Disusun Oleh:
1. M.Lutfi H Azzam
2. Criesy Monica Putri
3. Dinda Tiara Shaena
4. M.Dzaky Dhafiya
5. M.Zakky Qilla At-Tabib
Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali rasa Syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas selesainta laporan yang berjudul “Proyek Penguatan Pelajar
Pancasila”. Tidak lupa pula dukungan baik secara materil dan nonmaterial yang
diberikan kepada penulis dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:
Penulis sadar bahwa laporan yang disusun ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, dengan rendah hati penulis memohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk menyempurnakan laporan ini.
Penulis
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 prinsip P5
1. Holistik
• Holistik bermakna memandang sesuatu secara ituh dan menyeluruh.
Dalam perancangan P5, kerangka berpikir holistik ini mendorong
pelajar untuk menelaah sebuah teks secara utuh untuk memahami suatu
isu secara mendalam.
2. Kontekstual
• Prinsip kontekstual artinya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada
pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengalaman
dan pemecahan masalah secara langsung, diharapkan peserta didik bisa
mendapatkan pelajaran bermakna untuk meningkatkan kemampuan.
1
3. Berpusat pada Peserta Didik
• yang satu ini menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran
yang aktif untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri. Peserta
didik juga berkesempatan memilih dan mengusulkan topik sesuai
minatnya, sementara pengajar menjadi fasilitator.
4. Eksploratif
• Eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang bagi
pengembangan diri dan inkuiri. Pelaksanaan proyek ini memiliki area
eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi peserta didikan, alokasi
waktu, dan penyesuaian.
1.3 Tema P5
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
• Gaya hidup berkelanjutan adalah gaya hidup yang mengedepankan
penggunaan energi terkini. Dalam tema P5 ini, siswa atau peserta didik
diharapkan bisa memahami dampak aktivitas manusia terhadap
lingkungan dan kelangsungan kehidupan di sekitarnya. Tidak hanya
itu, siswa pun dituntut dapat membangun kesadaran untuk dapat
bersikap ramah terhadap lingkungan.
2. Kearifan Lokal
• Siswa atau peserta didik diharapkan bisa membangun rasa
keingintahuan dan kemampuan inkuiri lewat eksplorasi budaya
dan kearifan lokal masyarakat sekaligus perkembangannya.
3. Bhineka Tunggal Ika
• Peserta didik atau siswa mampu mengenal sekaligus mempromosikan
budaya perdamaian dan antikekerasan, belajar membangun dialog
penuh hormat tentang keberagaman dan nilai-nilai ajaran yang
dianutnya.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
• Peserta didik membangun kesadaran sekaligus keterampilan
memelihara kesehatan diri dan mental, entah itu untuk diri sendiri atau
orang di sekitarnya dengan cara melakukan penelitian dan
mendiskusikan masalah terkait kesejahteraan diri, perundungan, dan
berupaya mencari jalan keluarnya bersama-sama.
2
5.Suara Demokrasi
• Sebagai negara demokrasi, sangat penting menumbuhkan jiwa-jiwa
demokrasi dalam diri siswa. Untuk menumbuhkan jiwa demokrasi
tersebut, maka ditetapkannya tema Suara Demokrasi dalam Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
6. Rekayasa dan Teknologi
• Peserta didik melatih kemampuan berempati untuk membangun
produk atau inovasi yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya.
7. Kewirausahaan
• Peserta didik mengembangkan potensi ekonomi dengan cara yang
kreatif sebagai peluang agar dibutuhkan di masyarakat.
8. Kebekerjaan (Tema Wajib untuk SMK/MAK)
• Tema Kebekerjaan adalah tema wajib yang diperuntukkan siswa
SMK/MAK. Tema ini diharapkan dapat membangun pemahaman
siswa terhadap terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan
kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya
dan mengacu pada kebutuhan dunia kerja saat ini.
9. Budaya Kerja (Tema Wajib untuk SMK/MAK)
• Budaya Kerja juga menjadi salah satu tema wajib untuk jenjang
pendidikan SMK/MAK. Pada tema ini, siswa dilatih untuk membangun
kesadaran sikap dan perilaku, serta membiasakan diri memiliki budaya
kerja yang positif sesuai dengan standar yang diperlukan dunia kerja
saat ini.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.2Bentuk Kegiatan
Kegiatan yang kami lakukan adalah “Mendaur Ulang Sampah”, sampah yang
kami gunakan adalah limbah kertas. Berikut proses mengubah limbah kertas
menjadi produk baru.
1. Pertama-tama rendam terlebih dahulu limbah kertas kedalam air, rendam
selama 3-5 hari.
4
3. Setelah disaring selanjutnya, campurkan Lem Fox kedalam bubur kertas,
lalu aduk sampai merata.
5
6. Setelah semua telah kering selanjutnya, kita akan membuat lapisan kedua,
lapisan ini berguna untuk proses pewarnaan nanti agar warna tidak pudar.
Langkah pertama campurkan Semen Putih + Lem Fox lalu aduk sampai
merata.
8. Setelah dilapisi lalu jemur Kembali dibawah sinar matahari selama ½ hari,
tergantung dengan cuaca.
6
9. Setelah semuanya telah kering selanjutnya masuk kedalam proses
pewarnaan.
7
B. Tema Kebekerjaan
2.4 Topik “Kunjungan Industri”
Kunjungan industri merupakan kegiatan di mana sekelompok orang
berkunjung ke suatu fasilitas atau lokasi operasional perusahaan atau
industri untuk mendapatkan pengalaman langsung tentang proses
produksi, operasional, dan lingkungan kerja.
Tujuan utama kunjungan industri adalah memberikan peserta
kesempatan untuk melihat secara langsung bagaimana suatu bisnis
beroperasi, memahami proses produksi, dan mendapatkan wawasan
tentang lingkungan kerja dan industri tertentu.
8
Setelah itu kami juga diberi kesempatan secara langsung untuk
melihat para pekerja serta peralatan dan teknologi yang digunakan, kami
juga diberikan informasi serta wawasan mengenai tugas-tugas pekerja dan
alat-alat yang digunakan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
"P5 Kurikulum Merdeka menciptakan terobosan signifikan dalam bidang
pendidikan, mengilhami semangat kreativitas dan inovasi di kalangan pendidik
serta siswa. Dengan fokus pada pengembangan kurikulum yang adaptif, program
ini memberikan landasan kokoh untuk mencetak generasi yang berkualitas, siap
menghadapi dinamika zaman, dan berkontribusi positif pada masyarakat."
3.2 Saran
"Saran untuk pengembangan kegiatan P5 Merdeka adalah untuk terus
memperkuat integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, meningkatkan
aksesibilitas pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, dan menggalakkan kerja
sama antara sekolah, industri, dan komunitas. Dengan demikian, program ini
dapat lebih efektif mendukung perkembangan potensi siswa dan mempersiapkan
mereka untuk menghadapi tantangan global dengan lebih baik."
10