Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN PKN SD BERBASIS PORTOFOLIO DI


KELAS IV,V,DAN VI
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran PKn di SD
Dosen Pengampu : Dr. Surya Darma

Disusun oleh :
EKA FIONITA : 856027121
CASLIDAR PASARIBU : 856031153
AGUSTINA LEORA : 856042622
AYU RIANDA : 856031343

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta innayah-Nya. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW. sehingga penulisn
dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada rekan-rekan kami yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung. Dengan memahami isi-isinya diharapkan bagi semua pembaca
makalah ini dapat memahami pembahasan dan penjelasan mengenai Model –
model Pembelajaran dan Rumpun Mengajar yang dituangkan dalam makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa membantu menambah
pengetahuaan dan pengalaman bagi kami khususnya dan bagi semua pihak yang
membacanya. Dan semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif
dalam proses belajar dan mengajar. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami mohon maaf bila ada informasi yang
salah dan kurang lengkap. Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca mengenai makalah ini agar kedepannya kami dapat membuat makalah
yang lebih baik lagi.

Aekkanopan, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................
BAB II ISI BUKU...............................................................................................................
A. Konsep dan hakikat pembelajaran portofolio
B. Langkah-langkah model pembelajaran portofolio.
C.Model pembelajaran PKN SD Berbasis Portofolio di kelas IV,V dan VI

BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................


A.Pengertian………………………………………………………………….

B.   Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Portofolio……………………………

C.   Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Berbasis Portofolio……………………

D.  Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Portofolio………………

E.   Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio ………

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini berjudul Model pembelajaran PKN SD Berbasis portofolio
di kelas IV,V, dan VI. Materi makalah ini sangat strategis bagi guru-guru
pendidikan kewarganegaraan di sekolah. Dikatakan strategis karena materi ini
dapat dijadikan acuan dalam menganalisis setiap kompetisi dasar yang
hendak disajikan kepada siswa. Secara umum, setelah mempelajari malakah
ini anda diharapkan memiliki kemampuan “menganalisis Model pembelajaran
PKN SD Berbasis portofolio di kelas IV,V, dan VI. Sedangkan secara khusus,
diharapkan dapat.
1. Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran PKn SD Berbasis
Fortopolio
2. Mensimulasikan model pembelajaran PKN SD berbasis portofolio di
kelas IV,V,Dan VI

Penguasaan kemampuan tersebut amatlah strategis dan penting bagi


guru-guru mata pelajaran PKn yang notabe materinya amat berkaitan dengan
Model pembelajaran yang ada dan berkembang saat ini. Selain itu, dalam
upaya mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa dalam upaya menciptakan
generasi-generasi yang sadar dan penuh akan aturan hidup. Oleh karenanya,
untuk membantu anda mendapatka materi sebagai mana tercantum dalam
tujuan diatas, dalam maklah ini disajikan pembahasan materi yang berkenaan
dengan model pembelajaran PKN SD berbasisi portofolio di kelas IV,V, Dan
VI.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja langkah-langkah model pembelajaran PKn SD Berbasis
Fortopolio
2. Bagaimana cara Mensimulasikan model pembelajaran PKN SD berbasis
portofolio di kelas IV,V,Dan VI

C.Tujuan

1. Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran PKn SD Berbasis


Fortopolio
2. Mensimulasikan model pembelajaran PKN SD berbasis portofolio
di kelas IV,V,Dan VI
ISI BUKU

Modul 10 Model pembelajaran PKN SD Berbasis Portofolio di kelas IV,V


dan VI

Kegiatan belajar 1

A.Konsep dan hakikat pembelajaran portofolio

Pembaharuan,dan inovasi dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) serta


keterkaitan dan aplikasinya menjadi sebuah pembelajaran yang kreatif,produktif
yang bersifat kooperatif dan kolaboratif, menuntut konsep pembelajaran terpadu
melalui pengkajian dan pelatihan yang berwawasan demokrasi dan Hak asasi
manusia (HAM).

Pembelajaran fortofolio adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran PKn


sebagai wujud nyata dari pembelajaran kontekstual. Pembelajaran Portofolio
mengandalkan keaktifan siswa untuk terjun kelapangan guna menghubungkkan
antara tekstuaal dan kontekstual di bawah bimbingan guru guna memperoleh
sebuah pengalaman laangsung yang hasilnya harus di sajikan di kelas oleh
masing-masing kelompok siswa dengan masalah yang dipilihnya.

Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa, dengan kata lain Portofolio
adalah suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang siswa (bersifat individual)
yang menggambarkan taraf pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan dan pekerjaan
terbaik siswa tersebut.

Portofolio kelas akan berisi hal-hal seperti : pernyataan-pernyataan tertulis, peta,


grafik, photography,dan karya seni asli.
B. Langkah-langkah model pembelajaran portofolio.

Model pembelajaran portofolio merupakan salah satu model yang


menekankaan kegiatan belajar siswa untuk aktif dan kreatif, dalam hal ini
siswa harus peka terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di sekolah
atau disekitar tempat tinggalnya dan ikut serta berusaha untuk mencari dan
menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi tersebut dengan cara-cara yang
positif.

Langkah-langkah model pembelajaran berbasis portofolio menurut


center for civic education (2002:55-7b) yaitu sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah yang ada dalam masyarakaat


Pada kegiatan langkah ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan
guru bersama siswa, yaitu mendiskusikan tujuan, mencari masalah apa
saja yang siswa ketahui tentang masalah – masalah di lingkungan sekolah
dan memberi tugas pekerjaan rumah tentang masalah-maslah yang ada
dilingkungan sekitar tempat tinggalnya yang mereka anggap penting.
Berangkat dari tujuan di atas dalam tahap ini terdapat tiga kegiatan utama
yang dilakukan siswa, yaitu sebagai berikut :
a) Diskusi kelas
b) Diskusi kelompok
c) Tugas Pekerjaan rumah
2. Memilih masalah untuk kajian kelas
Sebelum memilih masalah yang akan di pelajari atau dikaji hendaknya
para siswa mengkaji terlebih dahulu pengetahuan yang telah mereka
miliki tentaang masalah-masalaah di masyarakat, dengan langkah sebagai
berikut :
a) mengkaji informasi yang telah dikupulkan yang dianggap paling
penting.
b) Mengandalkan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang
akan mereka kaji dengan cara memilih satu masalah.pemilihan dapat
dilakukaan secara musyawarah atau pengambilan suara (voting)
3. Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akaan dikaji oleh kelas
Setelah kelas memilih satu masalah maka selanjutnya para siswa perlu
mengumpulkan informasi tambahan yang aakan di gunakan dalam
pengembangan portofolio.langkah-langkah dalam tahap ini,yaitu sebagai
berikut :
a) Mengidentifikasi sumber-sumber informasi
b) Tinjau ulang pedoman untuk memperoleh dan mendokumentasikan
informasi.
c) Pengumpulan informasi
4. Mengembangkan portofolio kelas
Setelah siswa memperoleh informasi yang cukup mengenai masalah yang
dikaji,kemudian siswa dapat mulai mengembangkan portofolio kelas.
Langkah awal pada tahap ini ,yaitu kelas dibagi kedalam empat
kelompok ,pembagian kelompok ini didasarkan pada absensi siswa atau
dari tempat duduk siswa,setelah itu guru menjelaskan kepada siswa
mengenai tugas-tugas dari masing -masing kelompok tersebut.setiap
kelompok bertanggung jawab untuk membuat satu bagian portofolio.

Kegiatan Belajar 2

Model pembelajaran PKN SD Berbasis Portofolio di kelas IV,V dan VI

Model pembelajaran portofolio siswa di tuntut untuk aktif, kreatif,


berpartisipasi juga bekerjasama dengan siswa lainnya, walaupun setiap kelompok
dalam penyusunan portofolio mempunyai tugas yang berbeda-beda tetapi mereka
harus berbagi informasi dan pemikiran sehingga setiap kelompok dapat
melengkapi tugasnya dan dapat mengetahui kemajuan-kemajuan dari masing-
masing kelompok.

Untuk selanjutnya, guru dapat memberikan penjelasan kepada masing-


masing kelompok mengenai informasi yang di dapat oleh para siswa atau
kelompok yang satu bermanfaat pula untuk siswa atau kelompok yang lain. Untuk
itu masing-masing kelompok diminta tampil di depan kelas dan menjelaskan hasil
kerja kelompoknya. kemudian siswa lain menanggapinya, apabila kelompok lain
mempunyai informasi yang relevan maka dapa dijadikan masukan bagi kelompok
yang tampil tersebut.

Dengan demikian di sini akan terlihat kelompok mana yang kurang


lengkap atau tidak memiliki informasi yang tidak di perlukan yang berkenaan
dengan tugas kelompokya maka guru dan siswa lainnya membantu kelompok
tersebut bagaimana cara mendapatkan informasi.

Setelah keempat kelompok mengerjakan tugasnya, hasil karya dari


keempat kelompok ini ditampilkan dalam sebuah portofolio kelas, kemudian guru
menjelaskan spesifikasi portofolio yang terdiri berikut ini :

a) seksi penayangan, bertugas mengoordinir penayangan yang di tempatkan


pada lembar panel atau poster yang terbuat dari papan busa, kardus atau
papan yang sejenis dengan ukuran kurang lebih satu meter persegi atau
bentuknya sesuai dengan daya kreativitas siswa.

Bagian ini hendaknya memuuat hal-haal berikut :

1. Rangkuman masalah secara tertulis


2. Penyajian masalah dengan grafik
3. Identifikasi sumber-sumber informasi.

b) seksi dokumentasi, bertugas mengkoordinir bahan-bahan yang paling baik


untuk di dokumentasikanatau memberi bukti penelitiannya.bahan- bahan
tersebut mewakili contoh-contoh penelitiaan terpenting dan atau bermakna
yang telah di kerjakan oleh siswa.bahan tersebut dimasukkan dalam sebuah
map ordner atau yang sejenis. pembagian warna yang berbeda dapat digunakan
untuk memisahkan empat bagian.

Tata ruagan yang sesuai dengan keperluan show case adalah sebagai
berikut :

Penyajian portofolio (show case) dilaksanakan setelah kelas


menyelesaikan portofolio dokumentasinya, pelaksanaan dapat dilakukan
pada akhir semester atau akhir semester dua bersamaan dengan kenaikan
kelas (tergantung situasi dan kondisi sekolah )

Dalam menyelenggarakan show case, guru sebagai pihak ppenyelenggara


hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Persiapan
1. Kesiapan portofolio tampilan maupun portofolio dokumentasi setiap
peserta dalam hal ini kesiapan kelas.
2. Kesiapan penampilan lisan setiap peserta beserta juru bicara setiap
kelompok yang merupakan satu kesatuan.
b. Pelaksanaan
c. Refleksi pengalaman belajar.

BAB III
PEMBAHASAN
A.    Pengertian

Portofolio berasal dari bahasa Inggris. Portfolio yang artinya dokumen


atau surat-surat (Fajar, 2005:47). Dapat juga di artikan sebagai kumpulan kertas-
kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Pengertian portofolio di sini adalah
suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang
di seleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Biasanya
portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model
pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya tedari satu kelas siswa secara
keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data,
mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang di
kaji.

Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan alternatif cara belajar


siswa aktif dan cara mengajar guru aktif. Sebab sebelum, selama   berlangsung
pembelajaran dan sesudah proses belajar mengajar,  guru dan siswa dihadapkan
pada sejumlah kegiatan. (Fajar, 2002:4).

Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan satu bentuk perubahan


konsep berpikir tersebut, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk
membantu siswa dalam memahami teori secara mendalam melalui pengalaman
belajar praktik empirik. Praktik belajar ini dapat menjadi program pendidikan
yang mendorong kompetensi, tanggung jawab dan partisipasi siswa,
belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk
berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah dan antar anggota
masyarakat (Budimansyah, M.Si, 2002:3).

Makna pembelajaran berbasis portofolio dalam pembelajaran Pengetahuan


Sosial adalah memperkenalkan kepada peserta didik dan membelajarkan mereka
“pada metode dan langkah-langkah yang digunakan dalam proses politik”
kewarganegaraan/ kemasyarakatan.  Pada dasarnya model pembelajaran
portofolio merupakan usaha yang dilakukan oleh guru, agar siswa memiliki
kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai
individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diasah di dalam kelas dalam
bentuk pengalaman belajar yang penuh makna. Sapriya (Winataputra, 2002: 1.16)
menegaskan bahwa: "portofolio" merupakan karya terpilih kelas/ siswa secara
keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan publik untuk
membahas pemecahan terhadap suatu masalah kemasyarakatan”.

Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan alternatif cara belajar


siswa aktif dan cara mengajar guru aktif. Karena sebelum, selama dan sesudah
proses belajar mengajar guru dan siswa dihadapkan pada sejumlah kegiatan
(Fajar, 2002:4). Sedangkan menurut Budiono (2001: 1) model pembelajaran
berbasis portofolio merupakan satu bentuk dari praktek belajar kewarganegaraan,
yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik
memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik.

Menurut Wayatt dan Looper (1999: 2) portofolio diartikan sebagai suatu


koleksi yang sangat pribadi dari benda-benda hasil karya manusia yang cerdas dan
refleksi dari suatu prestasi pembelajaran, kekuatan, dan kerja terbaik. Lebih lanjut
dikatakan bahwa portofolio membantu siswa melihat apa yang mereka pikirkan,
rasakan, kerjakan, dan perubahan dari sebuah periode waktu, Wayatt dan Loooper
(1999: 31). Dari pengertian ini terlihat bahwa portofolio identik dengan kumpulan
dari hasil karya siswa yang terbaik. Mengacu pada pengertian ini, maka portofolio
siswa adalah sekumpulan informasi tentang kegiatan yang dilakukan siswa selama
pembelajaran matematika berlangsung.

Di Amerika Serikat sejak tahun 1985 (Marsh, dalam Anonim, 2004: 4), telah
dianjurkan portofolio sebagai salah satu alat penilaian autentik dengan beberapa
alasan, yaitu

a) memungkinkan siswa melakukan refleksi terhadap kemajuan belajarnya

b) memungkinkan siswa memilih sendiri hasil karya yang menjadi isi


portofolionya dan memberi alasan mengapa hasil karya tersebut penting,

c) siswa harus mampu menunjukkan kemampuan berpikir dan keterampilannya,

d) memberi gambaran atas apa yang diketahui dan apa yang dapat dilakukan
siswa,

e)memungkinkan guru mengetahui hasil belajar yang penting menurut siswa,


f) menjadi bukti otentik hasil belajar siswa bagi siswa, orang tua dan masyarakat.

Model pembelajaran berbasis portofolio menurut Majelis Pendidikan Tinggi


Penelitian dan pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2004:71)
merupakan suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta
didik memahami materi perkulihan CE secara mendalam dan luas melalui
pengembangan materi yang telah dikaji di kelas dengan menggunakan berbagai
sumber bacaan atau refeerensi. Pengembangan materi dapat ditempuh dengan
meninjau materi yang disajikan oleh dosen dari berbagai perspektif.

Hill dan Ruptic (1994: 6) memberikan beberapa pengertian tentang portofolio,


yaitu :

a)  Port  adalah tempat yang digunakan dan dapat dibawa kemana-mana, dan folio
adalah sebuah kelompok kertas, sehingga Portofolio adalah kumpulan kertas yang
dapat dibawa kemana-mana,

b)Potofolio adalah sesuatu untuk memperlihatkan pekerjaan di dalamnya,

c)Portofolio adalah tempat menyimpan benda-benda yang dapat ditinjau dari


belakang,

d) Portofolio adalah kumpulan benda-benda yang membanggakan yang


memperlihatkan keberhasilan, dan

e)portofolio adalah sebuah koleksi yang dapat disimpan untuk kehidupan


anda. Beberapa pengertian ini menunjukkan bahwa portofolio adalah kumpulan
informasi dari seseorang berupa hasil-hasil karya yang membanggakan yang
sangat bermakna yang diperoleh atau dilakukan selama hidupnya.

Pengertian Portofolio yang terkait dengan siswa sebagaimana yang


dikemukakan Puckett dan Black (1994) serta Marsh (1996) seperti yang dikutip
Anonim (2004: 3) mengatakan bahwa portofolio merupakan folder atau dokumen
yang berisi contoh hasil karya siswa yang menurut siswa:

a) sangat berarti,

b) merupakan karya terbaik,


c) merupakan karya favorit,

d) sangat sulit dikerjakan, tetapi berhasil dan

e)sangat menyentuh perasaan, atau memiliki nilai kenangan.

Jadi portofolio adalah kumpulan hasil karya siswa yang menggambarkan


kompetensi yang dicapai dalam belajar.

B.     Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

a)  Portofolio sebagai proses belajar mengajar diawali dengan isu atau masalah
yang memerlukan suatu pemecahan (problem solving),

b)  Portofolio sebagai proses belajar dilakukan secara berkelompok.

