karena itu hasil pengukran dengan membaca skala pada alat ukur hanaya dapat
dipastikan hingga batas ( jumlah anggka ) tertentu saja. ( tim peyusun praktikum
Pengukuran dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar, dan pengukuran
merupakan salah satu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Aktivitas mengukur
menjadi sesuatu yang sangat penting untuk selalu dilakukan dalam mempelajari
kualintatik. Dan jika dikaitkan dengan proses penelitian atau sekedar pembuktian
suatu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan untuk mencari data-data yang
permasalahan tersebut .
mengamati suatu gejala tidak lengkap apabila tidak dilengkapi dengan data yang
didapat dari hasi pengukuran yang kemudian besaran-besaran yang didapat dari
1
Dengan penjelasan di atas, setelah dapat kita ketahui betapa pentingnya dan
aktivitas pengukuran dan besaran dalam fisika, untuk memperoleh suatu hasil /
Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara
bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang
mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali ditemukan pada
1tahun 1602 oleh Galileo Galilei, bahwa perioda (lama gerak osilasi satu ayunan,
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut
gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai
gerak harmonik. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan
yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana
dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Karenanya
Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik
1.1.3 Elastisitas
akan mengalami perubahan bentuk apabila di berikan gaya pada benda tersebut.
Pada benda elastis akan terjadi pertambahan panjang yang merupakan akibat dari
adanya gaya yang terjadi pada bena tersebut. Benda ini berlaku pada hamper
2
semua materi padat, tetapi hanya pada suatu batas tertentu. Apabila benda yang
terjadi terlalu besar, maka benda pun akan merenggang dengan sangat besar
sehingga tidak menutup kemungkinan benda tersebut akan patah. Gaya luar yang
plastis, jika benda tersebut diberi gaya maka akan mengalami pertambahan
panjang dan jika benda yang bekerja pada benda tersebut di hilangkan maka
ilmu-ilmu fisika, baik yang kita sudah pelajari maupun yg belum kita pelajari.
Namun seringnya kita tidak menyadari dan tidakan paham akan hal itu. Sebagai
contoh yang berhubungan dengan fisika yang sering kali kita temui dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebuah karet gelang yg kita regangkan, jika kita
lepaskan akan kembali kebentuk semula. Itulah yang menunjukan sifat elastis
benda yang kita kenal dengan keelastisan. Semua benda nyata, jika diberi gaya,
akan berubah di bawah pengaruh gaya yang bekerja padanya. Perubahan bentuk
kedua jenis bahan benda antar benda elastis dan benda plastis, maka di definisikan
3
menjelaskan arti statistiknya dan memahami pengertian angka berarti
(AB)
3. Mencari besaran turunan ( dalam modul ini: volume dan massa jenis ).
1.2.3 Elastisitas
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan besaran lain yang di tetapkan sebagai satuan. Jangka sorong adalah salah satu alat
dilengkapi dengan data kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran. Lord
Kelvin, seorang ahli fisika berkata, bila kita dapat mengukur apa yang sedang kita
yang sedang kita bDan pada umumnya, sesuatu yang dapat diukur memiliki
satuan. . Dan pada umumnya, sesuatu yang dapat diukur memiliki satuan. Sesuatu
yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka kita sebut besaran. Panjang,
massa dan waktu termasuk pada besaran karena dapat kita ukur dan dapat kita
Tidak dapat kita ukur dan tidak dapat kita nyatakan dengan angka-angka. Tapi
yang sedang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan,
misalnya bila kita mendapat data pengukuran panjang sebesar 5 meter, artinya
meter. Dalam hal ini, angka 5 menunjukkan nilai dari besaran panjang, sedangkan
meter menyatakan besaran dari satuan panjang. Dan pada umumnya, sesuatu yang
5
2.2 Bandul Sederhana
Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara
bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang
mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali ditemukan pada
tahun 1602 oleh Galileo Galilei, bahwa perioda (lama gerak osilasi satu ayunan,
Bandul sederhana adalah sebuah benda kecil, biasanya benda berupa bola
pejal, digantungkan pada seutas tali yang massanya dapat diabaikan dibandingkan
dengan massa bola dan panjang bandul sangat besar .dibandingkan dengan jari-
jari bola.
Bandul adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa yang
digunakan seutas tali yang ringan dan tidak dapat melar. Dan apabila bandul
ditarik kesamping dari posisi keseimbangannya lalu dilepaskan, maka bandul itu
akan berayun dalam bidang verikal karena pengaruh gravitasi bumi. Gerak
harmonik pada bandul Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak
diberikan gaya, maka benda akan dian di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik
ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke
6
A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban
Gaya-gaya yang berkerja pada bandul terdiri atas komponen radial dan
sebagai gaya yang dibutuhkan agar beban tidak bergerak melingkar. Dan
sedangkan resultan gaya tangensial bertindak sebagai gaya pemuli yang berkerja
Pemulih Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya
sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda
elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya di sebut gaya pemulih
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka
benda akan dian di titik keseimbangan B[2]. Jika beban ditarik ke titik A dan
beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan
2.3 Elastisitas
7
Elastissitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk
awalnya ketika gaya luar yang di berikan pada benda tersebut dihilangkan. Suatu
benda dikatakan elastis apabila benda tersebut di berih gaya akan kembali
kebentuk semula. Setiap benda elastis memiliki batas elastic yang apabila
keelastisan benda tersebut sudah melebihi batas elastisitas maka akan meyebabkan
kerusakan pada benda terebut. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda
Bolah yang terbuat dari karet, bila diberi gaya tekan maka maka bentuknya
tidak bulat lagi. Namun jika gaya tersebut dihilangkan, bentuk bola tersebut juga
akan kembali kebentuk semula. Dari kejadian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa ada 2 golongan bahan, yaitu bahan elastis dan bahan tidak elastis. Bahan
elastic adalah bahan yang dapat kembali pada bentuk semula jika diberi suatu
gaya contohnya adalah karet, baja dan kayu. Sedangkan bahan tidak elastis bahan
yang tidak dapat kembali lagi pada bentuk semula jika diberi gaya meski gaya
tersebut telah dihilangkan, contohnya adalah tanah liat dan plastisin. Menurut
kukum hooke jika gaya tarik tidak melampaui batas elastic pegas maka
8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
2.jangka sorong
3.micrometer sekrup
4.neraca analitik
5.mistar 100 cm
6.balok besi
7. kelereng
3.2.2Bandul sederhana
1. Bandul dan penggantung
2. Statif
3. Stop watch
5. Kertas grafik
3.2.3 Elastisitas
9
1. Statif dengan 2 klem
2. Mistar 100 cm
3. Beban 10 buah 5g
a. Mistar plastik
b. Jangka sorong
c. Mikrometer sekrup
noniusnya.
10
a. Mengambil mikrometer, kemudian tentukan nilai skala mendatar yang
disebut kesalahan titik nol (jika kedua skala tidak tepat nol).
massa bebannya
Mengulang langka 1-2 dengan panjang tali dan beban yang sama dan
11
3.3.3 Elastisitas.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel pengamatan
Tabel 1.
BANYAKNYA
NO NAMA ALAT NST
SKALA NONIUS
1 Jangka Sorong 0,1 mm 10 skala
2 Micrometer Sekrup 0,01 mm 50 skala
3 Mistar Plastik 1 mm 10 skala
4 Neraca Analitik 0,01 mm -
Tabel 2.
HASIL
NO BENDA TERUKUR N
Micrometer
3 3) 15,07
Kelereng 1
4 2
2) 5,49
3) 5,37
Balok besi 1
2 1) 20,5
5 Jangka sorong Sisi
13
3 2) 20,9
3) 20,7
Tabel 1
HASIL PENGUKURAN
N BESARAN TERUKUR
O
WAKTU PERIODE GRAVITASI
1. M1 = L1 = 40 T1 = 64 s 1, 29 9,50
15,63 cm
M2 = L2 = 40 T2 = 65 s
21,34 cm
M1 = L1 = 50 T1 = 72 s 1,45 9,39
15,63 cm
M2 = L2 = 50 T2 = 75 s
21,34 cm
14
4.1.3 Elastisitas
Tabel 1
Beban
= 0,9
L = 25,9 – 25
2. M2= 75 L2= 26,5 1,225 x 10-3N
= 0,9
= 0,9
15
3.2 Analisis data
1.kelereng
= 15,1
2. balok besi
= 20 (9 x 0,1)
= 20,9
sekrup.
Kelereng 1. 15,16
2. 15,45
3. 15,07
16
= (229,82 + 238,70 + 227,10
∑X12 = 695,62
2 2
1 N ( ∈ Xi ) −( ∈ Xi )
jadi ∆ X=
2 ( N −1 )
1 3.695,62−2086,66
∆ X=
2( 2 )
1 3.695,62−2086,66
∆ X=
2( 2 )
1 2086,86−2086,66
¿
2( 2 )
1 0,2
∆ X= ( )
2 2
1
∆ X= x 0,1 ∆ X = 0,05
2
Kelereng 1) 5,45
2) 5,49
3) 5,37
2) 20,9
3) 20,7
∑xi)2 = ( x1 + x2 + x3)
17
∑xi)2= x1 + x2 + x3
2 2
1 N ( ∈ Xi ) −( ∈ Xi )
∆ X=
2 ( N −1 )
1 3 . 1286,65−3. 856,41
∆ X=
2( 3−1 )
1 3856,65−3856,41
¿
2( 2 )
1 0,24
¿ ( )
2 2
1
¿ ( 0,12 )
2
∆ X=0,06
1) M1 = 15,63 L1 = 64 s t1 = 64s N = 50
M2 = 21,34 t2 = 65s
Periode :
t t
T1 = T2 =
n n
64 65
T2= = 1,28 T2 = = 1,3
50 50
T 1+T 2
T=
N
18
1,28+1,3
T=
2
2,58
T= = 1,29
2
Gravitasi :
4 πL
g=
T2
4 ∙3,14 2 ∙ 0,4
g=
1,29 2
4 ∙ 9,85960∙ 0,4
g=
1,292
15,77
g=
1,66
= 9,5
2) M1 = 15,63 L2 = 50 t1 = 72s N = 50
M2 = 21,34 t2 = 73s
t t
T= T2 =
n n
72 73
T= = 1,44 T2 = = 1,46
50 50
T 1+T 2
T=
N
1,44+1,46
T=
2
19
2,9
T= = 1,45
2
4 πL
¿
T2
4 ∙3,14 2 ∙ 0,5
g=
1,452
19,71
g=
2,10
= 9,38
3.2.3 Elastisitas
M2 = 75 gr L2 = 26,5
M3 = 100 gr L3 = 27,4
∆ l=l1−l 0
= 25,9 – 25 = 0,9
= 26,5 – 25 = 1,5
= 27,4 – 25 = 2,4
∆ m = M0 + M1 ∆ m = M0 + M1 ∆ m = M0 + M1
F1 =
∆ m. g F2 =
∆ m. g F3 =
∆ m. g
20
= 110 . 9,8 = 125 . 9,8 = 150 . 9,8
∆l F T
1. ∈= 1. T= 1. γ =
l0 π r2 ∈
= 170 m
F
3. T=
π r2
21
s=
1470 × 10−3
2
3,14(1,515)
1470× 10−3
3,14 ×2,295
1470× 10−3
=
7,206
1470× 10−3
=
7206× 10−2
= 204 m
3.3 Pembahasan
kelereng yang terdiri dari 3 buah. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
tepat dan akurat kita dapat menambahkan persamaan ∆ x=1 /5 alat ukur. Untuk
menentukan panjang sisi sebuah balok dengan skala utama berjumlah 20 dan skala
20,9
22
Pada praktikum kali ini melakukan praktikum tentang bandul
simpangan. Yang berubah secara pariodik dalam besar dan arahnya. Kecepatan
3.3.2 Elistisitas
Berdasarkan table di atas di ketahui bahwa semakin berat beban atau massa suatu
benda yang digantungkan pada suatu pegas maka semakin besar beban yang
ditambahkan dan semakin panjang beban yang diberi beban. Dari hal tersebut
dapat dapat dikaitkan bahwa pertambahan gaya pada pegas atau beban yang
berbandig lurus (linier) dengan gaya tarik atau gaya tekan yang diberikan pada
benda tersebut.
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
24
Bandul sederhana adalah sebuah benda kecil, biasanya benda berupa bola
pijal, digantungkan pada seutas tali yang massa dapat diabaikan dibandingkan
5.1.3 Elastissitas
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan jika sebuah
pegas diberikan gaya maka pertambahan pegas akan sebanding dengan gaya yang
5.2 Saran
bersih, agar praktikum dapat berjalan dengan lancer. Dan dibutuhkan ketelitian
Percobaan harus teliti dan cermat dalam mengamati waktu dan menghitung
getaran yang terjadi, karena akan berpengaruh pada periode yang dihasilkan.
5.2.3 Elastisitas
25
DAFTAR PUSTAKA
26
http://asiiahw.blogspot.co.id/2013/11/laporan-elastisitas.html?m=1
http://akusukabelajarfisika.blogspot.co.id/2016/11/laporan-praktikum-
fisika-dasar-bandul-html/m=1
27
28