Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PROJEK PENGUATAN PROFIL PANCASILA

TEMA KEARIFAN LOKAL

NAMA KELOMPOK :

1. Fasha Nur Ramdhani


2. Dian Nurlela
3. Adha Findia
4. Mutiara Shifa Salsabila
5. Rahmawati
6. Tri Mugiasih

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat, nikmat, dan
karunia NYA lah saya dapat menyelesaikan Proposal ini sehingga penyusun dapat
menjelaskan pembuatan proposal ini. Proposal ini saya buat sebagai salah satu kewajiban
dalam menjalankan tugas P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
Dalam penyusunan Tugas proposal ini tak luput dari bantuan beberapa pihak yang
telah membimbing dalam pembuatan proposal ini,dan saya mengucapkan banyak
terimakasih.
Akhirnya kami menyadari proposal ini masih belum sempurna namun, perlu kami
sampaikan. Semoga hasil kecil ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat membawa manfaat
dalam pengembangan dan peningkatan mutu.

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

6.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1


6.2 Tujuan Membatik .................................................................................. 4
6.3 Manfaat ................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Nama Kegiatan .................................................................................... 6

2.2 Nama Kelompok ................................................................................. 6

2.3 Waktu Pelaksanaan ............................................................................ 6

2.4 Alat dan Bahan .................................................................................... 6

2.5 Rencana Anggaran Belanja ................................................................. 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 8

3.2 Saran ................................................................................................... 8

3.3 Lampiran Foto Kegiatan ...................................................................... 8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Batik merupakan bagian karya seni budaya masyarakat Jawa dan diwariskan secara
turun temurun yang wajib dilindungi dan dilestarikan. Batik juga dikenal dan diakui sebagai
kekayaan budaya yang menonjol dan banyak diminati oleh banyak orang, baik itu laki-laki
maupun perempuan. Awalnya produk batik hanya berupa kain yang berfungsi sebagai
perangkat upacara adat Jawa, namun kini produk batik sangatlah beragam sesuai selera
dankebutuhan masyarakat.
Berdasarkan etimologi dan terminologinya, batik merupakan rangkaian kata mbat
dan tik. Mbat dalam bahasa jawa diartikan sebagai ngembat atau melempar berkali-kali,
sedangkan tik berasal dari kata titik. Jadi, membatik berarti melempar titik-titik berkali-kali
pada kain. Sehingga akhirnya bentuk- bentuk titik tersebut berhimpitan menjadi suatu
garis. Menurut seni rupa, garis adalah kumpulan dari titik-titik. Selain itu, batik juga berasal
dari kata mbat yang merupakan kependekan dari kata membuat, sedamgkan tik adalah
titik. Ada juga yang berpendapat bahwa batik berasal dari gabungan dua kata bahasa jawa
yang amba yang bermakna menulis dan titik yang bermakna titik. (Musman, 2011:1)
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII
yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau

1
pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman, namun dalam sejarah
perkembangannya batik mengalami perubahan, yaitu dari corak- corak lukisan binatang
dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi,
wayang beber dan sebagainya.Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan
seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis (Prasetyo, 2010: 10).
Sejak Oktober 2009 UNESCO telah mengumumkan bahwa batik ditetapkan sebagai
salah satu warisan budaya dunia dari Indonesia. Batik di Indonesia dibuat diberbagai
daerah dan memiliki motif yang berbeda dimana motifnya menampilkan ciri khas dari
masing-masing daerah tempat batik tersebut berasal. Bisa dibilang khasanah budaya
bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis
batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.
Kota Solo merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di
Indonesia yang menghasilkan kain–kain batik berkualitas ekspor, diantaranya adalah Pasar
Klewer, Kampung Wisata Batik Laweyan, dan Kampung Wisata Batik Kauman. Kampung
Wisata Batik Kauman merupakan sentra industri batik yang memiliki spesifikasi, keunikan,
dan kekhasan. Sejalan perkembangannya, seni batik yang ada di Kampung Wisata Batik
Kauman dapat dibedakan menjadi empat bentuk yaitu batik klasik motif pakem (batik
tulis), batik murni cap, batik printing, dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis
bermotif pakem yang banyak dipengaruhi oleh seni batik Kraton Kasunanan merupakan
produk unggulan Kampung Wisata

2
Batik Kauman. Produk-produk Kampung Wisata Batik Kauman dibuat menggunakan
bahan sutra alam dan sutra tenun, katun jenis premisima dan primarayon. Kampung
yang memiliki 100 lebih homeindustry ini menawarkan keunikan kepada para
wisatawan serta kemudahan transaksi sembari melihat- lihat rumah produksi tempat
berlangsungnya kegiatan membatik. Artinya, pengunjung memiliki kesempatan luas
untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan batik, bahkan untuk mencoba
sendiri mempraktekkan kegiatan membatik.
Disamping produk batik, Kampung Wisata Batik Kauman juga dilingkupi suasana
situs-situs bangunan bersejarah berupa bangunan rumah Joglo, Limasan, Kolonial dan
perpaduan arsitektur Jawa dan Kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang tetap
kokoh menjulang ditengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga keuangan
(perbankan dan valas), homestay dan hotel.Selain itu banyak juga berdiri toko batik
seperti di daerah Coyudan, Nonongan, Slamet Riyadi dan bahkan rumah-rumah
dipermukiman, sehingga diperlukan upaya agar orang dapat tertarik untuk masuk
kekawasan ini karena Kauman adalah wilayah kampung lama yang layak untuk
dilestarikan dan dikembangkan.
Banyak usaha batik yang menggunakan berbagai cara untuk menarik banyaknya
wisatawan. Di samping untuk mendapatkan keuntungan juga dimaksud untuk
melestarikan dan mengembangkan usaha mereka. Masyarakat pengrajin batik di
Kampung Wisata Batik Kauman berusaha untuk

3
meningkatkan promosi dan pemasaran produk batiknya yang telah dikemas dalam obyek
wisata.
Banyak ragam produk wisata yang unik yang dirasa siap di jual ke luar negeri, namun
masih banyak calon wisatawan yang belum mengetahui dan mengenal tentang keberadaan
Kampung Wisata Batik Kauman. Di sinilah salah satu hal pokok yang perlu mendapatkan
perhatian, yaitu segi pemasaran produk wisata. Perkembangan usaha ini secara komersial
mengalami perkembangan yang mengikuti kebutuhan dan selera konsumen, sehingga
membutuhkan strategi layanan dan produksi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan selera
konsumen. Pelaku usaha di Kampung Wisata Batik Kauman harus kreatif dan cerdas membaca
situasi pasar, agar apa yang menjadi keinginan dan cita-cita untuk mengenalkan produk
batiknya lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Menyikapi fenomena diatas, maka penulis mencoba ingin meneliti mengenai strategi
komunikasi pemasaran yang dipakai Kampung Wisata Batik Kauman dalam mengenalkan
produk batiknya kepada calon wisatawan. Sehingga dari penelitian tersebut diharapkan dapat
memperoleh informasi yang jelas mengenai strategi komunikasi apa saja yang diterapkan
oleh Kampung Wisata Batik Kauman. Penulis berharap bisa mengetahui dan mempelajari
strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan. Melalui Kampung Wisata Batik Kauman
tersebut penulis dapat memanfaatkan ilmunya sesuai dengan bidang yang dipelajari saat
mengikuti perkuliahan.

1.2 Tujuan Membatik

Tujuan membatik adalah Melestarikan budaya bangsa Indonesia karena Batik


merupakan warisan leluhur asli dari Indonesia.

1.3 Manfaat Membatik

1. Mempelajari seni dan budaya Indonesia


Dengan belajar membatik si kecil dapat mengetahui nilai-nilai budaya yang diwariskan
kepada mereka sebagai generasi bangsa. Kita juga jadi lebih mengenal budaya Indonesia.
Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memupuk rasa cinta tanah air.
2. Menambah daya kreatifitas
Menjadi lebih kreatif biasanya akan meningkatkan kualitas dan taraf hidup manusia.
Apalagi ketika karya yang kreatif dapat memberikan manfaat sosial, ada kepuasan batin yang
tidak dapat terjelaskan.
Selain itu, kita juga bisa menciptakan peluang sendiri dan mampu menyelesaikan masalah
dengan cara yang unik. Seorang wirausahawan yang sukses tentu memerlukan kreativitas yang
tinggi.

4
3. Pembentukan karakter
Membatik dapat membentuk karakter si kecil menjadi lebih bertanggung jawab, disiplin,
dan teliti. Proses pembuatan batik yang cukup panjang akan melatih ketekunan dan kesabaran
mereka, ini dapat meredam emosi anak yang hiperaktif. Motorik si kecil juga akan
terlatih dalam aktifitas memegang alat canting dan mewarnai.
Selain itu, rasa percaya diri mereka akan bertambah dengan yakin dan fokus terhadap gambar
pola yang sedang dikerjakannya. Biasanya anak-anak tidak akan takut salah untuk mewarnai
batik, mereka tidak terlalu khawatir keluar garis atau semacamnya. Hasil batik mereka pasti
memiliki keunikan tersendiri.
4. Menghargai Proses
“proses tidak akan mengkhianati hasil”
Sering mendengar pepatah itu, bukan? Karena memang tidak ada hal besar yang bisa
didapatkan secara instan. Easy come, easy go.
Dengan menanamkan kebiasaan untuk menghargai proses, si kecil tidak akan berorientasi pada
hasil. Mereka akan memiliki semangat untuk bekerja keras. Selain itu, mereka juga akan terlatih
untuk menghargai orang lain dan mengapresiasinya.
5. Wirausaha
Dengan belajar membatik, kita juga dapat keterampilan untuk berwirausaha. Kita bisa
mendapatkan keuntungan dari setiap hasil kerja keras kita sendiri. Di samping itu, kita dapat
berguna untuk orang lain dengan menciptakan lapangan kerja.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Nama Kegiatan

Membatik dengan Tekhnik Batik Tulis

2.2 Nama Kelompok

2.3 Waktu Pelaksanaan

Hari : Rabu

Tanggal : 2 Agustus 2023

Waktu : 07.00

Tempat : SMK SOEDIRMAN

2.4 Alat dan Bahan

1. Kain
Kain mori merupakan tempat melukis batik. Kain yang biasa digunakan untuk membatik
biasanya kain yang berasal dari serat alam.

2. Zat Pewarna
Berfungsi untuk mewarnai batik. Pewarna batik ada dua macam, yaitu pewarna alami dan
pewarna buatan (sintetis). Bahan pewarna alam berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti akar
mengkudu, kayu tingi, daun indigo/nila, dan lain-lain. Pewarna sintetis yang umum digunakan
dalam membatik adalah jenis naftol, indigosol, procion, dan remazol.

3. Bak/Ember
Bak atau ember biasanya digunakan sebagai tempat untuk proses pencelupan warna.

4. Malam
Malam adalah bahan lilin khusus untuk membatik. Malam berfungsi sebagai perintang warna
kain, sehingga pola yang dibuat bisa terlihat jelas. Malam memiliki warna coklat, baik itu coklat
muda atau coklat tua. Malam batik terdiri atas campuran parafin, getah pinus (gondorukem),
dan lemak hewan.

5. Canting
Canting berbentuk seperti pena, digunakan sebagai alat untuk menggambar/menorehkan
malam pada kain. Canting yang umum digunakan dalam membatik, yaitu canting cecek,
canting, klowong, dan canting tembok.

6
6. Wajan
Wajan digunakan adalah wajan yang berukuran kecil berbentuk cekung dan bundar. Wajan
digunakan sebagai tempat untuk mencairkan malam/lilin.

7.Kompor
Kompor digunakan sebagai alat untuk memanaskan malam/lilin yang ada di wajan.

8. Saringan
Saringan digunakan untuk menyaring malam/lilin yang sudah dicairkan sebelumnya.

9. Gawangan
Gawangan biasanya digunakan untuk membentangkan kain mori yang akan dibatik.

2.5 Rencana Anggaran Belanja

NO Bahan dan alat Harga


1 Kain 30.000
2 Plastik pilus 5.000
3 Pensil 5.000
4 Spidol 2.000
Total 42.000

Proses membuat batik :

 Siapkan alat dan bahan untuk membatik. Siapkan kain yang sudah dicuci bersih,
kemudian dikanji agar mempermudah proses pelepasan malam (melorod).

 Menggambar motif pada kain. Menggambar motif bisa dilakukan dengan cara menjiplak
motif yang telah ada. Jika batik yang ingin dibuat adalah batik tulis, maka gambarlah
desain di atas kain mori sesuai dengan pola yang diinginkan. Dalam perbatikan
menggambar desain batik sering disebut ngengreng.

 Panaskan malam/lilin pada wajan yang berada diatas kompor, hingga malam mencair
sempurna.

 Untuk memudahkan mengambil malam dan menggoreskannya ke atas kain, duduklah


dengan posisi kompor berada di sebelah kanan (tidak berlaku bagi yang kidal).

 Celupkan canting ke dalam wajan yang berisi malam yang sudah dicairkan, sekitar 3
detik untuk pengesuaian suhu pada canting.

7
 Mencanting dilakukan dengan cara menorehkan malam cair pada kain yang ingin
digambar. Cara memegang canting sebenarnya sama dengan memegang pensil,
namun posisi cucuk canting agak mendongak ke atas agar malam tidak menetes-netes.

 Isilah bagian pada pola yang masih kosong dengan macam ornamen seperti garis-garis
arsiran maupun titik-titik, sesuai dengan kebutuhan.

 Tahap nembok, dengan mengeblok bagian kain yang tidak ingin terkena warna.

 Mewarnai kain. Biasanya mewarnai kain batik dapat dilakukan dengan teknik celup dan
colet. Teknik celup menggunakan pewarna naftol, sedangkan teknik colet menggunakan
pewarna instan.

 Kain yang telah dicelup sesuai dengan warna yang diinginkan, kemudian ditiriskan agar
warna pada serat kain dapat meresap secara maksimal.

 Melorod adalah proses menghilangkan atau melepaskan malam pada kain. Proses ini
dilakukan setelah pewarnaan. Kain akan direbus ke dalam air yang mendidih sampai
malam lepas, sehingga dapat memunculkan motif yang telah digambar.

 Cuci kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa malam yang masih
menempel. Jemurlah atau angin-anginkan kain, namun sebisa mungkin hindari terkena
panas sinar matahari langsung.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demikian proposal yang dapat kami sampaikan. Dengan proposal ini kami berharap
agar kegiatan yang kami selenggarakan terlaksana dengan baik dan lancar tanpa ada gangguan
dan hambatan. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi
dalam kegiatan yang kami selenggarakan ini. Semoga kegiatan yang kami selenggarakan ini
dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda dalam karya seni budaya. Demikianlah yang
dapat kami sampaikan, mohon maaf apabila ada kekurangan atau kelebihan dalam penyusunan
proposal yang kami buat ini. Semoga kegiatan ini mendapat respon positif dari seluruh pihak.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

3.3 Saran

Saran untuk diri sendiri :

 Agar menjadi lebih baik dalam bekerja, berpikir, dan berproses.


 Berfikir lebih dewasa, jauh ke depan dalam memikirkan solusi dari setiap masalah.
 Berani mengambil keputusan sendiri dalam menentukan solusi yang tepat dari suatu
masalah dengan dilandasi dengan alasan yang kuat.

Saran untuk Masyarkat umum :

 Agar dapat lebih mencintai kesenian bangsa sendiri.


 Agar dapat mendukung, memajukan, dan menghargai desain grafis buatan dalam
negeri.

3.4 Lampiran Foto

Batik Kawung

Anda mungkin juga menyukai