Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TERMOFISIKA

Kelompok 1
Areta Feodora Effandi 22.2.048
Dian Klarista 22.2.050
Elma Novika Haryani 22.2.052
Fajar Bahari 22.2.053
Faradina 22.2.054
Inna Radiena 22.2.057
Melania F Alves Manikin 22.2.062
Rido Damanik 22.2.071
Shinta Rambu Atanyungga Taralandu 22.2.076
Stein Mario Aldrich A Quin Amsikan 22.2.079
Taqiyah Kamila Az Zahra Sr 22.2.081

STUDI SARJANA TERAPAN ANESTESIOLOGI


POLITEKNIK INSAN HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
kelompok untuk Mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar dengan topik Termometer.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa banyak bantuan dari pihak yang
dengan tulus memberikan doa, saran dan kritikan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengetahuan yang kami miliki. oleh karena itu, kami mengharap segala bentuk saran dan
masukan membangun dari berbagai pihak. kami garap sedikit pengetahuan dari makalah kami
dapat diterima dan dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Surakarta, 21 November 2022


DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………………. 3
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………………………. 4
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………………. 4
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………………………………………… 4
BAB II Pembahasan………………………………………….………………………………………………………………………. 6
A. Termometer Inframerah………………………….………………………..………………………………..…………… 6
B. Termometer Air Raksa……………………………….……………………………………………………………..…… 11
C. Termometer Digital………..………………………………………………………………………………………………. 15

BAB III Kesimpulan…………………………………………………………….………………………………………….…..…… 17


Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………………..…………. 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Termometer atau yang sudah kita kenal sebagai alat pengukur dan pendeteksi suhu
merupakan sebuah alat yang sudah biasa digunakan sebagai alat acuan untuk menentukan
besarnya suhu diberbagai bidang. Alat ini banyak digunakan dan masih bertahan dalam
masyarakat karena keakuratan yang cukup tinggi dari segi pengukurannya. Seiring
berkembangnya teknologi banyak orang yang mengolah alat ukur analog ini kedalam bentuk
alat ukur digital.

Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 1642) pada
tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang
dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Secara kualitatif, dapat diketahui bahwa
suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan saat menyentuhnya.
Secara kuantitatif, dapat diketahui dengan menggunakan termometer. Termometer berisi air
raksa atau alkohol, karena raksa dapat digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi (TB
Raksa=360 °C) sedangkan alkohol dapat digunakan untuk mengukur suhu yang rendah (Tf
Alkohol=-130 °C) Untuk menyatakan hasil pengukuran termometer digunakan skala
numerik, skala yang digunakan secara kuantitatif yang paling banyak dipakai adalah skala
Celcius, skala Fahrenheit, dan skala yang paling penting adalah skala absolut atau Kelvin
(Giancoli, 2001:451).

Tujuan utama dari Termometer yaitu untuk merekam suhu pada tubuh, baik melalui
mulut, ketiak ataupun dubur.

1.2 Rumusan Masalah

KASUS 1

Seiring dengan perkembangan zaman, pengukuran suhu tubuh yang telah ada saat ini dalam
pengaplikasiannya membutuhkan waktu yang relatif cepat dan nyaman. Pengaplikasian
tersebut tidak lepas dari perkembangan teknologi saat ini sehingga muncul jenis termometer
baru, yaitu termometer inframerah. Namun, dalam penggunaannya perlu adanya kesesuaian
dengan termometer pendahulunya, yaitu termometer raksa. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, termometer inframerah telah dilakukan uji kesesuaian dengan termometer digital
dan hasilnya masih menunjukkan batas kesalahan cukup besar. Oleh karena itu, termometer
inframerah perlu dilakukan uji kesesuaian dengan termometer raksa. Tujuan Mengetahui
kesesuaian tipe termometer inframerah dan termometer raksa terhadap pengukuran suhu
aksila pada usia dewasa muda (18-22 tahun). Metode Penelitian cross sectional dilaksanakan
di gedung B lantai 1 ruang BBDM di bulan Juni 2017 dengan sampel penelitian sebanyak 32
mahasiswa (n=32). Pengukuran suhu dilakukan sebanyak 3 kali untuk tiap termometer
inframerah dan termometer raksa pada tiap sampel. Uji korelasi yang digunakan adalah uji
Interclass Correlation Coefficient (ICC) for Absolute Agreementyang dianggap sangat baik
apabila nilai ICC ≥ 0,8. Hasil Pada penelitian didapatkan nilai rerata suhu tubuh dengan
menggunakan termometer inframerah dan termometer raksa sebesar 37,09 ± 0,470C dan
36,34 ± 0,410C. Hasil analisis menunjukkan rata‐rata kesepakatan antar rater sebesar 0,400
(40%) sedangkan untuk satu orang rater konsistensinya adalah 0,250 (25%) yang
menunjukkan konsistensi kesesuaian antara kedua alat “kurang dari sedang” sesuai dengan
interpretasi nilai ICC. Kesimpulan Terdapat ketidaksesuaian termometer raksa dengan
termometer inframerah terhadap pengukuran suhu aksila pada usia dewasa muda (18-22
tahun).

Sumber: http://eprints.undip.ac.id/63725/

1.3 Tujuan Penulisan

Mengetahui bagaimana pemaparan dari termometer inframerah, termometer raksa, dan


termometer digital.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kata Kunci

-Termometer Inframerah

-Temometer Air Raksa

-Termometer Digital

B. Kerangka Konsep

Termometer inframerah
Termometer yang menyimpulkan suhu
dari sebagian radiasi termal yang
dipancarkan oleh objek yang diukur.

Termometer Raksa
Termometer yang dibuat dari raksa dan
ditempatkan pada suatu tabung kaca.

Termometer Digital
Alat pengukur suhu tubuh, yang
menunjukkan suhu tubuh dalam bentuk
angka digital.

C. Termometer Inframerah, Termometer Air Raksa dan Termometer Digital


 Termometer Inframerah
1. Apa yang dimaksud dengan Termometer inframerah ?
2. Apa fungsi Termometer Inframerah ?
3. Bagaimana prinsip kerja Termometer inframerah ?
4. Apa saja komponen Penyusun Termometer Inframerah ?
5. Kelebihan dan kekurangan Termometer Inframerah ?
6. Tingkat Keakuratan dari Termometer Inframerah ?
Jawaban

1. Termometer Inframerah adalah salah satu sensor non-kontak yang digunakan


untuk mengukur suhu. Termometer infra merah dibuat untuk merespon panjang
gelombang dalam spektrum infra merah. Range infra merah yang digunakan dalam
pengukuran adalah 0.78um-14um. Nilai penunjukan termometer inframerah yang
muncul didasarkan pada nilai emisivitas dan suhu media kalibrasi, suhu sekeliling,
emisivitas dan suhu sensor dari termometer inframerah (Umitri, 2011). Kalibrasi
termometer inframerah nilai merupakan koreksi dari nilai suhu yang ditampilkan oleh
termometer tersebut.
Sistem elektronik dalam termometer inframerah mengubah arus de menjadi besaran
suhu, Alat ini mengukur panas (energi infra merah) dari objek dengan memfokuskan
energi ini melalui sistem optik menggunakan detektor. Sistem optik termometer
inframerah menangkap energi inframerah yang dipancarkan objek melalui circular
measurement spot dan memfokuskannya pada detektor. Detektor mengubah radiasi
inframerah yang diterima menjadi signal listrik, yang kemudian dipancarkan sebagai
nilai temperatur oleh sistem elektronik kemudian disajikan dalam suhu setelah melalui
serangkaian proses. Detektor inframerah dibagi menjadi 2 kelompok utama yakni
detektor Quantum (foton detector) dan detektor termal.

Pengertian Termometer Inframerah | PDF (scribd.com)


2. Fungsi Termometer Inframerah antara lain :

 Mengurangi risiko penyebaran penyakit di antara orang yang dievaluasi


 Mudah digunakan
 Mudah dibersihkan dan didisinfeksi
 Mengukur suhu dan menampilkan bacaan dengan cepat
 Mengukur suhu berulang dengan cepat
https://fikes.umm.ac.id/id/berita/apa-itu-termometer-gunbagaimana-cara-
menggunakannya-dengan-benar.html

3.Prinsip kerja termometer inframerah yaitu :

Pirometer inframerah menentukan suhu objek dengan cara mengetahui radiasi termal
(terkadang disebut radiasi hitam) yang dipancarkan oleh objek tersebut. Benda atau
material apapun yang memiliki suhu mutlak diatas nol, akan memiliki molekul yang
selalu aktif bergerak. Semakin tinggi suhu maka pergerakan molekul akan semakin
cepat. Ketika bergerak, molekul akan memancarkan radiasi inframerah, yang
merupakan jenis radiasi elektromagnetik di bawah spektrum cahaya. Saat suhu objek
meningkat atau menjadi lebih panas, maka radiasi inframerah yang dipancarkannya
pun akan meningkat, bahkan inframerah yang dipancarkan juga akan bisa
menampakkan cahaya jika suhu benda tersebut sangat tinggi. Oleh sebab itu jika ada
sebuah logam yang dipanaskan akan nampak memerah atau bahkan memutih,
Pirometer akan mengukur besar radiasi inframerah yang dipancarkan oleh benda
tersebut. Pirometer akan mengetahui berapa suhu objek tersebut dengan cara
memanfaatkan perubahan panas yang dipancarkan dan yang diterima oleh pirometer.
cahaya infrared dapat difokuskan, dipantulkan atau diserap. Pirometer infrared
biasanya menggunakan lensa untuk memfokuskan cahaya inframerah yang dari suatu
objek ke detektor atau yang biasa disebut thermopile. Thermopile akan menyerap
radiasi inframerah dan mengubahnya menjadi energi panas. Semakin banyak energi
infrared maka semakin banyak energi panas yang didapat thermopile. Energi panas ini
akan diubah menjadi listrik, yang kemudian dikirim ke detektor, yang kemudian akan
diubah menjadi besaran suhu dan ditunjukkan atau ditampilkan oleh display infrared
pyrometer.
https://id.scribd.com/document/328035173/Termometer-Infrared

4. Komponen penyusun Termometer Inframerah


Komponen-komponen yang ada pada termometer inframerah diantaranya
adalah detektor, amplifier, ADC (Analog To Digital Converter), dan layar display.

1. Detektor
Detektor merupakan suatu sensor elektronik yang dapat berfungsi mengubah sinyal
gas pembawa dan komponen-komponen.di dalamnya menjadi sinyal elektronik.
Detektor merupakan inti dari termometer inframerah dimana detektor berfungsi untuk
mengubah radiasi inframerah yang diterima menjadi sinyal listrik, yang kemudian
dipancarkan sebagai nilai temperatur oleh sistem elektronik.
2. Amplifier
Amplifier merupakan rangkaian komponen elektronika yang digunakan sebagai
penguat.
Pada termometer inframerah amplifier digunakan untuk menguatkan sinyal listrik
yang dihasilkan dari detektor. Sinyal listrik yang dihasilkan perlu dikuatkan karena
sinyal listrik yang dihasilkan sangat kecil dan berupa sinyal analog. Maka keluaran
dari amplifier masih berupa sinyal analog.
3.ADC (Analog To Digital Converter)
ADC (Analog To Digital Converter) merupakan perangkat elektronika yang berfungsi
untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
Pada termometer inframerah ADC digunakan untuk mengubah keluaran dari amplifier
yang masih berupa sinyal analog menjadi sinyal digital. Pengubahan sinyal
menggunakan ADC supaya data dapat ditampilkan dilayar display.
4. Layar Display
Layar display adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai
tampilan suatu data baik dalam bentuk karakter, huruf, grafik maupun angka.
Layar display pada termometer inframerah digunakan untuk menampilkan hasil
pengukuran dalam bentuk angka digital yang mudah terbaca.

