Anda di halaman 1dari 7

Tugas 2

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD PDGK 4502

Nama Totur :
Miftahul Hakim, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:
AGITA MERLIN PRAMESWARI
NIM. 856785683

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UPBJJ PALEMBANG (POKJAR SILAMPARI)

TAHUN 2022
Tugas Tutorial 2

1. Kurikulum di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan mulai dari 1968 sampai
dengan kurikulum 2013. Berdasarkan pernyataan tersebut anda diminta untuk:
a. Menjelaskan berdasarkan teori relevan mengenai perubahan kurikulum!
Perubahan berdasarkan pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan
yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia
tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia
antara lain :
1. Kurikulum 1968 perubahan struktur kurikulum pendidikan dari pancawardhana
menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasarndan kecakapan khusus.
2. Kurikulum 1975 menggunakan prosedur pengembangan sistem instruksional
(PSSI)
3. Kurikulum 1984 mengusung process skill approach dengan pendekatan (CBSA)
dan beroriantasi pada tujuan intruksional
4. Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999, tujuan pengajaran menekankan
pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan
masalah.
5. Kurikulum 2004, setiap setiap mata pelajaran diurai berdasarkan kompetensi apa
saja yang harus dicapai oleh siswanya nanti
6. Kurikulum 2006, Departemen pendidikan nasional pada saat itu menetapkan
kerangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL) dan standar kompetensi
dan kompetensi dasar (SKKD).
7. Kurikulum 2013, guru dituntut untuk mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya
karena perkembangan teknologi cepat membuat siswa lebih mudah dalam
mendapatkan informasi

b. Apa jadinya apabila kurikulum tidak berubah?


Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman,
apalagi masa sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang
semakin masif dan tak terkendali. Apabila kurikulum tidak dikembangkan, maka akan
sulit dalam mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh dengan ketidakpastian yang
merupakan kompetensi penting dalam menghadapi abad ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi.

2. Pada Kurikulum 2013 digunakan pendekatan saintifik dalam pelaksanaan pembelajarannya.


Anda diminta untuk menjelaskan:
a. Urutan dan penjelasan dari pendekatan saintifik
pendekatan saintifik merupakan sebuah pendekatan yang menggunakan tahapan
saintifik dalam proses pembelajaran.
Ada 5 tahapan yang harus dilakukan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Kelima tahapan tersebut sering dikenal dengan istilah 5M.
1. Mengamati
Mengamati berarti melihat, membaca, mendengar, dan menyimak hal-hal atau
fenomena yang ada di sekitar kehidupan. Dengan mengamati, siswa akan
menemukan berbagai masalah untuk dipecahkan dalam pembelajaran. Agar
tahapan mengamati ini berjalan efektif, maka guru harus jeli dalam menyediakan
objek yang akan diamati siswa sesuai konteks materi yang akan diajarkan. Sebagai
contoh, misalnya ketika ingin mengajarkan tentang materi virus, maka sebaiknya
guru menyiapkan gambar virus, data perkembangan virus, video pertumbuhan
virus, dll, untuk diamati siswa.

2. Menanya
Menanya berarti mempertanyakan sesuatu yang menjadi masalah dari apa
yang telah diamati. Dalam konteks menanya, siswa harus didorong untuk bertanya
dan/atau membuat rumusan masalah-bahkan kalau perlu membuat hipotesa.
Sebagai contoh, setelah mengamati berbagai media tentang virus, maka siswa akan
mengajukan pertanyaan yang terkait dengan proses pertumbuhan virus, dampak
virus bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Peran guru dalam tahap menanya ini
adalah menyemangati dan tidak mendesak siswa untuk bertanya serta memberikan
pujian terhadap pertanyaan sesuai ukuran bahasa siswa.

3. Mencoba
Mencoba berarti melakukan sesuatu untuk memecahkan masalah sekaligus
menemukan kebenaran hipotesa. Cara mencoba bisa dengan melakukan
eksperimen, dan menggunakan rumus dalam menghitung. Bekerja secara
kolaboratif merupakan hal terbaik dalam tahap mencoba. Sebagai contoh, ketika
siswa akan memecahkan masalah tentang bagaimana proses pertumbuhan virus,
maka dapat dilakukan eksperimen atau percobaan bagaimana virus tumbuh dalam
media protein. Dalam tahap mencoba ini, guru harus berperan sebagai mentor yang
proaktif dalam membantu siswa bereksperimen.

4. Menalar
Menalar berarti memahami, menganalisis, mengaitkan satu konsep dengan
konsep yang lain. Dalam menalar siswa didorong untuk mencari berbagai sumber
referensi-baik secara manual maupun digital Sumber referensi yang ada digunakan
untuk mengolah data hasil percobaan. Pada akhirnya akan diperoleh sebuah
kesimpulan dari rumusan masalah dan hipotesa yang sebelumnya sudah dibuat.
Peran guru pada tahap menalar ini sebagai pemantau dari satu kelompok ke
kelompok siswa yang lain untuk memberikan scaffolding.

