Anda di halaman 1dari 14

REKAYASA IDE

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Managemen Kurikulum

MENINGKATKAN KREATIVITAS DESIGNER SISWA SMK NEGERI 1


LAGUBOTI MELALUI LOMBA FASHION SHOW THEMA ETNIK ULOS

Dosen Pengampu :

Dr. Pardomuan Simanullang, M.Pd

Dr. Marudut Situmorang, M.Pd

DISUSUN OLEH:

1. Lenny M. Hutauruk 220403014


2. Nugra H.C.N Sipahutar 220403015

3. Sonya Simanjuntak 220403024


4. Togi Sarmauli Siahaan 220304028
5. Erna Silalahi 220403032
6. Juliber A. Simanjuntak 220403022

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN PENDIDIKAN


INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat
dan karuniaNyalah kami dapat menyelesaikan tugas rekayasa ide ini. Dan juga tidak lupa
saya berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Managemen Kurikulum Dr. Pardomuan
Simanullang, M.Pd.

Penulis sangat berharap tugas laporan mini riset ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan.
Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Tarutung, 15 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
RINGKASAN …………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
1. Latar Belakang Masalah ....................................................................................
2. Tujuan ................................................................................................................
3. Manfaat .............................................................................................................
4. Subjek Penelitian ………………………………………………………………
BAB II GAGASAN ..................................................................................................
A. Pengertian Kreativitas ..................................................................................
1. Prinsip Dasar Kreativitas .........................................................................
2. Langkah-Langkah Dalam Mengembangkan Kreativitas ……………….
B. Pengertian Desainer ......................................................................................
1. Tugas Desainer .......................................................................................
2. Cara Menjadi Desainer ...........................................................................
C. Kegiatan Pelaksanaan Fashion Show Thema Etnik Ulos ................................
BAB III SIMPULAN ...............................................................................................
Simpulan ..........................................................................................................
DAFTARA PUSTAKA
RINGKASAN

Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu
dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikannya lebih
lanjut.

Minat berhubungan erat dengan motivasi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu
juga minat, sehingga tepatlah bila minat merupakan alat motivasi. Proses belajar akan berjalan
dengan lancar bila disertai minat.oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar
pelajaran yang diberikan mudah dimengerti siswa.

Disain berasal dari Bahasa Inggris (design) yang berarti “rancangan, rencana atau reka rupa”.
Dari kata design muncul kata desain yang berarti mencipta, memikir atau merancang. Desain
merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda seperti busana.
Menciptakan desain tidak lepas dari pengaruh trend yang sedang atau akan terjadi. Hal ini
akan membuat busana yang diciptakan lebih dipilih, diterima, dan digemari oleh masyarakat.

Tujuan fashion show yang pertama adalah sebagai media untuk melakukan promosi.
Designer selain ingin mendapatkan apresiasi, juga bertujuan untuk mempromosikan hasil
karya mereka kepada masyarakat luas. Selain itu, event ini juga digunakan sebagai salah satu
cara untuk mengekspresikan diri. Sehingga momen ini memiliki kemampuan untuk
meningkatkan kreativitas designer siswa SMK Negeri 1 Laguboti
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Busana merupakan salah satu kebutuhan kita sehari hari. Menurut G. Goble, Frank
(1987) “Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik”. Dimana di dalam kebutuhan
fisiologis sendiri terdapat sandang, papan dan pangan atau juga dapat di katakan pakaian,
tempat tinggal atau rumah dan makanan. Kebutuhan kita semakin hari semakin berubah
seiring dengan perkembangan zaman begitu pula dengan busana.

