tersendiri. Menurut Edward Hutabarrat dalam buku busana nasional Indonesia. Ciri – ciri kebaya yang
asli adalah terdapat belahan tengah muka beserta kutu baru, siluetnya pas badan, adanya kerah yang
menerus dari ujung bawah kebaya bagian kanan melewati leher tengah belakang sampai ujung kebaya
sebelah kiri, biasanya dilengkapi selendang yang menyampir dipundak. Kebaya Karawang adalah
salah satu jenis kebaya yang berasal dari daerah Karawang, Jawa Barat, Indonesia. Kebaya Karawang
dikenal dengan motif bunga-bunga dan corak geometris yang khas, serta terbuat dari bahan kain
songket atau sutra. Namun, perkembangan zaman dan kebutuhan pasar akan mode busana yang lebih
modern dan fungsional menuntut adanya inovasi dalam desain kebaya Karawang.
Dalam pengembangan kebaya modern, diperlukan pemahaman yang kuat mengenai teori desain dan
ergonomi. Teori desain diperlukan untuk menghasilkan desain kebaya yang estetis dan menarik,
sementara ergonomi diperlukan untuk memastikan kenyamanan dan kepraktisan dalam
penggunaannya sehari-hari. Kombinasi antara teori desain dan ergonomi dapat membantu
meningkatkan kualitas produk kebaya modern yang dihasilkan.
Dalam penelitian ini, dilakukan pengembangan kebaya modern berdasarkan teori desain dan
ergonomi dengan memperhatikan karakteristik kebaya tradisional Indonesia. Diharapkan hasil
penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam melestarikan kebaya tradisional Indonesia serta
meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan kebaya sebagai busana sehari-hari.
Kebaya adalah salah satu pakaian tradisional Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan
kultural yang tinggi. Selain itu, kebaya juga merupakan salah satu produk fashion yang dapat
terus berkembang dan menyesuaikan dengan zaman. Oleh karena itu, kebaya dapat menjadi
ide gagasan suatu penelitian yang menarik dan relevan dengan konteks sosial budaya
Indonesia. Selain itu, pengembangan kebaya modern juga dapat memberikan dampak positif
pada industri fashion nasional, baik dalam hal ekonomi maupun promosi budaya Indonesia
ke dunia internasional. Menurut Edward Hutabarrat dalam buku busana nasional Indonesia. Ciri –
ciri kebaya yang asli adalah terdapat belahan tengah muka beserta kutu baru, siluetnya pas badan,
adanya kerah yang menerus dari ujung bawah kebaya bagian kanan melewati leher tengah belakang
sampai ujung kebaya sebelah kiri, biasanya dilengkapi selendang yang menyampir dipundak.
WHY MAU MENELITI ITU
KENAPA MEMBAHAS KEBAYA, APA PERKEMBANGANNYA
JELASKAN KESENJANGAN IDEALITA DAN REALITA
ALASAN LOGIS ILMIAH KENAPA MEMILIH PASAR A
BAGAIMANA KEBAYA DI PASAR A
FOKUS MASALAH BAGAIMANA MEMPERBAIKI KUALITAS PRODUK
SOLUSI (IMPLEMENTASI TEORI) DAN KONTRIBUSI KITA
Kebaya merupakan salah satu busana tradisional Indonesia yang memiliki nilai seni
dan keindahan yang tinggi. Namun, perkembangan zaman yang semakin pesat dan
adanya persaingan pasar kebaya yang semakin ketat di tingkat lokal dan global,
menuntut agar kebaya juga mengikuti perkembangan zaman dengan tampil lebih
modern dan sesuai dengan selera pasar saat ini. Untuk itu, diperlukan
pengembangan kebaya modern berdasarkan teori desain dan ergonomi agar dapat
memperbaiki kualitas produk pada objek kebaya tradisional Karawang.
Salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas produk kebaya adalah dengan
mengimplementasikan teori desain dan ergonomi. Teori desain akan membantu
dalam membuat desain kebaya yang menarik dan sesuai dengan selera pasar,
sementara teori ergonomi akan membantu dalam menentukan ukuran dan bentuk
kebaya agar nyaman saat dikenakan. Dalam penggunaan bahan dan warna, perlu
dipilih bahan yang berkualitas dan warna yang menarik agar dapat meningkatkan
nilai estetika kebaya. Teknik pembuatan yang baik juga diperlukan agar kebaya dapat
memiliki kualitas yang baik dan tahan lama. Selain itu, penggunaan teknologi dan
bahan-bahan baru yang ramah lingkungan juga dapat menjadi salah satu nilai
tambah dari produk kebaya modern.
