PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu:
DAFTAR ISI……………………………………………………………….……………………………………………………………1
BAB I. PENDAHULUAN………….…..………………………….…………………………………………………………….…2
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………..…………2
3.1 Pengetahuan…………………………………………………………………………………………………………….……6
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………….9
4.2 Saran…………………..……………………………………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….……………………………………………….……10
BAB I
PENDAHULUAN
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang mengalami perubahan
nama dengan sangat cepat karena mata pelajaran ini rentan terhadap perubahan politik, namun
ironisnya nama berubah berkali-kali, tetapi secara umum serta pendekatan cara penyampaiannya
kebanyakan tidak berubah. Dari sisi isi misalnya, lebih menekankan pengetahuan untuk di hafal
dan bukan materi pembelajaran yang mendorong berpikir apalagi berpikir kritis siswa. Dari segi
pendekatan yang lebih ditonjolkan adalah pendekatan politis dan kekuasaan.1
Dari segi pembelajaran atau sistem penyampaiannya lebih menekankan pada pembelajaran satu
arah dengan dominasi guru yang lebih menonjol sehingga hasilnya sudah dapat diduga, yaitu
verbalisme yang selama ini sudah dianggap sangat melekat pada pendidikan umumnya di
Indonesia.Untuk dapat mengatasi hal itulah kiranya dibutuhkan perubahan-perubahan dalam
pendidikan kewarganegaraan paling tidak untuk ketiga aspek tersebut.
Mulai terkikisnya moral anak bangsa pada zaman sekarang ini, merupakan sebuah teguran
cukup keras bagi semua kalangan umum dan bagi pendidik khususnya.Dalam mengatasi hal ini
pendidik harus bisa mengintegrasikan setiap mata pelajaran menjadi pendidikan yang berkarakter
baik secara langsung maupun tidak langsung.Termasuk dalam matapelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan yang mengajarkan untuk berperilaku sesuai norma-norma yang ada.
1.2 Tujuan
3.Mengetahui sikap positif apa saja yang didapatkan selama proses pembelajaran dilakukan
TINJAUAN PUSTAKA
Refleksi pembelajaran merupakan salah satu kegiatan pembelajaran dimana peseta didik
memberikan umpan balik kepada pendidik dan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan. Refleksi pembelajaran bisa dilakukan dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan yang
dilakukan oleh peserta didik untuk pendidik dan sebaliknya, guna mengekspresikan kesan
konstruktif, harapan, serta kritik terhadap proses pembelajaran.
Adanya refleksi pembelajaran, informasi positif dan negatif mengenai kegiatan pembeajaran bisa
didapatkan. Hasil dari refleksi pembelajaran tersebut bisa dijadikan sebagai bahan observaasi dan
evaluasi untuk mengetahui sampai mana pencapaian kegiatan pembelajaran dan memberikan
kepuasan bagi peserta didik.
Refleksi pembelajaran dilakukan oleh pendidik juga peserta didik sehingga pendidik dan pesrta
didik juga bisa merasakn manfaat aktivitas ini. Bagi pendidik, refleksi pembelajaran ini berguna
untuk meninjau sebuah kelompok atau kelas untuk menggambarkan situasi atau kondisi dari
sebuah kelas, serta pendidik juga bisa mengetahui potensi setiap individu dan peserta didik di
kelas tersebut. Dengan begitu, pendidik dapat meningkatkan kegiatan evaluasi berlanjut dan
berjenjang.
•Melakukan pengukuran penerapan model, strategi, metode, dan teknik pembelajaran terhadap
tingkat keberhasilan yang telah dilakukan pendidik.
•Mengidentifikasi dan mengevaluasi apa yang telah pendidik lakukan dalam penyampaian materi
dan penguasaan kelas.
•Mengetahui minat peserta didik dalam mengikuti kegitan pembelajaran secara nyata.
•Mengetahui kebutuhan dan keinginan peserta didik sehingga pendidik dapat memperbaiki
rancangan pembelajaran yang lebih baik untuk pembelajaran seanjutnya.
•Memahami kelemahan dan kekurangan dari sebuah pembelajaran agar lebih baik untuk
pendidik dan juga peserta didik.
•Memahami akurasi sebuah model, metode, strategi dan teknik pembelajaran yang telah
diimplementasikan supaya bisa terus dievaluasi.
•Pendidik juga bisa membuat kegitan belajar mengajar yang lebih efektif dalam pembelajaran
dikemudian hari.
Refleksi pembelajaran juga memiliki manfaat bagi peserta didik yaitu untuk menyalurkan
ungkapan proses pembelajaran yang sudah di lakukan, apakah sudah baik atau kurang. Hal ini
dapat melatih kepercayaan diri peserta didik untuk mengungkapkan pendapat, serta memperbaiki
kegiatan belajar sesuai dengan minat dan metode yang mereka inginkan.
•Dapat memaksimalkan kegitan evaluasi terhadap kinerja pendidik yang berlanjut dan
berjenjang.
•Membantu dalam menjalin komunikasi positif pendidik yang bersifat membangun antara
peserta didik dan pendidik.
•Memaksimalkan dan menonjolkan potensi setiap peserta didik/individu dan sebuah grup.
•Pendidik juga dapat memetakan peserta didik sesuai karakter dan daya tangkap mereka yang
nantinya akan memudahkan dalam pembagian kelompok, pemberian materi, dan evaluasi
belajar.
•Berguna untuk menggambarkan situasi dan kondisi dari sebuah kelas mengenai apa yang terjadi
pada peserta didik dan masalah yang mereka temui
Refleksi dapat dilakukan seminggu sekali, sebulan sekali atau pun satu semester sekali. Refleksi
juga dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, yaitu:
Untuk itu, refleksi akan banyak membantu dan memudahkan proses penyampaian informasi
dalam pembelajaran baik untuk pendidik maupun peserta didik.
BAB III
HASIL REFLEKSI
3.1 Pengetahuan
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-
nilai hak dan kewajiban suatu warga negara agar setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan tujuan
dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang diharapkan.
Pendidikan kewarganegaraan penting dipelajari agar dapat membentuk diri menjadi manusia
yang intelektual memiliki rasa kebangsaan, cinta tanah air, menghargai jasa para pahlawan yang
telah tumpah darah untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Dengan itu, ilmu yang
didapatkan bisa diterapkan secara bertanggung jawab sehingga mampu mewujudkan nilai-nilai
dasar perjuangan bangsa Indonesia.
Pengetahuan saya juga semakin bertambah dengan adanya pembelajaran mengenai konstitusi
yang sangat diperlukan dalam kehidupan berbangsa bagi Indonesia. Hak dan kewajiban saya
sebagai warga Indonesia juga turut diulas kembali, termasuk kewajiban saya dalam bersikap adil,
berdemokrasi dan menjaga serta menerapkan nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara.
Wawasan nusantara sebagai konsepsi dan pandangan kolektif kebangsaan Indonesia dalam
konteks pergaulan negara juga turut dipelajari, menjadikan saya paham bahwa wawasan
nusantara juga berarti cara pandang bangsa Indonesia dalam melihat permasalahan-
permasalahan bangsa dan negara secara utuh dan menyeluruh.
Dengan materi yang diberikan selama pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, saya menjadi
banyak mengerti akan pentingnya pendidikan kewarganegaraan mengapa masih dipelajari hingga
bangku perkuliahan.
3.2 Cara Pandang
Pentingnya mengetahui sejarah dan kewajiban kita kepada negara sendiri, membuka wawasan
bahwa penting sekali menjaga kesatuan dan persatuan bangsa serta keutuhan dari bahasa, agar
kita sebagai mahasiswa memiliki sikap nasionalisme dan menjadi bangsa yang tidak mudah
terpecah belah oleh pihak asing.
Maka dari itu, saya melihat bahwa amat sangat penting dan diperlukannya pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan dipelajari di perguruan tinggi agar mahasiswa dapat menjadi warga
negara yang baik, taat hukum, memahami isu kewarganegaraan dan membentengi diri dari
pengaruh paham ekstrimisme atau fundametalisme yang sudah mulai masuk di wilayah
univeristas. Dengan wawasan nusantara dan pemahaman pancasila sehingga mahasiswa dapat
menjadi sosok yang toleran dan terbuka terhadap perbedaan di masyarakat, bukan sebaliknya.
Saya juga lebih bertoleransi dan terbuka terhadap perbedaan baik itu keyakinan, suku, bahasa
dan budaya. Karena pentingnya kita sebagai pemuda-pemudi Indonesia menjaga persatuan dan
kesatuan, sesuai dengan bhineka tunggal ika yang memiliki makna berbeda-beda tetapi tetap
satu.
Dengan dibarengi metode pembelajaran kelompok membuat saya bisa bekerjasama dengan baik
dan berkomunikasi walau lewat media komunikasi digital.
Substansi dari pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah agar mahasiswa dapat
menjadi warga negara yang baik, taat hukum, memahami isu kewarganegaraan dan membentengi
diri dari pengaruh paham ekstrimisme atau fundametalisme yang sudah mulai masuk di wilayah
univeristas. Dengan wawasan nusantara dan pemahaman pancasila sehingga mahasiswa dapat
menjadi sosok yang toleran dan terbuka terhadap perbedaan di masyarakat, bukan sebaliknya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penting sekali pendidikan kewarganegaraan untuk dipelajari baik dari sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Dengan dipelajari pendidikan kewarganegraan harapannya peserta didik
mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar, agar menciptakan
kerukunan dan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
Dampak positif dari pembelajaran pendidikan kewarganegaraan juga banyak dan amat baik,
sehingga sangat bagus untuk kita mempelajari dan mengaplikasikan pemahaman kita terhadap
pembelajaran kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Saran
Pembelajaran pada matakuliah ini kedepannya bisa sesuai waktu dan tidak berubah- ubah, karena
ada mata kuliah jurusan yang mengalah oleh jadwal mkwk dari univeritas ini
DAFTAR PUSTAKA
http://wahidatjg.blogspot.com/2016/05/makalah-ruang-lingkup-pkn-di-sd.html
Mas Dzikry. Inilah Contoh Refleksi Pembelajaran dan Cara Memulainya. Indonesia:2020.
https://masdzikry.com/contoh-refleksi-pembeljaran/
https://blog.kejarcita.id/refleksi-pembelajaran-tujuan-manfaat-dan-contohnya/
MRWAR. Apa Itu Substansi dari Mata Kuliah Civic Education. Indonesia: 2018.
https://brainly.co.id
http://wahidatjg.blogspot.com/2016/05/makalah-ruang-lingkup-pkn-di-sd.html
Mas Dzikry. Inilah Contoh Refleksi Pembelajaran dan Cara Memulainya. Indonesia:2020.
https://masdzikry.com/contoh-refleksi-pembeljaran/
https://blog.kejarcita.id/refleksi-pembelajaran-tujuan-manfaat-dan-contohnya/
MRWAR. Apa Itu Substansi dari Mata Kuliah Civic Education. Indonesia: 2018.
https://brainly.co.id