Anda di halaman 1dari 16

TERMODINAMIKA

Termodinamika atau termofisika adalah cabang dari


ilmu pengetahuan alam bahas/belajar :
perubahan energi

perubahan temperatur (panas)

energi
Energi memindahkan materi dari satu tempat
yang lain

berbagai bentuk : seperti panas, cahaya, tenaga


kimia, tenaga atom Energi dapat berubah bentuk
Contoh : Energi bentuk panas berubah bentuk
energi mekanik berubah bentuk energi listrik dan
seterusnya energi cahaya
energi kimia
Perubahan ini dapat terjadi dengan jalan : ubah air
uap
1. uap panas mengembang
2. gerak baling turbin
3. turbin gerak (mekanik)

memutar dinamo

listrik

1
Gambar berikut adalah sistem tertutup dari per-
ubahan bentuk energi.
Energi kekal adanya tidak ada energi yang hilang,
yang terjadi perubahan energi.
Karena sebab-sebab di atas maka termofisika
peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
E. Mekanik

E. Panas E. Listrik

E. Kimia
E. Cahaya
Perubahan bentuk energi : dimanfaatkan
- kenyamanan
manusia umumnya
- kesejahteraan
- pengobatan bidang kedokteran
- diagnostik
Perubahan bentuk-bentuk energi dalam tubuh
manusia : sesuai kebutuhan untuk menjaga kelang-
sungan hidup dari organ vital tubuh
Tubuh manusia energi untuk :
- pertumbuhan
- pembentukan panas
- kerja otot
- perbaikan jaringan tubuh yang rusak
- mempertahankan fungsi fisiologis alat tubuh
Sumber energi bagi tubuh metabolisme tubuh

2
Pengertian Termodinamika

Termodinamika suatu pengetahuan tentang


transformasi energi ke dalam usaha.
Termodinamika 2 kata yaitu :
- thermal (panas)
- dinamika (pergerakan)
ilmu mengenai fenomena-fenomena tentang
energi yang berubah-ubah karena pengaliran
panas dan usaha yang dilakukan
Hukum pertama termodinamika :
U = Q - W
U : is the change in the stored energy
Q : is the heat lost or gained
W : is the work done by the body in some interval
of time

Hukum Termodinamika
Termodinamika adalah suatu pengetahuan tentang
transformasi energi ke dalam usaha
Dalam mempelajari termodinamika ini dikenal ada 4
hukum termodinamika yaitu :
a. Hukum ke nol termodinamika
b. Hukum pertama termodinamika
c. Hukum kedua termodinamika
d. Hukum ketiga termodinamika

3
Hukum ke nol termodinamika
Hukum ini membahas tentang dua buah substansi
dengan dua keadaan berbeda (sistem I dengan
keadaan I dan sistem II dengan keadaan II).
Kedua sistem tersebut mencapai titik equilibrium/
titik keseimbangan apabila kedua sistem tersebut
dihubungkan dengan sistem yang lain (lihat gambar).
Hukum ini dicetuskan oleh R.H. Flower
Sistem III

Sistem I Sistem II

Hukum pertama termodinamika


Bahwa perubahan suatu keadaan dari keadaan pertama
menjadi kedua diperlukan panas, akibat panas ini
timbullah suatu kerja
Panas
Keadaan I Keadaan II

Timbul kerja

Obat-obatan
Keadaan I Keadaan II
Sakit Sembuh
Kerja obat-obatan
Hukum pertama ini tidak saja dipakai dalam
pembahasan panas, namun dapat dipakai untuk
menjelaskan keadaan lain misal : keadaan I = sakit,
4
keadaan II = sembuh, panas yang diberikan = obat-
obatan/vitamin (energi) maka skema tersebut dapat
dilukiskan seperti gambar.
Hukum pertama dicetuskan oleh Joule Thompson

Hukum kedua termodinamika


Hukum kedua ini dicetuskan oleh Carnot.
Hukum ini membahas masalah efisiensi suatu mesin
yaitu suatu mesin bekerja efektif hanya 70 % saja,
sedangkan 30 % berupa panas terbuang.
Hukum kedua termodinamika menyinggung bahwa
input output. Input 100 %, output tidak mungkin
100 %.
Untuk mendapat gambaran jelas akan hokum ini
dapat diambil suatu contoh dalam kehidupan sehari-
hari.
Seorang makan makanan = 70 % diserap dan 30 % keluar
dalam keadaan normal diolah dalam tubuh berupa
kotoran

Hukum ketiga termodinamika


Hukum ini membahas tentang kaitan gerakan
molekul dengan penurunan temperatur benda
tersebut. Suatu benda apabila suhu/temperatur
diturunkan secara bertahap sampai temperatur
absolut, maka gerakan molekul berangsur-angsur
akan melemah sampai berhenti.
Hukum ini dicetuskan oleh Nernzt
Pengaturan Temperatur Tubuh

5
Manusia merupakan suatu sistem homeostatik yang
dapat mengatur suhunya sendiri dalam batas optimal
tertentu bagi kelangsungan hidupnya.
Dalam batas-batas tertentu, manusia dapat mengatur
suhunya tetap meskipun suhu di luar tubuhnya lebih
rendah atau lebih tinggi berubah-ubah.
Bila suhu atmosfir naik, tubuh melepas panas dengan
lebih banyak berkeringat.
Bila suhu atmosfir produksi panas panas dengan
menggigil, menghemat energi yang dilepaskan
dengan penyempitan pembuluh darah serta
mengurangi proses berkeringat.
Kemampuan suatu sistem yang dapat mengatur diri
sendiri : HOMEOSTATIS
Semua sistem yang dapat mengatur diri sendiri
mempunyai batas (ambang) homeostatis.
Batas-batas ini menentukan sejauh mana keadaan
sistem itu dapat menyimpang dari titik keseim-
bangan dengan tidak menyebabkan perubahan tanpa
balik (irreversible) atau perusakan sistem tsb.
Mekanisme umpan balik negatif mengatur,
memperlambat, serta menghentikan kecenderungan
suatu sistem menyimpang terlalu jauh dari keadaan
optimalnya.
Namun sering masukan dari lingkungan ke dalam
sistem (tubuh) melebihi atau di bawah batas
homeostatis keseimbangan sistem rusak.

6
Pada gambar keadaan bila manusia mendapat
panas jauh melebihi batas homeostatis suhu akan
mati karena kepanasan (hypertermi).
Bila manusia terkena suhu yang sangat rendah
mati karena kedinginan (hypothermia).
Proses homeostatis diatur oleh susunan syaraf pusat
yakni Hypothalamus mengatur keseimbangan
produksi panas dan kehilangan panas.
HYPOTHALAMUS ANTERIOR : mengatur suhu
panas yakni dengan menghilangkan panas dengan
pelebaran pembuluh darah permukaan kulit,
pertambahan pernafasan, keringat, anorexia
HYPOTHALAMUS POSTERIOR : mengatur suhu
dingin dengan mengatur pembentukan panas dengan
menggigil, penyempitan pembuluh darah permukaan
kulit, lapar
Kebutuhan energi dalam pengaturan temperatur
tubuh berbanding terbalik dengan kenaikan
temperatur.
Menurunnya reaksi kimia (metabolisme) tubuh,
diiringi dengan menurunnya temperatur tubuh
(hukum Van Hoff)
Kenaikan temperatur tubuh dapat berasal dari :
- Metabolisme tubuh
- Kerja otot
- Lingkungan
- Makanan panas

7
Pembentukan panas dalam tubuh manusia terjadi
akibat beberapa hal, yaitu :
1. Reaksi oksidasi karbohidrat, protein dan lemak.
Untuk 1 gram karbohidrat 4 kalori
1 gram protein 4 kalori
1 gram lemak 9 kalori
2. Reaksi biokimia yang bersifat eksoterm dalam
tubuh
3. Kontraksi otot-otot (shivering).
Ada 4 metode pemindahan panas :
- konduksi
- konveksi
- radiasi
- evaporasi

Konduksi
Pemindahan panas dari suatu objek yang suhunya
lebih tinggi ke objek lain dengan jalan kontak
langsung, misalnya antara kaki telanjang dengan
lantai yang dingin.
Berdasarkan teori kinetis dimana energi kinetis
dihantarkan dari satu molekul ke molekul yang lain
dengan jarak tabrak sehingga terbentuk panas.
Berdasarkan teori ini dicarikan persamaan hantaran
panas melalui konduksi
T konduksi panas dari hukum
Jq = K L Fourier, berlaku bagi material
yang homogen

8
Tanda () menyatakan aliran panas dari temperatur
tinggi ke temperatur rendah
Jq = kalori/cm2 detik
K = koefisien kontifitas termal
L = panjang batang
T = perbedaan temperatur
Kecepatan pemindahan panas secara konduksi
tergantung kepada besar perbedaan temperatur dan
konduktifitas termal dari bahan.
Beberapa material seperti logam merupakan
konduktor/penghantar yang baik. Udara peng-
hantar yang jelek
Konduktifitas termal bervariasi dengan temperatur;
setiap peningkatan 1oC dari 0 oC, maka konduktifitas
termal udara akan meningkat sekitar 0,28 %
Ahli faal sangat tertarik mengenai aliran panas
melalui dua material yang berbeda. Misalnya panas
mengalir dari kulit ke udara. Secara geometeris
ditunjukkan dengan gambar berikut.

9
kulit udara

X X

Ti

T1 T2
Pada jarak X (dari dalam sampai permukaan kulit)
mempunyai temperatur sebesar T1 dan pada jarak
yang sama di udara temperatur T2. Diantara kedua
permukaan temperatur Ti. Aliran panas melalui kulit
harus = udara sekitarnya, maka
ks
Di permukaan kulit : Jq = X Ti T1
ka
Di udara : Jq = X T2 T1
ks
Sehingga : Jq = X T2 T1
ka
= X T2 T1
kska T T
Jq = ks ka 2X 1 Hukum Newton
dimana : secara empiris
ks = koefisien konduktifitas kulit
ka = koefisien konduktifitas udara
T2 T1 = perbedaan suhu antara udara dan kulit
Contoh soal :
Bila suhu 36oC sedangkan suhu tubuh orang yang
mengalami kontak langsung dengan udara tersebut
berkisar 37oC. Berapakah besar aliran panas

10
konduksi pada orang tersebut bila jarak antara
keduanya sangat dekat sekali hanya 0,01 cm (anggap
ks = 1 dan ka = 0,7).

Penyelesaian :
Diketahui : T2 T1 = 37oC 36oC = 1oC
ks = 1, ka = 0,7
X = 0,01 cm
kska T T
Jawab : Jq = ks ka 2X 1
1 0,7 37 36
= 1 0,7 0,01
= 41 kkalori/jam

Konveksi
Adalah pemindahan panas karena gerakan massa,
seperti bila seceret kopi panas di atas meja maka
tampak ada peningkatan energi di daerah yang
ditempatkan seceret kopi tersebut.
Bila seceret kopi diletakkan di atas kompor listrik
yang panas maka energi di dalam ceret akan
meningkat yang disebabkan oleh konduksi
Aliran konveksi dapat terjadi dikarenakan massa
jenis udara panas sangat ringan dibandingkan udara
dingin.
Konveksi secara alam dapat terjadi oleh karena
pemanasan yang asimetris.
Gaya konveksi bias terjadi apabila angin secukupnya
mengalir melewati tubuh.

11
Pertukaran panas dan gaya konveksi adalah
berbanding lurus dengan perbedaan temperatur
antara kulit, udara dan kecepatan udara.
Aliran panas yang terjadi antara kulit dan lingkungan
secara konveksi dapat ditulis dalam persamaan :
Jq (konveksi) = 8,3 V0,5 (Ts Ta)
dimana : V = kecepatan anging (m/s)
8,3= konstanta dimana seseorang berdiri
berhadapan dengan tiupan udara
Ts = temperatur kulit
Ta = temperatur udara
Persamaan ini diperoleh secara empiris dan dikenal
sebagai hukum Newton mengenai konveksi.
Contoh soal :
Seseorang sedang berlibur di pegunungan dengan
cuaca yang cerah bersuhu 30oC. Kecepatan angin di
sana berkisar 340 m/det. Berapa besarkah aliran
panas secara konveksi pada orang tersebut jika suhu
tubuh dianggap normal ?

Penyelesaian :
Diketahui : V = 340 m/det, Ta = 30 oC, Ts = 37oC
(suhu tubuh normal)
Jawab : Jq = 8,3 V0,5 (Ts Ta)
= 8,3 x 3400,5 (37 30) = 73,53 kkal/jam
Radiasi
Pemindahan energi panas dari suatu permukaan
objek ke objek yang lain tanpa mengalami kontak
dari kedua objek tersebut, dengan radiasi elektro-
magnetik.
12
Beberapa contoh radiasi elektromagnetik antara lain
cahaya tampak, gelombang mikro (micro-wave),
sinar infra merah, sinar ultraviolet dan sinar X.
Planck : radiasi mempunyai energi dan energi suatu
radiasi = konstanta dikalikan dengan freku-ensi
radiasi
E(energi) = n h f
dimana : E = energi radiasi
n = suatu bilangan bulat
h = konstanta Planck
= 6,62 x 10-27 erg/det
f = frekuensi
Pada tahun 1900 Planck telah bekerja keras
menentukan radiasi panas.
Secara empiris Stefan telah mendapatkan total
energi yang mengalir dari seluruh tubuh pada
temperatur T, dan Boltzman (1884) telah meletak-
kan dasar perhitungan termodinamika sehingga
dikenal dengan hukum Stefan Boltzman :
Jq (radiasi)= e T4
dimana : e = emisivitas dari permukaan
= konstanta Stefan-Boltzman
= 5,67 x 10-5 erg/cm2.sec.deg4
= 5,67 x 10-8 N/m2
Benda hitam merupakan penyerap radiasi yang baik
radiator
Di bidang ilmu faal : panas tubuh yang melakukan
radiasi ke dalam udara dimana sebelumnya telah
memperoleh panas dari lingkungan persamaan
radiasi dituliskan :
13
Jq = e Ar (Tw4 Ts4)
dimana : e = emisivitas dari permukaan
= konstanta Stefan-Boltzman
= 5,67 x 10-8 N/m2
A = luas permukaan tubuh (1,8 m2 untuk
seorang laki-laki)
r = perbandingan permukaan radiasi
efektif oleh Du Bois, 0,78 untuk se-
seorang yang berdiri tegak sedang-
kan pada orang yang bergerak 0,85
Tw = temperatur dinding dalam derajat
absolut (K)
Ts = temperatur kulit dalam derajat abso-
lut (K)
Contoh soal :
Seorang laki-laki (A = 1,8 m2) yang sehat berlatih
senam di suatu ruangan yang suhunya mencapai
27oC. Berapa besarkah aliran radiasi dari tubuh ke
udara ?

Penyelesaian :
Diketahui : Ts = 37oC (suhu normal) = 310 K
Tw = 27oC = 300 K
A = 1,8 m2
Jawab :
Jq = e Ar (Tw4 Ts4)
14
= 1 x 5,67 x 10-8 x 1,8 x 0,85 x (3104 3004)
= 20,40 Watt/m2

Evaporasi
Adalah suatu peralihan panas dari bentuk cairan
menjadi uap.
Manusia kehilangan sekitar 3 x 103 kalori/gram
penguapan paru-paru.
Kehilangan panas lewat evaporasi dapat terjadi
apabila :
1. Perbedaan tekanan uap air antara keringat pada
kulit dan udara ambien.
2. Temperatur lingkungan rendah dari normal
evaporasi dari keringat dapat terjadi dan dapat
menghilangkan panas dari tubuh. Hal ini dapat
terjadi apabila temperatur basah kering di bawah
temperatur kulit.
3. Adanya gerakan angin.
4. Adanya kelembaban.
Dapat dirumuskan kehilangan panas melalui evapo-
rasi pada kulit yaitu :

15
Jq maksimum = 13,7 V0,5 (Pkulit Pudara)
dimana : Jq = dalam watt/m
V = kecepatan angin
Pkulit = tekanan uap air pada kulit (milibar)
Pudara = tekanan uap air pada udara (milibar)
Contoh soal :
Kecepatan angin di suatu tempat berkisar 340 m/det,
tekanan uap pada kulit dalam keadaan suhu tubuh
normal 37oC sebesar 157 milibar. Tekanan uap air di
udara berkisar 150 milibar. Berapa besarkah panas
yang hilang melalui evaporasi pada kulit pada
keadaan tersebut ?

Penyelesaian :
Diketahui : V = 340 m/det, Pkulit = 157 milibar,
Pudara = 150 milibar
Jawab : Jq maksimum = 13,7 V0,5 (Pkulit Pudara)
= 13,7 3400,5 (157 150)
= 4,85 watt/m2

Jika udara kering maka evaporasi persipirasi adalah


sedang dan rata-rata seimbang yang besarnya :
Jq(evaporasi) = 580 JH2O kal/g = 245 x 106 J/kg

16

Anda mungkin juga menyukai