Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PKM-K KEWIRAUSAHAAN

“Sendal Batik”

Usaha Sendal Batik Sebagai Upaya Pelestarian Budaya


Bangsa Indonesia
Dosen:

Diusulkan oleh:
Ichsan Nugraha Hasibuan (922023066)
Doni Wijaya (922023064)
Norland Cepy Cornelis(922023054)
Shalqi Maulana Jibran (942023055)
Syafa’ah Nur (962023058)

TEKNIK SIPIL
i

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA......................................................3
Peluang Pasar (AnalisisSWOT)......................................................................................4
Strategi Pemasaran......................................................................................................6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN...............................................................................7
Batik Lukis/colet..........................................................................................................7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................................10
1

BAB 1
PENDAHULUAN

Keanekaragaman budaya Indonesia dapat dilihat dalam seni, tradisi, dan kerajinan
lokal. Batik adalah salah satu warisan budaya yang memiliki nilai estetika tinggi
dan mendalam. Batik bukan hanya motif kain; itu adalah seni yang memiliki
makna, sejarah, dan identitas budaya yang kuat. Namun, keberlanjutan dan
pelestarian seni batik sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia menjadi
tantangan di tengah arus modernisasi dan globalisasi.

Melalui pemahaman akan pentingnya melestarikan budaya, kami mengusulkan


pendirian usaha yang tidak hanya menghasilkan produk secara ekonomis, tetapi
juga berperan aktif dalam pelestarian budaya. Usaha yang kami tawarkan adalah
produksi dan penjualan sendal dengan desain batik, sebagai langkah nyata dalam
mempertahankan keindahan dan makna dari seni tradisional ini.

1.1. Latar Belakang


Seni batik adalah warisan budaya Indonesia yang tak ternilai yang telah diakui
oleh masyarakat global. Nilai-nilai budaya tradisional sering kali terabaikan
seiring perkembangan zaman yang perlahan namun pasti. Bagaimana orang
berpikir dan menggunakan barang-barang sehari-hari telah berubah karena
globalisasi.

Sendal batik, yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki potensi
besar untuk menjadi wadah penyampaian nilai budaya. Dengan menggabungkan
desain unik dari sendal batik, kami tidak hanya menciptakan produk fungsional
tetapi juga memberikan media bagi masyarakat untuk tetap terhubung dengan
sejarah budayanya.
2

1. Rumusan Masalah
Meskipun seni batik memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi, minat masyarakat
terhadap produk-produk berbasis batik cenderung menurun. Oleh karena itu,
diperlukan inisiatif yang kreatif dan inovatif untuk membangkitkan kembali minat
masyarakat terhadap seni tradisional ini.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bisnis sendal batik untuk
melestarikan budaya Indonesia. Diharapkan dengan melibatkan masyarakat dalam
penggunaan produk ini, akan terjadi peningkatan kecintaan terhadap seni batik
dan dukungan untuk keberlanjutan warisan budaya Indonesia.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari usaha ini tidak hanya sebatas pada aspek ekonomis, tetapi juga pada
pemeliharaan dan peningkatan apresiasi terhadap seni batik. Selain itu, diharapkan
usaha ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan industri
kreatif di Indonesia.

Metode Penelitian
Studi literatur, observasi pasar, dan wawancara dengan ahli dan pemangku
kepentingan dalam seni batik dan industri kreatif akan digunakan dalam penelitian
ini.

Diharapkan bisnis sendal batik ini dapat memberikan kontribusi nyata untuk
pelestarian budaya Indonesia dan memberikan nilai ekonomi melalui produk
berkualitas tinggi yang dibuat.
3

BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
4

Peluang Pasar (AnalisisSWOT)

Kekuatan (Strengths)
1. Desain Unik: Sendal batik memiliki keunikan dalam desainnya, yang dapat
menarik perhatian konsumen yang mencari produk yang berbeda dan eksklusif.
2. Bahan Berkualitas Tinggi: Jika sendal dibuat dari bahan batik berkualitas
tinggi, hal ini dapat meningkatkan citra merek dan memberikan nilai tambah
kepada produk.
3. Nilai Budaya
Batik merupakan warisan budaya Indonesia, dan ini dapat menjadi keunggulan
kompetitif untuk menarik konsumen yang tertarik pada produk dengan nilai-nilai
budaya.
Kelemahan (Weaknesses)
1. Biaya Produksi Tinggi: Pembuatan sendal batik dengan bahan berkualitas tinggi
dan desain unik mungkin memerlukan biaya produksi yang tinggi, yang dapat
mempengaruhi harga jual dan daya saing di pasar.
2. Keterbatasan Pasar: Batik mungkin tidak menarik bagi semua segmen pasar,
dan ini bisa menjadi kelemahan jika target pasar terlalu terbatas.
3. Persaingan dengan Produk Lain: Ada kemungkinan persaingan dengan produk
sendal lain yang mungkin lebih terkenal atau lebih terjangkau.

Peluang (Opportunities)
1. Peningkatan Kesadaran Budaya: Jika ada peningkatan kesadaran masyarakat
terhadap warisan budaya, ini dapat menciptakan peluang untuk meningkatkan
penjualan sendal batik.
2. Pengembangan Kerjasama: Membentuk kemitraan dengan desainer batik
terkenal atau kerjasama dengan perusahaan fashion dapat membuka pintu untuk
pasar yang lebih luas.
3. Pasar Ekspor: Mengekspor sendal batik dapat menjadi peluang untuk
mengakses pasar global dan meningkatkan penjualan.
Ancaman (Threats)
1. Tren Mode Berubah: Jika tren mode berubah dan sendal batik tidak lagi
diminati, hal ini dapat menjadi ancaman terhadap kelangsungan usaha.
5

2. Piracy Produk: Risiko tiruan dan pembajakan produk batik bisa merugikan
bisnis dan merusak reputasi merek.
3. Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat: Jika ekonomi mengalami penurunan, bisa
mempengaruhi daya beli konsumen dan mengurangi permintaan terhadap produk
non-kebutuhan seperti sendal batik.

SWOT analysis dapat menjadi landasan untuk pengembangan strategi bisnis.


Dengan memahami faktor-faktor ini, Anda dapat mengidentifikasi langkah-
langkah yang perlu diambil untuk memanfaatkan peluang, mengatasi kelemahan,
memperkuat kekuatan, dan menghadapi ancaman.
6

Strategi Pemasaran

Strategi yang digunakan untuk dalam usaha produksi sendal batik

Strategi Pemasaran Penjelasan

Kebijakan Produk Bisnis sendal batik berkomitmen untuk


memberikan produk yang unik,
berkualitas, dan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Mereka
berkomitmen untuk memberikan
produk yang unik dengan motif batik
khas, penggunaan bahan berkualitas
tinggi, proses produksi yang ramah
lingkungan, berbagai ukuran dan
model, harga yang terjangkau,
pemasaran online, ketentuan garansi,
kerjasama dengan pengrajin lokal,
inovasi produk, dan layanan pelanggan
yang baik.

Kebijakan Harga Harga yang diberikan kepada konsumen


yaitu sebesar Rp. 85.000 per pcs, belum
dikurang dengan potongan harga dari
promosi produk.

Kebijakan Promosi Kepada konsumen diperlukan promosi,


yaitu pembuatan iklan berupa pamphlet,
poster. Informasi digital dalam media
social seperti facebook, twitter,
Instagram dan website resmi.
7

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

Dalam pembuatan sendal batik. Kami menggunakan Teknik batik Lukis/colet untuk
membuat sendal batik. Dibawah ini adalah Teknik pembuatan dan ap aitu batik lukis:

Alat dan bahan:

-sendal
-zat pewarna
-bak/ember
-malam
-canting
-wajan
-kompor
-saringan
-gawangan

Batik Lukis/colet

Batik Lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada
kain putih menggunakan lilin batik secara spontan.
Sebelum membuat batik lukis ada beberapa hal yang hendaknya patut
diperhatikanantara lain :
1. Melatih cara-cara melukis dengan melatih tangan dan mempertinggi daya
cipta. Untuk membuat suatu gambar yang indah maka diperlukan
kelenturan tangan dalammenggoreskan lilin batik dan tentunya semua juga
tidak lepas dari bagaimana kreatifitas pelukis.

2. Mempelajari hubungan pemanasan dan sifat-sifat lilin batik. Terkadang


lilin batikyang digunakan justru tidak memberikan nilai indah karena
mudah rusak saat penggunaan misalnya warna yang kurang jelas, terjadi
remukan dan lain sebagainya. Halini bergantung pada bagaimana proses
pemanasan yang dilakukan sebelumnya.
8

3. Mempelajari efek pewarnaan pada berbagai goresan lilin batik. warna


merupakanhal yang sangat !ital dalam pembuatan karya batik. "engan
komposisi warna yang tepattentunya akan mudah mendapat nilai
keindahan.

4. Mempelajari bentuk-bentuk isen-isen batik dan cara-cara penempatannya.


Hal ini pentikng karena bentuk isi batik terkadang memberikan penilaian
tersendiri sehinggadengan penempatan yang tepat maka orang akan
menjadi lebih mudah untuk mengatakanindah pada karya seni yang kita
buat..

5. Melatih cara-cara mempergunakan alat-alat untuk membatik lukis engan


mengetahui bagaimana karakteristik dan fungsi alat secara tepat akan
membantu dalam proses pengerjaan batik lukis.

Berikut langkah sederhana dalam membuat batik lukis/ lukisan batik:

1. Sketsa, Sepasang sandal dibuat sketsa lukisan menggunakan pensil sesuai


keinginan. Motif yang digunakan bisa bebas sesuai ekspresi, misalnya
pemandangan, abstrak, wayang, dan lain-lain.

2. Pencantingan, Kain putih yang sudah selesai dibuat sketsa, kemudian


mulai dilakukan pencantingan. Selain dengan media canting, bisa
digunakan media kuas, pelepah pisang, sapu lidi, kapas, dll untuk melukis
tergantung ekspresi pelukis.

3. Pewarnaan, Pewarnaan bisa dilakukan dengan proses pencelupan dan


colet. Atau bisa dengan penggabungan kedua proses ini. Pewarnaan
sintetis umumnya menggunakan naphtol, indigosol dan remazol. Tiap-tiap
pewarna sintetis mempunyai pengunci tersendiri, gunanya untuk mengunci
warna agar tidak mudah luntur nantinya. Misalnya remazol, penguncinya
adalah dengan waterglass, kemudaian Proses ke-2 dan 3 bisa dilakukan
berulang-ulang.

4. Pelorotan, Setelah kain selesai dimalam dan diwarna juga di kunci, kain
dimasukkan ke dalam air mendidih sebagai proses penghilangan malam.
Setelah kain dikeringkan, maka jadilah sebuah lukisan batik yang indah.

Terkadang untuk lebih menyempurnakan sebuah batik lukis dilakukan juga proses
membatiktulis maupun cap bergantung dari kebutuhan. Hasil dari batik lukis
9

biasanya dipergunakan untuk keperluan keperluan dekorasi sehingga pekerjaan


membatik lukis tidak perlu dikerjakan pada kedua belah muka kain, melainkan
hanya sebelah muka kain.

Corak hias geometris adalah corak hias yang mengandung unsur - unsur
garisdan bangun, seperti garis miring, bujur sangkar, persegi panjang, trapesium,
belahketupat, jajar genjang, lingkaran dan bintang yang disusun secara berulang -
ulangmembentuksuatu kesatuan corak.

Corak hias non geometris adalah corak hias yang merupakan pola dengan
susunan tidakterukur, artinya polanya tidak dapat diukur secara pasti, meskipun
dalam bidang luas dapatterjadi pengulangan seluruh corak.
beberapa bahan warna sintetis yang sering digunakan untuk mewarnai batik antara
lain:
1. NAPHTOL, Zat pewarna sintetis ini digunakan dalam proses pewarnaan
dengan teknik celup,terdiri dari bagian yang memiliki fungsi berbeda
yakni naphtol dasar dan pembangkit warna. Naphtol dasar (penaphtolan)
biasanya digunakan pertama kali dalam proses pewarnaan,pada
pencelupan pertama ini warna belum nampak dalam kain,untuk
membangkitkan warna dalam kain dibutuhkan larutan garam diazonium
sehingga akan memunculkan warna sesuai yang diinginkan.Secara teknis
Naphtol tidak bisa larut dalam air,untuk melarutkannya biasanyapara
perajin menggunakan zat lain seperti kostik soda.

2. INDIGOSOL, Zat warna indigosol biasa digunakan untuk menghasilkan


warna-warna yang lembut pada kain batik,dapat dipakai dengan teknik
celup maupun colet (kuas).proses pencelupan dibutuhkan dua kali
proses.Proses pertama sebagai pencelupan dasar dan yang kedua untuk
membangkitkan warna. Warna akan dapat muncul sesuai yang diharapkan
setelah dilakukan oksidasi, yakni memasukkan kain yang telah diberi
Indigosol ke dalam larutan asam sulfat atau asam florida (HCI atau
H2S04) ataupun Natrium Nitrit (NaNO2).

3. RAPID, Merupakan salah satu zat warna yang biasa dipakai untuk
membatik dengan teknik colet. Terdiri dari campuran napthol dan garam
diazonium yang distabilkan. Untuk membangkitkan warna biasanya
digunakan asam sulfat atau asam cuka.
10

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya:

No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran


Dana (Rp)

1 Sendal, zat pewarna, bak/ember, Uang Pribadi 80.000


malam, canting, wajan, kompor,
saringan, gawangan

2 -

3 -

4 -

Jumlah

Rekap Sumber Dana

Jumlah 80.000
11

Rekap Sumber Dana Uang Pribadi 80.000

Jumlah 80,000

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan:

Bulan Person
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 Penanggungjawab

1 Membuat proposal    

2 Membeli Alat dan Bahan    

3 Proses pembuatan produk    

4 Pembuatan kemasan
   
produk

5 Penjualan produk    

Anda mungkin juga menyukai