Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Setiap aktivitas yang kita lakukan atau suatu alat yang kita

gunakan membutuhkan energi.Energi yang ditimbulkan dari


sebuah alat mengandung unsur-unsur radiasi. Radiasi adalah
setiap proses dimana energi bergerak melalui media atau melalui
ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi sangat
dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Dalam dunia kedokteran,
radiasi dimanfaatkan sebagai bahan untuk mendiagnosa. Seperti
sinar X untuk keperluan radiologi, cahaya tampak untuk
tindakan endoskopi, sinar UV ( Ultraviolet ) untuk tersterilisasi
dan masih banyak yang lainnya. Selain mempunyai manfaat
seperti yang telah dipaparkan diatas, radiasi juga memiliki
beberapa efek atau dampak yang ditimbulkan bagi manusia.
Tetapi

manusia

jarang

sekali

memperhatikan

dan

memperdulikan dampak yang ditimbulkan oleh adanya radiasi


tersebut.

1.2
1.
2.
3.
4.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan Termografi
Apa saja jenis-jenis Termografi
Bagaimna gambaran termografi fotokonduktifitas inframerah
Bagaiman metode dalam transfer energi panas untuk

pengobatan
5.
Bagaimana penggunaan termografi untuk diagnosis
1.3

Tujuan

1.

Ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan Termografi

2.
3.

Dapat mengetahui jenis - jenis rermografi


Dapat mengetahui gambaran termografi fotokonduktifitas

inframerah
4.
Ingin mengetahui metode dalam transfer energi panas untuk
pengobatan
5.
Dapat mengetahui penggunaan termografi untuk diagnosis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TERMOGRAFI
Termografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan temperatur antar
jaringan dari tubuh manusia. Distribusi temperatur yang bervariasi ini bisa disebabkan karena
faktor fisik eksternal dan juga faktor internal seperti metabolisme dan aktivitas jaringan yang
dekat dengan kulit. Menurut Max Planck (1901), basis mengenai besarnya radiasi pada tubuh

manusia saat temperatur 300 K (27 oC) akan memberika spektrum radiasi gelombang Infra Red
berkisar antara 0,8 mikrometer hingga 1 milimeter.
Setiap materi di alam tersusun oleh suatu sistem struktur molekul. Molekul ini memiliki
energi yang dinamakan energi dalam, yaitu suatu energi yang dibutuhkan untuk aktivitas
molekul. Akibat energi yang dimiliki oleh molekul ini akhirnya dapat diketahui panas dinginya
sebuah bahan atau materi. Hukum fisika menyebutkan bahwa seluruh zat yang berada dalam
temperatur di atas nol absolut ( 0K ) akan memancarkan radiasi panas akibat temperaturnya.
Dari radiasi temperatur ini diketahui bahwa energi tersebut merambat melalui medium hampa
udara ke lingkungan dalam spektrum gelombang elektromagnetik inframerah. Spektrum tersebut
terletak pada batas antara cahaya tampak dan gelombang mikro. Energi gelombang ini yang
terdapat dalam bentuk photon, dapat dideteksi oleh sebuah sensor inframerah. Melalui sebuah
sistem prosesing sinyal digital, radiasi panas ini dapat dtampilkan dalam bentuk visual (imaging)
yang dinamakan Termografi. Grafik fungsi spektrum radiasi sebagai fungsi temperatur dapat
dilihat pada gambar berikut:

2.1.1 Jenis Termografi Ada dua, yaitu:


Kulit ---> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit dipengaruhi proses
yang menimbulkan panas di jaringan bawah kulit : peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor
aktif.
1.

Termografi dengan prinsip keseimbangan panas

Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis pengabsorbsi panas.

Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas memberi warna pada suhu tertentu.

Pada kulit normal akan berwarna hijau, bila suhu tidak ada akan terjadi perubahan warna film
sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merah.

2.

Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas

Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi infra
merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu.

Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan amplifier
kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT).

Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter transparan yang
hanya melewatkan radiasi infra merah.

SKEMA TERMOGRAFI KLINIK


Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras
2.1.2 Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah:

Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris bagian kiri dan
kanan.

Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih :


daerah panas gambarnya putih daerah dingin gambarnya hitam.
Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu (temperature reference bar) terdapat

pada bagian bawah layar Cathode Ray Tube (CRT).


Batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda
Batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih
Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk kalibrasi pada
suhu lingkungan 21oC.

Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh.


Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari sekitarnya (normal)
membantu untuk diagnostik.
Contoh :

Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC.


Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC.

Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih mempunyai sirkulasi
darah yang baik penting untuk amputasi.

Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau kemunduran


pengobatan.
Penggunaan energi panas untuk pengobatan
Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah tersebut.
Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a) Fisika yaitu pemuaian ke segala arah
b) Kimia yaitu kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada
kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan
metabolisme jaringan yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertukaran antara zat kimia
tubuh dan cairan tubuh
c) Biologis yaitu merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel darah
putih, pelebaran pembuluh darah sehingga sirkulasi darah meningkat.
2.1.3

Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :

A. Metode Konduksi
Metoda ini merupakan dasar dari fisik kedua benda. Apabila terdapatperbedaan temperature
antara kedua benda maka panas akan di transfer secarakonduksi yaitu dari benda yang lebih
panas ke benda yang lebih dingin.

Pemindahan energi panas total tergantung pada :


luas daerah kontak
perbedaan temperatur
lama melakukan kontak
material konduksi panas
Dapat berupa :
1. Kantong air panas / botol berisi air panas Cara ini sangat efisien dalam pengobatan penderita
nyeri. Misalnya nyeri padadaerah sekitar abdomen
2. Handuk panas Cara ini sangat berhasil apabila pengobatan dilakukan pada daerah otot yang
sakit.misalnya spasme (kejang) otot, fase akut poliomyelitis.

3.

Mandi uap (Turkish Bath) mandi uap ini sangat popular di kalangan masyarakat tetapi
manfaat dari metode ini belum diketahui dengan pasti, hanya dinyatakan sebagai penyegar atau

dikatakan mempunyai efek relaksasi otot.


4. Lumpur panas (Muds Packs) Lumpur panas dapat mengkonduksikan panas kedalam jaringan
serta dapat pula mencegah kehilangan panas tubuh (heat loss).
5. Wax bath (paraffin bath) Dengan cara ini sangat efisien untuk mentransfer panas pada tungkai
bawah terutama pada orang tua. Caranya letakan wax di dalam bak dan dipanaskansampai
temperature 115 O sampai 120F. lama merendam kaki berkisar antara30 menit sampai satu jam.
6. Electric pads Caranya dengan melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes
atauplastic. Untuk amanya dilengkapi dengan termostas. Output berkisar antara 8-10 Watt/
footKe enam metode konduksi tersebut dapat melakukan pengobatan terhadappenyakit :
Neuritis,Sprains, Strain, Contusio, Silausitis, Low back pain.

Metode 1 6 dapat dilakukan terhadap pengobatan :


Neuritis
Sinusitis
Contusio
Low back pain

B. Radiasi
Metode yang digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara radiasi (pemancaran)
yang serupa dengan pemanasan sinar matahari atau nyala api.

Sumber radiasi bersumber dari :


1. Electric fire ada 2 tipe :
a. ( Old type fire ) Mempunyai 750 watt dengan range radiasi antara merah dan mendekati infra
merah serta panjang gelombang lebih pendek dari 15.000 Ao.

b. ( Pencil bar type ) mempergunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.
2. Infra merah.
a. Untuk mendapat infra red maka dipakai lampu pijar berkisar antara 250 watt 1.000 Watt serta
diberi filter merah.
b. Gelombang infra red yang dipergunakan antara 800 s/d 40.000 nm (1 nm = 10-9).
c. Penetrasi energi gelombang padakulit 3 mm dan meningkat dipermukaan kulit, bila kita
gunakan large lamp maka radiasi yang diperoleh mendekati infra red tetapi kualitas emisi
gelombang pajang radiasi lebih dari pada radient infra red heat lamp. Lampu radient infra red
berkisar antara 7.500 s/d 12.000 A tetapi kenyataan maksimal 40.000 A
d. Kalau memakai silicon yang mengandung chlorium resistant element di dalamnya maka benda
akan memproduksi cahaya serupa dengan sinar tampak. Metoda radiasi dengan infra red ini
secara umu serupa dengan metoda konduksi panas, namun lebih efektif dibandingkan dengan
metode konduksi.Oleh karena penetrasi energi panas ke jaringan lebih dalam.
C. Elektromagnetis
Ada dua metoda yang dipakai untuk transfer panas ke dalam jaringan tubuh yaitu:
1. Short weve diathermy (diatermi gelombang pendek)
Supaya energi panas dapat di transfer ke dalam tubuh maka dapatdilakukan dengan dua cara :
a) Teknik Kondensor
Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua metal plate like electrode
Pada permukaan elektrode diberikan larutan elektrolit.Dengan adanya aliran bolak balik (AC)
molekul-molekul

dalam

tubuh

Hal ini sesuai dengan hukum Joule:


Dimana:
H = energi panas (kalori)
V = voltage (volt)
I = arus (ampere)

menjadi

agitasi

dengan

akibat

kenaikan

temperatur.

T = waktu (detik)
J = ekivalen Joule (1 Joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb)
b) Inductothermy (diatermi dengan metode induksi)
Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan kabel kemudian dialirkan listrik. Dengan
cara ini jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak dalam medan magnet dari suatu

koil.
Aliran bolak-balik di dalam koil akan menimbulkan medan magnet yang bolak-balik di dalam
jaringan. Sebagai kensekuensinya timbul arus eddy yang memproduksi panas di daerah yang

bersangkutan.
Frekuensi yang digunakan pada short wave diathermy 1 MHz sudah cukup untuk memanaskan

jaringan.
Kegunaan short wave diathermy pada keadaan kram otot (muscle spam) :
1. nyeri pada intervertebralis
2. penyakit degeneratif pada persendian dan
3. bursitis (radang bursa)

( Gambar untuk teknik kondensor )


2. Micro Wave Diathermy (Diatermi Gelombang Mikro)
Penggunaan micro wave diathermy lebih mudah dibandingkan short wave diathermy termasuk

gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang sangat tinggi.


Energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.

Pada tahun 1940, frekwensi ossilasi yang dipakai 2.450 M Hz.Ternyata pada penelitian
selanjutnya frekwensi 900 M Hz lebih efektif.Untuk memperoleh frekwensi 900 M Hz dengan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

memakai magnetron.
Penyakit yang memerlukan pengobatan micro wave diathermy :
Arthritis
Strains
patah tulang (fracture)
keseleo (sprain)
bursitis
radang tendon

D. Gelombang ultrasonik
Gelombang ultrasonic ini sangat berbeda dengan gelombang elektromagnetis. Gelombang
ultrasonic diperoleh dari gelombang bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi mendekati 1 M
Hz. Pada waktu penggunaan ultrasonic maka piezo electric trandsduser diletakan langsung pada
jaringan yang akan diobati. Intensitas yang dipergunakansekitar 5 watt / cm.
Penggunaan ultrasonic lebih efektif pada tulang dibandingkandengan soft tissue oleh karena
tulang lebih banyak menyerap panas. Ultrasonik selain dipergunakan untuk terapi pengobatan
juga dipergunakan untuk diagnostik .
Max Planck (1901) telah meletakkan basis mengenai besarnya radiasi tubuh manusia pada T
= 300 K (27C) akan memberi spektra radiasi L (T) dan panjang gelombang infra red berkisar 0,8
um < (< 1 mm).

Persamaan lengkap dari Planck :


L (T ) = [ exp - 1 ] SR.m
L (T ) = spektra radiasi
c = kecepatan gelombang elektromagnetis yang besarnya 3.10 m/s.
h = konstanta Planck 6.63 x 10J.S.
k = konstanta Boltzmann 1,38 x 10 J.K

Stefan Boltzmann telah memberikan hubungan antara banyaknya pancaran dengan temperatur
sebagai berikut :
L = L(T) d= e.T ( W)
Atau
W = e.T
W = tenaga radiasi total persatuan luas dinyatakan dalam Watt per m
e = daya pancar (emissivity) permukaan harganya terletak antara 0 1 ;
untuk tubuh manusia e = 1.
= konstanta Stefan Boltzmann 5,7 x 10 W/cmK

Apabila temperatur suatu benda sangat tinggi akan tampak hot red, pancaran radiasinya akan
tampak.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi


1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15 menit. Tujuannya
untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras.

2.2 Penggunaan Termografi untuk Diagnosis


Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi ( W = e

T ) maka pada tahun

1950 telah ada usaha untuk membuat termogram dari infrared radiasi permukaan tubuh manusia.
Dan tehnik ini banyak dipergunakan dalam bidang klinik.
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain:

Carcinoma mammae
Vascular desease (penyakit pembuluh darah)
Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
Untuk Cereberal Vascular Desease

Arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas
inframerah.Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5
20 mikrometer.Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh.
Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh
mekanisme kehilangan panas.
2. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu
gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58
kilokalori.
Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 600
ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 16 kalori
per jam.
Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara
terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.
Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya
(dalam bentuk radiasi atau konduksi) kemudian akan menghilang didalam jaringan yang lebih
dalam berupa panas, panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi
yaitu diangkut ke jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh, dan energi panas akan dikeluarkan
melalui evaporasi (keringat)

3.

Termografi adalah alat diagnostik yang menggunakan energi panas (mendeteksi temperatur
permukaan

kulit)

serta

memberikan

gambaran

termogram

Ada 2 jenis Termografi :


- Termografi dalam keseimbangan panas
- Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

carcinoma mammae
vascular desease (penyakit pembuluh darah)
untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
untuk Cereberal Vascular Desease
arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.
3.2 SARAN
Kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini.
Harapakan kami semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
menambah pengetahuan tentang lingkup Biologi Dasar.

DAFTAR PUSTAKA

Gabriel, J.F.1996.Fisika Kedokteran.EGC.Jakarta


Guyton & Hall.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 9.EGC.Jakarta
Journal of Drug Research Thermography Steketee.1979
Adam 1,indrawijaya.1989.Penerapan Termografi.Bandung:Penerbit Sinar Baru
Arikunto,Suharsimi.2002.Prosedur Penerapan Termografi.Jakarta:PT Rineka Cipta
http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-index.php
Diposkan 27th January 2013 oleh indra dwi
Label: hasil pertama
0

Tambahkan komentar

MIDWIFE Indra dwi sumikah

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis

1.
Jan
27

AKBID
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap aktivitas yang kita lakukan atau suatu alat yang kita gunakan membutuhkan
energi.Energi yang ditimbulkan dari sebuah alat mengandung unsur-unsur radiasi.
Radiasi adalah setiap proses dimana energi bergerak melalui media atau melalui ruang,
dan akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Dalam dunia kedokteran, radiasi dimanfaatkan sebagai bahan untuk
mendiagnosa. Seperti sinar X untuk keperluan radiologi, cahaya tampak untuk tindakan
endoskopi, sinar UV ( Ultraviolet ) untuk tersterilisasi dan masih banyak yang lainnya.
Selain mempunyai manfaat seperti yang telah dipaparkan diatas, radiasi juga memiliki
beberapa efek atau dampak yang ditimbulkan bagi manusia. Tetapi manusia jarang sekali
memperhatikan

dan memperdulikan dampak yang ditimbulkan oleh adanya radiasi

tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Termografi
2. Apa saja jenis-jenis Termografi
3. Bagaimna gambaran termografi fotokonduktifitas inframerah
4. Bagaiman metode dalam transfer energi panas untuk pengobatan
5. Bagaimana penggunaan termografi untuk diagnosis
1.3 Tujuan
1. Ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan Termografi
2. Dapat mengetahui jenis - jenis rermografi
3. Dapat mengetahui gambaran termografi fotokonduktifitas inframerah
4. Ingin mengetahui metode dalam transfer energi panas untuk pengobatan
5. Dapat mengetahui penggunaan termografi untuk diagnosis

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TERMOGRAFI


Termografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan temperatur
antar jaringan dari tubuh manusia. Distribusi temperatur yang bervariasi ini bisa
disebabkan karena faktor fisik eksternal dan juga faktor internal seperti metabolisme dan
aktivitas jaringan yang dekat dengan kulit. Menurut Max Planck (1901), basis mengenai
besarnya radiasi pada tubuh manusia saat temperatur 300 K (27 oC) akan memberika
spektrum radiasi gelombang Infra Red berkisar antara 0,8 mikrometer hingga 1
milimeter.
Setiap materi di alam tersusun oleh suatu sistem struktur molekul. Molekul ini
memiliki energi yang dinamakan energi dalam, yaitu suatu energi yang dibutuhkan untuk
aktivitas molekul. Akibat energi yang dimiliki oleh molekul ini akhirnya dapat diketahui
panas dinginya sebuah bahan atau materi. Hukum fisika menyebutkan bahwa seluruh zat
yang berada dalam temperatur di atas nol absolut ( 0K ) akan memancarkan radiasi
panas akibat temperaturnya. Dari radiasi temperatur ini diketahui bahwa energi tersebut
merambat melalui medium hampa udara ke lingkungan dalam spektrum gelombang
elektromagnetik inframerah. Spektrum tersebut terletak pada batas antara cahaya tampak
dan gelombang mikro. Energi gelombang ini yang terdapat dalam bentuk photon, dapat
dideteksi oleh sebuah sensor inframerah. Melalui sebuah sistem prosesing sinyal digital,
radiasi panas ini dapat dtampilkan dalam bentuk visual (imaging) yang dinamakan

Termografi. Grafik fungsi spektrum radiasi sebagai fungsi temperatur dapat dilihat pada
gambar berikut:

2.1.1 Jenis Termografi Ada dua, yaitu:


Kulit ---> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit
dipengaruhi proses yang menimbulkan panas di jaringan bawah kulit :
peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif.
1.

Termografi dengan prinsip keseimbangan panas

Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak
tipis pengabsorbsi panas.

Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas memberi


warna pada suhu tertentu.

Pada kulit normal akan berwarna hijau, bila suhu tidak ada akan
terjadi perubahan warna film sellulosa dari coklat menjadi kemerahmerah.

2.

Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas


Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan
kulit berupa radiasi infra merah oleh susunan optis dijatuhkan ke
detektor infra merah menjadi diskontinu.

Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian


diperkuat dengan amplifier kemudian ditampilkan gambar di layar
Cathode Ray Tube (CRT).

Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser


dipakai filter transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.

SKEMA TERMOGRAFI KLINIK


Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram
kontras
2.1.2

Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah:

Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah


simetris bagian kiri dan kanan.
Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih :
daerah panas gambarnya putih daerah dingin gambarnya hitam.
Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu
(temperature reference bar) terdapat pada bagian bawah layar Cathode

Ray Tube (CRT).


Batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda

Batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih


Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum
sebagai petunjuk kalibrasi pada suhu lingkungan 21oC.

Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh.


Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari sekitarnya
(normal) membantu untuk diagnostik.

Contoh :

Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC.


Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai
5oC.

Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih


mempunyai sirkulasi darah yang baik penting untuk amputasi.
Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau
kemunduran pengobatan.
Penggunaan energi panas untuk pengobatan
Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan
temperatur daerah tersebut.
Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a) Fisika yaitu pemuaian ke segala arah
b) Kimia yaitu kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi
oksidasi meningkat pada kenaikan temperatur. Permeabilitas membran
sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan metabolisme jaringan
yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertukaran antara zat kimia
tubuh dan cairan tubuh
c) Biologis yaitu merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia.
Adanya peningkatan sel darah putih, pelebaran pembuluh darah
sehingga sirkulasi darah meningkat.
2.1.3

Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :

A. Metode Konduksi
Metoda ini merupakan dasar dari fisik kedua benda. Apabila
terdapatperbedaan temperature antara kedua benda maka panas akan di
transfer secarakonduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda
yang lebih dingin.

Pemindahan energi panas total tergantung pada :


luas daerah kontak
perbedaan temperatur
lama melakukan kontak
material konduksi panas
Dapat berupa :
1. Kantong air panas / botol berisi air panas Cara ini sangat
efisien dalam pengobatan penderita nyeri. Misalnya nyeri
padadaerah sekitar abdomen
2. Handuk panas Cara ini sangat berhasil apabila pengobatan
dilakukan pada daerah otot yang sakit.misalnya spasme
(kejang) otot, fase akut poliomyelitis.
3. Mandi uap (Turkish Bath) mandi uap ini sangat popular di
kalangan masyarakat tetapi manfaat dari metode ini belum
diketahui
4.

dengan

pasti,

hanya

dinyatakan

sebagai

penyegar atau dikatakan mempunyai efek relaksasi otot.


Lumpur panas (Muds Packs) Lumpur panas dapat
mengkonduksikan panas kedalam jaringan serta dapat pula

mencegah kehilangan panas tubuh (heat loss).


5. Wax bath (paraffin bath) Dengan cara ini sangat efisien untuk
mentransfer panas pada tungkai bawah terutama pada orang
tua. Caranya letakan wax di dalam bak dan dipanaskansampai
temperature 115 O sampai 120F. lama merendam kaki
6.

berkisar antara30 menit sampai satu jam.


Electric pads Caranya dengan melingkari kawat elemen
panas yang dibungkus asbes atauplastic. Untuk amanya
dilengkapi dengan termostas. Output berkisar antara 8-10 Watt/
footKe enam metode konduksi tersebut dapat melakukan
pengobatan

terhadappenyakit

Neuritis,Sprains,

Contusio, Silausitis, Low back pain.


Metode 1 6 dapat dilakukan terhadap pengobatan :
Neuritis
Sinusitis

Strain,

Contusio
Low back pain

B. Radiasi
Metode yang digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara
radiasi (pemancaran) yang serupa dengan pemanasan sinar matahari
atau nyala api.