1. Apakah Anda pernah menggunakan kebaya tradisional Karawang? Jika ya, apa
yang menjadi kendala dalam menggunakan kebaya tradisional tersebut?
2. Apakah Anda tertarik dengan pengembangan kebaya modern berdasarkan
teori desain dan ergonomi untuk meningkatkan kualitas produk pada kebaya
tradisional Karawang?
3. Apakah Anda merasa perlu untuk mempertahankan kebaya tradisional
Karawang sebagai warisan budaya? Jika ya, apakah Anda akan lebih memilih
menggunakan kebaya modern atau tetap menggunakan kebaya tradisional?
4. Apakah Anda tertarik untuk membeli kebaya modern hasil pengembangan
ini? Jika ya, apa yang menjadi faktor utama dalam memilih kebaya tersebut?
1. Apakah Anda berdagang kebaya tradisional Karawang? Jika ya, apa yang
menjadi kendala dalam menjual kebaya tersebut?
2. Apakah Anda tertarik untuk menjual kebaya modern hasil pengembangan ini?
Jika ya, apa yang menjadi alasan utama dalam menjual kebaya tersebut?
3. Apakah Anda percaya bahwa pengembangan kebaya modern dapat
meningkatkan daya tarik konsumen terhadap kebaya tradisional Karawang?
4. Bagaimana menurut Anda cara terbaik untuk mempromosikan kebaya modern
hasil pengembangan ini kepada konsumen?
Apa ada kendala dalam menjual kebaya?
“Karena jenisnya umum dan banyak yang jual, jadi agak sepi, sulit banget bersaing dengan
penjual lain. Kadang pembeli pengen yang kualitasnya bagus, tapi harganya murah.”
Apakah Anda tertarik untuk menjual kebaya modern hasil pengembangan ini?
“Tertarik sih, supaya ga monoton gitu aja modelnya.”
Apa pendapat ibu mengenai bahan kebaya yang umumnya dijual sekarang?
“Panas mungkin yaa, saya juga kurang tau tentang bahan bahan kebaya. Umumnya ya aga
gerah.”
Produk: kebaya modern
Teori: desain dan ergonomi
Tujuan: memperbaiki kualitas produk
Objek: kebaya tradisional karawang
untuk contoh gambar kebaya disebelah kiri ini saya menggunakan gambar dari ig cantikayukebaya,
lalu contoh gambar kebaya di sebelah kanan ini saya yaitu kebaya yang umumnya ada di pasar
tradisional karawang
latar belakang atau alasan dapat dilihat dari perbandingan gambar kebaya yang ada disebelah kiri dan
juga kanan
- pertama, mengenai perkembangan zaman, jelas dari segi desain nya gambar kebaya disebelah kanan
ini aga ketinggalan zaman, berbeda dengan gambar kebaya pada sebelah kiri
- permasalahan kedua yaitu terlihat sekali dari segi desain ergonomi bahan dan warna, kalian pasti
pernah memakai kebaya dengan desain dan bahan seperti gambar kebaya yang ada di sebelah kanan,
bagaimana rasanya? agak gatal, panas, gerah yaa, warnanya juga aga mencolok, tentunya kurang
nyaman. berbeda dengan kebaya pada gambar sebelah kiri, dari segi desain sudah lebih baik ya,
tentunya nyaman karena sudah memperhatikan bahan yang baik, dengan pemilihan bahan yang baik,
kita tidak akan pakai kebaya yang gerah ataupun gatal.
- permasalahan yang ketiga yaitu Teknik pembuatan, kita perlu menggunakan teknik pembuatan yang
lebih efisien dan efektif lagi tentunya, agar bahan digunakan dengan baik dan secukupnya, ini sangat
mempengaruhi nilai produksinyanya
- lalu permasalahan yang ke empat yaitu Perkembangan teknologi dan bahan-bahan baru, dengan
begitu kita perlu memanfaatkan dengan maksimal hal tersebut, kita perlu sekali update tentang bhan,
contohnya kebaya pada gambar di sebelah kiri ini menggunakan bahan saint laurent yang nyaman
dikulit
- lalu permasalahan yang terakhir adalah Persaingan pasar kebaya yang semakin ketat di tingkat lokal
dan global. oleh sebab itu kebaya karawang ini harus terus berkembang dan update dengan hal hal
baru tanpa menghilangkan ciri khasnya.
latar belakang
-5 jurnal
-alasan memilih pasar A, apa value nya
https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/jcositte/article/view/11810/7773
https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/95/80
https://core.ac.uk/download/pdf/234685846.pdf
https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=fECbbhfd9CcC&oi=fnd&pg=PA71&dq=kebaya&ots=xfT8VG5KkR&sig=-
HXUeWUuW9ZPUTuaDmF4e2oJcP8&redir_esc=y#v=onepage&q=kebaya&f=false
https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/view/3443
Tugas akhir
⁃ rencana judul tugas akhir
⁃ Menjabarkan ide gagasan dari judul
⁃ Buat 10 masalah, mana yg udh dan mn yg blm~bandingkan metode pemecahan
⁃ Boleh menggunakan gambar atau exel
⁃ 5 mnt
Pengembangan kebaya modern berdasarkan Teori Desain dan Ergonomi untuk Memperbaiki Kualitas
Produk pada Objek Kebaya Tradisional Indonesia
Produk: kebaya modern
Teori: desain dan ergonomi
Tujuan: memperbaiki kualitas produk
Objek: kebaya tradisional
Tugas akhir ini akan menganalisis struktur produk kebaya berdasarkan teori desain dan ergonomi
dengan tujuan memperbaiki kualitas produk pada objek kebaya tradisional Indonesia. Penelitian ini
akan membahas tentang faktor-faktor desain dan ergonomi yang mempengaruhi kenyamanan dan
keindahan kebaya, serta mempertimbangkan berbagai aspek seperti bahan, warna, dan bentuk. Selain
itu, penelitian ini juga akan membahas teknik pembuatan kebaya yang lebih efektif dan efisien.
Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat membantu meningkatkan kualitas produk kebaya
tradisional Indonesia dan mempromosikan kebudayaan Indonesia di kancah internasional.
Beberapa prinsip dasar yang sering digunakan dalam teori desain antara lain:
• Kesederhanaan: produk harus memiliki tampilan yang sederhana dan mudah
dipahami oleh pengguna
• Fungsionalitas: produk harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
pengguna secara efektif
• Keseimbangan: produk harus seimbang dan proporsional dalam desainnya
• Keserasian: produk harus memiliki elemen desain yang saling terkait dan harmonis
• Kontras: produk harus memiliki perbedaan yang jelas dalam elemen desain tertentu,
seperti warna atau bentuk.
Prinsip-prinsip ergonomi yang dapat diterapkan pada pengembangan kebaya modern antara lain:
• Kesesuaian antara kebaya dan bentuk tubuh pengguna: kebaya harus dirancang untuk
cocok dengan bentuk tubuh pengguna agar dapat memberikan kenyamanan dan mendukung gerakan
tubuh yang bebas
• Pemilihan bahan yang sesuai: bahan yang digunakan harus mempertimbangkan faktor
seperti kelembutan, keawetan, dan kenyamanan pengguna
• Kemudahan penggunaan: kebaya harus memiliki detail desain yang memudahkan
pengguna untuk mengenakannya dan membukanya, seperti kancing atau ritsleting yang mudah
digunakan
• Keselamatan pengguna: kebaya harus dirancang untuk meminimalkan risiko
terjadinya kecelakaan atau cedera saat digunakan.
Dalam pengembangan kebaya modern, teori desain dapat digunakan untuk menciptakan kebaya yang
lebih menarik, fungsional, dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna.
Keragaman responden: Pasar A mungkin memiliki keragaman responden yang lebih besar
dibandingkan dengan pasar lainnya, baik dari segi usia, jenis kelamin, latar belakang sosial, dan
budaya. Hal ini dapat memungkinkan peneliti untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang
masalah yang sedang diteliti.
Aksesibilitas: Pasar A mungkin mudah diakses oleh peneliti atau tim survei karena lokasinya yang
strategis dan dapat dicapai dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi. Ini dapat memudahkan
pengumpulan data dan mengurangi biaya survei.
Masalah:
1. Kebutuhan akan pengembangan kebaya modern yang dapat mengikuti perkembangan
zaman.
2. Desain dan ergonomi yang kurang memperhatikan kenyamanan dan keindahan
kebaya dapat mempengaruhi kualitas produk.
3. Bahan dan warna yang tidak sesuai dengan karakteristik kebaya tradisional Indonesia
dapat mempengaruhi daya tarik dan nilai tambah produk.
4. Teknik pembuatan kebaya yang kurang efektif dan efisien dapat mempengaruhi
kualitas dan produksi produk.
5. Kurangnya pemahaman akan teori desain dan ergonomi dalam pembuatan kebaya
modern.
6. Perkembangan teknologi dan bahan-bahan baru yang dapat digunakan dalam
pembuatan kebaya modern.
7. Persaingan pasar kebaya modern yang semakin ketat di tingkat lokal dan global.
8. Kualitas produk kebaya tradisional Indonesia perlu ditingkatkan agar dapat bersaing
di pasar global dan mempromosikan kebudayaan Indonesia di kancah internasional.
PERMASALAHAN:
1. Perkembangan zaman.
2. Desain dan ergonomi
3. Bahan dan warna
4. Teknik pembuatan
5. Perkembangan teknologi dan bahan-bahan baru
6. Persaingan pasar kebaya yang semakin ketat di tingkat lokal dan global.
Berikut adalah 10 alasan ilmiah dalam memilih lokasi pada sebuah penelitian:
1. Representatif: Lokasi yang dipilih harus mewakili populasi atau wilayah yang
ingin diteliti secara umum.
2. Aksesibilitas: Lokasi yang dipilih harus mudah diakses oleh peneliti dan staf
penelitian, sehingga memudahkan dalam mengumpulkan data dan melakukan
observasi.
3. Ketersediaan Data: Lokasi yang memiliki data yang tersedia memudahkan
peneliti dalam melakukan analisis dan interpretasi data.
4. Relevansi: Lokasi yang dipilih harus relevan dengan topik penelitian yang ingin
dilakukan.
5. Kelangkaan data: Lokasi yang dipilih harus memiliki data yang cukup untuk
mendukung penelitian, dan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit data yang
tersedia.
6. Keamanan: Lokasi yang dipilih harus aman dan tidak membahayakan
keamanan peneliti atau responden.
7. Kondisi alam: Lokasi yang dipilih harus memiliki kondisi alam yang sesuai
dengan tujuan penelitian.
8. Ketersediaan sumber daya: Lokasi yang dipilih harus memiliki sumber daya
yang diperlukan untuk melakukan penelitian, seperti peralatan dan
infrastruktur.
9. Keunikan: Lokasi yang dipilih harus unik dan memberikan kontribusi yang
signifikan dalam bidang penelitian tertentu.
10. Ketersediaan responden: Lokasi yang dipilih harus memiliki responden yang
sesuai dengan penelitian dan mudah untuk diakses.
11. Ukuran pasar: Pasar A mungkin merupakan pasar yang cukup besar dalam hal ukuran
dan jumlah pengunjungnya. Ini dapat menjadi alasan yang baik untuk memilihnya
sebagai tempat survei karena peneliti mungkin ingin mengumpulkan data dari
sebanyak mungkin responden untuk membuat temuan yang lebih signifikan.
12. Keragaman responden: Pasar A mungkin memiliki keragaman responden yang lebih
besar dibandingkan dengan pasar lainnya, baik dari segi usia, jenis kelamin, latar
belakang sosial, dan budaya. Hal ini dapat memungkinkan peneliti untuk
mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang masalah yang sedang diteliti.
13. Aksesibilitas: Pasar A mungkin mudah diakses oleh peneliti atau tim survei karena
lokasinya yang strategis dan dapat dicapai dengan transportasi umum atau kendaraan
pribadi. Ini dapat memudahkan pengumpulan data dan mengurangi biaya survei.
Jurnal pendukung yang pertama adalah "Ergonomics and Design: The Impact of
Working Conditions on Productivity and Profitability" oleh John McAtamney dan E.
Nigel Corlett. Jurnal ini membahas tentang bagaimana ergonomi dan desain yang
baik dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas suatu perusahaan. Salah
satu aspek yang dibahas adalah bagaimana desain produk yang ergonomis dapat
meningkatkan kenyamanan dan kesehatan para pekerja sehingga mereka dapat
bekerja lebih efisien dan produktif. Dalam konteks pengembangan kebaya modern,
teori ergonomi dapat digunakan untuk menentukan ukuran dan bentuk kebaya yang
sesuai dengan tubuh pengguna, sehingga kebaya menjadi nyaman saat dikenakan
dan dapat meningkatkan produktivitas pemakainya.
https://books.google.co.id/books?
id=w5PkDAAAQBAJ&lpg=PT36&ots=0eipo30GTC&dq=Designing%20for
%20Sustainability%3A%20A%20Guide%20to%20Building%20Greener%20Digital
%20Products%20and%20Services&lr&hl=id&pg=PT30#v=onepage&q=Designing
%20for%20Sustainability:%20A%20Guide%20to%20Building%20Greener%20Digital
%20Products%20and%20Services&f=false
Jurnal pendukung yang ketiga adalah "Fashion Design and Product Development"
oleh Jenny Udale. Jurnal ini membahas tentang bagaimana proses desain dan
pengembangan produk dapat dilakukan dengan baik dalam industri fashion. Dalam
konteks pengembangan kebaya modern, teori desain dapat membantu dalam
membuat desain kebaya yang menarik dan sesuai dengan selera pasar lokal dan
global. Dalam jurnal ini juga dibahas tentang pentingnya mengidentifikasi pasar
target dan kebutuhan pelanggan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan
dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan baik.
Kebaya merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai seni dan
keindahan yang tinggi. Busana tradisional ini telah melewati berbagai macam
perubahan dan transformasi seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai daerah
di Indonesia memiliki kebaya dengan ciri khas masing-masing, salah satunya adalah
kebaya tradisional Karawang.
Namun, di era modern saat ini, tuntutan pasar yang semakin ketat menuntut agar
kebaya tidak hanya tetap mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya, namun juga
mengikuti tren mode terkini dan tetap sesuai dengan selera pasar saat ini. Oleh
karena itu, perlu dilakukan pengembangan kebaya modern berdasarkan teori desain
dan ergonomi untuk memperbaiki kualitas produk pada kebaya tradisional
Karawang.
Teori desain dapat membantu dalam menghasilkan desain kebaya yang menarik dan
sesuai dengan selera pasar saat ini. Dalam hal ini, perlu dipertimbangkan pemilihan
warna dan bahan yang tepat agar dapat meningkatkan nilai estetika kebaya dan
menarik minat pasar. Sedangkan teori ergonomi akan membantu menentukan
ukuran dan bentuk kebaya agar nyaman saat dikenakan.
Selain itu, perkembangan teknologi dan bahan-bahan baru yang ramah lingkungan
juga dapat memberikan nilai tambah pada kebaya modern. Sebagai contoh, bahan-
bahan organik atau daur ulang dapat digunakan sebagai bahan dasar kebaya,
sehingga dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan meningkatkan
citra kebaya sebagai produk yang ramah lingkungan.
Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dan Anshori (2019),
mereka menemukan bahwa penggunaan teknologi digital dalam proses pembuatan
kebaya dapat meningkatkan kualitas produk serta mempermudah proses produksi.
Dalam penelitian tersebut, penggunaan teknologi digital seperti mesin jahit
komputer dan perangkat lunak desain grafis dapat mempercepat proses produksi
dan menghasilkan kebaya dengan presisi yang tinggi.
Teori desain sangat penting dalam menghasilkan desain kebaya yang menarik dan
sesuai dengan selera pasar. Dalam pengembangan kebaya modern, perlu
mempertimbangkan tren fashion terkini, kebutuhan dan selera pasar, serta
karakteristik dari kebaya tradisional Karawang itu sendiri. Desain kebaya yang
menarik dan sesuai dengan selera pasar akan membuat produk kebaya menjadi lebih
diminati dan meningkatkan daya saing di pasar lokal dan global.
Sementara itu, teori ergonomi diperlukan untuk memastikan bahwa kebaya yang
dihasilkan nyaman saat dikenakan oleh penggunanya. Pemilihan ukuran dan bentuk
kebaya harus disesuaikan dengan bentuk tubuh manusia dan gerakan yang sering
dilakukan saat memakai kebaya. Dalam hal ini, perlu diperhatikan juga material yang
digunakan, agar kebaya tidak hanya nyaman tetapi juga memiliki kualitas yang baik
dan tahan lama.
Tidak hanya itu, teknik pembuatan kebaya juga perlu diperhatikan untuk memastikan
bahwa kebaya memiliki kualitas yang baik dan tahan lama. Dalam hal ini, perlu
dilakukan pengawasan pada setiap tahap pembuatan kebaya, mulai dari pemilihan
bahan, pemotongan, jahit, hingga finishing. Dengan teknik pembuatan yang baik,
kebaya akan memiliki kualitas yang baik dan tahan lama.
Terakhir, penggunaan teknologi dan bahan-bahan baru yang ramah lingkungan juga
dapat menjadi nilai tambah dari produk kebaya modern. Dalam hal ini, perlu
dilakukan penelitian dan pengembangan terhadap bahan-bahan yang ramah
lingkungan yang dapat digunakan dalam pembuatan kebaya, serta memanfaatkan
teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi kebaya.
Namun, terdapat kesenjangan antara idealitas dan realita dalam pengembangan kebaya modern.
Idealnya, kebaya modern haruslah memiliki desain yang menarik, nyaman saat dikenakan, bahan dan
warna yang berkualitas, teknik pembuatan yang baik, serta menggunakan teknologi dan bahan-bahan
baru yang ramah lingkungan. Namun, dalam kenyataannya, belum semua kebaya modern memenuhi
kriteria tersebut, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas produk kebaya.
Salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas produk kebaya adalah dengan mengimplementasikan
teori desain dan ergonomi. Teori desain akan membantu dalam membuat desain kebaya yang menarik
dan sesuai dengan selera pasar, sementara teori ergonomi akan membantu dalam menentukan ukuran
dan bentuk kebaya agar nyaman saat dikenakan. Dalam penggunaan bahan dan warna, perlu dipilih
bahan yang berkualitas dan warna yang menarik agar dapat meningkatkan nilai estetika kebaya.
Permainan warna dengan kombinasi yang terstruktur dapat menambah nilai estetika dalam berpakaian
untuk menunjang penampilan kita (Meilani, 2013:338). Teknik pembuatan yang baik juga diperlukan
agar kebaya dapat memiliki kualitas yang baik dan tahan lama. Selain itu, penggunaan teknologi dan
bahan-bahan baru yang ramah lingkungan juga dapat menjadi salah satu nilai tambah dari produk
kebaya modern.
Dengan melakukan pengembangan kebaya modern berdasarkan teori desain dan ergonomi serta
mengikuti perkembangan teknologi dan bahan-bahan baru, diharapkan dapat meningkatkan kualitas
produk kebaya dan membuatnya lebih diminati oleh pasar lokal dan global. Perkembangan ekonomi
khususnya sektor Industri adalah salah satu kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu, sehingga
diusahakan jika semakin besar kegiatan ekonomi khususnya sektor industri maka semakin luas
lapangan kerja produktif bagi masyarakat (Arsyad 1999:353). Dalam hal ini, penelitian mengenai
pengembangan kebaya modern berdasarkan teori desain dan ergonomi dapat memberikan kontribusi
bagi perkembangan industri kebaya di Indonesia.
1. Tinjauan masalah yang berkaitan dengan teori yang dipakai (tadi dengernya di bagian satu diskusi)
Ide-ide yang dapat diusulkan berdasarkan latar belakang ini adalah melakukan studi literatur
mengenai teori desain dan ergonomi yang relevan dalam pengembangan kebaya modern,
melakukan survei terhadap pasar dan konsumen untuk memahami kebutuhan dan preferensi
mereka, berkolaborasi dengan desainer lokal untuk mengembangkan desain kebaya modern
yang unik, mengadakan pelatihan dan workshop bagi para pengrajin kebaya tradisional
untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam pengaplikasian teori desain dan
ergonomi, serta melakukan kampanye pemasaran yang efektif untuk meningkatkan
kesadaran dan minat konsumen terhadap kebaya tradisional Karawang yang telah
diperbarui.
Skenario Permasalahan:
Dalam konteks penelitian "Pengembangan Kebaya Modern Berdasarkan Teori Desain dan Ergonomi
Untuk Memperbaiki Kualitas Produk Kebaya Tradisional di Pasar Baru Karawang", berikut adalah
skenario permasalahan yang dapat dibahas:
- Masalah: Produk kebaya tradisional yang tersedia di Pasar Baru Karawang memiliki variasi desain
yang terbatas dan kurang inovatif.
- Dampak: Konsumen cenderung merasa bosan dengan pilihan desain yang monoton, sehingga minat
mereka untuk membeli kebaya tradisional menurun.
- Usulan Pemecahan Masalah: Menerapkan prinsip desain kreatif dan inovatif dalam pengembangan
kebaya modern dengan memadukan unsur-unsur tradisional dan modern. Melakukan riset tren desain
kebaya modern yang dapat menarik minat konsumen.
- Masalah: Produk kebaya tradisional yang ada di Pasar Baru Karawang cenderung tidak nyaman saat
dipakai, terutama dalam hal penyesuaian ukuran dan bahan yang tidak berkualitas.
- Dampak: Konsumen merasa tidak nyaman dan terbatas dalam gerakan saat mengenakan kebaya
tradisional, sehingga kurang termotivasi untuk membeli atau menggunakan produk tersebut.
- Usulan Pemecahan Masalah: Menerapkan prinsip ergonomi dalam perancangan kebaya modern
dengan memperhatikan faktor kenyamanan, seperti memilih bahan yang berkualitas dan elastis serta
memperhatikan ukuran yang sesuai dengan beragam bentuk tubuh konsumen.
- Masalah: Produk kebaya tradisional di Pasar Baru Karawang kurang mendapatkan informasi dan
promosi yang memadai, sehingga sulit dikenal oleh calon konsumen.
- Dampak: Konsumen memiliki keterbatasan pengetahuan mengenai produk kebaya tradisional yang
tersedia di pasar, sehingga mereka cenderung memilih alternatif lain yang lebih terkenal atau mudah
diakses.
- Usulan Pemecahan Masalah: Mengembangkan strategi pemasaran dan promosi yang efektif untuk
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan konsumen mengenai produk kebaya tradisional, misalnya
melalui media sosial, pameran, atau kolaborasi dengan desainer terkenal.
Skenario 4: Kurangnya Keterlibatan Generasi Muda dalam Industri Kebaya Tradisional
- Masalah: Generasi muda di Pasar Baru Karawang kurang tertarik dan terlibat dalam industri kebaya
tradisional, baik sebagai pengrajin maupun konsumen.
- Dampak: Kurangnya perhatian dari generasi muda dapat mengakibatkan penurunan minat dan
pengetahuan mengenai kebaya tradisional, serta mengancam kelangsungan industri tersebut.
Usulan Pemecahan Masalah: Membangun program pendidikan dan pelatihan yang melibatkan
generasi muda dalam industri kebaya tradisional, seperti workshop, kompetisi desain, atau kolaborasi
dengan perguruan tinggi, untuk menginspirasi minat dan kreativitas mereka dalam mengembangkan
kebaya modern.
- Masalah: Produk kebaya tradisional di Pasar Baru Karawang tidak memiliki standar kualitas yang
jelas, sehingga sulit bagi konsumen untuk memilih produk yang berkualitas baik.
- Dampak: Konsumen cenderung ragu dan tidak percaya terhadap produk kebaya tradisional yang ada,
mengakibatkan penurunan kepercayaan dan minat mereka dalam membeli produk tersebut.
- Usulan Pemecahan Masalah: Membentuk komite atau asosiasi yang bertanggung jawab dalam
menetapkan standar kualitas produk kebaya tradisional, melakukan sertifikasi, dan memberikan label
kualitas pada produk yang memenuhi standar tersebut untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Skenario-skenario permasalahan tersebut di atas dapat menjadi bahan diskusi untuk merumuskan
usulan pemecahan masalah dalam penyusunan laporan akhir praktikum.
Berikut adalah 10 penyebab kesenjangan antara idealitas dan realita dalam pengembangan kebaya
modern:
1. Keterbatasan Sumber Daya Finansial: Pengembangan kebaya modern yang memenuhi semua aspek
idealitas membutuhkan investasi yang signifikan dalam hal bahan baku berkualitas tinggi, teknologi
produksi, dan tenaga kerja terampil. Keterbatasan sumber daya finansial dapat menjadi hambatan
dalam mencapai standar yang diinginkan.
2. Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan Desain: Desain kebaya modern yang menarik
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan desain yang mendalam. Kurangnya pengetahuan dan
keterampilan dalam mengembangkan desain yang inovatif dan sesuai dengan tren terkini dapat
menyebabkan kesenjangan antara idealitas dan realita.
3. Kendala Teknis Produksi: Proses produksi kebaya modern yang kompleks melibatkan pemilihan
bahan, teknik pemotongan, jahitan, dan finishing yang tepat. Kendala teknis dalam hal pengerjaan dan
teknik produksi dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk menghasilkan kebaya modern dengan
kualitas yang diinginkan.
4. Kurangnya Akses ke Bahan Berkualitas: Ketersediaan bahan berkualitas tinggi yang sesuai dengan
standar kebaya modern mungkin terbatas, terutama jika produsen kebaya bergantung pada pasokan
lokal. Kurangnya akses ke bahan berkualitas dapat membatasi kemampuan untuk memenuhi semua
aspek idealitas.
5. Kurangnya Riset dan Inovasi: Riset dan inovasi yang berkelanjutan diperlukan dalam
pengembangan kebaya modern. Kurangnya upaya dalam melakukan riset dan inovasi dalam hal
desain, teknologi, dan bahan baru dapat menyebabkan stagnasi dalam mencapai standar yang
diinginkan.
6. Kurangnya Kesadaran akan Ergonomi dan Kenyamanan: Kebaya modern harus nyaman saat
dikenakan, mempertimbangkan aspek ergonomi seperti pergerakan tubuh dan kenyamanan pengguna.
Kurangnya kesadaran dan pemahaman akan pentingnya ergonomi dalam desain kebaya dapat
menyebabkan ketidakcocokan antara idealitas desain dan kenyataan penggunaan.
7. Tantangan dalam Pemasaran dan Distribusi: Mempromosikan kebaya modern dan mencapai pasar
yang lebih luas dapat menjadi tantangan. Kurangnya strategi pemasaran yang efektif dan saluran
distribusi yang memadai dapat menghambat penyebaran kebaya modern yang memenuhi standar
ideal.
8. Kurangnya Regulasi dan Standar Industri yang Jelas: Kurangnya regulasi dan standar industri yang
jelas dapat menyebabkan variasi kualitas produk kebaya modern. Tanpa regulasi yang memadai, sulit
untuk memastikan bahwa semua produsen memenuhi standar idealitas yang diharapkan.
9. Perubahan Tren dan Selera Pasar: Tren dan selera pasar yang terus berubah dapat membuat sulit
untuk selalu memenuhi standar idealitas. Produsen kebaya perlu mengikuti perkembangan tren dan
kebutuhan pasar agar dapat tetap relevan dan bersaing.
10. Kurangnya Kolaborasi antara Pihak Terkait: Kurangnya kolaborasi antara desainer, produsen,
peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya dalam industri kebaya dapat menyebabkan terputusnya
aliran informasi dan inovasi. Kolaborasi yang kuat dan sinergi antara semua pihak terkait diperlukan
untuk mencapai standar idealitas dalam pengembangan kebaya modern.
11. Kurangnya Pemahaman akan Nilai Budaya dan Tradisi: Kebaya tradisional memiliki nilai budaya
dan tradisi yang kuat. Dalam pengembangan kebaya modern, kurangnya pemahaman yang mendalam
tentang nilai-nilai ini dapat menyebabkan kesenjangan antara idealitas dan realita. Penting untuk
mempertahankan elemen-elemen budaya dan tradisional dalam kebaya modern tanpa mengorbankan
aspek desain yang menarik.
12. Tantangan dalam Menyesuaikan Desain dengan Berbagai Bentuk Tubuh: Setiap individu memiliki
bentuk tubuh yang berbeda. Menyesuaikan desain kebaya modern agar cocok dengan berbagai bentuk
tubuh merupakan tantangan tersendiri. Kurangnya penyesuaian yang baik dapat mengakibatkan
ketidaknyamanan saat penggunaan dan menyebabkan kesenjangan antara desain yang ideal dan
kenyataan penggunaan.
13. Kurangnya Kesadaran Lingkungan dan Keberlanjutan: Dalam pengembangan kebaya modern,
penting untuk mempertimbangkan aspek lingkungan dan keberlanjutan. Penggunaan bahan ramah
lingkungan, praktik produksi yang berkelanjutan, dan pengelolaan limbah yang baik menjadi faktor
penting dalam mencapai idealitas dalam pengembangan kebaya modern. Kurangnya kesadaran akan
isu-isu ini dapat menyebabkan kesenjangan antara tujuan keberlanjutan dan kenyataan produksi.
14. Tantangan dalam Membangun Branding yang Kuat: Membangun brand yang kuat untuk kebaya
modern membutuhkan strategi pemasaran yang baik, kualitas produk yang konsisten, dan citra yang
positif di mata konsumen. Kurangnya upaya dalam membangun branding yang kuat dapat
menyebabkan kesenjangan antara idealitas brand dan persepsi konsumen.
15. Kurangnya Pendekatan Terpadu dalam Pengembangan: Pengembangan kebaya modern yang
holistik dan terpadu melibatkan aspek desain, ergonomi, bahan, teknologi, pemasaran, dan produksi.
Kurangnya pendekatan yang terpadu dalam pengembangan dapat menyebabkan kesenjangan antara
aspek-aspek ini dan menghambat pencapaian idealitas dalam kebaya modern.
Semua faktor di atas dapat menjadi penyebab kesenjangan antara idealitas dan realita dalam
pengembangan kebaya modern. Penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor ini agar
dapat meningkatkan kualitas produk kebaya tradisional dan mencapai standar idealitas yang
diinginkan.