Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM IV

KETIDAKPASTIAN DAN PENGUKURAN


( Praktikum Dasar Teknik Proses )

Disusun oleh kelompok 6 :

Azizafur Rahmah 2302301030


Radika 2302301013
M Zaid Isytaro 2302301014
Ismi Rhomadoni 2302301052

POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI
2023
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
ketidakpastian dan pengukuran sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu,
terutama dalam ilmu fisika, kimia, ilmu teknik, statistik, dan berbagai bidang
lainnya. Ketidakpastian dalam pengukuran merujuk pada sejauh mana kita dapat
memahami atau mengukur dengan tepat nilai suatu besaran fisik atau kualitatif. Di
bawah ini, saya akan memberikan gambaran latar belakang tentang konsep
ketidakpastian dan pengukuran:
 Pentingnya Ketidakpastian dalam Pengukuran:
Ketidakpastian adalah konsep kunci dalam ilmu pengetahuan karena
hampir semua pengukuran memiliki tingkat ketidakpastian.
Ketidakpastian pengukuran memberikan informasi tentang sejauh mana
kita yakin dengan hasil pengukuran tersebut.
 Ketidakpastian dalam Ilmu Fisika:
Dalam ilmu fisika, ketidakpastian adalah bagian tak terpisahkan dari
eksperimen. Misalnya, dalam eksperimen fisika partikel sub-atom seperti
elektron, ketidakpastian Heisenberg menjadi kunci dalam pemahaman
fundamental tentang partikel tersebut.
 Ketidakpastian dalam Ilmu Kimia:
Dalam kimia, ketidakpastian berhubungan dengan pengukuran massa,
volume, konsentrasi, dan sifat-sifat fisik dan kimia zat. Ini penting dalam
pembuatan larutan, analisis kimia, dan percobaan kimia.
 Pengaruh Teknologi:
Perkembangan teknologi dalam instrumen pengukuran telah
memungkinkan pengukuran yang lebih tepat. Mesin-mesin yang lebih
canggih sering kali memiliki ketidakpastian yang lebih rendah.
 Teori Kesalahan Pengukuran:
Terdapat berbagai teori dan metode untuk mengukur dan mengestimasi
ketidakpastian. Salah satunya adalah Teori Kesalahan, yang digunakan
untuk memahami penyebab ketidakpastian dalam pengukuran.
 Pengaruh Statistik:
Statistik berperan penting dalam memahami ketidakpastian. Distribusi
probabilitas, interval kepercayaan, dan regresi adalah alat statistik yang
digunakan dalam mengukur ketidakpastian.
 Standar dan Metrologi:
Badan standar dan metrologi di berbagai negara memainkan peran penting
dalam menetapkan standar untuk pengukuran dan dalam memastikan
bahwa hasil pengukuran memiliki tingkat ketidakpastian yang dapat
diterima.
 Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari:
Konsep ketidakpastian juga penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti
dalam pengukuran suhu, waktu, kecepatan, dan dalam berbagai aplikasi
teknologi seperti GPS.

Dalam kesimpulan, ketidakpastian dan pengukuran adalah aspek penting


dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Memahami konsep ketidakpastian
membantu memastikan hasil pengukuran yang akurat, relevan, dan dapat
diandalkan dalam berbagai bidang ilmu dan aplikasi praktis.

1.2 Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengukur panjang suatu benda
b. Mahasiswa dapat mengukur waktu suatu benda
c. Mahasiswa dapat mengukur massa suatu benda dan berbagai ukuran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam ilmu fisika dan ilmu pengetahuan alam lainnya, besaran dan satuan
adalah dua konsep yang sangat penting. Berikut adalah definisi dari kedua konsep
tersebut:

1. Besaran: Besaran adalah sifat fisik yang dapat diukur atau dihitung dengan
alat ukur atau teknik tertentu. Besaran dapat digambarkan dengan angka
dan satuan pengukuran yang sesuai. Besar dasar dan turunan adalah dua
kategori utama besaran dalam fisika.
 Besaran yang tidak dapat didefinisikan lebih lanjut dalam fisika disebut
besaran dasar. Konsep ini dianggap sebagai konsep dasar. Besaran dasar
seperti panjang (meter), massa (kilogram), waktu (detik), dan arus listrik
(ampere) adalah beberapa contohnya.
 Besaran yang dihasilkan dari perhitungan atau kombinasi besaran dasar
disebut sebagai besaran turunan. Mereka termasuk kecepatan
(perbandingan antara jarak dan waktu), daya (perkalian arus listrik dan
tegangan), dan momentum (perkalian massa dan kecepatan).

2. Satuan: Nilai yang digunakan untuk mengukur besaran disebut satuan. Ini
memberikan kerangka acuan yang jelas untuk memahami besaran secara
umum. Dua kategori satuan yang umum digunakan adalah:
 Satuan Dasar: Beberapa satuan dasar adalah meter (m) untuk panjang,
kilogram (kg) untuk massa, detik (s) untuk waktu, dan ampere (A) untuk
arus listrik.
 Satuan Turunan: Satuan yang digunakan untuk menghitung besaran
turunan adalah satuan turunan, yang dibuat berdasarkan kombinasi
satuan dasar. Misalnya, satuan turunan untuk daya, watt (W), dan
momentum adalah meter per detik (m/s).

Dalam fisika, contoh penggunaan besaran dan satuan adalah sebagai


berikut: jika Anda ingin mengukur panjang sebuah objek, Anda akan
menggunakan besaran "panjang" dan satuan "meter" sebagai referensi,
sehingga Anda dapat mengukur panjang objek dalam meter, misalnya
dua meter.

3. Pemahaman yang baik tentang besaran dan satuan dalam fisika sangat
penting karena memungkinkan komunikasi yang jelas dan konsisten
tentang fenomena alam dan hasil pengukuran.
Untuk mengganti atau memahami besaran dalam satuan yang berbeda
tetapi memiliki nilai yang sama, konversi satuan berguna. Dalam
matematika, ilmu pengetahuan, teknik, dan banyak bidang lainnya di mana
pengukuran digunakan, konversi satuan adalah langkah penting. Contoh
dan definisi konversi satuan dapat ditemukan di sini:Pengertian Konversi
Satuan: Konversi satuan melibatkan pemahaman tentang hubungan antara
satuan. Ini adalah proses perhitungan atau matematis yang digunakan
untuk mengubah besaran antara satuan yang sesuai.
Contoh dari Konversi Satuan
 Panjang: Misalnya, jika Anda memiliki panjang dalam satuan kaki (feet)
dan ingin mengubahnya menjadi meter, Anda perlu tahu bahwa 1 kaki
setara dengan 0,3048 meter. Jadi, untuk mengonversi panjang dalam kaki
menjadi meter, Anda dapat mengalikan jumlah panjang dalam kaki
dengan faktor konversi 0,3048.
 Massa: Jika Anda memiliki massa dalam satuan pound (lb) dan ingin
mengonversinya ke kilogram (kg), Anda perlu tahu bahwa 1 pound setara
dengan 0,45359237 kilogram. Untuk mengonversi massa dalam pound
menjadi kilogram, Anda dapat mengalikan jumlah massa dalam pound
dengan faktor konversi 0,45359237.
 Waktu: Anda harus tahu bahwa satu jam sama dengan enam puluh menit,
jadi Anda dapat mengalikan jumlah jam dengan enam puluh untuk
mengonversi jam ke menit.
 Volume: Jika Anda memiliki volume dalam liter (L) dan ingin
mengonversinya ke galon (G), Anda harus tahu bahwa 1 liter setara
dengan 0,264172 galon Amerika Serikat. Dengan demikian, Anda dapat
mengalikan jumlah liter dengan faktor konversi 0,264172 untuk
mengonversi volume dalam liter menjadi galon.

