DISUSUN OLEH:
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................1
2.1 Implementasi Pembelajaran MKWK Terhadap Projek Kerukunan Antar Umat Beragama......3
3.1. Pengetahuan….......................................................................................................................8
Bab 4 PENUTUP............................................................................................................................…10
4.1. Kesimpulan.......................................................................................................................…10
4.2. Saran.................................................................................................................................…10
Daftar Pustaka.............................................................................................................................…11
i
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut kami, tema yang diangkat dalam metode pembelajaran ini sudah baik dan
sesuai karena disesuaikan dengan keadaan di Indonesia terutama di SUMUT yang sedang
krisis kerukunan antarumat beragama. Namun, hal ini sangat disayangkan bila penyampaian
kepada mahasiswa masih kurang dan tidak teroganisasi serta adanya beberapa anggota
kelompok yang buang badan untuk mengerjakan proyek ini.
1
memenuhi tugas ini dibalik ada banyaknya kesenjangan informasi, perangkat pembelajaran
serta teknik pembelajaran.
Terkait hal di atas, kami sebagai mahasiswa juga senang dan antusias dalam kegiatan
pembelajaran berbasis proyek ini sebagai sarana kami untuk dapat mengembangkan diri,
melatih daya pikir kreatif, melihat realita di masyarakat, menambah wawasan serta
mengembangkan rasa tenggang rasa dan toleransi.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Implementasi Pembelajaran MKWK Terhadap Projek Kerukunan
Antar Umat Beragama
Implementasi MKWK dapat menjadi media pembentukan kerpibadian dan karakter
mahasiswa di lingkungan USU. USU sebagai pendidikan tinggi harus dapat mengaplikasikan
amanah yang tercantum dalam undang-undang mengenai MKWK. MKWK menunjukkan
pentingnya mata kuliah tersebut untuk diajarkan kepada mahasiswa, sebut Rektor USU.
kewajiban menyelenggarakan MKWK tersebut dapat memberikan dampak nyata dalam
pembentukan karakter mahasiswa. Proses pembelajaran MKWK selama ini perlu dievaluasi.
Kita harus menyusun bagaimana MKWK ini memang berdampak nyata membentuk
kepribadian mahasiswa. Sehingga pada hasilnya, mahasiswa memang mendapatkan keilmuan
MKWK yang aplikatif.
3
metakognisi atau menemukan hikmah dan rasa manfaat dari pembelajaran tersebut.. Karena
itu pengembangan materi ajar yang dilakukan dosen MKWK harus menggambarkan struktur
dimensi pengetahuan yang utuh dan holistik dalam pembelajaran seperti yang dikemukakan
oleh Krathwohl (2010).
4
Manfaat Kerukunan
1. Saling Tolong Menolong
Kerukunan antarindividu akan menciptakan perilaku yang saling tolong-menolong dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Terciptanya sikap saling tolong menolong pastinya
membuat tidak ada sekat-sekat yang membatasi di antara tiap-tiap individu.
2. Memperluas Pergaulan
Manfaat kedua dari hidup rukun ialah memperluas pergaulan antara satu sama lain.
Interaksi hubungan di antara manusia akan terjalin dengan baik saat masing-masing individu
bisa menurunkan keegoisan masing-masing.
3. Menciptakan keharmonisan
Hidup rukun akan menciptakan kehidupan yang harmonis di antara tiap-tiap individu dan
masyarakat. Jadi, setiap masyarakat dapat saling menghargai satu sama lain, menghormati
perbedaan yang ada, dan saling memahami diri dari tiap-tiap pribadi.
4. Menciptakan Perdamaian
Manfaat keempat dalam hidup rukun adalah terciptanya kedamaian karena setiap individu
akan dapat saling menghargai dan menghormati setiap individu yang berbeda.
5
8. Menciptakan kemakmuran
Dengan kerukunan akan menciptakan kemakmuran. Baik itu kemakmuran untuk diri
sendiri, orang lain, dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan masing-masing individu
akan fokus pada pembenahan atau perbaikan yang akan terus menerus agar kehidupan jadi
lebih baik dan sejahtera
6
Selain bersatu, kekristenan juga dituntut bukan sekadar menjadi bagian dari penduduk
dan kota atau tempat tinngal saja yang dipercayakan namun juga diminta untuk mengusahan
kesejahteraan dan berdoa hal ini merupakan tindakan aktif dalam membangun kebersamaan
serta mengupayakan kerukunan (Yer. 29:7; Gal. 6:10).(Arifianto, 2020b) Sebab kerukunan
antar umat beragama tidak mungkin akan lahir begitu saja tanpa dari semua umat
mengusahakan, bahkan kerukunan tidak dapat terealisasi jika mempertahankan sikap ekslusif
dan fanatisme buta yang didasari dari sikap fundamentalisme yang tak berdasar dan bar-bar.
Kepedulian terhadap keyakinan umat beragama lain dan perasaan orang lain dalam
membangun silaturami sebagai pemicu kebaikan dalam meningkatkan kebersamaan adalah
cara yang tepat dalam menjalin komunikasi dan mempererat kasih.
Dalam Alkitab Perjanjian Lama, khususnya kitab Mazmur 133 mengungkapkan
kerukunan mendatangkan berkat Tuhan. Oleh sebab itu kekristenan harus menyingkirkan hal
perbedaan SARA diantara manusia, seperti juga ajaran Yesus yang disampaikan lewat
pertanyaan jebakan Ahli Taurat “Siapakah sesamaku manusia?” dapat ditelusuri bahwa
pertanyaan seorang ahli Taurat ini dilatarbelakangi oleh adanya pemahamannya tentang
“sesamanya manusia” yang hanya terbatas pada orang Yahudi saja. Ini dapat mengancam
kerukunan, sebab pemahaman seperti ini akan cenderung membatasi perilaku untuk
mengasihi orang lain di luar satu ikatan hubungan tertentu.
7
BAB 3
HASIL REFLEKSI
3.1 Pengetahuan
Selama mengikuti pembelajaran pendidikan agama Kristen selama satu semester ini, banyak
pengetahuan yang saya dapatkan.
Semua pembelajaran yang di ajarkan memiliki akhir yang sama yaitu pada pembentukan
pengetahuan dan etika. Metode pembelajaran yang dilakukan juga menyenangkan, dengan
adanya korelasi menambah wawasan saya dalam memikirkan penerapan ilmu yang telah
didapatkan untuk kedepannya yang sesuai dengan bidang pengetahuan yang sedang ditekuni.
Pembelajaran satu semester ini membuat saya paham dengan konsep ketuhanan, konsepsi
Allah Tritunggal, manusia menurut Alkitab dan Non-Alkitab, moralitad dan etika Kristen,
pergaulan muda-mudi, pentingnya mengembangkan IPTEK, menjaga kerukunan antar umat
beragama, masyarakat, budaya, politik, hukum dan penjaga ciptaan Allah.
8
mengemukaakan pendapat, bertanya, menjelaskan materi kepada teman-teman kelompok,
dan berdiskusi kepada teman kelompok.
9
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Istilah rukun memiliki arti damai dan bersatu. Sementara itu, kerukunan
adalah sikap saling mengakui, menghargai, toleransi yang tinggi dalam
masyarakat, sehingga dapat hidup secara damai dan berdampingan. Hidup
rukun akan menciptakan kehidupan yang harmonis di antara tiap-tiap individu
dan masyarakat. Kerukunan akan menciptakan interaksi yang baik.
Komunikasi yang terjalin dengan baik akan menurunkan keegoisan dari
tiap-tiap individu. Hidup di mana saja akan merasa tenang apabila kerukunan
sudah tercipta. Dengan kerukunan akan menciptakan kemakmuran.
4.2. Saran
1. Kepada para pemuka agama, hendaklah senantiasa berperan aktif
dalam melestarikan kerukunan umat beragama.
2. Kepada para pembaca dan umat beragama hendaklah memperluas
wawasan keilmuan, wawasan keagamaan dan wawasan kebangsaan
sebagai dasar untuk membangun kehidupan yang rukun dan harmonis.
10
Daftar Pustaka
https://suarausu.or.id/konsep-pembelajaran-baru-mkwk-berbasis-proyek-ini-keluhan-
mahasiswa/
https://www.uinjkt.ac.id/232083-2/
11