Anda di halaman 1dari 18

WEBTOON SEBAGAI SARANA MEMPERKENALKAN BATIK

DALAM LINGKUP LOKAL, NASIONAL, DAN

INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH

Fatimah Azzahrah Hanifah 8C 1906303046


Adina Rizqiarsih Romael 10C 1906367535
Nikita E.S 25C 1906398036

1 HALAMAN JUDUL

UNIVERSITAS INDONESIA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji serta syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas Berkat, Rahmat, dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar tanpa hambatan apapun dan pada batas waktu yang telah ditentukan.
Makalah yang berjudul “Webtoon Sebagai Cara Memperkenalkan Batik Dalam
Lingkup Lokal, Nasional, dan Internasional” ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah MPK-Seni Batik sebagai proses pembelajaran. Penulis mengucapkan
rasa terimakasih yang sebesar – besarnya atas semua bantuan yang telah diberikan, baik
secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan makalah ini hingga selesai.
Secara khusus rasa terima kasih tersebut penulis sampaikan kepada Ibu
Widhyasmaramurti S.S., M.A. dan Bapak Vinsensius Bambang Widyakusuma G.P.
S.Sn. selaku dosen MPKT-Seni Batik yang telah membimbing penulis dalam
penyelesaian penulisan makalah ini. Penulis menyadari dalam makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan serta terdapat banyak kekurangan. Penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran dari pembaca demi kemajuan penulis di masa mendatang. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat menyadarkan kita mengenai
pentingnya memperkenalkan batik kepada semua khayalak ramai.

Depok, 18 Desember 2019

Penulis

ii
ABSTRAK

Batik adalah bahan tekstil hasil perwarnaan dengan menggunakan lilin (malam) sebagai zat perintang.
Batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of
the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Batik berbagai
daerah di Indonesia memiliki corak-corak yang berbeda dengan ciri khasnya masig-masing. Di era
perkembangan teknologi saat ini, banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan batik. Salah
satunya yaitu dengen memanfaatkan platform online webtoon. Webtoon adalah sarana untuk membaca
dan menerbitkan komik secara online. Pemanfaatan webtoon ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk
memperkenalkan batik pada lingkup lokal, nasional, dan internasional.

Kata kunci: Batik; memperkenalkan batik; lokal; nasional; internasional; webtoon.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i


KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
ABSTRAK .............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
BAB II ISI ............................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Batik ......................................................................................... 3
2.2 Perkembangan Batik ................................................................................... 4
2.2.1 Perkembangan Batik di Indonesia ........................................................ 4
2.2.2 Perkembangan Batik di Internasional ................................................... 6
2.3 Webtoon Sebagai Cara Memperkenalkan Batik........................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 13
3.2 Rekomendasi ............................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batik adalah bahan tekstil hasil perwarnaan dengan menggunakan lilin batik
(malam) sebagai zat perintang. Bathik merupakan kosakata Bahasa Jawa yang artinya
kain yang telah melewati tahap perintangan dengan menggunakan malam. Batik
ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi
(Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009
oleh UNESCO.

Di setiap daerah di Indonesia memiliki corak batik yang berbeda-beda. Batik


yang berasal dari kraton seperti Yogyakarta dan Surakarta memiliki ciri khas ragam
hias yang terkenal halus dan didominasi warna cokelat. Batik berasal pekalongan
memiliki ciri khas dalam ragam hiasnya, yaitu bersifat naturalistik, serta dipengaruhi
budaya Cina dan Belanda. Batik Madura memiliki ciri khas dari warnanya yang
mencolok dan berani, serta ragam hiasnya yang besar-besar, kuat, dan tegas.

Batik mulai dikenal di kancah Internasional sejak terbitnya The History of Java
karya Thomas Stamford Raffles di tahun 1817. Awalnya batik hanya dikenal sebagai
kain tradisonal saja, namun seiring berkembangnya zaman batik mulai dikenal sebagai
industri modern. Saat ini batik digunakan sebagai fashion sehari-hari. Mulai dari
celana, kemeja, jaket, dan lainnya. Di tahun 2018, batik berhasil melenggang di kancah
Internasional lewat ajang Paris Fashion Week 2018. Sederet koleksi busana wanita siap
pakai karya lini busana khusus batik Indonesia, Alleira Batik berhasil dipamerkan.

Terkenalnya batik saat ini tentu tidak luput dari kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan untuk memperkenalkan batik secara luas. Umumnya cara yang digunakan
untuk memperkenalkan batik yaitu lewat pameran-pameran yang diadakan di museum.
Di era perkembangan teknologi saat ini tentu banyak cara yang bisa dilakukan oleh

1
generasi muda untuk memperkenalkan batik. Salah satunya yaitu lewat komik berbasis
online. Platform online Line Webtoon merupakan tempat membaca dan menerbitkan
komik secara daring (online). Line webtoon mendapatkan respon positif dari pembaca
di Indonesia. Hal ini menunjukkan budaya membaca komik telah beralih menggunakan
perangkat ponsel. Pemanfaatan platform webtoon ini diharapkan dapat menjadi sarana
untuk memperkenalkan batik di lingkup lokal, nasional, dan internasional. Tidak hanya
memperkenalkan bentuk corak-corak yang berbeda di setiap daerah, namun juga
sebagai sarana edukasi dengan memperkenalkan cerita di balik sebuah corak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Batik?
2. Bagaimana perkembangan Batik di Indonesia?
3. Bagaimana perkembangan batik di Internasional?
4. Bagaimana peran webtoon sebagai sarana memperkenalkan batik?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari batik.
2. Mengetahui perkembangan batik di Indonesia.
3. Mengertahui perkembangan batik di Internasional.
4. Mengetahui peran webtoon sebagai sarana memperkenalkan batik.

2
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Batik


Batik merupakan wujud hasil cipta karya seni yang adiluhung, diekspresikan
pada motif kain untuk pakaian, sarung, kain panjang, dan kain dekoratif lainnya. Secara
harfiah batik dijelaskan sebagai kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan
menuliskan atau menorehkan malam (lilin) pada kain, kemudian pengolahannya
diproses dengan cara tertentu. Teknik pembuatan batik dikerjakan dengan cara cap,
printing (sablon), kain tekstil bercorak batik, batik dengan komputer, serta batik tulis.
Batik tulis, dibuat dengan menggunakan malam dan canting.

Awal pengenalan batik di Indonesia melalui proses asimilasi kebudayaan


pendatang Cina dan India, kemudian dengan penduduk pribumi. Sejalan dengan
perkembangan nilai sosial dan budaya bangsa Indonesia, batik hasil karya seni tumbuh
dan berkembang menjadi kekayaan nasional yang bernilai tinggi dan telah mendapat
pengakuan dari PBB melalui UNESCO sebagai warisan budaya dunia (Intangible
cultural heritage) yang dihasilkan oleh Indonesia. (Batik Nusantara: Ari Wulandari)

Terdapat dua belas langkah yang dilewati untuk menghasilkan sebuah kain
dengan motif batik. Pertama adalah nyungging, proses ini adalah awal pembuatan
gambar pola batik yang dilakukan pada sebuah kertas. Hal ini pun harus dilakukan oleh
spesialis pola. Selanjutnya adalah njaplak yaitu proses pemindahan pola yang sudah
dibuat dari kerta ke kain. Berikutya dilanjutkan dengan nglowong, yang merupakan
proses pelekatan malam di kain dengan mengikuti pola yang sudah ada, pada proses
ini motif batik akan mulai terlihat.

Berikutnya adalah ngiseni yang merupakan pemberian motif isian pada ornamen
utama yang telah ada. Setelah itu ada nyolet yang merupakan pewarnaan pada bagian
tertentu pada motif. Proses selanjutnya adalah mopok, pada bagian ini bagian yang

3
sudah dilapisi malam ditutupi lagi. Tahap tersebut juga diiringi dengan nembok yang
merupakan proses penutupan bagian dasar kain.

Berikutnya dilakukan pewarnaan kain secara menyeluruh yang disebut dengan


ngelir, hal ini diikuti dengan peluruhan malam lewat perendaman kain di air mendidih
yang biasa disebt nglorod. Tahap selanjutnya adalah ngerentasi, dalam proses ini
ornamen utama yang telah digambar diberikan garis-garis yang biasa disebut cecek.
Lalu selanjutya pada bagian tertentu kembali ditutupi dengan malam, proses tersebut
biasa disebut dengan nyumri.

Dua tahap terakhir yang dilakukan adalah nyoja yaitu dicelupkannya kain dengan
warna coklat atau soga dan nglorod kedua untuk meluruhkan seluruh malam pada tahap
terakhir.

2.2 Perkembangan Batik


2.2.1 Perkembangan Batik di Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan
kerajaan Majapahit dan penyebaran agama Islam di Tanah Jawa. Dalam
beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa
kerajaan Mataram, kemudia pada masa Kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan
Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya.
Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan
khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-
XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-
XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar
tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-
daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian
Batik menjadi alat perjuangan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedagangan Muslim
melawan perekonomian Belanda.

4
Pada mulanya, batik hanya dibuat terbatas untuk kalangan keraton. Pada
awal abad ke-17 di Mataram, Sultan Agung Hanyakrakusuma menciptakan
pola yang sebagian besar kemudian dikenal sebagai pola “larangan”. Pecahnya
Kerajaan Mataram melalui Perjanjian Giyanti tahun 1755, melahirkan
Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Karena hal ini, terdapat
perbedaan antara batik Surakarta dan batik Yogyakarta. Keduanya memiliki ciri
khas masing-masing.

Selain di daerah Jawa Tengah, batik juga berkembang di Jawa Barat. Hal
ini terjadi karena masyarakat dari Jawa Tengah merantau ke kota-kota seperti
Ciamis dan Tasikmalaya. Daerah pembatikan di Tasikmalaya adalah Wurug,
Sukapura, Mangunraja, dan Manonjaya. Kemudian, batik berkembang juga di
wilayah Cirebon yang awalnya juga bermula dalam keraton Kesultanan
Cirebon. Uniknya, Batik Cirebon memiliki ciri khas tersendiri, baik dari sisi
pewarnaan maupun sisi motifnya.

Batik terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Batik sudah


tidak lagi menjadi bahan yang hanya disimpan di dalam lemari dan hanya
dikeluarkan jika akan dikenakan dalam acara-acara khusus. Ironisnya, ada
sebagian dari masyarakat Indonesia yang menggunakan kain batik untuk
selimut pada waktu tidur. Namun, sekarang banyak orang berburu batik untuk
dipakai sebagai busana, baik busana santai (kasual) maupun busana untuk acara
resmi. Akan tetapi, di Indonesia batik cenderung digunakan untuk acara resmi
karena batik merupakan salah satu pakaian nasional Indonesia.

Di Jawa rata-rata masyarakatnya menggunakan batik pada saat menghadiri


acara pernikahan atau acara resmi lainnya. Saat ini menggunakan batik tidak
seperti pada zaman dahulu yang harus mengikuti aturan-aturan pemakaian.
Batik menjadi lebih bebas dikreasikan dalam bentuk apa pun. Batik bisa
dijadikan busana yang dipakai sehari-hari maupun pada saat bepergian ke mana
pun. Batik sudah menjadi seragam wajib sekolah sejak lama, juga menjadi salah
satu seragam PNS. Pada kegiatan perkuliahan pun, beberapa dosen

5
menginginkan mahasiswanya untuk mengenakan batik pada mata kuliah dosen
tersebut. Kebanyakan bule di Indonesia pun sangat senang mengenakan batik
pada kesehariannya.

Dapat dilihat pula perkembangan batik di Indonesia pada proses


pembuatan. Masa kini, pewarnaan batik menggunakan zat warna sintetis
dengan mesin yang canggih. Oleh karena berkembang pesatnya teknologi,
proses pembuatan batik menjadi lebih efektif dan efisien. Bahan batik pun tak
hanya katun atau mori saja. Ada pula organdy, organdy chiffon, organdy sutra,
sutra ATBM (bukan mesin), chiffon, chiffon sutra, denim, suede, dan masih
banyak lagi.

2.2.2 Perkembangan Batik di Internasional


Bicara mengenai popularitas batik di dunia ialah hasil dari proses
kesejarahan yang panjang. Batik mulai dikenal dunia sejak terbitnya The
History of Java karya Thomas Stamford Raffles pada tahun 1817. Namun
risalah batik yang nisbi komplet baru bias dibaca masyarakat dunia semenjak
De Batik-kunst In Nederlandsch-indie En Haar Geschiedenis karya dua
antropolog Belanda, GP Rouffaer dan HH Juynboll, terbit pada 1899.

Merujuk Denys Lombard, kerajinan batik sebagai prototype industri telah


mulai tercatat muncul di Jawa sejak paruh kedua abad ke-19. Namun seiring
meningkatnya popularitas batik di mata dunia, kini terlihat seni tradisi ini telah
berkembang menjadi industri modern. Jangkauan sebaran pemakainya tak lagi
sebatas pasar domestik melainkan juga hingga ke mancanegara.

Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto memiliki kontribusi terbesar bagi


sejarah popularitas batik di mata dunia. Karena jasa-jasanya selama ini, tak
sedikit pelaku usaha di sektor ini menyebut presiden kedua ini sebagai
“Pahlawan Batik”. Dalam banyak kesempatan menyambut kunjungan tamu
kenegaraan, Presiden Soeharto hampir selalu mengenakan kameja batik. Bicara

6
cinderamata Indonesia, batik sering dipilih sebagai gift bagi para tamu negara.
Sejauh ini ada beberapa momen peristiwa yang penting dicatat.

Pertama, pada 1986 Presiden AS Ronald Reagan mengadakan kunjungan


tak resmi selama empat hari di Bali dalam rangka menghadiri KTT ASEAN.
Dalam momen itu Presiden AS ke-40 beserta istri hadir pada jamuan malam
mengenakan baju batik. Presiden Reagan mengenakan kameja batik dengan
motif Sidoluhur, sedangkan first lady mengenakan baju batik merah cerah.
Iwan Tirta ialah perancang batik bagi orang nomor satu di AS ini.

Kedua, pemberian cinderamata batik kepada Nelson Mandela pada 1990.


Ini ialah momen perkenalan pertama Mandela dengan batik. Ketika itu, dia
masih menjabat sebagai wakil ketua Kongres Nasional Afrika. Pada 1997
Mandela mengenakan batik itu kembali ketika datang kembali ke Indonesia,
sebagai Presiden Afrika Selatan. Sejak itulah pejuang apartheid yang tersohor
itu boleh dikata benar-benar jatuh cinta pada batik. Dalam acara kenegaraan di
berbagai forum baik nasional maupun internasional, bahkan tak terkecuali
dalam sidang di forum PBB sekalipun, Mandela selalu terlihat hadir
mengenakan kameja batik.

Masyarakat Afrika Selatan sendiri menyebut kameja batik Mandela,


"Madiba shirts." Madiba adalah nama klan dari Mandela. Yusuf Surtee, seorang
pemasok pakaian untuk Mandela selama beberapa dekade, mengatakan bahwa
desain Madiba ini ialah permintaan Mandela didasarkan pada model kemeja
seperti yang pernah diberikan Presiden Suharto dulu.

Ketiga, puncak dari semua itu terjadi pada tahun 1994. Saat Indonesia
untuk pertama kali jadi ketua dan tuan rumah KTT APEC. Dalam kesempatan
itu batik menjadi dress code. Kembali Iwan Tirta dipilih sebagai desainer untuk
membuat 18 motif batik untuk 18 kepala negara peserta APEC, termasuk
Indonesia, sesuai warna budaya negara masing-masing dengan kombinasi

7
sentuhan corak batik etnis Jawa. Strategi Presiden Soeharto banyak ditiru oleh
para presiden sesudahnya.

Setiap 2 Oktober masyarakat Indonesia memperingati Hari Batik Nasional.


Pada tanggal tersebut pun, banyak masyarakat beraktivitas dengan mengenakan
pakaian batik. Perayaan Hari Batik Naional ini untuk memperingati
ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan
Noninderawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity)
oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Sebagaimana diketahui, UNESCO adalah
badan PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan,
yang secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia.

UNESCO memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak


Benda Warisan Manusia. Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan
internasional terhadap budaya Indonesia. Alasan UNESCO memilih batik ini
karena mereka menilai bahwa batik Indonesia memiliki banyak simbol yang
berkaitan erat dengan kebudayaan lokal, status sosial, alam, dan sejarah. Batik
menjadi bagian dari 76 seni dan tradisi dari 27 negara yang diakui UNESCO
dalam daftar Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity
melalui keputusan komite 24 negara yang bersidang di Abu Dhabi, Uni Emirat
Arab, 2 Oktober 2009 lalu. Sejak saat itu, batik telah resmi dikenal sebagai kain
bersejarah bagi peradaban manusia.

Pada 6 – 12 Juni tahun 2018 telah diadakan pameran batik bertema “Batik
For The World” di kantor pusat UNESCO, Paris. Oscar Lawalata, Edward
Hutabarat, dan Denny Wirawan merupakan tiga perancang busana yang
berperan dalam acara ini. Oscar bekerja sama dengan Perwakilan Tetap
Republik Indonesia di UNESCO, Yayasan Bakti Budaya Djarum, dan Bank
Mandiri.

8
2.3 Webtoon Sebagai Cara Memperkenalkan Batik
Budaya membaca komik secara daring diawali dari diluncurkannya Line
Webtoon atau yang lebih dikenal dengan Webtoon. Line Webtoon atau yang lebih
dikenal dengan Webtoon merupakan platform penerbitan komik daring yang didirikan
oleh JunKoo Kim dan diluncurkan oleh Naver Corporation di Korea Selatan pada tahun
2005. Situs web dan aplikasi Line webtoon pertama kali diluncurkan di seluruh dunia
pada 2 Juli 2014.

Indonesia menjadi pasar terbesar di dunia dibandingkan dengan Negara-negara


lainnya. Di tahun 2016 tercatat ada 35 juta pengguna aktif di seluruh dunia, dan 6 juta
diantaranya merupakan pembaca dari Indonesia. Pada tahun yang sama, terdapat 36
judul karya webtoonist asal Indonesia.

Genre Webtoon di Indonesia sangatlah bervariasi, mulai dari romansa, drama


sampai action. Ada yang aksi berbau kepercayaan lokal untuk seperti Sarimin karya
Nagaterbang, hal-hal lokal dan umum di Indonesia seperti Si Juki buatan Faza Meonk,
sampai tentang sejarah Indonesia seperti Rajadwipa dan Namaku Hindania! Karya
Konijnsate.

Gambar 1. Si Juki: Lika Liku Anak Kos karya


Faza Meonk Gambar 2. Sarimin karya Nagaterbang

9
Gambar 3. Personifikasi “Jawa” dalam Rajadwipa Gambar 4. Namaku Hindania! karya Konijnsate
karya Konijnsate

Tidak hanya di Indonesia, Banyak webtoon yang dibuat di dunia internasional,


dan dibaca oleh banyak orang di dunia seperti Dr. Frost karya JongBeom Lee, I Don’t
Want This Kind of Hero karya Samchon. Adapun karya dari penulis komik strip komedi
Indonesia, Tahilalats buatan Nurfadli Mursyid, diterbitkan dalam bahasa Inggris
dengan judul Mindblowon.

Gambar 6. I Don’t Want This Kind of


Hero karya Samchon
Gambar 5. Dr Frost karya JongBeom Lee

10
Gambar 7. Tahilalats karya Nurfadli Mursyid

Respon positif yang diterima dari diluncurkannya Line Webtoon menjadi


permulaan berdirinya situs-situs komik daring lainnya. Saat ini sudah banyak situs
komik daring lainnya seperti, Ciayo Comics, Tapas Comics, dan Lezhin. Bahkan
Instagram turut dimanfaatkan untuk meng-upload bacaan komik. Berikut merupakan
tabel yang menunjukkan pengguna aktif situs atau aplikasi webtoon (komik daring).

Table 1. Data Jumlah Pemakai Aktif Situs/Aplikasi Webtoon (Komik Daring)

Data Jumlah Pemakai Aktif Situs/Aplikasi Webtoon (Komik Daring)


No. Nama Website/Aplikasi Jumlah pengguna
1. Instagram 1 milyar pengguna
2. LINE Webtoon 10.000.000
3. Ciayo Comics 150.727.804
4. Tapas Comics 2.000.000
5. Lezhin 10.000.000

Jumlah pengguna webtoon yang besar serta sebagian besar pengguna webtoon
merupakan kalangan anak muda, diharapkan dapat berpengaruh dalam
memperkenalkan batik dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional.

11
Adapun faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat perkenalan
batik dengan memanfaatkan situs webtoon.

A. Faktor pendukung pemanfaatan webtoon sebagai sarana memperkenalkan batik


dalam lingkung lokal, nasional, dan internasional:
1. Banyaknya pengguna webtoon.
2. Terdapat berbagai macam aplikasi membaca komik.
3. Menarik, dengan adanya gambar dan alur cerita diharapkan dapat menarik
minat anak muda untuk lebih mengenal batik.
4. Mudah terjangkau, karena webtoon dapat diakses dengan mudah lewat
aplikasi ataupun situs website yang ada.
B. Faktor penghambat pemanfaatan webtoon sebagai sarana memperkenalkan
batik dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional:
1. Bahasa dan minat pembaca, karena sebagian besar pembaca lebih menyukai
komik bergenre romansa, drama, dan slice-of-life.
2. Keterbatasan jaringan internet, di Indonesia masih banyak daerah-daerah
yang tidak terjangkau koneksi internet. Hal ini dapat menghambat
perkenalan batik karena webtoon hanya dapat diakses menggunakan
internet.
3. Target pasar terbatas, tidak semua kalangan khususnya umur memiliki
minat terhadap membaca komik secara daring.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh dunia
internasional. Dari yang awalnya batik hanya digunakan sebagai kain tradisional, saat
ini batik telah digunakan untuk menunjang fashion modern. Di era teknologi seperti
saat ini banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan batik, salah satunya
yaitu dengan memanfaatkan situs webtoon (komik daring). Jumlah pengguna yang
banyak tentu menjadi alasan utama mengapa webtoon dapat digunakan sebagai sarana
memperkenalkan batik. Penulis mengharapkan dengan dimanfaatkannya webtoon
sebagai sarana untuk memperkenalkan batik dapat meningkatkan kecintaan generasi
muda terhadap budaya batik. Serta, memberikan edukasi lewat sejarah dibalik corak-
corak batik yang berbeda di setiap daerahnya. Pemanfaatan webtoon sebagai sarana
memperkenalkan batik juga diharapkan dapat menjangkau target yang lebih besar yaitu
dunia internasional dengan lebih mudah. Faktor-faktor penghambat yang sudah
diuraikan sebelumnya tentu dapat diminimalisir apabila generasi muda, masyarakat,
dan pemerintah turut serta dalam melancarkan tujuan memperkenalkan batik dalam
lingkup lokal, nasional, dan internasional.

3.2 Rekomendasi
Penulis merekomendasikan untuk memanfaatkan webtoon sebagai sarana
memperkenalkan batik dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional

13
DAFTAR PUSTAKA

Wulandari, Ari. 2011. Batik Nusantara : Makna Filosofis, Cara Pembuatan, & Industri
Batik. Penerbit ANDI: Yogyakarta.
Portal Informasi Indonesia. 2019. Batik yang Mendunia. Diakses dari
https://www.indonesia.go.id/ragam/seni/seni/batik-yang-mendunia, pada
17 Desember 2019.
Galih, Bayu. 2017. 2 Oktober 2009. UNESCO Akui Batik sebagai Warisan Dunia dari
Indonesia. Diakses dari
https://nasional.kompas.com/read/2017/10/02/08144021/2-oktober-2009-
unesco-akui-batik-sebagai-warisan-dunia-dari-indonesia, pada 17
Desember 2019.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 2017. Sejarah Batik Indonesia. Diakses dari
https://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/300, pada 17 Desember 2019.
Koten, Thomas. 2018. Panorama Perkembangan Batik di Indonesia. Diakses dari
https://www.netralnews.com/news/rsn/read/160091/panorama-
perkembangan-batik-di-indonesia, pada 17 Desember 2019.
Info Batik. Perkembangan Batik Masa Kini. Diakses dari
https://infobatik.id/perkembangan-batik-masa-kini/, pada 17 Desember
2019.
Bhagchandani, Umesh. 2018. ‘Batik For The World’ Exhibits 100 Indonesian Batik At
UNESCO Paris. Diakses dari http://www.indonesiatatler.com/arts-
culture/arts/batik-for-the-world-exhibits-100-indonesian-batik-at-unesco-
paris, pada 17 Desember 2019.
Agnes, Tia. 2016. Pembaca Line Webtoon Indonesia Terbesar di Dunia. Diakses dari
https://hot.detik.com/art/d-3274551/pembaca-line-webtoon-indonesia-
terbesar-di-dunia, pada 17 Desember 2019.
Lilyanti, Lia. 2018. CIAYO Comics, Platform Lokal Yang Lahirkan 1.000 Judul Komik
Lokal. Diakses dari https://marketing.co.id/ciayo-comics-platform-lokal-
yang-lahirkan-1-000-judul-komik-lokal/, pada 17 Desember 2019.
Statista. Number of monthly active Instagram users from January 2013 to June 2018.
Diakses dari https://www.statista.com/statistics/253577/number-of-
monthly-active-instagram-users/, pada 18 Desember 2019.

14

Anda mungkin juga menyukai