Anda di halaman 1dari 18

PENERAPAN ENERGI PANAS DALAM PENGOBATAN

PENGGUNAAN ENERGI DALAM BIDANG KESEHATAN

Energi di bidang kesehatan digunakan untuk :


- diagnostik (menemukan penyakit lebih awal)
- terapi (memberi pengobatan)
Alat bantu untuk diagnostik dan terapi menggunakan energi dalam bentuk :
- panas
- radiasi
- listrik
- bunyi
- dan lain-lain
Sifat energi yang digunakan untuk pengobatan :
- Sifat mematikan
- Sifat menghambat pertumbuhan
- Sifat mengubah sifat genetika
- Sifat memberikan panas
PENGGUNAAN ENERGI PANAS UNTUK DIAGNOSTIK
TERMOGRAFI
Termografi = alat diagnostik yang menggunakan energi panas (mendeteksi temperatur
permukaan kulit) ---> memberikan gambaran termogram
Ada 2 jenis : - Termografi dalam keseimbangan panas - Termografi dengan fotokonduktivitas
infra merah
Kulit ---> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit dipengaruhi proses yang
menimbulkan panas di jaringan bawah kulit : peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif.
Termografi dengan prinsip keseimbangan panas
Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis pengabsorbsi panas.
Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas --->warna pada suhu tertentu.
Pada kulit normal --->hijau, bila suhu ---> terjadi perubahan warna film sellulosa dari coklat
menjadi kemerah-merah.
Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas
Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi infra
merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu.
Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan amplifier
kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT).
Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter transparan
yang hanya melewatkan radiasi infra merah.
ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi
1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15 menit.
Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras
Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah
Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris bagian kiri dan
kanan.
Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih :
- daerah panas gambarnya putih - daerah dingin gambarnya hitam

Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu (temperature reference bar)
terdapat pada bagian bawah layar CRT.
- batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda
- batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih
Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk kalibrasi pada
suhu lingkungan 21oC.
Gambar rekaman termogram
Ungu pucat Hijau Biru muda Biru Merah Coklat Kuning Putih
27oC 28oC 29oC 30oC 31oC 32oC 33oC 34oC
Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh
Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari sekitarnya (normal)
membantu untuk diagnostik.
Contoh :
- Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC.
- Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC.
Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih mempunyai
sirkulasi darah yang baik penting untuk amputasi.
Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau kemunduran
pengobatan.
Penggunaan energi panas untuk pengobatan
Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah tersebut.
Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a. Fisika ---> pemuaian ke segala arah
b. Kimia ---> kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada
kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan
metabolisme jaringan ---> terjadi peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dan cairan
tubuh.
c. Biologis ---> merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel darah
putih, pelebaran pembuluh darah ---> sirkulasi darah meningkat
Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :
a. Konduksi
b. Radiasi
c. Elektromagnetis
d. Gelombang ultrasonik
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

(http://yanuwarti.blogspot.com/p/penerapan-energi-panas-dalam-pengobatan.html)
Penerapan termografi untuk diagnosa
Termografi
Setiap materi di alam tersusun oleh suatu sistem struktur molekul. Molekul ini memiliki energi
yang dinamakan energi dalam, yaitu suatu energi yang dibutuhkan untuk aktivitas molekul.
Akibat energi yang dimiliki oleh molekul ini akhirnya dapat diketahui panas dinginya sebuah
bahan atau materi. Hukum fisika menyebutkan bahwa seluruh zat yang berada dalam temperatur
di atas nol absolut ( 0K ) akan memancarkan radiasi panas akibat temperaturnya. Dari radiasi
temperatur ini diketahui bahwa energi tersebut merambat melalui medium hampa udara ke
lingkungan dalam spektrum gelombang elektromagnetik inframerah. Spektrum tersebut terletak
pada batas antara cahaya tampak dan gelombang mikro. Energi gelombang ini yang terdapat
dalam bentuk photon, dapat dideteksi oleh sebuah sensor inframerah. Melalui sebuah sistem
prosesing sinyal digital, radiasi panas ini dapat dtampilkan dalam bentuk visual (imaging) yang
dinamakan Termografi.
Ada 2 jenis :
- Termografi dalam keseimbangan panas
- Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah
Kulit ---> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit dipengaruhi proses yang
menimbulkan panas di jaringan bawah kulit : peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif.
1. Termografi dengan prinsip keseimbangan panas
Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis pengabsorbsi panas.
Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas --->warna pada suhu tertentu.
Pada kulit normal --->hijau, bila suhu ---> terjadi perubahan warna film sellulosa dari coklat
menjadi kemerah-merah.
2. Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas
Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi infra
merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu.
Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan amplifier
kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT).
Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter transparan
yang hanya melewatkan radiasi infra merah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi
1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15 menit.
Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras
Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah
Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris bagian kiri dan
kanan.
Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih :
- daerah panas gambarnya putih - daerah dingin gambarnya hitam
Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu (temperature reference bar) terdapat
pada bagian bawah layar CRT.
batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda
batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih
Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk kalibrasi pada
suhu lingkungan 21oC.
Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh.
Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari sekitarnya (normal)
membantu untuk diagnostik.
Contoh :
Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC.
Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC.
Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih mempunyai sirkulasi
darah yang baik penting untuk amputasi.
Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau kemunduran
pengobatan.
Penggunaan energi panas untuk pengobatan
Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah tersebut.
Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a) Fisika ---> pemuaian ke segala arah
b) Kimia ---> kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada
kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan
metabolisme jaringan ---> terjadi peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dan cairan
tubuh.
c) Biologis ---> merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel darah
putih, pelebaran pembuluh darah ---> sirkulasi darah meningkat
Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :
a) Konduksi
b) Radiasi
c) Elektromagnetis
d) Gelombang ultrasonik
Max Planck (1901) telah meletakkan basis mengenai besarnya radiasi tubuh manusia pada T =
300 K (27 C) akan memberi spektra radiasi L ( T ) dan panjang gelombang infra red berkisar
0,8 um < < 1 mm.
Persamaan lengkap dari Planck :

L( T)= [ exp -1] SR m


L ( T ) = spektra radiasi
c = kecepatan gelombang elektromagnetis yang besarnya 3.10 m/s.
h = konstanta Planck 6.63 x 10 J.S.
k = konstanta Boltzmann 1,38 x 10 J.K
Stefan Boltzmann telah memberikan hubungan antara banyaknya pancaran dengan temperatur
sebagai :
L= L( T) d = e T ( W )
Atau :
W=e T
W = tenaga radiasi total persatuan luas dinyatakan dalam Watt per m
e = daya pancar (emissivity) permukaan harganya terletak antara 0 1 ; untuk tubuh manusia e =
1.
= konstanta Stefan Boltzmann 5,7 x 10 W/cm K .
Apabila temperatur suatu benda sangat tinggi akan tampak hot red, pancaran radiasinya akan
tampak.
Penggunaan Termografi untuk Diagnosis
Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi (W = e T ) maka pada tahun 1950 telah
ada usaha untuk membuat termogram dari infrared radiasi permukaan tubuh manusia. Dan tehnik
ini banyak dipergunakan dalam bidang klinik.
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain :
Carcinoma mammae
Vascular desease (penyakit pembuluh darah)
Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
Untuk Cereberal Vascular Desease
Arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.

http://dianhusadawiya.blogspot.com/p/halaman-2.html
PENERAPAN TERMOGRAFI UNTUK DIAGNOSA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap aktivitas yang kita lakukan atau suatu alat yang kita gunakan membutuhkan energi. Energi yang
ditimbulkan dari sebuah alat mengandung unsur-unsur radiasi. Radiasi adalah setiap proses dimana
energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi sangat
dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Dalam dunia kedokteran, radiasi dimanfaatkan sebagai bahan
untuk mendiagnosa. Seperti sinar X untuk keperluan radiologi, cahaya tampak untuk tindakan
endoskopi, sinar UV ( Ultraviolet ) untuk tersterilisasi dan masih banyak yang lainnya. Selain mempunyai
manfaat seperti yang telah dipaparkan diatas, radiasi juga memiliki beberapa efek atau dampak yang
ditimbulkan bagi manusia. Tetapi manusia jarang sekali memperhatikan dan memperdulikan dampak
yang ditimbulkan oleh adanya radiasi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Termografi
2. Apa saja jenis-jenis Termografi
3. Bagaimna gambaran termografi fotokonduktifitas inframerah
4. Bagaiman metode dalam transfer energi panas untuk pengobatan
5. Bagaimana penggunaan termografi untuk diagnosis

1.3 Tujuan
1. Ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan Termografi
2. Dapat mengetahui jenis - jenis rermografi
3. Dapat mengetahui gambaran termografi fotokonduktifitas inframerah
4. Ingin mengetahui metode dalam transfer energi panas untuk pengobatan
5. Dapat mengetahui penggunaan termografi untuk diagnosis

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TERMOGRAFI


Termografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan temperatur antar jaringan dari
tubuh manusia. Distribusi temperatur yang bervariasi ini bisa disebabkan karena faktor fisik eksternal
dan juga faktor internal seperti metabolisme dan aktivitas jaringan yang dekat dengan kulit. Menurut
Max Planck (1901), basis mengenai besarnya radiasi pada tubuh manusia saat temperatur 300 K (27 oC)
akan memberika spektrum radiasi gelombang Infra Red berkisar antara 0,8 mikrometer hingga 1
milimeter.
Setiap materi di alam tersusun oleh suatu sistem struktur molekul. Molekul ini memiliki energi yang
dinamakan energi dalam, yaitu suatu energi yang dibutuhkan untuk aktivitas molekul. Akibat energi
yang dimiliki oleh molekul ini akhirnya dapat diketahui panas dinginya sebuah bahan atau materi.
Hukum fisika menyebutkan bahwa seluruh zat yang berada dalam temperatur di atas nol absolut ( 0K )
akan memancarkan radiasi panas akibat temperaturnya. Dari radiasi temperatur ini diketahui bahwa
energi tersebut merambat melalui medium hampa udara ke lingkungan dalam spektrum gelombang
elektromagnetik inframerah. Spektrum tersebut terletak pada batas antara cahaya tampak dan
gelombang mikro. Energi gelombang ini yang terdapat dalam bentuk photon, dapat dideteksi oleh
sebuah sensor inframerah. Melalui sebuah sistem prosesing sinyal digital, radiasi panas ini dapat
dtampilkan dalam bentuk visual (imaging) yang dinamakan Termografi. Grafik fungsi spektrum radiasi
sebagai fungsi temperatur dapat dilihat pada gambar berikut:

2.1.1 Jenis Termografi Ada dua, yaitu:


Kulit -> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit dipengaruhi proses yang
menimbulkan panas di jaringan bawah kulit : peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif.
1. Termografi dengan prinsip keseimbangan panas
Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis pengabsorbsi panas.
Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas memberi warna pada suhu tertentu.
Pada kulit normal akan berwarna hijau, bila suhu tidak ada akan terjadi perubahan warna film
sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merah.
2. Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas
Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi infra
merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu.
Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan amplifier
kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT).
Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter transparan yang
hanya melewatkan radiasi infra merah.
SKEMA TERMOGRAFI KLINIK
v Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras
2.1.2 Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah:

Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris bagian kiri dan
kanan.
Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih :
daerah panas gambarnya putih daerah dingin gambarnya hitam.
Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu (temperature reference bar) terdapat
pada bagian bawah layar Cathode Ray Tube (CRT).
Batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda
Batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih
Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk kalibrasi pada
suhu lingkungan 21oC.
Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh.
Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari sekitarnya (normal)
membantu untuk diagnostik.

Contoh :
Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC.
Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC.

v Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih mempunyai sirkulasi
darah yang baik penting untuk amputasi.
v Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau kemunduran
pengobatan.

v Penggunaan energi panas untuk pengobatan


Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah tersebut.
Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a) Fisika yaitu pemuaian ke segala arah
b) Kimia yaitu kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada
kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan
metabolisme jaringan yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dan
cairan tubuh
c) Biologis yaitu merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel darah
putih, pelebaran pembuluh darah sehingga sirkulasi darah meningkat.

2.1.3 Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :

A. Metode Konduksi
Metoda ini merupakan dasar dari fisik kedua benda. Apabila terdapatperbedaan temperature antara
kedua benda maka panas akan di transfer secarakonduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda
yang lebih dingin.

Pemindahan energi panas total tergantung pada :


luas daerah kontak
perbedaan temperatur
lama melakukan kontak
material konduksi panas

Dapat berupa :
1. Kantong air panas / botol berisi air panas Cara ini sangat efisien dalam pengobatan penderita
nyeri. Misalnya nyeri padadaerah sekitar abdomen
2. Handuk panas Cara ini sangat berhasil apabila pengobatan dilakukan pada daerah otot yang
sakit.misalnya spasme (kejang) otot, fase akut poliomyelitis.
3. Mandi uap (Turkish Bath) mandi uap ini sangat popular di kalangan masyarakat tetapi manfaat
dari metode ini belum diketahui dengan pasti, hanya dinyatakan sebagai penyegar atau dikatakan
mempunyai efek relaksasi otot.
4. Lumpur panas (Muds Packs) Lumpur panas dapat mengkonduksikan panas kedalam jaringan serta
dapat pula mencegah kehilangan panas tubuh (heat loss).
5. Wax bath (paraffin bath) Dengan cara ini sangat efisien untuk mentransfer panas pada tungkai
bawah terutama pada orang tua. Caranya letakan wax di dalam bak dan dipanaskansampai temperature
115 O sampai 120F. lama merendam kaki berkisar antara30 menit sampai satu jam.
6. Electric pads Caranya dengan melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atauplastic.
Untuk amanya dilengkapi dengan termostas. Output berkisar antara 8-10 Watt/ footKe enam metode
konduksi tersebut dapat melakukan pengobatan terhadappenyakit : Neuritis,Sprains, Strain, Contusio,
Silausitis, Low back pain.

Metode 1 6 dapat dilakukan terhadap pengobatan :


Neuritis
Sinusitis
Contusio
Low back pain

B. Radiasi
Metode yang digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara radiasi (pemancaran) yang serupa
dengan pemanasan sinar matahari atau nyala api.
Sumber radiasi bersumber dari :
1. Electric fire ada 2 tipe :
a. ( Old type fire ) Mempunyai 750 watt dengan range radiasi antara merah dan mendekati infra
merah serta panjang gelombang lebih pendek dari 15.000 Ao.
b. ( Pencil bar type ) mempergunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.

2. Infra merah.
a. Untuk mendapat infra red maka dipakai lampu pijar berkisar antara 250 watt 1.000 Watt serta
diberi filter merah.
b. Gelombang infra red yang dipergunakan antara 800 s/d 40.000 nm (1 nm = 10-9).
c. Penetrasi energi gelombang padakulit 3 mm dan meningkat dipermukaan kulit, bila kita gunakan
large lamp maka radiasi yang diperoleh mendekati infra red tetapi kualitas emisi gelombang pajang
radiasi lebih dari pada radient infra red heat lamp. Lampu radient infra red berkisar antara 7.500 s/d
12.000 A tetapi kenyataan maksimal 40.000 A
d. Kalau memakai silicon yang mengandung chlorium resistant element di dalamnya maka benda
akan memproduksi cahaya serupa dengan sinar tampak. Metoda radiasi dengan infra red ini secara umu
serupa dengan metoda konduksi panas, namun lebih efektif dibandingkan dengan metode konduksi.
Oleh karena penetrasi energi panas ke jaringan lebih dalam.

C. Elektromagnetis
Ada dua metoda yang dipakai untuk transfer panas ke dalam jaringan tubuh yaitu:

1. Short weve diathermy (diatermi gelombang pendek)


Supaya energi panas dapat di transfer ke dalam tubuh maka dapatdilakukan dengan dua cara :

a) Teknik Kondensor
Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua metal plate like electrode
Pada permukaan elektrode diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya aliran bolak balik (AC)
molekul-molekul dalam tubuh menjadi agitasi dengan akibat kenaikan temperatur.

Hal ini sesuai dengan hukum Joule:


Dimana:
H = energi panas (kalori)
V = voltage (volt)
I = arus (ampere)
T = waktu (detik)
J = ekivalen Joule (1 Joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb)

b) Inductothermy (diatermi dengan metode induksi)


Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan kabel kemudian dialirkan listrik. Dengan cara ini
jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak dalam medan magnet dari suatu koil.
Aliran bolak-balik di dalam koil akan menimbulkan medan magnet yang bolak-balik di dalam
jaringan. Sebagai kensekuensinya timbul arus eddy yang memproduksi panas di daerah yang
bersangkutan.
Frekuensi yang digunakan pada short wave diathermy 1 MHz sudah cukup untuk memanaskan
jaringan.
Kegunaan short wave diathermy pada keadaan kram otot (muscle spam) :
1. nyeri pada intervertebralis
2. penyakit degeneratif pada persendian dan
3. bursitis (radang bursa)
( Gambar untuk teknik kondensor )
2. Micro Wave Diathermy (Diatermi Gelombang Mikro)
Penggunaan micro wave diathermy lebih mudah dibandingkan short wave diathermy termasuk
gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang sangat tinggi.
Energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.
Pada tahun 1940, frekwensi ossilasi yang dipakai 2.450 M Hz.Ternyata pada penelitian selanjutnya
frekwensi 900 M Hz lebih efektif.Untuk memperoleh frekwensi 900 M Hz dengan memakai magnetron.
Penyakit yang memerlukan pengobatan micro wave diathermy :
1. Arthritis
2. Strains
3. patah tulang (fracture)
4. keseleo (sprain)
5. bursitis
6. radang tendon

D. Gelombang ultrasonik
Gelombang ultrasonic ini sangat berbeda dengan gelombang elektromagnetis. Gelombang ultrasonic
diperoleh dari gelombang bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi mendekati 1 M Hz. Pada waktu
penggunaan ultrasonic maka piezo electric trandsduser diletakan langsung pada jaringan yang akan
diobati. Intensitas yang dipergunakansekitar 5 watt / cm.
Penggunaan ultrasonic lebih efektif pada tulang dibandingkandengan soft tissue oleh karena tulang
lebih banyak menyerap panas. Ultrasonik selain dipergunakan untuk terapi pengobatan juga
dipergunakan untuk diagnostik .

Max Planck (1901) telah meletakkan basis mengenai besarnya radiasi tubuh manusia pada T = 300 K
(27C) akan memberi spektra radiasi L (T) dan panjang gelombang infra red berkisar 0,8 um < (< 1 mm).

Persamaan lengkap dari Planck :


L (T ) = [ exp - 1 ] SR.m
L (T ) = spektra radiasi
c = kecepatan gelombang elektromagnetis yang besarnya 3.10 m/s.
h = konstanta Planck 6.63 x 10 J.S.
k = konstanta Boltzmann 1,38 x 10 J.K

Stefan Boltzmann telah memberikan hubungan antara banyaknya pancaran dengan temperatur
sebagai berikut :

L = L(T) d = e.T ( W)
Atau
W = e.T
W = tenaga radiasi total persatuan luas dinyatakan dalam Watt per m
e = daya pancar (emissivity) permukaan harganya terletak antara 0 1 ;
untuk tubuh manusia e = 1.
= konstanta Stefan Boltzmann 5,7 x 10 W/cm K
v Apabila temperatur suatu benda sangat tinggi akan tampak hot red, pancaran radiasinya akan tampak.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi


1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15 menit. Tujuannya
untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras.

2.2 Penggunaan Termografi untuk Diagnosis


Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi ( W = e T ) maka pada tahun 1950 telah ada usaha
untuk membuat termogram dari infrared radiasi permukaan tubuh manusia. Dan tehnik ini banyak
dipergunakan dalam bidang klinik.
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain:
Carcinoma mammae
Vascular desease (penyakit pembuluh darah)
Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
Untuk Cereberal Vascular Desease
Arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah.
Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 20 mikrometer.
Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan
mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan
panas.

2. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram
air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori.
Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 600 ml/hari.
Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 16 kalori per jam.
Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus
menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.
Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (dalam
bentuk radiasi atau konduksi) kemudian akan menghilang didalam jaringan yang lebih dalam berupa
panas, panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke
jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh, dan energi panas akan dikeluarkan melalui evaporasi
(keringat)

3. Termografi adalah alat diagnostik yang menggunakan energi panas (mendeteksi temperatur
permukaan kulit) serta memberikan gambaran termogram

Ada 2 jenis Termografi :


- Termografi dalam keseimbangan panas
- Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah

Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain:

1. carcinoma mammae
2. vascular desease (penyakit pembuluh darah)
3. untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
4. untuk Cereberal Vascular Desease
5. arthritis akut.
6. Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
7. Primary erythemalgia.

3.2 SARAN
Kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini. Harapakan kami
semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah
pengetahuan tentang lingkup Biologi Dasar.

DAFTAR PUSTAKA
Gabriel, J.F.1996.Fisika Kedokteran.EGC.Jakarta
Guyton & Hall.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 9.EGC.Jakarta
Journal of Drug Research Thermography Steketee.1979
Adam 1,indrawijaya.1989.Penerapan Termografi.Bandung:Penerbit Sinar Baru
Arikunto,Suharsimi.2002.Prosedur Penerapan Termografi.Jakarta:PT Rineka Cipta
http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-index.php

(https://plus.google.com/107524301967939257266/posts/guu4hBHjUNp)
Termografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan temperatur antar jaringan
dari tubuh manusia. Distribusi temperatur yang bervariasi ini bisa disebabkan karena faktor fisik
eksternal dan juga faktor internal seperti metabolisme dan aktivitas jaringan yang dekat dengan
kulit. Menurut Max Planck (1901), basis mengenai besarnya radiasi pada tubuh manusia saat
temperatur 300 K (27 oC) akan memberika spektrum radiasi gelombang Infra Red berkisar
antara 0,8 mikrometer hingga 1 milimeter. Grafik fungsi spektrum radiasi sebagai fungsi
temperatur dapat dilihat pada gambar berikut:

Termografi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

1. Termografi dengan prinsip keseimbangan panas

Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis pengabsorbsi
panas.
Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas >warna pada suhu tertentu.
Pada kulit normal >hijau, bila suhu > terjadi perubahan warna film sellulosa dari
coklat menjadi kemerah-merah.

2. Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas

Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi
infra merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu.
Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan
amplifier kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT).
Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter
transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.

SKEMA TERMOGRAFI KLINIK

Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah

Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris bagian
kiri dan kanan.
Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih : daerah panas gambarnya putih
daerah dingin gambarnya hitam.
Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu (temperature reference bar)
terdapat pada bagian bawah layar CRT.
Batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda
Batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih
Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk kalibrasi
pada suhu lingkungan 21oC.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi

1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan


2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15 menit.
Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram
kontras

Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain :

Carcinoma mammae (kanker payudara)


Vascular desease (penyakit pembuluh darah)
Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
Untuk Cereberal Vascular Desease
Arthritis akut.
Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
Primary erythemalgia.

References:

Gabriel, J.F, Fisika Kedokteran, EGC, Jakarta, 1996


Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 9, EGC, Jakarta, 1997.
Journal of Drug Research Thermography Steketee.1979
Makalah Fisika Kesehatan tentang : Evaporasi, Radiasi dan Termografi, STIKES Mandiri
Sakti, Bengkulu

(termografi .http://anitadandunia.wordpress.com/2011/06/18/termografi/)

Anda mungkin juga menyukai