Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA

Nama Kelompok : Kelompok 1

Kelas : X-6 ( sepuluh enam )

Anggota :

1. Agni Azzahro (01)


2. Auliya Azizah Nur Hasannah(05)
3. Cantiq Via Maulida (06)
4. Christiyan (07)
5. Daffa Maharshissiddiq (09)
6. Ibnu Sina (14)
7. Khoridatul Jamilah (16)
8. Maulidiyah Azzahro (17)
9. Mozza Naisyila Fatekha(19)
10. Muhammad Nabil (20)
11. Nada Asy Syifa Salsabila(22)
12. Nashwa Alicia (23)
13. Panji Pranata (25)
14. Silvyana Nurdin (30)
15. Ulfiyah Yukhanidah (33)
16. Violia (34)
17. Tian Maulana Al-Habsyi (32)
18. Zildan Fadhlur Surya Saputra (36)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Batik merupakan salah satu warisan seni budaya yang patut dilestarikan dan
dikembangkan. Batik merupakan salah satu seni budaya yang telah diakui dunia
sebagai warisan Kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi oleh UNESCO
Sejak Oktober tahun 2009. Di Indonesia batik sudah ada sejak zaman Majapahit dan
sangat populer pada abad setelahnya sampai abad 20 Semua batik yang dihasilkan
adalah batik tulis, Kemudian setelah Itu, baru dicenal batik cap.
Membatik dimulai di Asia Tenggara dan Africa. dan kemudian menyebar ke
seluruh dunia. Di Indonesia membatik telah ada Sejak ribuan tahun lalu dan menjadi
bagian Integral dari budaya dan tradisi. Membatik memiliki makna dan simbolisme
khusus. Setiap pola, warna dan motif dalam batik sering kali mengandung Pesan dan
makna mendalam yang terkait dengan kepercayaan budaya, dan kehidupan sehari-
hari masyarakat yang membatik. Sekarang membatik tidak hanya digunakan dalam
Pakaian tradisional, tetapi juga dalam mode, seni, dan barang- barang lainnya.
Batik Cirebon adalah bagian penting dalam memahami seni membatik di
daerah Cirebon. Sejarah batik Cirebon memiliki akar yang dalam dan panjang batik
telah ada di cirebon jawa barat selama berabad-abad. Batik Cirebon terpengaruh
oleh berbagai budaya, termasuk Tionghoa, Islam, dan Jawa. Batik Cirebon sering kali
diidentifikasi dengan corak-cora berwarna cerah, seperti motif "Mega Mendung"
yang terkenal. Setiap motif dan warna dalam batik Cirebon memiliki makna dan
simbolisme khusus. Beberapa motif mencerminkan mitos dan cerita tradisional
sementara yang lain mencerminkan nilai nilai kehidupan sehari hari, dan budaya
jawa.
Batik Cirebon juga mengalami perkembangan dalam desain dan teknik. para
perajin batik Cirebon terus menggabungkan tradisi dengan inovasi modern,
menciptakan desain desain yang relevan dengan zaman sekarang. Batik Cirebon
memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. Banyak perajin dan produsen
batik yang menghasilkan pendapatan dari produksi dan penjualan batik Cirebon. hal
ini juga mendukung pelestarian budaya dan keterlibatan komunitas lokal dalam seni
ini. Penting untuk mencatat bahwa batik Cirebon telah diakui sebagai warisan
budaya tak benda oleh UNESCO pada tahun 2009. Pengakuan ini menunjukkan nilai
dan pentingnya batik cirebon dalam masyarakat dan budaya Indonesia. batik cirebon
mencakup sejarah panjang, makna budaya, perkembangan modern, dampak
ekonomi, dan pengakuan sebagai warisan budaya. Batik Cirebon adalah warisan yang
berharga yang harus di lestarikan dan di hargai.
B. Tujuan
Dalam laporan ini, kami akan menjelaskan tujuan utama membatik batik Cirebon,
yang meliputi:
a. Melestarikan Warisan Budaya
Tujuan utama dari membatik batik Cirebon adalah melestarikan warisan
budaya yang telah ada selama berabad-abad, mencakup pelestarian motif dan
teknik khas yang melekat pada batik Cirebon.
b. Meningkatkan Perekonomian Lokal
bertujuan untuk meningkatkan perekonomian lokal dengan memberikan
pekerjaan kepada masyarakat setempat, seperti para pengrajin batik.
C. Menjaga Identitas Budaya
Tujuan membatiknya adalah untuk menjaga dan menghormati identitas ini.
d. Mendorong Kreativitas:
Proses membatik batik Cirebon melibatkan kreativitas dalam pemilihan motif
dan warna. Tujuan lainnya adalah mendorong kreativitas seniman batik dalam
menciptakan desain baru yang tetap terkait dengan tradisi.
C. Manfaat
Dalam laporan ini, kami akan menjelaskan berbagai manfaat yang bisa didapat dari
kegiatan membatik:
a. Dapat Mengembangkan Kreatifitas
Proses membatik batik Cirebon mendorong kreativitas dalam desain motif dan
pemilihan warna. Ini menciptakan peluang bagi seniman batik untuk
mengembangkan desain baru yang tetap berakar pada tradisi.
b. Peningkatan Keterampilan Tangan
Kegiatan membatik melibatkan penggunaan tangan dalam proses melukis,
mengontrol lilin, dan menghilangkan pewarna. Ini dapat membantu
meningkatkan keterampilan motorik halus.
c. Pengenalan Budaya dan Sejarah
Memahami seni membatik juga memperkenalkan peserta kepada budaya dan
sejarah Indonesia, serta budaya-budaya lain yang memiliki tradisi serupa. Ini
meningkatkan pemahaman lintas budaya.
d. Sebagai Mata Pencaharian
Membatik adalah sumber mata pencaharian. Mereka dapat menjual kain batik
atau produk-produk berbasis batik, yang memberikan penghasilan.
e. Ekspresi Identitas dan Treativitas
Menggunakan batik juga merupakan bentuk ekspresi identitas dan kreativitas
pribadi. Desain dan motif batik sering mencerminkan preferensi dan pesan
pribadi.
f. Sumber Pemberdayaan Ekonomi bagi Perempuan
Membatik telah menjadi sumber pemberdayaan ekonomi bagi perempuan,
memberikan mereka kesempatan untuk menghasilkan pendapatan sendiri.
BAB II

ISI

A. Deskripsi Batik

Membatik adalah seni yang rumit dan memerlukan keterampilan serta


ketelitian. Membatik memerlukan beberapa bahan utama, termasuk kain, lilin
malam, dan pewarna. Kain yang digunakan biasanya berbahan dasar katun, sutra,
atau rayon. Lilin malam digunakan untuk membuat pola dan menghalangi pewarna
menyebar, sementara pewarna batik beragam jenis dan warna.
Selain bahan, membatik memerlukan alat-alat seperti canting (alat untuk
mengaplikasikan lilin malam), kompor atau panci untuk melelehkan lilin, kuas, wajan
untuk melelehkan pewarna, dan kawat untuk menghilangkan lilin malam.
Proses membatik melibatkan serangkaian langkah yang teratur:
1. Persiapan Kain, kain harus dicuci dan dijemur sebelum membatik.
2. Pembuatan Desain, desain atau pola yang akan dibatik dibuat pada kain dengan
menggunakan lilin malam.
3. Melukis Lilin, lilin malam dilelehkan dan diterapkan pada kain sesuai dengan
desain.
4. Pewarnaan, kain dicelupkan ke dalam pewarna, dan warna meresap ke bagian
yang tidak dilapisi lilin.
5. Penghilangan Lilin, setelah pewarnaan selesai, lilin malam dihilangkan dengan
melelehkan dan menyerapnya menggunakan kawat panas.
6. Finishing, kain dikeringkan, dijemur, dan diberi finishing dengan menyetrika.
Pola dan motif dalam membatik sangat bervariasi. Ada banyak jenis motif
batik tradisional di Indonesia, seperti Parang, Kawung, dan Mega Mendung. Selain
itu, seniman batik modern sering menciptakan desain-desain baru.
Batik Cirebon merupakan ragam batik khas Cirebon yang merupakan salah
satu dari empat sentra industri batik di Jawa Barat yang masih ada hingga sekarang.
Tiga sentra industri batik lainnya adalah Indramayu, Tasikmalaya, dan Garut.
Meskipun demikian, Cirebon merupakan sentra batik tertua yang memberikan
pengaruh terhadap ragam pola batik di sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.
Batik Megamendung adalah salah satu motif batik terkenal asli Indonesia,
khususnya di daerah Cirebon. Sebenarnya ada beberapa jenis batik dari Cirebon.
Ternyata batik Megamendung lebih terkenal daripada batik Cirebon lainnya. Ada
beberapa versi tentang inspirasi dari motifnya, mulai dari kisah seorang penyebar
agama, pengaruh para saudagar China yang singgah di Cirebon, sampai pernikahan
Sunan Giri. Yang jelas, batik khas Cirebon ini menjadi salah satu warisan budaya yang
sangat berharga di Indonesia.
Motif batik megamendung mempunyai kekhasan yang identik sehingga
berbeda dengan daerah lain. Motif Megamendung memiliki filosofi yang cukup
mendalam, memiliki unsur warna merah dan biru yang menggambarkan maskulinitas
dan dinamis dikarenakan proses pembuatan nya ada campur tangan laki laki.
Warna biru dan merah tua juga menggambarkan psikologi masyarakat pesisir
yang lugas, terbuka dan egaliter. Selain itu, warna biru juga disebut-sebut
melambangkan warna langit yang luas, bersahabat dan tenang serta melambangkan
pembawa hujan yang dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan dan pemberi
kehidupan.Warna biru yang digunakan mulai dari warna biru muda sampai dengan
warna biru tua. Biru muda menggambarkan makin cerahnya kehidupan dan biru tua
menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan dan memberi kehidupan.
Batik yang ada di wilayah Cirebon berkaitan dengan kesultanan-kesultanan yang
ada di wilayah ini, di antaranya yaitu kesultanan Kasepuhan dan kesultanan
Kanoman. Pola penyebaran Batik Cirebon sama dengan pola penyebaran batik Yogya
atau Solo yakni pertama-tama muncul di lingkungan dalam keraton kemudian dibawa
keluar lingkungan keraton oleh para abdi dalem yang bertempat tinggal di luar
keraton. Pada mulanya, seni membatik hanya dipelajari para putri keraton untuk
mengisi waktu senggang mereka. Ornamen batik yang berkembang saat itu antara
lain ornamen paksi naga liman, siti inggil, Kanoman, Taman Kasepuhan, dan Taman
Sunyaragi. Batik yang dihasilkan disebut batik bergaya keratonan. Selanjutnya,
masyarakat Cirebon juga mempelajari seni batik sebagai barang dagangan. Ornamen
yang dihasilkan disebut pesisiran dan batik yang dihasilkan disebut batik pesisiran.
Batik Cirebon memiliki banyak keunikan terutama pada batik Mega Mendung.
Keunikan dari batik Mega Mendung sendiri adalah :
1. Motifnya dipercaya berasal dari pantulan awan mendung yang terlihat di sungai.
2. Pencipta motifnya dipandang sebagai pemuka agama yang saleh dan terhormat.
3. Dihubungkan dengan tradisi China yang masuk ke lingkungan keraton Cirebon.
4. motif awan yang ditampilkan memiliki makna spiritual.
Untuk menghasilkan sebuah karya batik, ada beberapa tahapan yang harus
dilalui. Tahapan itu dibedakan menjadi 5 teknik batik yaitu :

1. Teknik Celup Ikat

Adalah teknik pembuatan batik pada kain dengan cara mengikat sebagian
kain, lalu dicelupkan ke dalam larutan pewarna, ikatan dibuka sehingga bagian yang
diikat tidak terkena warna. Teknik celup ikat menggunakan tali, benang, dan karet
sebagai bahan penghambat atau perintang warna.

2. Teknik Canting Tulis


Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang
disebut canting. Canting berfungsi untuk menorehkan cairan malam atau lilin pada
sebagian pola di kain mori. Setelah melukiskan kain dengan cairan malam, kain
dimasukkan ke dalam larutan pewarna. Bagian yang tertutup malam itu tidak akan
terkena warna.
3. Teknik Cap
Teknik batik cap dilakukan dengan menggunakan alat canting cap. Caranya,
canting cap dicelupkan pada cairan malam, lalu ditorehkan di atas kain mori.
Pembuatan kain batik dengan teknik cap cenderung lebih cepat selesai.
4. Teknik Printing
Metode membatik teknik printing adalah jenis batik baru yang cara
pembuatannya melalui proses printing mesin pabrik. Pewarnaan kain hanya
dilakukan pada satu bagian sisi kain batik saja, sehingga prosesnya lebih efisien. Batik
printing yang prosesnya cepat dan mudah, biasanya dibanderol harga lebih murah
dibandingkan batik tulis atau lainnya yang membutuhkan ketelitian dan kreativitas
tinggi. Contoh batik ini banyak ditemukan pada seragam sekolah.
5. Teknik Colet
Teknik membatik colet biasa disebut juga dengan teknik lukis. Teknik ini
membutuhkan jiwa seni yang tinggi, karena pembuatnya harus jeli dan kreatif. Dalam
batik colet, semakin bagus motifnya, maka harga jualnya juga akan semakin tinggi.
B. Pembagian Waktu Kegiatan

JA
HARI TANGGAL MATERI JP M WAKTU
KE
12 9 13.50 - 14.35
Sosialisasi kegiatan proyek dan
SELASA SEPTEMBER 3 10 14.35 - 15.20
pembentukan kelompok
2023 11 15.20 - 16.05

13 Mengenali dan membangun kesadaran 10 14.35 - 15.20


RABU SEPTEMBER peserta didik terhadap isu kearifan lokal 2
2023 yang perlu dijaga dan dilestarikan. 11 15.20 - 16.05

14 Mengenali dan membangun kesadaran 10 14.35 - 15.20


KAMIS SEPTEMBER peserta didik terhadap isu kearifan lokal 2
2023 yang perlu dijaga dan dilestarikan. 11 15.20 - 16.05

15 Menggali jenis-jenis motif batik yang ada 9 14.15 - 15.00


JUMAT SEPTEMBER di wilayah cirebon sebagai bentuk kearifan 2
2023 lokal 10 15.00 - 15.45

19 Menggali jenis-jenis motif batik yang 9 13.50 - 14.35


SELASA SEPTEMBER ada di wilayah cirebon sebagai bentuk 3 10 14.35 - 15.20
2023 kearifan lokal 11 15.20 - 16.05
20 10 14.35 - 15.20
Merencanakan kegiatan pembuatan batik
RABU SEPTEMBER motif khas Cirebon
2
2023 11 15.20 - 16.05
21 10 14.35 - 15.20
Merencanakan kegiatan pembuatan batik
KAMIS SEPTEMBER motif khas Cirebon
2
2023 11 15.20 - 16.05
22 9 14.15 - 15.00
Mengidentifikasi alat dan
JUMAT SEPTEMBER 2
bahan batik 10 15.00 - 15.45
2023

26 9 13.50 - 14.35
SELASA SEPTEMBER Membuat rencana anggaran membatik 3 10 14.35 - 15.20
2023 11 15.20 - 16.05

27 10 14.35 - 15.20
RABU SEPTEMBER Melakukan praktek pembuatan batik 2
11 15.20 - 16.05
2023
29 9 14.15 - 15.00
JUMAT SEPTEMBER Melakukan praktek pembuatan batik 2
10 15.00 - 15.45
2023

9 13.50 - 14.35
3 OKTOBER
SELASA Melakukan praktek pembuatan batik 3 10 14.35 - 15.20
2023
11 15.20 - 16.05

4 OKTOBER 10 14.35 - 15.20


RABU Melakukan praktek pembuatan batik 2
2023 11 15.20 - 16.05

5 OKTOBER 10 14.35 - 15.20


KAMIS Melakukan praktek pembuatan batik 2
2023 11 15.20 - 16.05

6 OKTOBER 9 14.15 - 15.00


JUMAT Melakukan praktek pembuatan batik 2
2023 10 15.00 - 15.45
9 13.50 - 14.35
10 OKTOBER
Melakukan praktek pembuatan
SELASA 3 10 14.35 - 15.20
batik
2023
11 15.20 - 16.05

11 OKTOBER 10 14.35 - 15.20


RABU Melakukan praktek pembuatan batik 2
2023 11 15.20 - 16.05

12 OKTOBER 10 14.35 - 15.20


KAMIS Melakukan praktek pembuatan batik 2
2023 11 15.20 - 16.05

13 OKTOBER 9 14.15 - 15.00


JUMAT Melakukan praktek pembuatan batik 2
2023 10 15.00 - 15.45

17 OKTOBER 9 13.50 - 14.35


SELASA Melakukan praktek pembuatan batik 3 10 14.35 - 15.20
2023 11 15.20 - 16.05

RABU 18 OKTOBER Melakukan praktek pembuatan batik 2 10 14.35 - 15.20


11 15.20 - 16.05
2023

19 OKTOBER 10 14.35 - 15.20


KAMIS Melakukan praktek pembuatan batik 2
11 15.20 - 16.05
2023

20 OKTOBER 9 14.15 - 15.00


JUMAT Melakukan praktek pembuatan batik 2
10 15.00 - 15.45
2023
9 13.50 - 14.35
24 OKTOBER
SELASA Melakukan praktek pembuatan batik 3 10 14.35 - 15.20
2023
11 15.20 - 16.05

25 OKTOBER 10 14.35 - 15.20


RABU Melakukan praktek pembuatan batik 2
2023 11 15.20 - 16.05

26 OKTOBER 10 14.35 - 15.20


KAMIS Pengumpulan hasil batik 2
2023 11 15.20 - 16.05

27 OKTOBER 9 14.15 - 15.00


Melakukan persiapan expo / pameran
JUMAT 2
batik 10 15.00 - 15.45
2023

31 OKTOBER 9 13.50 - 14.35


Melakukan persiapan expo / pameran
SELASA 3 10 14.35 - 15.20
batik
2023 11 15.20 - 16.05

1 10 14.35 - 15.20
Menggelar expo hasil
RABU NOVEMBER 11
kerajinan batik 11 15.20 - 16.05
2023

2 10 14.35 - 15.20
Menggelar expo hasil
KAMIS NOVEMBER 11
kerajinan batik 11 15.20 - 16.05
2023

3 9 14.15 - 15.00
JUMAT NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 2
10 15.00 - 15.45
2023
9 13.50 - 14.35
7
SELASA NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 3 10 14.35 - 15.20
2023
11 15.20 - 16.05

8 10 14.35 - 15.20
RABU NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 2
2023 11 15.20 - 16.05

9 10 14.35 - 15.20
KAMIS NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 2
2023 11 15.20 - 16.05

10 9 14.15 - 15.00
JUMAT NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 2
2023 10 15.00 - 15.45

14 9 13.50 - 14.35
SELASA NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 3 10 14.35 - 15.20
2023 11 15.20 - 16.05

15 10 14.35 - 15.20
RABU NOVEMBER Membuat laporan kegiatan 2
11 15.20 - 16.05
2023

16 10 14.35 - 15.20
Mempresentasikan laporan
KAMIS NOVEMBER 2
pelaksanaan aksi 11 15.20 - 16.05
2023

17 9 14.15 - 15.00
Mempresentasikan laporan
JUMAT NOVEMBER 2
pelaksanaan aksi 10 15.00 - 15.45
2023
9 13.50 - 14.35
21
Mempresentasikan laporan
SELASA NOVEMBER 3 10 14.35 - 15.20
pelaksanaan aksi
2023
11 15.20 - 16.05

22 10 14.35 - 15.20
RABU NOVEMBER Refleksi Akhir 2
2023 11 15.20 - 16.05
23 10 14.35 - 15.20
KAMIS NOVEMBER Refleksi Akhir 2
2023 11 15.20 - 16.05

24 9 14.15 - 15.00
JUMAT NOVEMBER
2023 10 15.00 - 15.45

C. Pembagian Tugas
D. Prosedur Kerja

E. Alat dan Bahan

Alat dan bahan membatik adalah sebagai berikut:


1. Kain
Kain mori merupakan tempat melukis batik. Kain yang biasa digunakan
untuk membatik biasanya kain yang berasal dari serat alam.
2. Zat Pewarna
Berfungsi untuk mewarnai batik. Pewarna batik ada dua macam, yaitu
pewarna alami dan pewarna buatan (sintetis). Bahan pewarna alam berasal
dari tumbuh-tumbuhan, seperti akar mengkudu, kayu tingi, daun indigo/nila,
dan lain-lain. Pewarna sintetis yang umum digunakan dalam membatik adalah
jenis naftol, indigosol, procion, dan remazol.
3. Bak/Ember
Bak atau ember biasanya digunakan sebagai tempat untuk proses
pencelupan warna.
4. Malam
Malam adalah bahan lilin khusus untuk membatik. Malam berfungsi
sebagai perintang warna kain, sehingga pola yang dibuat bisa terlihat jelas.
Malam memiliki warna coklat, baik itu coklat muda atau coklat tua. Malam
batik terdiri atas campuran parafin, getah pinus (gondorukem), dan lemak
hewan.
5. Canting
Canting berbentuk seperti pena, digunakan sebagai alat untuk
menggambar/menorehkan malam pada kain. Canting yang umum digunakan
dalam membatik, yaitu canting cecek, canting, klowong, dan canting tembok.
6. Wajan
Wajan digunakan adalah wajan yang berukuran kecil berbentuk cekung
dan bundar. Wajan digunakan sebagai tempat untuk mencairkan malam/lilin.
7.Kompor
Kompor digunakan sebagai alat untuk memanaskan malam/lilin yang
ada di wajan.
8. Saringan
Saringan digunakan untuk menyaring malam/lilin yang sudah dicairkan
sebelumnya.
9. Gawangan
Gawangan biasanya digunakan untuk membentangkan kain mori yang
akan dibatik.
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Penutup

Anda mungkin juga menyukai