Di Susun Oleh :
3. Faisal Hasan
4. Firman Pujianto
2020/2021
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Besaran dan
Satuan”, suatu materi yang seringkali dibahas dalam pelajaran Fisika.
Dimana tujuan kami membuat makalah berisikan tema tersebut adalah untuk
memperdalam pengertian serta pemahaman kami khususnya serta masyarakat
umumnya yang akan membaca makalah yang kami susun ini. Dimana makalah ini
menjadi tugas kami sebagai mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Fisika
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….ii
BAB I
1.3. TUJUAN………………………………………………………….……………1
1.4. MANFAAT……………………………………………………….……………1
BAB II
2.1. BESARAN……………………………………………………………………..2
2.2. DIMENSI……………………………………………………………………....6
2.3. SATUAN……………………………………………………………………....6
BAB III
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………….9
3.2. Saran……………………………………………………………………….…..9
DAFTAR PUSTAKA…..............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Fisika Dasar kami juga untuk
mendalami materi Besaran dan Satuan yang kami pelajari dalam matakuliah Fisika
Dasar.
1.3. TUJUAN
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun untuk tujuan
mengetahui :
c) Sistem satuan
d) Dimensi
e) Angka penting
f) Pengukuran
1.4. MANFAAT
Manfaat dari membaca makalah ini tentu saja dapat mengenal dan mengerti
lebih jauh mengenai Besaran dan Satuan.
1
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1. BESARAN
Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan
nilai yang memiliki satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu
dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
3. Mempunyai satuan
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak
dapat dikatakan sebagai besaran. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat
dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
a)Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari
pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa
merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
b)Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini
tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran
non fisika adalah Jumlah.
Dalam fisika besaran ada dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain.
Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg),
Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat
(mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran
langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih
dahulu.
2
Gambar 2.1 Tabel Besaran Pokok
a) Panjang
Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari kutub utara
sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya diproduksi menjadi
3 batang platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui bahwa
pengukuran jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960 standar ini
ditinggalkan. Saat ini 1 meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada
ruang hampa selama 1/299792458 detik
b) Waktu
Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari, namun
karena rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747
dari tahun 1900. pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang waktu
dari 9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2 atom cesium –
133 pada ground state.
c) Massa
3
Pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa air pada 4 derajat celcius yang
menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemukan bahwa volume air yang
diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini ditinggalkan pada
1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina
dan 10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya
satuan standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan
ketelitian mencapai 1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga
ketidakmurnian pada logam menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap
tahunnya.
d) Arus listrik
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di
sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua
kabel yang berarus listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang
tak terhingga dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan
dengan jarak 1 meter pada ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per
meter.
Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel air
(suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin,
kemudian nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan
sebagai 1/273.16 dari temperature titik tripel air.
f) Jumlah Zat
Mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan dari
“gram-molecule”.1 Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak
atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. saat istilah mol digunakan, zat
4
elementernya harus dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau partikel
lain.
Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12.
bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023.
g) Intensitas Cahaya
a) Sudut Datar
Satuannya Radian.
b) Sudut Ruang
Satuannya Steradian.
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Jika
suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan
itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam
satuan besaran turunan yang merupakan pembagian besaran pokok. Besaran turunan
mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak
langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
5
Gambar 2.2 Tabel Besaran Turunan
2.2. DIMENSI
Definisi Dimensi adalah cara untuk menyusun suatu besaran yang susunannya
berdasarkan besaran pokok dengan menggunakan lambang / huruf tertentu yang
ditempatkan dalam kurung siku.
Contoh : Dimensi dari besaran pokok panjang dengan satuan meter adalah [L],
dimensi dari besaran pokok Massa dengan satuan kg adalah [M]. Untuk menuliskan
dimensi dari besaran turunan dapat anda lihat sebagai berikut :
a) Massa jenis ((ρ) memiliki satuan kg/m³ dengan dimensi = [M]/[L]³ ditulis
[M][L]-³
Kegunaan Dimensi :
6
c) Menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis
tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui
2.3. SATUAN
Satuan adalah sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda
mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian
mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai
contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat(w) mempunyai satuan
Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama
yaitu besaran turunan gaya.
Sistem ini dipulikasikan pada tahun 1960 sebagai hasil dari inisiatif yang dimulai
tahun 1948. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu panjang (meter),
massa (kilogram), dan waktu (detik/sekon). SI ditujukan menjadi sistem yang
berkembang, maka prefiks dan satuan dibuat dan definisi satuan dimodifikasi melalui
persetujuan internasional seiring teknologi pengukuran berkembang dan presisi
pengukuran meningkat. Konferensi Umum tentang Berat dan Pengukuran (General
Conferences on Weights and Measures, CGPM) ke-24 dan 25 tahun 2011 and 2014,
misalnya, mendiskusikan proposal untuk mengubah definisi kilogram,
menghubungkannya ke invarian alam daripada massa sebuah artefak, sehingga
memastikan stabilitas jangka panjang.
Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain
itu, dalam sistem SI terdapat standar awalan-awalan (prefix) yang dapat digunakan
untuk penggandaan atau menurunkan satuan-satuan yang lain.
7
2.3.1. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh: meter, kilogram,
dan detik.
Satuan tidak baku umumnya banyak digunakan pada zaman dahulu dimana sistem
satuan modern blm dibuat. Ada banyak sekali satuan tidak baku yang digunakan,
dantaranya adalah sebagai berikut
a) Jengkal
Definisi 1 jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk ketika
direntangkan
b) Depa
Definisi 1 depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari
tengah tangan kanan jika kedua lengan direntangkan
c) Kilan
Definisi 1 kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking ketika
telapak tangan direntangkan
d) Hasta
Definisi 1 cubit adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika
direntangkan
e) Tumbak
Tumbak adalah satuan luas tanah yang digunakan di daerah Jawa Barat. 1 tumbak
setara dengan 14 meter persegi
8
2.4. ANGKA PENTING
Dalam kegiatan mengukur dengan menggunakan alat ukur seperti jangka sorong
misalnya, anda tentu akan memperoleh hasil pengukuran berupa angka-angka.
Sebagai contoh, saat anda mengukur diameter tabung, anda mempeoleh angka 3,24
cm. Maka angka 3 dan 2 merupakan angka pasti dan angka 4 merupakan angka
taksiran sesuai ketelitian alat ukur. Angka pasti atau eksak merupakan angka hasil
pengukuran yang tidak diragukan nilainya. Angka taksiran merupakan angka hasil
pengukuran yang masih diragukan nilainya. Semua angka hasil pengukuran
merupakan Angka Penting. Jadi Angka penting terdiri dari angka pasti yang terbaca
pada skala alat ukur dan angka taksiran ( perkiraan) yang sesuai dengan tingkat
ketelitian alat ukur yang digunakan. Oleh karena itu, jumlah angka penting hasil
pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan Mistar, jangka Sorong dan
Mikrometer Sekrup tentunya akan berbeda, sesuai dengan tingkat ketelitian masing-
masing alat ukur tersebut.
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : hasil pengukuran panjang
pensil adalah 21,4 cm. maka jumlah angka pentingnya memiliki 3 angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan angka nol, adalah angka penting.
Contoh : Hasil menimbang sebuah mangga, adalah 507,09 gram. Jumlah angka
pentingnya adalah 5 angka penting.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilai yang
memiliki satuan. Dari pengertian tersebut , jadi besaran dan satuan mempunyai
keterkaitan. Sedangkan satuan diartikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran
besaran. Selain mempunyai keterkaitan dengan satuan, besaran juga mempunyai
keterkaitan dengan dimens. Karena dimensi diartikan cara untuk menyusun suatu
besaran yang susunannya berdasarkan besaran pokok dengan menggunakan
lambang / huruf tertentu yang ditempatkan dalam kurung siku. Angka penting
merupakan semua angka hasil pengukuran .
3.2. Saran
Kita harus mempelajari besaran dan sistem satuan karena tanpa kita sadari besaran
dan sistem satuan tersebut ada dalam kehidupan kita sehari-hari, jadi kita dapat
mengaplikasikannya dalam kegitan kita.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-i-pengukuran/
https://fisikamemangasyik.wordpress.com/fisika-1/besaran-dan-satuan/g-angka-
penting/
http://www.sridianti.com/satuan-baku-dan-tidak-baku.html
https://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-i-pengukuran/
http://sitiyulianti10.blogspot.co.id/2016/09/makalah-besaran-dan-sistem-satuan.html
11