Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yang
mana setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda.
Disuatu saat ada kalanya seorang atlet harus berada pada tingkat
keseimbangan yang tinggi dan ada kalanya seorang atlet harus berada pada
tingkat keseimbangan yang rendah. Dalam keseimbangan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
 Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu.

 Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnya


titik berat badan ketepi alas yang searah dengan arah gerakan.
 Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan.

 Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak besarnya antara titik berat


badan dan dengan besarnya menumpuUntuk memperoleh stabilitas titik
berat badan harus jatuh didalam bidangdasar menumpu : Gaya geser,
Letak segmen-segmen badan, Penglihatan dan faktor-faktor psikologis,
Faktor fisiologi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
a. Apa definisi dari biomekanika?
b. Apa hukum-hukum dasar biomekanika itu?
c. Apa yang dimaksud dengan gaya?
d. Bagaimana aplikasi gaya dalam kesehatan?

1|Biomekanika
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui definisi Biomekanika.
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang hukum newtom pada gerak
biomekanika.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis gaya pada biomekanika.
4. Untuk mengetahui gaya pada tubuh dan didalam tubuh.
5. Untuk mengetahui gerak tubuh.

2|Biomekanika
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fisika Kedokteran
Ada 2 (dua) bidang yang termasuk dalam fisika kedokteran yaitu :
bidang kedokteran dan bidang fisika. Oleh karena itu fisika kedokteran
berperan dalam 2 hal, meliputi :
1. Penggunaan ilmu fisika untuk menentukan fungsi tubuh meliputi
kesehatan dan penyakit. Dalam hal ini dapat pula disebut faal fisika.
2. Penggunaan fisika dalam praktek kedokteran meliputi pengetahuan
tentang benda atau alat yang dipergunakan dalam bidang kedokteran
yaitu alat ultrasonik, laser, radiasi, dan sebagainya.
Fisika kedokteran dibagi dalam beberapa sub divisi yaitu :
a. Fisika Kesehatan
b. Kedokteran Enginering
2.2 Pengukuran
Fisika maupun disiplin ilmu lain pengukuran kwantitas merupakan
dasar utama. Dalam pengukuran ini akan dicari korelasi atau interpretasi
dan sering pula diadakan perbandingan dengan prediksi teoritis. Hal-hal
yang meliputi pengukuran kwantitas ini adalah sistem satuan internasional
atau disingkat dengan sistem SI (System Internasional Unit) atau Satuan
Metrik.
A. Proses Pengukuran
Dalam pengukuran fisik dibagi dibagi dalam 2 (dua) group yaitu :
a. Proses pengukuran pengulangan.
Pada proses ini biasanya melibatkan sejumlah pengulangan
perdetik, permenit, perjam, dan sebagainya
b. Proses pengukuran yang tidak ulang.
Pada pengukuran ini hanya dilakukan sekali terhadap individu,
dan sangat memperhatikan pada“Ketelitian (accuracy) dan
kebenaran (precision). Perbedaannya adalah dalam ketelitian
menunjukkan pengukuran yang memberikan pendekatan untuk
memperoleh suatu standar. Sedangkan kebenaran berhubungan
dengan kemampuan pengembalian dari suatu pengkuran tanpa
memerdulikan ketelitian dalam pengukuran.

3|Biomekanika
B. Registrasi
Mencatat hal-hal yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut
meregistrasi. Registrasi penting untuk memperoleh informasi yang
diperlukan. Kadang-kadang diperlukan registrasi kontinyu terhadap
suatu keadaan selama waktu tertentu, registrasi ini disebut analog.
C. False Positif dan False Negatif
False positif merupakan suatu erroor (penyimpanan) yang
terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit
padahal sama sekali tidak. Sedangkan false negatif merupakan
error yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal
penderia tersebut menderita suatu penyakit.
Untuk menghindari atau mengurangi false positif atau false
negatif perlu memperhatikan :
a. dalam pengambilan pengukuran
b. pengulangan pengukuran
c. penggunaan alat-alat yang dapat dipercayai
d. kaliberasi sepatutnya terhadap alat-alat
Skema dasar pengukuran
Proses pengukuran Ketelitian dan kebenaran

Data-data lain

False positif atau,


false negatif

2.3 Satuan
Apabila ingin mengatakan suatu kwantitas fisik yang melibatkan
hukum atau prinsip, harus mengetahui bagaimana cara mengukur suatu
kuantitas. Para ilmuwan telah mempertimbangan kuantitas fisik yaitu
satuan dasar istilah dalam pengukuran.
Dalam cabang ilmu fisika yang dikenal sebagai ilmu mekanika,
kuantitas dasar adalah panjang, massa, dan waktu sedangkan satuan dasar
adalah mete, kilogram, dan detik. Cabang ilmu fisika lainnya
menggunakan labih dari 3 kuantitas dasar dan satuan yaitu temperatur
(Kelvin), arus listrik (Amper) dan intensitas luminasi (Candela).

4|Biomekanika
2.4 Definisi Biomekanika
Definisi Biomekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang
ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi
yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika
adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika.
Tersebutlah nama-nama seperti Archimides(287-212 SM), Galileo Galilei
(1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak
dasar bidang ilmu ini.
Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu
dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika
dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.
Mekanika teknik atau disebut juga dengan mekanika terapan
adalah ilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika.
Mekanika terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik.
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu
mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.

2.5 Hukum Dasar Dalam Biomekanika


Dalam biomekanika memakai hukum dasar yang dirumuskan oleh
Isaac Newton (1643-1727) untuk mempelajari gerakan mekanik pada
manusia dan hewan. Namun pada abad ke XX tampaknya hukum Newton
tidak mampu menyatakan skala atom dan kecepatan cahaya (3 x 108 mS-1).
Ada tiga hukum dasar mekanika yang dicetuskan oleh Newton, yaitu :
A. Hukum Newton Pertama
Hukum Newton ini disebut juga hukum inersia (hukum
kelembaman). Ini berarti bahwa benda itu mempunyai sifat
mempertahankan keadannya; apabila benda itu sedang bergerak maka
benda itu akan bergerak terus. Demikian pula benda itu sedang tidak
bergerak maka benda itu bersifat malas untuk mulai bergerak.
Pandangan ini disimpulkan sebagai hukum Newton yang berbunyi
“Setiap objek berlangsung dalam keadaan istirahat, atau gerakan yang

5|Biomekanika
sama pada suatu garis lurus. Kecuali benda itu dipaksa untuk berubah
keadaan oleh gaya yang bekerja padanya.”
Hukum Newton Pertama ini dipakai untuk mengukur suatu
pengamatan.
B. Hukum Newton Kedua
Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda akan
mengalami suatu percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya.
Percepatan (a) dan gaya (F) adalah sebanding dalam besaran. Apabila
kedua besaran ini sebanding maka salah satu adalah sama dengan hasil
perkalian bilangan konstan. Maka hubungan gaya (F) adalah
sebanding dalam besaran. Hubungan gaya (F) dan percepatan (a) oleh
Newton dirumuskan :
F =m.a
m = massa benda atau massa inisal.
M dinyatakan 1 kg massa
a = percepatan 1 mS-2
F = 1 Kg mS-2 = 1 N
Massa benda adalah kuantitas skalar sedangkan berat benda adalah
gaya gravitasi.
C. Hukum Newton Ketiga
Bilamana suatu benda A memberi gaya F pada suatu benda B, pada
waktu bersaman benda B memberi gaya R pada benda A; gaya R sama
dengan gaya F tetapi mempunyai arah yang berlawanan.
R

Hasil pengamatan Newton ini disimpulkan sebagai hukum Newton


ketiga yang berbunyi sebagai berikut : “Untuk setiap aksi, selalu ada
reaksi yang arahnya berlawanan.”

6|Biomekanika
2.6 Gerak dan Gaya
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkan
interaksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisika
didefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabkan perubahan dari
statedari suate benda sehingga terjadi percepatan pada benda itu.
Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan ada gaya berada di dalam
tubuh kita sendiri. Gaya yang bekerja pada tubuh dapat diketahui apabila
kita menabrak suatu objek. Sedangkan,gaya yang berada dalam tubuh,
sering tidak kita ketahui padahal gaya itu ada. Misalnya gaya pada otot
yang menyebabkan mengalirkan darah dan paru-paru yang memperoleh
udara.

Gaya yang bekerja pada tubuh manusia ini terbagi menjadi dua tipe:
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis.
Yaitu objek/tubuh dalam keadaan setimbang danberarti pula
jumlah gaya yang bekerja samadengan nol, dan jumlah momen gaya
yangbekerja pada tubuh juga sama dengan nol (Hukum I Newton,
Hukum III Newton).
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.
Yaitu objek/tubuh dalam keadaan tidak setimbang danberarti pula
jumlah gaya yang bekerja tidak samadengan nol, dan jumlah momen
gaya yangbekerja pada tubuh juga tidak sama dengan nol (Hukum II
Newton).
2.7 Sistem Otot dan Tulang bekerja sebagai Pengumpil
Ada 3 sistem pengumpil dalam tubuh manusia:
1. Klas pertama sistem pengumpil
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
Contoh: kepala & leher
O=Titik Tumpu
W=Gaya Berat
M=Gaya Otot

7|Biomekanika
2. Klas kedua sistem pengumpil
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
contoh: tumit menjinjit

O=Titik Tumpu
W=Gaya Berat
M=Gaya Otot

3. Klas ketiga sistem pengumpil


Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat
Contoh: otot lengan
O=Titik Tumpu
W=Gaya Berat
M=Gaya Otot

2.8 Analisis Gaya dan Kegunaan Klinik


Gaya yang bekerja pada suatu benda atau juga tubuh manusia bisa gaya
vertikal, gaya horizontal, dan gaya yang membentuk sudut dengan bidang
horizontal atau vertikal.
Gaya Vertikal

Apabila seseorang berdiri diatas suatu


benda,maka orang tersebut memberi
gaya diatas benda tersebut, sedangkan
gaya tersebut akan memberi gaya reaksi
yang besarnya sama dengan gaya yang
diberikan orang itu. Peristiwa ini
merupakan hukum newton tiga
(aksireaksi).

Gaya Horizontal
a. Ada dua gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan arah yang sama,
maka total gaya yang diperoleh:
S = F1 + F2

8|Biomekanika
b. Apabila dua gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan arah yang
berlawanan, maka total gaya sebesar selisih gaya I dan gaya II :
S = F1 – F2
2.9 Penggunaan Klinik
Traksi dalam Praktik Klinik adalah tahanan yang dipakai dengan berat
atau alat lain untuk menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan
otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau
spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mempercepat
penyembuhan. Ada dua jenis tipe traksi yaitu, Traksi Skeletal dan Traksi
Kulit.
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu
menanggung beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih
dari ini maka diperlukan traksi melalui tulang. Traksi tulang sebaiknya
dihindari pada anak- anak karena growth plate dapat dengan mudah rusak
akibat pin tulang. Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak
yang memerlukan reduksi tertutup, traksi sementara sebelum operasi,
traksi yang memerlukan beban 5 kg.
Berikut adalah traksi yang yang dilakukan:
1. Traksi Leher

2. Traksi Tulang

9|Biomekanika
3. Traksi Kulit

Contoh penggunaan klinik :


1. Traksi kepala

2. Traksi Kaki

10 | B i o m e k a n i k a
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika
pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin
ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika
menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam
biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan
konsep,analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam
biologi dan kedokteran.
Ada tiga hukum dasar mekanika yang dicetuskan oleh Newton,
yaitu :
1. Hukum Newton Pertama
2. Hukum Newton Kedua
3. Hukum Newton Ketiga

3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu saya
ingin meminta kritik dan saran dari pembaca serta kakak pembimbing agar
makalah yang saya buat bisa menjadi sempurna dan jauh lebih baik dari
sebelumnya, serta kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
parapembaca mudah-mudahan bisa menjadikan makalah ini jauh lebih
sempurna dan bermanfaat bagi semuanya.

11 | B i o m e k a n i k a
Daftar Pustaka

https://wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/01/13/biomekanika-fisika-
kesehatan/

https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-1/biomekanikal
fadliama-keperawatan-stikesinul-surabaya.pdf
http://www.scribd.com/doc/98452575/makalah-biomekanika
dr. J.F Gabriel.1988.Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC
http://esa166.weblog.esaunggul.ac.id/2012/12/07/biomekanika/

http://www.anneahira.com/fisika-kedokteran.htm

https://books.google.co.id/books?id=GTKs1gjkmD8C&pg=PA1&hl=id&source=gbs_toc
_r&cad=3#v=onepage&q&f=false

12 | B i o m e k a n i k a

Anda mungkin juga menyukai