Ulos adalah kain buatan tangan penenun perempuan-perempuan suku Batak yang
berasal dari Tapanuli - Sumatera Utara. Sebagai hasil kerja keras, ketekunan, ketelitian dan
keterpaduan instrumen dari perempuan-perempuan yang duduk di belakang instrumen
pembuat ulos, dengan harapan hasilnya bagus dan cantik untuk mendatangkan kebaikan. Di
masa lampau bagi masyarakat Batak, ulos dibuat untuk pakaian (baju) seharihari dan untuk
maksud lain. Juga dibuat kain adat untuk tujuan kegiatan resmi masyarakat Batak dan adat
Batak. Namun demikian dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi sandang,
penggunaan ulos sebagai baju sehari-hari tidak lazim lagi, tetapi sebagai kain adat tidak
berubah.

Gaya atau style fesyen di Indonesia terus berkembang pesat. Trend forecasting setiap
tahun pun berbeda. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap individu memiliki sikap, karakter, dan
kepribadian berbeda. Begitupula dengan busana, setiap orang memiliki selera busana yang
berbeda-beda dan setiap orang ingin terlihat menarik dengan busana yang sesuai dengan
seleranya.

Masalah yang dihadapi para siswa saat ini ialah rendahnya minat dan bakat dari
Siswa/i SMK Negeri 1 Laguboti dalam menciptakan suatu desain yang baru. Masih banyak
siswa yang kurang semangat dalam menciptakan desain atau model fashion yang baru
dikarenakan mungkin beberapa sebab, antara lain kurangnya wadah bagi siswa/I untuk
menunjukkan hasil karya mereka. Atau mungkin kurangnya minat masyarakat menggunakan
fashion ulos mengakibatkan siswa kurang termotivasi dalam membuat desain yang baru.
Adapun permasalahan disini ialah bagaimana meningkatkan minat kreativitas
siswa dengan bagus sehingga semua siswa di dalam kelas termotivasi untuk mengeluarkan
kreativitasnya masing – masing. Permasalahan lainnya adalah kurangnya minat
masyarakat dalam menggunakan fashion ulos maka siswa/I harus bisa mengeluarkan
kreativitas modern yang bisa memadukan antara ulos dengan fashion modern sehingga minat
masyarakat meningkat untuk menggunakan ulos fashion.

2 Tujuan

1. Meningkatkan dan mengembangkan kreativitas, imajinasi, inovasi serta daya


kompetensi dalam menghadapi perkembangan fashion yang semakin modern saat
ini.
2. Wadah pengembangan bakat dan kompetisi para peserta didik (Siswa/i) SMK Negeri
1 Laguboti.
3. Perkembangan fashion etnik ulos yang pesat secara global maupun di pasaran lokal
membuat semua kalangan ingin mewujudkan fashion etnik ulos lebih berkembang
di Indonesia salah satunya melalui karya siswa/i SMK Negeri 1 Laguboti.
4. Memperkenalkan karya siswa/i SMK Negeri 1 Laguboti secara luas, baik lokal
maupun nasional.

3 Manfaat

Adapun manfaat Rekayasa ide ini ialah supaya penulis dapat menyumbangkan
pemikirannya untuk siswa – siswi SMK Negeri 1 Laguboti supaya memiliki wadah dalam
pengembangan bakat dalam memperkenalkan mode, fashion ulos sehingga penggunaan
ulos bisa semakin beragam tidak lagi hanya digunakan dalam acara adat.

4. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam rekayasa ide ini adalah para siswa dan siswi SMK Negeri 1
Laguboti khususnya jurusan tata busana.
BAB II
GAGASAN

A. Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas sudah banyak dikemukakan oleh para ahli berdasarkan pandangan
yang berbeda-beda, seperti yang dikemukakan oleh Utami Munandar (2016:47-48)
menjelaskan pengertian kreativitas dengan mengemukakan beberapa perumusan yang
merupakan kesimpulan para ahli mengenaikreativitas yaitu sebagai berikut:
Pertama, kreativitas adalah kemampuan untuk membuatkombinasi baru berdasarkan
data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Kedua, kreativitas (berpikir kreatif atau
berpikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia,
menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana
penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban.
Ketiga, secara operasional kreativ itas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang
mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas),dan orisinilitas dalam berpikir,
serta kemampun untuk mengolaborasi (mengembangkan, memperkarya, merinci)
suatu gagasan.

Slameto (2015:145) menjelaskan bahwa pengertian “Kreativitas berhubungan dengan


penemuan sesuatu, mengenai halyang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan
sesuatu yang telah ada. Sesuatu yang baru itu mungkin berupa perbuatan atau tingkah laku,
bangunan dan lain-lain”. Sedangkan Menurut Moreno (Slameto, 2015:146) yang penting
dalam “Kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernahdiketahui orang
sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi orang
lain atau dunia padaumumnya, misalnya seorang guru menciptakan metode mengajardengan
diskusi yang belum pernah ia pakai”.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kreativitas siswa
adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan
hal-hal yang sudah ada untuk memberikan sejumlah pengetahuan dalam proses pembelajaran.
1. Prinsip Dasar Kreativitas
Setiap siswa bisa mengembangkan kegiatan belajarnya sesuai dengan kreativitas yang
dimilikinya.Tetapi, adapun pengembangannya, pembelajaran 8 kreatif memiliki prinsip dasar
yang menjadi fondasinya. Mulyono (2016:29) mengemukakan prinsip dasar yang dibangun
dalam pembelajaran kreatif yaitu:
1. Implikasi yang menyenangkan: Dalam pembelajaran yang kreatif, adapun model dan
cara pembelajaran yang dilakukan harus membawa implikasi moral yang
menyenangkan. Menyenangkan dalam pelajaran kreatif ini terkait dengan belajar
tanpa beban, penuh keceriaan, disukai seluruh siswa, tidak takut, banyak bertanya
dan sebagainya. Implikasi moral menyenangkan ini merupakan fondasi suasana
yang dibangun antara guru dan siswa.
2. Efektivitas Hasil dan Motivasi Belajar: Setelah suasana komunikasi dalam
pembelajaran kratif moral menyenangkan, maka untuk membedakan antara
kegiatan bermain dan belajar, pembelajaran kreatif berdasarkan fondasinya pada
efektivitas hasil dan motivasi belajar.

2. Langkah-Langkah Dalam Mengembangkan Kreativitas


Guru kreatif itu hal yang biasa namun siswa yang kreatif adalah suatu hal yang harus
dikembangkanguna mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Banyak hal yang harus
dilakukan dalam mengembangkan kreativitas Davis dalam Slameto (2016:154) menyatakan
bahwa tiga paktor yang perlu diperhatikan didalam pembangunan kreativitas, yaitu:
1. Kemampuan dasar yang diperlukan: Mencakup berbagai kemampuan berpikir konvergen
dan divergen yang diperhatikan. Kemampuan berpikir konvergen dan divergen memiliki
10 tahap pengajaran pemecahan masalah yang kreatif bagi orang dewasa. (a)Memiliki
keseluruhan tahap dari masalah; (b) Mengambil keputusan; (c) Memikirkan segala
kemungkinan pemecahan masalah tersebut; (d) Memikirkan secara kemungkinan cara
pengujian; (e) Memiliki bagian masalah yang perlu dipecahkan; (f) Memilih sumber-
sumber yang paling memungkinkan; (g) Membayangkan kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi; (h) Memilih cara yang paling dapat dipercaya untuk menguji; (i)memikirkan
informasi yang kiranya dapat membantu; (j) Memilih gagasan-gagasan yang paling
memungkinkan bagi pemecahan.
2. Sikap Individu: Mencakup tujuan untuk menemukan gagasan-gagasan serta produk-
produk dan pemecahan baru. Untuk tujuan ini beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
guru yaitu: a) perhatikan khusus bagi pengembangan kepercayaan diri siswa perlu
diberikan secara aktif guru perlu membantu mengembangkan kesadaran diri yang positif
dan menjadikan siswa sebagai individu yang seluruhnya dengan konsep diri yang positif.
b) rasa keinginan tahu siswa yang perlu dibangkitkan.
3. Teknik teknik Yang Digunakan: Teknik- teknik yang digunakan dalam mengembangkan
kreativitas, yaitu: (a). Meningkatkan pemikiran kreatif. Sasaran pendidikan dan kurikulum
perlu dianalisis untuk mengetahui funfsi-fungsi mental apa yang dituju dalam pendidikan.
Pengajian bahanbahan pelajaran dengan cara-cara baru, penggunaan alat-alat audio visual
bila mungkin dilakukan. (b). Melakukan pendekatan” inquiri” (pencaritahuan) pendekatan
ini banyak diberikan keuntungan antara lain meningkatkan intelegensi, membantu siswa
belajar melalui penelitian, meningkatkan daya ingat, menghindari proses belajar mengajar
yang menghapal, mengembangkan kreativitas, meningkatkan aspirasi. (c). Memberikan
penghargaan bagi hasil kreatif penghargaan yang diterima memhubungani konsep diri
siswa secara positif yang meningkatkan keyakinan siswa. (d). Menggunakan teknik-teknik
sumbang saran. Dalam pendekatan ini suatu masalah dikemukakan gagasan-gagasannya.

B. Pengertian Desainer
Perancang atau desainer (bahasa Inggris: designer) adalah seseorang yang merancang
sesuatu. Definisi yang terluas kemungkinan diberikan oleh seorang psikolog bernama Herbert
Simon: Everyone designs who devises courses of action aimed at changing existing situations
into preferred ones, yang artinya: "Setiap orang mendesain untuk merencanakan serangkaian
aktivitas yang bertujuan untuk mengubah situasi yang ada menjadi lebih baik (Simon, 1996:
111). Menurut buku How To Be A Fashion Designer oleh Ulung & Larasati (2013: 20), Pada
dasarnya, seorang fashion designer membuat konsep dan menciptakan desain busana hingga
aksesori. Dia juga harus mampu menganalisis trend fashion yang akan terjadi, yang nantinya
setelah memproduksi koleksi tertentu, akan dipasarkan untuk pelanggan individual atau pasar
yang lebih besar lagi seperti pusat perbelanjaan dan retail.
Maka dapat disimpulkan bahwa desainer busana atau perancang busana adalah
seseorang yang merancang suatu produksi busana. Desainer busana tidak hanya membuat
konsep atau desain busana yang kemudian dituangkan kedalam bentuk suatu gambar
melainkan juga menciptakan desain tersebut kedalam suatu benda jadi. Seorang desainer juga
harus mampu mengenal warna, bahan busana dan bentuk busana secara proporsi,
menganalisis trend fashion sehingga akan mudah membuat busana yang kemungkinan akan
laku setelah diproduksi dan dipasarkan.
1. Tugas Desainer
Secara umum banyak orang yang beranggapan bahwa tugas desainer adalah
merancang busana atau menyajikan ide dalam bentuk gambar yang mudah di pahami dan
dimengerti, tetapi diluar itu, sebenarnya tugas desainer dimulai dengan menciptakan desain
dasar hingga mencipta busana. Menurut Widarwati (1996: 84) tugas utama desainer adalah
membuat rancangn untuk klien atau perusahaan garment. Menurut Ulung & Larasati (2013:
13) tantangan bagi seorang fashion designer ialah harus mampu berpikir ke depan untuk
memprediksi trend apa yang akan mereka ciptakan. Kemudian ide ini diaplikasikan dalam
bentuk visual melalui pakaian maupun aksesori. Saat mendesain, fashion designer juga harus
pandai mengenal material, warna, serta proporsi sebuah pakaian.
Sebagai seorang desainer harus bisa memprediksi tren sampai setidaknya hingga tiga
tahun ke depan dan juga peka terhadap perkembangan pasar. Selain itu pengetahuan tentang
bahan juga sangat penting dan juga fasih pada berbagai tipe bentuk tubuh, sehingga ketika
mendesain busana bisa melihat segi estetika dan juga tren yang sudah ada. Pengetahuan
mengenai sejarah desain juga harus dikuasai oleh seorang fashion designer (Ulung & Larasati,
2013: 20).

