Anda di halaman 1dari 27

Nama : Ajeng Sukma Karira

NIM : 201091001
Sarjana Terapan Kebidanan Tingkat I / Semester II
UAS / 5 Juli 2021

1. Jelaskan teori fisika apa saja yang digunakan dalam kesehatan kebidanan ?
Jawab
Fisika Kesehatan adalah suatu mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa
kedokteran, keperawatan dan kebidanan. di dalam mata kuliah ini diajarakan tentang hal-
hal yang berproses secara fsika yang terjadi pada tubuh untuk digunakan sebagai dasar
ilmu kedokteran secara khusus maupun kesehatan secara umum. Teknologi yang terkait
secara fsis yang begitubanyak digunakan pada bidang kesehatan juga dikaji secara detail
A. Biomekanika
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya. Dalam biomekanika memakai hukum dasar
yang dirumuskan oleh Isaac Newton (1643-1727) untuk mempelajari gerakan
mekanik pada manusia dan hewan. Newton mula – mula mengembangkan hukum
gerakan dan menjelaskan gaya tarik gravitasi antara dua benda. Lebih dari dua abad
hukum gerakan Newton merupakan landasan bagi ilmu mekanika. Namun pada abad
ke-XX tampaknya hukum Newton tidak mampu menyatakan skala atom dan
kecepatan cahaya. Hukum Newton sangat memadai dan banyak penggunaannya di
dalam bidang astronomi, geology, biomekanik dan teknik. Ada 3 hukum dasar
mekanika yang dicetuskan oleh Newton, yaitu :
1) Hukum Newton Pertama
Hukum Newton ini disebut pula hukum inersia (hukum kelembaman). Ini
berarti bahwa benda itu mempunyai sifat mempertahankan keadaannya; apabila
benda itu sedang bergerak maka benda itu akan bergerak terus. Demikian pula
benda itu sedang tidak bergerak, maka benda itu bersifat malas untuk mulai
bergerak. Dapat pula dikatakan bahwa semua obyek atau benda akan bergerak
apabila ada gaya yang mengakibatkan pergerakan itu.
2) Hukum Newton Kedua
Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda akan
mengalami suatu percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya. Percepatan (a)
dan gaya (F) adalah sebanding dalam besaran. Apabila kedua besaran ini sebanding
maka salah satu adalah sama dengan hasil perkalian bilangan konstan. Maka
hubungan gaya (F) adalah sebanding dalam besaran. Apabila kedua besaran ini
sebanding maka salah satu adalah sama dengan hasil perkalian bilangan konstan.
3) Hukum Newton Ketiga
Bilamana suatu benda A memberi gaya F pada suatu benda B, pada waktu
bersamaan, benda B memberi gaya R pada benda A ; gaya R sama dengan gaya F
tetapi mempunyai arah yang berlawanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Biomekanika (Siska dan Multy,2012) :
1) Keacakan Random
2) Jenis Kelamin
3) Usia
4) Suku Bangsa
5) Jenis Pekerjaan
6) Pakaian
7) Faktor Kehamilan Pada Wanita
8) Cacat Tubuh Secara Fisik
B. Thermodinamika dan Transfer Panas
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos yang berarti panas dan dynamic
yaitu perubahan) adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak
hubungan termodinamika berasal. Pada sistem di mana terjadi proses perubahan
wujud atau pertukaran energy. Termodinamika klasik tidak berhubungan dengan
kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini,
penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika
setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses
kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-
waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.
Hukum Thermodinamika
1) Hukum Pertama Thermodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan
total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang
dilakukaterhadap sistem. Hukum pertama termodinamika adalah konservasi
energi.Secara singkat, hukum tersebut menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah dari bentuk
yang satu ke bentuk yang lainnya.Untuk tujuan termodinamik, perlu lebih spesifik
dan menguraikan hukum tersebut secara lebih kuantitatif.Termodinamika
memperhitungkan hubungan antara system S, misalnya gas dalam silinder dan
lingkungan ε di sekelilingnya.Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar
system yang dapat mempengaruhi system, dimana pada banyak kasus termasuk
pada sekeliling system.Sistem dan lingkungan merupakan semesta U.
2) Hukum Kedua Thermodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini
menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi
cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai
maksimumnya. Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur
energi dalam sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk
melakukan usaha. Entropi juga menunjukkan bahwa energi panas selalu mengalir
secara spontan dari daerah yang suhunya lebih tinggi ke daerah yang suhunya
lebih rendah. Entropi termodinamika mempunyai dimensi energi dibagi
temperatur, yang mempunyai Satuan Internasional joule per kelvin (J/K).
3) Hukum Ketiga Thermodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol. Hukum Termodinamika III
jarang ditemui dalam sehari-hari, karena kita jarang menemui situasi suhu -273,15
⁰C atau 0 K. Namun suhu ini berperan penting sebagai acuan perhitungan.
Penerapan Energi Panas dalam Kesehatan.
1. Metode Konduksi
Apabila ada perbedaan temperatur antara kedua benda maka panas akan
ditransfer secara konduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih
dingin. Pemindahan energi panas total tergantung pada luas daerah kontak,
perbedaan temperatur, lama melakukan kontak, material konduksi panas. Contoh :
a. Kantong air panas/botol berisi air panas, efisien untuk pengobatan nyeri
abdomen (perut).
b. Handuk panas, efektif untuk spasme otot, fase akut poliomyelitis.
c. Turkish batsh (mandi uap), sebagai penyegar atau relaksan otot.
d. Mud packs (lumpur panas), mengonduksi panas ke dalam jaringan, mencegah
kehilangan panas.
e. Wax bath (parafin bath), efisien untuk mentransfer panas pada tungkai bawah
terutama orang tua. Cara Wax Bath yaitu wax diletakkan di dalam bak dan
dipanaskan sampai temperature 1150- 1200F . Kaki direndam selama 30 menit1
jam.
Metode konduksi bermanfaat untuk pengobatan terhadap penyakit neuritis, Sprains,
Strain, Contusio, Sinusitis, Low Back Pain.
2. Metode Radiasi
Untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan dengan sinar
matahari atau nyala api. Sumber radiasi antara lain,
a. Electric fire
Old type fire ; Memiliki daya 750 W, range radiasi antara merah - mendekati
infra red, panjang gelombang < 15.0000 A0, untuk home treatment. Pensil Bar
tipe ; Menggunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.
b. Infra Merah
1) Memakai lampu pijar berkisar antara 250 – 2000 W, diberi filter merah.
2) Gelombang infra red yang dipakai antara 800 – 40.000 nm.
3) Penetrasi energi / gelombang pada kulit ± 3 mm dan meningkat di permukaan
kulit.
4) Lebih efektif bila dibandingkan dengan metode konduksi panas, karena
penetrasi energi panas ke jaringan lebih dalam.
3. Metode Elektromagnetis
Ada dua jenis :
a. Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek)
Digunakan pada kram otot (muscle sprain), nyeri pada intervertebrale
disk, penyakit degeneratif pada persendianm radang bursa (bursitis). Dua
macam metode elektromagnetis :
1) Teknik Kondensor (Conductor technique); Bagian tubuh sebelah menyebelah
diletakkan dua metal plate like electrode. Pada permukaan electrode
diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya aliran AC (bolak-balik), molekul
tubuh menjadi agitasi karena kenaikan temperature.
2) Diatermi Metode Induksi (Inductothermy); Bagian tubuh yang akan dipanasi,
dililitkan dengan kabel, lalu dialiri listrik. Jaringan tubuh tidak berada dalam
sirkuit, tetapi terletak dalam median magnet dari suatu koil. Frekuensi yang
dipakai 1 MHz.
b. Micro Wave Diathermy (Diatermi gelombang mikro)
Digunakan untuk patah tulang (Fraktur), Sprains dan Strains, Bursitis,
Radang tendon, Artritis. Menggunakan magnetron untuk menghasilkan
gelombang radio dengan osilasi pada frekuensi 900 MHz. Besar energinya
terletak antara short wave diathermy dan infra merah.
4. Gelombang ultrasonic
Diperoleh dari gelombang bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi hampir
1 MHz. Jaringan yang akan diobati ditempeli permukaannya oleh piezo electric
transduser dengan intensitas 5 W/cm2. Lebih efektif pada tulang dibandingkan
pada soft tissue oleh karena tulang lebih banyak menyerap panas. Bisa digunakan
untuk terapi (pengobatan) dan diagnostik.
C. Penerapan Energi Dingin Dalam Pengobatan
1. Penyimpanan darah (Bank Darah). Agar darah bertahan lama dilakukan dengan
dua teknik :
a. Thin Walled container / wadah berdinding tipis ; Wadah dibuat dari metal tipis,
terdiri dari dua dinding. Volume darah berada di antara dua dinding. Juga
dimasukkan Liquid Nitrogen, terbentuk darah Frozen, disimpan pada Nitrogen
cair (-1960C).
b. Blood Sand Method ; Darah disemprot pada permukaan cairan Nitrogen,
terbentuk butir-butir, lalu dikumpulkan dan disimpan di wadah khusus.
2. Penyimpanan Sperma (Bank Sperma)
3. Penyimpanan Bone Marrow (Sumsum tulang)
4. Penyimpanan jaringan tubuh lainnya.
5. Penyimpanan obat-obat an
6. Pengobatan edema akibat trauma akut dan sakit kepala memakai ice bag/kantong
es.
7. Pengobatan nyeri dan bengkak lokal ; dipakai kompres dingin
8. Operasi Jaringan Kanker memakai cairan nitrogen untuk merusak jaringan kanker
yang luas. Untuk beberapa jenis sel, dibantu dengan gliserol atau methil sulfonat
sebagai proteksi agent.
D. Thermografi
Termografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan
temperatur antar jaringan dari tubuh manusia. Distribusi temperatur yang bervariasi
ini bisa disebabkan karena faktor fisik eksternal dan juga faktor internal seperti
metabolisme dan aktivitas jaringan yang dekat dengan kulit. Menurut Max Planck
(1901), basis mengenai besarnya radiasi pada tubuh manusia saat temperatur 300 K
(27 oC) akan memberika spektrum radiasi gelombang Infra Red berkisar antara 0,8
mikrometer hingga 1 milimeter.
Penggunaan thermografi untuk diagnostic fenomena keabnormalan operasi
atau kinerja suatu sistem dapat diketahui melalui parameter temperatur kerja yang
terjadi. Kamera thermografi inframerah merupakan sebuah alat pencitraan distribusi
radiasi panas permukaan dalam dalam bentuk gambar termal dan hasil temperatur
terukur. Alat ini merupakan sebuah alat uji tak merusak yang mendeteksi pancaran
radiasi obyek langsung melalui medium udara.
Kulit merupakan radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit
dipengaruhi proses yang menimbulkan panas di jaringan bawah kulit seperti
peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif. Permukaan kulit yang telah
mencapai keseimbangan panas memberi warna pada suhu tertentu. Pada kulit normal
akan berwarna hijau, bila suhu tidak ada akan terjadi perubahan warna film sellulosa
dari coklat menjadi kemerah-merah.
Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi ( W = e T ) maka pada
tahun 1950 telah ada usaha untuk membuat termogram dari infrared radiasi
permukaan tubuh manusia. Dan tehnik ini banyak dipergunakan dalam bidang klinik.
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik termografi antara lain :
1. Carcinoma mammae
2. Vascular desease (penyakit pembuluh darah)
3. Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes.
4. Untuk Cereberal Vascular Desease
5. Arthritis akut.
6. Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
7. Primary erythemalgia.
E. Penerapan Hydrodynamika dan Pengaruh Tekanan Dalam Ilmu Kebidanan
Hidrodinamika adalah ilmu yang mempelajari fluida yang mengalir. Fluida
adalah zat yang dapat mengalir, yang terdiri dari zat cair dan gas. Hidrodinamika juga
dapat didefinisikan sebagai penelitian mengenai zat cair yang mengalir meliputi
tekanan, kecepatan aliran, lapisan-lapisan zat yang melakukan gesekan. Bernoulli
telah berhasil merumuskan rumus dengan persyaratan-persyaratan atau pendekatan
khusus yaitu :
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tidak viskos)
2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) dalam hal kecepatan, arah
maupun besarnya (selalu Konstan).
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu mengalir melalui lintasan tertentu.
4. Zat cair tidak termampatkan (incompresible) melalui sebuah pembuluh dan
mengalir sejumlah cairan yang sama besarnya (continuitas).
a. Aliran darah
Agar darah dapat mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka
diperlukan adanya tekanan darah minimum yang disebut juga critical clossing
pressureyield pressure. Tekanan minimal ini diperlukan untuk membuka rongga
pembuluh darah kecil (kapiler) yaitu sebesar 20 mm Air Raksa.(Hg). Kecepatan
aliran darah yang tercepat pada Aorta (pembuluh darah tempat keluarnya darah
dari jantung), makin jauh makin rendah kecepatannya. Jumlah total darah yang
dipompa keluar jantung kira-kira 5,5 liter darah per menit. Secara umum sistem
sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian :
1) Sistem sirkulasi umum (sistemik): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung
kiri keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan.
2) Sistem sirkulasi paru-paru (pulmoner): sirkulasi darah yang mengalir dari
jantung kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri. Pada orang dewasa,
jumlah volume darah yang mengalir di dalam sistem sirkulasi mencapai 5-6
liter (4,7 - 5,7 liter). Darah terus berputar mengalir di dalam sistem sirkulasi
sistemik dan paru-paru tanpa henti.
b. Laju Endap Darah/Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR)
Laju Endap Darah/Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah
kecepatan mengendapnya eritrosit dari suatu monter atau sampel darah yang
diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/ jam. LED sering
juga diistilahkan dalam bahasa asingnya :
1) BBS (Blood Bezenking Snelheid)
2) BSR (Blood Sedimentation Rate)
3) BSE (Blood Sedimentation Erythrocyte)
Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu tahap
pembentukan rouleaux – sel darah merah berkumpul membentuk kolom, tahap
pengendapan dan tahap pemadatan. Di laboratorium cara untuk memeriksa Laju
Endap Darah (LED) yang sering dipakai adalah cara Wintrobe dan cara
Westergren. Pada cara Wintrobe nilai rujukan untuk wanita 0 — 20 mm/jam
dan untuk pria 0 — 10 mm/jam, sedang pada cara Westergren nilai rujukan
untuk wanita 0 — 15 mm/jam dan untuk pria 0 — 10 mm/jam.
c. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan salah satu dari tanda vital penting selain
denyut nadi, frekuensi nafas dan suhu. Tanda vital ini mencerminkan aspek
dasar kesehatan seseorang, bahkan juga kemampuan seseorang untuk bertahan
hidup. Pada dewasa muda tekanan sistolik adalah 120 mmHg, dan tekanan
diastolik adalah 80 mmHg. Perbedaan antara kedua tekanan disebut tekanan
nadi yaitu 40 mmHg. Jenis tekanan darah dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Tekanan sistol: tekanan darah tertinggi selama 1 siklus jantung, merupakan
tekanan yang dialami pembuluh darah saat jantung berdenyut/memompakan
darah keluar jantung. Pada orang dewasa normal tekanan sistole berkisar
120 mm Hg
2. Tekanan diastol: tekanan darah terendah selama 1 siklus jantung, suatu
tekanan di dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat. Pada orang
dewasa tekanan diastol berkisar 80 mm Hg
3. Tekanan nadi: selisih antara tekanan sistol dan diastol.
d. Tekanan Bola Mata
Bentuk dan ukuran bola mata dipertahankan oleh adanya tekanan
cairan yang bening dalam bola mata (Aqueous Humour) yang menghantarkan
cahaya ke retina. Untuk mempertahankan suatu penglihatan yang jelas, dimensi
dari mata sangat menentukan. Dengan perobahan 0,1 mm saja mengakibatkan
efek yang nyata pada ketajaman penglihatan. Tekanan bola mata yang normal
adalah 12 s/d 23 mm Hg yang diukur dengan alat Tonometer . Aqueous Humour
sebagian besar terdiri dari air yang dihasilkan oleh mata terus menerus dan suatu
sistem drainage.
e. Tekanan dalam Kantong Kemih
Peninggian tekanan didalam kandung kemih & spinchter ureter
berhubungan erat dengan jumlah urine yang terkandung didalamnya, sifat
kandung kemih dapat mengalami pergangan oleh penambahan volume. Tekanan
dalam kandung kemih dapat diukur dengan memasukkan kateter yang
mempunyai ukuran tekanan melalui urethera sampai kekandung kemih. Secara
langsung tekanan dapat diukur dengan memasukkan jarum melalui dinding
perut kedalam kandung kemih.Tekanan kandung kemih akan meningggi waktu
kita batuk, mengedan dan jongkok. Keadaan stress bisa juga menyebabkan
peninggian tekanan didalam kandung kemih disebabkan nervous.Alat untuk
mengukur tekanan dalam kandung kemih disebut sistometer.
F. Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-
elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya
rangsangan penginderaan. Biolistrik merupakan energi yang dimiliki bersumber dari
ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi
yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan
fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan
tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada
permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons)
menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.
 Kelistrikan dan Kemagnetan yang Timbul Pada Tubuh Manusia
a. Sistem Syaraf dan Neuron
Sistem syaraf dibagi menjadi 2 bagian yaitu sistem syaraf pusat dan
otonom. Sistem syaraf pusat terdiri diantaranya otak, medulla spinalis, dan
perifer. Saraf perifer ini adalah saraf-saraf yang mengirim informasi sensoris
ke otak atau ke medulla spinalis disebut saraf afferen sedangkan serat saraf
yang menghantarkan informasi dari otak atau medula spinalis ke otot serta
kelenjar disebut sistem saraf efferen sedangkan sistem saraf otonom mengatur
organ dalam tubuh seperti jantung usus dan kelenjar-kelenjar sehingga
pengontrolan sistem ini dilakukan dengan tidak sadar yakni bekerja secara
sendiri-sendiri.
b. Konsentrasi Ion didalam dan diluar Sel
Ini merupakan suatu model potensial istirahat pada waktu = 0 dimana
ion K akan melakukan difusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
sehingga pada saat tertentu akan terjadi membran dipole atau membran dua
kutub dimana larutan dengan konsentrasi yang tadinya rendah akan kelebihan
ion positif, kebalikan dengan larutan yang konsenrasi tinggi akan mengalam
kekurangan ion sehingga menjadi lebih negatif.
c. Kelistrikan Saraf
Dalam bidang Neuroatomi akan dibicarakan kecepatan impuls serat
saraf, serat saraf yang berdiameter yang besar mempunyai kemampuan
menghantarkan impuls lebih cepat daripada serat saraf yang mempunyai
diameter yang kecil. Serat dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian
diantaranya A,B dan C. Dengan menggunakan mikroskop elektron , serat
saraf di bagi dalam dua tipe serta saraf yang bermyelin dan tidak bermyelin.
d. Perambatan Potensial Aksi
Potensial aksi dapat terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau
otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri
mempunyai kemampuan untuk merangsang daearah sekitar sel membran
untuk mencapai nilsi ambang.
e. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuronyal Junction
Hubungan antara dua buah syaraf disebut sinapsis; berakhirnya syaraf
pada sel otot/hubungan syaraf otot disebur Neuromyal Junction. Baik sinapsis
maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang
depolarisasi dengam cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya.
f. Kelistrikan Otot Jantung
Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot
bergaris, pada saraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial membran
istirahat dilakukan rangsangan maka ion-ion Na+ akan masuk kedalam sel
dan setelah mencapai nilai ambang akan timbul depolrisasi sedangkan pada
sel sel otot jantung ion Na+ mudah terjadi kebocoran sehingga terjadi
repolarisasi komplit, ion Na+ perlahanlahan akan masuk kembali ke dalam sel
dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara spontan sampai mencapai nilai
ambang dan terjadi potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan dari luar.
g. Elektroda
Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda.
Kegunaan dari elektroda untuk memindahkan transmisi ion kepenyalur
electron. Bahan yang dipakai sebagai elektroda adalah perak dan tembaga.
G. Penerapan Gaya dalam Fisika Kesehatan Kebidanan
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda. Gaya
bisa menyebabkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk pada benda.gaya
termasuk ke dalam besaran vektor, karena mempunyai nilai dan arah.
Pemanfaatan Gaya dalam Kebidanan
Menentukan Posisi Persalinan
Menentukan posisi persalinan dapat dilakukan dari pandangan ilmu fisika,
khususnya mekanika. Didalam mekanika, dikenal besaran yang disebut gaya (F).
Gaya ini merupakan besaran vector, dan mempunyai beberapa jenis seperti gaya
gravitasi atau berat, gaya gesek, gaya pegas, dan lainnya. Oleh karena gaya
merupakan besaran vector, maka operasi gaya harus menggunakan vector analisis.
a) Posisi Tegak (berdiri, duduk, dan jongkok)
b) Posisi Berbaring (berbaring samping ke kiri, dorsal recumbent, dan litotomi)
c) Posisi Setengah Duduk dan Tegak (Semi Fowler)
H. Gelombang Listrik
Arus listrik merupakan satu dari 7 satuan pokok dalam satuan internasional
satuan internasional untuk arus listrik adalah a secara formal satuan a didefinisikan
sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar 2 * 10
- 7 Newton per meter di antara dua penghantar lurus sejajar dengan luas penampang
yang dapat diabaikan berjarak 1 m satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Isyarat Listrik Tubuh
Isyarat listrik (electrical signal) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari
tipe-tipe sel tertentu.dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat
berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh. Yang termasuk
dalam isyarat listrik tubuh:
1. EMG (elektromiogram)
Yaitu pencatatan potensial otot biolistrik selama pergerakan otot. Ada 25-
2000 serat otot (sel) , dihubungkan dengan saraf via motor end plate. EMG bisa
digunakan untuk mengukur sel otot tunggal maupun pola beberapa serat otot.
Elektrode permukaan diletakkan pada permukaan kulit untuk mengukur isyarat
listrik dari sejumlah unit motoris. Elektrode jarum konsentris dimasukkan ke
dalam kulit untuk mengukur aktivitas unit motoris tunggal.
2. ENG (elektroneurogram)
Tujuannya untuk mengetahui keadaan lingkungan, untuk mengetahui
kecepatan konduksi saraf motoris dan sensoris, untuk menentukan penderita
miastenia gravis. Kecepatan normal konduksi saraf motoris berkisar 40-60
m/detik. Apabila kecepatan < 10 m/detik merupakan pertanda kelainan saraf.
3. ERG (elektroretionogram)
Suatu pencatatan bentuk kompleks potensial biolistrik yang ada pada retina
mata yang dikerjakan melalui rangsangan cahaya pada retina. Isyarat ERG sangat
kompleks, karena merupakan somasi efek yang terjadi di dalam mata.bila
gelombang B tidak tampak pada ERG berarti retina penderita mengalami retinitis
pigmentosa.
4. EOG ( elektrookulogram)
Suatu pengukuran atau pencatatan berbagai potensial pada kornea-retina sebagai
akibat perubahan posisi dan gerakan mata.
5. EGG( elektro gastrogram)
Merupakan EMG yang berkaitan gerakan peristaltic traktus gastrointestinalis.
6. EEG (elektroensefalogram)
Yaitu pencatatan isyarat listrik otot. Pencatatan potensial aksi listrik otak
merupakan sumasi dari potensial aksi sel saraf di dalam otak. Amplitudo dari
isyarat merupakan gelombang denyut-denyut (peak to peak) dengan jarak antara
10 mV -100 mV pada frekuensi dibawah 1 hz sampai lebih 100 hz .pemeriksaan
eeg bertujuan untuk menggantikan fungsi EKG sebagai alat monitor saat operasi,
mendiagnosis epilepsy dan klarifikasi epilepsy , menunjukkan tumor otak
( aktivitas listrik pada daerah tumor otak akan menurun).
I. Hemoglobin
Hemoglobin atau Hb adalah protein yang berada di dalam sel darah merah.
Protein inilah yang membuat darah berwarna merah. Dalam kadar yang normal,
hemoglobin memiliki banyak fungsi bagi tubuh. Oleh karena itu, kadar normal
hemoglobin perlu selalu dijaga.
Selain memberi warna, hemoglobin juga berfungsi membantu sel darah merah
mendapatkan bentuk alaminya, yaitu bulat dengan bagian tengahnya lebih pipih.
Dengan bentuk seperti ini, sel darah merah dapat dengan mudah bergerak dan
mengalir di dalam pembuluh darah. Jika jumlah atau bentuk hemoglobin mengalami
kelainan, sel darah merah tidak dapat berfungsi dengan baik dalam mengangkut
oksigen dan karbon dioksida. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya berbagai
masalah kesehatan, termasuk anemia.
a. Petunjuk dari Kadar Hemoglobin
Nilai normal kadar hemoglobin di dalam tubuh seseorang ditentukan
berdasarkan jenis kelamin dan usianya. Kadar hemoglobin normal pada wanita
dewasa berkisar antara 12–15 g/dL, sedangkan kadar hemoglobin pada pria
dewasa berkisar antara 13–17 g/dL. Ketika kondisi hemoglobin seseorang lebih
tinggi atau lebih rendah daripada jumlah normal, hal ini bisa menjadi tanda
adanya gangguan kesehatan. Berikut ini adalah beberapa penyebab dan gejala
kelainan pada hemoglobin:
b. Kadar hemoglobin rendah
Kadar hemoglobin rendah menandakan tubuh mengalami anemia. Kondisi
ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya kehilangan darah, gangguan fungsi
ginjal dan sumsum tulang, paparan radiasi, atau kekurangan nutrisi seperti zat besi,
folat, dan vitamin B12.Ketika hemoglobin tidak dapat berfungsi dengan baik,
tubuh akan mengalami beberapa gejala berupa lemas dan cepat lelah, sakit kepala
dan pusing, kulit terlihat pucat, dada berdebar, serta sesak napas. Hemoglobin yang
rendah bisa diatasi dengan cara mengatasi penyebab yang mendasarinya. Selain
itu, untuk meningkatkan jumlah dan fungsi hemoglobin, orang yang mengalami
kekurangan Hb juga dapat mengonsumsi obat penambah darah atau makanan yang
kaya akan zat besi, folat, dan vitamin B12, seperti daging, ikan, telur, dan sayuran.
c. Kadar hemoglobin tinggi
Kadar hemoglobin yang terlalu tinggi juga menandakan adanya masalah
kesehatan pada tubuh. Kondisi tingginya kadar hemoglobin bisa disebabkan oleh
polisitemia vera, kanker, tumor ginjal, penyakit paru, kelainan jantung bawaan, dan
dehidrasi. Selain itu, kebiasaan merokok, efek samping obat- obatan tertentu, serta
faktor lingkungan seperti tinggal di daerah dataran tinggi atau tempat kerja yang
berisiko menyebabkan keracunan karbon monoksida, juga bisa memicu kadar
hemoglobin meningkat. Seseorang yang kadar hemoglobinnya tinggi dapat
merasakan beberapa gejala, seperti sakit kepala, pusing, dan lemas, namun
terkadang bisa juga tidak bergejala. Kadar hemoglobin tinggi tidak selalu
berbahaya, akan tetapi beberapa studi menyebutkan bahwa kondisi ini dapat
meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan
jantung.
d. Manfaat Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Kadar hemoglobin bisa diketahui melalui pemeriksaan darah. Dokter
biasanya akan menyarankan pasien untuk menjalani pemeriksaan darah guna
mengevaluasi kadar hemoglobinnya. Pemeriksaan kadar hemoglobin juga sering
dilakukan untuk keperluan tertentu, di antaranya:
1) Mendiagnosis suatu penyakit
Ada beberapa penyakit yang dapat didiagnosis dengan cara melakukan
pemeriksaan hemoglobin, misalnya anemia atau polisitemia. Kedua penyakit
tersebut sering kali tidak menimbulkan gejala yang khas dan baru terdeteksi
melalui pemeriksaan medis oleh dokter, termasuk pemeriksaan darah untuk
menilai kadar hemoglobin.
2) Memantau kondisi kesehatanJika Anda terkena penyakit tertentu, terutama
penyakit yang berkaitan dengan darah, dokter akan melakukan pemeriksaan
hemoglobin untuk memantau kondisi medis Anda.
Selain itu, pemeriksaan hemoglobin bisa dipergunakan sebagai alat untuk
memantau kondisi Anda dan keberhasilan pengobatan yang diberikan, serta
menentukan jenis perawatan yang tepat sampai Anda pulih dari penyakit tersebut.
2. Jelaskan alat kesehatan apa saja yang digunakan oleh seorang bidan yang menggunakan
prinsip fisika jelaskan beserta cara kerjanya ?
Jawab
1) NST
Pemeriksaan NST adalah cara pemeriksaan janin dengan menggunakan
kardiotokografi, pada umur kehamilan ≥ 32 minggu. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan maksud melihat hubungan perubahan denyut jantung dengan gerakan janin.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan baik pada saat kehamilan maupun persalinan.
Fungsi
i) Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambaran djj dalam hubungannya
dengan gerakan / aktivitas janin. Adapun penilaian NST dilakukan terhadap
frekuensi dasar djj (baseline), variabilitas (variability) dan timbulnya akselerasi
yang sesuai dengan gerakan / aktivitas janin (Fetal Activity Determination / FAD).
ii) Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan apakah
bayi menerima cukup oksigen. Umumnya dilakukan pada usia kandungan minimal
26-28 minggu, atau kapanpun sesuai dengan kondisi bayi
iii) Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (djj) dalam hubungannya
dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif dapat
dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya, bila janin kurang
baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung
janin.
Cara Melakukan
Persiapan tes tanpa kontraksi :
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari 2 jam setelah sarapan dan tidak boleh
diberikan sedative(zat-zat yang dalam dosis terapi yang rendah dapat menekan
aktivitas mental, menurunkan respons terhadap rangsangan emosi sehingga
menenangkan)
Prosedur Pelaksanaan
1) Pasien ditidurkan secara santai semi fowler 45 derajat miring ke kiri
2) Tekanan darah diukur setiap 10 menit
3) Dipasang kardio dan tokodinamometer
4) Frekuensi jantung janin dicatat
5) Selama 10 menit pertama supaya dicatat data dasar bunyi
6) Pemantauan tidak boleh kurang dari 30 menit
7) Bila pasien dalam keadaan puasa dan hasil pemantauan selama 30 menit tidak
reaktif, pasien diberi larutan 100 gram gula oral dan dilakukan pemeriksaan ulang
2 jam kemudian (sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari setelah 2 jam sarapan)
8) Pemeriksaan NST ulangan dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil NST secara
individual
Cara Membaca Hasil
Reaktif Bila :
1. Denyut jantung basal antara 120-160 kali per menit
2. Variabilitas denyut jantung 6 atau lebih per menit
3. Gerakan janin terutama gerakan multipel dan berjumlah 5 gerakan atau lebih
dalam 20 menit
4. Reaksi denyut jantung terutama akselerasi pola ”omega” pada NST yang reaktif
berarti janin dalam keadaan sehat, pemeriksaan diulang 1 minggu kemudian
5. Pada pasien diabetes melitus tipe IDDM pemeriksaan NST diulang tiap hari, tipe
yang lain diulang setiap minggu
Tidak Reaktif Bila
1) Denyut jantung basal 120-160 kali per menit
2) Variabilitas kurang dari 6 denyut /menit
3) Gerak janin tidak ada atau kurang dari 5 gerakan dalam 20 menit
4) Tidak ada akselerasi denyut jantung janin meskipun diberikan rangsangan dari
luar Antara hasil yang reaktif dan tidak reaktif ini ada bentuk antar yaitu kurang
reaktif. Keadaan ini interpretasinya sukar, dapat diakibatkan karena pemakaian
obat seperti : barbiturat, demerol, penotiasid dan metildop Pada keadaan kurang
reaktif dan pasien tidak menggunakan obat-obatan dianjurkan NST diulang
keesokan harinya. Bila reaktivitas tidak membaik dilakukan pemeriksaan tes
dengan kontraksi (OCT)
Sinosuidal Bila
1) Ada osilasi yang persisten pada denyut jantung asal
2) Tidak ada gerakan janin
3) Tidak terjadi akselerasi, janin dalam keadaan bahaya. Bila paru-paru janin matur,
janin dilahirkan. Gambaran ini didapatkan pada keadaan isoimunisasi-RH Jika
pemeriksaan menunjukkan hasil yang meragukan, hendaknya diulangi dalam
waktu 24 jam. Atau dilanjutkan dengan pemeriksaan CST (Contraction Stress
Test). Bayi yang tidak bereaksi belum tentu dalam bahaya, walau begitu pengujian
lebih lanjut mungkin diperlukan.
Abnormal Bila
a. Bradikardi
b. Deselerasi 40 atau lebih di bawah (baseline), atau djj mencapai 90 dpm, yang
lamanya 60 detik atau lebih Pada pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan terminasi
kehamilan bila janin sudah viable atau pemeriksaan ulang setiap 12-24 jam bila
janin belum viable
2) Elektrokardiograf (Electrocardiograph-EKG/ECG)
a. Pengertian Elektrokardiograf (Electrocardiograph-EKG/ECG)
Elektrokardiograf (Electrocardiograph-EKG/ECG) adalah suatu gambaran
grafis dari beda potensial antara dua titik pada permukaan tubuh. EKG
biasanya ada dua macam kotak yaitu kotak besar dan kecil. Kotak kecil
mempunyai ukuran 1mm x 1mm, dan kotak besar mempunyai ukuran 5mm x
5mm. Dalam EKG ada dua variabel yang digunakan yaitu waktu dan tegangan.
Variabel waktu dinyatakan dalam arah mendatar, dan variabel tegangan dalam arah
tegak. Skala untuk variabel waktu adalah 0,04s/mm atau 25mm/s. Skala untuk
tegangan adalah 0,1mv/mm atau 10mm/mV.
Sinyal elektrodiogram ini di rekam dengan perangkat elektrokardiograf,
merupakan perangkat keras yang berfungsi mencatat aktivitas listrik dari sebuah
jantung. Sinyal fisologis tubuh manusia di rekam dalam bentuk grafik yang
dinamakan electrodiogram (ECG). Dengan rekaman ECG, dapat di diagnosis
infark miokard yang sedang berkembang. Elektrokardiografi adalah pencatatan
potensal bioelektrik yang dihasilkan jantung. Sinyal listrik jantung dalam bentuk
grafik di tampilkan melalui monitor atau dicetak pada kertas. Hasil rekaman ini
dinamakan elektrokardiogram (EKG).Prinsip kerja elektrodiograf bekerja dengan
mengukur perbedaan potensial listrik pada tubuh manusia. Jantung memiliki
parameter fisiologi dengan tegangan 0.1-5.0 ( Mv ) dan frekuensi maksimal
pengamatan 300 Hz. Dalam standar monitoring, pengamatan bandwidth yang
digunakan lebih kecil yaitu 0.03 – 15.92 Hz. Bioelektrik jantung di bangkitkan dari
SA node secara spontan,yang terjadi pada kontrak pada atrium menyebabkan
depolarisasi atrium. Depolarisasi ini menghasilkan kontaksi atrium yang
membentuk gelombang P. Selanjutnya, konduksi arus listrik ini di salurkan melalui
septum interventrikulare (AV node ) kecepatan konduksi menjadi sangat pelan agar
atrium dapat menyelesaikan kontraksinya dulu sebelum AV node. Terjadinya
depolarisasi miokardium ini menghasilkan kontaksi ventrikel, yang menyebabkan
terbentuknya gelombang QRS komplek. Proses pengukuran detak jantung ini
terjadi dengan menjalarnya arus listrik melalui sel konduksi yang disebut berkas
bagian atau serat purkinje selanjutnya mengalir ke seluruh bagian jantung sehingga
membentuk kompleks sinyal EKG di permukaan tubuh. Setelah proses
depolarisasi,selmiokard kembali seperti keadaan awal atau dikenal dengan
repolarisasi (sel memulihkan elektronegativitas agar dapat dirangsang kembali)
yang membentyk gelombang T.Pola denyutan jantung ini akan terjadi secara
kontinyu dan bergantung pada aktivitas listrik.
b. Siklus jantung dalam ECG
Tiap – tiap siklus jantung dalam EKG terdidri atas beberapa komponen,
yang diberi nama berdasarkan definisi sebagai berikut :
1. Gelombang P adalah defleksi positif pertama sebelum kompleks QRS Interval
PR diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan defleksi garis
isoelektrik berikutnya. Interval ini adalah waktu yang diperlukan impuls listrik
dikonduksikan melalui atrium dan Simpul AV sampai mulai timbul
depolarisasi ventrikel.
2. Kompleks QRS terdiri atas tiga gelombang yaitu Q, R, dan S. Gelombang Q
adalah defleksi negatif pertama sesudah interval PR. Gelombang R adalah
defleksi positif pertama sesudah gelombang P. Gelombang S adalah defleksi
negatif yang menyertai gelombang R. Pengukuran kompleks QRS dimulai dari
permulaan gelombang Q (atau gelombang R jika Q tidak ada) sampai
gelombang S mencapai garis isoelektrik (atau tempat gelombang S akan
mencapai garis isoelektrik jika garis ini tidak melengkung ke dalam segmen
ST). Segment ST adalah bagian garis yang berlanjut dari ujung gelombang S
sampai permulaan gelombang T.
3. Gelombang T adalah defleksi (dapat positif atau negatif) yang mengiringi
segment ST.
c. Heart rate
Heart Rate adalah ukuran untuk menyatakan kecepatan denyut jantung,
yang dinyatakan dalam jumlah denyut per menit (beat per menit – bpm). Heart rate
dapat diperoleh dari EKG dengan menghitung jumlah gelombang R selama satu
menit. Tetapi cara ini sering dianggap kurang praktis, sehingga sering digunakan
cara lain yang lebih cepat yaitu misalnya dengan menghitung jumlah gelombang R
selama 3 detik kemudian hasilnya dikalikan 20.
Nilai heart rate yang diperoleh dengan cara di atas adalah nilai herat rate
rata-rata. Disamping nilai heart rate rata-rata, terdapat juga nilai heart rate sesaat.
Heart rate sesaat diperoleh dengan mengukur perioda jantung sesaat (perioda RR)
Nilai heart rate (HR) sesaat merupakan kebalikan perioda jantung dikalikan 60,
yaitu:
HR = 60/(R-R)       bpm (beat per minute) dengan R-R adalah periode
jantung yaitu interval waktu dari gelombang R ke gelombang R di sebelahnya,
dengan satuan s (second). Satuan untuk heart rate adalah bpm (beat per minute).
3) Doppler
a. Pengertian Doppler
Fetal dopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut
jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat
ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan
dan bersifat non invasif.
b. Aplikasi Klinis
Aplikasi klinis dari Doppler yaitu:
1. Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah
sebagai reflektor yang bergerak.
2. Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk menghitung jumlah
dan menilai ritme denyut jantung bayi.
c. Diagnostik Doppler
Pemeriksaan dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan
dengan menggunakan efek ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek doppler
ini sendiri yaitu ketika gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah
reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan memiliki frekuensi yang sama.
Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter, frekuensi yang dipantulakn akan
lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka frekuensi yang
dipantulkan akan lebih rendah. Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan dan
yang diterima sebanding dengan kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau
mendekati transmiter. Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar
frekuensi tersebut dinamakan Doppler shift.
d. Prinsip Kerja Doppler
Seperti namanya, prinsip kerja USG ini berdasarkan pada efek Doppler,
yakni perubahan panjang gelombang suara atau frekuensi yang diakibatkan oleh
pergerakan yang dilakukan sumber, penerima, atau reflektor dari suara tersebut. Di
sini, sumber serta penerima gelombang ultrasound adalah transducer yang mana
bersifat stasioner. Sementara sel darah, terutama sel darah merah ini berperan
sebagai reflektor bergerak dalam aliran darah. Gelombang yang dipantulkan dari
reflektor bergerak inilah yang membentuk gambar dua dimensi yang dapat dilihat
langsung di layar alat USG. Gambar inilah yang kemudian akan dianalisa lebih
lanjut untuk menentukan diagnosa serta hasil dari pemeriksaan. Pemeriksaan
dengan USG Color Doppler yang dilakukan oleh sonografer biasanya akan
memakan waktu lebih lama untuk dianalisa, karena perlu diberikan kepada dokter
untuk dibaca. Jika pemeriksaan dilakukan langsung oleh dokter, pemeriksaan serta
pembacaan hasil cenderung lebih cepat. Dengan kata lain, teknologi komputer
yang digunakan akan mengubah pengukuran Doppler atau sederhananya, pantulan
tersebut, dalam kombinasi warna secara visual untuk menunjukkan arah darah
mengalir, serta kecepatan aliran darah tersebut pada pembuluh darah yang
dilaluinya. Alat USG Color Doppler ini hanya akan disarankan bagi anda sebagai
perangkat pemeriksaan setelah anda melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan
dokter atau ahli spesialis. Dikarenakan pemeriksaan ini perlu disesuaikan terlebih
dahulu dengan kebutuhan serta kondisi fisik sang pasien sendiri.
4) Suction
a. Pengertian
Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan
jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat
dengan cara mengeluarkan secret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya
sendiri.  Sebagian pasien mempunyai permasalahan di pernafasan yang
memerlukan Bantuan ventilator mekanik dan pemasangan ETT (Endo Trakeal
Tube), dimana pemasangan ETT (Endo Trakeal Tube) masuk sampai percabangan
bronkus pada saluran nafas. Pasien yang terpasang ETT (Endo Trakeal Tube)
dan ventilator maka respon tubuh pasien untuk mengeluarkan benda asing adalah
mengeluarkan sekret yang mana perlu dilakukan tindakan suction
5) Vacum Ekstraksi
a. Pengertian Vacum Ekstraksi
Ekstraksi vakum merupakam tindakan obstetrik yang bertujuan untuk
mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi
pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan
bayinya, merupakan faktor yang sangat penting dalam menghasilkan akumulasi
tenaga dorongan dengan tarikan ke arah yang sama. Tarikan pada kulit kepala bayi,
dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan
negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala yang
akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk dihubungkan dengan tuas
penarik (yang dipegang oleh penolong persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3
gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu tekanan interauterin (oleh kontraksi)
tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksi vakum).
Syarat- syarat Vakum Ekstraksi
Persalinan dengan indikasi tersebut dapat dilakukan dengan ekstraksi
vakum dengan catatan persyaratan persalinan pervaginam memenuhi. Syarat untuk
melakukan ekstraksi vakum adalah sebagai berikut:
a) Pembukaan lengkap.
b) Penurunan kepala janin boleh pada Hodge III.
c) Presentasi kepala, janin aterm, TBJ >2500 g
d) Cukup bulan ( tidak prematur ).
e) Tidak ada kesempitan panggul.
f) Kepala sudah masuk pintu atas panggul.
g) Anak hidup dan tidak gawat janin.
h) Kontraksi baik.
i) Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengejan.
j) Ketuban sudah pecah / dipecahkan.
k) Analgesia yg sesuai.
l) Kantung kencing ibu kosong .
1. Alat- alat dan Prosedure vakum Ekstraksi
1. Alat yang digunakan dalam ekstraksi vakum adalah:
- 1 buah vakum dengan manometer
- Beberapa mangkuk (terbuat dari besi) dengan diameter 30,40,50,dan 60 mm.
- Selang karet
- Rantai besi
- Pompa tangan
- Alat penarik khusus
2. Teknik pemasangan
a) Tindakan
 Instruksikan kepada asisten untuk menyiapkan ekstraktor vakum
dan pastikan petugas dan persiapan untuk menolong bayi sudah
tersedia.
 Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan terpenuhinya
persyaratan ekstraksi vakum.
 Masukkan tangan ke wadah yang mengandung larutan klorin 0,5%
lalu bersihkan darah dan cairan tubuh yang melekat pada sarung
tangan. Lepaskan secara terbalik dan rendam dalam larutan
tersebut.
b) Pemasangan mangkok vakum
 Masukkan mangkok vakum melalui introitus vagina secara miring
dan setelah melewati introitus pasangkan pada kepala bayi
(perhatikan agar tepi mangkok tidak terpasang pada bagian yang
tidak rata atau moulage di daerah ubun-ubun kecil)
 Dengan jari tengah dan telunjuk tahan mangkok pada posisinya
dan dengan jari tengah dan telunjuk tangan lain lakukan
pemeriksaan di sekeliling tepi mangkok untuk memastikan tidak
ada bagian vagina atau porsio yang terjepit antara mangkok dan
kepala.
 Setelah hasil pemeriksaan baik, keluarkan jari tangan pemeriksaan
dan tangan penahan mangkok tetap pada posisinya.
 Instruksikan asisten untuk menurunkan tekanan secara bertahap.
 Pompa hingga tekanan skala 10 (silastik)-2 (malmstroom) setelah
dua menit,naikkan hingga skala 60 (silastik) atau -6 (malstroom)
dan tunggu 2 menit.
 Sambil menunggu his,jelaskan pada pasien bahwa pada his puncak
(fase acme)pasien harus mengedan sekuat dan selama mungkin.
Tarik lipat lutut dan lipat siku agar tekanan abdomen menjadi lebih
kuat.
c) Penarikan
 Pada fase acme (puncak) dari his, minta klien untuk mengedan
secara simultan lakukan penarikan dengan pengait mangkuk,
dengan arah sejajar lantai (tangan luar menarik pengait. ibu jari
tangan dalam pada mangkuk,telunjuk dan jari tengah pada kulit
kepala bayi)
 Bila belum berhasil dalam tarikan pertama, ulangi lagi pada
tarikan kedua. Episiotomi (pada pasien dengan pertineum yang
kaku) dilakukan saat kepala mendorong perineum dan tidak
masuk kembali saat suboksiput berada dibawah sinfisis,arahkan
tarikan ke atas hingga lahirlah berturut-turut dahi,muka dan
dagu.
6) Alat Monitoring Kesejahteraan Janin
a. Pengertian alat Monitoring kesejahteraan Janin
Alat Kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal Monitor adalah alat
yang digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan janin. Pemeriksaan umumnya
dapat dilakukan pada usia kehamilan 7-9 bulan dan pada saat persalinan.
Pemeriksaan CTG diperoleh informasi berupa signal irama denyut jantung janin
(DJJ), gerakan janin dan kontraksi rahim. Pada saat bersalin kondisi janin
dikatakan normal apabila denyut jantung janin dalam keadaan reaktif, gerakan
janin aktif dan dibarengi dengan kontraksi rahim yang adekuat.
7) Ultrasonography (USG)
Prinsip kerja USG didasarkan pada efek doppler. Doppler ultrasonik mengukur
perubahan dalam frekuensi pantulan untuk dihitung seberapa cepat obyek berpindah.
Ultrasonik doppler telah banyak digunakan untuk mengukur kecepatan aliran darah
dan sebuah materi. Kecepatan dari efek doppler dapat ditentukan dan divisualisasikan
kemudian diubah menjadi bentuk sinyal yanh divisualisasikan.
Cara Kerja
1. Transduser
Salah satu bagian dari alat USG adalah tansduser. Transduser merupakan
alat yang nantinya akan di tempelkan pada tubuh pasien. Didalam alat ini terdapat
material piezoelektrik yang mampu menghasilkan “piezoelektrik effect“ Yaitu bila
diberikan energy listrik akan menimbulkan suatu getaran yang kemudian
menghasilkan gelombang suara, begitu pula sebaliknya apabila ada gelombang
suara yang dipantulkan oleh organ, maka piezoelektrik ini akan menangkap dan
merubah menjadi sinyal listrik. Pulsa yang dipancarkan kemudian dipantulkan oleh
organ dan di tangkap kembali oleh transduser. Pulsa itu akan diubah menjadi data
digital dan diolah secara computer sehingga menjadi sebuah gambar yang
ditampilkan pada layar monitor.
Gelombang suara akan melalui proses sebagai berikut : Pertama,
gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelobang tersebut di proses
sedemikian rupa dalam computer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat
pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil
gambar 2 dimensi atau 3 dimensi. Hingga USG berkembang sedemikian rupa
hingga saat ini.
2. Transduser Ultrasonik
Transduser ultrasonic untuk merubah suatu sinyal listrik kedalam energy
suara ultra yang dapat dipancarkan kedalam jaringan,mengubah energy ultrasonic
yang dipantulkan kembali dari jaringan /materi kedalam sinyal listrik. Pada system
elektronik, gelombang ultrasonic dapat dibangkitkan melalui Kristal tipis yang
bersifat piezoelektrik terbuat dari bahan alami kuarsa,garam Rochelle, tourmaline
atau bahan piezoelekrik buatan,misalnya : Barium Titanate, Lead Circonate-
titanate, Lead Metaniobate. Bahan tersebut bersifat seperti kapasitor dengan
konstanta dielektrik tertentu yang memiliki perbedaan muatan listrik dalam
lapisannya.
Penggunaan gaya perubahan bentuk atau tegangan pada Kristal asimetris
akan menciptakan suatu tegangan listrik, fenomena ini disebut dengan efek
piezoelektrik. Ketika transduser piezoelektrik berfungsi sebagai pemancar
(transmitter) akan mengubah energy listrik menjadi energy mekanis ( efek
piezoelektik terbalik ), dan bila seabagi penerima (receiver) maka akan mengubah
energy mekanis menjadi energy listrik (efek piezoelektrik). Untuk membangkitkan
gelombang ultrasonic, bahan tersebut digetarkan oleh rangkaian osilator.
Pola radiasi yang dipancarkan melalui transduser yang berda di depannya
tergantung pada diameter transduser dan panjang gelombangnya sehingga
transduser yang sama dapat memiliki pola radiasi yang berlainan jika medium yang
di lalui juga berlainan.
8) Tensimeter / Sphygmomanometers
Sphygmomanometers adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi tekanan pada
manset dengan sistem non invasive. Prinsip kerja alat tensimeter sama dengan U-tube
Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan tinggi
kolam tabung yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang
mengikat mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan
arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan.
Pembacaan tinggi merkuri dalam kolam (tabung manometer) menunjukkan peak
pressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).
Sphygmamometer terdiri dari manometer air raksa, pressure cuff, dan
stetoskop. Pressure cuff dipasang pada lengan kemudian dipompa perlahanlahan
dengan tujuan aliran darah dapat distop, tampak air raksa dalam tabung naik pada
skala tertentu, kemudian pressure cuff dilepas secara perlahanlahan. Stetoskop
diletakkan pada lengan daerah volar tepat diatas arteri brakhialis, melalui stetoskop
akan terdengar suara vibrasi turbulensi darah yang disebut bunyi Korotkoff (suara K).
K ini adalah tekanan sistolik.
Macam –macam tensimeter :
 Tensimeter air raksa
 Tensimeter aneroid
 Tensimeter digital
9) Termografi
Termografi adalah salah satu bentuk teknologi inframerah yang digunakan untuk
mendeteksi distribusi suhu (termal) yang ada pada suatu objek. Dalam konteks ini
inframerah digunakan untuk mendeteksi pola panas dan aliran darah di jaringan tubuh.
Digital Infrared Thermal Imaging (DITI)
Disebut dengan digital infrared thermal imaging (DITI) untuk mendeteksi kanker
payudara. DITI dapat mengetahui perbedaan suhu pada permukaan payudara untuk
mendiagnosis adanya kanker. Setiap benda pada suatu temperatur memancarkan
radiasi gelombang elektromagnet dari permukaannya. Radiasi yang dipancarkan
tersebut meliputi spektrum panjang gelombang yang lebar namun intensitas terbesar
ada pada panjang gelombang tertentu tergantung temperatur benda tersebut (hukum
pergeseran Wien) (Eisberg, 1961, Kusminarto, 2007). Pada temperatur sekitar
temperatur badan manusia, intensitas maksimum terjadi pada panjang gelombang
daerah sinar inframerah yang tidak kasat mata. Menggunakan kamera inframerah, peta
suhu badan khususnya pada payudara dapat dicitrakan. Pada prinsipnya, prosedur ini
dilakukan dengan memanfaatkan sifat sel kanker yang membutuhkan lebih banyak
darah kaya oksigen untuk tumbuh. Ketika sel kanker berkembang biak aliran darah ke
tumor yang disebabkan kanker meningkat. Akibatnya, suhu disekitarnya meningkat.
Karena pencegahan KPD belum dapat direalisasikan, maka usaha-usaha kearah
deteksi sangat dini terus dilakuka n. Teknik DITI diklaim dapat memberi peringatan 8
sampai 10 tahun sebelum sebuah tumor dapat dideteksi dengan metode lain.
10) Tonometer
Tonometer adalah suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan untuk mengetahui
TIO (Tekanan Intra Okuler) pada mata. Alat ini dipakai untuk mengukur tekanan intra
okuler apakah si penderita menderita glukoma atau tidak. Satuan tonometer adalah Hg
atau Torr. Harga normal tekanan intraokuler 12-23 mm Hg.
11) Sistometer
Sistometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan kandung
kemih. Alat sistometer terdiri dari pipa kapiler yang mengandung skala dalam
cmH2O. Pipa kapiler ini dihubungan dengan jarum melalui pipa karet

Anda mungkin juga menyukai