Anda di halaman 1dari 11

“PENGUKURAN , BESARAN DAN SATUAN”

NAMA : GANANG TRINIDAD


NIM : 1503622076
MATAKULIAH : FISIKA DASAR 1
DOSEN : ANISAH, M.T.
MENGENAL TENTANG :
1. PENGUKURAN
2. BESARAN
3. SATUAN
1. PENGUKURAN
Dalam perguruan tinggi, pengukuran merupakan mata kuliah dasar fisika yang dilakukan guna untuk membuktikan
atau menguji suatu materi atau rumus, seperti viskositas, pemantulan cahaya, listrik magnet dan lainnya.

• Apa yang dimaksud dengan pengukuran dalam ilmu fisika?

Pengukuran pengertian pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur
yang digunakan sebagai satuan.

Definisi pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau
satuan ukur. Selain itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian angka terhadap suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas
dan disepakati. Menggunakan alat ukur yang baku dengan hasil pengukuran berupa besaran kuantitatif atau sistem
angka.

Sebuah pengukuran dapat dilakukan pada apapun yang dibayangkan, tapi dengan tingkat kompleksitas yang
berbeda. Misalnya untuk mengukur tinggi, maka seseorang bisa mengukur dengan mudah karena objek yang diukur
merupakan objek kasat mata dengan satuan yang sudah disepakati secara internasional. Namun akan berbeda jika
objek yang diukur lebih abstrak seperti kecerdasan, kematangan, kejujuran, kepribadian, dan lain sebagainya
sehingga untuk melakukan pengukuran diperlukan keterampilan dan keahlian tertentu.
ADA DUA JENIS PENGUKURAN

• Pengukuran langsung yaitu membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran standar
yang diterima sebagai satuan.

• Pengukuran tidak langsung yaitu pengukuran untuk mengukur suatu besaran dengan cara
mengukur besaran lain.
Macam alat ukur

Ketika akan mengukur suatu objek, maka diperlukan alat yang sesuai dengan besaran yang akan
diukur. Alat ukur dalam ilmu fisika dibagi menjadi empat kategori, yaitu alat ukur panjang, alat
pengukur massa, alat ukur waktu dan alat ukur kuat arus listrik.

A. Alat ukur panjang

Alat ukur panjang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Ada tiga macam alat ukur
panjang yaitu mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Penggunaan alat ukur panjang
disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang diinginkan sehingga dapat meminimalisir terjadinya
kesalahan dalam proses pengukuran.

a. Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala kecil 1mm atau 0,1 cm yang hanya memiliki
panjang sekitar 50cm atau 100cm.
b. Jangka sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat logam. Untuk mengukur garis
tengah bagian luar dan dalam pipa.

c. Micrometer skrup

Micrometer skrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan jangka sorong atau mistar. Skala terkecil dari micrometer skrup mencapai
0,001cm atau 0,01mm.
B. Alat ukur massa

Untuk mengukur massa benda biasanya digunakan alat yang disebut dengan neraca atau sering
disebut dengan timbangan. Neraca memiliki beberapa jenis seperti neraca pasar, neraca dua lengan
dan neraca tiga lengan.

a. Neraca pasar biasanya sering digunakan di pasar-pasar tradisional atau di toko toko.

b. Neraca dua lengan biasanya terdapat di laboratorium. Penggunaan neraca dua lengan hampir
sama dengan cara penggunaan nerca pasar.

c. Neraca tiga lengan juga biasanya terdapat di laboratorium . cara pemakaian neraca ini sedikit
berbeda dengan neraca diatas, penggunaan neraca ini dengan cara menggeser ketiga penunjuk ke
sisi paling kiri hingga skala menjadi nol, kemudian letakkan benda yang akan diukur lalu geser ketiga
penunjuk ke kanan hingga berat beban seimbang.
C. Alat ukur waktu

a. Alat ukur waktu dalam kehidupan sehari-hari sering banyak menemukan instrumen pengukuran
waktu seperti jam dan stopwatch.

b. Jam. Ada dua jenis jam yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu jam digital dan
jam analog.

c. Stopwatch. Biasanya stopwatch sering digunakan untuk menghitung dari skala o, dan memiliki
tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan jam.

D. Alat ukur kuat arus listrik

a. Untuk mengukur suatu rangkaian listrik, terdapat dua macam alat ukur yang digunakan yaitu
amperemeter analog dan amperemeter digital. Umumnya alat ini digunakan oleh para teknisi
elektronik sebagai alat multi tester listrik yang disebut dengan avometer yaitu gabungan dari fungsi
amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
2. BESARAN
Pengertian besaran

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, luas, volume, dan
kecepatan. Sementara itu, warna, rasa, bukan termasuk besaran karena tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka. Besaran dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok, dan besaran turunan.

1. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok. Diturunkan artinya
dijabarkan atau diperoleh dari penggabungan dengan cara perkalian atau pembagian. Volume misalnya, berasal dari
satu besaran pokok, yaitu panjang, sedangkan kecepatan berasal dari dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu.

2. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran
lain. Terdapat tujuh besaran pokok yaitu panjang (meter), massa (kilogram), waktu (sekon), suhu (kelvin), kuat arus
(ampere), intensitas cahaya (candela), jumlah zat (mol).
3. SATUAN
Dalam ilmu fisika, satuan berarti pembanding dalam penentuan pengukuruan suatu besaran. Atau dapat
dikatakan juga satuan merupakan hasil dari sebuah pengukuran yang mengikuti besarannya.

Dalam perhitungan fisika secara umum, kita akan menemukan beragam macam satuan tergantung
besarannya. Adapun berdasarkan jenisnya, satuan itu dibagi ke dalam dua (2) kelompok, yaitu satuan baku
dan satuan tidak baku.

1. Satuan baku yaitu ada cm (centimeter), m (meter), kg (kilogram), g (gram). Telah ada lembaga khusus yang
menetapkan standar satuan baku ini. Sehingga bisa berlaku secara universal dan bisa digunakan oleh
siapapun di kawasan manapun.

2. Satuan tidak baku kebalikannya dari satuan baku, satuan tidak baku ini tentu tidak ada standar resminya.
Artinya hasil pengukuran / perhitungan yang dilakukan bisa saja berbeda antar orang yang satu dengan
lainnya. Contoh satuan tidak baku yakni seperti jengkal, tumbak, depa, kaki, hasta, yard dan lain-lain.
Dalam pembahasan mengenai satuan ini, kita akan mengenal istilah MKS dan CGS.

Sistem internasional sendiri memakai sistem mks (meter, kilogram, sekon). Yang mana sistem
tersebut menyatakan besaran pokok dengan satuan tertentu. Yaitu meter untuk panjang, kilogram
untuk masa, dan sekon untuk waktu.

Adapun cgs adalah sistem yang biasa kita pakai di indonesia. Besaran pokok dinyatakan dengan
satuan yang lebih rendah dari MKS. Besaran panjang dengan satuan centimenter (cm), massa dengan
satuan gram  (g) dan waktu dalam satuan sekon (detik). Lebih jelasnya, bisa lihat tabel contoh satuan
MKS dan CGS di atas.

Anda mungkin juga menyukai