Anda di halaman 1dari 24

BIOMEKANIKA DALAM KEPERAWATAN

Dosen Pengampu :
Ns. Deni Arisandi, S.kep, M.pd

KELOMPOK II :
Dadan Romansah
Rohatika Azzahra G

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INDONESIA (STKINDO)
WIRAUTAMA
2024

Jalan Raya Andir No 17-B, Kec. Ciparay, Kab. Bandung, Prov. Jawa Barat, Kode Pos.
40381

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah


subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Biomekanika Dalam
Keperwatan. Adapun tujuan dan penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pengampu pada bidang mata kuliah Ilmu Dasar
keperawatan (IDK) selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang biomekanika dalam keperawatan. Bagi para pembaca dan juga
bagi penulis,

kami mengucapkan terima kasih kepada bapa Ns. Deni Arisandi S,kep
M,pd. Selaku dosen mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan (IDK) yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
Sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyalurkan makalah ini kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nanti kan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 14 februari 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................1


1.2. Tujuan..............................................................................................2
1.3. Manfaat............................................................................................2
1.4. Rumusan Masalah..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

1.1. PRINSIP BIOMEKANIKA DALAM KEPERAWATAN

2.1.1 Definisi ....................................................................................3

2.1.2 Biomekanika ...........................................................................4

2.1.3 Gerak dan Gaya........................................................................7

2.1.4 Biomekanika Kerja Tubuh.......................................................9

2.1.5 Biomekanika dan Perancangan Kerja......................................9

2.1.6 Mekanika Tubuh......................................................................10

2.2. BIOLISTRIK PADA TUBUH MANUSIA


2.2.1 Pengertian Biolistrik................................................................11

2.2.2 Penemuan Biolistrik.................................................................13

2.2.3 Kelistrikan dan Kemagnetan yang Timbul pada Tubuh


Manusia....................................................................................14

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN ...............................................................................................18

iii
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mekanika adalah salah satu cabang


ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari Gerakan dan perubahan bentuk
suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya.
Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari sebuah cabang ilmu dalam fisika.
Tersebutlah nama-nama seperti archimides (287 – 212 sm ), galileo galilei (1564
– 1642), dan issa newton (1642 – 1727 ), Yang merupakan peletak dasar bidang
ilmu ini, Galileo adalah letak dasar analisis dan eksperimen dalam ilmu dinamika,
Sedangkan Newton merangkum Gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-
hukum gerak dan gerak gravitasi.

Keseimbangan dibutuhkan hampir Di seluruh cabang olahraga yang mana


setiap cabang olahraga menerapkannya dengan cara yang berbeda. Di suatu saat
Adakalanya Seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang tinggi
dan Adakalanya Seorang atlet harus berada pada tingkat keseimbangan yang
rendah. Dalam keseimbangan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu,

1) Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menempuh


2) Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnya.
Berat badan tetapi alas yang searah dengan arah Gerakan
3) Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan
4) Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak besarnya antara. Berat badan
dengan besarnya menumpu
5) Untuk memperoleh stabilitas jadi berat badan harus jatuh di dalam bidang
dasar penutup
6) Gaya geser
7) Letak segmen-segmen badan
8) Penglihatan dan factor-faktor psikologis

1
9) Faktor fisiologis

1.2. Tujuan

1. Untuk mengetahui biomekanika dalam keperawatan


2. untuk mengetahui biolistrik pada tubuh manusia
3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip biomekanik dalam
keperawatan

1.3. Manfaat

1. Memberikan pemahaman terkait prinsip biomekanika dalam praktek


keperawatan
2. sebagai bukti telah menyelsaikan tugas mata kuliah ilmu dasar
keperawatan (IDK)

1.4. Rumusan Masalah

1. Apa itu biomekanika ?


2. Apa konsep dasar biomekanika ?
3. Bagaimana penerapa prinsip prinsip biomekanika dalam keperawatan ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. PRINSIP BIOMEKANIKA DALAM KEPERAWATAN
Dasar dari prinsip kerja biomekanika adalah Hukum Newton yang terdiri dari

