Di susun oleh:
Kelompok 1
Kelas 10.01
TAHUN 2023
Hak Cipta Laporan
”……”
Oleh:
Kelompok 1
© Penyusun 2023
Februari 2023
Oleh:
Kelompok 1
Pembimbing:
Mengetahui:
Sukabumi, 7 Februari
2023
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...........................................
B. Implikasi..........................................
C. Rekomendasi ........................................
LAMPIRAN ...............................................
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batik adalah salah satu bagian dari karya budaya asli
Nusantara yang banyak dikagumi oleh khalayak dari
berbagai penjuru dunia bahkan telah diakui sebagai
warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi
oleh UNESCO sejak Oktober tahun 2009.
Batik merupakan budaya yang telah lama berkembang dan
dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kata batik mempunyai
beberapa pengertian. Menurut Hamzuri dalam bukunya yang
berjudul Batik Klasik, pengertian batik merupakan suatu
cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi
bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang.
Walaupun batik merupakan budaya / warisan yang sangat
berharga bagi bangsa ini, pada masa sekarang ini, sangat
disayangkan ada banyak masalah yang dapat mengancam
eksistensi batik. Salah satunya adalah kurangnya
ketertarikan generasi pada batik . Hal ini tentunya
merupakan masalah serius yang harus segera diatasi.
Bagaimana tidak, kurangnya minat generasi muda
terhadap batik tentunya akan menyebabkan kurangnya tenaga
kerja yang dapat menghasilkan batik. Selain itu kurangnya
minat generasi muda ini juga bisa menyebabkan semakin
redupnya industri batik. Karena tidak adanya generasi
penerus yang mau belajar dan mengembangkan batik itu
sendiri.
Ada banyak faktor yang menyebabkan generasi muda
kurang tertarik dengan batik seperti, batik yang
diidentikan dengan sesuatu yang kuno dan ketinggalan
zaman serta kurangnya rasa bangga terhadap budaya
sendiri.
Selain itu, faktor lainnya bisa juga karna desain yang
kurang cocok dengan minat generasi milenial. Sehingga
mereka lebih memilih untuk membeli produk luar. Selain
kurangnya minat generasi muda terhadap batik, masalah
yang dialami diantaranya fluktuasi dan ketersediaan bahan
baku dan kendala pemasaran.
Maka dari itu, dengan dibuatnya laporan ini kami harap
peserta didik mampu mengembangkan dan ikut serta
melestarikan batik.
B. Rumusan Masalah
Laporan ini membahas tentang “..”. Adapun rumusan
masalah dalam penelitian ini:
1. Mengapa batik menjadi salah satu budaya lokal
diIndonesia?
2. Apa yang menjadi latar belakang terciptanya batik?
3. Nilai filosofi/makna apa yang terkandung di dalam
motif batik?
4. Apa yang menyebabkan eksistensi batik terancam
punah?
5. Mengapa anak generasi milenial merasa kurang
tertarik menggunakan batik?
6. Mengapa generasi muda seperti kita perlu
melestarikan batik?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui alasan mengapa batik menjadi salah
satu budaya lokal yang ada di Indonesia
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi latar belakang
terciptanya batik
3. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah pembuatan
batik
4. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan eksistensi batik
terancam punah
5. Untuk mengetahui alasan mengapa generasi milenial
kurang tertarik menggunakan batik
6. Untuk mengetahui alasan generasi muda perlu
melestarikan batik
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui lebih dalam alasan batik menjadi
salah satu budaya lokal yang ada di Indonesia
2. Dapat mengetahui bagaimana latar belakang terciptanya
batik di Indonesia
3. Dapat mengetahui bagaimana langkah langkah pembuatan
batik
4. Dapat mengetahui alasan yang menyebabkan eksistensi
batik terancam punah
5. Dapat mengetahui alasan generasi milenial dimasa
sekarang kurang tertarik menggunakan batik
6. Dapat mengetahui alasan mengapa generasi muda perlu
melestarikan batik
7. Dapat dijadikan bahan referensi untuk melakukan
penelitian bagi siswa / siswi dimasa yang akan datang
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Definisi Batik
Batik adalah kerajinan lukisan kain dengan
menggunakan canting yang berisi cairan lilin malam,
dengan teknik dan model lukisan bernilai seni tinggi.
Batik adalah seni dalam menghias kain dengan penutup
lilin untuk membentuk corak hiasan tertentu serta
membentuk sebuah bidang pewarnaan.
Dari segi etimologi kata, istilah batik berasal
dari bahasa Jawa yaitu dari kata “mbat” yang artinya
melempar, dan “titik” yang artinya juga titik, jadi
disimpulkan bahwa batik adalah melempar titik berkali-
kali pada kain.
Kain mori atau kain khusus tenun digunakan untuk
membuat batik, digambar dengan teknik khusus yang
selanjutnya diolah melalui proses tertentu sehingga
menjadi pakaian yang bernilai guna tinggi. Teknik seni
kain yang mirip batik dapat ditemukan pada berbagai
kebudayaan di dunia seperti di Nigeria, Tiongkok,
India, Malaysia, Sri Lanka dan daerah-daerah lain di
Indonesia.
Menurut KRT DR. HC. Kalinggo Hanggopuro (2002, 1-2)
dalam buku Bathik sebagai Busana Tatanan dan Tuntunan
menuliskan bahwa, para penulis terdahulu menggunakan
istilah batik yang sebenarnya tidak ditulis dengan
kata Batik" akan tetapi seharusnya"Bathik". Hal ini
mengacu pada huruf Jawa "tha" bukan "ta" dan pemakaian
bathik sebagai rangkaian dari titik adalah kurang
tepat atau dikatakan salah.
Berdasarkan etimologis tersebut sebenarnya batik
identik dikaitkan dengan suatu teknik (proses) dari
mulai penggambaran motif hingga pelorodan. Salah satu
yang menjadi ciri khas dari batik adalah cara
pengambaran motif pada kain ialah melalui proses
pemalaman yaitu mengoreskan cairan lilin yang
ditempatkan pada wadah yang bernama canting dan cap.
Di Indonesia batik sudah ada sejak zaman Majapahit
dan sangat populer pada abad setelahnya. Sampai abad
20 semua batik yang dihasilkan adalah batik tulis,
kemudian setelah itu baru dikenal batik cap. Ada dua
makna besar batik bagi masyarakat Indonesia.
Pertama, batik merupakan warisan kebudayaan dari
nenek moyang bangsa Indonesia. Kedua, sebagai sebuah
karya industri, batik merupakan mata pencaharian atau
lapangan kerja bagi masyarakat yang terlibat di
dalamnya.
Batik pesisir Indonesia dari pulau Jawa memiliki
sejarah akulturasi yang panjang, dengan corak beragam
yang dipengaruhi oleh berbagai budaya, serta paling
berkembang dalam hal pola, Teknik dan kualitas
pengerjaan dibandingkan batik dari daerah lain.
Batik dianggap sebagai ikon budaya penting di
Indonesia. Masyarakat Indonesia mengenakan batik
sebagai busana kasual dan formal yang dapat digunakan
dalam beragam acara. Adapun definisi batik menurut
para ahli:
1. Murtihasi dan Mukminatun (1979)
Batik adalah cara pembuatan bahan sandang berupa
tekstil yang bercorak pewarnaan dengan menggunakan
lilin sebagai penutup untuk mengamankan warna dari
perembesan warna yang lain dalam pencelupan.
2. Irwan Tirta
3. Hamzuri
4. Afif Syakur
5. Santosa Doellah
C. Klasifikasi Batik
1. Jenis Batik Dilihat Secara Umum
b) Batik Pesisir
Berdasarkan jurnal berjudul Komparasi Gaya
Visual dan Makna Pada Desan Batik Tiga Negeri
Dari Solo, Lasem, Pekalongan, Batang, dan
Cirebon, batik ini diproduksi di luar daerah
Keraton atau dibuat langsung oleh rakyat biasa.
b) Batik Cap
c) Batik Lukis
Batik lukis adalah salah satu jenis batik yang
juga dibuat dengan teknik manual. Pembuatan batik
lukis dilakukan dengan melukis motif batik di atas
kain dengan menggunakan kuas dan pewarna. Batik
lukis juga dianggap sebagai teknik lukisan atau
gambar yang dibuat dengan cara membatik.
d) Batik Jumputan
e) Batik Kombinasi
f) Batik Printing
a) Dress
b) Jas Pria
c) Kaos Batik
(Gambar 3.3 Kaos Motif Batik)
METODOLOGI
C. Metode Penelitian
E. Langkah-Langkah Kegiatan
F. Time Line Kegiatan