Sumber radiasi bersumber dari :


1. Electric fire ada 2 tipe :
a. ( Old type fire ) Mempunyai 750 watt dengan range radiasi
antara merah dan mendekati infra merah serta panjang
gelombang lebih pendek dari 15.000 Ao.
b. ( Pencil bar type ) mempergunakan reflector rectangular dan
shape like acoustic type.
2. Infra merah.
a. Untuk mendapat infra red maka dipakai lampu pijar berkisar
antara 250 watt 1.000 Watt serta diberi filter merah.
b. Gelombang infra red yang dipergunakan antara 800 s/d 40.000
nm (1 nm = 10-9).
c. Penetrasi energi gelombang padakulit 3 mm dan meningkat
dipermukaan kulit, bila kita gunakan large lamp maka radiasi

yang diperoleh mendekati infra red tetapi kualitas emisi


gelombang pajang radiasi lebih dari pada radient infra red heat
lamp. Lampu radient infra red berkisar antara 7.500 s/d 12.000
d.

A tetapi kenyataan maksimal 40.000 A


Kalau memakai silicon yang mengandung chlorium resistant
element di dalamnya maka benda akan memproduksi cahaya
serupa dengan sinar tampak. Metoda radiasi dengan infra red
ini secara umu serupa dengan metoda konduksi panas, namun
lebih efektif dibandingkan dengan metode konduksi.Oleh
karena penetrasi energi panas ke jaringan lebih dalam.

C. Elektromagnetis
Ada dua metoda yang dipakai untuk transfer panas ke dalam jaringan
tubuh yaitu:

1. Short weve diathermy (diatermi gelombang pendek)


Supaya energi panas dapat di transfer ke dalam tubuh maka
dapatdilakukan dengan dua cara :
a) Teknik Kondensor

Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua

metal plate like electrode


Pada permukaan elektrode

diberikan

larutan

elektrolit.Dengan adanya aliran bolak balik (AC)


molekul-molekul dalam tubuh menjadi agitasi dengan
akibat

kenaikan

temperatur.

Hal ini sesuai dengan hukum Joule:


Dimana:
H = energi panas (kalori)
V = voltage (volt)
I = arus (ampere)
T = waktu (detik)
J = ekivalen Joule (1 Joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb)

b) Inductothermy (diatermi dengan metode induksi)

Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan


kabel kemudian dialirkan listrik. Dengan cara ini
jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak

dalam medan magnet dari suatu koil.


Aliran bolak-balik di dalam koil akan menimbulkan
medan magnet yang bolak-balik di dalam jaringan.
Sebagai kensekuensinya timbul arus eddy yang

memproduksi panas di daerah yang bersangkutan.


Frekuensi yang digunakan pada short wave diathermy

1 MHz sudah cukup untuk memanaskan jaringan.


Kegunaan short wave diathermy pada keadaan kram
otot (muscle spam) :
1. nyeri pada intervertebralis
2. penyakit degeneratif pada persendian dan
3. bursitis (radang bursa)

( Gambar untuk teknik kondensor )


2. Micro Wave Diathermy (Diatermi Gelombang Mikro)

Penggunaan micro wave diathermy lebih mudah


dibandingkan

short

wave

diathermy

termasuk

gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang

sangat tinggi.
Energinya terletak antara short wave diathermy dan

infra merah.
Pada tahun 1940, frekwensi ossilasi yang dipakai 2.450
M Hz.Ternyata pada penelitian selanjutnya frekwensi
900 M Hz lebih efektif.Untuk memperoleh frekwensi

900 M Hz dengan memakai magnetron.


Penyakit yang memerlukan pengobatan micro wave
diathermy :
1. Arthritis
2. Strains
3. patah tulang (fracture)
4. keseleo (sprain)
5. bursitis

6. radang tendon
D. Gelombang ultrasonik
Gelombang ultrasonic ini sangat berbeda dengan gelombang
elektromagnetis. Gelombang ultrasonic diperoleh dari gelombang
bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi mendekati 1 M Hz. Pada
waktu

penggunaan

ultrasonic

maka

piezo

electric

trandsduser diletakan langsung pada jaringan yang akan diobati.


Intensitas yang dipergunakansekitar 5 watt / cm.
Penggunaan ultrasonic lebih efektif pada tulang dibandingkandengan
soft tissue oleh karena tulang lebih banyak menyerap panas.
Ultrasonik selain

dipergunakan

untuk

terapi

pengobatan

juga

dipergunakan untuk diagnostik .

Max Planck (1901) telah meletakkan basis mengenai besarnya radiasi tubuh manusia
pada T = 300 K (27C) akan memberi spektra radiasi L (T) dan panjang gelombang infra
red berkisar 0,8 um < (< 1 mm).

Persamaan lengkap dari Planck :


L (T ) = [ exp - 1 ] SR.m

L (T ) = spektra radiasi
c = kecepatan gelombang elektromagnetis yang besarnya 3.10 m/s.

h = konstanta Planck 6.63 x 10J.S.


k = konstanta Boltzmann 1,38 x 10 J.K

Stefan Boltzmann telah memberikan hubungan antara banyaknya


pancaran dengan temperatur sebagai berikut :

L = L(T) d= e.T ( W)
Atau
W = e.T

W = tenaga radiasi total persatuan luas dinyatakan dalam Watt per m

e = daya pancar (emissivity) permukaan harganya terletak antara 0 1 ;


untuk tubuh manusia e = 1.
= konstanta Stefan Boltzmann 5,7 x 10 W/cmK

Apabila temperatur suatu benda sangat tinggi akan tampak hot red, pancaran
radiasinya akan tampak.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi


1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama
15 menit. Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga
hasil termogram kontras.

2.2 Penggunaan Termografi untuk Diagnosis


Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi ( W = e

T ) maka

pada tahun 1950 telah ada usaha untuk membuat termogram dari infrared radiasi
permukaan tubuh manusia. Dan tehnik ini banyak dipergunakan dalam bidang klinik.
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain:

Carcinoma mammae
Vascular desease (penyakit pembuluh darah)
Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
Untuk Cereberal Vascular Desease
Arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas
inframerah.Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang
gelombang 5 20 mikrometer.Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala
penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit
(60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.

2. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh.
Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas
tubuh sebesar 0,58 kilokalori.
Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450
600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12
16 kalori per jam.
Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air
secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.

Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam jaringan kulit dalam bentuk berkas
cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi) kemudian akan menghilang didalam
jaringan yang lebih dalam berupa panas, panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan
lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh,
dan energi panas akan dikeluarkan melalui evaporasi (keringat)

3.

Termografi adalah alat diagnostik yang menggunakan energi panas (mendeteksi


temperatur

permukaan

kulit)

serta

memberikan

gambaran

termogram

Ada 2 jenis Termografi :


- Termografi dalam keseimbangan panas
- Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah

Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

carcinoma mammae
vascular desease (penyakit pembuluh darah)
untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
untuk Cereberal Vascular Desease
arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.

3.2 SARAN
Kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini.
Harapakan kami semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca
dan dapat menambah pengetahuan tentang lingkup Biologi Dasar.

DAFTAR PUSTAKA
Gabriel, J.F.1996.Fisika Kedokteran.EGC.Jakarta
Guyton & Hall.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 9.EGC.Jakarta
Journal of Drug Research Thermography Steketee.1979
Adam 1,indrawijaya.1989.Penerapan Termografi.Bandung:Penerbit Sinar Baru
Arikunto,Suharsimi.2002.Prosedur Penerapan Termografi.Jakarta:PT Rineka Cipta
http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-index.php
Diposkan 27th January 2013 oleh indra dwi
Label: pertama
0

Tambahkan komentar
2.
Jan
27

penerapan termografi untuk diagnosa

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap aktivitas yang kita lakukan atau suatu alat yang kita gunakan membutuhkan
energi.Energi yang ditimbulkan dari sebuah alat mengandung unsur-unsur radiasi.
Radiasi adalah setiap proses dimana energi bergerak melalui media atau melalui ruang,
dan akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Dalam dunia kedokteran, radiasi dimanfaatkan sebagai bahan untuk
mendiagnosa. Seperti sinar X untuk keperluan radiologi, cahaya tampak untuk tindakan
endoskopi, sinar UV ( Ultraviolet ) untuk tersterilisasi dan masih banyak yang lainnya.
Selain mempunyai manfaat seperti yang telah dipaparkan diatas, radiasi juga memiliki
beberapa efek atau dampak yang ditimbulkan bagi manusia. Tetapi manusia jarang sekali
memperhatikan

dan memperdulikan dampak yang ditimbulkan oleh adanya radiasi

tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Termografi
2. Apa saja jenis-jenis Termografi
3. Bagaimna gambaran termografi fotokonduktifitas inframerah
4. Bagaiman metode dalam transfer energi panas untuk pengobatan
5. Bagaimana penggunaan termografi untuk diagnosis
1.3 Tujuan
1. Ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan Termografi
2. Dapat mengetahui jenis - jenis rermografi
3. Dapat mengetahui gambaran termografi fotokonduktifitas inframerah
4. Ingin mengetahui metode dalam transfer energi panas untuk pengobatan
5. Dapat mengetahui penggunaan termografi untuk diagnosis

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TERMOGRAFI


Termografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan temperatur
antar jaringan dari tubuh manusia. Distribusi temperatur yang bervariasi ini bisa
disebabkan karena faktor fisik eksternal dan juga faktor internal seperti metabolisme dan
aktivitas jaringan yang dekat dengan kulit. Menurut Max Planck (1901), basis mengenai
besarnya radiasi pada tubuh manusia saat temperatur 300 K (27 oC) akan memberika
spektrum radiasi gelombang Infra Red berkisar antara 0,8 mikrometer hingga 1
milimeter.
Setiap materi di alam tersusun oleh suatu sistem struktur molekul. Molekul ini
memiliki energi yang dinamakan energi dalam, yaitu suatu energi yang dibutuhkan untuk
aktivitas molekul. Akibat energi yang dimiliki oleh molekul ini akhirnya dapat diketahui
panas dinginya sebuah bahan atau materi. Hukum fisika menyebutkan bahwa seluruh zat
yang berada dalam temperatur di atas nol absolut ( 0K ) akan memancarkan radiasi
panas akibat temperaturnya. Dari radiasi temperatur ini diketahui bahwa energi tersebut
merambat melalui medium hampa udara ke lingkungan dalam spektrum gelombang
elektromagnetik inframerah. Spektrum tersebut terletak pada batas antara cahaya tampak
dan gelombang mikro. Energi gelombang ini yang terdapat dalam bentuk photon, dapat
dideteksi oleh sebuah sensor inframerah. Melalui sebuah sistem prosesing sinyal digital,
radiasi panas ini dapat dtampilkan dalam bentuk visual (imaging) yang dinamakan
Termografi. Grafik fungsi spektrum radiasi sebagai fungsi temperatur dapat dilihat pada
gambar berikut:

2.1.1 Jenis Termografi Ada dua, yaitu:


Kulit ---> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit
dipengaruhi proses yang menimbulkan panas di jaringan bawah kulit :
peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif.
1.

Termografi dengan prinsip keseimbangan panas


Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak
tipis pengabsorbsi panas.

Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas memberi


warna pada suhu tertentu.

Pada kulit normal akan berwarna hijau, bila suhu tidak ada akan
terjadi perubahan warna film sellulosa dari coklat menjadi kemerahmerah.

2.

Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas


Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan
kulit berupa radiasi infra merah oleh susunan optis dijatuhkan ke
detektor infra merah menjadi diskontinu.

Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian


diperkuat dengan amplifier kemudian ditampilkan gambar di layar
Cathode Ray Tube (CRT).

Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser


dipakai filter transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.

SKEMA TERMOGRAFI KLINIK


Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram
kontras
2.1.2

Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah:

Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah


simetris bagian kiri dan kanan.
Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih :
daerah panas gambarnya putih daerah dingin gambarnya hitam.
Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu
(temperature reference bar) terdapat pada bagian bawah layar Cathode

Ray Tube (CRT).


Batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda

Batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih


Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum
sebagai petunjuk kalibrasi pada suhu lingkungan 21oC.

Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh.


Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari sekitarnya
(normal) membantu untuk diagnostik.

Contoh :

Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC.


Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai
5oC.

Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih


mempunyai sirkulasi darah yang baik penting untuk amputasi.
Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau
kemunduran pengobatan.
Penggunaan energi panas untuk pengobatan
Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan
temperatur daerah tersebut.
Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a) Fisika yaitu pemuaian ke segala arah
b) Kimia yaitu kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi
oksidasi meningkat pada kenaikan temperatur. Permeabilitas membran
sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan metabolisme jaringan
yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertukaran antara zat kimia
tubuh dan cairan tubuh
c) Biologis yaitu merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia.
Adanya peningkatan sel darah putih, pelebaran pembuluh darah
sehingga sirkulasi darah meningkat.
2.1.3

Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :

A. Metode Konduksi
Metoda ini merupakan dasar dari fisik kedua benda. Apabila
terdapatperbedaan temperature antara kedua benda maka panas akan di
transfer secarakonduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda
yang lebih dingin.

Pemindahan energi panas total tergantung pada :


luas daerah kontak
perbedaan temperatur
lama melakukan kontak
material konduksi panas
Dapat berupa :
1. Kantong air panas / botol berisi air panas Cara ini sangat
efisien dalam pengobatan penderita nyeri. Misalnya nyeri
padadaerah sekitar abdomen
2. Handuk panas Cara ini sangat berhasil apabila pengobatan
dilakukan pada daerah otot yang sakit.misalnya spasme
(kejang) otot, fase akut poliomyelitis.
3. Mandi uap (Turkish Bath) mandi uap ini sangat popular di
kalangan masyarakat tetapi manfaat dari metode ini belum
diketahui
4.

dengan

pasti,

hanya

dinyatakan

sebagai

penyegar atau dikatakan mempunyai efek relaksasi otot.


Lumpur panas (Muds Packs) Lumpur panas dapat
mengkonduksikan panas kedalam jaringan serta dapat pula

mencegah kehilangan panas tubuh (heat loss).


5. Wax bath (paraffin bath) Dengan cara ini sangat efisien untuk
mentransfer panas pada tungkai bawah terutama pada orang
tua. Caranya letakan wax di dalam bak dan dipanaskansampai
temperature 115 O sampai 120F. lama merendam kaki
6.

berkisar antara30 menit sampai satu jam.


Electric pads Caranya dengan melingkari kawat elemen
panas yang dibungkus asbes atauplastic. Untuk amanya
dilengkapi dengan termostas. Output berkisar antara 8-10 Watt/
footKe enam metode konduksi tersebut dapat melakukan
pengobatan

terhadappenyakit

Neuritis,Sprains,

Contusio, Silausitis, Low back pain.


Metode 1 6 dapat dilakukan terhadap pengobatan :
Neuritis
Sinusitis

Strain,

Contusio
Low back pain

B. Radiasi
Metode yang digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara
radiasi (pemancaran) yang serupa dengan pemanasan sinar matahari
atau nyala api.

Sumber radiasi bersumber dari :


1. Electric fire ada 2 tipe :
a. ( Old type fire ) Mempunyai 750 watt dengan range radiasi
antara merah dan mendekati infra merah serta panjang
gelombang lebih pendek dari 15.000 Ao.
b. ( Pencil bar type ) mempergunakan reflector rectangular dan
shape like acoustic type.
2. Infra merah.
a. Untuk mendapat infra red maka dipakai lampu pijar berkisar
antara 250 watt 1.000 Watt serta diberi filter merah.
b. Gelombang infra red yang dipergunakan antara 800 s/d 40.000
nm (1 nm = 10-9).
c. Penetrasi energi gelombang padakulit 3 mm dan meningkat
dipermukaan kulit, bila kita gunakan large lamp maka radiasi

yang diperoleh mendekati infra red tetapi kualitas emisi


gelombang pajang radiasi lebih dari pada radient infra red heat
lamp. Lampu radient infra red berkisar antara 7.500 s/d 12.000
d.

A tetapi kenyataan maksimal 40.000 A


Kalau memakai silicon yang mengandung chlorium resistant
element di dalamnya maka benda akan memproduksi cahaya
serupa dengan sinar tampak. Metoda radiasi dengan infra red
ini secara umu serupa dengan metoda konduksi panas, namun
lebih efektif dibandingkan dengan metode konduksi.Oleh
karena penetrasi energi panas ke jaringan lebih dalam.

C. Elektromagnetis
Ada dua metoda yang dipakai untuk transfer panas ke dalam jaringan
tubuh yaitu:

1. Short weve diathermy (diatermi gelombang pendek)


Supaya energi panas dapat di transfer ke dalam tubuh maka
dapatdilakukan dengan dua cara :
a) Teknik Kondensor

Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua

metal plate like electrode


Pada permukaan elektrode diberikan larutan elektrolit.
Dengan adanya aliran bolak balik (AC) molekulmolekul dalam tubuh menjadi agitasi dengan akibat
kenaikan

temperatur.

Hal ini sesuai dengan hukum Joule:


Dimana:
H = energi panas (kalori)
V = voltage (volt)
I = arus (ampere)
T = waktu (detik)
J = ekivalen Joule (1 Joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb)

b) Inductothermy (diatermi dengan metode induksi)

Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan


kabel kemudian dialirkan listrik. Dengan cara ini
jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak

dalam medan magnet dari suatu koil.


Aliran bolak-balik di dalam koil akan menimbulkan
medan magnet yang bolak-balik di dalam jaringan.
Sebagai kensekuensinya timbul arus eddy yang

memproduksi panas di daerah yang bersangkutan.


Frekuensi yang digunakan pada short wave diathermy

1 MHz sudah cukup untuk memanaskan jaringan.


Kegunaan short wave diathermy pada keadaan kram
otot (muscle spam) :
1. nyeri pada intervertebralis
2. penyakit degeneratif pada persendian dan
3. bursitis (radang bursa)

( Gambar untuk teknik kondensor )


2. Micro Wave Diathermy (Diatermi Gelombang Mikro)

Penggunaan micro wave diathermy lebih mudah


dibandingkan

short

wave

diathermy

termasuk

gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang

sangat tinggi.
Energinya terletak antara short wave diathermy dan

infra merah.
Pada tahun 1940, frekwensi ossilasi yang dipakai 2.450
M Hz.Ternyata pada penelitian selanjutnya frekwensi
900 M Hz lebih efektif.Untuk memperoleh frekwensi

900 M Hz dengan memakai magnetron.


Penyakit yang memerlukan pengobatan micro wave
diathermy :
1. Arthritis
2. Strains
3. patah tulang (fracture)
4. keseleo (sprain)
5. bursitis

6. radang tendon
D. Gelombang ultrasonik
Gelombang ultrasonic ini sangat berbeda dengan gelombang
elektromagnetis. Gelombang ultrasonic diperoleh dari gelombang
bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi mendekati 1 M Hz. Pada
waktu

penggunaan

ultrasonic

maka

piezo

electric

trandsduser diletakan langsung pada jaringan yang akan diobati.


Intensitas yang dipergunakansekitar 5 watt / cm.
Penggunaan ultrasonic lebih efektif pada tulang dibandingkandengan
soft tissue oleh karena tulang lebih banyak menyerap panas.
Ultrasonik selain

dipergunakan

untuk

terapi

pengobatan

juga

dipergunakan untuk diagnostik .

Max Planck (1901) telah meletakkan basis mengenai besarnya radiasi tubuh manusia
pada T = 300 K (27C) akan memberi spektra radiasi L (T) dan panjang gelombang infra
red berkisar 0,8 um < (< 1 mm).

Persamaan lengkap dari Planck :


L (T ) = [ exp - 1 ] SR.m

L (T ) = spektra radiasi
c = kecepatan gelombang elektromagnetis yang besarnya 3.10 m/s.

h = konstanta Planck 6.63 x 10J.S.


k = konstanta Boltzmann 1,38 x 10 J.K

Stefan Boltzmann telah memberikan hubungan antara banyaknya


pancaran dengan temperatur sebagai berikut :

L = L(T) d= e.T ( W)
Atau
W = e.T

W = tenaga radiasi total persatuan luas dinyatakan dalam Watt per m

e = daya pancar (emissivity) permukaan harganya terletak antara 0 1 ;


untuk tubuh manusia e = 1.
= konstanta Stefan Boltzmann 5,7 x 10 W/cmK

Apabila temperatur suatu benda sangat tinggi akan tampak hot red, pancaran
radiasinya akan tampak.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi


1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama
15 menit. Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga
hasil termogram kontras.

2.2 Penggunaan Termografi untuk Diagnosis


Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi ( W = e

T ) maka

pada tahun 1950 telah ada usaha untuk membuat termogram dari infrared radiasi
permukaan tubuh manusia. Dan tehnik ini banyak dipergunakan dalam bidang klinik.
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain:

Carcinoma mammae
Vascular desease (penyakit pembuluh darah)
Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
Untuk Cereberal Vascular Desease
Arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas
inframerah.Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang
gelombang 5 20 mikrometer.Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala
penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit
(60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.

2. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh.
Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas
tubuh sebesar 0,58 kilokalori.
Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450
600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12
16 kalori per jam.
Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air
secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.

Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam jaringan kulit dalam bentuk berkas
cahaya (dalam bentuk radiasi atau konduksi) kemudian akan menghilang didalam
jaringan yang lebih dalam berupa panas, panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan
lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh,
dan energi panas akan dikeluarkan melalui evaporasi (keringat)

3.

Termografi adalah alat diagnostik yang menggunakan energi panas (mendeteksi


temperatur

permukaan

kulit)

serta

memberikan

gambaran

termogram

Ada 2 jenis Termografi :


- Termografi dalam keseimbangan panas
- Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah

Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

carcinoma mammae
vascular desease (penyakit pembuluh darah)
untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
untuk Cereberal Vascular Desease
arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.

3.2 SARAN
Kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini.
Harapakan kami semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca
dan dapat menambah pengetahuan tentang lingkup Biologi Dasar.

DAFTAR PUSTAKA
Gabriel, J.F.1996.Fisika Kedokteran.EGC.Jakarta
Guyton & Hall.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 9.EGC.Jakarta
Journal of Drug Research Thermography Steketee.1979
Adam 1,indrawijaya.1989.Penerapan Termografi.Bandung:Penerbit Sinar Baru
Arikunto,Suharsimi.2002.Prosedur Penerapan Termografi.Jakarta:PT Rineka Cipta
http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-index.php
Diposkan 27th January 2013 oleh indra dwi
Label: hasil pertama
0

Tambahkan komentar

Memuat
Template Dynamic Views.Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai