Anda di halaman 1dari 7

Tugas 1

Aplikasi fisika pada bidang Teknik Arsitektur/Sipil

1. Massa Jenis
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Sebuah benda yang
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih
rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah
(misalnya air). Dalam Teknik sipil, konsep massa jenis sangat berguna untuk
menghitung massa dari suatu struktur yang sudah diketahui dimensinya.

2. Gaya Berat
Gaya berat adalah gaya kebawah yang dialami setiap benda yang memiliki massa. Gaya
berat akan terjadi ketika suatu benda yang memiliki massa berada pada daerah yang
dipengaruhi percepatan gravitasi. Dalam Teknik sipil, konsep gaya berat berguna untuk
mengukur gaya tarik gravitasi yang dialami benda.

3. Hukum 3 Newton
Hukum 3 Newton menyatakan bahwa jika benda I memberikan gaya pada benda 2 maka
pada saat yang sama benda 2 memberikan gaya pada benda I. besar kedua gaya sama
tetapi arah kedua gaya berlawanan F aksi=F reaksi. Dalam Teknik sipil, konsep ini
berguna untuk memberikan gaya yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.

Source: http://yobi-engineering.blogspot.com/2015/01/relevansi-ilmu-fisika-teknik-sipil.html
Rangkuman 1

Konsep dan contoh Besaran, Satuan, Ketelitian Pengukuran, Besaran


Skalar dan Besaran Vektor

Definisi
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, serta
diikuti dengan satuan. Sementara itu, satuan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyatakan hasil pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu.

Besaran Pokok

Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
bukan turunan dari besaran lain. Tujuh besaran pokok yang diketahui adalah massa, panjang,
waktu, jumlah molekul zat, kuat arus, intensitas cahaya, dan suhu.

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Beberapa contohnya yang sering kita gunakan adalah kecepatan. Kecepatan kita dapatkan dari
dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu. Satuan dari besaran turunan kita kenal sebagai
satuan turunan.
Satuan

Satuan adalah acuan atau pembanding suatu besaran. Satuan terdiri dari dua macam,
yaitu satuan MKS (meter-kilogram-sekon) dan satuan CGS (centimeter-gram-sekon). Satuan
besaran pokok yang meliputi, meter, kilogram, sekon, kelvin, ampere, candela, dan mol
ditetapkan sebagai sistem Satuan Internasional (SI).

Ketelitian Pengukuran

1. Pengukuran panjang

Panjang merupakan salah satu besaran pokok yang dapat diukur menggunakan mistar,
jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Berikut ini contoh pengukurannya.

a. Mistar

Mistar atau biasa disebut penggaris memiliki skala terkecil 1 mm, sehingga ketelitian
mistar 0,5 mm atau 0,05 cm. perhatikan contoh berikut.

Hasil pengukurannya = 3,1 – 0,3 = 2,8 cm

Penulisan hasil ukur = (2,8 ± 0,05) cm

b. Jangka sorong

Jangka sorong memiliki 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan demikian, jangka sorong memiliki
ketelitian lebih baik daripada mistar. Perhatikan contoh berikut.
Berdasarkan gambar di atas:

Skala utama = 0,3 m

Skala nonius = 3 × 0,01 = 0,03 cm

Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius

= 0,3 + 0,03 = 0,33 cm

c. Mikrometer sekrup

Mikrometer sekrup memiliki ketelitian lebih baik daripada dua alat sebelumnya, yaitu
0,01 mm. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur diameter kawat, ketebalan kertas, dan
benda-benda kecil lainya. Perhatikan contoh berikut.

Skala utama = 3,5 mm

Skala nonius = (12 × 0,01) = 0,12 mm

Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius

= 3,5 + 0,12 = 3,62 mm

2. Pengukuran massa

Massa merupakan salah satu besaran pokok yang bisa diukur menggunakan timbangan
atau neraca. Neraca yang biasa digunakan pada skala laboratorium adalah neraca O’Hauss
tiga lengan. Neraca tersebut memiliki tiga lengan dengan rincian sebagai berikut.

▪ Lengan belakang memiliki skala 0 – 500 gram.


▪ Lengan tengah memiliki skala 0 – 100 gram.
▪ Lengan depan memiliki skala 0 – 10 gram.
Perhatikan contoh berikut.

Hasil pengukuran massa di atas adalah 400 gram + 70 gram + 9,4 gram = 479,4 gram.

3. Pengukuran arus dan tegangan listrik

Alat untuk mengukur arus listrik disebut amperemeter, sedangkan untuk mengukur
tegangan listrik disebut voltmeter. Adapun contoh gambar alatnya adalah sebagai berikut.

Hasil pengukuran amperemeter di atas adalah sebagai berikut.

4. Pengukuran volume benda tak beraturan

Untuk benda yang bentuknya tidak beraturan, Quipperian bisa menggunakan gelas ukur
yang diisi oleh benda yang akan diukur volumenya. Pertambahan volume pada gelas ukur
menunjukkan volume benda tersebut. Perhatikan contoh berikut.

Volume logam di atas adalah

5. Pengukuran waktu
Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah stopwatch. Perhatikan contoh
berikut.

Hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch di atas adalah 2 menit + 12 sekon.

Besaran Vektor

Besaran vektor adalah besaran fisika yang memiliki nilai dan arah. Contoh besaran
vektor adalah perpindahan, kecepatan, gaya, momentum, medan listrik dll. Misalkan, terdapat

sebuah vektor , sebagai berikut.

Untuk menentukan nilai vektor , kita bisa lihat pergeseran arahnya. Pertama, untuk mencari
nilai komponen x, kita lihat apakah vektor bergeser ke arah kiri atau kanan. Ternyata,
vektor bergeser sejauh 4 satuan ke kanan, berarti nilai komponen x = 4. Lalu, untuk mencari
nilai komponen y, kita lihat pergeseran vektor ke atas atau ke bawah. Kalau kamu lihat,
vektor bergeser ke atas sejauh 4 satuan, sehingga nilai komponen y = 4. Jadi, diperoleh nilai

vektor , yaitu:
Besaran Skalar

Besaran Skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai dan tidak memiliki arah.
Contohnya adalah semua besaran pokok, energi, kelajuan, usaha, luas, daya, volume, dan lain-
lain.

Source:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/pengukuran-fisika-kelas-10/
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/konsep-besaran-dan-satuan-pada-pengukuran-
2427/
https://blog.ruangguru.com/konsep-dasar-vektor

Anda mungkin juga menyukai