Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Konsep Newton dan Biomekanika pada Tubuh manusia

Kelompok A
Adji Wicaksono. 022.2.043
Al Chamdi Masfuad. 22.2.044
Alfius Zachary. 22.2.045
Angelita Debora. 22.2.046
Annida Dwi Veronika. 22.2.047
Areta Feodora Effendi. 22.2.048
Berliana Marschanda Kholyly. 22.2.049
Dian Klarista. 22.2.050
Dimas Fadlyan 22.2.051
Elma Novika Haryani. 22.2.052
Fajar Bahari. 22.2.053

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN ANESTESIOLOGI


POLITEKNIK INSAN HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. TujuanPenulisan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................

A. Pengertian biomekanika...........................................................................................3
B. Penerapan konsep newton…………………………………………………………………………………….4
C. Aplikasi biomekanika dalam Gerakan manusia.........................................................5
D. Penerapan biomekanika pada Gerakan gigi …………………………………………………………..6

BAB III PENUTUP................................................................................................................

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

LATAR BELAKANG

mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan
perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya.
Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah
nama-nama seperti Archimides(287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton
(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisis
dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam
dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.
Keseimbangan dibutuhkan hampir diseluruh cabang olahraga yang mana setiap cabang olahraga
menerapkan dengan cara yang berbeda. Dalam keseimbangan dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu :

1. Stabilitas berbanding lurus dengan luas dasar menumpu


2. Stabilitas berbanding lurus dengan besarnya jarak proyeksi jatuhnya titik berat
badanketepi alas yang searah dengan arah gerakan
3. Stabilitas berbanding lurus dengan berat badan
4. Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak besarnya antara titik berat badan dandengan
besarnya menumpu
5. Untuk memperoleh stabilitas titik berat badan harus jatuh didalam bidangdasarmenumpu
6. Gaya geser
7. Letak segmen – segmen badan
8. Penglihatan dan faktor-faktor psikologis
9. Faktor fisiologi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Biomekanika
Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-
macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisissuatu gerakan.
Disiplin ilmu biomekanika tidak berdiri dengan sendirinya,melainkan ditunjang oleh
disiplin ilmu yang lainnya, seperti anatomi, fisologi, danfisika, kemudian dasar-dasar atau
prinsip dari ketiga bidang ilmu itu menjadidasar suatu disiplin ilmu yang disebut
biomekanika.
Selain itu, pada dasarnya penekanan utama dalam biomekanika adalah seluruh konsep
mekanik, tetapitubuh manusia adalah sistem yang jauh lebih kompleks daripada
kebanyakanobjek yang ditemui dalam konsep mekanika. Oleh karena itu, biomekanika
menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.

B. Penerapan prinsip biomekanika dalam Kesehatan


Dasar dari prinsip kerja Biomekanika adalah Hukum Newton yang terdiri dari

- Hukum I Newton
- Hukum II Newton
- Hukum III Newton

Hukum I Newton

Bunyi Hukum I Newton: Selama jumlah gaya yang bekerja pada sebuah benda sama
dengan nol (EF = 0) maka benda akan berada dalam keadaan diam atau bergerak secara
lurus beraturan (Kecepatannya konstan)
Konsep dari hukum ini dikenal dengan kelembaman (Inersia) yaitu sifat suatu benda untuk
cenderung mempertahankan kedudukannya. Benda yang diam cenderung untuk diam dan
benda yang bergerak cenderung untuk terus bergerak.
Hukum II Newton

Jika sebuah benda diberikan gaya maka benda tersebut akan bergerak dan mengalami
Percepatan. Percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus dengan besarnya gaya yang
bekerja dan berbanding terbalik dengan besar masanya.

Hukum III Newton

Jika sebuah benda melakukan gaya pada benda lain maka benda tersebutakan
mendapatkan balasan gaya yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.Hukum ini
dikenal dengan hukum aksi dan reaksi.Contoh : Ketika telapak kaki menginjak tanah dan
mendorong kearah belakang maka tanah akan membalas dengan memberikan gaya yang
besarnya dengan arah kedepan sehingga badan akan terdorong maju

C. Aplikasi biomekanika pada gerakan manusia dapat diklasifikasikan dalam dua bidang,
yaitu untuk meningkatkan kinerja dan mencegah mengurangi cidera

1) Meningkatkan kinerja Kinerja gerakan manusia dapat ditingkatkan dengan beberapa


cara. Gerakan yang efektif melibatkan faictor anatomi, ketrampilan neuromuscular,
kapasitas fisiologi dan kemampuan kognitif psikologi. Banyak ahli kinesiologi
menentukan teknik perubahan dan memberikan perintah yang mengijinkan orang untuk
meningkatkan kinerja. Biomekanika sangat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja dalam
bidang olah raga atau aktivitas dimana teknik adalah faktor penting dibandingkan dengan
struktur fisik atau kapasitas fisiologi. Sejak munculnya biomekanika yang merupakan
pengetahuan tentang teknik gerakan, biomekanika memberikan manfaat penting pada satu
dari beberapa ketrampilan utama pada keahlian kinesiologi: analisa kualitatif pada gerakan
manusia (Knudson & Morrison, 2002 dalam Knudson, 2007). Sementara itu, teknik
(biomekanika) selalu berkaitan dengan gerakan manusia, dalam: banyak aktivitas pada
faktor psikologi, anatomi, atau fisiologi sangat berhubungan untuk berhasil.
Berlari adalah contoh yang tepat dengan bermacam-macam gerakan. Beberapa yang
harus dipertimbangkan pada riset tentang biomekanika dari cara berlari sehingga pelatih
dapat menentukan teknik berlari yang cocok dengan atlet (Cavanagh, Andrew. Kram,
Rogers, Sanderson, & Hennig, 1985, Buckalew, Barlow, Fischer, & Richards, 1985;
Willaims, Cavanagh & Ziff. 1987 dalam Knudson, 2007) Kinerja manusia juga dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan perancangan desain pada peralatan, hal ini berkaitan
untuk material baru dan teknik perancangan. Ketika perubahan tersebut diintegrasikan
dengan informasi tentang kinerja manusia, maka perancangan peralatan dibuat
berdasarkan biomekanika. Ada banyak contoh ketika aplikasi biomekanika pada
perubahan desain peralatan dapat meningkatkan kinerja olahraga.

Ketika disain lembing ditingkatkan sejak tahun 1980an dihasilkan lemparan yang lebih
jauh, kemudian didesain ulang dengan distribusi berat paita 'new rules lembing melalui
jarak aman (Hubbard & Alaways, 1987 dalam Knudson. 2007) Penelitian biomekanika
(Elliot, 1981; Ward & Groppel, 1980 dalam Knudson, 2007) dimana pada awalnya
membuat raket tennis lebih kecil yang disesuaikan dengan kekuatan otot pemain muda

Disisi yang lain, penelitian biomekanika meningkatkan kinerja dengan latihan lanjutan
dan program pengaruh keadaan. Pembahasan biomekanika pada latihan gerakan dan
perlengkapan latihan untuk menentukan latihan yang efektif untuk meningkatkan kinerja.
Penelitian biomekanika pada latihan sering dibandingkan untuk riset olahraga atau
aktivitas dengan folcas pada latihan Kekuatan dan pengaruh profesialisme dapat dengan
baik menerapkan prinsip kekhususan ketika riset biomekanika digunakan pada
pengembangan program latihan. Aplikasi biomekanika pada bagian medis yaitu orthotics
dan prosthetics yang berhubungan untuk mencegah cidera, tetapi pada prosthetics saat ini
di desain untuk meningkatkan kinerja atlet yang lumpuh.
2) Mencegah dan mengurangi cidera

Gerakan yang aman, atau mencegah cidera adalah bahasan utama dimana biomekanika
dapat diaplikasikan. Ahli kesehatan olahraga memiliki data cidera untuk menentukan penyebab
utama pada penyakit atau ciders (epidemiologi). Riset biomekanika mempunyai kekuatan pada
medis olahraga untuk mencegah dan mengurangi cidera. Ilmu Biomekanika menolong
mencegah cidera dengan menyediakan informasi pada perlengkapan mekanis pada jaringan
otot, beban mekanis selama pergerakan, dan terapi pencegahan atau rehabilitasi. Ilmu
biomekanika menyediakan data penting untuk memperkuat mekunisme potensi cidera pada
kesehatan fisik olahraga dan ilmu epidemiologi.

