Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN PKN SD BERBASIS

PORTOFOLIO DI KELAS IV, V, DAN VI

Oleh :

1. Dzia Rizka Indasyidrah 10 (834891485)


2. Rohmatul Achyuni 17 (834891399)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI TERBUKA MALANG

NOVEMBER 2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya , penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul ‘’Model
Pembelajaran PKn SD Berbasis Portofolio di Kelas IV, V ,VI” ini dengan tepat waktunya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini yang tidak kami sebutkan satu persatu.

Penulis sudah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin , akan tetepi penulis
menyadari kesalahan dan kealfaan , makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna membangun demi kesempurnaan penulisan
makalah kami selanjutnya.

Malang, 2 November2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................

Kata Pengantar .............................................................................................

Daftar isi ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................


B. Rumusan Masalah .............................................................................
C. Tujuan penulisan ...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Langkah-langkah Model Pembelajaran PKN SD Berbasis portofolio .......


B. Model Pembelajaran PKN SD Berbasis Portofolio di kelas IV,V,VI .........

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran .......................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah utama dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah
penggunaan metode atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran
secara tepat, yang memenuhi muatan tatanan nilai, agar dapat diinternalisasikan pada diri
siswa serta mengimplementasikan hakekat pendidikan nilai dalam kehidupan sehari-hari
belum memenuhi harapan seperti yang diinginkan.Hal ini berkaitan dengan kritik
masyarakat terhadap materi pelajaran PKn yang tidak bermuatan nilai-nilai praktis tetapi
hanya bersifat politis atau alat indoktrinasi untuk kepentingan kekuasaan pemerintah.
Metode pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) terkesan sangat kaku,
kurang fleksibel, kurang demokratis, dan guru cenderung lebih dominan one way
method.Untuk menghadapi kritik masyarakat tersebut di atas, suatu model pembelajaran
yang efektif dan efisien sebagai alternatif, yaitu model pembelajaran berbasis portofolio
(porfolio based learning), yang diharapkan mampu melibatkan siswa dalam keseluruhan
proses pembelajaran dan dapat melibatkan seluruh aspek, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik siswa, serta secara fisik dan mental melibatkan semua pihak dalam
pembelajaran sehingga siswa memiliki suatu kebebasan berpikir, berpendapat, aktif dan
kreatif. Portofoliosebenarnyadapatdiartikan  sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai
suatu proses soSial pedagogis, maupunsebagai adjektif. Sebagai suatu benda fisik
portofolio itu adalah berkas, yakni suatu kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan
peserta didik yang disimpan dalam suatu berkas.Dalam konteks pembelajaran, portofolio
diartikan sebagai suatu proses sosial paedagogis adalah kumpulan pengalaman belajar
yang terdapatdalam pikiran subyek didik, baik yang berwujud pengetahuan, sikap,
maupun keterampilan. Untuk memperoleh gambaran tentang pikiran yang ada dalam diri
subyek itu perlu diungkap dengan memberikan sederet tugas yang merupakan suatu
kebulatan.Hasil siswa berupa laporan tugas dikumpulkan dalam portofolio/kumpulan
pekerjaan.Kumpulan tugas ini dapat bersifat individual atau kelompok.\

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan hakekat dalam pembelajaran berbasis portofolio?
2. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran berbasis portofolio?
3. Bagaimana spesifikasi pembelajaran berbasis portofolio?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsep dan hakekat dalam pembelajaran berbasis portofolio.
2. Mengetahui langkah-langkah model pembelajaran berbasis portofolio.
3. Mengetahui spesifikasi pembelajaran berbasis portofolio.

5
BAB II

LANGKAH – LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN PKN SD BERBASIS


PORTOFOLIO
A. KONSEP DAN HAKEKAT PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
Pembelajaran portofolio adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran PKn sebagai wujud nyata
dari pembelajaran kontekstual , pembelajaran portofolio mengandalkan keaktifan siswa untuk
terjun ke lapangan guna menghubungkan antara tekstual dengan kontekstual dibawah
bimbingan guru guna memperoleh sebuah pengalaman langsung yang hasilnya yang harus di
sajikan di kelas oleh masing- masing kelompok siswa dengan masalah yang di pilihnya.
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa. Hasil kerja itu sering di sebut artefak.
Artefak-artefak itu di seleksi dan di susun menjadi satu portofolio.
Dengan kata lain, Portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang siswa
(bersifat individual) yang menggambarkan (merefleksi) taraf pencapaian, kegiatan belajar,
kekuatan, dan pekerjaan terbaik siswa tersebut .
Ciri dari koleksi ini dinamis, selalu bertumbuh dan berubah
B. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO
Model pembelajaran portofolio merupakan salah satu model yang menekankan kegiatan
belajar siswa untuk aktif dan kreatif .
Langkah-langkah model pembelajaran berbasis portofolio menurut center for civic education
(2002:55-7b) yaitu sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi Masalah Yang Ada dalam Masyarakat

Pada kegiatan langkah ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama siswa,
yaitu mendiskusikan tujuan, mencari masalah apa saja yang siswa ketahui tentang
masalah-masalah di lingkungan sekolah dan memberi tugas pekerjaan rumah tentang
masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalnya yang mereka anggap
penting . Lalu di jelaskan oleh Dasim Budimansyah(2002:14),dalam tahap ini perludi
awali oleh diskusi kelas guna berbagi pengetahuan tentang masalah-masalah di
masyarakat untuk mengerjakan ini seluruh siswa hendaknya membaca dan mendiskusikan
masalah-masalah yang dapat di temukan di masyarakat. Pada tahap ini siswa di berikan
kebebasan untuk memilih masalah-masalah yang terjadi , baik di lingkungan sekolah,
masyarakat maupun masalah yang menyangkut standar.

Berangkat dari tujuan di atas dalam tahap ini terdapat tiga kegiatan utama yang dilakukan
oleh siswa, yaitu sebagai berikut.

6
a. Diskusi kelas
Untuk mengerjakan kegiatan ini siswa di rangsang oleh guru untuk membaca dan
mendiskusikan kebijakan-kebijakan publik yang di temukan di sekolah dan sekitar
tempat tinggalnya. Kemudian, kelas di bagi kedalam kelompok-kelompok kecil,
dimana kelompok ini bertugas untuk menemukan satu masalah yang paling kritis
yang berkenaan dengan kebijakan publik.
b. Diskusi kelompok
Kelompok- kelompok kecil yang telah di bagi sebelumnya kemudian mendiskusikan
dengan anggota kelompok , apakah masalah-masalah yang telah di temukanya itu (1)
dianggap penting oleh siswa itu sendiri dan oleh orang lain di sekolah atau di sekitar
tempat tinggal nya, (2) pihak-pihak mana saja yang paling bertanggung jawab untuk
menangani masalah tersebut, (3) jika ada kebijakan apa saja yang di ambil kepala
sekolah dan pemerintah setempat saat ini untuk menanggulangi masalah tersebut.
c. Tugas pekerjaan rumah
Setelah melakukan diskusi , siswa kemudian di beri tugas pekerjaan rumah oleh guru
dengan tujuan untuk menambah siswa lebih banyak informasi yang cukup mengenai
masalah-masalah yang menyangkut kebijakan publik serta ketersediaan sumber
informasi yang akan di jadikan rujukan untuk memecahkan masalah tersebut. Tugas
pekerjaan rumah ini di antaranya berikut ini.
1) Tugas wawancara, para siswa dapat melakukan wawancara dengan ayah, ibu,
teman, tetangga dan orang lain yang di pandang memahami masalah yang
sedang di analisis.
2) Tugas mencari informasi dari media cetak, para siswa dapat membaca buku,
majalah atau surat kabar yang memuat tulisan atau artikel mengenai masalah
yang sedang di analisis.
3) Tugas mencari informasi melalui radio dan televisi, para siswa harus mencari
dan mendengarkan laporan berita pada televisi atau radio yang berkenaan
dengan masalah kebijakan-kebijakan publik untuk menangani masalah
tersebut. Kemudian, informasi tersebut dibawa ke kelas untuk di beritahukan
kepada guru dan teman sekelasnya.
2. Memilih Masalah Untuk Kajian Kelas
Sebelum memilih masalah yang akan di pelajari atau di kaji hendaknya para siswa
(kelas) mengkaji terlebih dahulu pengetahuan yang telah mereka miliki tentang
masalah-masalah di masyarakat,dengan langkah sebagai berikut.

7
a. Mengkaji informasi yang telah dikumpulkan yang di anggap paling penting.
b. Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan mereka
kaji dengan cara memilih satu masalah. Pemilihan dapat dilakukan secara
musyawarah atau pengambilan suara (voting).
3. Mengumpulkan Informasi tentang Masalah yang akan dikaji oleh Kelas
a. Mengidentifikai sumber-sumber informasi
Dalam langkah ini, guru hendaknya mengarahkan siswa kepada diskusi
tentang sumber informasi yamg diperlukan untuk memecahkan masalah yang
telah di pilih, guru juga menganjurkan agar para siswa berbagi pengetahuan
tentang sumber dan pengalaman yang mungkin telah di kuasai, dan dapat
ditanyakan pula orang-orang terkait dengan sumber-sumber yang dapat di
hubungi untuk mendapat informasi yang berkenaan dengan masalah yang
dipilih.
b. Tinjauan ulang pedoman untuk memperoleh dan mendokumentasi informasi
Sebelum siswa disuruh menghubungi sumber informasi, sangatlah penting
meninjau pedoman pada buku teks siswa. Guru juga harus menetapkan bahwa
tidak lebih dari satu orang siswa untuk menghubungi setiap kantor untuk
memperoleh informasi atau membuat janji untuk wawancara sehingga tugas
siswa tidak terlalu membebani pihak kantor.
c. Pengumpulan informasi
Sumber-sumber informasi yang jelas, akan sedikit harus dikenali terlebih
dahulu .
4. Mengembangkan portofolio kelas
Setelah siswa memperoleh informasi yang cukup mengenai masalah yang dikaji,
kemudian siwa dapat memulai mengembangkan portofolio kelas. Langkah-langhkah
yang harus ditempuh padatahap ini, yaitu sebagai berikut.
a. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok
b. Guru mengulas tugas-tugas rincianya untuk portofolio
c. Gunakan informasi yang dikumpilkan oleh tim portofolio
d. Gunakan informasi yang dikumpulkan oleh tim peneliti
e. Membuat portofoli

8
MODEL PEMBELAJARAN PKN SD BERBASIS PORTOFOLIO DI KELAS IV ,V ,
VI

Model pembelajaran portofolio siswa dituntut untuk aktif, kreatif, berpartisipasi, juga dapat
bekerjasama dengan siswa lainnya. Adapun seksi/tahapan dalam sebuah portofolio adalah ;
1. Seksi penayangan, bertugas mengoordinir penayangan yang di tempatkan pada lembar
panel atau poster yang terbuat dari papan busa, kardus atau papan sesuai dengan
kreatifitas siswa. Tayangan ini hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat di
letakkan. Bahan yang di tayangkan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis, foto,
karya seni, gambar dan lainya. Bagian ini hendaknya memuat hal-hal berikut.

a. Rangkuman masalah secara tertulis

b. Penyajian masalah dengan grafik

c. Identifikasi sumber-sumber informasi

2. Seksi dokumentasi bertugas mengoordinir bahan-bahan yang paling baik untuk di


dokumentasi atau memberi bukti penelitiannya. Bahan-bahan tersebut mewakili
contoh-contoh penelitian terpenting dan atau bermakna yang telah dikerjakan siswa.
Bahan tersebut disatukan dalam sebuah map ordner atau yang sejenis. Pada bagian ini
map jepit kelas masukan informasi terbaik yang telah dikumpulkan dan digunakan
oleh kelas, misalnya berikut ini.

a. Upping surat kabar dan majalah

b. Laporan tertulis hasil wawancara dengan anggota masyarakat.

c. Laporan tertulis hasil ulasan radio dan televisi tentang masalah.

d. Hasil komunikasi dengan kelompok kepentingan yang bersifat publik dan swasta

e. Petikan dari sejumlah publikasi pemerintah

9
MEJA UNTUK
MELETAKKAN
f.
PORTOFOLIO
g.

TEMPAT MENYAJIKAN PORTOFOLIO

MODERATOR DEWAN JURI

HADIRIN/TAMU UNDANGAN

Dalam menyelenggarakan show case,guru sebagai pihak penyelenggara hendaknya


melakukan hal- hal sebagai berikut.

a. Persiapan

b. Pelaksanaan

c. Penyajian portofolio

 Refleksi Pengalaman Belajar

Merefleksi berarti bercermin, maknanya adalah bercermin pada pengalaman belajar yang
baru saja dilakukan siswa, baik secara perorangan maupun kelompok. Dalam kegiatan
refleksi ini siswa di ajak untuk melakukan evaluasi tentang apa dan bagaimana mereka
belajar. Tujuan dari refleksi ini yaitu untuk belajar menghindari kesalahan dimasa yang akan
datang dan meningkatkan kinerja siswa. Hasil dari refleksi belajar tersebut dimasukkan
sebagai bab kelima dalam portofolio seksi dokumentasi.

10
BAB III

A. KESIMPULAN

Metode pembelajaran PKn berbasis portofolio memperkenalkan kepada para siswa dan
mendidik mereka dengan beberapa metode dan langkah yang digunakan dalam proses
politik. Pembelajaran ini bertujuan untuk membina komitmen aktif para siswa terhadap
kewarganegaraan nya dan pemerintahan nya dengan cara:

1. Membekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi


secara efektif.

2. Membekali pengalaman praktis yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi


dan efektifitas partisipasi.

3. Mengembangkan pemahaman akan pentingnya partisipasi warga negara

B. SARAN

Penulis Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas.

11

Anda mungkin juga menyukai