Anda di halaman 1dari 12

274

BATIK PECELAN CIRI KHAS KOTA MADIUN


BATIK PECELAN AS A CHARACTERISTIC OF MADIUN CITY

Oleh: Megananda Rizky Maharyanti, Pendidikan Kriya, Fakultas Bahasadan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta
meganandatj@gmail.com
Edin Suhaedin Purnama Giri, M.Pd

Abstrak
Makalah ini mendeskripsikan proses penciptaan, desain, penerapan dan penggunaan motif Batik
Pecelan ciri khas Kota Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data diperoleh melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
mendalam kepada pencipta Batik Pecelan. Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan pengamat,
perpanjangan keikutsertaan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses penciptaan
motif Batik Pecelan terinspirasi dari makanan pecel, kemudian digambarkan menjadi berbagai motif
batik, (2) desain motif Batik Pecelan diambil dari bahan pecel seperti kacang tanah, cabai, daun jeruk,
bawang, daun pepaya, daun singkong, kacang panjang, tauge dan bunga turi, dengan sudut pandang unsur
dan prinsip desain, (3) penerapan motif Batik Pecelan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sandang
manusia selain itu variasi penerapan ditambahkan dalam tas anyam daun pandan, (4) penggunaan motif
Batik Pecelan digunakan bebas oleh masyarakat luas karena tidak ada aturan khusus dalam
penggunaannya, selain itu diterapkan sebagai seragam di Dinas Kesehatan Kota Madiun.

Kata kunci: penciptaan, desain, penerapan dan penggunaan.

Abstract

This study aims to describe process of creation, design, aplication and use of Batik Pecelan. Data
obtained by observation, interviews and documentation. Technique data collestion was carried out by
depth interviews with the creator of Batik Pecelan. The validity of data is collected trough perseverance
obsever, extra participation and triangulation. The research results show that: (1) the forging of Batik
Pecelan is inspired by Madiun’s special meal pecel, then describe as several batik’s motives, (2) the
design of Batik Pecelan taken from peanuts, chili, orange’s leaf, shallots, garlic, pepaya’s leaf, cassava’s
leaf, long beans, bean sprouts and flowers turi, (3) the application of Batik motives Pecelan intended to
meet the clothing needs of human, and then the variation applicationis added in a bag woven pandan’s
leaf, (4) the use of Batik motives Pecelan are used freely by the public because there are no specific rules
in its use, it is also applied as a uniform at Madison City Health Office.

Keywords: the process of creation, design, implementation and use.


275

PENDAHULUAN Di Madiun dahulu batik hanya


Batik di Jawa merupakan peninggalan dikenakan atau dipakai oleh orang-orang
kerajaan yang dahulu menduduki tanah Jawa. tertentu saja, misalnya para bangsawan dan
Banyak yang menyatakan bahwa batik sudah priyayi, selain itu batik hanya digunakan pada
ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi acara-acara tertentu, misalnya pada manten,
sangat populer akhir abad XVIII atau awal acara tujuh bulanan atau ningkepi, serta acara
abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah tidak sinten pada bayi. Namun sekarang batik
semuanya batik tulis sampai awal abad XX telah dikenal luas seluruh kalangan
dan batik cap baru dikenal setelah Perang masyarakat. Baju batik digunakan sebagai
Dunia I atau sekitar tahun 1920-an. Kerajaan fashion dan pakaian resmi dalam satu acara.
Majapahit merupakan kerajaan yang Secara umum sejalan dengan
memperkenalkan batik hingga ke Jawa Timur, perkembangan fashion, batik yang semula
melalui seorang pendakwah bernama Raden kurang peminat kini telah berkembang pesat
Katong yang merupakan adik Raden Patah. baik dari sisi motif, teknik, bahan baku, dan
Raden Katong kemudian mendirikan pondok penggunaan batik. Perkembangan motif batik
pesantren di Ponorogo. Dari orang-orang ditandai dengan banyaknya variasi motif.
sekitar pondok pesantren kemudian batik Perkembangan teknik didominasi dengan
berkembang hingga wilayah di sekitar berkembangnya teknik pewarnaan, terutama
Ponorogo termasuk Madiun. Batik sangat erat dengan hadirnya zat warna kimia. Sedangkan
kaitannya dengan peninggalan budaya masa bahan baku yang berupa kain juga bertambah
lampau yang mempunyai nilai atau norma jenisnya, mulai dari yang halus hingga
yang terbentuk dengan sendirinya karena bertekstur. Begitu juga dengan penggunaan
penciptaan batik dahulu dilatar belakangi oleh batik yang telah mengalami pergeseran,
kalangan keraton atau kerajaan. Semakin sekarang batik tidak lagi sebatas jarit dan
berkembangnya zaman maka batik semakin hilangnya batas-batas norma penggunaan
dikenal luas hingga ke mancanegara, di yang dikaitkan dengan strata dan kedudukan
Indonesia sendiri daerah dengan penghasil dalam budaya keraton. Batik telah menjadi
batik juga sudah menyebar hingga ke luar primadona dan idenstitas warisan budaya
Jawa. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan Indonesia dan telah diakui dunia.
teknik, teknologi, serta pengembangan motif Di Kota Madiun pengrajin batik masih
dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah jarang ditemukan, oleh karena itu perlu
ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan adanya pengembangan pengetahuan mengenai
untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi batik yang merupakan ciri khas Kota Madiun
(Masterpieces of the Oral and Intangible agar keberadaannya tetap ada dan terus
Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. dilestarikan. Pelestarian adalah suatu usaha
276

untuk merekonstruksi budaya yang dimiliki, dalam melekatkan cairan malam pada kain
dalam hal ini yang dimaksud adalah batik (Ernawati, 2013: 226). Dijelaskan pula oleh
yang ditinjau dari aspek sejarah, teknologi, Prasetyo (2010: 7) bahwa batik tulis
filosofi ragam motif, maknanya. (Ernawati, dikerjakan dengan menggunakan canting
2013:203). Peran serta masyarakat Kota yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang
Madiun beserta instansi atau dinas dibentuk agar bisa menampung malam (lilin
pemerintahan dengan tetap mempertahankan batik cair) dengan ujung yang berupa saluran
adanya pelatihan membatik di kota Madiun pipa kecil untuk keluarnya malam dalam
hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan membentuk gambar pada permukaan kain.
mengenai batik khas kota Madiun dan Corak batik tradisional tersebut memiliki
menarik minat penggunaan Batik Pecelan ciri maksud dan nama-nama tertentu. Menurut
khas kota Madiun. Soedarso (1998: 105) kata “embatik” berasal
Salah satu batik yang berkembang dari kata “tik” yang berarti kecil, dapat kita
pada saat ini adalah Batik Pecelan. Batik artikan menulis atau menggambar serba rumit
Pecelan yang menjadi primadona warga kota (kecil-kecil). Dengan demikian kata “batik”
Madiun merupakan batik yang lahir sebagai sama artinya dengan kata menulis. Adapula
warisan atau aset kota Madiun. Penggunaan menurut Hamidin (2010: 7) kain batik adalah
nama Batik Pecelan dilihat dari ide penciptaan kain yang memiliki ragam hias (corak) yang
motifnya, sejarah perkembangan motif, upaya diproses dengan “malam” menggunakan
pelestarian batik, penerapan dan penggunaan canting atau cap sebagai media menggambar.
Batik Pecelan menarik bagi peneliti untuk Penciptaan batik selalu erat kaitannya dengan
dikaji lebih jauh. warna yang menambah nilai keindahan batik.
Namun tidak hanya itu saja, pewarnaan batik
pada batik di lingkungan keraton dapat
Definisi Batik dan Ruang Lingkup Batik
melambangkan nilai yang terkandung pada
Batik merupakan kerajinan asli
batik tersebut. Pada perkembangannya kini,
Indonesia yang dikenal luas bahkan hingga
batik tidak sekedar menggunakan pewarna
mancanegara. Batik yang merupakan warisan
yang berasal dari alam. Ditemukannya zat
budaya telah diakui dunia melalui UNESCO.
kimia untuk warna kemudian mengubah
Ada beberapa jenis batik di Indonesia, jenis
proses pembuatan batik menjadi lebih mudah.
batik tersebut dibedakan berdasarkan cara
Penggunaan zat warna kimia pada batik
pembuatannya di antaranya adalah batik tulis,
dinilai lebih efisien dibanding pewarna alam.
batik cap dan batik printing. Batik tulis adalah
batik yang dihasilkan dengan cara
menggunakan canting tulis sebagai alat bantu
277

METODE PENELITIAN pada penelitian kali ini adalah: Pencipta Batik


Pecelan Ibu Sri Murniati, Karyawan batik di
Jenis Penelitian
galeri Batik Murni yaitu: Vita Nursiyani,
Jenis penelitian kali ini adalah penelitian
Siska Amilda Silviani, Idha Elisa, Desy
kualitatif. Menurut Prastowo (2011: 204) data
Kurniawati dan Joko Purwanto, Dinas terakait
kualitatif adalah semua bahan, keterangan
pengguna Batik Pecelan antara lain: Dinas
data fakta-fakta yang tak dapat diukur dan
Kesehatan Kota Madiun dan Dinas
dihitung secara eksak matematis, tetapi hanya
Perindustrian dan Pasar Kota Madiun.
berwujud keterangan naratif semata, seperti
cantik, indah, menarik, baik-buruk, dan
Prosedur
sebagainya. Menurut Ghony dan Fauzan
Pengumpulan data dalam penelitian
(2012: 25) penelitian kualitatif merupakan
kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti
penelitian yang dapat menunjukkan
sendiri (human instrumen), untuk mencari
kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
data dengan berinteraksi secara simbolik
fungsionalis organisasi, pergerakan sosial dan
dengan informan/subjek yang diteliti (Ghony,
hubungan kekerabatan yang penelitianya tidak
2014: 163). Teknik pengumpulan data dalam
dapat menggunakan penelitian kuantitatif.
penelitian ini dilakukan dengan observasi,
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi
wawancara, dan dokumentasi.
yang alamiah.

Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan


Tempat Penelitian
Data
Penelitian ini mendeskripsikan data
Adapun hasil dari penelitian tentang
yang dihasilkan dengan observasi, wawancara
Batik Pecelan disajikan dalam bentuk laporan
dan dokumentasi yang dilakukan peneliti
oleh peneliti. Data yang telah diambil melalui
kepada pencipta dan pelestari Batik Pecelan
beberapa metode kemudian dideskripsikan
Kota Madiun yakni Ibu Sri Murniati selaku
dan disusun secara sistematik. Instrumen
pemilik Batik Murni yang beralamat di Jalan
penelitian kali ini adalah peneliti itu sendiri
Halmahera No. 14 Madiun, kecamatan
sebagai alat untuk penelitian. Dari langkah
Kartoharjo kota Madiun.
awal sang peneliti berkewajiban untuk

Target/Subjek Penelitian menetapkan fokus penelitian, memilih


Subjek penelitian ini adalah Batik informan sebagai sumber data, melakukan
Pecelan di Kota Madiun, peneliti mencari pengumpulan data, menilai kualitas data,
sumber data yang berkompeten dengan analisis data, menafsirkan data dan membuat
informasi mengenai batik yang ada di kota kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2009:
Madiun. Sebagai sumber data dan informan 306).
278

Teknik pengumpulan data sebaiknya dengan melakukan wawancara. Ketekunan


diurutkan dari teknik yang paling utama yang atau keajegan pengamatan pada penelitian ini
akan digunakan untuk penelitian (Prastowo, dilakukan dengan tujuan sebagai bahan
2011: 208). Demi menunjang keberhasilan pertimbangan, yaitu untuk menguji kebenaran
pengumpulan data, segala sesuatu yang dan keakuratan informasi yang diperoleh
diperoleh dari informan harus dikemukakan terhadap kenyataan yang sebenarnya. Peneliti
secara sistematis dan jelas. Dalam melakukan pengamatan yang lebih rinci,
pengumpulan data ini dilakukan beberapa tekun, dan lebih teliti terhadap faktor-faktor
teknik yaitu teknik observasi, wawancara dan tentang batik Batik Pecelan ditinjau dari ide
dokumentasi. penciptaan, desain motif, penerapan dan
penggunaan.
Teknik Analisis Data
Menurut Moleong (2009:327)
Ghony (2014: 247) mengungkapkan
perpanjangan keikutsertaan akan
bahwa data untuk penelitian kualitatif, yaitu
memungkinkan peningkatan derajat
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
kepercayaan data yang dikumpulkan.
dengan data, mengorganisasikan data,
Perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian
memilih-milahnya menjadi satuan unit yang
ini memungkinkan peneliti untuk terjun
dapat dikelola, mensintensiskannya, mencari
langsung dan kembali pada tempat dan waktu
dan menemukan pola, menemukan hal-hal
pengambilan data guna memperoleh data
yang penting dan hal-hal yang dipelajari, dan
selama penelitian.
memutuskan hal-hal yang dapat diceritakan
Triangulasi menurut Moleong (2010:
kepada orang lain. Proses analisis data
330) adalah teknik pemeriksaan keabsahan
berlangsung secara linier, bermula dari
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di
perumusan masalah, penyusunan instrumen
luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
pengumpulan data, kemudian pengumpulan
sebagai pembanding terhadap suatu data.
data, dan selanjutnya analisis data dilakukan
hingga dilanjutkan pada penulisan laporan
HASIL PENELITIAN DAN
penelitian. Aktivitas dalam analisis data,
PEMBAHASAN
yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification. 1. Sejarah Batik Pecelan Madiun
Kota Madiun merupakan kota yang

Uji Keabsahan Data terletak di bagian barat provinsi Jawa Timur.

Dalam penelitian ini, peneliti Posisinya yang cukup strategis menjadikan

menggunakan data hasil observasi dan Madiun berada di jalur utama Surabaya-

dokumentasi dengan diperkuat kebenarannya Yogyakarta. Oleh karena itu Kota Madiun
mempunyai budaya yang beragam karena
279

letaknya di tengah-tengah dan merupakan bunga melati yang pada zaman dahulu
jalur yang dilewati dalam persebaran merupakan tanaman andalan untuk
penduduk di Pulau Jawa. Kota Madiun bukan meningkatkan penghasilan masyarakat kota
merupakan kota yang termasuk dalam kota Madiun.
batik seperti kota Ponorogo. Karena jumlah
pembatik di kota Madiun masih sangat jarang. A. Proses Penciptaan Motif Batik Pecelan
Pada beberapa tahun ini muncul pembatik Motif batik adalah suatu dasar atau
yang dilatih oleh dinas perindustrian kota pokok dari suatu pola gambar yang
madiun. Seperti yang dikatakan Sri Murniati merupakan pangkal atau pusat suatu
(dalam wawancara 31 Februari 2017) rancangan gambar, sehingga makna dari
mengatakan bahwa di kota madiun sangat tanda, simbol, atau lambang dibalik motif
sulit menemukan pembatik yang memang batik tersebut dapat diungkap (Ari, 2011:
ahli, Sri Murniati dibantu dinas perindustrian 113). Proses penciptaan motif Batik Pecelan
telah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu sumber ide atau gagasan diperoleh dari
dasawaisma atau PKK untuk belajar makanan pecel yang berasal dari Kota Madiun
membatik. Namun hingga saat ini yang dapat kemudian dieksplorasi oleh Sri Murniati
bertahan hanya sekira 8 orang saja dari untuk dijadikan desain gambar motif.
keseluruhan 58 peserta dari 3 kecamatan yang Penyusunan desain motif Batik Pecelan Sri
ada di kota Madiun sendiri. Hal ini diakui Murniati dibantu oleh pemuda yang berasal
memang sulit menumbuhkan minat serta dari Kelurahan Nambangan Kota Madiun.
ketelatenan ibu-ibu untuk menekuni profesi Desain yang telah jadi dan terpilih kemudian
sebagai pembatik. Kota Madiun sebelumnya diterapkan ke pola, untuk dijadikan motif
hanya sebagai pengguna batik yang Batik Pecelan Kota Madiun. Pola yang telah
diproduksi di Indonesia. Namun sekarang diterapkan pada kain kemudian menjalani
kota Madiun telah mempunyai motif khas proses pembatikan hingga proses akhir.
yang digunakan pula sebagai identitas. Motif
yang diakui sebagai motif khas kota Madiun 2. Desain Motif Batik Pecelan
terdiri dari 2 motif yaitu motif batik Sego a. Batik Pecel Komplit
Pecel dan motif Segar Arum. Terciptanya
motif Sego Pecel ini merupakan perwujudan
motif yang terinspirasi dari makanan khas
kota Madiun yaitu pecel. Kemudian motif
batik Segar Arum merupakan perwujudan dari
motif yang terinspirasi dari hasil bumi
masyarakat kota Madiun yaitu buah jeruk dan
280

Gambar I: Motif batik pecel komplit Motif pecel gunungan mencampurkan


(Dokumentasi: Megananda, 1 Maret 2017)
berbagai motif bahan pembuatan bumbu pecel
Motif pecel komplit ini terdiri dari dengan gambar bunga melati dan makanan
stilasi bentuk sayuran yang terdapat dalam lain khas kota Madiun yaitu madumongso
makanan pecel yang penuh dengan sayuran, makanan yang berasal dari ketan hitam dan
daun singkong, tauge, kacang panjang, bunga dibungkus menyerupai permen. Adapula
turi. Sebagai pelengkap pecel tidak lupa motif pengisi seperti taburan beras pada
gambar kacang tanah dan cabai yang sekeliling motif bahan bumbu pecel. Dalam
diibaratkan bumbu pecel yang ada di atas pecel gunungan terdapat motif utama dan
makanan pecel yang siap disantap. Menurut motif pendukung. Motif utama tersebut
Siska dalam wawancara pada 31 Februari adalah motif bahan makanan pecel, kemudian
2017 mengatakan bahwa pewarnaan dalam motif pendukung adalah motif yang tidak
motif batik pecel komplit tidak menggunakan termasuk dalam bahan makanan pecel namun
banyak warna, pemilihan warna diambil dari merupakan ikon Kota Madiun. Pecel
warna benda dalam kehidupan nyata. gunungan ini mempunyai alur diagonal
Misalnya, warna daun singkong hijau pada mengikuti alur motif sungai yang terdapat di
batik juga akan diberi warna hijau untuk lebih dalamnya. Motif sungai tersebut adalah
menguatkan ciri khas motif tersebut. Bentuk penggambaran letak Kota Madiun yang
motifnya masih dapat diidentifikasi dan dilalui anak sungai Bengawan Solo.
dikenali, dengan irama yang sama setiap Penggambaran setiap motif pada batik
motif mengarah ke satu arah. Pola susunan gunungan menekankan pada bumbu pecel
motif dibuat secara harmoni sesuai dengan khas Madiun. Jadi motif yang digunakan
motif yang lebih dominan atau berukuran hampir sama pada motif pecel komplit antara
lebih besar. lain adalah motif utamanya yaitu motif cabai,
motif daun jeruk dan juga motif bawang.
b. Batik Pecel Gunungan Selain itu adapula motif pendukung pada
motif batik gunungan yang merupakan ikon
Kota Madiun motif pendukung tersebut
adalah motif aliran sungai, motif bunga melati
dan motif madumongso.
Desain motif batik pecel gunungan
menggambarkan beberapa unsur desain antara
Gambar II: Motif batik Pecel Gunungan lain garis, bentuk dan beberapa warna. Unsur
(Dokumentasi: Megananda, 1 Maret 2017)
garis terlihat jelas pada setiap motif, unsur
bentuk menjadi pengidentifikasi setiap motif,
281

sedangkan warna yang digunakan diadaptasi penyusunan polanya. Motif utama yang terdiri
dari warna asli bahan pembuatan pecel dari motif yang ditonjolkan pada batik pecel
misalnya cabai pada kehidupan nyata pincuk antara lain motif pecel pincuk, motif
berwarna merah dalam motif Batik Pecelan bunga turi, motif cabai dan motif kacang
cabai juga dengan warna merah. Pola susunan tanah. Sementara pada motif pendukung
motifnya berirama menurut arah motif yang terdapat motif parang, motif jeruk, motif daun
diagonal, saling beruntun menyatu kangkung dan juga motif bunga melati.
membentuk satu kesatuan, dan harmoni pada Unsur bentuk lebih dominan pada
setiap pengelompokkan motif misalnya motif batik pecel pincuk, sementara warna yang
madumongso yang saling berkelompok. digunakan adalah warna sederhana dengan
warna lembut berlatar warna hitam serta tidak
c. Batik Pecel Pincuk menggunakan banyak warna seperti Batik
Pecelan yang lainnya. Prinsip desain adalah
pengulangan pada setiap motif terlihat pada
motif yang ukurannya kecil seperti bunga
melati dan cabai diposisikkan secara
berkelompok dengan memperhitungkan irama
atau arah yang sama dan harmonisasi ada
jarak untuk setiap motif agar tidak saling
Gambar III: Motif batik Pecel Pincuk
(Dokumentasi: Megananda, 1 Maret 2017) menumpuk dan menekankan pada motif
utama yaitu pecel pincuk.
Pincuk merupakan wadah sederhana
yang terbuat dari daun pisang yang ditekuk
d. Batik Pecel Godhong Kates
sehingga membentuk cekungan dan dapat
menampung nasi pecel. Banyak orang percaya
bahwa menikmati nasi pecel lebih nikmat jika
wadahnya menggunakan pincuk daun pisang.
Pada jaman dahulu belum terdapat wadah
makanan seperti piring atau mangkok, dan
masih banyaknya pohon pisang yang tumbuh
di pekarangan rumah kemudian dimanfaatkan Gambar IV: Motif batik Pecel Godhong Kates
masyarakat untuk dijadikan wadah atau (Dokumentasi: Megananda, 1 Maret 2017)

tempat makanan. Godhong Kates atau daun pepaya


Pada motif baik pecel pincuk kali ini merupakan salah satu sayuran yang menjadi
juga terdapat dua jenis motif dalam kegemaran masyarakat madiun untuk
282

dijadikan makanan pecel. Karena banyaknya sandang. Batik Pecelan diciptakan dengan
pohon pepaya disekitar halaman rumah yang pertimbangan estetis dan ergonomis. Estetis
kemudian dimanfaatkan untuk dijadikan meliputi nilai keindahan yang akan timbul
sayur-sayuran. Walaupun rasanya pahit ketika batik tersebut digunakan oleh
namun jika dipadukan dengan bumbu pecel pemakainnya. Nilai ergonomis meliputi
khas Madiun banyak orang yang menyukai keamanan dan kenyamanan untuk
sayuran ini. Pada dasarnya motif pecel menggunakan Batik Pecelan yang diciptakan
godhong kates yang sangat terlihat adalah oleh Sri Murniati. Untuk memenuhi syarat
pengulangan dengan irama. Satu motif utama keamanan dan kenyamanan pemilihan bahan-
yaitu daun pepaya digambarkan secara bahan pembuatan sangat diperhitungkan.
berulang namun dengan arah yang berbeda.
Ukuran yang dominan pada motif daun f. Penggunaan Batik Pecelan
pepaya berfungsi untuk menekankan bahwa Batik Pecelan diciptakan dengan
daun pepaya adalah motif utama pada pecel pertimbangan estetis dan ergonomis. Estetis
godhong kates tersebut. Sementara warna meliputi nilai keindahan yang akan timbul
yang digunakan merupakan warna dasar daun ketika batik tersebut digunakan oleh
yaitu hijau dengan perpaduan warna lain agar pemakainnya. Nilai ergonomis meliputi
terlihat indah dan perpaduan wrna lain seperti keamanan dan kenyamanan untuk
ungu dan biru yang masih merupakan satu menggunakan Batik Pecelan yang diciptakan
kelompok warna agar terjadi harmonisasi oleh Sri Murniati. Untuk memenuhi syarat
yang selaras pada setiap motif utama. keamanan dan kenyamanan pemilihan bahan-
bahan pembuatan sangat diperhitungkan.
e. Penerapan Motif Batik Pecelan Misalnya bahan utama kain yang digunakan
Penerapan motif Batik Pecelan selama menggunakan kain katun moriprimisima yang
ini ditujukan untuk kebutuhan sandang saja. mempunyai daya serap baik dengan serat serat
Seiring berkembang kreativitas dan motivasi yang tidak terlalu rapat sehingga tidak
untuk semakin mengenalkan batik Pecelan membuat pemaikainya merasa kepanasan dan
khas kota Madiun Sri Murniati kemudian tetap nyaman digunakan untuk bergerak.
mengkreasikan Batik Pecelan ke dalam Bahan pewarna Batik Pecelan menggunakan
produk tas anyam yang berasal dari Jawa bahan pewarna sintetis remasol yang telah
Barat. Namun diakui oleh karyawan galeri teruji tidak membahayakan kulit manusia.
batik Murni bahwa pembuatan tas wanita Adapula kain batik dengan pewarna alami
yang dikreasikan dengan Batik Pecelan hanya yang sangat ramah lingkungan dan tidak akan
waktu tertentu saja. Yang utama adalah menimbulkan alergi bagi penggunanya lalu
penciptaan batik yang ditujukan untuk bahan
283

daya tahan warna batik alami yang dapat (1) proses penciptaan motif Batik
berlangsung lama. Pecelan terinspirasi dari makanan khas
Dalam wawancara pada 31 Februari Madiun yaitu pecel, hasil eksplorasi yang
2017, Sri Murniati mengatakan bahwa Batik dilakukan oleh Sri Murniati dari berbagai
Pecelan belum terdaftar dalam hak cipta motif bahan makanan pecel kemudian digambarkan
batik khas Kota Madiun. hal ini hendaknya menjadi berbagi motif batik, (2) desain motif
menjadi perhatian serius karena penggunaan Batik Pecelan diambil dari bahan dasar
Batik Pecelan sendiri dikenalkan oleh bumbu pecel seperti kacang tanah, cabai, daun
Walikota Madiun batik sebagai identitas, jeruk,bawang merah dan bawang putih, serta
kemudian agar menghindari adanya plagiasi berbagai macam sayur seperti daun pepaya,
motif Batik Pecelan oleh pihak lain. Sejak daun singkong, kacang panjang, tauge dan
diperkenalkan oleh Walikota Madiun, bunga turi, dengan sudut pandang unsur dan
sejumlah instansi atau dinas yang berada di prinsip desain, desain untuk empat motif
kota Madiun telah menggunakan Batik Batik Pecelan antara lain (a) batik pecel
Pecelan sebagai identitas dan juga komplit susunan motifnya secara acak dengan
melestarikan penggunaan batik khas kota pengulangan namun tetap memperhatikan
Madiun, selain itu Batik Pecelan Batik irama dan harmonisasi, (b) batik pecel
Pecelan juga dapat digunakan oleh siapa saja gunungan susunan motifnya secara diagonal
dari seluruh kalangan masyarakat. Harapan dengan irama yang sama, penggunaan
kedepan untuk produksi Batik Murni dalah warnanya berdasar warna asli dalam
dapat memperkenalkan batik yang merupakan kehidupan nyata, (c) batik pecel pincuk
ciri khas Kota Madiun hingga ke susunan motifnya secara acak menekankan
mancanegara atau go international. Galeri pada motif pincuk sebagai motif utama
Batik Murni telah bekerjasama dengan penata dengan pemilihan warna elegan tidak
rias ternama di Kota Madiun dan menggunakan banyak warna, (d) batik pecel
memprakarsai acara pemilihan putra-putri godhong kates memiliki irama yang sama
Kota Madiun yang disebut Kakang Mbakyu hanya berbeda pada arah motif, warna yang
Kota Madiun. Adapula event fashion show digunakan adalah warna dasar daun pepaya,
yang juga mengangkat batik sebagai kostum (3) penerapan motif Batik Pecelan ditujukan
yang dikenakan, hal ini dilakukan untuk untuk memenuhi kebutuhan sandang manusia
memperkenalkan secara luas batik yang selain itu variasi penerapan ditambahkan
berasal dari Kota Madiun yaitu Batik Pecelan. dalam tas anyam daun pandan, (4)
penggunaan motif Batik Pecelan digunakan
KESIMPULAN bebas oleh masyarakat luas karena tidak ada
aturan khusus dalam penggunaannya, selain
284

itu diterapkan sebagai seragam di Dinas


Kesehatan Kota Madiun.

DAFTAR PUSTAKA
Ernawati. 2013. Kerajinan Batik dan Tenun.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai
Budaya.
Ghony M. Djunandi dan Fauzan Almanshur.
2012. Metode Penelitian Kualitatif
Edisi Revisi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
_____. 2014. Metode Penelitian Kualitatif
(edisi revisi). Yogyakarta: Ar-ruzz
Media.
Hamidin, Aep S. 2010. Batik Warisan Budaya
Asli Indonesia. Jakarta: PT Buku Kita.
Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi
Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
______. 2010. Metodologi Peneitian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Prasetyo, Anindito. 2010. Batik Karya Agung
Warisan Budaya Dunia. Yogyakarta:
Pura Pustaka
Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian
Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Soedarso. 1998. Seni Lukis Batik Indonesia.
Yogyakarta: Taman Budaya Propinsi
DIY.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan . Bandung: Alfabeta
Wulandari, Ari. 2011. Batik Nusantara.
Yogyakarta: Andi Offset
285

Anda mungkin juga menyukai