GENERASI MUDA
Disusun oleh :
NAMA : DWIKE PADE ARSA
NIM : 859789363
Gambar 1.1
Sejak dahulu batik telah dikenal dan berkem- bang pada lingkup masyarakat
Indonesia. Kata ‘Batik’ memiliki beberapa makna dan pengertian. Didalam bukunya
yang berjudul Batik Klasik, Hamzuri mengartikan batik sebagai suatu cara untuk
memberi hiasan pada kain dengan proses menutupi bagian-bagian tertentu
menggunakan perintang. Zat perintang yang kerap digunakan dalam proses membatik
adalah lilin atau malam. Lilin tersebut digunakan untuk menggambar mo- tif batik
yang kemudian kain diberi warna melalui proses pencelupan, kemudian lilin
dihilangkan dengan cara direbus dengan air panas. Akhirnya proses-prosses tersebut
akan menghasilkan se- helai kain batik dengan motif yang memiliki ciri khas dan
makna tersendiri.
Batik dapat dikatakan sebagai sebuah ciri khusus ataupun identitas penduduk
Indonesia. Hal itu juga sesuai dengan pengakuan internasional yang telah diberikan
kepada batik semenjak tahun 2009 oleh UNESCO sebagai budaya tak benda warisan
manusia. Batik bukan hanya dapat dikatakan sebagai sekedar produk bercorak tanpa
makna tetapi dengan terdaftarnya batik ke dalam UNESCO membuat dan memicu
masyarakat Indonesia untuk selalu melindungi budaya membatik sehingga bangsa
Indonesia memiliki keharusan untuk memaknai dan melestarikan warisan budaya
Indonesia Selain itu diharapkan agar batik selalu dalam keadaan dilestarikan dan
dimaknai terutama oleh bangsa Indonesia sampai kapanpun.
Batik sebagai karya seni adiluhung bangsa Indonesia mempunyai keindahan yang
khas dan unik yang membedakannya dengan corak dekorasi tekstil lainnya. Keunikan
rupa batik dihasilkan dari bahan, alat, dan proses spesifik yang menuntut ketekunan,
kerajinan, kesabaran serta kreativitas yang tinggi. Citra batik sebagai bahan sandang
untuk para orang tua, sehingga batik dianggap kuno dan ketinggalan jaman. Hal ini
tentu saja menjadikan batik kurang menarik bagi generasi muda, baik untuk menekuni
pembuatan batik sebagai mata pencaharianmaupun untuk mengoleksi batik sebagai
busana. Hal ini menyebabkan tenaga kerja di bidang industri batik semakin lama
semakin berkurang. Kondisi semacam ini jika dibiarkan saja maka pada akhirnya
pembatik dan pecinta batik lama-lama akan habis. Bukti kegagalan dalam pewarisan
seni budaya yang mempunyai nilai ekonomi dan filosofi yang tinggi, sungguh sangat
disayangkan jika hal ini terjadi.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh kita sebagai generasi muda penerus
bangsa untuk dapat menjaga batik sebagai kebudayaan dan warisan negara Indonesia
adalah dengan menumbuhkan semangat berpakaian batik. Sebagai bagian dari negara
Indonesia generasi-generasi muda harus menjadikan batik Indonesia sebagai pakaian
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti di area kampus, rumah, dan di
lingkungan sekitar. Dengan demikian, generasi muda semakin memahami bahwa
batik tidak hanya dapat digunakan oleh kaum-kaum penting saja dalam acara formal,
tetapi batik justru dapat digabungkan dengan trend fashion modern pada zaman
sekarang ini. Selain itu, generasi muda juga dapat menyampaikan perspektif atau
pandangan tentang pesan dan nilai dalam batik.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan masalah sebagai
berikut ;
1.3 TUJUAN
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat ketahui tujuan dari pembuatan
artikel ini sebagai berikut ;
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari artikel ini adalah agar dapat menambah wawasan nusantara
dalam melestarikan batik sebgai warisan budaya Indonesia yang harus dijaga.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Gambar 2.1.1
Menurut Soedarmono (2008) Batik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kain
bermotif yang dibuat dengan teknik resist dengan menggunakan material berupa lilin malam.
