Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya. Penyusun dapat menyelesaikanMakalah “ BATIK TULIS ASLI PESANTENAN” ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalahl ini adalah
sebagai syarat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kewirausahaan di SMA
Pertiwi
Penulisan makalah ini didasarkan pada referensi yang ada baik dari buku maupun
sumber lainnya yang terkait. Dengan ini penyusun juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak /ibu guru yang telah membimbing dan membantu menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan kesempatan dan dukungan bagi kami baik moral maupun
material.
Makalah ini merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan sumber yang telah didapatkan
oleh penyusun. Tentu ada kelemahan dalam teknik pelaksanaan, penyajian maupun dalam tata
penulisan. Akhir kata selamat membaca dan terimakasih.
Medan,2019
Penyusun
ABSTRAK
Batik Tulis adalah sebuah kerajinan tangan yang mempunyai nilai seni yang sangat tinggi
dan merupakan sebuah bagian dari budaya Indonesia sejak dahulu kala. Wanita-wanita Jawa
pada jaman dahulu kala memiliki keterampilan membuat batik tulis. Tradisi membuat batik
tulis pada awalnya merupakan tradisi dari nenek moyang yang kemudian dilanjutkan secara
turun temurun.
Seperti Batik Tulis Asli Pesantenan salah satunya. Yaitu batik khas dari desa Mojomulyo,
Tambakromo, Pati, Jawa Tengah. Batik Tulis Asli Pesantenan berbeda dengan batik lainnya
karena mengangkat tema atau motif dari sejarah Kota Pati sendiri. Dan pewarnaanya sangat full
color dan tahan lama. Dengan keragaman motif dan warna itulah yang menjadikan Batik
Pesantenan berbeda dengan batik-batik lainnya. Dan Batik Tulis Asli Pesantenan merupakan
batik pertama yang ada di daerah Pati Selatan.
Dengan penerapan akan pengetahuan wirausaha, tentu akan menambah bagaiamana
cara yang tepat untuk mengembangkan Batik Pesantenan dan lebih di kenal masyarakat luas.
Dengan berbagai pilihan warna, motif dan makna-makna yang tersirat dalam setiap motifnya.
Sehingga pemakai terlihat elegan dengan varian motif yang ada.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan................................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................... 3
2.1 Perencanan Pemasaran........................................................................................................ 3
2.2 Menentukan
Harga..........................................................................................................................................9
2.3 Perluasan Usaha................................................................................................................. 12
2.4 Kompetensi Kewirausahaan............................................................................................... 13
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................ 18
BAB IV PENUTUP................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Seni pewarnaan kain batik tulis dengan menggunakan malam (lilin khusus untuk membatik) adalah salah
satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad
ke-4 SM, dengan ditemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk
pola. Di Asia, teknik serupa batik tulis juga diterapkan di Tiongkok serta di India dan Jepang. Di Afrika,
teknik seperti batik tulis dikenal di Nigeria dan Senegal. Di Indonesia, batik tulis dipercaya sudah ada
semenjak zaman Majapahit.
Sehingga, batik harus di lestarikan dan di jaga agar tetap menjadi ciri khas Indonesia.
Dan menjadi produk lokal unggulan bukan hanya di dalam negeri namun hingga ke
mancanegara dengan berbagai keragaman yang di miliki batik.
Seperti Batik Tulis Asli Pesantenan salah satunya. Yaitu batik khas dari desa Mojomulyo,
Tambakromo, Pati, Jawa Tengah. Batik Tulis Asli Pesantenan berbeda dengan batik lainnya
karena mengangkat tema atau motif dari sejarah Kota Pati sendiri. Dan pewarnaanya sangat full
color dan tahan lama. Dengan keragaman motif dan warna itulah yang menjadikan Batik
Pesantenan berbeda dengan batik-batik lainnya. Dan Batik Tulis Asli Pesantenan merupakan
batik pertama yang ada di daerah Pati Selatan.
1.3 Tujuan
1. Agar Mampu Mengetahui Bagaimana Cara Strategi Pemasaran Batik Tulis Pesantenan.
2. Agar Mengetahui Bagaimana Promosi yang Di lakukan Oleh Batik Tulis Pesantenan.
3. Agar Mengetahui Bagaimana Menetapkan Harga Batik Tulis Pesantenan.
4. Agar Mengetahui dan Memahami Strategi dalam Menghadapi Pesaing.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan pokok dari suatu perusahaan yang modern, dengan
melayani segala kebutuhan manusia (human needs) secara efektif. Tujuan dari pelayanan
tersebut adalah melalui transaksi pertukaran antara produsen dengan konsumen. Konsep
transaksi pertukaran merupakan pokok permasalahan dari kegiatan pemasaran. Berdasarkan
transaksi pertukaran, produsen menawarkan sesuatu yang konsumen perlukan, kenudian
produsen dengan kegiatan penawaran yang atraktif, diharapkan konsumen akan membeli dan
kembali membeli.
Menurut Philip Kotler (1985:7), kegiatan pemasaran suatu produk adalah kegiatan
menganalisi, merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi seluruh program yang telah
dirancang sebelumnya agar terjadi pertukaran nilai secara sukarela ( dengan konsumen ),
sehingga tercapai tujuan perusahaan. Selain itu, pemasaran berkaitan pula dengan merancang
lembaga yang mempunyai kegiatan untuk menawarkan produk dalam memenuhi kebutuhan
pasar (konsumen) yang telah di targetkan. Penawaran dilakukan dengan menggunakan harga
yang efektif, komunikasi dan distribusi yang baik, menyampaikan, mendorong, dan memberikan
pelayanan yang baik pada konsumen.
Berdasarkan tiga alternatif pasar sasaran, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih baik
memilih pasar khusus dan pasar individuak, sedangkan untuk perusaan menengah dan besar
lebih baik menggunakan segmentasi pasar.
3. Langkah ketiga, menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan.
Penetapan strategi pemasaran tergantung keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari
hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar tergantung pada potensi yang
mengambarkan permintaan dari lingkungan persaingan, terdapat enam strategi dalam
memenuhi permintaan dari lingkungan bersaing yaitu:
a. Berorientasi pada pelanggan ( customer orientation )
b. Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien,
dan tepat.
d. Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun
proses.
e. Kecepatan (speed),atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan
dalam bentuk:
Strategi pemasaran merupakan panduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian
dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran.
Kondisi untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikator-indikator yang terdapat
dalam bauran pemasaran ( marketing mix ), yaituprobe, product, price, place, dan promotion.
2.1.3 Bauran Pemasaran
1. Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe)
Langkah petama dalam kegiatan pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan
konsumen, berapa jumlah, bagaimana daya beli, dimana tempat konsumen, dan berapa
permintaan, semua merupakan informasi penting bagi pemasaran produk baru.
2. Berorientasi pada Konsumen
Usaha baru yang berhasil pada umumnya memusatkan perhatian pada pengembangan sikap
berorintasi pada kepuasan para pemilik kepentingan (stakeholder satisfaction). Orientasi pada
pemasaran ditunjuk kepada kepuasan pelanggan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat mungkin kekurangan
terseebut
b. Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan
c. Mintalah umpan balik dari karyawan tentang upaya perbaikan peayanan yang harus diberikan
kepada pelanggan
d. Buatlah komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.
e. Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan dengan pelanggan
f. Kembangkan pelayanan bagi karyawan sehingga komunikasi mengarah pada pelanggan.
3. Kualitas
Perbaikan kualitas menjadi tujuan stategi beberapa pengusaha di dunia, kemudian secara
integral dijadikan bagian dari budaya perusahaan. Perbaikan kualitas tersebut terangkum
dalam Total Quality Management (TQM).
Kunci utama dalam mengembangkan TQM justru terletak pada perhatian khusus kepada
pelanggan, artinya kualitas harus mencerminkan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Berdasarkan hasil survei di AS, menurut Zimmerer (1996) ada lima komponen kualitas yang
secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
a. Ketepatan (reliability), yaitu rata-rata kelalian/pengabaian.
b. Daya tahan (durability),yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat dipakai/bertahan.
c. Mudah digunakan (easy of use), yaitu barang dan jasa tesebut harus mudah untuk digunakan.
d. Nama merek yang terkenal dan dipercaya (knows and trused brand name).
e. Harga yang relatif murah (low price).
4. Kenyamanan
Dilakukan dengan cara meminta informasi kepada pelanggan , misal kesenangan apa yang
diinginkan dan harapan dari pelayanan yang disajikan perusahaan. Memberikan pelayanan
menyenangkan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Lokasi usaha dekat dengan pelanggan
b. Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan
c. Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan. Perusahaan buka 24 jam sehari
selama seminggu atau tidak
d. Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak
e. Berikan kemudahan kepada pelanggan agar dapat membeli secara kredit
f. Latihlah karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat, dan sopan.
5. Inovasi
Merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan besar yanng sangat cepat dan
persaingan yang kompleks menuntut inovasi terus-menerus. Inovasi terus-menerus merupakan
kekuatan bagi wirausaha dalam meraih sukses usaha. Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan
terkenal antara lain bentuk produk baru, perbedaan teknik, dan pendekatan baru dalam
memperkenalkan.
6. Kecepatan
Merupakan kekuatan dalam persaingan. Kecepatan mengurangi biaya, meningkatkan kualitas,
dan emenuhi permintaan pasar. Secara filosofi, keceptan di sebut Time Compression
Management (TCM), yang memiliki dua aspek, yaitu:
a. Mempercepat produk baru ke pasar, dan
b. Memperpendek waktu dalam merespon permintaan pelanggan baik dalam memproses produk
maupun dalam mendistribusikan atau menyampaikan.
7. Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan pelanggan dilakukan sebagai berikut.
a. Dengarkan dan perhatikan pelanggan
b. Tetapkan pelayanan terbaik
c. Tetapkan ukuran dan kinerja standar
d. Berikan perlindungan hak-hak karyawan
e. Latih karyawan untuk memberikan pelayanan istimewa
f. Gunakan teknologi yyang memberikan pelayanan terbaik
8. Produk
Produk memiliki siklus hidup (product life cycle), terdiri atas tahap pengembangan, pengenalan,
pertumbuhan penjualan, kematangan, kejenuhan, dan penurunan.
a. Tahap Pengembangan
Pengembangan produk baru merupakan bagian terpenting dalam pemasaran, tetapi dalam
tahap pengembangan produk sering timbul isiko besar dan hampir 80% produk gagal
(Zimmerer, 1996:124). Beberapa alasan mengapa produk baru gagal:
1) Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada dipasar.
2) Wirausaha tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pasar.
3) Perusahaan sangat miksin perencanaan dan kurang gencar dalam memperkenalkan produk-
produk baru.
4) Wirausaha gagal untuk menyesuaikan stategi produk ketika ada perubahan.
5) Perusahaan kekurangan dana yang memadai dan kurang komitmen terhadap produk baru.
Terdapat banyak cara untuk merekayasa produk barang dan jasa agar di minati oleh
konsumen, di antaranya:
1) Jenis-jenis di perbaharui.
2) Kualitas dibedakan dan ditingkatkan.
3) Model dan desain bermacam-macam dan dibedakan.
4) Kemasan, earna, bentuk, ukuran, standar, merek dibuat sedemikian rupa sehingga lebih
menarik.
b. Tahap Pengenalan
Produk baru diperkenalkan kepada konsumen potensial karena masih kurang diterima di pasar,
sehingga harus menerobos pasar, bersaing dengan produk yang sudah ada. Memperkenalkan
produk baru ini, promosi dan periklanan harus gencar agar produk dikenal oleh konsumen
terutama konsumen potensial, biaya pemasaran tahap ini relatif besar, maka keuntungan bisa
negatif.
c. Tahap Pertumbuhan Penjualan
Barang sudah dikenal konsumen, produk mulai diterima oleh konsumen. Konsumen
membandingkan produk dalam jumlah yang cukup besar, sehingga volume penjualan
meningkat dan termasuk keuntungan. Apabila barang baru gagal menembus konsumen pada
tahap perkenalan dan pertumbuhan, maka barang tidak akan laku terjual.
d. Tahap Kematangan
Volume penjualan terus meningkat dan margin labor mencapai puncak, tetapi kemudian
menurun, karena masuk pesaing baru ke pasar. Masuknya produk pesaing menyebabkan
menurunnya hasil penjualan.
e. Tahap Kejenuhan
Tahap ini penjualan mencapai puncak dan konsumen mulai jenuh terhadap produk, sehingga
inovasi produk harus dimulai.
f. Tahap Penurunan
Tahap ini merupakan lingkaran akhir daur hidup produk. Hasil penjualan produk secara terus-
menerus mulai menurun, produk-produk lama mulai diobral dan cuci gudang, margin laba turun
secara drastis. Jika produk mencapai tahap penurunan, tidak berarti produk gagal, karena
setiap produk yang telah populer akan selalu diperbaiki kembali, tetapi tidak ada perusahaan
yang mampu mempertahankan posisi volume penjualan tanpa inovasi dan perubahan produk.
Hasil-hasil inovasi dalam bentuk kreasi produk secara terus-menerus akan memberi kepuasan
kepada konsumen.
g. Tempat
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah strategis, menyenangkan, dan efisien. Kondisi
untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan sebgai berikut.
1) Memperbanyak saluran distribusi, misal langsung ke konsumen atau tidak langsung melalui
agen.
2) Memperluas segmentasi atau cakupan, misal segmen lokal, regional, nasional dan
internasional.
3) Menata penampilan tempat usaha misal tata etalase dan posisi produk.
4) Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin.
5) Mengubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang yang lain, unruk mengendalikan
persediaan dan penawaran.
Dua saluran distribusi masing-masing berbeda, yaitu saluran distribusi untuk barang industri
dan saluran distribusi untuk barang konsumsi. Saluran distribusi untuk barang-barang konsumsi,
memiliki empat saluran distribusi, yaitu dari pabrik ke:
a) Konusmen,
b) Pedagang kecil kemudian ke konsumen,
c) Pedagang besar (grosir) kemudian ke konsumen,
d) Pedagang besar kemudian ke pedagang besar lain, selanjutnya ke pedagang keicl?eceran, terus
ke konsumen.
Barang-barang industri melalui dua saluran, yaitu dari:
a) Pabrik ke industri pemakai,
b) Pabrik ke pedagang besar (grosir) lalu ke industri pemakai.
2.2.5 PROMO
Barang dan jasa yang diproduksi supaya dikenal, diketahui dan diminta konsumen, maka
wirausaha perlu melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Menginformasikan barang / jasa pada konsumen.
2. Membujuk konsumen supaya membeli barang / jasa yang dihasilkan.
3. Mempengaruhi konsumen tertarik terhadap barang / jasa yang dihasilkan
Kegiatan – kegiatan tersebut dilakukan dengan periklanan dan promosi. Sehingga,
promosi merupakan cara mengkomunikasikan barang / jasa yang ditawarkan. Agar konsumen
dapat mengenal dan membeli. Sesuai dengan fungsi promosi yaitu menginformasikan (to
inform), membujuk (to persuade), mengigat (to remind) dan mempengaruhi (to influence)
maka dengan promosi barang dan jasa akan mudah dikenal oleh konsumen.
Beberapa jenis promosi yang dapat dijadikan pertimbangan.
1. Media, misal media cetak (majalah, surat kabar) atau elektronik (radio, tv,internet, dan lain-
lain).
2. Promosi penjualan, misal melalui pameran dagang, kuis berhadiah, dan lainnya.
3. Wiraniaga, mempromosikan langsung barang ke konsumen dengan membawa produk.
4. Pemasaran langsung, langsung menghubungi konsumen.
5. Humors, yaitu mempublikasikan barang melalui billboard, pamphlet, dan sebaginya.
Strategi tersebut tergantung pada elastisitas permintaan, biaya barang, dan harga yang
dimiliki pesaing. Setelah barang dan jasa yang dimiliki pesaing. Setelah barang dan jasa yang
diproduksi dikenal dan dibutuhkan konsumen, maka tugas wirausaha adalah:
1. Mempertahankan pangsa pasar dan volume penjualan.
2. Mengembangkan pansa pasar dan volume penjualan .
Mempertahkan dan mengembangkan pangsa pasar, wirausaha dapat melakukan langkah-
langkah berikut :
1. Menghargai dan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen
2. Menganalisis kelebihan dan kekurangan pemasaran yang di miliki maupun kelebihan dan
kelemahan pesaing.
3. Mencari strategi untuk menyerang market leader.
3. Strategi Posisi
Definisi strategi ketiga menurut Mintzberg strategi adalah posisi yaitu memosisikan produk
tertentu ke pasar tertentu. Perusahaan rokok Marlboro dan Sampoerna Mild merupakan
perusahaan rokok yang paling serius mempromosikan produk di Indonesia. Masing-masing
mempunyai strategi posisi yang berbeda di pasaran. Marlboro memosisikan diri sebagai rokok
kaum pria sejati yang menyukai tantangan alam seperti digambarkan melalui iklan-iklan, sedang
A Mild lebih ditujukan kepada kaum muda sehingga produk rokok dibuat berkadar tar dan
nikotin ringan. Strategi sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke
satu titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat ke luar yaitu
menuju berbagai aspek lingkungan eksternal.
4. Strategi Perspektif.
Strategi keempat adalah perspektif. Jika dalam perspektif kedua dan ketiga cenderung melihat
ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam perspektif cenderung lebih melihat ke dalam,
yaitu ke dalam organisasi, dan ke atas, yaitu melihat visi utama dari perusahaan.
5. Strategi Permainan
Strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing. Suatu merek,
misal meluncurkan merek kedua agar posisi tetap kukuh dan tidak tersentuh karena merek-
merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua tadi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pemasaran
Di dalam umkm Batik Tulis Asli Pesantenan ini tentu melakukan pemasaran untuk
mengenalkan batik-batiknya. Batik Pesantenan sebelum melakukan pemasaran, melakukan
perencanaan terlebih dahulu dengan meninjau pasar, agar dengan mudah menentukan harga
yang tepat bagi konsumen. Terutama kualitasnya yang akan di berikan kepada konsumen.
Pemasaran Batik Pesantenan sudah ke seluruh Indonesia, kecuali Irian Jaya. Karena jauh
dan belum memiliki pemasa di sana. Namun, Batik Pesantenan juga di pasarkan sampai
Malaysia, Singapura dan Australia.
Pemasaran melalui :
1. Hanya sekedar lewat sahabat-sahabat pemilik yang membawanya atau pemilik membawanya
sendiri saat berkunjung ke luar daerah maupun luar negeri. Itupun hanya beberapa kain saja.
Dan jika tidak laku bisa dikembalikan ke pemilik lagi. Karena pemilik tidak melakukan ekspor
besar yang dikirim ke pasar luar negeri.
2. Melalui Facebook dalam mengenalkan sekaligus mempromosikan Batik Pesantenan miliknya.
Jika ada yang berminat membeli atau hanya sekedar bertanya-tanya boleh saja. Bu Puji siap
melayani setiap pertanyaan yang di pertanyakan meski tidak jadi membeli. Karena beliau tidak
ingin di mengecewakan konsumen baru.
Dan Hingga saat ini pemilik sudah memiliki pemasar di seluruh Indonesia. Untuk ekspor
secara besar pemilik mengakui masih kesulitan dikarenakan belum paham betul bagaimana
prosedur ekspor yang harus memiliki ijin-ijin khusus. Dan belum adanya pembimbing yang
mengajari akan hal tersebut.
1. Memproduksi batik tulis yang terbuat dari bahan-bahan pilihan dan pewarna yang alami. Tentu
hal ini sangat baik untuk batik dan pemakai.
2. Batik Pesantenan yang sudah menjadi lembaran kain, di letakkan di outlet atau butik. Hal ini
memudahkan konsumen untuk melihat motif-motif yang berbeda-beda..
3. Batik Pesantenan juga memilik daya tahan yang lama, karena motif dan pewarnannya meressap
di kain berbeda dengan batik cap yang hanya menempel di kain. Sehingga warna tidak
memudar dalam waktu singkat.
4. Batik Pesantenan ini, sudah memiliki merek sendiri yaitu “ Batik Tulis Asli Pesantenan “ dan
mendapatkan hak paten dalam 19 motifnya.
5. Tempat penjualan Batik Pesantenan sangat stategis karena di pinggir jalan, dan merupakan
akses ke Makam Ki Ageng Ngerang yang ada di Tambaromo. Jadi, peziarah dapat mampir ke
outlet Batik Pesantenan. Konsumen juga dapat melihat secara langsung proses pembuatan di
belakang tempat penjualan.
3.2.3 Promo
Dalam mengembangkan usaha batiknya, Batik Pesantenan melakuakan promosi agar
batik Pesantenan lebih di kenal luas. Batik Pesantenan belum melakukan iklan, namun dari :
1. mulut ke mulut,
2. pameran dagang,
3. seminar
4. hingga media sosial,
Melalui cara tersebut, Batik Pesantenan di perkenalkan ke seluruh masyarakat.
Meskipun hanya demikian, Batik Pesantenan di Tambakromo sudah di kenal luas akan keunikan
nya.
4.2 Saran
Dengan adanya pengetahuan yang semakin berkembang, sebaiknya pemilik lebih
memahami akan pentingnya promosi dan strategi-strategi dalam pemasaran Batik Pesantenan
agar mampu bersaing hingga ke manca negara.