Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAB 1

RUANG LINGKUP FISIKA, BESARAN, DAN PENGUKURAN

NAMA :

RIA SYAKIRA LAYALANI

KELAS :

X MIPA 7
A. RUANG LINGKUP FISIKA

PENGERTIAN RUANG LINGKUP FISIKA

Fisika merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang dipergunakan sebagai
dasar dari ilmu-ilmu yang lain. fisika adalah sebuah ilmu yang bertujuan untuk mempelajari
segala hal mengenai gejala alam di dunia ini secara keseluruhan. Sangat banyak yang
dipelajari dalam fisika diantaranya mempelajari materi, energi, dan fenomena atau kejadian
alam, baik yang bersifat makroskopis maupun yang bersifat mikroskopis, serta pada hal
yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi. Untuk itu agar lebih jelasnya fisika, maka
hal-hal tersebut dibedakan yang pertama adalah ruang lingkup ilmu fisika klasik dan yang
kadua adalah ruang lingkup ilmu fisika modern.

1. Ruang lingkup ilmu Fisika klasik

Mengenai ruang lingkup ilmu Fisika dibedakan berdasarkan pada sebuah landasan dari
bagaimana cara dan juga pengalaman manusia dalam mendapatkan sebuah aksi reaksi atau
peristiwa. Aksi reaksi yang dimaksud itu adalah pada hal-hal yang berhubungan dengan
mekanika, magnet, listrik, listrik statis, bunyi, panas, optik, cahaya, relativitas maupun
radioaktif. Ruang lingkup dalam ilmu fisika klasik ini bisa diklasifikasikan dari hal-hal yang
dapat ditangkap oleh panca indra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasa dan juga peraba. Ada hal yang menjadi perbatasan dalam ruang lingkup
fisika klasik kepada ruang lingkup fisika modern yakni gelombang.
2. Ruang lingkup ilmu Fisika modern

Yang kedua dari klasifikasi ruang lingkup fisika adalah ruang lingkup fisika modern yang
mana alasan bisa disebut sebagai ruang lingkup ilmu fisika modern karena ilmu fisika yang
satu ini berkembang pada abad ke-20. Pengembangan dalam ilmu-ilmu fisika ini didasari
dari penemuan-penuam yang dilakukan oleh Albert Einstein yang menjadi ilmuwan ternama
ilmu fisika. Albert Einstein merupakan orang yang menemukan dan mengembangkan teori-
teori keilmuan mengenai relativitas serta juga membuat rumus yang kemudian menjadi dasar
penetapan berkembangnya ruang lingkup ilmu fisika modern ini.

Selain itu keluarga Curie yang dipelopori oleh Marie Curie juga berhasil menemukan dan
mengembangkan sebuah keilmuan mengenail prinsip kerja radioaktif atau radioaktivitas
yang kini juga sudah menjadi penetapan munculnya ruang lingkup ilmu fisika modern. Bisa
disimpulkan bahwa ruang lingkup ilmu fisika modern ini meruapakan cabang dari ilmu
fisika yang mempelajari mengenai perilaku dari materi-materi dan juga energi pada skala
kecil atau skala atomik. Selain ilmu ini juga membahas dan mempelajari mengenai partikel-
partikel subatomik atau gelombang. Partikel subatomik atau gelombang ini di antaranya
seperti relativitas, inti atom dan radioaktif atau radioaktivitas.

A. BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN

1. Pengertian Besaran

Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai. Besaran adalah suatu benda yang bisa
diukur, dihitung dan direalisasikan dalam angka. Besaran memiliki dua cabang, yakni
besaran pokok dan besaran turunan.

A. Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran dasar yang satuannya telah ditentukan dan tidak
diturunkan dari besaran-besaran lain. Menurut hasil pertemuan internasional, besaran
dibagi ke dalam 7 jenis dan memiliki sistem satuan internasional yang disingkat SI (Le
Sisteme International D'Unites = Bahasa Perancis). Simak tujuh besaran pokok pada
gambar tabel di bawah ini.

B. Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Satuan dari besaran
turunan tergantung pada satuan besaran pokok. Jadi, untuk menentukan besaran ini kalian
harus menggunakan rumus yang memuat besaran-besaran pokok. Simak jenis besaran
turunan di gambar tabel berikut ini.
2. Pengertian Satuan

Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran.


Pengertian satuan lainnya adalah pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Dalam
fisika dikenal 2 sistem satuan internasional, yaitu satuan MKS (meter-kilogram-sekon)
dan satuan CGS (centimeter-gram-sekon). Satuan besaran pokok yang meliputi, meter,
kilogram, sekon, kelvin, ampere, candela, dan mol ditetapkan sebagai sistem Satuan
Internasional (SI).

3. Pengertian Dimensi

Dimensi adalah bentuk penulisan suatu besaran menggunakan lambang besaran-


besaran pokok. Dalam setiap sistem pengukuran, seperti sistem metrik, besaran tertentu
dianggap sebagai besaran pokok, dan semua yang lainnya akan dianggap berasal dari
mereka yang kemudian disebut sebagai besaran turunan. Sistem dimana panjang (L),
waktu (T), dan massa (M) tersebut dijadikan sebagai besaran pokok

4. Pengukuran

Pengertian pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang


diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Hasil pengukuran tunggal biasa
ditulis sebagai berikut.

Keterangan:

x = nilai besaran yang diukur;

xo = hasil pengukuran yang terbaca; dan

∆x = ketidakpastian pengukuran = 1/2 skala terkecil alat ukur.

Ketika kita mengukur panjang meja dengan penggaris, misalnya didapat panjang
meja 100 cm, maka panjang meja merupakan besaran, 100 merupakan hasil dari
pengukuran sedangkan cm adalah satuannya.

1. Pengukuran Panjang

Panjang merupakan salah satu besaran pokok yang dapat diukur menggunakan mistar,
jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Berikut ini contoh pengukurannya.

A. Mistar
Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur
panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus
melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari
kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau
disebut dengan kesalahan paralaks.

B. Jangka Sorong

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm
dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk
mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Dengan demikian,
jangka sorong memiliki ketelitian lebih baik daripada mistar.

C. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat
digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti
mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran
kecil. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian lebih baik daripada dua alat sebelumnya.

2. Pengukuran Massa

Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah


keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak
timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga
lengan atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini.

Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:

 Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.


 Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.

 Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.

3. Pengukuran Arus Listrik

Alat untuk mengukur arus listrik disebut amperemeter, sedangkan untuk mengukur
tegangan listrik disebut voltmeter.

4. Pengukuran volume benda tak beraturan


Untuk benda yang bentuknya tidak beraturan, kalian bisa menggunakan gelas ukur yang
diisi oleh benda yang akan diukur volumenya. Pertambahan volume pada gelas ukur
menunjukkan volume benda tersebut.

5. Pengukuran waktu

Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom,
jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki
ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s. Hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch di
atas adalah 2 menit + 12 sekon.
6. Kesalahan Kesalahan dalam Pengukuran

Dalam hal ini diasumsikan hasil benar tersebut tidak diketahui. Simpangan atau selisih
(difference) antara hasil ukur (hasil pengamatan) dan hasil yang sebenarnya dinyatakan sebagai
ralat (error). Dalam mengukur tegangan misalnya, hasilnya dinyatakan dengan 1,5 <V< 1,6 volt
atau V = (1,4 ± 0,1) volt. Nilai benar pengukuran tentu saja berada di dalam rentang hasil
pengukuran ini. Oleh karena sebuah rentang nilai pengukuran sekaligus menyatakan
ketidakpastian hasil ukur maka pengertian kesalahan atau error sering tidak dibedakan dengan
pengertian ketidakpastian untuk menunjukkan deviasi pengukuran terhadap nilai benar. Sebagai
contoh, sebuah pengukuran tegangan dituliskan hasilnya dengan V = (10,5 ± 0,5) volt, artinya
alat ukur kita menunjukkan hasil baca 10,5 volt (dengan ketidakpastian/ralat pengukuran 0,5
volt, sedangkan nilai benar kita berada dalam selang nilai (10,5 – 0,5 = 10,0 ) volt sampai dengan
(10,5 + 0,5 = 11,0) volt.
Saat melakukan pengukuran besaran listrik tidak ada yang menghasilkan ketelitian dengan
sempurna. Perlu diketahui ketelitian yang sebenarnya dan sebab terjadinya kesalahan
pengukuran. Kesalahan – kesalahan dalam pengukuran dapat digolongkan menjadi tiga jenis,
yaitu: (1) kesalahan umum (gross-error), (2) kesalahan sistematis (systematic-error), dan (3)
kesalahan acak (random-error).

7. ANGKA PENTING DAN NOTASI ILMIAH

Notasi ilmiah adalah suatu cara menuliskan suatu bilangan dengan meringkas bilangan
nol menjadi bilangan sepuluh berpangkat. Tujuan notasi ilmiah adalah untuk mempermudah dan
mempersingkat penulisan angka-angka yang terlalu banyak tersebut. Bila dirumuskan maka
bentuknya akan seperti rumus dibawah ini.
a,...x 10^{n}

a = bilangan asli dari 1 sampai 9 (bilangan penting).


n = pangkat, dengan n adalah bilangan bulat (orde).

Berdasarkan notasi tersebut, maka massa elektron dapat ditulis menjadi 9,11 x 10^{-
31} kg, sedangkan massa Jupiter adalah 6, 698 x 10^{29} kg.

Untuk mencari nilai a dan n, dapat digunakan melalui cara berikut.


a. Untuk bilangan \geq 10, beri tanda koma desimal ke kiri sampai tertinggal 1 angka
(a,...). Hitung angka yang terlewati saat memindahkan tanda koma desimal. Jumlah
angka yang terlewati merupakan pangkat (n) dan bernilai positif (+).
b. Untuk bilangan \leq 1, pindahkan tanda koma desimal ke kanan sampai ke satu
angka yang bukan angka nol. Hitunglah angka yang terlewati saat memindahkan
tanda koma tersebut. Jumlah angka yang terlewati merupakan pangkat (n), dan
bernilai negatif (-).

Contoh menulis notasi ilmiah:


- Dalam fisika, besar permeabilitas ruang hampa adalah 0,000001257 Tm/A.
0,000001257 Tm/A = 1,257 x 10^{6} Tm/A

- Kecepatan cahaya adalah 300.000.000 m/s.


300.000.000 m/s = 3,0 x 10^{8} m/s

- Muatan elektron adalah 0,00000000000000000016 C.


0,00000000000000000016 C = 1,6 x 10^{-19} C
Selain dengan notasi ilmiah, penyederhanaan suatu bilangan yang sangat besar
maupun sangat kecil dapat dilakukan dengan memberikan awalan-awalan untuk
bilangan 10^{n}.
Contoh:

Angka Penting
Angka-angka seperti 1-9 merupakan angka eksak, yaitu angka yang sudah pasti
nilainya dan tidak diragukan lagi. Bilangan eksak didapatkan dari perhitungan, bukan
hasil pengukuran. Sedangkan angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari
hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran.

Contoh:
- Angka eksak: 10 orang, 4 buku, dll.
- Angka penting: tinggi 173,30 cm, panjang 5,30 cm, dll.

Angka 173,3 pada 173,30 cm adalah angka penting, karena bisa dibaca pada skala
mistar. Angka 0,00 adalah angka taksiran (tidak pasti).

Aturan angka penting


1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 12,55 mempunyai 4 angka penting.
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 4050,04 mempunyai 6 angka penting.
3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda desimal adalah bukan
angka penting, kecuali diberi tanda khusus (garis bawah/atas).
Contoh:
- 502.000 mempunyai 3 angka penting
- 502.000 mempunyai 4 angka penting
- 502.000 mempunyai 5 angka penting
4. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal, dan di sebelah kiri angka bukan nol
adalah bukan angka penting.
Contoh: 0,0034 mempunyai 2 angka penting.
5. Semua angka di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol
adalah angka penting.
Contoh:
- 12,00 mempunyai 4 angka penting
- 0,004200 mempunyai 4 angka penting

Anda mungkin juga menyukai