Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK PARKIR PADA BADAN

PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA


MEDAN

Oleh :
SRYWHAYUNI SINAGA
1805084004
BAB 1

Pajak parkir merupakan salah satu pajak daerah yang sangat


berperan penting dalam meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah Kota Medan. Kota medan merupakan kota yang kaya
Latar Belakang akan budaya dan objek wisata sudah pasti memiliki potensi
perputaran perekenomian berada. Tempat-tempat tersebutlah
yang menjadi peluang positif guna menambah Pendapatan
Asli Daerah melalui pos parkir.

Rumusan Masalah Bagaimana pengelolaan pajak parkir pada Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Kota Medan?

Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka dibatasi dengan
hanya meneliti mengenai Kontribusi pajak parkir pada badan
Batasan Masalah Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan dari tahun 2018-
2020
BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5
BAB 2

Landasan Teori

Pajak Pendapatan Asli Daerah Pajak Parkir

Menurut UU No. 28 Tahun


Menurut UU No. 33 Tahun Menurut PERDA No. 10
2007, Kontribusi wajib
2004, Pendapatan yang tahun 2011, Pajak atas
kepada negara yang
diperoleh daerah yang dipungut penyelenggaraan tempat
terutang oleh orang pribadi berdasarkan peraturan daerah parkir di luar badan jalan,
atau badan yang bersifat sesuai dengan peraturan baik yang disediakan yang
memaksa berdasarkan perundang-undang. Dan secara berkaitan dengan pokok
Undang-Undang, dengan umum Pendapatan Asli Daerah usaha maupun sebagai
tidak mendapat timbal balik
adalah pendapatan yang didapat suatu usaha, termasuk
secara langsung dan
dari pengolaan potensi daerah penyediaan tempat
digunakan untuk keperluan
sesuai dengan peraturan penitipan kendaraan
negara sebesar-besarnya perundang-undang yang bermotor.
kemakmuran rakyat. berlaku.
t

BAB 1 BAB 3 BAB 4 BAB 5


BAB 3

Metode Penelitian

Teknik Pengolahan
Teknik Pengumpulan Data
Data
Jenis Data
Lokasi dan Waktu
Penelitian
Lokasi Penelitian: Badan
Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Kota
Medan Jl. Jendral Besar
A.H. Nasution No. 32 Wawancara dan Metode Deskriptif
Data Primer dan
Dokumentasi
Data Sekunder
Waktu Penelitian:
Kegiatan penelitian
ini dilaksanakan
selama lima (5)
bulan.

BAB 1 BAB 2 BAB 4 BAB 5


BAB 4
Hasil dan Pengolahan Data

Tahun Target PAD Realisasi PAD Kontribusi


Target dan Anggaran (Rp) (Rp) (%)
Realisasi PAD 2018 1.403.770.116.276,00 1.313.223.265.359,0 93,55
Tahun 2018- 0
2020 bb
2019 1.611.553.386.786,00 1.458.314.191.738.0 90,49
0
Tahun Target Parkir 2020 Parkir
Realisasi 1.333.862.441.000,00
Kontribusi 1.175.721.775.059,0 88,14
Target dan
Anggaran (Rp) (Rp) (%) 0 Realisasi Pajak
2018 Rp. 22.000.000.000 Rp. 22.209.803.703 Rata-rata
100,99% Parkir Tahun 90,72
2018-2020
2019 Rp. 30.000.000.000 Rp. 26.567.809.702 88,56%
2020 Rp. 17.184.801.000 Rp. 14.119.016.934 82,16%
Rata-rata 90,57
BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 5
BAB 4

Pembahasan

Analisis Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Medan

Tahun Target Parkir Target PAD Kontribusi


Anggaran (Rp) (Rp) (Persentase)
2018 Rp. 22.000.000.000 1.403.770.116.276,00 1,56%
2019 Rp. 30.000.000.000 1.611.553.386.786,00 1,86%
2020 Rp. 17.184.801.000 1.333.862.441.000,00 1,28%
Rata-rata 1,56%

Target Pajak Parkir Terhadap PAD Tahun 2018-2020

BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 5


BAB 4
Pembahasan

Tahun Realisasi Parkir Realisasi PAD Kontribusi Dari ke dua tabel tersebut pajak
parkir dapat dikatakan mempunyai
Anggaran (Rp) (Rp) (%) kontribusi terhadap pendapatan asli
2018 daerah, karena apabila dibandingkan
Rp. 22.209.803.703 1.313.223.265.359,00 1,69% dari rata-rata target kontribusi pajak
2019 parkir selama tiga tahun terakhir
Rp. 26.567.809.702 1.458.314.191.738.00 1,82% realisasi penerimaanya dapat
2020 mencapai target yang telah di
Rp. 14.119.016.934 1.175.721.775.059,00 1,20% tentukan oleh BPPRD Kota Medan.
Target Pajak Terhadap PAD Tahun 2018-2020
Rata-rata 1,57% Namun apabila dibandingkan dengan
teori pada tabel 4 halaman 21, yaitu
persentase 1%-1,9% merupakan
kriteria kurang mempunyai
kontribusi. Artinya bahwa kontibusi
yang diberikan pajak parkir Kota
Medan terhadap PAD pada tahun
2018-2020 masuk kedalam kriteria”
Realisasi Penerimaan Pajak Parkir Terhadap PAD Tahun 2018-2020 Kurang berkontribusi”

BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 5


BAB 4

Pembahasan

Pelaksanaan masih belum efektif


dalam memungut pajak parkir,
Pajak parkir merupakan salah seperti pemberian izin parkir,
satu potensi pajak daerah masih ada sebagian yang
yang berpengaruh dalam Dalam proses perencanaan melakukan pemasangan tanpa
telah berjalan dengan baik membuat izin terlebih dahulu dan
pendapatan daerah. Oleh
dapat dilihat dalam kurang kesadaran wajib pajak
karena itu BPPRD membuat menentukan target pajak parkir tentang pentingnya membayar
strategi dalam mengelolah pertahun yang selalu mengacu pajak yang mana dasar untuk
pajak parkir supaya dapat pada hasil evaluasi pencapaian Pengembangan Kota Medan.
meningkatkan PAD. Strategi target pada tahun sebelumnya Pengawasan yang dilakukan oleh
yang digunakan oleh BPPRD dan melihat potensi di atasan kepada bawahan yang
Kota Medan merupakan suatu lapangan. Pengorganisasian efektif, seperti pemantauan yang
masih belum efektif, hal ini bisa dilakukan untuk mengevaluasi
proses untuk mewujudkan
dilihat dari standar kerja pekerjaan yang dimaksimalkan,
tujuan yang di inginkan petugas parkir masih sehingga tidak memberikan
melalui aspek-aspeknya mengalami kendala dalam peluang bagi individu di lapangan
antara lain perencanaan, jumlah personelnya. untuk melakukan penipuan. Namun
pengorganisasian, pengawasan masyarakat masih
pelaksanan, dan pengawasan. belum efektif karena masih banyak
tempat parkir ilegal tanpa izin
pemasangan.

BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 5


BAB 5

Kesimpulan
Pengelolaan pajak parkir di Kota Medan sudah cukup baik, namun
dilihat dari pelaksana dan pengawasannya masih kurang. Di Kota
Medan masih banyak penyimpangan parkir-parkir liar yang di
pasang oleh masyarakat yang tidak mempunyai izin pemasanganya,
sehingga sangat mempengaruhi realisasi penerimaan pajak parkir
yang telah ditentukan oleh Badan Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah Kota Medan. Saran

1. Hendaknya lebih sering lagi melakukan sosialisasi, penyuluhan


dan pembinaan kepada wajib pajak agar terjalin hubungan yang
baik.
2. Untuk menindak lanjuti masalah pelanggaran pajak, perlu
adanya peraturan yang memuat tentang sanksi pelanggaran
pajak agar wajib pajak yang melakukan pelanggaran pajak
mendapat efek jera dari perbuatan yang dilakukannya.
3. Perlu dilakukan observasi untuk menemukan potensi sumber
pajak baru guna memaksimalkan pendapatan dari sumber pajak
yang sudah ada.

BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4


TERIMA KASIH

BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4

Anda mungkin juga menyukai