 Hukum 1 newton
 Hukum II newton
 Hukum III newton
1) Hukum Newton I
bunyi hukum 1 Newton ; Selama jumlah gaya yang bekerja pada
sebuah benda sama dengan nol ( ∑f = 0 ) maka benda akan berada
dalam keadaan diam atau bergerak secara lurus beraturan (Kecepatan
konstan)Konsep dari hukum ini dikenal dengan kelembaman ( inersia
) Yaitu sifat suatu benda untuk cenderung mempertahankan
kedudukannya. Benda yang lain diam cenderung untuk diam dan
benda yang bergerak cenderung untuk terus bergerak.
Contoh;
Ketika tubuh dalam keadaan istirahat semua otot dan organ lain juga
dalam keadaan rileks. Maka Ketika kita akan
menggerakkannyaHarus dimulai dari perlahan-lahan ( Perlu
pemanasan ). Jika secara tiba-tiba digerakkan maka kemungkinan
akan mengakibatkan cedera pada organ tersebut.
2) Hukum newton II
Jika sebuah benda diberikan gaya maka benda tersebut akan bergerak
dan mengalami percepatan. Percepatan gerak sebuah benda
berbanding lurus dengan besarnya gaya yang bekerja dan berbanding
terbalik dengan besar massanya.
F = m.a
F = ( newton )
M = massa ( kilogram )
a = m/s2

3
Konsep berat sama dengan gaya gravitasi berat merupakan hasil kali
antara massa dengan percepatan gravitasi.
Contoh;
Lebih besar Ketika mengangkat beban yang berat dibandingkan
dengan Ketika mengangkat beban yang ringan. Ketika mendorong
sebuah benda kereta pasien atau Kursi dorong gaya yang diperlukan
lebih besar Ketika mendorong pasien yang berbadan besar
dibandingkan dengan Ketika mendorong pasien yang bertubuh kecil
3) Hukum III newton
Jika sebuah benda melakukan gaya pada benda lain maka benda
tersebut akan mendapatkan balasan gaya yang besarnya sama teptapi
arahnya berlawanan. Hukum ini dikenal dengan hukum aksi dan
reaksi.
Contoh ;
Ketika telapak kaki menginjak tanah dan mendorong ke arah
belakang maka tanah akan membalas dengan memberikan gaya yang
besarnya dengan arah kedepan sehingga badan akan terdorong maju.

1.1.1. DEFINISI BIOMEKANIKA

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari Gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang
diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika
adalah cabang ilmu yang tertua dari sebuah cabang ilmu dalam fisika.
Tersebutlah nama-nama seperti archimides (287 – 212 sm ), galileo
galilei (1564 – 1642), dan issa newton (1642 – 1727 ), Yang
merupakan peletak dasar bidang ilmu ini, Galileo adalah letak dasar
analisis dan eksperimen dalam ilmu dinamika, Sedangkan Newton
merangkum Gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum
gerak dan gerak gravitasi.
Mekanika Teknik atau disebut juga dengan mekanika terapan adalah
ilmu yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip mekanika.

4
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika
pada system Biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara
disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh
makhluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika di
aplikasikan dalam penyusunan konsep, analisis, Desain dan
pengembangan peralatan dan system dalam biologi dan kedokteran
pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relative baru
dan sedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya
bidang ilmu sudah eksis sejak abad ke-15 masehi ketika Leonardo Da
Vinci (1452 – 1519) Membuat catatan akan signifikansi dalam
bidang ilmu Biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan Teknik
mewarnai perkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

1.1.1. BIOMEKANIKA

Menurut frankel dan nordin pada tahun 1980 biomekanika


merupakan ilmu mekanika Teknik untuk Analisa system kerangka
otot manusia. (chaffin, 1991) Secara umum mendefinisikan
biomekanika yaitu biomekanika menggunakan konsep fisika dan
Teknik untuk menjelaskan gerakan pada macam-macam bagian tubuh
dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari.
Kajian biomekanika dapat dilihat dalam dua perspektif, Yaitu
kinematika yang lebih menjurus pada karakteristik Gerakan yaitu
meneliti Gerakan dan segi ruangan yang digunakan dalam waktu
yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yang menyebabkan
Gerakan. Studi kinematika menjelaskan Gerakan yang menyebabkan
berapa cepat objek bergerak berapa ketinggian atau Berapa jauh
objek menjangkau Jarak. Posisi, Kecepatan dan percepatan tersebut
merupakan studi kinematika. Kajian kinetika menjelaskan tentang
gaya yang bekerja pada satu system, misalnya tubuh manusia kajian
Gerakan kinetika menjelaskan gaya yang menyebabkan Gerakan

5
dibandingkan dengan kajian kinematika, kajian kinetika lebih sulit
untuk diamati, pada kajian kinetika yang terlihat adalah akibat dari
gaya.

Menurut Agus Wibisono biomekanika diklasifikasikan menjadi dua


yaitu :
1. General biomechanic
Adalah bagian dari biomekanika yang berbicara mengenai
hukum-hukum dan konsep-konsep dasar yang mempengaruhi
organ tubuh manusia baik dalam posisi diam maupun
bergerak. Dibagi menjadi 2 yaitu

1) Biostatic adalah bagian dari biomekanika Umum yang


hanya menganalisis tubuh pada posisi diam atau bergerak
pada garis lurus dengan kecepatan seragam (uniform)
2) Biodinamic Adalah bagian dari biomekanika umum yang
berkaitan dengan gambaran Gerakan-gerakan tubuh tanpa
mempertimbangkan gaya yang terjadi ( kinematika ) Dan
Gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh
( kinetic )
2. occupational biomechanic
Didefinisikan sebagai bagian dari biomekanika terapan yang
mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin,
material, dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan
keluhan pada system kerangka otot agar produktivitas kerja
Dapat meningkat.

Sistem kerangka dan otot manusia ( musculoskeletal system )


Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa system koordinasi dan
salah satunya adalah system otot dan kerangka ( musculoskeletal
system ). Sistem ini sebenarnya tersusun oleh dua buah system, yaitu
otot dan tulang. Keduanya saling berkaitan dalam menjalankan

6
pergerakan tubuh manusia. Otot menempel pada bagian tulang untuk
menggerakkan tulang rangka. Organ-organ tubuh manusia yang
Menyusun system ini meliputi : Tulang, sambungan, tulang rawan,
ligament dan otot.

1.1.2. GERAK DAN GAYA

Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkan


interaksi fisik dari objek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisika
didefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabkan perubahan
dari step dari suatu benda sehingga terjadi percepatan pada benda itu.
Gaya pada tubuh dan di dalam tubuh gaya didefinisikan sebagai
tarikan atau dorongan pada suatu benda sehingga menyebabkan
benda mengalami perubahan gerak atau perubahan bentuk. Demikian
juga pada tubuh manusia, setiap gerak pada tubuh pasti ada suatu
gaya yang bekerja. Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya
yang bekerja. Adanya gaya yang bekerja pada tubuh gaya pada tubuh
: Gaya berat dan gaya yang bekerja di dalam tubuh. Gaya dalam
tubuh : Seringkali disadari pada gaya otot tubuh. Jantung, gaya otot
paru-paru gaya pada tubuh ada dua tipe :

1) Gaya pada tubuh dalam keadaan statis


2) Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis

Berikut ini adalah beberapa aspek gaya pada tubuh dalam keadaan
statis:

1. Gaya berat dan gaya otot sebagai system pengumpil

Tubuh dalam keadaan statis berarti tubuh dalam keadaan seimbang,


jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan

7
otot tubuh manusia berfungsi sebagai system pengumpil, ada tiga
kelas system pengumpil :

1) Kelas pertama
Tumpul terletak diantara gaya berat dan otot.
Contoh : Kepala dan leher
2) Kelas Kedua
Gaya berat di antara. Tumpul dan gaya otot.
Contoh : Tumit
3) Kelas ketiga
Gaya otot terletak diantara. Tumpuan dan gaya berat.
Contoh : Otot lengan

Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan ekstremitas yang


cedera leher, punggung, atau area pelvik.Reaksi terapeutik didapat
dengan memberikan tarikan pada kepala tubuh agar anggota gerak
menuju Sedikitnya dua arah, misalnya : Tarikan terasi dan tarikan
teraksi lawannya. Gaya traksi _lawan atau gaya kedua biasanya
berasal dari : Berat tubuh pasien pada saat bertumpu atau berat lain
2.5 Penerapan Analisa gaya dalam terapan kesehatan1. Gaya berat
tubuh dan posisi duduk yang menyehatkan tulang belakang punggung
adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop selama 24 jam.
Dalam keadaan tidur pun punggung tetap menjalankan fungsinya
untuk menjaga postur tubuh.
Punggung tersusun dari 24 buah tulang belakang ( vertebra ), Di
mana masing-masing vertebra dipisahkan satu sama lain oleh
bantalan tulang rawan atau diskus. Seluruh rangkaian tulang belakang
ini membentuk tiga buah lengkung alamiah, yang menyerupai huruf
s. Lengkungan paling atas adalah segmen cervical ( leher), Yang
dilanjutkan dengan segmen thoraks ( punggung tengah ), Dan segmen
paling bawah yaitu lumbar (punggung bawah ), Lengkungan lumbar

8
inilah yang bertugas untuk menopang berat seluruh tubuh dan
pergerakan.

1.1.3. BIOMEKANIKA KERJA TUBUH

Dalam analisis biomekanika tubuh manusia dipandang sebagai


system yang terdiri dari Link (Penghubung), Dan joint (sambungan),
Tiap link mewakili segmen-segmen tubuh tertentu dan tiap joint
menggambarkan sendi yang ada.

1.1.4. BIOMEKANIKA DAN PERANCANGAN KERJA

Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan proses


perancangan peralatan kerja misalnya pembuatan alat bantu gerak
yang dapat digunakan untuk meringankan penderita cacat maupun
peralatan kerja lainnya. Peralatan yang digunakan secara langsung
sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai
dengan keadaan biomekanika seseorang. Penggunaan kekuatan otot
yang berlebihan untuk menggunakan atau menggerakkan peralatan
dapat mengakibatkan cedera. Penerapan biomekanika menghindari
hal tersebut, dan mengupayakan agar dengan pengeluaran energi
yang minimum namun dapat dicapai hasil yang optimal.

Menurut chaffin dan Anderson Tubuh manusia terdiri dari 6 Link,


yaitu:

1) Link lengan bawah yang dibatasi oleh join telapak tangan


dan siku
2) Lengan atas yang dibatasi oleh join siku dan bahu
3) Link punggung yang dibatasi oleh join bahu dan pinggul
4) Lik paha yang dibatasi oleh join pinggul dan lutut

9
5) Link betis yang dibatasi oleh join lutut dan mata kaki
6) Link kaki yang dibatasi oleh join mata kaki dan telapak
kaki

Seperti yang disebutkan di atas bahwa manusia dapat disamakan


dengan segmen benda jamak maka Panjang setiap link dapat
diukur berdasarkan persentase tertentu dari tinggi badan,
sedangkan beratnya berdasarkan persentase dari berat badan.
Penentuan letak pusat massa tiap link didasarkan pada persentase
standar yang ada. Panjang setiap link tiap segmen berotasi di
sekitar sambungan dan mekanika terjadi mengikuti Hukum
Newton.
Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik
pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk mengimbangi
gaya-gaya yang terjadi. Secara umum pokok bahasan dari
biomekanika adalah untuk mempelajari interaksi fisik antara
pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan untuk
meminimumkan keluhan pada system kerangka otot agar
produktivitas kerja Dapat meningkat.
Menghindari keluhan pada system kerangka otot dapat ditangguli
dengan melakukan pengendalian administrative ( Pemilihan
personal yang tepat, pelatihan tentang Teknik-teknikPenanganan
material ). Pada Gerakan jalan yang terpenting adalah
keseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan memperlihatkan
Bagaimana kedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam
pergerakan berpindah.

1.1.5. MEKANIKA TUBUH

1) Pengertian mekanika tubuh


Mekanika tubuh (body mechanic) Adalah usaha untuk
mengkoordinasi system musculoskeletal dan saraf, sehingga

10
individu dapat bergerak mengangkat, membungkuk, berdiri, duduk,
berbaring dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan sempurna.
Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi resiko
cedera system musculoskeletal. Mekanika tubuh juga tepat
memfasilitasi pergerakan tubuh yang memungkinkan mobilisasi
fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energi otot
yang berlebihan. Hal-hal tersebut mencakup kesegaran tubuh
( body alygament ), Keseimbangan tubuh dan koordinasi Gerakan.
2) Prinsip mekanika tubuh
Mekanika tubuh penting bagi perawat dan kelainan hal ini
mempengaruhi tingkat Kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang
benar diperlukan untuk mendukung tingkat Kesehatan dan
mencegah kecacatan serta untuk menjaga keselamatan klien.Di
samping itu, mekanika tubuh juga bertujuan untuk menghibur
pasien yaitu dengan meningkatkan kenyamanan dan Kerjasama.
Dalam hal ini, perawat menggunakan berbagai kelompok otot
untuk setiap aktivitas keperawatan, memberikan obat, mengangkat,
dan memindahkan klien dan menggerakkan objek.

1.2. BIOLISTRIK PADA TUBUH MANUSIA

1.2.1. Pengertian Biolistrik


Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber
dari ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh
salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi
sel. Biolistrik juga merupakan fenomena Sel-sel mampu
menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan
positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif pada
permukaan dalam bidang batas/membran.
Kelistrikan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan muatan-muatan, ion-ion yang terdapat dalam tubuh dan
medan listrik yang dihasilkan oleh ion-ion dan muatan - muatan
tersebut serta tegangan yang dihasilkan.

11
Tegangan (voltage) listrik atau sering disebut potensial listrik dapat
dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tegangan yang dihasilkan disebut
sebagai tegangan-bio atau biopotensial. Tegangan yang paling besar
dihasilkan oleh sel-sel saraf (nerve) dan sel-sel otot (muscle).
Tegangan yang terjadi pada sel, (selanjutnya disebut tegangan sel
(cell potentials), terus menerus terjaga keberadaannyadan untuk
menjaganya, sejumlah besar energi dibutuhkan. Jadi, energi yang
disuplai ke dalam tubuh, sebanyak paling tidak 25% digunakan untuk
menjaga kehadiran. tegangan pada sel.
Tegangan sel dapat bertahan konstan dalam jangka waktu yang lama,
namun dapat pula diubah melalui suatu perlakuan internal maupun
eksternal dalam bentuk gangguan atau rangsangan (fires)Pengubahan
nilai tegangan pada sel akan menghasilkan suatu pulsa tegangan
(voltage pulses). Efek yang ditimbulkan oleh pengubahan tengangan
ini sangat bergantung pada jenis selnya. Sel-sel saraf, oleh karena
pengubahan nilai tegangan selnya, dapat menghasilkan pulsa
tegangan yang dapat dirambatkan ke berbagai sel lainnya untuk
memberi informasi tentang hal-hal yang kita rasakan dari panca
indra. Aktivitas sekumpulan sel-sel ditentukan oleh keadaan tegangan
yang dihasilkannya dan dapat diukur melalui suatu alat pengukur
pulsa-pulsa tegangan.
Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik
sangat penting. Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah
alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan
isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus untuk mentringer neuron
dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan isyarat listrik dari
neuron lain. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke
seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang
beberapa elektroda pada permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat
listrik dari jantung (Electrocardiogran-ECG) diganti untuk diagnosa
kesehatan. Seperti halnya pada ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor

12
dengan memasang beberapa elektroda pada posisi tertentu. Isyarat
listrik yang dihasilkan dapat untuk mendiagnosa gejala epilepsy,
tumor, geger otak dan kelainan otak lainya.
Alat elektroencephalogram (EEG) adalah alat yang digunakan untuk
merekam pulsa-pulsa tegangan yang dihasilkan oleh aktivitas sel-sel
saraf otak. Alat elektrocardiogram (ECG) digunakan untuk merekam
pulsa-pulsa tegangan yang dihasilkan oleh aktivitas sel-sel otot,
khususnya otot jantung.

1.2.2. Penemuan Biolistrik


Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium atau menyadari
keberadaan listrik dengan inderanya, baik untuk muatan maupun
untuk medan listriknya. Baru pada akhir abad 18 hal-hal mengenai
listrik diteliti.
1) Histori Yunani Kuno: Batu amber digosok dapat menarik
benda kecil seperti jerami atau bulu (kata listrik dari bahasa
yunani, electron Gilbert, 1600, dokter istana Inggris -> electric
(membedakannya dgn gejala kemagnetan) = amber)
2) Du Fay, 1700, tolak menolak tarik menarik -> resinous (-),
vitreous (+) Franklin, ilmuwan USA membagi muatan listrik
atas dua: positif dan negatif. Jika gelas dengan sutera
digosokkanmaka gelas akan bermuatan positif dan sutera akan
bermuatan negative
3) Luigi Galvani (1786), periode hujan badai: Menyentuh otot
tungkai seekor katak dengan metal, teramati otot berkontraksi.
Aliran listrik akibat badai merambat melalui saraf katak
sehingga otot-ototnya berkontraksi. Kemudian hari: Impuls
dalam sistem syaraf terdiri dari ion-ion yang mengalir
sepanjang sel syaraf, analog dengan aliran elektron dalam
konduktor. Pada tahun 1786 dia melaporkan hasil
eksperimennya bahwa kedua kaki katak terangkat ketika
diberikan aliran listrik lewat suatu konduktor.

13
4) Millikan (1869-1953), mencari harga muatan paling kecil,
percobaan tetes minyak Millikan. Muatan elektron e = 1,6 10-
19 C
5) Caldani (1856), kelistrikan pada otot katak yang telah mati.
6) Arons (1892), merasa ada aliran frekuensi tinggi melalui
tubuhnya sendiri serta pembantu atau asistennya.
7) Van Seynek (1899), mengamati terjadinya panas pada
jaringan yang disebabkan aliran frekuensi tinggi.
8) Schlephake (1982), melaporkan tentang pengobatan dengan
menggunakan Short Wave.

1.2.3. Kelistrikan dan Kemagnetan Yang Timbul Pada Tubuh Manusia

1. Sistem syaraf dan neuron


Sistem syaraf dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem syaraf pusat
dan otonomSistem syaraf pusat terdiri diantaranya otak, medulla
spinalis dan perifer. Saraf perifer ini adalah saraf- saraf yang
mengirim informasi sensoris ke otak atau ke medulla spinalis
disebut saraf afferen sedangkan serat saraf yang menghantarkan
informasi dari otak atau medula spinalis ke otot serta kelenjar
disebut sistem saraf efferen sedangkan sistem saraf otonom
mengatur organ dalam tubuh seperti jantung usus dan kelenjar-
kelenjar sehingga pengontrolan sistem ini dilakukan dengan tidak
sadar yakni bekerja secara sendiri-sendiri.

2. Konsentrasi ion di dalam dan di luar sel


Ini merupakan suatu model potensial istirahat pada waktu = 0
dimana ion K akan melakukan difusi dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah sehingga pada saat tertentu akan terjadi
membran dipole atau membran dua kutub di mana larutan dengan
konsentrasi yang tadinya rendah akan kelebihan ion
positifkebalikan dengan larutan yang konsenrasi tinggi akan
mengalam kekurangan ion sehingga menjadi lebih negatif.

14
3. Kelistrikan saraf
Dalam bidang Neuroatomi akan dibicarakan kecepatan impuls serat
saraf, serat saraf yang berdiameter yang besar mempunyai
kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat daripada serat saraf
yang mempunyai diameter yang kecilSerat dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian diantaranya A,B dan C.
Dengan menggunakan mikroskop elektron, serat saraf di bagi
dalam dua tipe serta saraf yang bermyelin dan tidak bermyelin.

4. Perambatan Potensial Aksi


Potensial aksi dapat terjadi apabila suatu daerah membran saraf
atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial
aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang daearah
sekitar sel membran untuk mencapai nilsi ambang. Dengan
demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segala jurusan
sel membran, keadaan ini disebut peramabatan potensial aksi atau
gelombang depolarisasi.
Setelah timbul potensial aksi, sel membran akan mengalami
repolarisasi. Proses. repolarisasi sel membran disebut sebagai suatu
tingkat refrakter. Tingkat refrakter ada dua fase yaitu periode
refrakter absolut yakni selama periode ini tidak ada rangsangan,
tidak ada unsur kekuatan nntuk menghasilkan potensial aksi yang
lan sedangkan periode refrakter relaktif yakni setelah membran
mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari periode refrakter
terabsolut akan yang menjadi periode refrakter refraktif dan apabila
stimulus yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi
yang baru.

5. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuronyal Junction


Hubungan antara dua buah syaraf disebut sinapsis; berakhirnya
syaraf pada sel otot/hubungan syaraf otot disebur Neuromyal
Junction.

15
Baik sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan
meneruskan gelombang depolarisasi dengam cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting
pada sel membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi
depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan
trigger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah
itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami
relaksasi.

6. Kelistrikan Otot Jantung


Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot
bergaris, pada saraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial
membran istirahat dilakukan rangsangan maka ion-ion Na+ akan
masuk kedalam sel dan setelah mencapai nilai ambang akan timbul
depolrisasi sedangkan pada sel sel otot jantung ion Na+ mudah
terjadi kebocoran sehingga terjadi repolarisasi komplit, ion Na+
perlahan-lahan akan masuk kembali ke dalam sel dengan akibat
gterjadi gejala depolarisasi secara spontan sampai mencapai nilai
ambang dan terjadi potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan
dari luar.
Dapat diketahui membrane sel otot jantung tanpa rangsangan dari
luar akan mencapai nilai ambang dan menghasilkan potensial aksi
pada suatu rate/kecepatan yang teratur. Rate/kecepatan ini disebut
Natural Rate/kecepatan dasar membrane sel otot jantung
Mengalirnya aliran listrik akan menimbulkan medan magnet.
Medan magnet sekitar jantung disebabkan adanya aliran listrik
jantung yang mengalami depolarisasi dan repolarisasi. Pencatatan
medan magnet disebut magnetoksdiogram. Besar medan magnet
sekita jantung adalah sekitar 5 x 10 pangkat -11 T( Testa) atau
sekitar 10 x 10 pangkat 8 medan megnet bumi.

7. Elektroda

16
Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan
elektroda. Kegunaan dari elektroda untuk memindahkan transmisi
ion kepenyalur electron. Bahan yang dipakai sebagai elektroda
adalah perak dan tembaga. Apabila sebuah eletroda tembaga dan
sebuah elektroda perak dicelupkan kedalam larutan, misalnya
larutan eletrolit seimbang cairan badan/tubuh maka akan terjadi
perbedaan potensial antara kedua elektroda itu. Perbedaan
potensial ini kira-kira sama dengan perbedaan potensial antara
kedua elektroda itu. Perbedaan potensial ini kira-kira sama dengan
perbedaan antara potensial kontak kedua logam tersebut disebut
potensial offset elektroda.
Apabila ada elektroda tembaga dan elektroda tembaga dan
elektroda perak ditempatkan dalam bak berisi elektrolit akan
terdapat perbedaan potensial sebesar 0,80-0,30-0,46 V. Macam-
macam bentuk elektroda :

1) Elektroda jarum (Mikro Elektroda)


2) Elektroda Mikropipet
3) Elektroda Permukaan kulit
4) Bentuk plat
5) Bentuk Suction cup
6) Bentuk Floating
7) Bentuk ear Clip
8) Bentuk Batang

17
BAB III
PENUTUP

1.3. KESIMPULAN

Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek-aspek biomekanika


dari gerakan-gerakan tubuh manusia. Biomekanika merupakan kombinasi
antar keilmuan mekanika, antropometri, dan dasar ilmu kedokteran
(biologi dan fisiologi). Menurut Frankel dan Nordin, biomekanika
menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada
berbagai macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh
pada aktivitas sehari-hari.

Dasar prinsip-prinsip kerja Biomekanika adalah Hukum Newton yang


terdiri dari :

1. Hukum I Newton
2. Hukum II Newton
3. Hukum III Newton

Biomekanika diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:

1. General Biomechanic
2. Occupational Biomechanic

Teknik Biomekanikal terbagi menjadi 3:

18
1. Sinematografi
2. Elektromiografi
3. Goniografi

DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/chellyceelhembyhouet/makalah-biolistrik-75740813

https://id.scribd.com/document/524905647/Biomekanika-dalam-Keperawatan

https://id.scribd.com/document/372705869/BIOMEKANIKA

19
20

Anda mungkin juga menyukai