Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 8 ( DELAPAN)

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK

1. EKA FIONITA
2. ELVIANA SANTI DEWI
3. HERNIJAR MUNTHE

MATA KULIAH : PEMBELAJARAN IPA DI SD

KELAS : II A BIDANG ILMU

SOAL

1. Bauatlah rancangan pembelajaran dari salah satu topik IPA kelas VI! Jangan lupa
tuliskan pula alasan untuk tiap langkah yang di ambil.
2. Bersama teman – teman anda, buatlah contoh pembelajaran IPA di SD berdasarkan
teori brunner.
3. Sebutkan 8 langkah yang sering disebut kejadian kejadian intruksional .berikan
penjelasan secara singkat!
4. Sebutkan ciri-ciri peta konsep ! serta beriken penjelasan masing masing!

JAWAB

1) Rancangan Pembelajaran Teori Piaget

Nama Sekolah : SDN 116260 Simonis


Mata Pelajaran : IPA
Kelas : VI ( Enam )
Materi Pokok : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( Satu Pertemuan)
Semester : Ganjil

Indikator
1. Mengetahui hasil pengamatan perubahan benda yang dipengaruhi oleh berbagai kondisi
(suhu kelembaban, bakteri ).
2. Menggolongkan perubahan benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya.

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menjelaskan hasil pengamatan perubahan benda yang dipengaruhi oleh
berbagai kondisi ( suhu, kelembaban, bakteri ). Mengamati proses pelapukan pada
kertas karena pengaruh air.
2. Siswa dapat menggolongkan perubahan benda berdasakan faktor yang
mempengaruhinya.

Materi : Perubahan pada Benda

Konsep yang diajarkan : Memahami faktor penyebab perubahan pada benda

Sub Konsep :

1. Perubahan pada Benda


2. Faktor – faktor yang mepengaruhi perubahan pada Benda
3. Pencegahan terjadinya perubahan pada Benda

Metode : Eksperimen

Alat dan Bahan yang digunakan :

1. Kertas / kardus
2. Air
3. Wadah/ Stoples besar Transparan
4. Gunting

Cara Kerja

Mengamati proses pelapukan pada kertas karena pengaruh air.

1. Gunting kertas koran dengan ukuran 20 cm × 20 cm.


2. Masukkan air ke dalam stoples hingga 3/4-nya.
3. Masukkan potongan kertas tadi ke dalam stoples dan biarkan selama 25 menit.
4. Amati apa yang terjadi.

Alasan dalam mengambil langkah ini adalah karena dengan melaksanakan atau menguji dan
membahas materi ini sebagai bahan uji praktek dan eksperimen siswa dapat meningkatkan
proses pembelajaran Perubahan pada Benda yang dilihat secara langsung.
2) Rancangan Pembelajaran Teori Bruner

Nama Sekolah : SDN 116260 Simonis


Mata Pelajaran : IPA
Kelas : VI ( Enam )
Materi Pokok : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( Satu Pertemuan)
Semester : Ganjil

Indikator

1. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup


2. Membedakan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
3. Menggolongkan hewan berdasarkan persamaan hidupnya

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri makhluk hidup dengan benar.


2. Siswa dapat membedakan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya dengan benar.
3. Siswa dapat menggolongkan hewan berdasarkan persamaan hidupnya dengan benar.

Topok/Materi : Ciri-ciri mahluk hudup dengan lingkungan tempat hidupnya.

Metode : Discovery Learning

Media dan Sumber Belajar : 1. Gambar macam-macam makhluk hidup,

2. Gambar macam-macam hewan

Cara Pelaksanaan

1. Guru mengajak siswa mengamati makhluk hidup yang ada di sekitar kelas
2. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang macam-macam hewan
3. Siswa mencatat hal-hal penting tentang ciri-ciri hewan
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untk mengungkapkan gagasannya dan
mengujinya melalui percobaan.
5. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan lain mengenai Ciri-ciri mahluk hudup
dengan lingkungan tempat hidupnya.
3) Delapan langkah yang sering disebut kejadian-kejadian instruksional (instructional
events), adalah sebagai berikut :
1. Mengaktifkan motivasi (activating motivation).
Langkah pertama dalam suatu pelajaran ialah memotivasi para siswa untuk belajar.
Expectancy dianggap sebagai motivasi khusus dari pelajar untuk mencapai tujuan
belajar. Expectancy dapat dipengaruhi sehingga dapat mengaktifkan motif-motif
belajar siswa, misalnya motif untuk ingin tahu (curiosity) atau motif untuk menyelidiki,
dan motif untuk ingin mencapainya. Dalam pelajaran IPA, guru dapat melakukan hal
ini, misalnya dengan mengemukakan suatu masalah yang menyangkut salah satu pokok
bahasan IPA pada permulaan pelajaran, misal topik pencemaran air. Masalah ini akan
dapat merangsang keingintahuan siswa, dan dapat menantang motif kemampuan atau
motif untuk menguasai masalah tersebut
2. Memberi tahu pelajar tentang tujuan-tujuan belajar (instructional information).
Menurut Gagne, sebaiknya memberi tahu siswa secara komprehensif tentang tujuan
instruksional khusus yang akan dicapainya setelah suatu pelajaran selesai
diajarkan/dipelajari atau dalam buku pelajaran sebaiknya dicantumkan tujuan-tujuan
instruksional khusus yang akan dicapai oleh siswa setelah mempelajari buku tersebut.
3. Mengarahkan perhatian (directing motivation).
Gagne mengemukakan dua bentuk perhatian. Perhatian yang pertama berfungsi untuk
membuat siswa atau pelajar siap menerima stimuli atau rangsangan belajar.
Bentuk kedua dari perhatian disebut persepsi selektif. Dengan cara ini siswa memilih
informasi yang akan diteruskan ke memori jangka pendek. Dalam mengajar, seleksi
atau pemilihan stimulan yang sesuai dapat dilakukan dengan cara mengeraskan ucapan
suatu kata selama mengajar, atau dengan jalan menggarisbawahi beberapa kata atau
kalimat.

4. Merangsang ingatan (stimulating recall).


Pemberian kode pada informasi yang berasal dari memori jangka pendek yang disimpan
dalam memori jangka panjang, menurut Gagne merupakan bagian yang paling kritis
dalam proses belajar. Guru dapat berusaha untuk menolong siswa - siswa dalam
mengingat atau mengeluarkan pengetahuan yang disimpan dalam memori jangka
panjang itu. Cara menolongnya dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan pada para siswa, yang merupakan suatu cara pengulangan.
5. Menyediakan bimbingan belajar (providing learning guidance).
Untuk memperlancar masuknya informasi ke memori jangka panjang, diperlukan
bimbingan langsung untuk pemberian kode pada informasi. Untuk mempelajari
informasi verbal, bimbingan itu dapat diberikan dengan cara mengkaitkan informasi
baru itu dengan pengalaman siswa.
Dalam pelajaran IPA misalnya, Anda akan mengajarkan proses fotosintesis. Anda dapat
memulainya dengan bertanya: Adakah pepohonan di dekat rumahmu? Bagaimanakah
warna daun dari pepohonan tersebut? Bagaimana rasanya udara di bawah pohon yang
rindang pada siang hari yang terik? Kenapa hal itu dapat terjadi?, dan lain sebagainya.
Bimbingan yang diberikan oleh guru dapat berupa pertanyaan, juga dapat berupa
gambar-gambar, atau ilustrasi.
6. Meningkatkan retensi (enhancing retention).
Meningkatkan retensi dapat diusahakan baik oleh guru ataupun siswa. Sering kali
terjadi siswa lupa akan materi yang telah diberikan oleh guru setelah beberapa hari
pelajaran itu diberikan. Usaha yang dapat lakukan agar materi yang diajarkan dapat
bertahan lama antara lain yaitu dengan cara mengulang pelajaran yang sama berulang
kali, dengan memberi berbagai contoh atau ilustrasi yang sederhana dan dapat dicerna
oleh siswa. Dalam pelajaran menghafal misalnya menghafal warna pelangi yaitu:
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu, siswa dapat menggunakan jembatan
keledai dengan menyebutkan nama depan dari setiap warna seperti mejiku hibiniu.
Akan lebih baik lagi kalau siswa itu sendiri yang menyusun atau membuat jembatan
keledai karena siswa akan lebih lama mengingatnya.
7. Membantu transfer belajar (helping transfer of leaning).
Tujuan transfer belajar ialah menerapkan apa yang telah dipelajari pada situasi baru. Ini
berarti, bahwa apa yang telah dipelajari itu dibuat umum sifatnya. Melalui tugas
pemecahan masalah dan diskusi kelompok guru dapat membantu transfer belajar
kepada para siswa.
8. Mengeluarkan perbuatan (eliciting performance). Memberi umpan balik (providing
feedback).
Hasil belajar perlu diperlihatkan melalui suatu cara, agar guru dan siswa itu sendiri
mengetahui apakah tujuan belajar telah tercapai. Untuk itu sebaiknya guru tidak
menunggu hingga seluruh pelajaran selesai. Sebaiknya guru memberikan kesempatan
sedini mungkin pada siswa untuk memperlihatkan hasil belajar mereka, agar dapat
diberi umpan balik, sehingga pelajaran selanjutnya berjalan dengan lancer.

4) Ciri-ciri Peta Konsep antara lain sebagai berikut :


1. Pemetaan konsep merupakan suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan
organisasi suatu bidang studi, diterapkan dalam semua bidang studi, bukan hanya pada
bidang IPA SD
2. Suatu peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dan suatu disiplin atau bagian
dari suatu disiplin
3. Dalam setiap peta konsep, konsep yang paling umum (inklusif) terdapat pada puncak
konsep, makin ke bawah konsep-konsep menjadi lebih khusus dan sampai pada
pemberian contoh-contoh
4. Suatu peta konsep memuat hierarki konsep-konsep dan konsep-konsep yang tidak
membentuk hierarki. Makin tinggi hierarki yang ditunjukkan maka makin tinggi nilai
peta konsep tersebut.

Anda mungkin juga menyukai