5. Kelebihan dan kekurangan Termometer Inframerah


Kelebihan Termometer Inframerah
- Pengukuran suhu atau temperatur dari jarak jauh
- Dapat menyimpan suhu yang terdeteksi secara langsung
- Mengukur benda yang bergerak
- Tidak merusak jaringan otak
- Memiliki bentuk yang praktis

Kekurangan Termometer Inframerah


- Harganya cenderung mahal
- Membutuhkan rentang suhu yang besar
- Mudah terganggu saat mengukur suhu
- Rentan salah ukur suhu
https://yaletools.com/id/kelebihan-dan-kekurangan-termometer-inframerah/

6. Tingkat keakuratan Termometer Inframerah


Mendapatkan pembacaan yang akurat tergantung pada jarak ke rasio objek yang
diukur. Termometer infrared juga memiliki akurasi +/- 1 derajat atau +/-2 derajat. Ini
berarti Anda bisa mendapatkan pembacaan yang lebih tinggi atau lebih rendah pada
termometer. Untuk mendapatkan pembacaan yang akurat, selalu pastikan untuk;
• Ketahui rasio jarak-ke-titik dari termometer Anda. Juga, pastikan Anda cukup dekat
dengan orang yang ingin Anda ukur. Jarak ideal biasanya sekitar 5-8 cm.
• Pastikan lensa termometer bersih, bebas dari debu dan goresan
• Jauhi area yang memancarkan radiasi tinggi karena ini dapat mengganggu
pembacaan
• Biarkan termometer menyesuaikan dengan suhu wilayah sekitar sebelum mengukur
orang tersebut.
http://www.plazagps.com/blog/tingkat-akurasi-termometer-infrared-untuk-mengukur-
suhu-tubuh-b202.html

 Termometer Raksa
1. Apa yang dimaksud dengan Termometer Raksa?
2. Apa fungsi Termometer Raksa?
3. Bagaimana prinsip kerja Termometer Raksa ?
4. Apa saja komponen Penyusun Termometer Raksa?
5. Kelebihan dan kekurangan Termometer Raksa?
6. Tingkat keakuratan Termometer Raksa ?
Jawaban

1. Termometer raksa adalah termometer merkuri (raksa) terbungkus kaca untuk


mengukur suhu tubuh. Termometer raksa dapat merekam temperatur dari mulut,
ketiak atau dubur. Namun alat ini tidak lagi dianjurkan, karena dapat merusak dan
merkuri bisa terhirup.

2. Fungsi Termometer Raksa


Termometer raksa alias merkuri dapat mengukur suhu, karena cairan tersebut dapat
mengembang dan menyusut sesuai dengan paparan suhu yang didapatkan.
Termometer raksa dapat digunakan untuk menentukan suhu tubuh, cairan, dan uap.

3. Prinsip Kerja Termometer Raksa


Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan
air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran pipa ini dibuat sedemikian rupa
sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat. Merkuri akan mengembang naik
ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai
dengan skala yang telah ditentukan . Adapun cara kerja secara umum adalah sebagai
berikut :
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan
perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika
suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
https://id.scribd.com/doc/87145597/Termometer-Air-Raksa

4. Komponen Penyusun Termometer Raksa


Tabung gelas merupakan badan termometer yang di dalamnya berisi komponen utama
termometer seperti pipa kapiler dan juga skala termometer.
- Pipa kaca (pipa kapiler) merupakan tabung sempit berisi zat cair dalam hal ini raksa.
Fungsi dari pipa kapiler ini adalah tempat terjadinya pemuaian raksa. Ketika raksa
memuai (bertambah volume) maka raksa akan naik ke atas pipa kapiler, sebaliknya
jika raksa menyusut, maka akan turun ke bawah.
- Skala merupakan bagian termometer berupa garis-garis berisi angka. Fungsi dari
skala ini adalah untuk menunjuk derajat suhu suatu benda. Semakin besar angka yang
ditunjukkan pada skala maka semakin besar pula suhu benda tersebut, begitupun
sebaliknya.
- Zat cair pengisi termometer (raksa) merupakan bagian yang paling penting, karena
berfungsi sebagai komponen untuk mengindikasikan derajat suhu suatu benda. Ketika
suhu benda tinggi (panas), maka raksa akan memuai. Sebaliknya, apabila suhu benda
rendah (dingin), maka raksa akan menyusut.
- Lekukan biasanya terdapat pada kolom raksa sebuah termometer badan. Lekukan ini
berfungsi supaya zat cair yang telah memuai tidak mudah turun kembali. Jadi,
sebelum termometer badan digunakan, kita harus mengibas-ngibaskan termometer
tersebut terlebih dahulu supaya raksa turun.
- Tandon (reservoir) merupakan bagian paling bawah pada termometer yang berfungsi
sebagai titik tempat kontak antara benda yang akan diukur suhunya dengan
termometer. Ketika terjadi kontak (sentuhan) antara tandon dengan benda, maka akan
terjadi perpindahan kalor secara konduksi, akibatnya, suhu tandon akan berubah
mengikuti suhu benda dan zat cair di dalam pipa kapiler akan memuai atau menyusut
sesuai derajat suhu benda.
https://www.fisikabc.com/2018/03/pengertian-bagian-fungsi-macam-gambar-
kelebihan-kekurangan-termometer.html?m=0

5. Kelebihan dan kekurangan Termometer Raksa


Kelebihan Termometer Raksa
1. Jangkauan suhu cukup lebar, titik beku – 40o dan titik didih 360o
2. Air raksa mudah dilihat karena berwarna mengkilat
3. Pemuaian sangan teratur
4. Terpanasi secara merata, sehingga perubahan suhu sangat cepat
5. Raksa udara tidak membasahi dinding pipa kapiler sehingga pengukurannya
menjadi teliti
6. Raksa udara dengan cepat mengeluarkan panas dari suatu benda yang sedang
diukur

Kekurangan Termometer Raksa


1. Sukar diperoleh sehingga air raksa harganya cukup mahal.
2. Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah < – 40oC
3. Raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah.
https://idschool.net/sd/kelebihan-kekurangan-termometer-air-raksa-dan-alkohol/

6. Tingkat keakuratan Termometer Raksa


Pada Termometer Raksa berkisar Di atas 100°C termometer raksa memiliki rentang
akurasi ± 1,5°C, sedangkan non-merkuri memiliki batas akurasi ± 3°C.
https://ehs.osu.edu/facts-about-non-mercury-thermometers

 Termometer Digital
1. Apa yang dimaksud dengan Termometer Digital?
2. Apa fungsi Termometer Digital?
3. Bagaimana prinsip kerja Termometer Digital?
4. Apa saja komponen Penyusun Termometer Digital?
5. Kelebihan dan kekurangan Termometer Digital?
6. Tingkat Keakuratan Termometer Digital ?
Jawaban
1. Termometer Digital Adalah sebuah alat ukur suhu yang menampilkan nilai
pengukuran kedalam LCD. Suhu yang ditampilkan berada pada satuan derajat
Celsius.

2. Fungsi Termometer Digital


Termometer merupakan salah satu alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui suhu
objek (benda/tubuh)

3. Prinsip kerja Termometer Digital


Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk
membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah
kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan
(dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan
karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur. Setiap jenis logam,
pada temperatur tertentu memiliki tegangan tertentu pula. Pada temperatur yang sama,
logam A memiliki tegangan yang berbeda dengan logam B, terjadilah beda tegangan
(kecil sekali, miliVolt) yang dapat dideteksi. Jadi dari input temperatur lingkungan
setelah melalui termokopel terdeteksi sebagai perbedaan tegangan (volt). Beda
tegangan ini kemudian dikonversikan kembali nilai arusnya melalui pengkomparasian
dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk
menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt kemudian dijadikan besaran
temperatur yang ditampilkan melalui layar/monitor berupa seven segmen yang
menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh termokopel.
Termokopel ini macam-macam, tergantung jenis logam yang digunakan. Jenis logam
akan menentukan rentang temperatur yang bisa diukur (termokopel suhu badan
(temperatur rendah) berbeda dengan termokopel untuk mengukur temperatur tungku
bakar (temperatur tinggi)), juga sensitivitasnya.
Secara terperinci prinsip kerja thermometer digital dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat sensitifitas tinggi akan berubah
nilai tahanannya jika terjadi sebuah prubahan suhu yg mengenainya.
2. Perubahan nilai tahanan ini linear dengan perubahan arus, sehingga nilai arus ini
bisa dikonversi ke dalam bentuk tampilan display
3. Sebelum dikonversi, nilai arus ini di komparasi dengan nilai acuan dan nilai offset
di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam
satuan volt yg akan dikonversi ke display.
https://id.scribd.com/doc/87145597/Termometer-Air-Raksa

4. Komponen Penyusun Termometer Digital


Termometer digital memiliki bagian penyusun terpenting. Material penyusun tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Sensor PTC/ NTC
2. Komparator (OP-amp dan sejenisnya)
3. ANALOG to Digital konverter
4. Dekoder display (IC 7447 TTL misalnya)
5. Display (7 segmen, LCD, monitor)

5. Kelebihan dan Kekurangan Termometer Digital


Kelebihan Termometer Digital
- Mudah digunakan
- Lebih safety
- Waktu pengukuran lebih cepat

Kekurangan Termometer Digital


-Hasil pengukuran tergantung pada daya baterai dan,
-Hasil pengukuran yang kurang akurat.
http://repository.stik-sintcarolus.ac.id/470/2/BAB%20I.pdf

6. Tingkat keakuratan Termometer Digital


Termometer digital bekerja menggunakan sensor panas yang dapat menentukan suhu
tubuh. Termometer ini dapat membaca suhu di mulut, rektum, dan ketiak. termometer
digital yang diklaim memiliki akurasi tinggi dengan rentang pengukuran suhu dari
32°C-42°C.
Ketika menggunakan termometer digital, harus mengetahui bahwa suhu tubuh di
ketiak dapat lebih dingin 0,6 derajat Celsius dibandingkan suhu di mulut. Sementara
itu, suhu di rektum dapat lebih hangat 0,6 derajat Celsius dibandingkan suhu di mulut.
Keuntungan yang didapat dari termometer digital adalah waktu yang singkat. Hasil
pengukuran suhu akurat diperoleh hanya dalam waktu 1 menit.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan termometer
digital, yakni:
· Mengukur suhu di rektum paling akurat bagi bayi dan anak kecil;
· Ujung termometer harus ditempatkan di bawah lidah dengan bibir yang tertutup
sepenuhnya untuk mendapatkan hasil akurat;
· Berikan jeda 15 menit setelah makan atau minum sebelum mengukur suhu di mulut;
· Termometer yang sama tidak boleh digunakan untuk mulut dan rektum. Beli dua
termometer yang berbeda dan berikan tanda;
· Pastikan punya baterai untuk termometer.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Termometer Inframerah adalah salah satu sensor non-kontak yang digunakan untuk
mengukur suhu.
Termometer Air Raksa adalah termometer merkuri (air raksa) terbungkus kaca untuk
mengukur suhu tubuh.
Termometer Digital Adalah sebuah alat ukur suhu yang menampilkan nilai pengukuran
kedalam LCD.
Kelebihan dan kekurangan termometer inframerah
+ Pengukuran suhu atau temperatur dari jarak jauh
- Harganya cenderung mahal
Kelebihan dan kekurangan Termometer Raksa
+ Mudah dilihat karena berwarna mengkilat
- Tidak bisa diukur disuhu yang rendah
Kelebihan dan kekurangan Termometer Digital
+ Waktu pengukuran lebih cepat
- Hasil pengukuran tergantung daya batrai

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/87145597/Termometer-Air-Raksa
http://repository.stik-sintcarolus.ac.id/470/2/BAB%20I.pdf
https://yaletools.com/id/kelebihan-dan-kekurangan-termometer-inframerah/

Anda mungkin juga menyukai