Dalam setiap situasi di atas, konversi satuan melibatkan faktor konversi


yang menghubungkan dua satuan yang berbeda, memungkinkan Anda
mengalikan atau membagi besaran yang ingin Anda konversi dengan
faktor tersebut. Ini memungkinkan Anda mengganti satuan pengukuran
sesuai kebutuhan atau membandingkan besaran dalam situasi yang
berbeda.
BAB III

METODE

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tangga 5 Oktober 2023. pukul
10:00 s/d 13.00 WITA. Bertempat di laboratorium pengujian jurusan teknologi
industri pertanian Program studi Agroindustri Politeknik Negeri Tanah-Laut.

3.2 Alat dan Bahan


1) Tiga buah buku/balok yg berbeda ukuran
2) mistar

3.3 Prosedur Percobaan


3.1 Pengukuran panjang
1) Diukur panjang sebuah buku atau balok dengan menggunakan mistar
2) Dilakukan hal yang sama sebanyak 10 kali percobaan dalam kondisi dan keadaan
yang sama
3) Dari 10 kali pengukuran tersebuat, dihitung panjang rata-rata buku, berikut
ketidakpastiannya
4) Dilakukan yang yang sama seperti 1 sampai 3 untuk 2 buah buku lainnya yang
berbeda ukuran

3.2 pengukuran waktu

3.4 Alat dan Bahan


1) Sebuah papan bidang miring
2) Sebuah kelereng
3) Satu buah stopwatch

3.5 Prosedur Percobaan


1) Disusun papan bidang miring seperti gambar
2) Diletakkan sebuah kelereng diatas bidang miring ( titik A )
3) Dilepaskan kelereng dari titik A tanpa memberi kecepatan awal
4) Dihidupkan stopwatch bersamaan dengan terlepasnya kelereng dari titik A
dan matikan stopwatch tersebuat ketika kelereng tepat mencapai lantai
( titik B ) dicatat waktunya
5) Dilakukan sebanyak 10 kali percobaan ( 4 ) dan hitunglah waktu rata-rata,
berikutnya ketidakpastiannya yang diperlukan kelereng ketika bergerak
dari titik A ke titik B

3.3 pengukuran massa

3.6 Alat dan Bahan


1) 1 buah kubus plastik dengan ukuran yang sama
2) timbangan

3.7 Prosedur Percobaan

1) ditimbang sebuah kubus plastik dengan menggunakan timbangan


2) dilakukan hal yang sama sebanyak 10 kali pengukuran dan catat hasilnya
3) dihitung massa rata-rata kubus tersebut berikut ketidakpastiannya
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil

Tabel 1. Data pengukuran panjang


No Panjang buku/balok 1 (cm) Rata-rata ΔI=I-I rata-rata (cm) keterangan
1 5,7 cm 5,64 cm 0,06 cm 1,06 %
2 5,6 cm 5,64 cm 0,04 cm 0,70 %
3 5,7 cm 5,64 cm 0,06 cm 1,06 %
4 5,6 cm 5,64 cm 0,04 cm 0,70 %
5 5,6 cm 5,64 cm 0,04 cm 0,70 %
6 5,6 cm 5,64 cm 0,04 cm 0,70 %
7 5,7 cm 5,64 cm 0,06 cm 1,06 %
8 5,6 cm 5,64 cm 0,06 cm 1,06 %
9 5,6 cm 5,64 cm 0,04 cm 0,70 %
10 5,6 cm 5,64 cm 0,04 cm 0,70 %

Tabel 2. Data pengukuran waktu


No Waktu t ( s ) Rata-rata Δt=t-t rata-rata ( s ) keterangan
1 00,49 s 0,454 s 0,036 s 7,92 %
2 00,52 s 0,454 s 0,066 s 14,53 %
3 00,49 s 0,454 s 0,036 s 7,92 %
4 00,44 s 0,454 s 0,014 s 3,08 %
5 00,39 s 0,454 s 0,064 s 14,09%
6 00,55 s 0,454 s 0,096 s 21,14%
7 00,51 s 0,454 s 0,056 s 12,33%
8 00,35 s 0,454 s 0,104 s 22,90%
9 00,35 s 0,454 s 0,104 s 22,90%
10 00,45 s 0,454 s 0,004 s 0,88%

Tabel 2. Data pengukuran massa


No Massa m ( g ) Rata-rata Δm=m-m rata-rata ( g ) keterangan
1 47,27 g 47,27 g 0g 0%
2 47,27 g 47,27 g 0g 0%
3 47,27 g 47,27 g 0g 0%
4 47,28 g 47,27 g 0,01 g 0,02 %
5 47,28 g 47,27 g 0,01 g 0,02 %
6 47,28 g 47,27 g 0,01 g 0,02 %
7 47,28 g 47,27 g 0,01 g 0,02 %
8 47,27 g 47,27 g 0g 0%
9 47,28 g 47,27 g 0,01 g 0,02 %
10 47,28 g 47,27 g 0,01 g 0,02 %

 Pengukuran panjang
panjang semua balok−hasil panjang semua buku dibagi 10
= ΔI
10

 Pengukuran panjang ( keterangan )


Δl
Cara : Δl % = X x 100%
0 , 06
1) 5 ,64 x 100% = 1,06%
0 , 04
2) 5 ,64 x 100% = 0,70%
0 , 06
3) 5 ,64 x 100% = 1,06%
0 , 04
4) 5 ,64 x 100% = 0,70%
0 , 04
5) 5 ,64 x 100% = 0,70%
0 , 04
6) 5 ,64 x 100% = 0,70%
0 , 06
7) 5 ,64 x 100% = 1,06%
0 , 06
8) 5 ,64 x 100% = 1,06%
0 , 04
9) 5 ,64 x 100% = 0,70%
0 , 04
10) 5 ,64 x 100% = 0,70%

 Pengukuran waktu
0,454 rata−rata nilai
= 0,454 / = rata-rata Δt
10 10

 pengukuran waktu
Δt
Cara = Δt % = x x 100%
0,036
1) 0,454 x 100% = 7,92%
0,066
2) 0,454 x 100% = 14,53%
0,036
3) 0,454 x 100% = 7,92%
0,014
4) 0,454 x 100% = 3,08%
0,064
5) 0,454 x 100% = 14,09%
0,096
6) 0,454 x 100% = 21,14%
0,056
7) 0,454 x 100% = 12,33%
0,104
8) 0,454 x 100% = 22,90%
0,104
9) 0,454 x 100% = 22,90%
0,004
10) 0,454 x 100% = 0,88%

 Pengukuran massa
Δt
 Cara = Δm% = x x 100%
0
1) 47 , 27 x 100% = 0%
0
2) 47 , 27 x 100% = 0%
0
3) 47 , 27 x 100% = 0%
0 , 01
4) 47 , 27 x 100% = 0,02%
0 , 01
5) 47 , 27 x 100% = 0,02%
0 , 01
6) 47 , 27 x 100% = 0,02%
0 , 01
7) 47 , 27 x 100% = 0,02%
0
8) 47 , 27 x 100% = 0%
0 , 01
9) 47 , 27 x 100% = 0,02%
0 , 01
10) 47 , 27 x 100% = 0,02%

1.2 Pembahasan
Pembahasan tentang "Ketidakpastian dan Pengukuran" adalah
topik yang penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama
dalam konteks penelitian, ilmu pengetahuan, dan teknik.
Ketidakpastian adalah sejauh mana kita tidak yakin tentang hasil
pengukuran atau estimasi kita, sedangkan pengukuran adalah proses
untuk mengukur atau menilai suatu besaran atau karakteristik dengan
alat yang sesuai. Dalam pembahasan ini, kita akan membahas
beberapa poin kunci terkait ketidakpastian dan pengukuran:

 Pengertian Ketidakpastian:
Ketidakpastian adalah konsep dasar dalam pengukuran.
Ini mengacu pada sejauh mana kita tidak dapat
memastikan hasil pengukuran atau estimasi.
Ketidakpastian dapat muncul dalam berbagai konteks,
seperti pengukuran fisika, eksperimen ilmiah, survei, dan
analisis data.
 Sumber Ketidakpastian:
Ketidakpastian dapat berasal dari berbagai sumber,
termasuk ketidakpastian instrumen (kemampuan alat
pengukuran), ketidakpastian pengamatan (variabilitas
hasil), dan ketidakpastian metode (kesalahan dalam
proses pengukuran).
 Ekspresi Ketidakpastian:
Ketidakpastian sering kali diungkapkan dalam bentuk
selang kepercayaan atau deviasi standar.
Selang kepercayaan adalah rentang nilai yang
kemungkinan berisi hasil yang sebenarnya, sementara
deviasi standar mengukur sebaran data dalam distribusi.
 Pentingnya Ketidakpastian:
Ketidakpastian memainkan peran kunci dalam menilai
kualitas pengukuran dan hasil penelitian.
Ilmuwan dan insinyur harus memahami dan mengelola
ketidakpastian untuk membuat klaim yang berdasarkan
bukti yang kuat.
 Metode Pengukuran Ketidakpastian:
Terdapat berbagai metode untuk mengukur
ketidakpastian, termasuk pendekatan statistik, simulasi
Monte Carlo, dan analisis sensitivitas.
Perangkat lunak statistik seperti R, Python, dan Minitab
sering digunakan untuk menghitung ketidakpastian dalam
pengukuran dan penelitian.
 Aplikasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi:
Ketidakpastian dan pengukuran berperan penting dalam
berbagai disiplin ilmu, termasuk fisika, kimia, biologi,
dan ilmu sosial.
Dalam teknik, pengukuran yang akurat dan pengelolaan
ketidakpastian penting dalam desain, perencanaan, dan
pemeliharaan sistem.
 Peran dalam Pengambilan Keputusan:
Pengetahuan tentang ketidakpastian memungkinkan
pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan realistis.
Keputusan yang didasarkan pada pengukuran yang tidak
memperhitungkan ketidakpastian dapat mengarah pada
kesalahan besar.
 Ketidakpastian dalam Era Digital:
Dalam dunia digital, ketidakpastian juga dapat muncul
dalam analisis data, terkait dengan volume besar data
yang dihasilkan oleh sensor dan sistem terhubung.

Dalam konteks ilmiah dan teknis, pemahaman tentang


ketidakpastian dan pengukuran sangat penting untuk memastikan
validitas penelitian, keakuratan hasil, dan ketepatan pengambilan
keputusan. Selain itu, perkembangan teknologi terus mendorong
pengembangan metode dan alat yang lebih baik untuk mengukur dan
mengelola ketidakpastian, yang memiliki dampak positif pada
berbagai bidang pengetahuan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum mengenai "Ketidakpastian dan Pengukuran"
adalah sebagai berikut:
1. Pentingnya Memahami Ketidakpastian:
Praktikum ini menekankan betapa pentingnya memahami dan mengelola
ketidakpastian dalam pengukuran. Ketidakpastian adalah bagian alami dari setiap
pengukuran, dan penting bagi ilmuwan dan insinyur untuk memahami sejauh
mana hasil pengukuran dapat diandalkan.
2. Sumber Ketidakpastian:
Kami belajar bahwa ketidakpastian dapat berasal dari berbagai sumber,
termasuk ketidakpastian instrumen, ketidakpastian pengamatan, dan
ketidakpastian metode. Setiap sumber ketidakpastian harus diidentifikasi dan
diperhitungkan dalam proses pengukuran.
3. Metode Pengukuran Ketidakpastian:
Praktikum ini mengenalkan beberapa metode untuk mengukur ketidakpastian,
seperti menggunakan alat pengukuran yang lebih baik, melakukan serangkaian
pengukuran ulang, dan menggunakan perangkat lunak statistik. Metode ini
membantu kita dalam mengestimasi ketidakpastian dengan lebih baik.
4. Ekspresi Ketidakpastian:
Ketidakpastian sering kali diekspresikan dalam bentuk selang kepercayaan atau
deviasi standar. Selang kepercayaan memberikan rentang nilai yang kemungkinan
berisi hasil yang sebenarnya, sedangkan deviasi standar mengukur sebaran data
dalam distribusi.
5. Penerapan dalam Dunia Nyata:
Kami menyadari bahwa pemahaman tentang ketidakpastian dan pengukuran
bukan hanya sesuatu yang diajarkan di laboratorium, tetapi juga memiliki aplikasi
penting dalam dunia nyata. Dalam ilmu pengetahuan, teknik, dan industri,
pengukuran yang akurat dan pengelolaan ketidakpastian merupakan faktor kunci
untuk mendukung penelitian yang andal dan pengambilan keputusan yang baik.
6. Keterbatasan dan Kompleksitas:
Kami juga menyadari bahwa mengelola ketidakpastian bukanlah tugas yang
mudah. Ada batasan dalam semua pengukuran, dan ketidakpastian seringkali
kompleks, terutama ketika kita berurusan dengan pengukuran yang melibatkan
berbagai variabel dan faktor.
7. Peran Pengulangan:
Hasil dari praktikum ini menunjukkan bahwa pengulangan pengukuran dapat
membantu mengurangi ketidakpastian. Dengan melakukan serangkaian
pengukuran yang konsisten, kita dapat mendapatkan estimasi yang lebih akurat
tentang besaran yang sedang diukur.
8. Kesimpulan Umum:
Kesimpulan praktikum ini adalah bahwa ketidakpastian adalah aspek penting
dalam pengukuran dan penelitian ilmiah. Dalam pengukuran dan analisis data,
kita harus selalu mempertimbangkan ketidakpastian, mengidentifikasi sumber-
sumbernya, dan menggunakan metode yang tepat untuk mengestimasinya.

Pemahaman tentang ketidakpastian dan pengukuran adalah kunci untuk


memastikan validitas dan akurasi dalam eksperimen ilmiah, pengembangan
teknologi, serta pengambilan keputusan yang tepat dalam berbagai konteks.
1.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, tahun 2010. Anonim, 2011. Kalorimeter. www.sarjanaku.com. Diakses


pada 23 Februari 2016. Fathi, 2013. Peralatan Pengecil Ukuran. Diakses
pada 23 Februari 2016. Laporan Praktikum Mekanika Fluida. Diakses
pada 23 Februari 2016.
Dalam tahun 2014, Yuning memiliki laporan tentang satuan operasi di sini:
https://yuningblog.wordpress.com/2014/03/05/laporan-satuan-operasi-
acara-1-konversi-satuan/. Diakses 23 Fe Februari 2016
Fried H. George menerima gelar doktor dalam fisika pada tahun 2005 di
Universitas Erlangga di Jakarta.
Kanginan, M. (2002). Fisika. Jakarta: Grafindo.
Mahmudi, M. R., Subhan, M., & Auliana, R. (2023). Pengembangan Papan
Konversi Satuan Menggunakan Metode Jamping Materi Satuan Berat Dan
Satuan Panjang. Attadrib: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, 6(1), 139-148.
Modul Praktikum Fisika Dasar I diterbitkan oleh Laboratorium Dasar Bersama di
Universitas Sri Indralaya pada tahun 2008.
Pengantar Fisika Teknik ditulis oleh Karmana pada tahun 2009 dan diterbitkan
oleh Rhineka Cipta di Jakarta.
Peter Soedojo, 1999. Buku Fisika Dasar diterbitkan di Yogyakarta oleh Andi.
Rizal, M. (2020). Pengukuran Teknik Dasar dan Aplikasi. Syiah Kuala University
Press.
Wahyudi, B. E. (2011). VISUALISASI PEMBELAJARAN SISTEM
KONVERSI (Doctoral dissertation, STMIK AKAKOM Yogyakarta).

Anda mungkin juga menyukai