Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KETERAMPILAN MEMBATIK

Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Keterampilan Membatik

Dosen Pengampu: Uu Kurniawati, M.Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 1

Citrasari (221641049)
Hury Labda Gati (221641055)
Marwa Safira(221641049)
Nurhayati(221641018)
M Reza Fahlevi(221641031)

Kelas: SD20E

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta Hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas
kelompok mata kuliah yang berjudul “Sejarah Batik dan Perkembangan Batik
Nusantara”.

Shalawat beserta salam kami sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat
di dunia dan di akhirat.

Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Uu Kurniawati, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Keterampilan Membatik yang
senantiasa membimbing kami. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada
segenap pihak yang telah memberikan bantuan selama penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan. Akhir kata kami
sampaikan terima kasih. Semoga makalah ini bermanfaat. Aamiin....

Cirebon, Oktober 2023

penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. iii

Daftar Isi .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 4

A. Latar belakang .................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 6
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 7
A. Sejarah Batik ...................................................................................... 7
B. Perkembangan Batik Nusantara ......................................................... 9
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 12
A. Kesimpulan ....................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Batik merupakan kain bergambar dan proses pembuatannya secara khusus dengan
menggambar atau menerapkan motif pada suatu kain yang polos atau masih kosong,
kemudian melakukan proses khusus, sehingga kain tersebut memiliki ciri khas
dibandingkan kain lainnya. Secara bahasa, batik berasal dari kata mbat yang
artinya adalah melempar berkali-kali serta tik yang artinya ialah titik. Secara istilah, batik
merupakan sebuah teknik menggambar di atas kain dengan memanfaatkan lilin serta
canting sebagai alat dan bahan dalam proses pembuatannya. Batik berasal dari kata
ambatik yang artinya adalah sebuah kain yang memiliki banyak titik. Akhiran dari kata
batik yaitu tik artinya adalah titik atau ujung yang digunakan untuk membuat sebuah titik.

Kata batik juga berasal dari bahasa Jawa yaitu tritik, kata batik berasal dari
gabungan dari dua kata yaitu amba yang maknanya adalah menulis serta titik yang
maknanya adalah titik. Secara historis, batik berasal dari zaman nenek moyang dan
dikenal sejak abad ke 17. Pada saat itu, motif dari batik didominasi oleh bentuk binatang
serta tanaman. Akan tetapi, kemudian motif batik pun berkembang dan beralih pada
motif-motif yang menyerupai awan maupun relief candi.

Kerajinan dari batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit.
Arca Bhairawa adalah salah satu contoh dari gaya seni Arca Majapahit yang dibuat di
daerah Sumatera pada sekitar abad ke 14. Berkembangnya kesenian batik meluas di
Indonesia setelah akhir abad ke 18 atau sekitar awal ke 19. Kemudian batik cap dikenal
setelah perang dunia I selesai atau pada tahun 1920. Sejarah batik di Indonesia memiliki
kaitan erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit serta penyebaran ajaran agama
Islam di Pulau Jawa. menurut beberapa catatan, pengembangan dari batik banyak
dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram dan kemudian berlanjut pada zaman Kasunan
Surakarta serta Kesultanan Yogyakarta.
Keberadaan dari kegiatan batik tertua diketahui berasal dari Ponorogo dengan
nama Wengker, sebelum abad ketujuh, Kerajaan di Jawa Tengah mulai belajar batik dari
Ponorogo. Oleh sebab itulah, batik-batik Ponorogo memiliki corak yang agak mirip
dengan batik yang beredar di Jawa Tengah, hanya saja batik ponorogo merupakan batik
yang dihasilkan dari lilin berwarna hitam pekat. Selain itu, batik Ponorogo juga biasa
disebut sebagai batik irengan dan dekat dengan unsur-unsur magis. Batik Ponorogo juga
dikembangan oleh kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah.

Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan
terus berkembang hingga kerajaan berikutnya serta raja-rajanya. Kesenian batik secara
umum meluas di Indonesia dan kemudian secara khusus di pulau Jawa setelah akhir dari
abad ke 18 atau hingga awal abad ke 19.

Teknik batik sendiri diketahui ada lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan teknik
tersebut berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Kemudian, teknik batik meluas di
beberapa negara di Afrika Barat, seperti Nigeria, Kamerun dna Mali, Asia seperti Sri
Lanka, India, Iran, Bangladesh, Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Lalu, hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik
cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920-an. Kesenian
batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu
kebudayaan dari keluarga kerajaan di Indonesia pada zaman dahulu. Pada mulanya,
kegiatan membatik hanya terbatas pada keraton saja dan batik yang dihasilkan hanya
untuk pakaian raja dan keluarga pemerintah serta tokoh-tokoh pembesar. Oleh sebab
itulah, banyak dari pembesar yang tinggal di luar keraton dan membaca kesenian batik
bersama dengan mereka ke luar keraton, sehingga munculah tempat-tempat
produsen.batik di beberapa daerah.

Lama kelamaan, kesenian batik pun ditiru oleh rakyat jelata. Kemudian kesenian
batik semakin meluas, sehingga kesenian batik menjadi pekerjaan bagi kaum perempuan
atau ibu rumah tangga untuk mengisi waktu luang mereka.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah, yaitu sabagai
berikut :

1. Apa pengertian batik?


2. Apa pengertian dari perkembangan batik?
3. Bagaimana proses perkembangan batik nusantara?
4. Seperti apa urgensi sejarah dan perkembangan batik nusantara?
C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan dari penulisan makalah ini, antara lain yaitu :


2. Untuk mengetahui pengertian sejarah batik
3. Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan batik
4. Untuk mengetahui proses sejaran dan perkembangan batik
5. Untuk memahami Sejarah Batik dan Perkembangan Batik Nusantara
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Batik

Batik di Indonesia dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat
populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan sampai awal abad
XX semuanya adalah batik yang di tulis dan batik yang di cap baru dikenal setelah Perang
Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, dan kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah
tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa teknik batik ini kemungkinan diperkenalkan
dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7.

Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik


jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional
yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut
batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Persekutuan Malaya juga
membawa batik bersama mereka.

Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari
budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa
lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian
sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai
ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini.
Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis
maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", di mana di beberapa
daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun-temurun sehingga kadang
kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik
dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik
tradisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah
satu kebudayaan keluarga raja- raja di Indonesia pada zaman dahulu. Awalnya batik
dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan
keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di
luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka ke luar keraton dan dikerjakan
ditempatnya masing-masing.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi
pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang.
Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga keraton, kemudian menjadi
pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang
dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri atas tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang
dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya
dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Zaman Majapahit Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majapahit, dapat
ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojokerto adalah daerah yang erat
hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada
hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit
berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan di daerah ini,
dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah
Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan
namadaerah Bonorowo, yang padasaat berkembangnya Majapahit daerah itu dikuasai
oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan
Majapahit.

Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati
Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan di sekitar desa yang sekarang
bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluarga kerajaan
Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama
Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.
B. Perkembangan Batik Nusantara

Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam (lilin)
merupakan bentuk seni kuno dari zaman dahulu kala.Penemuan seni pewarnaan kain
tersebut diawali pada abad ke-4 SM,yaitu dengan ditemukannya kain pembungkus mumi
yang dilapisi dengan malam.Seni batik juga berawal dari tiongkok pada dinasti Tang
(618-907),di india dan di jepang (645-795).Seni batik juga ditemukan afrika oleh
SukuYoruba,Suku sonike dan suku wolof

Berdasarkan catatan-catatan sejarah,batik di indonesia mulai berkembang semenjak


zaman kerajaan majapahit dan penyebaran islam di jawa pada awal abad ke 19.Walaupun
kata batik berasal dari bahasa jawa,kehadiran batik itu sendiri tidaklah tercatat secara
akurat,dan kemungkinan kain yang ada teknik batiknya itu diperkenalkan dari india atau
srilanka pada abad ke 6 atau ke 7.Catatan-Catatan perkembangan batik dari mana berawal
dan berkembang memang terdapat beberapa perbedaan,diantaranya terdapat dalam
legenda literatur melayu dan literatur eropa.

• Periode kerajaan majapahit

Kerajaan majapahit adalah satu satu kerajaan maritim di nusantara sebutan indonesia
yang berada di daerah mojokerta dan tulungangung.Perkembangan batik berawal dari
daerah tersebut.Pada saat kerajaan majapahit memperluas wilayah kekuasaanya,batik pun
ikut berkembang dan menyebar.Tatkala menaklukan tulungagung,tentara-tentara
majapahit keluar dari keraton,menetap dan tinggal di tulungagung dengan membawa
kesenian membuat batik.batik-batik yang dihasilkan dari daerah tersebut memiliki warna
dasar putih dan corak cokelat muda dan biru tua.Warna-warna tersebut didapatkan dari
pewarna alami yang berasal dari tanaman soga jambal,mengkudu,nila tom,tinggi dan lain
sebagainya.

• Periode kerajaan islam


Pada saat islam mulai berkembang di daerah ponorogo jawa timur,batik juga ikut
berkembang.Perkembangan batik dimulai dari istri Kyai Hasan Basri atau Kyai Agung
Tegalsari yang merupakan menantu raja keraton surakarta yang kemudian yang
dikembangkan di pesantren di daerah ponorogo.daerah batik yang berkembang hingga
saat ini di daerah tersebut antara lain daerah kauman atau kepatihan wetan,dan meluas ke
daerah
ronowijaya,mangusuman,kertosari,setono,cokromenggalan,kadipaten,nologaten,bangun
sari,cekok,banyudono,dan nganut.Motif Batik berasal dari ponorogo ini banyak
dipengaruhi oleh motif surakarta dan yogyakarta.Dalam pembatikan,obat-obatan yang
dipakai dibuat dari kayu-kayuan yang berasal dari tanaman pohon tom,mengkudu,kayu
tinggi,sedangkan bahan kain putihnya tersebut dari tenunan gendong

• Periode batik jawa ( solo dan jogjakarta)

Perkembangan batik di daerah solo dan jojgakarta dikenal pada abad ke 17,semenjak
kerajaan mataram.Batik di Solo dan Jogjakarta berawal pada masa panembahan
senopati,yakni kerajaan mataram 1 yang berkembang di daerah plerede.Kali
pertama,batik digunakan oleh keluarga kerajaan pada upacara-upacara resmi
kerajaan.Masa-masa kerajaan mataram adalah masa-masa penjajahan belanda,sehingga
pada masa ini banyak terjadi peperangan.Akibat dari peperangan tersebut,keluarga-
keluarga kerajaan banyak yang mengungsi dan menetap di daerah-daerah baru seperti
banyumas,pekalongan,cirebon,tegal,ponorogo,tulungagung,gresik,madura dan daerah-
daerah lainnya.Keluarga-keluarga kerajaan inilah yang kemudian mengembangkan dan
menyempurnakan pembatikan di daerah yang baru.

• Periode perkembangan barik di diwilayah

Perkembangan batik di wilayah-wilayah lain seperti di


banyumas,pekalongan,cirebon,tegal,ponorogo,tulungagung,gresik,surabaya,madura,dan
wilayah yang lain dibawa oleh keluarga dan pengikut kerajaan mataram pada tahun
1830,usai peperangan pangeran diponegoro.Keluarga dan pengikut kerajaan mataram ini
kemudian berhasil mengembangkan kerajinan membatik di daerahnya.Motif dan
coraknya pun berbeda walaupun berasal dari coraknya pun berbeda walaupun berasal dari
corak batikan solo dan jogjakarta.Berikut ini adala beberapa perkembangan batik yang
terkenal hingga sekarang yang berhasil dikembangkan batik yang terkenal hingga
sekarang yang berhasil dikembangkan oleh keluarga,pengikut maupun masyarakat di
wiliyah yang baru.

1. Perkembangan batik di wilayah Banyumas


Perkembangan batik di wilayah ini menggunakan bahan mori yang dibuat
sendiri,sedangkan obat pewarnanya berasal dari tanaman pohon tom,pace,dan
mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning.Di daerah ini
batikannya memiliki motif dan warna yang khusus,sehingga batik dari daerah ini
dikenal dengan sebutan batik banyumas
2. Perkembangan batik di wilayah pekalongan
Perkembangan batik di wilayah ini tumbuh pesat di daerah
buawarn,pekajangan,dan wonopringgo.Batikan dari pekalongan ini memiliki
proses dan desain yang dipengaruhi oleh batik dari demak
3. Perkembangan batik di wilayaha cirebon
Adanya pencampuran masyarakat cirebon dengan pengungsi keluarga dan
pengikut kerajaan mataram dari solo dan jogjakarta,menjadikan batik di daerah
ini berkembang dan meluas ke kerajaan kanoman,kasepuhan,dan
keprabonan.Batik di daerah ini memiliki motif laut,hutan dan margasatwa.Motif
laut lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran china,sedangkan gambar garuda
dipengaruhi oleh batik solo dan jogjakarta
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Batik merupakan kain bergambar dan proses pembuatannya secara khusus dengan
menggambar atau menerapkan motif pada suatu kain yang polos atau masih kosong,
kemudian melakukan proses khusus, sehingga kain tersebut memiliki ciri khas
dibandingkan kain lainnya. Batik di Indonesia dipercaya sudah ada semenjak zaman
Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang
dihasilkan sampai awal abad XX semuanya adalah batik yang di tulis dan batik yang di
cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, dan kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah
tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa teknik batik ini kemungkinan diperkenalkan
dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7.
Daftar Pustaka

Https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-batik/

Lestari, Suerna Dwi. 2012. Mengenal Aneka Batik. PT Balai Pustaka: Jakarta Timur.

Anda mungkin juga menyukai