5. Mempresentasikan
Mempresentasikan berarti mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang
telah diolah dan disimpulkan. Dalam mempresentasikan, siswa dapat
menggunakan produk teknologi, seperti lcd projektor laptop, dan powerpoint.
Peram guru dalam tahapan ini adalah memberikan penghargaan serta memperkuat
konsep yang telah ditemukan siswa.

b. Membuat rencana pembelajaran sederhana yang sesuai dengan pendekatan tersebut.


Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
KegiatanPendahuluan
Deskripsi Kegiatan
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menanyakan kabar
mereka (Orientasi)
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa dan meminta salah seorang siswa
memimpin doa.
3. Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum
melaksanakan pembelajaran inti. (Apersepsi)
4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan
5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru kegiatan yang akan dilakukan
hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan
bahasa yang sederhana dan dapat dipahami (Motivasi)
6. Guru melakukan kegiatan penyegaran untuk membuat siswa bersemangat
dengan mengajak siswa bernyanyi lagu Satu-satu"

Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa mereka akan mempelajari
pemanfaatan lahan kosong.
2. Guru mengajak siswa membaca cerita tentang pemanfaatan lahan kosong
di rumah.
3. Siswa diajak untuk menyebutkan lingkungan sekitar yang memiliki
lahan kosong dan dapat dimanfaatkan,
Mengamati
4. Siswa diminta mengamati tanaman obat yang dibawa oleh guru
5. Guru mengajak siswa untuk membaca informasi tentang 3 jenis tanaman
obat, yaitu kencur, kunyit, dan jahe, yang berisi tentang manfaat dan cara
merawatnya. (Menanya)
6. Siswa menjawab pertanyaan setelah membaca teks yang ada
7. Siswa diminta membentuk kelompok.
8. Guru membimbing siswa dalam membuat tabel wawancara
Mengumpulkan Informasi
9. Masing-masing kelompok diminta mewawancarai tentang cara merawat
tumbuhan dan hewan dari narasumber (guru, pegawai sekolah, dan siswa
lain di sekolah) dan menuliskan hasil wawancara ke dalam tabel.
10. Setelah waktu wawancara selesai, masing-masing kelompok diminta
untuk menyampaikan hasil wawancara di depan kelas.
Menalar/Mengasosiasi
11. Guru meninjau ulang dan meluruskan informasi yang didapat oleh
siswa.
12. Siswa diminta untuk menceritakan kembali kisah petualangan siti yang
berisi informasi tentang cara ligkungan.
13. Siswa diminta membaca senyap dan menggaris bawahi kata-kata yang
dianggap penting dalam teks bacaan.
14. Siswa berdiskusi secara berpasangan untuk menggali informasi tentang
cara lain yang menunjukan sikap mencintai tumbuhan dan hewan..
15. Kegiatan di tutup dengan guru membimbing dan meminta siswa untuk
menuliskan hasil diskusi atau renungannya di buku siswa. 1. Guru
menanyakan kepada siswa tentang materi yang

Penutup

mengkomunikasikan

1. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipelajari.


Dengan arahan guru siswa melakukanrefkeksi dari kegiatan yang sudah
di lakukan.
2. Guru mengajak siswa berdoa sebelum mengakhiri pelajaran dan
memimpin doa. meminta salah seorang siswa

3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan situasional terkait
dengan kurukum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda diminta untuk menjelaskan
a. Mengapa perlu dilakukannya penyederhanaan kurikulum pada saat pandemik ini?
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman mendasar dalam proses
belajar mengajar di dunia pendidikan, bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai
pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi sekolah atau pengawas,
berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi
orang tua, kurikulurn itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya
belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk
memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa
itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar. agar penyederhanaan
kurikulum dapat lebih tepat, sebaiknya para guru melakukan bedah kurikulum.
Memisahkan materi esensial dan non esensial. Materi esensial adalah materi yang
berhubungan dengan konsep dan kompetensi keilmuan serta pra syarat keilmuan.
Inilah materi esensial yang mesti disampaikan kepada murid dalam pembelajaran.
Dengan demikian, akan lebih memudahkan dalam membuat perencanaan pelaksanaan
pembelajaran, pembuatan bahan ajar, menentukan penugasan ataupun penilaian, dan
juga menentukan media pembelajaran yang akan digunakan.

b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan situasi seperti
sekarang ini!
Sistem pembelajaran jarak jauh, baik daring (dalam jaringan) maupun luring (luar
jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara
guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet.
Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa
berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran
sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).
Namun Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan
internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit
untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah
pedesaan, terpencil dan tertinggal. Maka guru juga harus siap menggunakan teknologi
sesuai dengan perkembangan zaman. Guru harus mampu membuat model dan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa di sekolahnya. Penggunaan beberapa
aplikasi pada pembelajaran daring sangat membantu guru dalam proses pembelajaran
ini. Guru harus terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang
harus dikemas dengan efektif, mudah diakses, dan dipahami oleh siswa.
Dengan demikian guru dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran
daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring
yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Walaupun dengan pembelajaran
daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang
akan diajarkan, namun guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana
cakupan materinya dan aplikasi yang cocok pada materi dan metode belajar yang
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai