Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN P5PPRA

KEGIATAN MEMBATIK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas P5PPRA


(PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PROFIL PELAJAR
RAHMATAN LIL’ALAMIN)
PROYEK KE-2

Disusun oleh :
KELOMPOK 1

KEMENTRIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 CIREBON
Jl. Kantor Pos No. 36 Weru Cirebon, Weru Kidul, Kec. Weru, Kab. Cirebon
Prov. Jawa Barat 45154
2023
LEMBAR KERJA

Nama Kelompok : Kelompok 1

Kelas : X-6 ( sepuluh enam )

Anggota :

1. Agni Azzahro (01)


2. Auliya Azizah Nur Hasannah(05)
3. Cantiq Via Maulida (06)
4. Christiyan (07)
5. Daffa Maharshissiddiq (09)
6. Ibnu Sina (14)
7. Khoridatul Jamilah (16)
8. Maulidiyah Azzahro (17)
9. Mozza Naisyila Fatekha(19)
10. Muhammad Nabil (20)
11. Nada Asy Syifa Salsabila(22)
12. Nashwa Alicia (23)
13. Panji Pranata (25)
14. Silvyana Nurdin (30)
15. Ulfiyah Yukhanidah (33)
16. Violia (34)
17. Tian Maulana Al-Habsyi (32)
18. Zildan Fadhlur Surya Saputra (36)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Batik merupakan salah satu warisan seni budaya yang patut dilestarikan dan
dikembangkan. Batik merupakan salah satu seni budaya yang telah diakui dunia
sebagai warisan Kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi oleh UNESCO
Sejak Oktober tahun 2009. Di Indonesia batik sudah ada sejak zaman Majapahit dan
sangat populer pada abad setelahnya sampai abad 20 Semua batik yang dihasilkan
adalah batik tulis, Kemudian setelah Itu, baru dicenal batik cap.
Membatik dimulai di Asia Tenggara dan Africa. dan kemudian menyebar ke
seluruh dunia. Di Indonesia membatik telah ada Sejak ribuan tahun lalu dan menjadi
bagian Integral dari budaya dan tradisi. Membatik memiliki makna dan simbolisme
khusus. Setiap pola, warna dan motif dalam batik sering kali mengandung Pesan dan
makna mendalam yang terkait dengan kepercayaan budaya, dan kehidupan sehari-
hari masyarakat yang membatik. Sekarang membatik tidak hanya digunakan dalam
Pakaian tradisional, tetapi juga dalam mode, seni, dan barang- barang lainnya.
Batik Cirebon adalah bagian penting dalam memahami seni membatik di
daerah Cirebon. Sejarah batik Cirebon memiliki akar yang dalam dan panjang batik
telah ada di cirebon jawa barat selama berabad-abad. Batik Cirebon terpengaruh
oleh berbagai budaya, termasuk Tionghoa, Islam, dan Jawa. Batik Cirebon sering kali
diidentifikasi dengan corak-cora berwarna cerah, seperti motif "Mega Mendung"
yang terkenal. Setiap motif dan warna dalam batik Cirebon memiliki makna dan
simbolisme khusus. Beberapa motif mencerminkan mitos dan cerita tradisional
sementara yang lain mencerminkan nilai nilai kehidupan sehari hari, dan budaya
jawa.
Batik Cirebon juga mengalami perkembangan dalam desain dan teknik. para
perajin batik Cirebon terus menggabungkan tradisi dengan inovasi modern,
menciptakan desain desain yang relevan dengan zaman sekarang. Batik Cirebon
memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. Banyak perajin dan produsen
batik yang menghasilkan pendapatan dari produksi dan penjualan batik Cirebon. hal
ini juga mendukung pelestarian budaya dan keterlibatan komunitas lokal dalam seni
ini. Penting untuk mencatat bahwa batik Cirebon telah diakui sebagai warisan
budaya tak benda oleh UNESCO pada tahun 2009. Pengakuan ini menunjukkan nilai
dan pentingnya batik cirebon dalam masyarakat dan budaya Indonesia. batik cirebon
mencakup sejarah panjang, makna budaya, perkembangan modern, dampak
ekonomi, dan pengakuan sebagai warisan budaya. Batik Cirebon adalah warisan yang
berharga yang harus di lestarikan dan di hargai.
B. Tujuan
Dalam laporan ini, kami akan menjelaskan tujuan utama membatik batik Cirebon,
yang meliputi:
a. Melestarikan Warisan Budaya
Tujuan utama dari membatik batik Cirebon adalah melestarikan warisan
budaya yang telah ada selama berabad-abad, mencakup pelestarian motif dan
teknik khas yang melekat pada batik Cirebon.
b. Meningkatkan Perekonomian Lokal
bertujuan untuk meningkatkan perekonomian lokal dengan memberikan
pekerjaan kepada masyarakat setempat, seperti para pengrajin batik.
C. Menjaga Identitas Budaya
Tujuan membatiknya adalah untuk menjaga dan menghormati identitas ini.
d. Mendorong Kreativitas:
Proses membatik batik Cirebon melibatkan kreativitas dalam pemilihan motif
dan warna. Tujuan lainnya adalah mendorong kreativitas seniman batik dalam
menciptakan desain baru yang tetap terkait dengan tradisi.
C. Manfaat
Dalam laporan ini, kami akan menjelaskan berbagai manfaat yang bisa didapat dari
kegiatan membatik:
a. Dapat Mengembangkan Kreatifitas
Proses membatik batik Cirebon mendorong kreativitas dalam desain motif dan
pemilihan warna. Ini menciptakan peluang bagi seniman batik untuk
mengembangkan desain baru yang tetap berakar pada tradisi.
b. Peningkatan Keterampilan Tangan
Kegiatan membatik melibatkan penggunaan tangan dalam proses melukis,
mengontrol lilin, dan menghilangkan pewarna. Ini dapat membantu
meningkatkan keterampilan motorik halus.
c. Pengenalan Budaya dan Sejarah
Memahami seni membatik juga memperkenalkan peserta kepada budaya dan
sejarah Indonesia, serta budaya-budaya lain yang memiliki tradisi serupa. Ini
meningkatkan pemahaman lintas budaya.
d. Sebagai Mata Pencaharian
Membatik adalah sumber mata pencaharian. Mereka dapat menjual kain batik
atau produk-produk berbasis batik, yang memberikan penghasilan.
e. Ekspresi Identitas dan Treativitas
Menggunakan batik juga merupakan bentuk ekspresi identitas dan kreativitas
pribadi. Desain dan motif batik sering mencerminkan preferensi dan pesan
pribadi.
f. Sumber Pemberdayaan Ekonomi bagi Perempuan
Membatik telah menjadi sumber pemberdayaan ekonomi bagi perempuan,
memberikan mereka kesempatan untuk menghasilkan pendapatan sendiri.
BAB II

ISI

A. Deskripsi Batik

Membatik adalah seni yang rumit dan memerlukan keterampilan serta


ketelitian. Membatik memerlukan beberapa bahan utama, termasuk kain, lilin
malam, dan pewarna. Kain yang digunakan biasanya berbahan dasar katun, sutra,
atau rayon. Lilin malam digunakan untuk membuat pola dan menghalangi pewarna
menyebar, sementara pewarna batik beragam jenis dan warna.
Selain bahan, membatik memerlukan alat-alat seperti canting (alat untuk
mengaplikasikan lilin malam), kompor atau panci untuk melelehkan lilin, kuas, wajan
untuk melelehkan pewarna, dan kawat untuk menghilangkan lilin malam.
Proses membatik melibatkan serangkaian langkah yang teratur:
1. Persiapan Kain, kain harus dicuci dan dijemur sebelum membatik.
2. Pembuatan Desain, desain atau pola yang akan dibatik dibuat pada kain dengan
menggunakan lilin malam.
3. Melukis Lilin, lilin malam dilelehkan dan diterapkan pada kain sesuai dengan
desain.
4. Pewarnaan, kain dicelupkan ke dalam pewarna, dan warna meresap ke bagian
yang tidak dilapisi lilin.
5. Penghilangan Lilin, setelah pewarnaan selesai, lilin malam dihilangkan dengan
melelehkan dan menyerapnya menggunakan kawat panas.
6. Finishing, kain dikeringkan, dijemur, dan diberi finishing dengan menyetrika.
Pola dan motif dalam membatik sangat bervariasi. Ada banyak jenis motif
batik tradisional di Indonesia, seperti Parang, Kawung, dan Mega Mendung. Selain
itu, seniman batik modern sering menciptakan desain-desain baru.
Batik Cirebon merupakan ragam batik khas Cirebon yang merupakan salah
satu dari empat sentra industri batik di Jawa Barat yang masih ada hingga sekarang.
Tiga sentra industri batik lainnya adalah Indramayu, Tasikmalaya, dan Garut.
Meskipun demikian, Cirebon merupakan sentra batik tertua yang memberikan
pengaruh terhadap ragam pola batik di sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.
Batik Megamendung adalah salah satu motif batik terkenal asli Indonesia,
khususnya di daerah Cirebon. Sebenarnya ada beberapa jenis batik dari Cirebon.
Ternyata batik Megamendung lebih terkenal daripada batik Cirebon lainnya. Ada
beberapa versi tentang inspirasi dari motifnya, mulai dari kisah seorang penyebar
agama, pengaruh para saudagar China yang singgah di Cirebon, sampai pernikahan
Sunan Giri. Yang jelas, batik khas Cirebon ini menjadi salah satu warisan budaya yang
sangat berharga di Indonesia.
Motif batik megamendung mempunyai kekhasan yang identik sehingga
berbeda dengan daerah lain. Motif Megamendung memiliki filosofi yang cukup
mendalam, memiliki unsur warna merah dan biru yang menggambarkan maskulinitas
dan dinamis dikarenakan proses pembuatan nya ada campur tangan laki laki.
Warna biru dan merah tua juga menggambarkan psikologi masyarakat pesisir
yang lugas, terbuka dan egaliter. Selain itu, warna biru juga disebut-sebut
melambangkan warna langit yang luas, bersahabat dan tenang serta melambangkan
pembawa hujan yang dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan dan pemberi
kehidupan.Warna biru yang digunakan mulai dari warna biru muda sampai dengan
warna biru tua. Biru muda menggambarkan makin cerahnya kehidupan dan biru tua
menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan dan memberi kehidupan.
Batik yang ada di wilayah Cirebon berkaitan dengan kesultanan-kesultanan yang
ada di wilayah ini, di antaranya yaitu kesultanan Kasepuhan dan kesultanan
Kanoman. Pola penyebaran Batik Cirebon sama dengan pola penyebaran batik Yogya
atau Solo yakni pertama-tama muncul di lingkungan dalam keraton kemudian dibawa
keluar lingkungan keraton oleh para abdi dalem yang bertempat tinggal di luar
keraton. Pada mulanya, seni membatik hanya dipelajari para putri keraton untuk
mengisi waktu senggang mereka. Ornamen batik yang berkembang saat itu antara
lain ornamen paksi naga liman, siti inggil, Kanoman, Taman Kasepuhan, dan Taman
Sunyaragi. Batik yang dihasilkan disebut batik bergaya keratonan. Selanjutnya,
masyarakat Cirebon juga mempelajari seni batik sebagai barang dagangan. Ornamen
yang dihasilkan disebut pesisiran dan batik yang dihasilkan disebut batik pesisiran.
Batik Cirebon memiliki banyak keunikan terutama pada batik Mega Mendung.
Keunikan dari batik Mega Mendung sendiri adalah :
1. Motifnya dipercaya berasal dari pantulan awan mendung yang terlihat di sungai.
2. Pencipta motifnya dipandang sebagai pemuka agama yang saleh dan terhormat.
3. Dihubungkan dengan tradisi China yang masuk ke lingkungan keraton Cirebon.
4. motif awan yang ditampilkan memiliki makna spiritual.
Untuk menghasilkan sebuah karya batik, ada beberapa tahapan yang harus
dilalui. Tahapan itu dibedakan menjadi 5 teknik batik yaitu :

1. Teknik Celup Ikat

Adalah teknik pembuatan batik pada kain dengan cara mengikat sebagian
kain, lalu dicelupkan ke dalam larutan pewarna, ikatan dibuka sehingga bagian yang
diikat tidak terkena warna. Teknik celup ikat menggunakan tali, benang, dan karet
sebagai bahan penghambat atau perintang warna.

2. Teknik Canting Tulis


Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang
disebut canting. Canting berfungsi untuk menorehkan cairan malam atau lilin pada
sebagian pola di kain mori. Setelah melukiskan kain dengan cairan malam, kain
dimasukkan ke dalam larutan pewarna. Bagian yang tertutup malam itu tidak akan
terkena warna.
3. Teknik Cap
Teknik batik cap dilakukan dengan menggunakan alat canting cap. Caranya,
canting cap dicelupkan pada cairan malam, lalu ditorehkan di atas kain mori.
Pembuatan kain batik dengan teknik cap cenderung lebih cepat selesai.
4. Teknik Printing
Metode membatik teknik printing adalah jenis batik baru yang cara
pembuatannya melalui proses printing mesin pabrik. Pewarnaan kain hanya
dilakukan pada satu bagian sisi kain batik saja, sehingga prosesnya lebih efisien. Batik
printing yang prosesnya cepat dan mudah, biasanya dibanderol harga lebih murah
dibandingkan batik tulis atau lainnya yang membutuhkan ketelitian dan kreativitas
tinggi. Contoh batik ini banyak ditemukan pada seragam sekolah.
5. Teknik Colet
Teknik membatik colet biasa disebut juga dengan teknik lukis. Teknik ini
membutuhkan jiwa seni yang tinggi, karena pembuatnya harus jeli dan kreatif. Dalam
batik colet, semakin bagus motifnya, maka harga jualnya juga akan semakin tinggi.
B. Pembagian Waktu Kegiatan

JAM
HARI TANGGAL MATERI JP WAKTU
KE
13.50 -
9
14.35
12
Sosialisasi kegiatan proyek dan 14.35 -
SELASA SEPTEMBER 3 10
pembentukan kelompok 15.20
2023
15.20 -
11
16.05
14.35 -
13 Mengenali dan membangun kesadaran 10
15.20
RABU SEPTEMBER peserta didik terhadap isu kearifan 2
lokal yang perlu dijaga dan dilestarikan. 15.20 -
2023 11
16.05
14.35 -
14 Mengenali dan membangun kesadaran 10
15.20
KAMIS SEPTEMBER peserta didik terhadap isu kearifan 2
2023 lokal yang perlu dijaga dan dilestarikan. 15.20 -
11
16.05
14.15 -
15 Menggali jenis-jenis motif batik yang 9
15.00
JUMAT SEPTEMBER ada di wilayah cirebon sebagai bentuk 2
kearifan lokal 15.00 -
2023 10
15.45

13.50 -
9
14.35
19 Menggali jenis-jenis motif batik yang
14.35 -
SELASA SEPTEMBER ada di wilayah cirebon sebagai 3 10
15.20
2023 bentuk kearifan lokal
15.20 -
11
16.05
14.35 -
20 10
Merencanakan kegiatan pembuatan batik 15.20
RABU SEPTEMBER motif khas Cirebon
2
15.20 -
2023 11
16.05
14.35 -
21 10
Merencanakan kegiatan pembuatan batik 15.20
KAMIS SEPTEMBER motif khas Cirebon
2
15.20 -
2023 11
16.05
14.15 -
22 9
Mengidentifikasi alat dan 15.00
JUMAT SEPTEMBER 2
bahan batik 15.00 -
2023 10
15.45
13.50 -
9
14.35
26
Membuat rencana anggaran 14.35 -
SELASA SEPTEMBER 3 10
membatik 15.20
2023
15.20 -
11
16.05

14.35 -
27 10
Melakukan praktek pembuatan 15.20
RABU SEPTEMBER 2
batik 15.20 -
2023 11
16.05

14.15 -
29 9
Melakukan praktek pembuatan 15.00
JUMAT SEPTEMBER 2
batik 15.00 -
2023 10
15.45

13.50 -
9
14.35
3 OKTOBER Melakukan praktek pembuatan 14.35 -
SELASA 3 10
2023 batik 15.20
15.20 -
11
16.05

14.35 -
10
4 OKTOBER Melakukan praktek pembuatan 15.20
RABU 2
2023 batik 15.20 -
11
16.05

14.35 -
10
5 OKTOBER Melakukan praktek pembuatan 15.20
KAMIS 2
2023 batik 15.20 -
11
16.05

14.15 -
9
6 OKTOBER Melakukan praktek pembuatan 15.00
JUMAT 2
2023 batik 15.00 -
10
15.45
SELASA 10 Melakukan praktek pembuatan 3 13.50 -
9
OKTOBER batik 14.35
2023 10 14.35 -
15.20
15.20 -
11
16.05

14.35 -
11 10
Melakukan praktek pembuatan 15.20
RABU OKTOBER 2
batik 15.20 -
2023 11
16.05

14.35 -
12 10
Melakukan praktek pembuatan 15.20
KAMIS OKTOBER 2
batik 15.20 -
2023 11
16.05

14.15 -
13 9
Melakukan praktek pembuatan 15.00
JUMAT OKTOBER 2
batik 15.00 -
2023 10
15.45

13.50 -
9
14.35
17
Melakukan praktek pembuatan 14.35 -
SELASA OKTOBER 3 10
batik 15.20
2023
15.20 -
11
16.05

14.35 -
18 10
Melakukan praktek pembuatan 15.20
RABU OKTOBER 2
batik 15.20 -
2023 11
16.05

14.35 -
19 10
Melakukan praktek pembuatan 15.20
KAMIS OKTOBER 2
batik 15.20 -
2023 11
16.05

14.15 -
20 9
Melakukan praktek pembuatan 15.00
JUMAT OKTOBER 2
batik 15.00 -
2023 10
15.45
SELASA 24 Melakukan praktek pembuatan 3 13.50 -
9
OKTOBER batik 14.35
2023 10 14.35 -
15.20
15.20 -
11
16.05

14.35 -
25 10
Melakukan praktek pembuatan 15.20
RABU OKTOBER 2
batik 15.20 -
2023 11
16.05

14.35 -
26 10
15.20
KAMIS OKTOBER Pengumpulan hasil batik 2
15.20 -
2023 11
16.05

14.15 -
27 9
Melakukan persiapan expo / 15.00
JUMAT OKTOBER 2
pameran batik 15.00 -
2023 10
15.45

13.50 -
9
14.35
31
Melakukan persiapan expo / 14.35 -
SELASA OKTOBER 3 10
pameran batik 15.20
2023
15.20 -
11
16.05

14.35 -
1 10
Menggelar expo hasil 15.20
RABU NOVEMBER 11
kerajinan batik 15.20 -
2023 11
16.05

14.35 -
2 10
Menggelar expo hasil 15.20
KAMIS NOVEMBER 11
kerajinan batik 15.20 -
2023 11
16.05

14.15 -
3 9
15.00
JUMAT NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 2
15.00 -
2023 10
15.45
SELASA 7 Membuat laporan kegiatan 3 13.50 -
9
NOVEMBER 14.35
2023 10 14.35 -
15.20
15.20 -
11
16.05

14.35 -
8 10
15.20
RABU NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 2
15.20 -
2023 11
16.05

14.35 -
9 10
15.20
KAMIS NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 2
15.20 -
2023 11
16.05

14.15 -
10 9
15.00
JUMAT NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 2
15.00 -
2023 10
15.45

13.50 -
9
14.35
14
14.35 -
SELASA NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 3 10
15.20
2023
15.20 -
11
16.05

14.35 -
15 10
15.20
RABU NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 2
15.20 -
2023 11
16.05

14.35 -
16 10
Mempresentasikan laporan 15.20
KAMIS NOVEMBER 2
pelaksanaan aksi 15.20 -
2023 11
16.05

14.15 -
17 9
Mempresentasikan laporan 15.00
JUMAT NOVEMBER 2
pelaksanaan aksi 15.00 -
2023 10
15.45
SELASA 21 Mempresentasikan laporan 3 13.50 -
9
NOVEMBER pelaksanaan aksi 14.35
2023 10 14.35 -
15.20
15.20 -
11
16.05

14.35 -
22 10
15.20
RABU NOVEMBER Refleksi Akhir 2
15.20 -
2023 11
16.05

14.35 -
23 10
15.20
KAMIS NOVEMBER Refleksi Akhir 2
15.20 -
2023 11
16.05

14.15 -
24 9
15.00
JUMAT NOVEMBER
15.00 -
2023 10
15.45

C. Pembagian Tugas
Kegiatan membuat batik dilaksanakan pada tanggal 27 September 2023,
tujuan kami membuat batik adalah untuk memenuhi tugas P5/PPRA dan
melestarikan budaya bangsa indonesia karena batik merupakan warisan leluhur asli
dari Indonesia.
Berikut daftar peserta dan tugas masing-masing individu :
1. Merencanakan Kegiatan pembuatan Batik
Kami merencanakan kegiatan membatik dimulai dari apa saja alat dan bahan
yang dibutuhkan pada kegiatan membatik, kalkulasi biaya produksi yang akan
digunakan pada biaya produksi, dan cara untuk membuat kain batik itu sendiri.
Pada kegiatan merencanakan membatik dilakukan oleh seluruh anggota
kelompok 1.
2. Membuat Sketsa Batik Pada Kertas Minyak
Sebelum membuat sketsa batik, kami menentukan motif batik apa yang akan
kami buat. Kami memutuskan untuk membuat batik dengan motif Mega
Mendung. Beberapa alasan kami memilih motif tersebut adalah karena yang
pertama, motif Mega Mendung merupakan motif khas Kota Cirebon, kota
Cirebon adalah kota yang kami tempati saat ini. Kedua, Motif Mega Mendung
merupakan motif yang elegan dan sudah mendunia. Ketiga, Motif Mega
Mendung mempunyai ciri motif yang berbeda dari motif batik lain, sesuai
namanya Mega Mendung menggambarkan awan-awan tebal di cuaca yang
mendung.
Pada Kegiatan membuat sketsa batik dilakukan oleh sebagian orang yaitu :
1. Tian Maulana al-Habsyi
2. Zildan Fadhlur Surya saputra
3. Ibnu Sina
4. Maulidiyah Azzahro
5. Cantiq Via Maulida
6. Auliya Azizah Nur Hasannah
7. Nashwa Alicia
8. Agni Azzahro
9. Mozza Naisyila Fatekha
3. Pengambilan alat dan Bahan di auditorium
Pengambilan alat dan bahan untuk membatik dilakukan oleh:
1. Tian Maulana al-Habsyi
2. Christiyan
3. Ibnu Sina
4. Muhammad Nabil
5. Panji Pranata
6. Zildan fadhlur Surya Saputra
7. Daffa Maharsissiddiq
Berikut beberapa alat dan bahan yang kami dapatkan:
1. Canting
2. Kompor dan wajan kecil
3. Kain batik
4. Minyak tanah
5. Malam untuk membatik
6. Koran
7. Korek api
4. Mencanting
Mencanting dilakukan dengan cara menorehkan malam cair pada kain yang
ingin digambar. Cara memegang canting sebenarnya sama dengan memegang
pensil, namun posisi cucuk canting agak mendongak ke atas agar malam tidak
menetes-netes. Kegiatan mencating ini bertujuan agar saat pewarnaan pola yang
di beri malam tidak terkena warna. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian oleh
setiap peserta, Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari.

Berikut peserta yang melakukan kegiatan mencanting :


1. Agni Azzahro
2. Auliya Azizah Nur Hasannah
3. Cantiq Via Maulida
4. Christiyan
5. Daffa Maharshissiddiq
6. Ibnu Sina
7. Khoridatul Jamilah
8. Maulidiyah Azzahro
9. Mozza Naisyila Fatekha
10. Muhammad Nabil
11. Nada Asy Syifa Salsabila
12. Nashwa Alicia
13. Panji Pranata
14. Silvyana Nurdin
15. Ulfiyah Yukhanidah
16. Violia
17. Tian Maulana Al-Habsyi
18. Zildan Fadhlur Surya Saputra
5. Perwarnaan Kain Batik
Pewarna batik dapat didefinisikan sebagai suatu zat warna tekstil yang
biasa digunakan dalam proses pewarnaan batik baik dengan cara pencelupan
maupun coletan, sehingga diperoleh warna yang sifatnya dapat dikatakan kekal.
Proses pencelupan sendiri menjadi salah
satu faktor yang dapat menentukan kualitas
warna batik.
Peserta yang melakukan kegiatan
pewarnaan :
1.Maulidiyah Azzahro
2.SilvyanaNurdin

6. Lorod Batik
Proses ini adalah cara untuk menghilangkan penutup warna yaitu malam
pada kada di kain. Lorod dilakukan dengan cara merebus kain batik di air
mendidih pada drum besar. Kegiatan ini dilakukan oleh pihak sekolah.

7. Pengeringan batik
Proses pengeringan batik tulis dilakukan secara konvensional yaitu
dikeringkan dengan mengandalkan panas sinar matahari sehingga membutuhkan
waktu relatif lama (± 1,5 jam). Namun apabila cuaca dalam kondisi mendung atau
hujan proses pengeringan bisa membutuhkan waktu 3-4 jam.
Kami bisa menyebutnya dengan proses penjemuran kain batik. Dalam
menjemur kain batik sebaiknya kain hasil pembatikkan dibalik. Hal ini bertujuan
agar warna dari kain batik tidak mudah luntur/pudar. Karena terkena sengatan
sinar matahari yang terlalu panas. Proses pengeringan batik ini dilakukan oleh
pihak sekolah.
D. Prosedur Kerja
Seni Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan
menuliskan malam pada kain, kemudian pengolahannya di proses dengan cara
tertentu yang memiliki kekhasan tertentu juga.
Kami akan menjelaskan langkah-langkah pembuatan batik dari awal hingga akhir.
Berikut langkah-langkah pembuatan batik :
a. Siapkan alat dan bahan untuk membatik
Kain mori harus sudah dicuci bersih, kemudian dikanji agar
mempermudah proses pelepasan malam (melorod).
b. Gambar motif pada kain (ngengreng)
Menggambar motif bisa dilakukan dengan cara menjiplak motif yang
telah ada. Jika batik yang ingin dibuat adalah batik tulis, maka
gambarlah desain di atas kain mori sesuai dengan pola yang diinginkan.
c. Panaskan malam
Panaskan cairan malam atau lilin pada wajan yang berada di atas
kompor hingga malam mencair sempurna.
d. Celupkan canting
Celupkan canting ke dalam wajan yang berisi malam yang sudah
dicairkan, sekitar 3 detik untuk penyesuaian suhu pada canting.
e. Mulai mencanting
Mencanting dilakukan dengan cara menorehkan malam cair pada kain
yang ingin digambar. Pegang canting seperti sedang memegang pensil,
namun posisi cucuk canting agak mendongak ke atas agar malam tidak
menetes-netes.
f. Warnai pola masih yang masih kosong
Isilah bagian pada pola yang masih kosong dengan macam ornamen
seperti garis-garis arsiran maupun titik-titik, sesuai dengan kebutuhan.
g. Nembok
Tahap nembok adalah melakukan blok bagian kain yang tidak ingin
terkena warna.
h. Pewarnaan Kain
Biasanya mewarnai kain batik dapat dilakukan dengan teknik celup dan
colet. Teknik celup menggunakan pewarna naftol, sedangkan teknik
colet menggunakan pewarna instan.
i. Celup kain dan tiriskan
Setelah kain dicelup, tiriskan agar warna pada serat kain dapat meresap
secara maksimal.
j. Melorod
Melorod adalah proses menghilangkan atau melepaskan malam pada
kain. Proses ini dilakukan setelah pewarnaan. Kain akan direbus ke
dalam air yang mendidih sampai malam lepas, sehingga dapat
memunculkan motif yang telah digambar.
k. Cuci kain batik
Cuci kain batik dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa malam
yang masih menempel. Jemurlah atau angin-anginkan kain dengan
sebisa mungkin hindari

E. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan untuk membatik ada beraneka ragam.
Berikut alat dan bahan untuk kegiatan membatik :
1. Kain
Kain mori merupakan tempat melukis batik. Kain yang biasa digunakan
untuk membatik biasanya kain yang berasal dari serat alam.
2. Zat Pewarna
Berfungsi untuk mewarnai batik. Pewarna batik ada dua macam, yaitu
pewarna alami dan pewarna buatan (sintetis). Bahan pewarna alam berasal
dari tumbuh-tumbuhan, seperti akar mengkudu, kayu tingi, daun indigo/nila,
dan lain-lain. Pewarna sintetis yang umum digunakan dalam membatik adalah
jenis naftol, indigosol, procion, dan remazol.
3. Bak/Ember
Bak atau ember biasanya digunakan sebagai tempat untuk proses
pencelupan warna.
4. Malam
Malam adalah bahan lilin khusus untuk membatik. Malam berfungsi
sebagai perintang warna kain, sehingga pola yang dibuat bisa terlihat jelas.
Malam memiliki warna coklat, baik itu coklat muda atau coklat tua. Malam
batik terdiri atas campuran parafin, getah pinus (gondorukem), dan lemak
hewan.
5. Canting
Canting berbentuk seperti pena, digunakan sebagai alat untuk
menggambar/menorehkan malam pada kain. Canting yang umum digunakan
dalam membatik, yaitu canting cecek, canting, klowong, dan canting tembok.
6. Wajan
Wajan digunakan adalah wajan yang berukuran kecil berbentuk cekung
dan bundar. Wajan digunakan sebagai tempat untuk mencairkan malam/lilin.
7.Kompor
Kompor digunakan sebagai alat untuk memanaskan malam/lilin yang
ada di wajan.
8. Saringan
Saringan digunakan untuk menyaring malam/lilin yang sudah dicairkan
sebelumnya.
9. Gawangan
Gawangan biasanya digunakan untuk membentangkan kain mori yang
akan dibatik.

F. Biaya
NO. NAMA ALAT DAN BAHAN JUMLAH HARGA
BARANG
1. Kain Mori 1 Meter Rp 30.000,-

2. Canting 1 Buah Rp 5.000,-

3. Malam 500 Rp 50.000,-


gram
4. Wajan + Kompor - Rp 80.000,-

5. Gawangan 1 Buah Rp 100.000,-

6. Korek 1 Buah Rp 1.000,-


7. Koran - Rp 3.000,-

8. Zat Pewarna 1 Warna Rp 10.000,-


Biru Tua
9. Bak/Ember 1 Buah Rp 30.000,-

10. Panci 1 Buah Rp 30.000,-

11. Minyak Tanah 500 ml Rp 10.000,-

Total Biaya Yang Dikeluarkan Rp 349.000,-

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Batik merupakan salah satu warisan seni budaya yang patut dilestarikan dan
dikembangkan. Batik merupakan salah satu seni budaya yang telah diakui dunia
sebagai warisan Kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi oleh UNESCO
Sejak Oktober tahun 2009. . Di Indonesia membatik telah ada Sejak ribuan tahun lalu
dan menjadi bagian Integral dari budaya dan tradisi, khusus nya di daerah Kota
Cirebon. Batik Cirebon adalah bagian penting dalam memahami seni membatik di
daerah Cirebon.
Melalui kegiatan membatik batik Cirebon, kami dapat menyimpulkan bahwa
ini bukan sekadar seni melukis pada kain, tetapi sebuah pengalaman mendalam yang
mencerminkan warisan budaya yang kaya dan beragam. Dalam proses membatik,
kami tidak hanya mengeksplorasi teknik dan keterampilan tradisional, tetapi juga
merasakan kekayaan makna simbolis di setiap motif dan warna yang kami pilih.
Kegiatan ini membuka pintu pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah
panjang Batik Cirebon, mengungkapkan bagaimana seni ini telah bertahan dan
berkembang dari generasi ke generasi. Kami merasakan kekayaan budaya yang
terkandung dalam setiap goresan lilin malam dan setiap celupan warna, menyatu
dengan cerita-cerita tradisional yang tertanam dalam setiap motif khas Batik Cirebon.
Dampak positif kegiatan ini juga terlihat dalam pemberdayaan ekonomi
masyarakat setempat, di mana keahlian membatik menjadi sumber penghasilan yang
berarti. Dengan terus mendukung dan mempromosikan Batik Cirebon, tidak hanya
sebagai karya seni, tetapi juga sebagai industri kreatif, kami berkontribusi pada
pelestarian dan pengembangan warisan budaya yang berharga ini.
Kesimpulannya, kegiatan membatik batik Cirebon bukan hanya sekadar
penciptaan produk seni yang indah, tetapi juga merupakan bentuk penghargaan dan
kontribusi terhadap keberlanjutan warisan budaya yang unik dan berharga bagi
masyarakat Cirebon dan Indonesia secara keseluruhan.

b. Saran

Dari laporan yang kami tulis terdapat saran sebagai berikut :


1. Bagi Anggota Kelompok 1
Agar menjadi lebih baik dalam bekerja, berpikir, dan berproses. Berfikir lebih
dewasa, jauh ke depan dalam memikirkan solusi dari setiap masalah. Berani
mengambil keputusan sendiri dalam menentukan solusi yang tepat dari suatu
masalah dengan dilandasi dengan alasan yang kuat. Dan agar lebih mencintai
kearifan lokal di indonesia khususnya di daerah Cirebon.
2. Untuk Masyarakat Umum
Agar dapat lebih mencintai kesenian bangsa sendiri. Agar dapat mendukung,
memajukan, dan menghargai desain grafis buatan dalam negeri.
3. Perusahaan Batik Cirebon
Mendorong pengembangan desain batik yang mencakup elemen-elemen
modern tanpa kehilangan ciri khas Batik Cirebon. karena dapat memberikan nilai
tambah dalam pemasaran produk batik, khususnya untuk para pengusaha batik
Cirebon.
Dalam mengimplementasikan saran-saran ini, kegiatan membatik batik
Cirebon dapat terus berkembang, melestarikan warisan budaya, dan memberikan
dampak positif secara ekonomi bagi masyarakat setempat.
Akhirnya laporan P5PPRA ini dapat kami selesaikan, meskipun masih banyak
kekurangan. Oleh karenanya sumbang saran dari semua pihak dapat kami terima
untuk memperbaiki laporan selanjutnya. Semoga laporan ini menjadi amalan sholeh
bagi kita semua, khususnya dan pembaca pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai