Anda di halaman 1dari 16

Pengaturan Suhu

Tubuh
Siswanto, M.Pd.
Pengaturan Suhu Tubuh
suatu pengaturan secara kompleks dari suatu proses fisiologis
dimana terjadi kesetimbangan antara produksi panas dan kehilangan
panas, sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan tetap konstan

Burung dan mamalia (manusia) termasuk mahluk


berdarah panas, artinya suhu tubuh tetap konstan,
walaupun suhu lingkungan berubah

Mengapa konstan??
Adanya interaksi secara berantai (terus menerus) antara
pembentukan panas dan kehilangan panas, yang diatur oleh
susunan syaraf pusat (yang juga mengatur metabolisme, peredaran
darah, respirasi dan pekerjaan otot)
Topografi Temperatur Badan dan Kulit
• Temperatur (T) adalah suatu ekspresi untuk menunjukkan energi
kalor.
• Pengertian sehari-hari: Derajat atau tingkatan kepanasan dan
kedinginan suatu obyek
• Definisi menurut Termodinamika: Ukuran dari energi kinetik molekul
atau atom dari suatu substansi. Semakin besar energi semakin cepat
gerakan partikel
• Dapat juga berarti: suatu kuantitas yang menunjukkan bagaimana
energi panas mengalir di antara dua obyek
Topografi Temperatur Badan dan Kulit
• Temperatur 37°C diterima sebagai temperatur normal tubuh manusia
• Daerah tubuh maupun kepala mempunyai temperatur kulit lebih tinggi
dari pada anggota badan
• Salah satu metode untuk mengetahui rata – rata temperatur kulit yang
lazim digunakan adalah : 0,07 T kepala + 0,14 T lengan + 0,05 T tangan +
0,07 T kaki + 0,13T betis + 0,09T paha + 0,35T batang tubuh
• Dengan mengetahui temperatur kulit ratarata tersebut dapat
menghitung temperatur tubuh rata-rata dengan persamaan
Mean body temperatur = (0,69 X temperatur kapala) + (0,33 x temperatur kulit rata-rata)
Pengaturan Tanpa Umpan Balik dan
Dengan Umpan Balik
• Pengaturan umpan balik pada dasarnya adalah mengatur produksi
panas dan kehilangan panas dalam tubuh
• Pengaturan umpan balik hanya terjadi pada benda hidup (manusia).
Untuk benda mati, tidak terjadi pengaturan umpan balik.
• Oleh sebab itu, pengaturan panas tanpa umpan balik hanya terjadi
pada benda mati
Pengaturan Panas Tanpa Umpan Balik

Contoh:
logam, jika dipanaskan akan memuai (karena
logam tidak dapat mengatur produksi dan
kehilangan panas)

Ketika dipanaskan dan mencapai suhu tinggi, logam akan


memancarkan radiasi (kehilangan panas). Jika logam diletakkan
di medium yang dingin, suhunya lama kelamaan akan turun
(perlahan)  logam tidak mungkin memanaskan dengan
memproduksi panas sendiri
Pengaturan Panas Dengan Umpan Balik
Tubuh akan selalu menjaga temperaturnya konstan meskipun suhu
lingkungan berubah
Pengaturan panas dalam tubuh merupakan sejumlah total proses fisiologis
dimana terjadi peningkatan dan penurunan panas dari tubuh
Mekanisme aktivitas tubuh karena dingin:
Menggigil, kelaparan, peningkatan aktivitas otot bergaris  (bertujuan)
Peningkatan produksi panas
Penyempitan pembuluh darah kutaneus, Kulit mengkerut  (bertujuan)
penurunan kehilangan panas

Mekanisme aktivitas tubuh karena panas:


Pelebaran pembuluh darah kulit, berkeringat, peningkatan pernafasan 
(bertujuan) Peningkatan kehilangan panas
Nafsu makan berkurang, lesu dan lembam (malas bergerak) 
(bertujuan) Penurunan produksi panas
Transfer Panas
• Rata-rata reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh dipengaruhi oleh
temperature
• Menurunnya reaksi kimia tubuh, dikarenakan menurunnya temperature
(hokum Vant Hoff)
• Pada kondisi dingin yang ekstrim, mekanisme pengaturan suhu tubuh
terganggu, sehingga suhu tubuh dapat turun secara drastic (hipotermia)
• Pada saat operasi jantung, keadaan hipotermia digunakan sebagai
proteksi metabolism karena dapat mencegah kekurangan oksigen (aliran
darah akan berhenti dalam waktu yang singkat sehingga butuh oksigen
yang rendah)
Transfer Panas
Energi panas yang hilang atau masuk kedalam tubuh melalui kulit ada 4 cara

• Konduksi
• Konveksi
• Radiasi
• evaporasi
KONDUKSI
Pemaparan panas dari suatu obyek yang suhunya lebih tinggi ke obyek lain yang
suhunya lebih rendah dengan cara kontak langsung, tanpa disertai perpindahan
partikel-partikelnya (membutuhkan medium perantara)

T1 T2

Penerapan dalam bidang kesehatan


K= koefisien konduktivitas termal
- Kantong air panas L= panjang batang
- Handuk panas/ kompres panas T = temperatur
- Kompres dingin
- Elektric pads, dll
KONVEKSI (aliran)
Konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis udara, udara panas memiliki massa jenis
yang lebih ringan disbanding udara dingin. Konveksi merupakan perpindahan panas dengan
disertai perpindahan partikel-partikel zat penyusunannya (terjadi aliran)

Aliran panas yang terjadi antara kulit dan lingkungan secara


konveksi dinyatakan dengan persamaan :

V = kecepatan angin (m/s)


Ta = temperatur udara
Ts = temperatur kulit
Radiasi (pancaran panas)

Panas tubuh yang melakukan radiasi ke udara


dinyatakan dengan persamaan :

e = emisivitas permukaan (kulit manusia)


= konstanta Stevan-Boltzman (5,67 x 10-5 erg/cm2 sec K4
A = luas permukaan tubuh
r = perbandingan permukaan radiasi efektif
Tw = temperatur yang lebih tinggi (lingkungan/badan)
Ts = temperatur yang lebih rendah (lingkungan/badan)
EVAPORASI (penguapan)
Kehilangan panas lewat evaporasi dapat terjadi jika
a. Ada perbedaan tekanan-uap-air keringat pada kulit dan tekanan-uap-air udara sekitar
b. Ada gerakan angin
c. Adanya kelembaban

Kehilangan panas dengan evaporasi dinyatakan dengan persamaan

Jq = dalam watt/m2
V = kecepatan angin : m/sec
Pkulit = tekanan uap air pada kulit (keringat)
Pudara = tekanan uap air di udara

Anda mungkin juga menyukai