Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat
dan karuniaNyalah kami dapat menyelesaikan tugas rekayasa ide ini. Dan juga tidak lupa
saya berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Managemen Kurikulum Dr. Pardomuan
Simanullang, M.Pd.
Penulis sangat berharap tugas laporan mini riset ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan.
Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
RINGKASAN …………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
1. Latar Belakang Masalah ....................................................................................
2. Tujuan ................................................................................................................
3. Manfaat .............................................................................................................
4. Subjek Penelitian ………………………………………………………………
BAB II GAGASAN ..................................................................................................
A. Pengertian Kreativitas ..................................................................................
1. Prinsip Dasar Kreativitas .........................................................................
2. Langkah-Langkah Dalam Mengembangkan Kreativitas ……………….
B. Pengertian Desainer ......................................................................................
1. Tugas Desainer .......................................................................................
2. Cara Menjadi Desainer ...........................................................................
C. Kegiatan Pelaksanaan Fashion Show Thema Etnik Ulos ................................
BAB III SIMPULAN ...............................................................................................
Simpulan ..........................................................................................................
DAFTARA PUSTAKA
RINGKASAN
Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu
dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikannya lebih
lanjut.
Minat berhubungan erat dengan motivasi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu
juga minat, sehingga tepatlah bila minat merupakan alat motivasi. Proses belajar akan berjalan
dengan lancar bila disertai minat.oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar
pelajaran yang diberikan mudah dimengerti siswa.
Disain berasal dari Bahasa Inggris (design) yang berarti “rancangan, rencana atau reka rupa”.
Dari kata design muncul kata desain yang berarti mencipta, memikir atau merancang. Desain
merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda seperti busana.
Menciptakan desain tidak lepas dari pengaruh trend yang sedang atau akan terjadi. Hal ini
akan membuat busana yang diciptakan lebih dipilih, diterima, dan digemari oleh masyarakat.
Tujuan fashion show yang pertama adalah sebagai media untuk melakukan promosi.
Designer selain ingin mendapatkan apresiasi, juga bertujuan untuk mempromosikan hasil
karya mereka kepada masyarakat luas. Selain itu, event ini juga digunakan sebagai salah satu
cara untuk mengekspresikan diri. Sehingga momen ini memiliki kemampuan untuk
meningkatkan kreativitas designer siswa SMK Negeri 1 Laguboti
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Busana merupakan salah satu kebutuhan kita sehari hari. Menurut G. Goble, Frank
(1987) “Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik”. Dimana di dalam kebutuhan
fisiologis sendiri terdapat sandang, papan dan pangan atau juga dapat di katakan pakaian,
tempat tinggal atau rumah dan makanan. Kebutuhan kita semakin hari semakin berubah
seiring dengan perkembangan zaman begitu pula dengan busana.
Ulos adalah kain buatan tangan penenun perempuan-perempuan suku Batak yang
berasal dari Tapanuli - Sumatera Utara. Sebagai hasil kerja keras, ketekunan, ketelitian dan
keterpaduan instrumen dari perempuan-perempuan yang duduk di belakang instrumen
pembuat ulos, dengan harapan hasilnya bagus dan cantik untuk mendatangkan kebaikan. Di
masa lampau bagi masyarakat Batak, ulos dibuat untuk pakaian (baju) seharihari dan untuk
maksud lain. Juga dibuat kain adat untuk tujuan kegiatan resmi masyarakat Batak dan adat
Batak. Namun demikian dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi sandang,
penggunaan ulos sebagai baju sehari-hari tidak lazim lagi, tetapi sebagai kain adat tidak
berubah.
Gaya atau style fesyen di Indonesia terus berkembang pesat. Trend forecasting setiap
tahun pun berbeda. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap individu memiliki sikap, karakter, dan
kepribadian berbeda. Begitupula dengan busana, setiap orang memiliki selera busana yang
berbeda-beda dan setiap orang ingin terlihat menarik dengan busana yang sesuai dengan
seleranya.
Masalah yang dihadapi para siswa saat ini ialah rendahnya minat dan bakat dari
Siswa/i SMK Negeri 1 Laguboti dalam menciptakan suatu desain yang baru. Masih banyak
siswa yang kurang semangat dalam menciptakan desain atau model fashion yang baru
dikarenakan mungkin beberapa sebab, antara lain kurangnya wadah bagi siswa/I untuk
menunjukkan hasil karya mereka. Atau mungkin kurangnya minat masyarakat menggunakan
fashion ulos mengakibatkan siswa kurang termotivasi dalam membuat desain yang baru.
Adapun permasalahan disini ialah bagaimana meningkatkan minat kreativitas
siswa dengan bagus sehingga semua siswa di dalam kelas termotivasi untuk mengeluarkan
kreativitasnya masing – masing. Permasalahan lainnya adalah kurangnya minat
masyarakat dalam menggunakan fashion ulos maka siswa/I harus bisa mengeluarkan
kreativitas modern yang bisa memadukan antara ulos dengan fashion modern sehingga minat
masyarakat meningkat untuk menggunakan ulos fashion.
2 Tujuan
3 Manfaat
Adapun manfaat Rekayasa ide ini ialah supaya penulis dapat menyumbangkan
pemikirannya untuk siswa – siswi SMK Negeri 1 Laguboti supaya memiliki wadah dalam
pengembangan bakat dalam memperkenalkan mode, fashion ulos sehingga penggunaan
ulos bisa semakin beragam tidak lagi hanya digunakan dalam acara adat.
4. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam rekayasa ide ini adalah para siswa dan siswi SMK Negeri 1
Laguboti khususnya jurusan tata busana.
BAB II
GAGASAN
A. Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas sudah banyak dikemukakan oleh para ahli berdasarkan pandangan
yang berbeda-beda, seperti yang dikemukakan oleh Utami Munandar (2016:47-48)
menjelaskan pengertian kreativitas dengan mengemukakan beberapa perumusan yang
merupakan kesimpulan para ahli mengenaikreativitas yaitu sebagai berikut:
Pertama, kreativitas adalah kemampuan untuk membuatkombinasi baru berdasarkan
data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Kedua, kreativitas (berpikir kreatif atau
berpikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia,
menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana
penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban.
Ketiga, secara operasional kreativ itas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang
mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas),dan orisinilitas dalam berpikir,
serta kemampun untuk mengolaborasi (mengembangkan, memperkarya, merinci)
suatu gagasan.
B. Pengertian Desainer
Perancang atau desainer (bahasa Inggris: designer) adalah seseorang yang merancang
sesuatu. Definisi yang terluas kemungkinan diberikan oleh seorang psikolog bernama Herbert
Simon: Everyone designs who devises courses of action aimed at changing existing situations
into preferred ones, yang artinya: "Setiap orang mendesain untuk merencanakan serangkaian
aktivitas yang bertujuan untuk mengubah situasi yang ada menjadi lebih baik (Simon, 1996:
111). Menurut buku How To Be A Fashion Designer oleh Ulung & Larasati (2013: 20), Pada
dasarnya, seorang fashion designer membuat konsep dan menciptakan desain busana hingga
aksesori. Dia juga harus mampu menganalisis trend fashion yang akan terjadi, yang nantinya
setelah memproduksi koleksi tertentu, akan dipasarkan untuk pelanggan individual atau pasar
yang lebih besar lagi seperti pusat perbelanjaan dan retail.
Maka dapat disimpulkan bahwa desainer busana atau perancang busana adalah
seseorang yang merancang suatu produksi busana. Desainer busana tidak hanya membuat
konsep atau desain busana yang kemudian dituangkan kedalam bentuk suatu gambar
melainkan juga menciptakan desain tersebut kedalam suatu benda jadi. Seorang desainer juga
harus mampu mengenal warna, bahan busana dan bentuk busana secara proporsi,
menganalisis trend fashion sehingga akan mudah membuat busana yang kemungkinan akan
laku setelah diproduksi dan dipasarkan.
1. Tugas Desainer
Secara umum banyak orang yang beranggapan bahwa tugas desainer adalah
merancang busana atau menyajikan ide dalam bentuk gambar yang mudah di pahami dan
dimengerti, tetapi diluar itu, sebenarnya tugas desainer dimulai dengan menciptakan desain
dasar hingga mencipta busana. Menurut Widarwati (1996: 84) tugas utama desainer adalah
membuat rancangn untuk klien atau perusahaan garment. Menurut Ulung & Larasati (2013:
13) tantangan bagi seorang fashion designer ialah harus mampu berpikir ke depan untuk
memprediksi trend apa yang akan mereka ciptakan. Kemudian ide ini diaplikasikan dalam
bentuk visual melalui pakaian maupun aksesori. Saat mendesain, fashion designer juga harus
pandai mengenal material, warna, serta proporsi sebuah pakaian.
Sebagai seorang desainer harus bisa memprediksi tren sampai setidaknya hingga tiga
tahun ke depan dan juga peka terhadap perkembangan pasar. Selain itu pengetahuan tentang
bahan juga sangat penting dan juga fasih pada berbagai tipe bentuk tubuh, sehingga ketika
mendesain busana bisa melihat segi estetika dan juga tren yang sudah ada. Pengetahuan
mengenai sejarah desain juga harus dikuasai oleh seorang fashion designer (Ulung & Larasati,
2013: 20).
Beberapa contoh desain baju tema ulos karya guru dan siswa SMK Negeri 1 Laguboti
Dokumentasi Kegiatan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Arro R. R. (2 Mei 2018). Apa Itu Fashion Show?. Dipetik 17 Mei 2023, dari
https://www.dictio.id/t/apa-itu-fashion-show/24709
2004. Busana Tingkat Dasar Terampil dan Mahir. Jakarta: Kawan Pustaka.
1986. Fashion Design. Jakarta: CV Baru. Adelina dkk.
1971 Pengetahuan Bahan tekstil. Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan. Elina Hasyim.
Pengendalian Mula pada Industri Pakaian Jadi. Falicitas Djawc, dkk.
Falicitas Djawc, dkk. 1979. Pemeliharaan Busana dan Lenan Rumah Tangga.
Ernawati, dkk. Tata Busana, 2008. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.