Anda di halaman 1dari 13

 

TERMODINAMIKA
DALAM BIDANG KESEHATAN

Disusun Oleh :
Kelompok 3 
Afdrian Kusumawar D ( 02 )
Eli Ernawati ( 08 )
Ira Mayasari ( 15 )
Tasya Anindita A ( 33 )
Zakiya ( 40 )
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI                                                                                                   i

KATA PENGANTAR                                                                                    ii

BAB I.PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang   …………….....................................................................................iii
 I.2 Tujuan………………………………………………………….................................iii
I.3 Rumusan Masalah …………………………………………......................................iii
BAB II PEMBAHASAN
               Isi……………………………………………………………..................................1-6
BAB III PENUTUP
1 Kesimpulan ………………………………………………………..................................iv
2.Saran ………………………………………………………...........................................iv

DAFTAR
PUSTAKA………………………………………....................................................................v 
i

KATA PENGANTAR

      Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
perlindunganNya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini saya buat dengan sepenuh hati dengan bantuan dari pihak lain dalam
menghadapi berbagai kesulitan dalam proses penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya,kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini.Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun sebagai perbaikan makalah ke arah yang baik dan benar.

                                                                                                                              Penyusun
ii

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


. Kata "termodinamika" berasal dari bahasa Yunani therme (kalor)
dan dynamis (gaya).Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari temperatur,
panas, dan pertukaran energi. Jadi termodinamika adalah ilmu mengenai fenomena fenomena
energy yang berubah ubah akibat adanya pergiliran panas dan usaha yang dilakukan. Menurut
sejarahnya, semula termodinamika merupakan ilmu pengetahuan yang
merangkaikan kalor dengan usaha mekanik. Tetapi ilmu ini berkembang. meraih bidang-
bidang di luar mekanik. Pada tahap perkembangan sekarang, termodinamika merupakan akar
bagi berbagai cabang ilmu pengetahuan alam. Termodinamika mempunyai penerapan praktis
dalam semua bidang IPA dan teknologi seperti halnya dalam berbagai aspek kehidupan
sehari-hari, dan hubungan dengan cuaca sampai memasak.

I.2 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui manfaat dari termodinamika dalam
bidang kesehatan terutama farmasi

I.3 RUMUSAN MASALAH


1.      Pengertian Termodinamika ?
2.      Jenis dan macam-macam thermometer ?
3.      Hukum-Hukum Termodinamika ?
4.      Menjelaskan pengaturan Suhu tubuh ?
5.      Pengertian termografi ?
iii

BAB II
ISI
A.Pengertian Termodinamika
         
 Kata "termodinamika" berasal dari bahasa Yunani therme (kalor)
dan dynamis (gaya).Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari temperatur,
panas, dan pertukaran energy beserta perubahannya dan hubungannya antar sifat-sifat fisis
materi.
Energi muncul dalam berbagai macam bentuk seperti energy listrik,energy magnet,energy
yang digunakan untuk memanaskan air,energy untuk memindahkan obyek dan lain-lain.
Dalam melakukan pengamatan mengenai aliran energi antara panas dan usaha ini dikenal dua
istilah, yaitu sistem dan lingkungan. Apakah yang dimaksud sistem dan lingkungan dalam
termodinamika?.
         Sistem
Yaitu objek ataupun benda yang menjadi bahan pengamatan dalam termodinamika
         Lingkungan
Lingkungan  dalam termodinamika adalah tempat ataupun posisi dimana suatu system itu
berada .
Termodinamika hanya mempelajari besaran-besaran yang berskala besar (makroskopis) dari
sistem yang dapat diamati dan diukur dalam eksperimen. Besaran-besaran yang berskala kecil
(mikroskopis) dipelajari dalam Teori Kinetik Gas (Kinetic Theory of Gas) atau Fisika
Statistik (Statistical Physics).Besaran makroskopis suatu sistem, yaitu tekanan, suhu, volume,
entropi, kalor, usaha, dan energi dalam. Proses termodinamika tergantung pada waktu
dipelajari Pada termodinamika tidak seimbang. Usaha yang dilakukan oleh system terhadap
lingkungannya bergantung pada proses -proses dalam termodinamika, di antaranya 
1.      proses isobarik,
2.      isokhorik,
3.      isotermal, dan adiabatic
1

B.Hukum-Hukum Termodinamika
1.      Hukum Awal (ZEROTH LAW) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga,
maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
2.      Hukum Kesatu termodinamika
Perubahan energi dalam Δ U d ari sebuah sistem hanya tergantung pada transfer panas ke
dalam sistem (Q) dan kerja yang dilakukan oleh sistem (W) dan tidak tergantung pada prose
yang terjadi
PERSAMAAN:
   U = Q – W
Bentuk persamaan diferensial dari Hk. Termodinamika ke-1:
 Du= dQ
U menunjukkan sifat dari sebuah sistem, sedangkan W dan Q tidak W dan Q bukan fungsi
variabel keadaan, tetapi termasuk dalam proses termodinamika yang dapat merubah suatu
keadaan ke keadaan lainnya U merupakan fungsi variabel keadaan (P, V, T, n).
3.      Hukum Kedua Trmodinamika
Hukum I termodinamika menyatakan bahwa energi adalah kekal, tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya.Bunyi hukum II termodinamika dalam pernyataan aliran kalor: “Kalor mengalir
secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara
spontan dalam arah kebalikannya”; hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin
kalor“.
4.      Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan
bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti
dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa
entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol

C.APLIKASI TERMODINAMIKA
1)      DALAM BIDANG FARMASI
Penerapan Hukum Termodinamika II dalam Bidang Farmasi
a)      Penggunaan Energi Panas dalam Pengobatan, misalnya diagnostik termografi (mendeteksi
temperatur permukaan kulit) Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas: Dengan
menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi infra merah
oleh susunan optis yang dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu. Oleh
transduser, infra merah diubah menjadi pulsa listrik. Kemudian, diperkuat dengan amplifier
dan ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT). Untuk mendapatkan hanya
berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter transparan yang hanya melewatkan
radiasi infra merah.
b)      Pembuatan emulsi dengan bantuan emulgator Prinsipnya dengan bantuan emulgator untuk
mencampurkan zat-zat yang tidak saling campur. Contohnya pada pembuatan emulsi dari
campuran balsam peru dengan oleum sesami. Kedua senyawa itu tidak saling campur.
Dengan adanya emulgator, yaitu gom arab maka kedua senyawa tersebut tercampur dan
setelah tercampur sulit untuk dipisahkan lagi karena terjadi gerakan-gerakan yang bebas
dalam sistem.

c)      Termometer bimetal mekanik Keping Bimetal memiliki dua buah keping logam. Kepingan
ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi
tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih
rendah. Sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah
logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih  besar
(tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung)
sebab logam yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Pada termometer, keping bimetal dapat
difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsanag berupa suhu,
maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam.

d)     EKG Tubuh manusia memiliki potensial listrik, denyut jantung manusia dapat teramati
dengan adanya perubahan potensial listrik tersebut. Sensor ditempatkan pada lengan tangan
dan kaki, karena ditempat tersebut pulsa potensial denyut dapat menggambarkan kerja
jantung mendekati sebenarnya.

D. SUHU DAN TERMOMETER


      Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer,prinsip dasar dari alat ukur ini ialah
fenomena pemuaian yang merupakan indeks temperature.contoh : thermometer air raksa dan
thermometer alcohol.
      Pembuatan thermometer pertama kali dipelopori oleh Galileo galilei (1564-1642) pada
tahun 1595.alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi
dengan pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-muladipanaskan sehingga udara
didalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan
berwarna.Ketika udara di dalam labu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak
sampe labu.Beginilah cara kerja termoskop.Untuk suhu yang berbeda,tingga kolom zat cair di
dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu.Prinsip kerja
thermometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu.Tetapi
dimasa ini thermometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya,raksa dan
alcohol .Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu
benda.
      Air raksa digunakan sebgai pengisi thermometer karena air raksa mempunyai keunggulan
:
1.      Air raksa penghantar panas yang baik
2.      Pemuaian nya teratur
3.      Titik didih nya tinggi
4.      Warna nya mengkilap
5.      Tidak membasahi dinding

Sedangkan kelebihan alcohol :

1.      Titik bekunya rendah


2.      Harga nya murah
3.      Pemuaian nya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga pengukuran mudah diamati

3
E. jenis jenis thermometer
1. Thermometer laboratorium
            Thermometer ini menggunakan cairan raksa atau alcohol.Jika cairan bertambah panas
maka raksa atau alcohol akan memuai sehingga skalanya bertambah.Agar thermometer
sensitive terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka
terhadap perubahan suhu maka dinding thermometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan
bila memungkinkan dibuat dari bahan konduktor.Tujuannya agar air raksa setelah memuai ,
tidak mudah kembali ke kadaan semula.Bagian atas kapiler dihampakan udara kemudian
ujung kapiler tersebut ditutup. Untuk mengukur tinggi permukaan air raksa dibuat skala yang
digoreskan pada dinding pipa tersebut.Pada dinding belakang yang berlawanan dengan
skala,disebelah luarnya ruangan terdapat/ diberikan lapisan perak agar dapat memberikan
gambaran skala lebih tajam
2. Thermometer klinis
            Thermometer ini khusus digunakan untuk mendiagnosa penyakit dan biasanya diisi
dengan raksa atau alcohol.Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya
yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan kedalam pengukuran tidak
berubah setelah thermometer diangkat dari badan pasien.skala  pada termometer ini antara
35̊-42̊c
3 Termometer ruangan
            Thermometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan.Pada dasarnya
thermometer ini sama dengan thermometer yang lain hanya saja skalnya yang berbeda.Skala
thermometer ini antara -50̊c-50̊c.
4 Termometer digital
            Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah thermometer digital yang prinsip
kerja nya sama dengan thermometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada thermometer digital
menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaian nya ini
diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang bisa
dibaca.
5 termokoupel
            Dasar termokoupel dalam pengukuran suhu (thermoelectric thermometry)
dikemukakan oleh Seebeck (1821), beliau mengamati suatu gaya gerak listrik (electro motive
force) yang timbul pada hubungan 2 logam yang berbeda (Gb.101). fenomena ini terjadi
karena ada 2 efek yang timbul secara independent
Efek primer:
Dijumpai oleh Peltier yaitu nadanya gaya gerak listrik oleh karena hubungan 2 buah logam
yang berbeda dan perbedaan temperature antara 2 buah sambungan
Gayta gerak listrik Peltier berbanding lurus dengan perbedaan  temperature antara 2 buah
sambungan
Efek Skunder :
Dicetuskan oleh Thomson (Lord Ke lvin) yaitu gaya gerak listrik timbul oleh karena
adanya  gradien temperature sepanjang bsetiap konduktor.

4
F. Pengertian termografi

Termografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan temperatur antar
jaringan dari tubuh manusia.
Setiap materi di alam tersusun oleh suatu sistem struktur molekul. Molekul ini memiliki
energi yang dinamakan energi dalam, yaitu suatu energi yang dibutuhkan untuk aktivitas
molekul. Akibat energi yang dimiliki oleh molekul ini akhirnya dapat diketahui panas
dinginya sebuah bahan atau materi. Hukum fisika menyebutkan bahwa seluruh zat yang
berada dalam temperatur di atas nol absolut ( 0°K ) akan memancarkan radiasi panas akibat
temperaturnya. Dari radiasi temperatur ini diketahui bahwa energi tersebut merambat melalui
medium hampa udara ke lingkungan dalam spektrum gelombang elektromagnetik inframerah.
Spektrum tersebut terletak pada batas antara cahaya tampak dan gelombang mikro. Energi
gelombang ini yang terdapat dalam bentuk photon, dapat dideteksi oleh sebuah sensor
inframerah. Melalui sebuah sistem prosesing sinyal digital, radiasi panas ini dapat dtampilkan
dalam bentuk visual (imaging) yang dinamakan Termografi

a. Jenis-jenis termografi
1. Termografi dengan prinsip keseimbangan panas

·         Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis
pengabsorbsi panas.
·         Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas memberi warna pada suhu
tertentu.
·         Pada kulit normal akan berwarna hijau, bila suhu tidak ada akan terjadi perubahan
warna film sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merah.

2. Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas

·         Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa
radiasi infra merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu.
·         Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan
amplifier kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT).
·         Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter
transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.
*Penggunaan energi panas untuk pengobatan*
Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah
tersebut.
Ø  Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a)      Fisika yaitu pemuaian ke segala arah
b)      Kimia yaitu kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat
pada kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi
peningkatan metabolisme jaringan yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertukaran
antara zat kimia tubuh dan cairan tubuh
c)      Biologis yaitu merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan
sel darah putih, pelebaran pembuluh darah sehingga sirkulasi darah meningkat.

5
Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :

A.    Metode Konduksi


Metoda ini merupakan dasar dari fisik kedua benda. Apabila terdapatperbedaan
temperature antara kedua benda maka panas akan di transfer secarakonduksi yaitu
dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin.

Ø  Pemindahan energi panas total tergantung pada :


·         luas daerah kontak
·         perbedaan temperatur
·         lama melakukan kontak
·         material konduksi panas

Ø  Dapat berupa :
1.      Kantong air panas / botol berisi air panas à Cara ini sangat efisien dalam
pengobatan penderita nyeri. Misalnya nyeri padadaerah sekitar abdomen
2.      Handuk panas à Cara ini sangat berhasil apabila pengobatan dilakukan pada
daerah otot yang sakit.misalnya spasme (kejang) otot, fase akut poliomyelitis.
3.      Mandi uap (Turkish Bath) à mandi uap ini sangat popular di kalangan
masyarakat tetapi manfaat dari metode ini belum diketahui dengan pasti, hanya
dinyatakan sebagai penyegar atau dikatakan mempunyai efek relaksasi otot.
4.      Lumpur panas (Muds Packs) à Lumpur panas dapat mengkonduksikan panas
kedalam jaringan serta dapat pula mencegah kehilangan panas tubuh (heat loss).
5.      Wax bath (paraffin bath) Dengan cara ini sangat efisien untuk mentransfer panas
pada tungkai bawah terutama pada orang tua. Caranya letakan wax di dalam bak dan
dipanaskansampai temperature 115 O sampai 120°F. lama merendam kaki berkisar
antara30 menit sampai satu jam.
6.      Electric pads à Caranya dengan melingkari kawat elemen panas yang dibungkus
asbes atauplastic. Untuk amanya dilengkapi dengan termostas. Output berkisar antara
8-10 Watt/ footKe enam metode konduksi tersebut dapat melakukan pengobatan
terhadappenyakit : Neuritis,Sprains, Strain, Contusio, Silausitis, Low back pain.
Ø Metode 1 – 6 dapat dilakukan terhadap pengobatan :
·         Neuritis
·         Sinusitis
·         Contusio
·         Low back pain

6
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari temperatur, panas, dan
pertukaran energy beserta perubahannya dan hubungannya antar sifat-sifat fisis materi.Suhu
adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan
untuk mengukur suhu adalah thermometer,prinsip dasar dari alat ukur ini ialah fenomena
pemuaian yang merupakan indeks temperature.contoh : thermometer air raksa dan
thermometer alcohol.

SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,Penulis sangat menyadari masih
banyak sekali kekurangan dalam makalah ini,untuk itulah saran dan kritik sangat saya
harapkan.seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak,tak ada karya yang sempurna.
iv
Daftar pustaka :

  http://www.academia.edu/4305523/Doc_Kelompok_5_TERMODINAMIKA
  http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/usaha-dan-proses-dalam-termodinamika-hukum-
termodinamika-1-2-dan-3-rumus-contoh-soal-kunci-jawaban.html
  https://physicssma5bpp.files.wordpress.com/2011/11/sejarah-termodinamika.pdf
  http://sienceengineering.blogspot.com/2012/10/hukum-termodinamika-012-dan3.html
 dr.Gabriel J.F., Fisika kedokteran: 1996
 pkko.fik.ui.ac.id
v

Anda mungkin juga menyukai