................................................…………...1

BAB II.PEMBAHASAN..................................................…………......2
D.1 Besaran .....................................................................………….2
E.2 Dimensi ......................................................................………….2
F.3  Satuan Sistem Internasional .......................................……...2
G.4 Satuan ........................................................................………...2
H.5 Angka Penting ...........................................................…….....2

BAB III. PENUTUP..........................................................……….......3


I.1 Kesimpulan ..............................................................……….......3
J.2 Saran .........................................................................……........3
Besaran Pokok Satuan MKS Satuan CGS
Massa kilogram (kg) gram (g)

Panjang meter (m) centimeter (cm)

Waktu sekon (s) sekon (s)

Kuat Arus ampere (A) statampere (statA)

Suhu kelvin (K) kelvin (K)

Intensitas Cahaya candela (Cd) candela (Cd)

Jumlah Zat kilomole (mol) mol

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas


berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah
"Besaran dan Satuan Sistem Satuan Internasional" untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia Dasar II.
Kami  menyadari bahwa makalah  ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat menginginkan 
masukan dan saran dari Ibu, selaku dosen Mata Kuliah Kimia
Dasar ll, demi penyempurnaan tugas ini ke arah yang lebih baik
lagi.
Pada kesempatan ini juga, kami ingin mengucapkan rasa
terima kasih kepada Ibu dan teman-teman yang telah banyak
membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap agar makalah  ini dapat
bermanfaat bagi kami dan pembaca lainnya dalam proses
pembelajaran dikemudian hari.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur,
misalnya panjang benda, massa benda, lamanya waktu lari
mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran. Pada sebuah
buku, Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter.
sentimeter disebut satuan dari besaran panjang. Massa buku
sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran
massa. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah
mendahuluinya.
Dimasyarakat kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan
yang tidak standar atau tidak baku, misalnya satuan panjang
dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena
tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda.
Oleh karena alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan
penelitian besar-besaran yaitu General Conference on Weights
and Measures of the International Academy of Science pada
tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran
yang disebut sebagai besaran pokok.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud besaran ?
2.      Bagaimana dimensi dalam besaran pokok dan
besaran turunan ?
3.      Bagaimana sisten satuan Internasional ?
4.      Apa yang dimaksud satuan ?
5.      Apa yang dimaksud angka penting ?

C. Tujuan
·         Mahasiswa dapat menetukan besaran – besaran
dalam fisika,  baik besaran dasar dan besaran turunan.
·         Mahasiswa dapat menuliskan dimensi dari besaran
dasar dan besaran turunan.
·         Mahasiswa dapat menentukan satuan dari setiap
besaran fisika, baik besaran dasar maupun besaran
turunan.
·         Mahasiswa Dapat menggunakan aturan angka
penting dalam perhitungan hasil pengukuran.

BAB II
PEMBAHASAN

D. BESARAN
Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka dan nilai yang memiliki satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat
dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
1. dapat diukur atau dihitung
2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. mempunyai satuan
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi
maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat
dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran.
Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya.
Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran
fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari
penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi
alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika
adalah Jumlah.
Dalam fisika besaran ada dua yaitu besaran pokok dan besaran
turunan.
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah
ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran
lain.
Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang
(m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A),
Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok
mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran
langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan
ditetapkan terlebih dahulu.
1. Panjang
Satuan Panjang = Meter (M)
Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi
jarak dari kutub utara sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta
bagian yang sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3 batang
platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui
bahwa pengukuran jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat,
maka pada 1960 standar ini ditinggalkan. Saat ini 1 meter
didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang
hampa selama 1/299792458 detik
2.Waktu
 Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari
waktu satu hari, namun karena rotasi bumi tidak konstan, maka
definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun 1900.
pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang
waktu dari 9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan
karena transisi 2 atom cesium – 133 pada ground state.
3.Massa
 Satuan Massa = Kilogram (kg)
pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa
air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik.
Namun kemudian ditemukan bahwa volume air yang diukur
ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini
ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat
dari lempeng platina dan 10% indium pada ruang hampa di
dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya satuan standar
yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan
ketelitian mencapai 1/108part, namun metalurgi abad 19 belum
baik, sehingga ketidakmurnian pada logam menyebabkan
kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya.
4. Arus listrik
Satuan Arus Listrik = Ampere (A)
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang
magnet akan berada di sekeliling kabel. Ampere didefinisikan
pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus
listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua
kabel dengan panjang tak terhingga dengan circular cross
section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1
meter pada ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107
newton per meter.
5.Suhu atau Temperature
Satuan Suhu atau temperature Termodinamis = Kelvin (K)
Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air,
yaitu posisi titik tripel air (suhu dimana 3 fase air berada
bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin, kemudian
nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin
didefiniskan sebagai 1/273.16 dari temperature titik tripel air.
6. Jumlah Zat
satuan Jumlah Zat = Mol (Mol)
mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan
kependekan dari “gram-molecule”.1 Mol adalah jumlah zat yang
mengandung zat elementer sebanyak atom yang terdapat pada
0.012 kg karbon – 12. saat istilah mol digunakan, zat
elementernya harus dispesifikasikan, mungkin atom, molekul,
electron, atau partikel lain.
Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom
dalam 12 gram karbon 12. bilangan ini disebut bilangan
Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023
7. Intensitas Cahaya
satuan Intensitas Cahaya = Candela (C)
Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan
brightness (keterangan) dari suatu cahaya. Sebelumnya, lilin
dan bola lampu pijar digunakan sebagai standar. Standar yang
digunakan saat ini adalah sumber cahaya monokromatik(satu
warna), biasanya dihasilkan oleh laser, dan suatu alat bernama
radiometer digunakan untuk mengukur panas yang ditimbulkan
saat cahaya tersebut diserap.1 candela adalah intensitas
cahaya pada arah yang ditentukan, dari suatu sumber yang
memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x
1012 per detik, dan memiliki intensitas radian pada arah
tersebut sebesar (1/683) watt per steradian.
Berikut ini 2 macam besaran pokokn tak berdimensi :
1. Sudut Datar
Satuannya Radian
2. Sudut Ruang
Satuannya Steradian

b. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran  yang satuannya diturunkan
dari besaran pokok. Jika suatu besaran turunan merupakan
perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga
merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga
berlaku didalam satuan besaran turunan yang merupakan
pembagian besaran pokok. Besaran turunan mempunyai ciri
khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan
tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan
diturunkan dari besaran pokok.

E. Dimensi
Definisi Dimensi adalah cara untuk menyusun suatu
besaran yang susunannya berdasarkan besaran pokok dengan
menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan
dalam kurung siku.
Contoh :  Dimensi dari besaran pokok panjang dengan satuan
meter adalah  [L], dimensi dari besaran pokok Massa dengan
satuan kg adalah [M]. Untuk menuliskan dimensi dari besaran
turunan dapat anda  lihat sebagai berikut :
a)      Massa jenis ((ρ) memiliki satuan   kg/m³ dengan dimensi
= [M]/[L]³  ditulis  [M][L]-³
b)      Kecepatan (v)  adalah perubahan posisi benda
(perpindahan) tiap satuan waktu mempunyai satuan m/s 
dengan dimensi  =  L/T  ditulis  LT-¹
c)      Percepatan (a) adalah perubahan kecepatan tiap satuan
waktu, mempunyai satuan m/s² dengan dimensi = L/T²
ditulis LT-²
Kegunaan Dimensi :
1.      Membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak.
2.      Menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin
benar..
3.      Menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika
kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-
besaran fisis lainnya diketahui
F. Sistem Satuan Internasional
Sistem Satuan Internasional (nama aslinya dalam bahasa
Perancis: Système International d'Unités atau SI) adalah bentuk
modern dari sistem metrik dan saat ini menjadi sistem
pengukuran yang paling umum digunakan. Sistem ini terdiri dari
sebuah sistem satuan pengukuran yang koheren terdiri dari 7
satuan dasar. Sistem ini mendefinisikan 22 satuan, dan lebih
banyak lagi satuan turunan. Sistem ini juga memunculkan satu
set terdiri dari 20 prefiks pada nama dan simbol satuan yang
dapat digunakan untuk perkalian dan pembagian satuan.
Sistem ini dipulikasikan pada tahun 1960 sebagai hasil
dari inisiatif yang dimulai tahun 1948. Pada awalnya sistem ini
merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter), massa
(kilogram), dan waktu (detik/sekon). SI ditujukan menjadi
sistem yang berkembang, maka prefiks dan satuan dibuat dan
definisi satuan dimodifikasi melalui persetujuan internasional
seiring teknologi pengukuran berkembang dan presisi
pengukuran meningkat. Konferensi Umum tentang Berat dan
Pengukuran (General Conferences on Weights and Measures,
CGPM) ke-24 dan 25 tahun 2011 and 2014, misalnya,
mendiskusikan proposal untuk mengubah definisi kilogram,
menghubungkannya ke invarian alam daripada massa sebuah
artefak, sehingga memastikan stabilitas jangka panjang.
Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2
satuan tanpa dimensi. Selain itu, dalam sistem SI terdapat
standar awalan-awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk
penggandaan atau menurunkan satuan-satuan yang lain.

G. SATUAN
Satuan adalah sebagai pembanding dalam suatu pengukuran
besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing,
tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai
satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda
kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada
hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai
satuan Newton dan Berat(w) mempunyai satuan Newton.
Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran
ini sama yaitu besaran turunan gaya.
Satuan yang diturunkan dari satuan dasar SI
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati
pemakaiannya secara internasional tau disebut dengan satuan
internasional (SI). Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)

Tabel Satuan Baku


b. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara
internasional dan hanya digunakan pada suatu wilayah tertentu.
Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.

H. Angka Penting
Dalam kegiatan mengukur dengan menggunakan alat ukur
seperti jangka sorong misalnya, anda tentu akan memperoleh
hasil pengukuran berupa angka-angka. Sebagai contoh, saat
anda mengukur diameter tabung, anda mempeoleh angka 3,24
cm.  Maka angka 3 dan 2 merupakan angka pasti dan angka 4
merupakan angka taksiran sesuai ketelitian alat ukur. Angka
pasti atau eksak merupakan angka hasil pengukuran yang tidak
diragukan nilainya. Angka taksiran merupakan angka hasil
pengukuran yang masih diragukan nilainya. Semua angka hasil
pengukuran merupakan Angka Penting. Jadi Angka penting
terdiri dari angka pasti yang terbaca pada skala alat ukur dan
angka taksiran ( perkiraan) yang sesuai dengan tingkat
ketelitian alat ukur yang digunakan. Oleh karena itu, jumlah
angka penting hasil pengukuran yang dilakukan dengan
menggunakan Mistar, jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup
tentunya akan berbeda, sesuai dengan tingkat ketelitian masing
-masing alat ukur tersebut.
Aturan menentukan jumlah Angka Penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.  Contoh :
hasil pengukuran panjang pensil adalah 21,4 cm. maka jumlah
angka pentingnya memiliki 3 angka penting
2. Semua angka   nol yang terletak diantara bukan angka nol,
adalah angka penting. Contoh : Hasil menimbang sebuah
mangga,  adalah 507,09 gram. Jumlah angka pentingnya 
adalah 5 angka penting.
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka dan nilai yang memiliki satuan. Dari pengertian
tersebut , jadi besaran dan satuan mempunyai keterkaitan.
Sedangkan satuan diartikan sebagai pembanding dalam suatu
pengukuran besaran. Selain mempunyai keterkaitan dengan
satuan, besaran juga mempunyai keterkaitan dengan dimens.
Karena dimensi diartikan cara untuk menyusun suatu besaran
yang susunannya berdasarkan besaran pokok dengan
menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan
dalam kurung siku. Angka penting merupakan semua angka
hasil pengukuran .

J. Saran
Kita harus mempelajari besaran dan sistem satuan karena
tanpa kita sadari besaran dan sistem satuan tersebut ada
dalam kehidupan kita sehari-hari, jadi kita dapat
mengaplikasikannya dalam kegitan kita.

Anda mungkin juga menyukai