Anda di halaman 1dari 2

Laporan Tugas Mandiri

Judul : Kota Hijau Vaexjoe


Nama : Fatimah Azzahrah Hanifah

NPM : 1906303046
Data Publikasi : Antara News, 2014, Pelajaran dari kota hijau Vaexjoe di Swedia, 25 Januari, 1hlm.
https://www.antaranews.com/berita/415885/pelajaran-dari-kota-hijau-vaexjoe-di-swedia

Peta Konsep :
Uraian peta konsep:
 Kota Vaexjoe, Swedia mempromosikan diri dengan julukan “Kota Eropa Terhijau” karena
ambisinya untuk menjadi kota dengan penggunaan energi terbarukan, transportasi bersih, dan
konservasi energi.
 Pada tahun 1960, dewan lokal merencanakan untuk melakukan pembersihan danau sebagai
langkah menuju “Kota Hijau Vaexjoe”. Danau yang tercemar diakibatkan dari limbah industri
kain sejak abad ke-18 dan perluasan kota.
 Pada tahun 1990-an, kota ini mengumumkan rancangan “Tujuan Hijau” dengan 2 tujuan utama
yaitu, meninggalkan bahan bakar fosil pada tahun 2030 dan mengurangi emisi karbon.
Rancangan “Tujuan Hijau” mendorong kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan
kertas dan beralih menggunakan transportasi publik. Serta, mendorong petani untuk
menggunakan sistem organik.
 Meninggalkan bahan bakar fosil dan mengurangi emisi karbon dapat dilakukan dengan cara
mengganti bahan bakar menjadi biomassa yang berasal dari organisme seperti pohon, ranting,
dan lumut, atau menjadi biogas yang berasal dari limbah organik seperti makanan busuk atau
basi. Kemudian, untuk mengurangi emisi karbon dapat dilakukan dengan mengganti
transportasi dengan transportasi publik, sepeda, atau berjalan.
 Hal-hal yang telah dicapai oleh kota Vaexjoe antara lain yaitu, adanya transportasi publik
berupa bus dengan bahan bakar biogas, positive house (rumah positif) yang merupakan rumah
ramah lingkungan karena atap menggunakan panel surya dan adanya perangkat penghemat
energi, berkurangnya emisi karbon, serta adanya pemanas distrik dan sistem pembangkit yang
dibangun pada tahun 1970 sebagai awal peralihan penggunaan bahan bakar minyak menjadi
biomassa untuk menyalurkan listrik kepada masyarakat kota Vaexjoe.
 Terdapat hambatan yang dihadapi kota Vaexjoe untuk menjadi “Kota Eropa Terhijau” yaitu,
masyarakat lebih menyukai menggunakan mobil sehingga upaya untuk kota meninggalkan
bahan bakar fosil sulit dicapai. Selain itu, masyarakat Vaexjoe masih bergantung dengan
kebijakan pemerintah lokal. Sebagai contoh, ketika pengumpulan limbah organik dilakukan
oleh dewan lokal, upaya tersebut berlangsung cepat dibandingkan ketika pengumumpulan
belum dilakukan oleh dewan lokal. Masyarakat Vaexjoe masih membutuhkan perubahan
nasional yang mengatur tentang mobil dan perusahaan bahan bakar untuk membuat alternatif
bahan bakar. Karena mereka tidak bisa memaksa orang untuk menyingkirkan mobilnya.

Anda mungkin juga menyukai