2. Cara Menjadi Desainer


Menurut buku How To Be A Fashion Designer oleh Ulung & Larasati (2013: 22)
menyebutkan beberapa modal yang harus dimiliki untuk menjadi desainer:
1) Inspirasi ada dimana-mana, kreativitas dan ciri khas adalah hal mutlak untuk bisa menjadi
fashion designer.
2) Pelajari bisnis busana dan selera konsumen, pengetahuan desain dan menjahit diperlukan
untuk menjadi perancang yang handal.
3) Banyak bereksperimen, idealnya fashion designer mampu mengombinasikan warna, jenis
kain juga beragam teknik menjahit, selain juga mampu mengekspresikan ide dalam bentuk
sketsa
4) Mampu bekerja dibawah tekanan, bekerja sebagai fashion designer adalah identik dengan
kreativitas.
5) Mengasah kepekaan, fashion designer juga merupakan pencipta trend. Ia harus lebih sadar
akan permintaan pasar.

Contoh desain baju dengan tema ulos


C. Kegiatan Pelaksanaan Fashion Show Thema Etnik Ulos
Berdasarkan pengertian diatas untuk meningkatkan kreativitas siswa/I SMK Negeri 1
Laguboti maka diadakan suatu kegiatan lomba fashion show yang dilaksanakan Balige dan
kegiatan ini juga terbuka untuk masyarakat umum. Kegiatan ini juga sengaja dilaksanakan
untuk memperkenalan fashion ulos dan karya siswa/I SMK Negeri 1 Laguboti kepada
masyarakat umum. Pada saat kegiatan Kreativitas siswa ditantang dengan membuat suatu
karya berupa pakaian dalam hal ini gaun dengan tema yang telah diberikan masing-masing
siswa dengan dihiasi oleh berbagai macam hiasan yang serupa dengan tema tersebut. Tema
kegiatan ini yaitu fashion show etnik ulos.

Beberapa contoh desain baju tema ulos karya guru dan siswa SMK Negeri 1 Laguboti
Dokumentasi Kegiatan
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dengan adanya pegelaran Fashion Show diharapkan dapat memberikan manfaat


kepada siswa dan kepada semua kalangan yang hadir pada acara tersebut sehingga
kedepannya dapat menjadi pedoman untuk para desainer dalam membuat fashion atau busana
secara khusus busana yang bertema ulos yang dapat menjadi penghasilan atau karya yang
baik dan indah untuk digunakan dalam kegiatan kegiatan tertentu. Semoga dengan adanya
kegiatan ini pula dapat meningkatkan kinerja seseorang dalam membuat karya-karya fashion
atau busana yang baik sehingga terdapat timbal balik dari kegiatan ini. Dalam hal ini
khususnya dapat meningkatkan kreativitas para desainer pada umunya dan siswa/I pada
khususnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arro R. R. (2 Mei 2018). Apa Itu Fashion Show?. Dipetik 17 Mei 2023, dari
https://www.dictio.id/t/apa-itu-fashion-show/24709
2004. Busana Tingkat Dasar Terampil dan Mahir. Jakarta: Kawan Pustaka.
1986. Fashion Design. Jakarta: CV Baru. Adelina dkk.
1971 Pengetahuan Bahan tekstil. Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan. Elina Hasyim.
Pengendalian Mula pada Industri Pakaian Jadi. Falicitas Djawc, dkk.
Falicitas Djawc, dkk. 1979. Pemeliharaan Busana dan Lenan Rumah Tangga.
Ernawati, dkk. Tata Busana, 2008. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Anda mungkin juga menyukai