Selain ciri-ciri di atas, ciri-ciri portofolio juga tercermin dalam langkah-


langkahnya,yaitu :

a) Mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat,

b) Memilih suatu masalah untuk dikaji di kelas,

c)Mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah yang dikaji,

d) Membuat portofolio kelas,

e)Menyajikan  portofolio/dengar pendapat (show case),

f) Melakukan refleksi pengalaman belajar.

      Dophan dalam Acep S. (1997:24) mengemukakan, ciri-ciri portofolio sebagai


berikut :

a) ada keterlibatan langsung hasil kerja/karya siswa secara nyata,

b) Mengumpulkan beberapa hasil kerja/karya yang terbaik,

c) Mengumpulkan dan menyimpan hasil kerja siswa,

d) Memilih kriteria untuk menilai portofolio hasil kerja siswa,

e) Mengharuskan siswa untuk menilai dirinya secara terus menerus berdasarkan


hasil portofolionya,
f) Menentukan waktu untuk membahas portofolio,

g)Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses penilaian portofolio.

C.    Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

A) Prinsip Belajar Siswa Aktif

Proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis


Portofolio (MPBP) berpusat pada siswa. Dengan demikian model ini menganut
prinsip belajar siswa aktif. Aktivitas siswa hampir di seluruh proses pembelajaran,
dari mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan di lapangan, dan pelaporan. Dalam
fase perencanaan aktifitas siswa terlihat pada saat mengidentifikasi
masalah  dengan menggunakan teknik bursa ide (brain storming). Setiap
siswa boleh menyampaikan masalah yang menarik baginya di samping tentu saja
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Setelah masalah terkumpul, siswa
melakukan voting untuk memilih salah satu masalah dalam kajian kelas.

B) Kelompok Belajar Kooperatif

Prinsip ini merupakan proses pembelajaran yang berbasis kerjasama. Kerja


sama antar siswa dan antar komponen-komponen lain di sekolah, termasuk kerja
sama sekolah dengan orang tua siswa dan lembaga terkait. Kerja sama antar siswa
jelas terlihat pada saat kelas sudah memilih satu masalah untuk bahan kajian
bersama. Semua pekerjaan disusun, orang-orangnya ditentukan, siapa
mengerjakan apa, merupakan satu bentuk kerjasama itu.

C) Pembelajaran Partisipatorik

Model pembelajaran portofolio melatih siswa belajar sambil melakoni


(learning by doing). Salah satu bentuk pelakonan itu adalah siswa belajar hidup
berdemokrasi. Sebab dalam tiap langkah dalam model ini memiliki makna yang
ada hubungannya dengan praktek hidup demokrasi.

Sebagai contoh pada saat memilih masalah untuk kajian kelas memiliki makna
bahwa siswa dapat menghargai dan menerima pendapat yang didukung suara
terbanyak. Pada saat berlangsungnya perdebatan, siswa belajar mengemukakan
pendapat, mendengarkan pendapat orang lain, menyampaikan kritik dan
sebaliknya belajar menerima kritik, dengan tetap berkepala dingin.

D) Reactive Teaching

Penerapkan model pembelajaran berbasis portofolio, guru perlu


menciptakan strategi yang tepat agar siswa mempunyai motivasi belajar yang
tinggi. Motivasi yang seperti itu akan tercipta kalau guru dapat meyakinkan siswa
akan kegunaan materi bagi kehidupan nyata. Demikian juga guru harus dapat
menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu menarik, tidak
membosankan. guru harus punya sensifitas yang tinggi untuk segera mengetahui
apakah kegiatan pembelajaran sudah membosankan siswa.

D.    Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

Budimansyah (2002: 14) menetapkan lima langkah pembelajaran portofolio


sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi Masalah Pada tahap ini guru bersama siswa mendiskusikan


tujuan dan mencari masalah yang terjadi pada lingkungan terdekat, misalnya
masalah yang ada dalam keluarga, sampai dengan masalah lingkungan terjauh,
misalnya masalah-masalah yang menyangkut hubungan antarbangsa. Dalam
mencari masalah ini, tentunya tidak boleh lepas dari tema atau pokok bahasan
yang akan kaji.

b. Memilih Masalah untuk Kajian Kelas Berdasarkan perolehan hasil wawancara


dan temuan informasi tersebut, kelompok kecil supaya membuat daftar masalah,
yang selanjutnya secara demokratis kelompok ini supaya menentukan masalah
yang akan dikaji.

c. Mengumpulkan Informasi tentang Masalah yang akan Dikaji oleh Kelas Pada
langkah ini, masing-masing kelompok kecil bermusyawarah dan berdiskusi serta
mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang akan banyak memberikan
banyak informasi sesuai dengan masalah yang akan dikaji. Setelah menentukan
sumber-sumber informasi, kelompok membagi ke dalam tim-tim peneliti , yang
tiap tim peneliti hendaknya mengumpulkan informasi dari salah satu sumber yang
telah diidentifikasi

d.Mengembangkan Portofolio Kelas Portofolio yang dikembangkan meliputi dua


seksi, yaitu :

a) seksi penayangan , yaitu portofolio yang akan ditayangkan sebagai bahan


presentasi kelas pada saat show-case; dan

b) seksi dokumentasi, yaitu portofolio yang disimpan pada sebuah map jepit, yang
berisi data dan informasi lengkap setiap kelompok portofolio. Penyajian
Portofolio (Show-Case) Setelah portofolio kelas selesai, kelas dapat
menyajikannya dalam kegiatan show-case (gelar kasus) Kegiatan ini akan
memberikan pengalaman yang sangat berharga kepada mahasiswa dalam hal
menyajikan gagasan-gagasan kepada orang lain, dan belajar meyakinkan mereka
agar dapat memahami dan menerima gagasan tersebut. Langkah ini diadakah
hanya di hadapan para mahasiswa dan beberapa dosen yang dapat
hadir, mengingat terbatasnya waktu.

Secara teknis, pendekatan portofolio dimulai dengan membagi peserta didik


dalam kelas ke dalam beberapa kelompok, lazimnya dilakukan menjadi 4 atau
sesuai menurut keadaan dan keperluannya.

Berdasarkan urutannya, setiap kelompok membidangi tugas dan tanggung jawab


masing-masing, antara lain :

                   a. Kelompok portofolio-satu; Menjelaskan masalah. Dalam tugasnya, kelompok


ini bertanggung jawab untuk menjelaskan masalah yang telah mereka pilih untuk
dikaji dalam kelas.

                  b.  Kelompok portofolio-dua; Menilai kebijakan alternatif yang diusulkan untuk


memecahkan masalah. Dalam tugasnya, kelompok ini bertanggung jawab untuk
menjelaskan kebijakan saat ini dan atau kebijakan yang dirancang untuk
memecahkan masalah.
                   c. Kelompok portofolio-tiga; Membuat satu kebijakan publik yang didukung
oleh kelas. Dalam tugasnya, kelompok ini bertanggung jawab untuk membuat satu
kebijakan publik tertentu yang disepakati untuk didukung oleh mayoritas kelas
serta memberikan pembenaran terhadap kebijakan tersebut.

                  d. Kelompok portofolio-empat; Membuat satu rencana tindakan agar pemerintah


(setempat) dalam masyarakat mau menerima kebijakan kelas. Dalam tugasnya,
kelompok ini bertanggung jawab untuk membuat suatu rencana tindakan yang
menunjukkan bagaimana warga negara dapat mempengaruhi pemerintah
(setempat) untuk menerima kebijakan yang didukung oleh kelas.

D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

Kelebihan

a. Dapat menutupi proses kekurangan proses pembelajaran.


Seperti keterampilan memecahkan masalah, mengemukakan
pendapat, berdebat, menggunakan berbagai sumber informasi,
mengumpulkan data, membuat laporan dan sebagainya. 
b. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antara
siswa dan antara siswa dan guru. 
c. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat
atau menyusun laporan, menulis dan menghasilkan berbagai tugas
akademik 
d. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu
atau masalah kemasyarakatan atau lingkungan nya. 
e. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman
belajarnyasehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik dari yang
sudah mereka lakukan 
f. Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih tahan
lama karena sudah melakukan serangkaian proses belajar dari mengetahui,
memahami diri sendiri, melakukan aktifitas dan belajar bekerjasama
dengan rekan-rekan dalam kebersamaan.
g. Hak otonomi mengajar pada guru dalam mengembangkan kemampuan,
kemauan, daya nalar, serta fungsi perannya sebagai fasilitator, mediator,
motivator, dan rekonstruktor pembelajaran di dalam kelas, tukar pendapat,
informasi, dan pengetahuan untuk meningkatkan daya nalar dan
pengetahuan dengan rekan guru,
h. Mampu mendorong keaktifan siswa karena pengembangan materi
pembelajaran ditugaskan secara berkelompok,
i. Mendorong eksplorasi   materi yang relevan dengan pokok bahasan,
sehingga dapat diperoleh sejumlah dokumen bahan pembelajaran sebagai
upaya perluasan pengetahuan,
j. Mudah dilakukan apabila tersedia perpustakaan yang memadai, maupun
internet, Sangat menguntungkan dalam hal perluasan pengetahuan materi
pembelajaran sebab dengan satu topik   pembelajaran, diperoleh sejumlah
sudut pandang yang berbeda dari materi yang sejenis,
k. Dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi,
tanggung jawab dan partisipasi peserta didik seperti belajar menilai dan
mempengaruhi orang/kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperan
dalam kegiatan antar siswa, ataupun antar sekolah
l. Mengacu pada sejumlah prinsip dasar pembelajaran yaitu prinsip belajar  
siswa aktif (Student active learning), kelompok belajar kooperatif
(cooperative learning) pembelajaran partisipatorik  dan mengajar yang
reaktif ( reactive learning).

b. Kelemahan :

a. Kurangnya pengetahuan/daya nalar guru yang bersangkutan,


b. Belum diberikannya hak otonomi mengajar sebagai pengembang
kurikulum praktis di kelas,
c. Diperlukan tenaga dan biaya yang cukup besar,
d. Diperlukan waktu yang cukup banyak, bahkan diperlukan waktu di luar
jam pembelajaran di sekolah, sehingga untuk menuntaskan satu studi
kasus atau suatu kebijakan publik diperlukan lebih dari 20 jam pelajaran
seperti yang telah ditentukan dalam jadwal,
e. Kurangnya jalinan komunikasi antara pihak sekolah, keluarga, dan
masyarakat khususnya para birokrat/instansi yang dikunjungi oleh para
siswa untuk dimintai keterangannya.
f. Belum terbiasanya pembiasaan jalinan kerjasama kelompok tim para
siswa, dengan kesadaran, karena jika ide atau gagasan terlalu banyak dan
tidak dapat dipertemukan, masalah akan sulit dipecahkan.
g. Membutuhkan waktu yang relatif lama 
h. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru 
i. Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa,
guru, sekolah.

BAB III

KESIMPULAN
Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan alternatif cara belajar
siswa aktif dan cara mengajar guru aktif . Sebab sebelum, selama   berlangsung
pembelajaran dan sesudah proses belajar mengajar,  guru dan siswa dihadapkan
pada sejumlah kegiatan.

Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan satu bentuk perubahan


konsep berpikir tersebut, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk
membantu siswa dalam memahami teori secara mendalam melalui pengalaman
belajar praktik empirik. Praktik belajar ini dapat menjadi program pendidikan
yang mendorong kompetensi, tanggung jawab dan partisipasi siswa,
belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk
berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah dan antar anggota
masyarakat.

Makna pembelajaran berbasis portofolio dalam pembelajaran Pengetahuan


Sosial adalah memperkenalkan kepada peserta didik dan membelajarkan mereka
“pada metode dan langkah-langkah yang digunakan dalam proses politik”
kewarganegaraan/kemasyarakatan.

Pada dasarnya model pembelajaran portofolio merupakan usaha yang


dilakukan oleh guru, agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan
mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan
tersebut diasah di dalam kelas dalam bentuk pengalaman belajar yang penuh
makna. Sapriya menegaskan bahwa: "portofolio" merupakan karya terpilih
kelas/siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan
publik untuk membahas pemecahan terhadap suatu masalah kemasyarakatan”.

DAFTAR PUSTAKA
Fajar, Arnie. 2005. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakrya.

Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran berbasis Portofolio. bandung. PT.


Genesindo

Wayat III, R.L & Looper, S. 1999. So You Have to Have A Portofolio, a Teacher's
Guide to Prepation and Presentation. California: Corwin Press Inc.

Anonim, 2004. Pedoman Penilaian dengan Portofolio. Jakarta: Depdiknas.

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah.


2004, Direktori Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), Yogyakarta: Majelis
Pendidikan Tinggi  Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah

Hill, Bonnie Campball and Cynfia Ruptic. 1994. Practical Aspects of Authentic


Assesment: Putting The Pieces Togheter, Washington: MCGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai