Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH STUDI AL-QUR’AN TENTANG GOTONG ROYONG

Dikumpulkan untuk memenuhi tugas makalah

Afifah Sari Wahyuni

06040423070

Dosen Pengampu

Dr Sahudi MHI., M.PdI

NIP. 19770412 200912 1001

SEMESTER I PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................. i

A.KAJIAN TEORI .................................................................................................... 1-4

1. Gotong royong secara Bahasa ................................................................. 1


2. Gotong royong secara istilah ................................................................... 1
3. Pentingnya pengajaran karakter gotong royong ...................................... 2
4. Langkah-langkah agar siswa dapat menerima dengan baik .................... 3
5. Waktu yang tepat untuk mengajarkannya ............................................... 3
6. Metode untuk mengajar ........................................................................... 4
7. Mengevaluasi keberhasilan pengajaran ................................................... 5-6

B.KAJIAN STUDI AL-QUR’AN TENTANG GOTONG ROYONG ..................... 6-17

C.PENUTUP ............................................................................................................. 18-19

A. Kesimpulan .............................................................................................. 18
B. Saran ........................................................................................................ 18-19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 20

i
KAJIAN TEORI

1) Pengertian secara bahasa

2) Pengertian secara istilah

3) Mengapa materi tersebut penting diajarkan

4) Bagaimana langkah-langkah mengajarkan materi tersebut agar mudah diterima siswa


didik

5) Kapan saat yang tepat mengajarkan materi tersebut

6) Metode apa yang dipakai untuk mengajarkan materi tersebut

7) Bagaimana cara mengevaluasi keberhasilan pembelajaran materi tersebut

A. Secara Bahasa

Secara Bahasa gotong royong terdiri dari dua kata yakni “gotong” dan
“royong”, terdapat dalam kamus besar Bahasa Indonesia “gotong” artinya pikul
atau angkat. Sedangkan “royong” berarti Bersama- sama. Dan jika digabungkan
gotong royong berarti memikul atau mengangkat(tolong- menolong) Bersama- sama
diantara anggota komunitas.1

Pada mulanya kalimat ini sering digunakan orang- orang terdahulu untuk
kaum bawah yang biasa hidup di desa yang Sebagian besar pekerjaan mereka
membutuhkan orang lain untuk membantu. Seperti membajak sawah, memanen
sayuran, maupun berternak. Kemudian kalimat ini berkembang ke ranah yang tinggi
hingga kita dapat mendengar “kabinet gotong royong” yang digunakan oleh mantan
presiden megawati.

A. Secara istilah

Di dalam buku Demokrasi Pancasila Di Era Kemajemukan oleh Dermawan


Harefagotong royong menurut Mubyarto adalah kegiatan Bersama untuk mencapai
tujuan bersana. Dan juga merupakan ciri khas dari negara Indonesia yang kemudian

1
KBBI daring, https://kbbi.web.id/gotong, (diakses tanggal 26 agustus 2023)

1
menjelma sebagai kepribadian bangsa. Menjadi budaya yang mengakar sangat kuat
dan jiwa yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.2

Gotong royong merupakan sebuah bentuk kerja-sama kelompok masyarakat


untuk mencapai suatu hasil yang positif dengan tujuan yang ingin dicapai secara
mufakat dan musyawarah bersama. Gotong royong akan muncul atas dorongan dari
keinsyafan, kesadaran dan semangat untuk mengerjakan serta menanggung akibat
dari suatu hasil yang diciptakan, terutama yang benar-benar dilakukan secara
bersama-sama, serentak dan beramai-ramai, tanpa mengedepankan keuntungan bagi
dirinya sendiri, namun selalu tujuannya untuk kebahagian bersama, seperti
terkandung dalam istilah ‘Gotong.’ Didalam membagi hasil, masing-masing anggota
akan mendapat dan menerima bagian-bagiannya sendiri-sendiri sesuai dengan
tempat dan sifat sumbangan karyanya masing-masing, seperti tersimpul dalam
istilah ‘Royong’.3

1) Pentingnya pengajaran karakter gotong royong

Karena karakter ini merupakan kebutuhan sekunder setiap manusia maka


hal ini wajib diajarkan kepada para siswa agar mereka dapat memiliki karakter
tersebut di dalam komunitas dan perkumpulan Masyarakat yang pasti akan ia
temui di dalam kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu, gotong royong menjadi
salah satu profil yang harus ditanamkan pada diri para pelajar.

Gotong royong sebagai salah satu profil pelajar pancasila, akan


mengarahkan peserta didik untuk menjadi makhluk sosial yang memiliki sifat
kerendahan hati untuk saling tolong menolong. Nilai karakter ini menitikberatkan
pada suatu tindakan saling tolong menolong dan membantu satu sama lain dalam
kebaikan. Peserta didik akhirnya memiliki perasaan yang peka terhadap
lingkungan sekitarnya.