Peningkatan keikutsertaan perempuan pada olahraga menjelaskan bahwa perempuan


beresiko tinggi pada cidera anterior curciate ligament (ACL) dibanding laki-laki berhubungan
dengan beberapa faktor biomekanika (Boden, Griffin, & Garret, 2000 dalam Knudson, 2007).
Selanjutnya ilmu biomekanika dan kesehatan olahraga dapat menolong menelusuri tabir pada
resiko tinggi dan mengembangkan strategi pencegahan Ahli rekayasa dan ahli terapi kesehatan
kerja menggunakan biomekanika untuk mendesain tugas pekerjaan dan perlengkapan alat bantu
untuk mencegah cidera penggunaan berlebihan pada pekerjaan tertentu. Kombinasi
biomekanika dengan ilmu olahraga yang lain dibantu dengan desain sepatu khusus untuk
olahragawan (Segesser & Pforringer, 1989 dalam Knudson, 2007), sepatu khusus pelari
(Frederick, 1986, Nigg. 1986 dalam Knudson, 2007). Sejak 1980an desain dan

D. Penerapan biomekanika pada gerakan gigi


Periodontium adalah jaringan penyangga gigi, fungsinya adalah sebagai peredam kejut
terhadap tekanan pengunyahan. Gigi dikatakan dalam keadaan seimbang bilamana semua
resultan dan momen gaya dari tekanan pengunyahan sama dengan 0 (nol). Jika semua
tekanan yang mengenai mahkota gigi menimbulkan keseimbangan, maka jaringan
periodontium tidak perlu mengadakan reaksi untuk mencapai keseimbangan pada mahkota
gigi maka keseimbangan dicapai dengan kemampuan reaktif periodontium, proses untuk
mencapai keseimbangan ini berlangsung terus menerus selama hidup secara fisiologi .
FENOMENA ADAPTASI BENTUK TULANG HUKUM WOLF :
Tulang sewaktu-waktu membentuk dan merubah dirinya oleh karena tekanan, bertambah
atau berkurang massanya untuk mengimbangi tekanan tersebut. Potensial listrik yang
timbul akibat tekanan disebut PIEZOELEKTRIK. Aliran listrik itu diduga akan memberi
muatan kepada suatu makromolekul untuk berinteraksi dengan suatu reseptor pada dinding
sel, sehingga sel yang berperan dalam proses remodeling akan bereaksi. Fenomena biolobis
pada gerakan gigi secara ortodontik meliputi :
1. Stimulus (rangsangan/aksi)
2. Transducer
3. Respon (jawaban/reksi)

PERGERAKAN GIGI
Bila kekuatan dikenakan pada gigi, maka akan timbul daerah yang tertekan dan daerah
yang tertarik. Daerah yang tertekan tulang diresorpsi; daerah yang tertarik tulang akan
diaposisi. Daerah yang tertekan akan terjadi sesuai dengan arah kekuatan yang dikenakan,
kekuatan akan menekan gigi ke dinding tulang alveolus dan membrana periodontalis akan
terjepit diantara gigi dan dinding alveolus, dalam waktu singkat akan terjadi resorpsi tulang
di daerah itu. Daerah yang berlawanan, gigi akan menjauhi dinding alveolus. Melebarnya
ruang membrana periodontalis akan menimbulkan tarikan di daerah itu dan terjadi aposisi
tulang. Proses remodeling tulang dirangsang oleh pemberian kekuatan pada gigi,
menyebabkan gigi bergerak dan integritas tulang alveolus tetap terpelihara. Gigi akan
bergerak dalam dua tahap :
1. Segera setelah pemberian kekuatan, gigi akan bergerak baik oleh karena penekanan pada
membrana periodontalis maupun oleh karena elastisitas tulang yang akan membengkok
sedikit oleh tekanan.
2. Setelah periode diam, selanjutnya gigi akan bergerak searah pemberian tekanan oleh
karena adanya resorpsi tulang alveolus.

RESORPSI
Teori I : Bien (1966), mengatakan bahwa pembuluh darah dalam membrana 5 periodontalis
akan terjepit dan terjadi stenosis. Pembuluh darah akan mengembung, akibatnya
gelembung gas (oksigen) keluar dari cairan darah dan meninggalkan pembuluh darah,
sebagian kembali lagi tetapi sebagian ada yang terjebak spiculae pada tulang alveolus.
Keadaan ini menyebabkan resorpsi tulang alveolus secara lokal. Bagaimana mekanisme
oksigen dapat merangsang resorpsi tulang sampai sekarang belum jelas, namun dalam teori
ini dikatakan bahwa pembuluh darah memberikan gelembung-gelembung oksigen dan catu
nutrisi yang sangat diperlukan untuk aktifitas sel. Teori II : Mekanisme terjadinya resorpsi
yang lain ialah melibatkan efek hidrodinamik pada daerah yang tertekan dan sifat
piezoelektrik tulang. Pemberian kekuatan akan menimbulkan tekanan hidrodinamik, karena
membrana periodontalis berisi pembuluh darah dan cairan interstitiel. Tekanan ini akan
diteruskan ke dinding tulang olveolus. Permukaan tulang alveolus akan berubah bentuknya
menjadi cembung, perubahan bentuk seperti ini dihubungkan dengan resorpsi tulang.
Fenomena ini mungkin berhubungan dengan stimulasi listrik, sebab perubahan bentuk
tulang akan menghasilkan aliran listrik. Muatan listrik didaerah yang tertekan (cembung)
adalah muatan listrik positif.

Ada dua macam resorpsi :


1. Frontal resorption Bila pembuluh darah dalam membrana periodontalis tidak tersumbat,
maka resorpsi tulang terjadi langsung pada permukaan tulang.
2. Undermining resorption/rear resorption Bila tekanan yang diberikan terlampau kuat
sehingga menyebabkan pembuluh darah tertutup, catu nutrisi tidak ada, maka terjadi
perubahan ke arah kemunduran jaringan (regresi), sel-sel dan serabut-serabut periodontium
akan menghilang dan mengalami degenerasi hyalin.
Resorpsi tidak terjadi langsung pada permukaan tulang tetapi mulai dari bone marrow
(substantia spongiosa). Setelah resorpsi sampai pada permukaan tulang alveolus dan
tekanan diterima sudah berkurang atau hilang berhenti maka invasi pembuluh darah akan
terjadi dan membrana periodontalis akan tumbuh kembali.
Peristiwa tadi akan terjadi dalam 2 fase
• Mula-mula jaringan nekrotik akan diserap
• Kemudian akan diikuti dengan pembentukan komponen-komponen jaringan baru

APOSISI TULANG
Selama bergeraknya gigi, tulang baru diaposisikan di daerah tulang yang tertarik. Tulang baru
diaposisikan pada permukaan tulang alveolus yang berhadapan dengan membrana periodontalis.
Jika bundel-bundel principal fiber besar-besar biasanya matrix dideposisikan sepanjang serabut-
serabut tersebut diikuti dengan pembaentukan lamellae baru. Bila bundelnya kecilkecil, lapisan
matrix akan dideposisikan lebih merata sepanjang permukaan tulang. Sel yang melakukan
proses apposisi adalah osteoblast. Sel-sel ini sangat membutuhkan energi seperti halnya
osteoclast pada daerah resorpsi, maka dari itu juga sangat dibutuhkan catu darah yang cukup.
Osteoblast bertambah jumlahnya dengan cara :
• Proliferasi atau diferensiasi sel precursor dalam membrana periodontalis
• Proliferasi atau diferensiasi perivascular stem cells.

REMODELING SEKUNDER
Pada gerakan gigi secara ortodontik, ada daerah yang mengalami resorpsi dan aposisi. Tulang
sering kali mengadakan resorpsi dari daerah bone marrow di sebalik daerah yang mengadakan
aposisi, demikian juga tulang selalu dibentuk di permukaan bone marrow disebalik tulang
cortical yang sedang mengalami resorpsi. Ini disebut remodeling sekunder.
Remodeling sekunder berguna untuk mempertahankan ketebalan tulang dan mempertahankan
hubungan antara gigi ke tulang alveolus agar relatif konstan. Peristiwa ini adalah merupakan
bukti dari fenomena adaptasi bentuk tulang seperti yang disebut dalam hukum Wolf. Perubahan
pada tulang oleh karena mekanisme piezoelektrik telah ditunjukkan oleh Epker dan Frost.
Dinding tulang alveolus pada sisi yang tertekan akan menipis. Pengurangan ketebalan ini
dihubungkan dengan resorpsi tulang. Bagaimana aposisi tulang dibagian kontralateralnya dapat
terjadi ?. Analisa yang sama juga terjadi di daerah tulang alveolus yang tertarik. Bagaimana bisa
terjadi resorpsi di daerah kontralateralnya ?. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme kontrol
biologis yang sangat rumit ikut aktif dalam proses resorpsi dan aposisi tulang alveolus.

™ KEADAAN UMUM
Tekanan dan tarikan merupakan respon awal dari pemberian kekuatan secara ortodontik pada sisi
yang berlawanan. Tekanan dan tarikan ini selanjutnya akan merangsang remodeling selama
bergeraknya gigi. Kecepatan dan kemudahan respon seluler pada remodeling tulang terhadap
kekuatan ortodontik dihubungkan dengan kandungan sel dan sensitivitasnya dalam membrana
periodontalis. Membrana periodontalis yang mengandung banyak sel mempunyai potensi yang
lebih cepat dan lebih aktif remodelingnya. Sebagai contoh : Pada anak-anak, pembentukan tulang
di daerah yang tertarik dimulai satu atau dua hari setelah pemberian kekuatan. Sedangkan pada
usia sewasa, baru mulai setelah delapan sampai sepuluh hari. Perbedaan ini 10 dihubungakan
dengan perbedaan kandungan sel dalam membrana periodontalisnya. Pada proses resorpsi,
variabel yang dianggap penting ialah sifat tulang alveolus. Alveolus mungkin tersusun dari
tulang yang padat atau mungkin tersusun dengan modullary space yang luas atau mempunyai
dinding yang porus. Dengan demikian tulang yang porus lebih mudah mengalami resorpsi.
Dikatakan juga dalam bone marrow dijumpai banyak sekali sel-sel. 2.

KEKUATAN ORTODONTIK
Pemberian kekuatan memegang peran penting dalam pergerakan gigi secara ortodontik.
Kekuatan sangat penting untuk mengawali atau merangsang remodeling tulang maupun untuk
membimbing gerakan gigi menuju ke posisi yang diinginkan. Gigi digerakkan dengan pemberian
kekuatan yang dihasilkan dari pegaspegas kawat atau elastik yang dipasang pada alat ortodontik
lepasan maupun cekat. Pegas dan elastik mempunyai energi potensial, bila bentuknya dirubah
maka akan menjadi energi kinetik pada saat ia kembali ke bentuk semula. Bila energi ini
dikenakan pada gigi maka gigi akan terbawa olehnya. Kekuatan ini penting untuk merangsang
fenomena seluler dalam remodeling jaringan periodontium.

™ SISTIM PEMBERIAN KEKUATAN


Dua sistim pemberian kekuatan untuk menggerakkan gigi : 1. One point contact force/ Single
point contact force/ Tipping force Kekuatan dikenakan pada satu titik kontak 2. Couple force
Kekuatan yang dikenakan adalah sama dan paralel, memberikan aksi yang simultan dengan arah
berlawanan. Bila couple force dikenakan pada gigi, maka akan terjadi gerakan rotasi.
BAB III
Penutup

E. Kesimpulan
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan
perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya.
Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah
nama-nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton
(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisis
dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam
dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.

Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam
gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Disiplin ilmu
biomekanika tidak berdiri dengan sendirinya, melainkan ditunjang oleh disiplin ilmu yang
lainnya, seperti anatomi, fisologi, dan fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari ketiga
bidang ilmu itu menjadi dasar suatu disiplin ilmu yang disebut biomekanika. Selain itu, pada
dasarnya penekanan utama dalam biomekanika adalah seluruh konsep mekanik, tetapi tubuh
manusia adalah sistem yang jauh lebih kompleks daripada kebanyakan objek yang ditemui dalam
konsep mekanika. Oleh karena itu, biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua
tubuh mahluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/392054695/Makalah-Prinsip-Biomekanika-Dalam-
Keperawatan

https://id.scribd.com/document/521061726/Contoh-penerapan-hukum-newton-dalam-bidang-
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai