-9-
Lingkungan Thermal
(Thermal Environment)
𝑄𝑅 = 𝑎𝑆 𝑑𝑇𝑂4 − 𝑒𝑇 4
a = Konstanta Radiasi Stefan-Boltzmann dalam J/(sm2 K4)
S = luas permukaan tubuh, dalam m2
d = koefisien absorpsi permukaan penerima
TO = suhu permukaan penerima, dalam K.
e = koefisien emisi dari permukaan pancaran
T = suhu permukaan tubuh dari permukaan yang
memancarkan, dalam K.
Pertukaran Energi dengan Lingkungan
QK = h S (tm – t)
h = koefisien konduktivitas termal
S = luas permukaan tubuh yang berpartisipasi dalam pertukaran panas, dalam m2.
tm = suhu medium yang bersentuhan dengan S, dalam °C.
t = suhu permukaan tubuh S, dalam °C
• Laju dan jumlah panas yang dipertukarkan tergantung pada kemampuan bahan yang
berkontak untuk mentransfer panas, seperti yang ditunjukkan oleh koefisien konduktivitas
termal.
• Pada suhu rendah yang sama, kayu atau gabus "terasa lebih hangat" daripada logam karena
konduktivitas panasnya rendah sedangkan logam menerima panas tubuh dengan mudah
dan menghantarkannya.
Pertukaran Energi dengan Lingkungan
QC = c S (tm – t)
c = koefisien perpindahan panas konveksi
Pertukaran Energi dengan Lingkungan
Konstriksi: pembengkakan dan pembekuan darah yang terkontrol oleh mengerutnya pembuluh darah (KBBI)
Dilatasi: pengembangan (pemuaian) suatu ruangan, rongga, dan sebagainya (KBBI)
Shunting: pengendoran saluran/pembuluh darah
Regulasi dan Sensasi Suhu Tubuh
• Pemilihan pakaian dan tempat tinggal juga bisa dilakukan sebagai upaya untuk
mencapai homeostasis termal. Jenis pakaian dan tempat tinggal (warna, bahan,
ketebalan pakaian, dll.) dapat mempengaruhi radiasi, konveksi, konduksi, dan
evaporasi (penguapan).
Pengukuran Suhu Tubuh
• Pada dasarnya, tubuh manusia memiliki suhu tubuh yang bervariasi dan
beragam tergantung dari banyaknya aktivitas yang dilakukan, serta kondisi cuaca
dan suhu yang terjadi pada lingkungan tempat tinggal. Hal ini akan terjadi
berbeda-beda setiap manusia.
• Suhu tubuh pada manusia dapat mengalami perubahan, baik kenaikan atau
penurunan suhu tubuh dalam satu hari. Hal tersebut dipengaruhi oleh aktivitas
yang dilakukan.
• Ada 4 macam cara yang biasa digunakan untuk mengukur suhu tubuh, yaitu :
[1] Peroral (sublingual), yaitu mengukur suhu tubuh melalui oral (mulut).
[2] Peraxila, yaitu mengukur suhu tubuh melalui axila (ketiak).
[3] Perrektal, yaitu mengukur suhu tubuh melalui rektum (dubur).
[4] Peroftal, yaitu mengukur suhu melalui telinga.
Pengukuran Suhu Tubuh
• Alat pengukur suhu tubuh yang umum digunakan adalah thermometer suhu badan atau klinis, baik
termometer air raksa, digital, maupun inframerah.
• Termometer air raksa adalah yang paling umum dan paling banyak digunakan. Cara pakai
termometer ini adalah dengan diselipkan ke ketiak atau ke dalam mulut. Butiran air raksanya akan
bergerak naik ke ruang kosong dalam tabung dan berhenti pada angka yang menunjukkan suhu
tubuh.
• Termometer digital memperlihatkan suhu tubuh dalam angka digital. Cara pakainya sama seperti
termometer raksa, yaitu letakkan di lidah atau ketiak, bisa juga dimasukkan ke dalam anus.
• Termometer empeng digital ditujukan khusus bagi anak kecil dan bayi. Cara pakainya seperti empeng
atau dot, masukkan langsung ke dalam mulut dan tunggu 2-4 menit sampai keluar hasilnya.
• Termometer inframerah. Tidak perlu dimasukkan atau ditempelkan pada bagian tubuh tertentu,
tetapi cukup dekatkan ujung termometer yang memiliki sensor pada lubang telinga atau permukaan
dahi dan nyalakan. Nantinya dari ujung termometer itu akan "ditembakkan" sinar inframerah yang
membaca panas tubuh.
• Beberapa sifat mutlak yang harus dimiliki termometer adalah skala yang mudah dibaca, aman
digunakan, dan mempunyai kepekaan pengukuran.
Penilaian Lingkungan Termal
• Lingkungan termal adalah kombinasi dari empat faktor fisik:
[1] suhu udara sekitar (ambient temperature),
[2] kelembaban lingkungan,
[3] gerakan udara, dan
[4] suhu permukaan yang bertukar panas dengan radiasi.
Penilaian Lingkungan Termal
Suhu sekitar (ambient temperature)
• Ambient temperature adalah istilah yang mengacu pada temperatur di kamar, atau
suhu yang mengelilingi sebuah objek dalam pembahasan.
• Ambient temperature memainkan peran utama dalam kenyamanan pribadi.
• Berbagai metode dapat digunakan untuk mengendalikan suhu ruang tetap stabil,
karena fluktuasi suhu dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
• Suhu ruangan atau suhu lingkungan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti
kelembaban, cuaca di luar, kualitas di ruang isolasi, apa atau siapa yang ada di dalam
ruangan, dan penggunaan sistem pemanas dan pendingin.
• Sebagai contoh, sebuah ruangan dengan banyak komputer akan hangat, karena
panas yang dihasilkan oleh komputer, dan ruangan yang penuh dengan manusia juga
akan memiliki suhu hangat sebagai akibat dari panas tubuh.
Penilaian Lingkungan Termal
Suhu sekitar (ambient temperature)
• Suhu udara biasanya diukur dengan
apa yang disebut termometer bola
kering dan sering disebut suhu bola
kering atau, sederhananya, suhu
kering.
https://iklim.sumsel.bmkg.go.id/termometer-bola-basah-dan-bola-kering/
Penilaian Lingkungan Termal
Kelembaban udara (air humidity)
• Kelembaban udara adalah banyaknya kandungan uap air yang ada
di dalam udara; dapat diukur dengan hygrometer.
• Salah satu jenis hygrometer adalah psychrometer. Alat ini bisa
mengetahui jumlah uap air yang berada di atmosfer, walaupun Psychrometer
ukurannya sangat kecil.
• Kelembaban udara dapat dinyatakan baik secara absolut maupun relatif.
• Kelembaban udara absolut atau mutlak yaitu banyaknya uap air yang terdapat
dalam 1 meter kubik udara. Kelembaban udara absolut dinyatakan dalam gram per
meter kubik (gr/m³).
• Kelembaban udara relatif atau nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di dalam
udara (kelembaban mutlak) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung
dalam udara tersebut. Pada suhu yang sama, kelembaban udara relatif dinyatakan
dalam persen (%).
Penilaian Lingkungan Termal
Pergerakan udara (air movement)
• Pergerakan udara diukur dengan alat anemometer.
• Pergerakan udara juga bisa diukur dengan dua termometer,
satu basah dan satu kering (mirip dengan apa yang dapat
dilakukan untuk menilai kelembaban), bergantung pada
fakta bahwa termometer bola basah menunjukkan
pendinginan evaporatif yang lebih meningkat dengan
pergerakan udara yang lebih tinggi daripada termometer
bola kering.
• Pergerakan udara membantu terutama dalam pertukaran Anemometer manual
https://www.bsria.com/doc/npGpYr/
Penilaian Lingkungan Termal
Efek Gabungan dari Faktor Iklim
• Efek gabungan dari empat faktor lingkungan dapat didekati dengan indeks Wet Bulb
Globe Temperature (WBGT) yang menimbang efek dari semua parameter iklim
dengan validitas, keandalan, dan kegunaan yang memadai untuk sebagian besar
lingkungan yang hangat dan panas.
Perangkat WBGT berisi tiga
• WBGT membutuhkan pengukuran: termometer berbeda:
• Termometer bola kering
untuk mengukur suhu
WB: suhu wet bulb alami dari sensor di udara sekitar.
• Termometer bola basah
sumbu basah yang terpapar udara; alami untuk mengukur
potensi pendinginan
GT: suhu bola (globe temperature) di evaporatif.
• Termometer bola hitam
pusat bola hitam berdiameter 15 cm; dan untuk mengukur panas
radiasi.
• Dua versi indeks WBGT WBGT luar ruangan (outdoor) dan WBGT dalam ruangan
(indoor)
Penilaian Lingkungan Termal
Efek Gabungan dari Faktor Iklim
• WBGT outdoor mempertimbangkan efek radiasi panas, biasanya berasal dari
matahari.
WBGT (outdoor) = 0,7 WB + 0,2 GT + 0,1 DB
• WBGT indoor.
WBGT (indoor) = 0,7 WB + 0,3 GT
????????
Tugas:
• Diskusikan dalam kelompok Anda (@ 3 orang) mengenai bekerja dalam lingkungan
yang panas atau dingin (pilih salah satu).
• Berikan contoh pekerjaan yang dilakukan dalam lingkungan yang panas atau
dingin dan deskripsikan pekerjaan tersebut (beserta perusahaannya).
• Bagaimana efek yang dirasakan oleh para pekerja dalam lingkungan yang panas
atau dingin tersebut?
• Bagaimana solusi yang dilakukan perusahaan atau pekerja untuk mengatasi efek
buruk yang terjadi tersebut?
Catatan:
• Hasil diskusi dibuat dalam format presentasi (PPT). Jumlah slide tidak dibatasi.
• Hasil diskusi kelompok dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
Sekian...
Terimakasih...