Dari segi bahasa yang digunakan batik berasal dari bahasa jawa, yaitu amba dan nitik yang
memiliki arti menuliskan atau menorehkan titik-titik. Batik merupakan kain bergambar yang
dibuat secara khusus dengan malam dengan cara menuliskannya pada kain dan diproses
dengan cara yang tertentu.
Van Roojen (2011) menyatakan bahwa batik sudah sejak lama menjadi salah satu
kekayaan tekstil dan budaya indonesia. Kain batik hingga kini masih digunakan oleh wanita
dan pria dan telah berabad-abad lamanya menjadi bagian penting dari busana melayu. Batik
bukan sekedar kain yang digunakan sebagai bawahan atau pakaian di waktu upacara akan
tetapi telah menjadi pakaian yang digunakan setiap hari. Perkembangan jaman yang semakin
pesat batik mulai berkemmbang dari yang semula hanya berupa batik tulis sekarang sudah
terdapat batik cap, dan printing (Doellah, 2002).
Batik Indonesia sudah tidak diragukan kembali bahkan menjadi salah satu pakaian serta
identitas bangsa indonesia. Batik indonesia sudah terkenal didunia bahkan beberapa designer
kelas dunia yang menggunakan batik sebagai bahan karyanya dan mengenakan batik sebagai
busananya (Tirta, 1996).
Gambar 2.1.2
Warisan budaya, menurut Davidson (1991:2) diartikan sebagai 'produk atau
hasil budaya fisik dari tradisi- tradisi yang berbeda dan prestasi-prestasi
spiritual dalam bentuk nilai dari masa lalu yang menjadi elemen pokok dalam jatidiri suatu
kelompok atau bangsa'.
Warisan budaya menurut Young yang dikutip oleh Ni Made Mitha Mahastuti dalam
Waradi (2004) adalah keseluruhan hasil budaya dari perilaku belajar atau berpola dari
kelompok masyarakat tertentu yang diwarisi dari generasi sebelumnya yang kemudian
diubah, dan dilanjutkan ke generasi berikutnya.
Dalam artian Warisan budaya adalah peninggalan yang merepresentasikan sistem nilai,
kepercayaan, tradisi, gaya hidup, dan jejak-jejak suatu kebudayaan yang terus-menerus
diwariskan dari masa lalu hingga masa sekarang.
Pengertian Pelestarian
Gambar 2.1.3
Pelestarian, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI offline, QT Media , 2014)
berasal dari kata dasar lestari, yang artinya adalah tetap selama-lamanya tidak berubah.
Kemudian, dalam kaidah penggunaan Bahasa Indonesia, pengunaan awalan pe- dan akhiran –
an artinya digunakan untuk menggambarkan sebuah proses atau upaya (kata kerja). Jadi
berdasarkan kata kunci lestari ditambah awalan pe- dan akhiran –an, maka yang dimaksud
pelestarian adalah upaya atau proses untuk membuat sesuatu tetap selamalamanya tidak
berubah. Bisa pula didefinisikan sebagai upaya untuk mempertahankan sesuatu supaya tetap
sebagaimana adanya.
Merujuk pada definisi pelestarian dalam Kamus Bahasa Indonesia diatas, maka saya
mendefinisikan bahwa yang dimaksud pelestarian budaya (ataupun budaya lokal) adalah
upaya untuk mempertahankan agar/supaya budaya tetap sebagaimana adanya.
Lebih rinci A.W. Widjaja (1986) mengartikan pelestarian sebagai kegiatan atau yang
dilakukan secara terus menerus, terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu yang
mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis, luwes, dan selektif
(Jacobus, 2006:115).
BAB 3
PEMBAHASAN
Generasi muda, termasuk Generasi Z dan Generasi Alfa, menunjukkan minat yang tinggi
dalam hal memahami dan mempraktikkan budaya batik. Dengan semakin banyaknya
undangan untuk mengikuti workshop dan kegiatan terkait batik, bisa disimpulkan bahwa
ketertarikan ini cukup tinggi.
Salah satu cara untuk terlibat dalam melestarikan batik adalah melalui Museum Batik di
Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Museum ini menghadirkan koleksi 730 kain batik
kolaborasi dengan Yayasan Batik Indonesia. Melalui museum ini, siapa pun dapat belajar dan
mengapresiasi keindahan batik. Selain itu, Museum Batik secara rutin mengadakan workshop
membatik, yang memberikan pengalaman langsung dalam menciptakan batik tulis, dari
mencanting hingga pencelupan.
Museum Batik juga terbuka untuk menerima hibah batik dari komunitas maupun kolektor
pribadi yang ingin berkontribusi dalam pelestarian warisan budaya ini. Dengan demikian,
batik-batik bersejarah dan berharga dapat dijaga dan dipamerkan untuk generasi mendatang.
Melalui peran aktif generasi muda, baik dalam pengembangan teknologi, pertanian,
distribusi, atau pendidikan, kita dapat memastikan bahwa keindahan dan makna batik
Indonesia akan tetap berlanjut. Budaya batik adalah cerminan dari identitas dan kekayaan
Indonesia, dan dengan kolaborasi generasi muda, kita bisa melestarikannya untuk masa
depan.
Di era globalisasi dan adanya perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan
banyaknya fashion-fashion lokal yang sudah terabaikan, salah satunya adalah batik.
Seringkali generasi-generasi muda di Indonesia lebih suka menggunakan fashion yang
dipengaruhi oleh trend luar negeri. Sudah jelas bahwa hal ini akan membuat brand lokal
menjadi kalah bersaing di dalam pasar fashion. Tidak hanya itu, bahkan brand-brand lokal
yang bergerak dalam bidang fashion juga seringkali merintis dan menciptakan brandnya
dengan menggunakan style fashion luar sehingga sangat jarang sekali brand lokal yang
menyentuh unsur kebudayaan Indonesia. Hal ini tentu akan menyebabkan batik sebagai salah
satu produk lokal di Indonesia menjadi tergerus oleh perkembangan style fashion dari luar
dan posisi batik sebagai produk yang bernilai juga sudah mulai tergeser oleh fashion luar.
Padahal, batik adalah produk lokal yang bisa dijadikan style fashion modern pada zaman
sekarang dan bisa disesuaikan dengan style fashion luar dan perkembangan zaman. Batik
Indonesia juga sudah mengukir prestasi yang luar biasa hingga diakui oleh negara lain di
kancah Internasional. Dengan bergesernya produk lokal di Indonesia, semangat dan rasa cinta
bangsa Indonesia terhadap kebudayaan Indonesia akan semakin menurun. Kita sebagai warga
negara Indonesia terutama sebagai generasi-generasi muda di Indonesia juga harus mengakui
dan harus menjaga batik sebagai produk lokal di Indonesia.
BAB 4
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
4.2. SARAN
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh kita sebagai generasi muda penerus bangsa
untuk dapat menjaga batik sebagai kebudayaan dan warisan negara Indonesia adalah dengan
menumbuhkan semangat berpakaian batik. Sebagai bagian dari negara Indonesia generasi-
generasi muda harus menjadikan batik Indonesia sebagai pakaian yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti di area kampus, rumah, dan di lingkungan sekitar. Dengan
demikian, generasi muda semakin memahami bahwa batik tidak hanya dapat digunakan oleh
kaum-kaum penting saja dalam acara formal, tetapi batik justru dapat digabungkan dengan
trend fashion modern pada zaman sekarang ini. Selain itu, generasi muda juga dapat
menyampaikan perspektif atau pandangan tentang pesan dan nilai dalam batik.