Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

APLIKASI FISIKA DALAM BIDANG KESEHATAN


Diajukan sebagai tugas mata kuliah Biomedik

Oleh : Kelompok 3A
Alda Noviyanty
Anisa Nurul Rahayu
Siti Yunia Yustika
M.Rifanda Wiganda
Anida Fridaus
Sifa Nova Rahmawati
Dehana Ornela

Kelas 1C
JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat
dan perlindunganNya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Makalah ini saya buat dengan sepenuh hati dengan bantuan dari
pihak lain dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam proses penyelesaian
makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya,penulis menyadari bahwa masih sangat
banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.Oleh karena itu penulis
mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun
sebagai perbaikan makalah ke arah yang baik dan benar.Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih.

Bandung, November 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... 0
KATA PENGANTAR .................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 3
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 3
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Termodinamika ....................................................................... 4
2.2 Hukum Termodinamika ............................................................................ 5
BAB III APLIKASI TERMODINAMIKA ..................................................... 6
BAB IV KEGUNAAN ALAT ........................................................................ 10
BAB V PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 12
3.2 Saran .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13
LAMPIRAN .................................................................................................... 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Termofisika adalah alat untuk menunjukkan suhu suatu system
themomnerter yang sering dipakai yaitu termomnerter klinik dari 32-45C dan
punya titik. Kata “termodinamika” berasal dari bahasa Yunani therme (kalor) dan
dynamis (gaya). Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari
temperature, panas, dan pertukaran energy. Jadi termodinamika adalah ilmu
mengenai fenomena-fenomena energy yang berubah ubah akibat adanya
pergiliran panas dan usaha yang dilakukan. Menurut sejarahnya, semula
termodinamika merupakan ilmu pengetahuan yang merangkaikan kalor dengan
usaha mekanik. Tetapi ilmu ini berkembang meraih bidang-bidang diluar
mekanik. Pada tahap perkembangan sekarang, termodinamika merupakan akar
bagi berbagai cabang ilmu pengetahuan alam. Termodinamika mempunyai
penerapan praktis dalam semua bidang IPA dan teknologi seperti halnya dalam
berbagai aspek kehidupan sehari-hari, dan hubungan dengan cuaca sampai
memasak.

1.2 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan tindakan asuhan
yang harus perawat lakukan sesuai dengan ilmu fisika. Serta memberi tah tentang
peran dan fungsi ilmu fisika tepatnya ilmu termodinamika dan temperature suhu
dala keperawatan.

1.3 RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian Termodinamika ?
2. Jenis dan macam-macam thermometer ?
3. Hukum-hukum Termodinamika ?
4. Menjelaskan peraturan suhu tubuh ?
5. Pengertian Temografi ?

3
BAB II
TEORI DASAR

2.1 PENGERTIAN TERMODINAMIKA


Kata “termodinamika” bersal dari bahasa Yunani therme (kalor)
dan dynamis (gaya). Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang
mempelajari temperature, panas, dan pertukaran energy beserta
perubahannya dan hubungannya antar sifat-sifat fisis materi.
Energy muncul dalam berbagai macam bentuk seperti energy
listrik, energy magnet, energy yang digunakan untuk memanaskan air,
energy untuk memindahkan obyek dan lain-lain. Dalam melakukan
pengamatan mengenai aliran energy antara panas dan usaha ini dikenal
dua istilah, yaitu system da lingkungan. Apakah yang dimaksud system
dan lingkungan dalam temodinamika ? Sistem yaitu objek ataupun benda
yang menjadi bahan pengamatan dalam termodinamika.
Lingkungan dalam termodinamika adalah tempat ataupun posisi dimana
suatu system itu berada. Termodinamika hanya mempelajari besaran-
besaran yang berskala besar (makroskopis) dari system yang dapat diamati
dan diukur dalam eksperimen. Besar-besaran yng berskala kecil
(mikroskopis) dipelajari dalam Teori Kinetik Gas atau Fisika Statistik.
Besaran makroskopis suatu system, yaitu tekanan, suhu, volume, entropi,
kalor, usaha, dan energy dalam. Proses termodinamika tergantung pad
waktu dipelajari pada termodinamikatidak seimbang. Usaha yang
dilakukan oleh system terhadap lingkungannya bergantung pada proses-
proses dalam termodinamika, diantaranya :
 Proses isobaric
 Isokhorik
 Isoternal dan
 Adiabatic

4
2.2 HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA
1. Hukum awal (ZEROTH LAW) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua system dalam keadaan
setimbang dengan system ketiga, maka ketiganya dalam saling seimbang
satu dengan lainnya.
2. Hukum kesatu termodinamika
Perubahan energy dalam  U dari sebuah system hanya tergantung
pada transfer panas ke dalam system Q dan kerja yang dilakukan oleh
system W dan tidak tergantung pada proses terjadi
PERSAMAAN
U=Q–W
Bentuk persamaan diferensial dari Hk. Termodinamika ke-1

5
BAB III
APLIKASI

3.1 APLIKASI TERMODINAMIKA


3.1.1 Pengertian
Thermography inframerah adalah teknik yang menggunakan
pencitraan inframerah dan kamera pengukuran untuk "melihat" dan
"ukuran" energi infra merah tak terlihat yang dipancarkan dari suatu
objek.
Termografi   metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan
temperatur antar jaringan dari tubuh manusia.
Distribusi temperatur yang bervariasi ini bisa disebabkan karena :
 faktor fisik eksternal dan
 faktor internal
ex : seperti metabolisme dan aktivitas jaringan yang dekat dengan
kulit.
Menurut Max Planck (1901), basis mengenai besarnya radiasi pada
tubuh manusia saat temperatur 300 K (27 oC) akan memberika
spektrum radiasi gelombang Infra Red berkisa antara 0,8 mikrometer
hingga 1 milimeter.
Bahkan benda-benda dingin seperti es batu, memancarkan radiasi infra
merah. Semakin tinggi suhu objek, semakin besar radiasi inframerah
yang dipancarkan. Kamera Inframerah memungkinkan kita untuk
melihat apa mata kita tidak bisa. Dalam lingkungan industri /
komersial, hampir semuanya akan lebih panas atau dingin sebelum
gagal, membuat kamera inframerah alat diagnostik yang sangat
berharga dengan beragam aplikasi. Dan sebagai industri berupaya
meningkatkan efisiensi produksi, mengelola energi, meningkatkan
kualitas produk, dan meningkatkan keselamatan pekerja, aplikasi baru
untuk kamera inframerah terus muncul

6
Mata manusia hanya bisa melihat berbagai sempit panjang
gelombang dalam spectrum lektromagnetik. Rentang panjang
gelombang ini panjang 0,4-0,7 mikron, mikron adalah sepersejuta
meter.
Sebagian besar dari apa yang dilihat mata adalah refleksi dari
benda-benda yang energy tinggi dari matahari atau bola lampu pijar
yang mencolok. Jika suhu suatu benda yang cukup panas Namun, di
atas 525 ° C energi dari objek yang akan memancarkan energi dala
spektrum terlihat dan kami akan melihatnya. Ini adalah ketika kita
melihat sebuah objek seperti burner pada kompor listrik merah
"menyala". Bahkan setiap saat akan memancarkan
suatu obyek atau mencerminkan energi frekuensi yang sama di mata
kita, kita akan melihatnya. Sebagian besar, namun kita melihat
refleksi!
Kamera inframerah bisa mendeteksi energi infra merah jauh
sebelum kita bias melihatnya dengan mata kita. Kebanyakan kamera
dapat gambar suhu dari -20 sampai 500 ° C, dan dapat diperpanjang
sampai -40 ° C, dan sampai 2000 ° C. Kamera mengkonversienergy
inframerah tidak terlihat menjadi gambar visual dua dimensi dan
menampilkan inipada monitor TV standar. Kebanyakan industri
kamera juga dapat membuat pengukuran suhu, dengan akurasi menjadi
sekitar ± 2% pada 30 ° C. Informasi termal disimpan ke disk dan
kemudian didownload ke komputer untuk membuat laporan.

3.1.2 Prinsip Dasar Termografi Inframerah


Termografi Inframerah merupakan suatu teknologi pengukuran
temperatur melalui pendeteksian gelombang radiasi termal, yang
ditampilkan dalam bentuk gambar termal (Termogram).
Radiasi Infra Merah adalah radiasi gelombang elektromagnetik di
mana panjang gelombangnya lebih tinggi daripada cahaya tampak
namun lebih rendah dari gelombang mikro (microwaves). Intensitas

7
radiasi yang diemisikan bergantung pada fungsi pangkat empat
temperatur absolutnya. Juga ditentukan oleh properti material yang
dinamakan emisivitas. Sifat emisi infra merah suatu objek,
dikarakterisasikan oleh temperatur dan harga emisivitasnya. Metode
pengukuran dengan kamera
Termografi Inframerah memberi keuntungan antara lain:
 pengukuran tidak mengganggu sistem proses produksi, &

 kemudian hasil pengukuran diproses secara cepat melalui sistem


komputerisasi.

Hasil pengukuran dapat terbaca secara akurat dan cepat. Cukup


dengan memberikan suatu batasan faktor koreksi berupa data-data
pengukuran, hasil dapat diperoleh secara cepat. Di samping itu sistem
pengukuran ini memberikan informasi secara visual hasil pendeteksian
termal, sehingga setiap daerah di mana terjadi ketidaknormalan
temperatur dapat dilihat melalui degradasi warna yang terjadi.

3.2 CARA KERJA


Termografi payudara merupakan prosedur sederhana dan non-invasif yang
membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Sebelum pemeriksaan, dokter akan
memberikan instruksi tertentu untuk memastikan keakuratan hasil. Di
antaranya adalah mengurangi aktivitas fisik dan menghindari berjemur, sauna,
merokok, dan
Selama termografi, pasien perlu memakai jubah rumah sakit. Pasien boleh
beristirahat selama 15 menit untuk menstabilkan suhu tubuh. Setelah siap,
pasien akan dihadapkan ke kamera termografi. Permukaan payudara, dada,
dan ketiak harus dapat terlihat. Lalu, kamera akan mengambil gambar termal
payudara dalam kurang dari 5 menit.
Gambar dari termografi (termogram) akan dikirim ke ahli termografi untuk
dianalisis. Hasilnya akan diberikan ke pasien setelah beberapa minggu.

8
Tergantung pada hasil tes skrining, dokter dapat menyarankan pemeriksaan
lanjutan dan tes tambahan. Pemeriksaan lanjutan juga tidak kalah pentingnya,
karena dapat membantu dokter mengetahui kondisi kesehatan payudara.

9
BAB IV
KEGUNAAN ALAT

Termografi Infra Merah


Termografi payudara biasanya disarankan bagi wanita yang beresiko tinggi
terserang kanker payudara. Namun, tidak ada pedoman pasti untuk
menentukan resiko kanker payudara. Walaupun faktor berikut dapat
meningkatkan resiko kanker payudara, namun tidak memastikan bahwa
seorang wanita akan terserang penyakit ini.
 Berjenis kelamin perempuan – Wanita 100% lebih rentan terkena kanker
payudara daripada pria
 Faktor keturunan – Sekitar 10% kasus kanker payudara disebabkan oleh
faktor keturunan. Studi menemukan bahwa kanker dapat tumbuh akibat
mutasi gen dari orang tua yang diturunkan ke anak. Jika memiliki saudara
dekat yang mengidap kanker payudara, resiko seorang wanita akan
meningkat.
 Riwayat penyakit kanker payudara
 Ras dan etnis – Statistik menunjukkan bahwa wanita Kaukasia dan Barat
memiliki kemungkinan terkena kanker payudara yang sedikit lebih tinggi
dibandingkan wanita Afrika-Amerika, Asia, pribumi Amerika, dan
Hispanik.
 Jaringan payudara yang padat – Studi menunjukkan bahwa wanita yang
payudaranya lebih padat (ditentukan oleh berbagai faktor) akan memiliki
jaringan dengan kelenjar dan serat yang lebih banyak. Akibatnya, mereka
lebih beresiko terkena kanker payudara.
 Usia – Wanita berusia 40 tahun ke atas kemungkinan terkena kanker
payudaranya lebih tinggi
 Adanya tumor payudara jinak
 Menopause terlambat – Wanita yang baru memasuki menopause setelah
usia 55 tahun

10
 Gaya hidup – Obesitas, kurang olahraga, minum alkohol, merokok, dan
penggunaan kontrasepsi dapat meningkatkan resiko kanker payudara

Mereka yang memiliki faktor resiko di atas dan mereka yang memiliki
kelainan pada payudaranya, sangat dianjurkan untuk menjalani termografi
payudara. Prosedur ini dapat mengevaluasi kemungkinan tumbuhnya kanker
atau mendeteksi kanker sejak dini, walaupun tidak ada gejalanya. Berdasarkan
hasil termografi, langkah atau prosedur pencegahan dapat dilakukan untuk
mengobati kanker payudara sejak dini atau mencegah kanker payudara.
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum pada wanita, dan
deteksi dini telah terbukti dapat meningkatkan kemungkinan bertahan hidup
pasien.

Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Termografi

Termografi adalah prosedur sederhana yang tidak memiliki efek


samping berbahaya. Prosedur ini menggunakan sinar infra merah, yang
energinya rendah dan tidak akan terasa sama sekali. Namun, untuk
mendapatkan hasil akurat, semua instruksi persiapan harus dilaksanakan.
Selain itu, untuk mengevaluasi kemungkinan kanker secara
menyeluruh, kemungkinan termografi lanjutan akan disarankan, terutama bagi
mereka yang lebih beresiko terkena kanker payudara.

11
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika,
yaitu:
• Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan
sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
• Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari
jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap sistem.
• Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan
bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
• Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut,
semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna
pada temperatur nol absolut bernilai nol.

12
DAFTAR PUSTAKA

Gabriel, J.F.1996.Fisika Kedokteran.EGC.Jakarta


Arikunto,Suharsimi.2002.Prosedur Penerapan Termografi.Jakarta:PT Rineka Cipta
https://www.docdoc.com/id/info/procedure/thermography
http://termografer.blogspot.co.id/2008/12/mengenal-thermography.html

13
LAMPIRAN

GAMBARAN CONTOH TERMOGRAFI

14
15

Anda mungkin juga menyukai