Dengan adanya kerja sama dan tolong menolong, membantu peserta didik
agar mampu membangun hubungan pertemanan, adanya respon positif dalam

2
Dermawan, Fatolosa.“Demokrasi Pancasila Di Era Kemajemukan”,(PM Publisher:2020), h 35
3
Tadjuddin Noer,”Budaya Gorong-Royong Dalam Perubahan Sosial Saat Ini”,jurnal pemikiran
sosiologi,Vol,2 No,1(2013),5.

2
pengendalian emosi. Sikap yang mereka terapkan di sekolah, dapat terbawa ketika
mereka berinteraksi di lingkungan rumah dan dalam lingkup keluarga. Oleh
karena itu, penting bagi satuan pendidikan berperan strategis untuk menanamkan
karakter gotong royong, Nilai gotong royong juga seirama dengan tujuan
pendidikan kewarganegaraan yaitu agar peserta didik sebagai warga negara
menjadi warga negara yang baik.4

2) Langkah- langkah agar siswa dapar menerima dengan baik

Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan menerapkan ajaran taman


siswa yakni Tri nga (ngerti, ngrasa, dan nglakoni). Pertama, ngerti para peserta
didik harus mengerti dulu apa itu gotong royong? Dalam hal ini tentunya para
pengajar harus mengajarkan pengertian dari gotong royong itu sendiri secara teori.
Kedua, ngrasa di tahapan kedua adalah merasakan. Dalam hal ini pengajar harus
memberikan contoh sikap dari gotong royong di depan para peserta didik agar
mereka lebih memahami teori yang telah di pelajari sebelumnya. Terakhir,
nglakoni pada tahap terakhir ini setelah peserta didik mengerti dan memahami
gotong royong adalah menerapkan gotong royong pada kehidupan sehari-
harinya.5

3) Waktu yang tepat untuk mengajarkannya

Melihat pentingnya karakter gotong royong, maka sangat penting untuk


ditanamkan pada anak sejak dini agar menjadi bekalnya di Masyarakat dan nantinya
ia mampu untuk bekerja dengan orang lain, membangun hubungan dalam tim dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Karena setiap anak pasti akan
menemukan komunitas-komunitas di lingkungan Masyarakat. Dan juga sebagai
kebutuhannya sebagai makhluk sosial.Penanaman karakter ini juga harus menjadi

4
Jamaludin,Shofia.N,”Penerapan Nilai Profil Pelajar Pancasila Melalui Kegiatan Kampus Mengajar Di
Sekolah Dasar”, Jurnal Cakrawala Pendas,Vol,8 No,3,(2022),701.
5
Kristina W, Dwi Astuti,”Membangun Profil Pancasila Dimensi Gotong Royong Melalui Ajaran Taman
Siswa Ngerti, Ngrasa, Nglakoni”,Seminar Nasional Pendidikan Dasar, Vol,1 No,1.(2023),180.

3
salah satu prioritas karena merupakan salah satu penerapan Pancasila yang
merupakan dasar negara dan juga menjadi sikap yang harus dimiliki untuk menjadi
warga negara yang baik.

4) Metode untuk mengajar

Metode yang dapat digunakan yakni Tahapan atau sintak model


pembelajaran project based learning menurut Lucas antara lain:6

1. Start with the essential question (menentukan pertanyaan mendasar):


pada tahap pertama peserta didik mengamati fenomena yang ada dengan
berbagai pertanyaan untuk memecahkan masalah.

2. Design a plan for the project (menyusun perencanaan projek): guru dan
siswa menyusun proyek yang akan dilakukan sebagai penyeselaian dari
masalah.

3. Create a schedule (menyusun jadwal): setelah menyusun perencanaan


adalah menyusun jadwal pelaksanaan agar dapat mempertimbangkan
hasil-hasil yang akan di dapat.

4. Monitor the student and the progress of project (memonitor peserta didik
dan kemajuan projek): pada tahap ini guru memantau partisipasi peserta
didik dan mengamati perkembangan dari proyek.

5. Evaluate the experience (evaluasi pengalaman): guru mengevaluasi


memberikan arahan dan saran sebagai pembelajaran bagi para peserta
didik kedepannya.

Contoh pengaplikasiannya dari skala yang kecil yakni kelas dengan


menentukan jadwal piket kelas atau dengan mengadakan kerja kelompok.
Kemudian dapat juga denga mengadakan jum’at bersih untuk lingkungan

6
Kristina W …,”Membangun Profil …”, h182-184.

4
sekolah atau denganmembentuk sebuah organisasi di sekolah. Dengan begini
para siswa dengan tanpa sengaja akan melakukan kerja sama dengan kelompok
atau komunitas mereka untuk mencapai satu tujuan yang sama di samping itu
juga dapat tumbuhnya rasa tanggungjawab yang menjadi nilai plus dari
Kerjasama tersebut.

Agar para siswa dapat lebih bersemangat dapat juga dengan


diadakannya perlombaan antara kelompok- kelompok tersebut. Dengan
timbulnya rasa berkompetisi maka mereka aka semakin bersemangat untuk
bekerja demi mendapatkan kemenangan untuk tim mereka yang kemudian
menjadi kebanggaan tersendiri di dalam hati mereka.

5) Mengevaluasi keberhasilan pengajaran

Setelah dilakukannya pengajaran pasti ada evaluasi yang dilakukan agar


mengetahui keberhasilan yang telah dicapai pada pengajaran dan penanman
karakter gotong royong.Tahap-tahap penilaian tingkat keberhasilan pengajaran
guru terhadap peserta didik tentang karakter gotong royong terbagi atas
beberapa taraf antara lain:7

1. Memperhatikan, di mana taraf ini berkenaan dengan kepekaan pelajar


terhadap rangsangan fenomena yang datang dari luar.

2. Merespon, di mana pada taraf ini pelajar sudah lebih dari sekedar
memperhatikan fenomena. Ia sudah memiliki motivasi yang cukup.

3. Menghayati nilai, di mana pada taraf ini pelajar sudah menghayati dan
menerima nilai.

7
Muh.Akib,”Sasaran Atau Objek EvaluasiPendidikan Dan Penilaian Berbasis Sekolah”,Al-hikmah
Journal For Religious Studies, Vol,14 No,1 (2013),4.

5
4. Mengorganisasikan, di mana pada taraf ini pelajar mengembangkan nilai-
nilai ke dalam suatu sistem organisasi;

5. Menginternalisasi diri, dan inilah taraf tertinggi, dimana pelajar telah


mendarahdaging serta mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya.

KAJIAN STUDI AL-QUR’AN TERKAIT

GOTONG ROYONG

Al-Baqarah: 261

Terjemah Kemenag 2019

261. Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah


seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh
tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.

Tafsir Ringkas Kemenag

261. Setelah menjelaskan kekuasaan-Nya menghidupkan makhluk yang telah mati,


Allah beralih menjelaskan permisalan terkait balasan yang berlipat ganda bagi orang
yang berinfak di jalan Allah. Perumpamaan keadaan yang sangat mengagumkan dari
orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dengan tulus untuk ketaatan dan
kebaikan, seperti

6
keadaan seorang petani yang menabur benih. Sebutir biji yang ditanam di tanah yang
subur menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji sehingga jumlah

keseluruhannya menjadi tujuh ratus. Bahkan Allah terus melipatgandakan pahala


kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat atau lebih bagi siapa yang Dia kehendaki sesuai
tingkat keimanan dan keikhlasan hati yang berinfak. Dan jangan menduga Allah tidak
mampu memberi sebanyak mungkin, sebab Allah Mahaluas karunia-Nya. Dan jangan
menduga Dia tidak tahu siapa yang berinfak di jalan-Nya dengan tulus, sebab Dia Maha
Mengetahui siapa yang berhak menerima karunia tersebut, dan Maha Mengetahui atas
segala niat hamba-Nya.

Tafsir Lengkap Kemenag

(261) Hubungan antara infak dengan hari akhirat erat sekali. Seseorang tidak akan

mendapat pertolongan apa pun dan dari siapa pun pada hari akhirat, kecuali dari hasil

amalnya sendiri selama hidup di dunia, antara lain amal berupa infak di jalan Allah.
Betapa mujurnya orang yang suka menafkahkan hartanya di jalan Allah, orang tersebut
seperti seorang yang menyemaikan sebutir benih di tanah yang subur. Benih itu
menumbuhkan sebatang pohon, dan pohon itu bercabang menjadi tujuh tangkai, setiap
tangkai menghasilkan buah, dan setiap tangkai berisi seratus biji, sehingga benih yang
sebutir itu memberikan hasil sebanyak 700 butir. Ini berarti tujuh ratus kali lipat.
Bayangkan, betapa banyak hasilnya apabila benih yang ditanamnya itu lebih dari
sebutir. Penggambaran seperti yang terdapat dalam ayat ini lebih baik, daripada
dikatakan secara langsung bahwa “benih yang sebutir itu akan menghasilkan 700 butir”.
Sebab penggambaran yang terdapat dalam ayat tadi memberikan kesan bahwa amal
kebaikan yang dilakukan oleh seseorang senantiasa berkembang dan ditumbuhkan oleh
Tuhan sedemikian rupa, sehingga menjadi keuntungan yang berlipat ganda bagi orang
yang melakukannya, seperti tumbuh kembangnya tanaman yang ditanam oleh seseorang
pada tanah yang subur untuk keuntungan penanamnya.

7
Pengungkapan tentang perkembangan yang terjadi pada tumbuh tumbuhan
seperti yang digambarkan dalam ayat ini telah membangkitkan minat para ahli tumbuh
tumbuhan untuk mengadakan penelitian dalam masalah itu. Hasil penelitian mereka
menunjukkan bahwa sebutir benih yang ditanam pada tanah yang baik dan
menumbuhkan sebatang pohon, pada umumnya menghasilkan lebih dari setangkai buah
bahkan ada yang berjumlah lebih dari lima puluh tangkai. Jadi, tidak hanya setangkai
saja. Setiap tangkai berisi lebih dari satu biji, bahkan kadang kadang lebih dari enam
puluh biji. Dengan demikian jelas bahwa penggambaran yang diberikan ayat tadi bahwa
sebutir benih dilipatgandakan hasilnya sampai menjadi tujuh ratus butir, bukanlah suatu
penggambaran yang berlebihan, melainkan adalah wajar, dan sesuai dengan kenyataan.

Atas dasar tersebut, dapat kita katakan bahwa semakin banyak penyelidikan
ilmiah dilakukan orang, dan semakin tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi umat
manusia, semakin tersingkaplah kebenaran yang terkandung dalam Kitab Suci Al
Qur′an, baik mengenai benda, tumbuh tumbuhan, hewan, ruang angkasa dan
sebagainya.

Banyak riwayat yang berasal dari Rasulullah saw yang menggambarkan


keberuntungan orang orang yang menafkahkan harta bendanya di jalan Allah, untuk
memperoleh keridaan Nya dan untuk menjunjung tinggi agama Nya. Di antaranya ialah
hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

Dari Ibnu Mas‘ud, bahwa ia berkata, “Seorang lelaki telah datang membawa seekor
unta yang bertali di hidungnya lalu orang tersebut berkata, “Unta ini saya nafkahkan
di jalan Allah”. Maka Rasulullah saw bersabda, “Dengan nafkah ini, Anda akan

8
memperoleh di akhirat kelak tujuh ratus ekor unta yang juga bertali di hidungnya.”
(Riwayat Muslim).

Pada akhir ayat ini disebutkan dua sifat di antara sifat sifat Nya, yaitu Maha luas
dan Maha Mengetahui. Maksudnya, Allah Maha luas rahmat Nya kepada hamba Nya;
karunia Nya tidak terhitung jumlahnya. Dia Maha Mengetahui siapakah di antara hamba
hamba Nya yang patut diberi pahala yang berlipat ganda, yaitu mereka yang suka
menafkahkan hartabendanya untuk kepentingan umum, untuk menegakkan kebenaran,
dan untuk kepentingan pendidikan bangsa dan agama, serta keutamaan keutamaan yang
akan membawa bangsa kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Apabila nafkah
nafkah semacam itu telah menampakkan hasilnya untuk kekuatan agama dan
kebahagiaan bangsa, maka orang yangmemberi nafkah itu pun akan dapat pula
menikmatinya baik di dunia atau di akhirat nanti.

Ajaran Islam mengenai infak sangat tinggi nilainya. Selain mengikis sifat sifat
yang tidak baik seperti kikir dan mementingkan diri sendiri, infak juga menimbulkan
kesadaran sosial yang mendalam, bahwa manusia senantiasa saling membutuhkan, dan
seseorang tidak akan dapat hidup seorang diri. Sebab itu harus ada sifat gotong royong
dan saling memberi sehingga jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin dapat
ditiadakan, persaudaraandapat dipupuk dengan hubungan yang lebih akrab.

Menafkahkan harta di jalan Allah, baik yang wajib seperti zakat, maupun yang
sunah seperti sedekah yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat, untuk memberantas
penyakit kemiskinan dan kebodohan, untuk penyiaran agama Islam dan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan adalah sangat dituntut oleh agama, dan sangat
dianjurkan oleh syara′. Sebab itu, banyak sekali ayat ayat Al Qur′an yang membicarakan
masalah ini, serta memberikan dorongan yang kuat dan memberikan perumpamaan
yang menggambarkan bagaimana beruntungnya orang yang suka berinfak dan betapa
malangnya orang yang tidak maumenafkahkan hartanya.

9
9. At-Taubah: 107

Terjemah Kemenag 2019

107. (Di antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk
menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), (menyebabkan) kekufuran,
memecah belah di antara orang-orang mukmin, dan menunggu kedatangan orang-orang
yang sebelumnya telah memerangi Allah dan Rasul-Nya.333) Mereka dengan pasti
bersumpah, “Kami hanya menghendaki kebaikan.” Allah bersaksi bahwa sesungguhnya
mereka itu benar-benar pendusta (dalam sumpahnya).

333) Yang dimaksud dengan orang yang sebelumnya telah memerangi Allah Swt.
danRasul-Nya adalah seorang pendeta Nasrani bernama Abu ‘Amir yang mereka
tunggu-tunggu kedatangannya dari Syam untuk melaksanakan salat di masjid yang
mereka dirikan,serta membawa tentara Romawi yang akan memerangi kaum muslim.
Akan tetapi, Abu‘Amir ini tidak jadi datang karena ia mati di Syam. Masjid yang
didirikan kaum munafik itudirobohkan atas perintah Rasulullah saw. berdasarkan
wahyu yang diterimanya setelahkembali dari Perang Tabuk.

Tafsir Ringkas Kemenag

107. Sebagian manusia ada yang mengakui dosa-dosa mereka lalu bertobat dan
melakukan pekerjaan yang bermanfaat, sehingga tobatnya diterima Allah, ada yang
menangguhkan tobatnya sampai ada keputusan Allah, dan ada pula yang jahat dan terus
bertambah jahat, misalnya orang-orang munafik. Hal ini terbukti di antara orang
munafik itu ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana pada orang-orang
yang beriman,untuk kekafiran dan untuk memecah belah di antara orang-orang yang
beriman yang sudah mantap imannya, serta dengan tujuan menunggu kedatangan orang-
orang yang telah memerangi Allah, yakni memerangi umat Islam, dan Rasul-Nya sejak
dahulu. Mereka dengan pasti akan senantiasa bersumpah palsu dengan berkata, “Kami

10
hanya menghendaki kebaikan dengan membangun masjid ini. Mereka tidak menyadari
bahwa Allah Maha Mendengar dan Allah menjadi saksi, yakni mengetahui dengan pasti
bahwa mereka itu pendusta dalam sumpahnya. Allah Maha Mengetahui segala yang
tampak maupun yang tersembunyi dalam hati setiap orang.

Tafsir Lengkap Kemenag

(107) Dalam ayat ini Allah menjelaskan maksud mereka mendirikan mesjid tersebut
yaitu:

1. Untuk mencelakakan orang orang mukmin yang biasa beribadah di mesjid Quba’,
yaitu mesjid yang dibangun Rasulullah saw ketika beliau baru berhijrah dari Mekah,
sebelum sampai ke Medinah.

2. Sebagai fasilitas dalam melakukan berbagai perbuatan sebagai manifestasi kekafiran.


Kaum munafik meninggalkan salat dengan sembunyi sembunyi dalam bangunan yang
mereka dirikan itu, sehingga kaum Muslimin tidak dapat mengetahuinya karena mereka
tidak lagi bersama sama melakukan ibadat di mesjid Quba.’ Selain itu, adanya
bangunan tersebut juga bisa menjadi tempat mengadakan perundingan secara bebas
dalam melakukan makar terhadap Rasulullah saw.

3. Untuk memecah belah antara kaum Muslimin yang berdiam di daerah itu. Sebab
mereka tidak hanya salat di mesjid Quba’, tetapi mereka juga berjumpa dan saling
mengenal, bergotong royong, membuat kesepakatan dalam berbagai masalah. Inilah
tujuan yang terpenting sebuah mesjid dalam bidang kemasyarakatan. Oleh sebab itu,
adalah suatu keharusan bagi kaum Muslimin yang bertempat tinggal di daerah tertentu
agar semuanya melakukan salat Jum’at di satu mesjid selama hal itu memungkinkan.
Dari sini dapatlah diketahui bahwa mendirikan mesjid yang baru dapat dipandang
sebagai amal kebajikan yang diterima Allah, bila hal itu memang benar benar sudah
diperlukan, misalnya karena mesjid yang lama sudah rusak, atau sudah tidak dapat
menampung jumlah kaum Muslimin yang semakin besar, dan bukan didirikan untuk
maksud memecah belah kaum Muslimin. Oleh sebab itu, pembangunan mesjid mesjid
yang saling berdekatan letaknya, dan hanya didorong oleh rasa riya’ dan kebanggaan
pribadi ataupun golongan, tidaklah dibenarkan oleh agama.

11
4. Menjadi tempat perlindungan bagi orang orang yang biasa memerangi agama Allah,
sehingga apabila mereka datang ke tempat itu, mereka sudah mendapatkan tempat
perlindungan yang aman, memperoleh sekutu dan para penyokong untuk bersama sama
memerangi Rasulullah dan kaum Muslimin. Mereka ini adalah kaum musyrik dan
munafik yang dengan sengaja mendirikan bangunan itu sebagai kubu pertahanan
mereka untuk memecah belah dan memerangi umat Islam.;Dalam ayat ini selanjutnya
diterangkan bahwa orang orang munafik itu bersumpah untuk memperkuat ucapan
mereka, bahwa bangunan itu mereka dirikan hanyalah semata mata untuk memperoleh
kebaikan misalnya untuk memudahkan bagi orang orang yang lemah, melakukan salat
Jum’at dekat dari tempat tinggal mereka dan sebagainya. Akan tetapi sumpah tersebut
hanyalah untuk menyelimuti maksud maksud jahat yang tersimpan dalam hati mereka.
Pada akhir ayat tersebut Allah menegaskan, bahwa Dia menyaksikan mereka itu adalah
orang orang yang benar benar pendusta.

An-Nur; 61

Terjemah Kemenag 2019

61. Tidak ada halangan bagi orang buta, orang pincang, orang sakit, dan dirimu untuk
makan (bersama-sama mereka) di rumahmu, di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-
ibumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudara-saudaramu yang
perempuan, di rumah saudara-saudara bapakmu yang laki-laki, di rumah saudara-

12
saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara-saudara ibumu yang laki-laki, di
rumah saudara-saudara ibumu yang perempuan, (di rumah) yang kamu miliki kuncinya,
atau (di rumah) kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagimu untuk makan bersama-
sama mereka atau sendiri-sendiri. Apabila kamu memasuki rumah-rumah itu, hendaklah
kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada
dirimu sendiri dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah
Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) kepadamu agar kamu mengerti.

Tafsir Ringkas Kemenag

61. Usai memberi kemudahan kepada perempuan tua dalam hal berpakaian, pada ayat
ini Allah menjalankan prinsip kemudahan kepada orang yang memiliki halangan
tertentu. Tidak ada halangan, yakni tidak ada dosa dan tidak pula menjadi kemaksiatan
bagi orang buta, tidak pula bagi orang pincang, tidak pula bagi orang sakit, dan tidak
pula bagi dirimu untuk makan bersama mereka di rumah kamu atau di rumah bapak-
bapak kamu, di rumah ibu-ibu kamu, di rumah saudara-saudara kamu yang laki-laki, di
rumah saudara-saudara kamu yang perempuan, di rumah saudara-saudara bapak kamu
yang laki-laki, di rumah saudara- saudara bapak kamu yang perempuan, di rumah
saudara-saudara ibu kamu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara ibu kamu yang
perempuan, demikian juga di rumah yang kamu miliki atau dititipi kuncinya, atau di
rumah kawan-kawan kamu, karena seorang kawan tentu tidak berkeberatan menjamu
kawannya. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama- sama mereka atau sendiri-
sendiri. Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam kepada
penghuninya, yang itu berarti kamu memberi salam kepada dirimu sendiri, dengan
salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah, bukan seperti salam pada masa
jahiliah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagimu agar kamu mengerti,
menghayati, dan mengamalkannya dengan baik.

Tafsir Lengkap Kemenag

13
(61) Menurut kebiasaan orang Arab semenjak masa Jahiliah mereka tidak merasa
keberatan apa apa meskipun tanpa diundang di rumah kaum kerabat dan kadang kadang
mereka membawa serta famili yang cacat makan bersama sama. Pada ayat ini telah
disusun urutan kaum kerabat itu dimulai dari yang paling dekat, kemudian yang dekat
bahkan termasuk pula pemegang kuasa atau harta dan teman teman akrab, karena tidak
jarang seorang teman dibiarkan di rumah kita tanpa diundang atau meminta izin lebih
dahulu. Urutan susunan kaum kerabat itu adalah sebagai berikut:

1. Yang paling dekat kepada seseorang ialah anak dan istrinya, tetapi dalam ayat ini
tidak ada disebutkan anak dan istri karena cukuplah dengan menyebut “di rumah kamu”
karena biasa seorang tinggal bersama anak dan istrinya. Maka di rumah anak istri tidak
perlu ada izin atau ajakan untuk makan lebih dahulu, baru boleh makan. Demikian pula
kalau anak itu telah mendirikan rumah tangga sendiri maka bapaknya boleh saja datang
ke rumah anaknya untuk makan tanpa undangan atau ajakan, karena rumah anak itu
sebenarnya rumah bapaknya juga karena Nabi Muhammad saw pernah bersabda:

“Engkau sendiri dan harta kekayaanmu adalah milik bapakmu.” (Riwayat Ahmad dan

Ashābus Sunan)

2. Ayah. Anak tidaklah perlu meminta izin lebih dahulu kepada bapak untuk makan,
karena memang sudah menjadi kewajiban bagi bapak untuk menafkahi anaknya. Bila
anak sudah berkeluarga dan berpisah rumah dengan bapaknya tidak juga perlu meminta
izin untuk makan meskipun tidak tinggal lagi di rumah bapaknya.

3. Ibu. Kita sudah mengetahui bagaimana kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya.
Walaupun anaknya sudah besar dan sudah beranak cucu sekalipun, namun kasih ibu
tetap seperti sediakala. Benarlah pepatah yang mengatakan, “kasih anak sepanjang
penggalah dan kasih ibu sepanjang jalan.” Tidaklah menjadi soal baginya bila anaknya
makan di rumahnya tanpa ajakan, bahkan dia akan sangat bahagia melihat anaknya
bertingkah laku seperti dahulu di kala masih belum dewasa.

14
4. Saudara laki laki. Hubungan antara seorang dengan saudaranya adalah hubungan
darah yang tidak bisa diputuskan, meskipun terjadi perselisihan dan pertengkaran. Maka
sebagai memupuk rasa persaudaraan di dalam hati masing masing maka janganlah
hendaknya hubungan itu dibatasi dengan formalitas etika dan protokol yang berlaku
bagi orang lain. Alangkah akrabnya hubungan sesama saudara bila sewaktu waktu
seseorang datang ke rumah saudaranya dan makan bersama di sana.

5. Saudara perempuan hal ini sama dengan makan di rumah saudara laki laki.

6. Saudara laki laki ayah (paman).

7. Saudara perempuan ayah (bibi).

8. Saudara laki laki dari ibu.

9. Saudara perempuan dari ibu.

10. Orang yang diberi kuasa memelihara harta benda seseorang.

11. Teman akrab.

Demikianlah Allah menyatakan janganlah seseorang baik yang memiliki maupun tidak
memiliki cacat tubuh merasa keberatan untuk makan di rumah kaum kerabatnya selama
kaum kerabatnya itu benar benar tidak merasa keberatan atas hal itu, karena hubungan
kerabat harus dipupuk dan disuburkan. Sedang hubungan dengan orang lain seperti
dengan tetangga baik yang dekat maupun yang jauh harus dijaga sebaik baiknya,
apalagi hubungan dengan kaum kerabat.

Meskipun demikian seseorang janganlah berbuat semaunya terhadap kaum kerabatnya


apalagi bila kaum kerabatnya itu sedang kesulitan dalam rumah tangganya dan hidup
serba kekurangan kemudian karena kita ada hubungan kerabat beramai ramai makan di
rumahnya. Rasa tenggang menenggang dan rasa bantu membantu haruslah dibina sebaik
baiknya. Bila kita melihat salah seorang kerabat dalam kekurangan hendaklah kaum

kerabatnya bergotong royong menolong dan membantunya. Lalu Allah menerangkan


lagi tidak mengapa seorang makan bersama sama atau sendiri sendiri.

15
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, a« a¥¥āq dan Qatādah bahwa ayat ini turun berkenaan
dengan Bani Lais bin Amr bin Kinanah, mereka merasa keberatan sekali makan sendiri
sendiri. Pernah terjadi seseorang di antara mereka tidak makan sepanjang hari karena
tidak ada tamu yang akan makan bersama dia. Selama belum ada orang yang akan
menemaninya makan dia tidak mau makan. Kadang kadang ada pula di antara mereka
yang sudah tersedia makanan di hadapannya tetapi dia tidak mau menyentuh makanan
itu sampai sore hari. Ada pula di antara mereka yang tidak mau meminum susu untanya
padahal untanya sedang banyak air susunya karena tidak ada tamu yang akan minum
bersama dia. Barulah apabila hari sudah malam dan tidak juga ada tamu dia mau makan
sendirian. Hatim A ̄ °±i seorang yang paling terkenal sangat pemurah mengucapkan satu
bait syair kepada istrinya:

Apabila engkau memasak makanan, maka carilah orang yang akan memakannya
bersamaku, karena aku tidak akan memakan makanan itu sendirian. Maka untuk
menghilangkan kebiasaan yang mungkin tampaknya baik karena menunjukkan sifat
pemurah pada seseorang, tetapi kadang kadang tidak sesuai dengan keadaan semua
orang, Allah menerangkan bahwa seseorang boleh makan bersama dan boleh makan
sendirian.

Janganlah seseorang memberatkan dirinya dengan kebiasaan makan bersama tamu, lalu
karena tidak ada tamu dia tidak mau makan. Kemudian Allah menyerukan kepada setiap
orang mukmin agar apabila dia masuk ke rumah salah seorang dari kaum kerabatnya,
hendaklah dia mengucapkan salam lebih dahulu kepada seisi rumah itu, yaitu salam
yang ditetapkan oleh Allah, salam yang penuh berkat dan kebaikan yaitu,
“Assalāmu`alaikum warahmatullāhi wabarakātuh.” Dengan demikian karib kerabat
yang ada di rumah itu akan senang dan gembira dan menerimanya dengan hati terbuka.

16
Al Hafiz, Abu Bakar al Bazzār meriwayatkan bahwa Anas berkata: Rasulullah
mengajarkan kepadaku lima hal. Rasulullah bersabda, “Hai Anas! Berwudulah dengan
sempurna tentu umurmu akan bertambah, beri salamlah kepada siapa yang kamu temui
di antara umatku, tentu kebaikanmu akan bertambah banyak, apabila engkau memasuki
rumahmu, ucapkanlah salam kepada keluargamu; tentu rumahmu itu akan penuh dengan
berkah, kerjakanlah salat duha karena salat duha itu adalah salat orang orang saleh di
masa dahulu. Hai Anas sayangilah anak anak dan hormatilah orang tua, niscaya engkau
akan termasuk teman temanku pada hari Kiamat nanti.”

Demikianlah Allah menerangkan ayat Nya sebagai petunjuk bagi hamba Nya, bukan
saja petunjuk mengenai hal hal yang besar, melainkan juga petunjuk mengenai hal hal
yang kecil. Semoga dengan mengamalkan petunjuk itu kita dapat memikirkan
bagaimana baik dan berharganya petunjuk itu.

17
PENUTUP

A.Kesimpulan

Gotong royong merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang harus tetap
berjalan hingga selamanya. merupakan bentuk Kerjasama atau saling tolong menolong
dengan mengesampingkan keuntungan untuk diri sendiri. Pengajaran karakter ini sangat
penting karena merupakan keharusan agar seseorang dapat membangun relasi dengan
orang lain di lingkungan Masyarakat.

Dengan menggunakan langkah-langkah dari ajaran taman siswa yakni tri nga ( ngarti,
ngrasa, nglakoni)yang mana awalnya dari hanya mengetahui pengertian dari gotong
royong lalu memahaminya dengan contoh yang telah dilihatkan kemudian para peserta
didik dapat menjalani dan menerapkannya pada diri mereka sendiri. Sehingga jika ia
menemukan hal-hal yang seperti itu di Masyarakat, mereka dengan mudah akan segera
peka dengan keadaan yang telah terjadi.

Allah S.W.T juga menyebutkan tentang balasan-balasan untuk orang yang dengan
ikhlasnya membantu orang lain dengan tujuan yang baik. Seperti dengan melipat
gandakannya sebagai balasan yang akan diterima oleh orang tersebut. Dan juga Allah
selalu menekannkan bahwa manusia itu tidak hanya menguatkan tali hubungannya
dengan Allah saja melainkan harus mempererat juga tali persaudaraannya dengan
sesama manusia apalagi terhadap saudara atau kerabat dekatnya.

B.Saran

Dengan begitu banyaknya manfaat yang didapat dari karakter gotong royong ini
diharapkan penanaman sikap gotong royong atau bekerja sama mendapatkan perhatian
yang khusus karena hal ini sangat berpengaruh tidak hanya untuk diri seseorang saja
melainkan mempengaruhi orang-orang di lingkungannya bermasyarakat. Apalagi
mengingat perkembangan dari teknologi yang telah membuat semua pekerjaan menjadi
lebih mudah untuk dikerjakan sendiri. Sikap ini sangat dibutuhkan untuk menjalani
kehidupan di manapun itu. Jadi, sangat perlu menghadirkan pengajarannya di dalam
setiap kegiatan yang ada baik di sekolah maupun di rumah atau di lingkungan
Masyarakat. karena suatu sifat tidak akan pernah cukup jika hanya diajarkan di satu sisi
saja.

18
Hendaknya menggunakan langkah yang dapat membuat para peserta didik dapat
menjadikan karakter ini terpatri dalam hatinya agar mereka tidak hanya mengetahui
definisi dan contoh dari sikap gotong royong tetapi telah mandarahdaging di dalam
hatinya. Sehingga tidak perlu untuk dipaksa untuk menjalankannya.

19
DAFTAR PUSTAKA

(2023, Agustus 26). KBBI daring: https://kbbi.web.id/gotong


Akib, M. (2013). Sasaran Atau Objek Evaluasi Pendidikan Dan Penilaian Berbasis
Sekolah. Al-hikmah Journal For Religious Studies, 4.
Harefa, Dermawan.2020.Demokrasi Pancasila Di Era Kemajemukan.PM Publisher.
Jamaludin, S. N. (2013). Penerapan Nilai Profil Pelajar Pancasila Melalui Kegiatan
Kampus Mengajar. Jurnal Cakrawala Pendas, 701.
Kristina W, D. A. (2023). Membangun Profil Pancasila Dimensi Gorong Royong
Melalui Ajaran Taman Siswa Ngerti, Ngrasa,Nglakoni. Seminar Nasional
Pendidikan Dasar, (p. 180). yogyakarta.
Noer, T. (2013). Budaya Gotong Royong Dalam Perubahan Sosial Saat Ini. Jurnal
Pemikiran Sosiologi, 5.

20

Anda mungkin juga menyukai