Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BESARAN

Kelompok 1

Anita Awali

Ahmad Husain

Celsi Olivia Thalib

Feyika Nafizah Hasan

Fitria Odesamba

Ibrahim Saleh

Putri Hazria Laiya

Yulanda Akulu

KELAS X3

SMA NEGERI 1 BONE PANTAI


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Besaran" mata
pelajaran Fisika.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Gorontalo, Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Besaran....................................................................................................................2
2.2 Besaran Fisika............................................................................................................................2
2.3 Pengertian Satuan......................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................................5
PENUTUP..................................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Besaran fisika adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur. Panjang,
massa, lama waktu pertandingan bola, suhu udara, kekerasan benda, kecepatan mobil,
terang cahaya, energi yang tersimpan dalam bensin, arus listrik yang mengalir dalam
kabel, tegangan listrik PLN, daya listrik lampu ruangan, dan massa jenis air adalah
contoh sifat-sifat benda yang dapat dikur. Maka semuanya merupakan besaran fisika. Jika
didaftar, jumlah besaran fisika yang ada saat ini sangat banyak.
Namun, dari besaran yang banyak tersebut, ternyata satu besaran dapat diperoleh
dari besaran-besaran fisika yang lainya. Contohnya, besaran massa jenis dapat diperoleh
dari besaran massa dan volum. Massa jenis adalah hasil bagi massa dengan volum.
Besaran gaya dapat diperoleh dari besaran massa dan percepatan, di mana gaya adalah
hasil perkalian massa dan percepatan. Besaran volum dapat diperoleh dari pengukuran
tiga besaran panjang (panjang, lebar, dan tinggi).
Karena adanya hubungan antar besaran-besaran tersebut, tentulah ada sekelompok
besaran fisika saja yang lebih mendasar dan semua besaran fisika lainnya (yang sangat
banyak tersebut) dapat diturunkan dari besaran dalam kelompok tersebut. Kelompok
besaran yang mendasar inilah yang harus ditentukan. Kelompok besaran ini selanjutknya
dinamakan besaran pokok. Berdasarkan sejumlah pertemuan para ahli fisika seluruh
dunia, akhirnya ditetapkan tujuh besaran pokok dalam fisika.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan besaran?
2. Apa saja besaran – besaran fisika?
3. Apa yang dimaksud satuan?
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian besaran
3. Untuk mengetahui besaran-besaran fisika
4. Untuk mengetahui pengertian satuan

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Besaran
Besaran fisika adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur. Panjang, massa, lama
waktu pertandingan bola, suhu udara, kekerasan benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi
yang tersimpan dalam bensin, arus listrik yang mengalir dalam kabel, tegangan listrik PLN, daya
listrik lampu ruangan, dan massa jenis air adalah contoh sifat-sifat benda yang dapat dikur. Maka
semuanya merupakan besaran fisika. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka, sedangkan satuan adalah ukuran suatu besaran.
2.2 Besaran Fisika
Banyak besaran-besaran dalam fisika. Akan tetapi, secara umum, besaran dikelompokkan
menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Untuk lebih memahaminya, pelajari
bahasan-bahasan berikut ini.
a) Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
bergantung pada besaran lainnya. Terdapat tujuh besaran pokok yang telah ditetapkan, yakni
massa, waktu, panjang, kuat arus listrik, temperatur, intensitas cahaya, dan jumlah zat.
Selain itu, terdapat dua besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi, yakni sudut datar
dan sudut ruang (tiga dimensi). Satuan dan lambang satuan dari besaran pokok dapat Anda
lihat pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3 berikut.

2
b) Besaran Turanan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok. Sebagai
contoh, volume sebuah balok adalah panjang × lebar × tinggi. Panjang, lebar, dan tinggi adalah
besaran pokok yang sama. Dengan kata lain, volume diturunkan dari tiga besaran pokok yang
sama, yakni panjang. Contoh lain adalah kelajuan, yakni jarak dibagi waktu. Kelajuan diturunkan
dari dua besaran pokok yang berbeda, yakni panjang (jarak) dan waktu. Selain memiliki satuan
yang diturunkan dari satuan besaran pokok, besaran turunan juga ada yang memiliki nama satuan
tersendiri. Beberapa contoh besaran turunan dan satuannya ditampilkan pada Tabel 1.4.

2.3

Pengertian Satuan
Untuk menyeragamkan penggunaan satuan di seluruh dunia, pada Konferensi Umum Berat dan
Pengukuran ke-14 tahun 1971 ditetapkan satuan internasional untuk tujuh besaran pokok. Satuan tersebut
selanjutnya dinamakan satuan SI (Le Systeme Internationale). Satuan SI untuk tujuh besaran pokok
tampak pada Tabel 1.5.
Setelah para ahli menetapkan satuan SI
untuk besaran-besaran pokok, yang harus
dilakukan selanjutnya adalah menentukan nilai
untuk tiap satuan tersebut. Berapa nilai satu
kilogram tersebut? Berapa panjangkah satu
meter? Berapa lamakah satu sekon? Penetapan
ini pun ditentukan dalam Konferensi Umum
Berat dan Ukuran para ahli seluruh dunia.
Khusus untuk satuan massa, panjang, dan
waktu, nilai satuan yang telah ditetapkan
hingga saat ini sebagai berikut.

3
Satuan sebagai hasil pengukuran yang berbeda dan hanya digunakan di wilayah tertentu disebut
satuan tidak baku. Untuk memenuhi kebutuhan tentang adanya kesamaan hasil pengukuran, para ahli
pada onference Generate des Poids el Measure (CGPM) menyeragamkan sistem satuan yang dikenal
sebagai Sistem Internasional (SI). SI dikenal juga dengan sebutan sistem metrik yang terbagi menjadi
dua, yaitu sistem CGS dan MKS. Perhatikan satuan berdasarkan sistem metrik pada tabel berikut.
Tabel 1.6 Satuan Berdasarkan Sistem Metrik

Dalam SI, untuk mengubah dari satuan CGS ke satuan MKS atau sebaliknya, dapat dilakukan
dengan cara konversi yang salah satu caranya adalah menggunakan tangga konversi.

4
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Besaran fisika adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur. Panjang, massa, lama
waktu pertandingan bola, suhu udara, kekerasan benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi
yang tersimpan dalam bensin, arus listrik yang mengalir dalam kabel, tegangan listrik PLN, daya
listrik lampu ruangan, dan massa jenis air adalah contoh sifat-sifat benda yang dapat dikur.
Satuan sebagai hasil pengukuran yang berbeda dan hanya digunakan di wilayah tertentu
disebut satuan tidak baku. Untuk memenuhi kebutuhan tentang adanya kesamaan hasil
pengukuran, para ahli pada onference Generate des Poids el Measure (CGPM) menyeragamkan
sistem satuan yang dikenal sebagai Sistem Internasional (SI). SI dikenal juga dengan sebutan
sistem metrik yang terbagi menjadi dua, yaitu sistem CGS dan MKS. Perhatikan satuan
berdasarkan sistem metrik pada tabel berikut.
Untuk menyeragamkan penggunaan satuan di seluruh dunia, pada Konferensi Umum Berat
dan Pengukuran ke-14 tahun 1971 ditetapkan satuan internasional untuk tujuh besaran pokok.
Satuan tersebut selanjutnya dinamakan satuan SI (Le Systeme Internationale).

5
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajudin. (2016), Fisika Dasar 1. ITB
Puspita, Diana & Iip Rohima. (2009). Alam Sekitar IPA Terpadu. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai