Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Karena atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan sebaik-baiknya
tanpa ada halangan apapun.
Kami harap Makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan dengan
adanya tugas pembuatan Makalah ini sehingga para pembaca dapat mengenal
dan mengerti lebih jauh tentang batik.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca serta kami
mengharapkan juga kritik dan saran dari para untuk menyempurkan tugas
makalah kami ini dan kami mohon maaf apabila ada kalimat yang kurang
berkenan di hati para pembaca.
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Swt yang telah memberikan
kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah dengan judul
pembahasan tentang tekstil “Batik”. Membuat Makalah tekstil batik ini
memaparkan mengenai manfaat hasil belajar dan membuat kria tekstil dengan
batik tulis.
Makalah tekstil batik tulis ini diajukan untuk persyaratan gelar sarjana tata
busana. Penulis telah berusahan agar dapat mencapai hasil yang lebih baik,
namun penulis menyadari bahwa ada kekurangan dan tidak sempurnanya dalam
cara penulisan tugas Makalah tentang tekstil batik ini. Penulis mengharapkan
tugas tekstil batik ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, terutama
bagi para penulis dan umumnya buat para pembaca.
, September 2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Sistematika Penulisan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORITAS
2.1. Pengertian Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan kain. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal.
Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam, teknik ini adalah
salah satu bentuk seni kuno yang berguna untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam
literature Internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah
kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu
yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta
pengembangan motif dan budaya yang terkait.
Batik juga termasuk jenis kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian
dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa
lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga
di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan. Semenjak
industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru
muncul, dikenal sebagai “Batik Cap dan Batik Cetak”, yang memungkinkan masuknya laki-laki
ke dalam bidang ini. Pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis
maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah
pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Sementara batik tradisional yang
diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis.
2.2. Sejarah teknik batik
Pahlawan wanita R.A. Kartini dan suaminya memakai rok batik. Batik motif parang yang dipakai
Kartini adalah pola untuk para bangsawan
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya
Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau
menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada
masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya
"Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa
pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang
bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik
adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala
suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat
menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya
dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
BAB III
PEMBAHASAN
3. Batik Printing
Batik printing disebut juga denbgan batik sablon, karena proses pembatikan ini sangat
menyerupai proses penyablonan. Motif batiknya telah dibuat dan didesain atau diprint diatas alat
offset/sablon (plangkan), sehingga dapat sangat memudahkan pengerjakan batik ini khususnya
pewarnaan dapat langsung dilakukan dengan alat tersebut. Hanya untuk pembatikan dan
pewarnaan yang lebih komplek digunakan lilin malam dengan alat canting. Kemudian jenis batik
ini mula menggeser keberadaan batik tulis dan cetak, sehingga mengalami perdebatan diantara
seniman dan pengrajin batik; sehingga batik printing ini disebut dengan kain bermotif batik.
Pembuatan batik ini tidak serumit dan selama pengerjaan pada batik tulis. Namun, kekurangan
pada batik printing ini yaitu gambarnya hanya berada pada satu sisi (sisi di atas kain), karena
warnya tidak mersep ke seluruh serat kain, sehingga dibalik kain masih terlihat sedikit bewarna
putih.
Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan batik printing, yaitu :
a. Pembuatan pola dan motif yang diinginkan diatas kain putih (sutera) dengan disablon / diprint
menggunakan alat cetak sablon (plankon)
b. Tahapn selanjutnya seperti proses pertama untuk pewarnaan kedua dan juga sebagai kombinasi
motif batik, proses ini dapat dilakukan berulang kali sesuai batik yang diinginkan
c. Lalu dilanjutkan dengan menjemur atau mengerinkan kain tersebut dibawah terik matahari jika
ada atau dapat juga dengan diletakan diatas tungku / oven khusus
d. Setelah kering kain tersebut dicuci untuk melekatkan dan menguatkan warna pada kain,
kemudian dijemur kembali. Proses pembalikan dapat selesai sampai tahap ini, tetapi untuk batik
yang lebih rumit dan kompleks dapat melakukan tahap selanjutnya
e. Kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting
untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada proses pencelupan warna
f. Kemudian dilanjutkan dengan proses pencelupan warna
g. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam kain tersebut dengan cara meletakan kain tersebut
dengan air panas diatas tungku
h. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan
menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.
4. Kombinasi Antara Batik Tulis dan Batik Cap
Batik jenis ini merupakan hasil dari proses pembuatan batik tulis dan batik cap. Batik ini tetap
mempertahankan factor seni dan keindahannya karena dikombinasikan dengan batik tulis. Cara
pengerjaan dari batik jenis ini yaitu dengan menggunakan alat cap untuk membuat motif secara
keseluruhannya lalu dilanjutkan dengan proses batik tulis
5. Batik Cabut / Batik Bordir
Batik cabut adalah batik kombinasi antara batik tulis dan batik printing. Proses pengerjaan batik
jenis ini yaitu dengan mengkombinasikan proses printing dengan proses canting. Biasanya proses
pewarnaan pertama menggunakan printing, namun proses pewarnaan ke-2 dan seterusnya serta
pembuatan motif yang lebih rumit menggunakan canting dan malam.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Batik merupakan wahana untuk mengekspresikan estetika baik dari motif, batik banyuwnagi
merupakan sebuah perwujudan nilai estetika ragam hias Banyuwangi. Dari hnaya merupakan
sebuah estetika dari ragam luar, juga memiliki filosofi yang dianut oleh masyarakat Bnayuwangi
yang semakin terseok adanya perlu tindakan nyata untuk keberadaan batik Banyuwnagi ini.
Corak Batik hingga filosofi corak batik Banyuwagi mengenai sejarahnya karena selama
mengenal ini hanya memiliki sedikit orang.
4.2 Saran
Hasil enelitian mengenai manfaat tekstil batik dengan teknik batik tulis sebagai kesiapan uji
kompetensi, mengetahui manfaatnya ditinjau dari kegiatan masyarakat sehari – hari. Agar tekstil
batik atau kerajinan kain batik tetap digemari dikalangan masyarakat, kita harus melestarikan
kerjainan kain batik itu dan tidak menyalahgunakannya.
Untuk meningkatkan motivasi masyarakat untuk melestarikan kain batik, dapat pula dilakukan
dengan berbagai cara yaitu dnegan cara mengenakan batik pada hari – hari tertentu dna bisa juga
berperan serta dalam menjualkan batik dan masih banyak cara lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://rainbownettalaga.blogspot.com/2013/04/makalah-tentang-batik.html
http://ainanadila.blogspot.com/2013/01/makalah-seni-budaya-batik.html
http://dilamprasetya.wordpress.com/2013/07/10/makalah-batik/
http://batikmarkets.com/batik.php
http://id.wikipedia.org/wiki/Batik