Anda di halaman 1dari 30

BAB 14

PENGANGGARAN
KAPITAL
KELOMPOK
5
DEIDRA CECILIA SEPTIANA LORENA PURBA
NIM 1805084020 NIM 1805084029

SRYWHAYUNI SINAGA STEFANI GALUH TRI ANDINI

NIM 1805084004 NIM 1805084006


Penganggaran Kapital
Adalah proses merencana pengeluaran
yang relatif besar untuk kegiatan jangka
panjang. Misalnya adalah merencana Your Picture Here

untuk membangun pabrik baru, membeli


komputer baru untuk alat administrasi
kantor,dan mengganti kendaraan
pemasaranyang sudah tua dengan yang
baru.
Ragam Investasi
1. Penggantian (Replacement)
Proyek untuk mengganti pabrik ataupun peralatan lama
dengan yang baru. Proyek penggantian boleh jadi untuk
melanjutkan kegiatan yang selama lni telah dilakukan
atau untuk mengurangi beban operasi ditahun-tahun
setelah penggantian.

2. Ekspansi (Expansion)
Proyek untuk perluasan produk/ pasar yang sudah ada
atau untuk perluasan ke produk/pasar baru.
 
Arus Kas Sebagai Informasi Relevan

Yang relevan untuk untuk keputusan investasi jangka panjang panjang adalah arus
kas masa depan. Calon akuntan managemen wajib menyadari bahwa arus kas masa
lalu hanya dipergunakan sebagai basis untuk menaksir arus kas masa depan. Calon
akuntan managemen juga harus segera memahami bahwa laba akuntansi berbasis
akrual tidak relevan untuk keputusan investasi ini.
01

02
Untuk keputusan penggaran kapital,
03
arus kas masa depan, menurut pakar
(Morse dkk,2003)sebagai berikut :

1. Investasi Awal (Initial Investment)

2. Operasi (Operation)

3. Disinvestasi (Disinvestment)
Invetasi awal adalah seluruh uang tunai
yang akan dikeluarkan untuk memulai
operasi proyek. Misalnya adalah jumlah
uang yang diperlukan untuk membangun
pabrik baru atau mengganti pabrik lama,
g k at tentunya perusahaan memerlukan
a n S in
Urai b e r i ku t: persiapan modal kerja untuk membayar
g a i pelbagai hal seperti upah dan bahan
seba baku. Modal kerja yang dibutuhkan juga
merupakan bagian dari investasi awal.
Operasi dilakukan setelah proyek siap dijalankan,
misalnya setelah selesainya pembangunan pabrik baru.
Kegiatan operasi meliputi pemroduksian barang,
penjualan,dan pengiriman barang kekonsumen sampai
penagihannya.

Di tahap ini terdapat arus-masuk kas dari penjualan


barang dan arus-keluar kas untuk pemroduksian
barang, pengiriman barang,dan pembayaran pelbagai
beban seperti upah dan
iklan serta pemeliharaan mesin-mesin
pabrik.Pembayaran pajak harus diperhitungkan
sebagai arus-keluar kas.Baik arus-masuk maupun arus­
keluar dari tahap inidisebut arus kas dari operasi.
Terkadang, ia disebut proceeds. Yang diharapkan
tentunya adalah arus-masuk neto positif, yakni arus-
masuk lebih besar daripada arus-keluar.
Dalam laporan laba-rugi konvensional di
akuntansi keuangan, tersaji beban
depresiasi dan beban bunga. Untuk
01
kepentingan analisis investasi, kita harus
mengeluarkan beban depresiasi sebab
02
beban depresiasi itu bukan arus kas.
Beban bunga juga harus dieliminasi sebab
beban bunga, meskipun mungkin 03 telah

dibayar tunai, bukanlah beban


operasi, melainkan beban atas04 pendanaan.
Namun karena beban bunga dapat
mengurangi pajak penghasilan,05
eliminasinya harus memperhitungkan
pengaruh pajak.
06
Jika menaksir arus kas dari laporan laba-rugi proyeksikan yang
disusun menurut metoda konvensional. Jumlah arus kas operasinya (
AKO ) diitung sebagai berikut :
AKO = Laba setelah pajak + Depresiasi + Bunga (1-tarif pajak )….. (1)

Formula pada persamaan (1) digunakan jika seluruh pos selain beban
depresiasi bersifat tunai. Untuk memperjelas, contoh berikut.

Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan proyek lnvestasi pada


aset tetap yang membutuhkan investasi awal Rp94 juta, belum
termasuk modal kerja Rp6 juta. Jadi, investasi awal adalah Rp100 juta.
Proyek
Content B - 70% itu diperkirakan berumur 5 tahun. Depresiasi aset tetap tiap
tahunnya adalah Rp18,8 juta.Diperkirakan nilaijualneto alas aset tetap
pada
Content akhir umur proyek adalah nol,sepertinilai bukunya. Analisis
C - 30%

terhadap proyek menghasilkan laba bersih menurut akuntansi setiap


Content D - 90%
tahunnya sebesar Rp7 juta. Laba bersih proyeksiannya (dimodifikasi
untuk kepentingan analisis investasi) adalah sebagai berikut.
Keterangan :
Penjualan ........................................................................................................... Rp 45,00 juta
Beban selain depresiasl .......................... Rp10,00 juta
Beban depreslasi................................ 18,80 juta 28,80 juta (-)
Laba sebelum bunga dan pajak ........................................................................... Rp 16,20 juta
Beban bunga ............................................................................................. 7,20 juta (-)
Laba sebelum pajak ............................................................................................. 9,00 juta
Pajak atas Jaba 30% ............................................................................................. 2,70 juta (-)
Laba bersih ............................................................................................ Rp 6,30 juta

Diinformasikan bahwa seluruh pos diatas, selaindepresiasi, adalah tunai. Hitunglah arus-masuk kas
neto dari operasi setiap tahunnya
Berdasar pada persamaan (1), arus-masuk kas neto darl operasti set1ap tahunnya adalah Rp30,14juta
seperti peirhitungan berikut.
AKO = Laba Setelah Pajak + Depresiasl + Bunga (1- tarif pajak)...(1)
= 6,30 juta + 18,80 juta + 7,20juta (1-30%)
= 6,30juta + 18,80 juta + 5,04 juta
= 30,14 juta
Perhitungan di atas dapat dicek kembali dengan menyusun proyeksian
yang hanya memasukkan unsur tunai sebagai berikut.
Penjualan (tunai) .......................... .................. Rp45,00 juta
Beban selain depresiasi dan bunga (tunai) ........... 10,00 juta (-)
Laba tunai sebelum pajak .................................. Rp35,00 juta
Pajak atas laba operasi30% x (Rp35 Juta – Rp18,80*) 4,86 juta (-)
Arus kas bersih dari operasi .................................. Rp30,14 juta
 
Rp18,80 juta adalah beban depresiasi. Beban depresiasi termasuk beban
operasi nontunai yang dapat mengurangi pajak atas laba sehingga pajak
harus dihitung dari laba operasi tunai dikurangi beban depresiasi.
Disinvestasi merupakan kegiatan untuk mengakhiri proyek
investasi. Misalnya adalah membongkar pabrik dan menjualnya.
Arus­masuk kas pada tahap ini berupa nilai residu hasil
penjualan pabrik. Nilai residu bukanlah nilai buku menurut
akuntansi keuangan, melainkan jumlah arus-masuk kas neto
(setelah dikurangi beban pelepasan tunai) yang diperoleh dari
penjualan investasi yang diberhentikan. Termasuk dalam
perhitungan arus kas dari disinvestasi ini adalah kembalinya
modal kerja yang dahulu diperlukan pada investasi awal. Jadi,
disinvestasi pada contoh sebelumnya adalah Rp6 juta.
Metoda-metoda untuk Analisis Investasi, meliputi:

a da l ah –
, s
Va lue) nai aru
Pe sent i la i tu
Net itung as.n
V (
da NP mengh eluar k
o
Met da yang n arus-k k at
o
met k kas d
a n g
n ti
01 mas
u

a d
h taks
ala yek.
i ra

t u r n), tu pro
Of Re h sua kan
te o l e uh
al Ra diper d
t
ibu i
ter n n g ng
ya nvestas
In ya u
I R R ( turn) ya
t
wak bali i
tod a
n ( re a m an p kem
Me tunga a da
l
lah menutu
n od , pat
keu
02 eri da
kP
ac tuk
Payb
oyek un
od a pr
Met sebuah
oleh ya.
03 awa
ln
METODA NPV DAN BIAYA MODAL
Selisih antara nilai tunai arus-masuk kas dan nilai tunai arus-keluar kas disebut nilai tunai neto (NPV). Untuk menentukan nilai tunai
arus kas digunakan tingkat diskonto tertentu. Tingkat diskonto untuk analisis investasi adalah sebesar cost of capital atau biaya
modal.
Biaya Modal
Jika sumber daya diperoleh dengan mengeluarkan saham
Biaya modal adalah biaya bagi perusahaan untuk (sumber pendanaan berasal dari pemegang saham), biayanya
menggunakan sumber daya yang diperlukan berupa dividen yang diminta oleh pemegang saham. Perusahaan
untuk kepentingan investasi. Jika sumber daya juga dapat menggunakan sumber daya dari laba ditahan, yakni
diperoleh dari pinjaman, biayanya berupa bunga laba kumulatif yang diperoleh pada tahun-tahun lalu yang tidak
yang ditanggung untuk menggunakan dana atau belum dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
pinjaman tersebut. Oleh karena terdapat pajak Biaya untuk menggunakan laba ditahan minimum sebesar
penghasilan atas laba perusahaan, biaya dividen seandainya laba itu dibagikan kepada pemegang saham.
pinjaman dinyatakan setelah pajak tersebut.

Jika perusahaan menggunakan kombinasi sumber daya dari


Misalnya, jika seluruh jumlah pendanaan adalah Rp100
pinjaman, setoran modal, dan laba ditahan, penghitungan
juta, sedangkan jumlah pinjaman adalah Rp20 juta, bobot
biaya modalnya merupakan rerata berbobot dari pelbagai
utang tersebut adalah 20% (20 juta : 100 juta x 100%).
sumber pendanaan tersebut. Bobot yang dimaksud adalah
Biaya pendanaan dinyatakan dalam persentase.
jumlah relatif masing-masing sumber pendanaan terhadap
Misalnya,jika bunga atas utang Rp20 juta adalah sebesar
seluruh jumlah pendanaan.
Rp2 juta, biaya pinjaman dinyatakan sebagai 10% (2
juta : 20 juta x 100%). lstilah untuk biaya modal rerata Keterangan:
berbobot itu adalah weighted average cost of capital bU = bobot utang
rU = biaya atas utang
(WACC) dan dinyatakan dalam persentase dengan t = tarif pajak penghasilan

D
formula sebagai berikut: bS = bobot modal setoran pemegang saham
 WACC = bUrU (1-T) + bSrS + bLrL…………………… rS = biaya atas modal saham

D
bL = bobot laba ditahan
(2)

D
rL = biaya atas laba ditahan
Contoh Menghitung WACC (Weighted Average Cost Of Capital):
Misalkan sebuah perusahaan berencana untuk melakukan investasi Rp500 juta dengan rencana
pendanaan dan biaya modal sebagai berlkut: (i) pinjaman jangka panjang Rp100juta, berarti bobotnya
20%; (ii) setoran modal pemegang saham dengan emisi saham baru Rp350 juta, berarti bobotnya 70%,
dan (iii) laba ditahan Rp50 juta, berarti bobotnya 10%. Kreditor mensyaratkan biaya pinjaman 12% per
tahun dan pemegang saham mensyaratkan return minimal sebesar 9% atas setoran modal baru. Untuk
laba yang belum dibagikan, investor mensyaratkan untuk diinvestasikan dalam proyek yang return-nya
minimal 9%. Hitunglah WACC jika tarif PPh adalah 40%.
Metoda NPV
Sebagaimana telah disinggung, metoda NPV menghitung nilai tunai neto atas arus
kas proyek sepanjang umurnya. Formula NPV adalah sebagai berikut:

Dalam analisis selalu diasumsikan bahwa arus-masuk kas neto setiap periodanya terjadi
pada akhir perioda tetapi dalam kenyataan arus kas, baik masuk maupun keluar, terjadi
menyebar di sepanjang perioda dari awal sampai akhir perioda.
Arus-masuk kas neto pada persamaan (3) adalah berasal dari operasi sepanjang umur
proyek ditambah dengan disinvestasi pada akhir umur proyek. Contoh penggunaan
metoda NPV adalah sebagai berikut.
1. NPV PADA PROYEK EKSPANSI KE PRODUK BARU
Misalkan sebuah perusahaan semula hanya bergerak Di bidang cleaning service yang terbatas pada jasa
membersihkan gedung bertingkat. Kini, la ingin memasukl jasa memotong rumput untuk kebun­-kebun
pribadi. Untuk itu, ia mempertimbangkan investasi pada mesin pemotong rumput dengan umur 5 tahun.
Diperkirakan harga beli mesin sampai siap untuk dioperasikan adalah Rp750 juta. Di samping itu,
dibutuhkan juga modal kerja di awal investasi sebesar Rp50 Juta. Menurut prediksi, arus-masuk kas dari
operasi dari tahun pertama sampai tahun ke-5 adalah sebagai berikut secara berturut-turut: Rp150 juta,
Rp200 juta, Rp250 juta, Rp300 juta, dan Rp300 juta. Nilai residu mesin (harga jual diakhir umur proyek)
neto diperkirakan hanya Rp15 juta. Pada akhir umur proyek perusahaan akan menerima kembali modal
kerja Rp50 juta. Hitunglah NPV proyek di atas jika diperkirakan biaya modal atau cost of capital adalah
10%.

NPV = - 800 juta + 150 juta + 200 juta + 250 juta + 300 juta + 365 juta
(1,10)1 (1,10)2 (1,10)3 (1,10)4 (1,10)5
NPV = - 800 juta + 921,02 juta
= Rp121,02 juta

50%
2. INVESTASI PENGGANTIAN
lnvestasi penggantian adalah investasi untuk mengganti peralatan lama dengan yang baru. lnvestasi
awal (initial investment) pada proyek penggantian adalah seluruh pengeluaran yang diperlukan untuk
memperoleh peralatan baru dikurangi dengan nilai residu peralatan lama. Nilai residu bukanlah nilai buku
menurut akuntansi, melainkan harga jual neto yang dapat diperoleh dari pelepasan peralatan lama.
Adapun arus-masuk neto tahunannya adalah jumlah penghematan yang diperkirakan dapat diperoleh
dari peralatan pengganti.
Contoh :
Umpamakanlah sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengganti mesin pemotong
rumput yang lama dengan yang baru. Mesin lama masih dapat digunakan sampai 2 tahun lagi dengan
biaya operasi tunai pertahunnya Rp2,5 juta. Nilai buku mesin lama saat ini adalah Rp 10 juta, namun
hanya dapat dijual dengan harga Rp4 juta setelah dikurangi dengan ongkos jual. Mesin baru untuk
pengganti memiliki masa manfaat 2 tahun dengan biaya operasi tunai per tahunnya hanya Rp 1,5 juta.
Harga mesin baru adalah Rp6 juta. Pada akhirnya tahun ke-2 mesin pengganti masih memiliki nilai residu
Rp 300 ribu. Hitunglah NPV proyek penggantian diatas jika produktifitas kedua mesin sama untuk dua
tahun ke depan dan cost of capital-nya 10%.

NPV = - 2 juta + 1 juta + 1,3 juta


(1,10)1 (1,10)2
NPV = - 2.000.000 + 909.909,91 + 1.074.380,17
= - 16.528,93 juta
3. MAKNA NPV DAN ATURAN KEPUTUSAN
Dengan menggunakan metoda NPV, sebuah proyek
mungkin menghasilkan NPV positif, negatif, ataupun
nol. NPV positif menunjukkan bahwa proyek
menghasilkan nilai tunai arus-masuk yang lebih
besar daripada investasi awalnya. Dengan
demikian, proyek menguntungkan. Jika sebuah
proyek menghasilkan NPV negatif, proyek tersebut
tidak rnenguntungkan sebab arus-masuk kas masa
depan setelah dinilaitunaikan tidak dapat menutup
investasi awal. Berdasar makna NPV seperti itu,
aturan keputusan investasi adalah sebagai berikut.

1 2 3

Jika NPV Jika NPV Jika NPV


adalah adalah sama
positif, negatif, dengan nol,
proyek proyek proyek masih
diterima. ditolak. mungkin
diterima.
METODA INTERNAL RATE OF RETURN
Menentukan IRR Proyek
Internal rate of return atau IRR adalah taksiran tingkat keuntungan (return) yang diperoleh suatu
proyek.  Jika IRR sebuah proyek adalah 10%, proyek tersebut berarti menghasilkan keuntungan
10%.  Tentu, 10% adalah perhitungan jangka panjang selama umur proyek, bukan keuntungan
tahun tertentu.  Secara teknis, IRR dapat diterapkan sebagai suatu tingkat pengembalian yang
membuat nilai tunai arus masuk kas neto selama umur proyek sama dengan investasi awalnya. 
Oleh karena itu, tingkat keuntungan tersebut adalah yang membuat NPV suatu proyek sama
dengan nol. Formula untuk metoda IRR adalah sebagai berikut.

Contoh:
 Penggunaan metoda IRR: Sebuah proyek membutuhkan investasi awal Rp100 juta.  
Diperkirakan umur proyek selama 3 tahun dengan taksiran arus-masuk kas neto setiap tahunnya
Rp37,171 juta.  IRR-nya adalah 4% perhitungan berikut.

Menurut Bab 13, kasus di atas dapat diperlukan dengan menggunakan tabel anuitas (Tabel 13.3)
sehingga kita perlu mencari paktor bunga pada n = 3, faktor bunganya dihitung sebagai berikut.
Metoda coba-coba untuk mencari IRR
Dengan IRR = 4%, jumlah suku kanan adalah
Perlu di ingatkan di slni bahwaTabe3.3 hanya dapat dlgunakan Rp17.011.834,32.  Angka ini lebih besar dari jumlah suku kiri
ketika arus-masuk kas setiap periodenya berupa anuitas biasa.la Rp16.780.045,35.  Ini berarti IRR 4% terlalu kecil.  Lalu kita
tidak dapat menyelesaikan kasus ketika arus-masuk kas coba lagi dengan IRR = 6%, misalnya.  Hasil (perhitungan
berbeda-beda antar penoda.Dalam kasus demikian, analisis tidak dicantumkan di sini) adalah Rp16.553.933,78.  Jumlah
dilakukan  dengan menggunakan metoda coba-coba. Metoda lnid ini lebih kecil dari jumlah di suku kiri.  Jadi, IRR 6% terlalu
ilakukan dengan mencoba menghitung nilai tunai arus-masuk kas besar.  Marilah kita coba lagi dengan IRR 5%.  Dengan IRR
neto dengan IRR misalnya5%. 5%, setelah dimasukkan ke dalam persamaan di
atas, ternyata jumlah suku kanan sama dengan jumlah di
CONTOHNYA: suku kiri.  Ini artinya IRR adalah 5%. 
Sebuah investasi membutuhkan investasi awal Rp16.780.045,35
dengan umur 2 tahun.  Arus-masuk kas tahun ke-1 adalah Rp10  Metoda ini membutuhkan waktu dan kesabaran yang luar
juta dan tahun ke-2 adalah Rp8 juta.  Hitunglah IRR-nya dengan biasa dan digunakan ketika kalkulator keuangan dan
metoda coba-coba. Percobaan pertama kita, misalkan, perangkat lunak spreadsheet seperti Microsoft Excel belum
menggunakan IRR = 4%.  Perhitungan dan hasilnya adalah muncul.  Kini, pembaca dapat menggunakan kalkulator dan
sebagai berikut.  perangkat lunak tersebut.  Dengan menggunakan fungsi IRR
di kedua produk teknologi canggih tersebut kita dapat
dengan cepat memperoleh IRR dengan pola arus kas seperti
apa pun, perioda berapa pun, dan jumlah berapa pun. 
Silakan pelajarilah sendiri cara mengoperasikan fungsi IRR
di kedua produk tersebut.
MAKNA IRR DAN ATURAN KEPUTUSAN

IRR 10% menunjukkan bahwa proyek menghasilkan return jangka panjang sebesar 10%. Andaikan
sebuah proyek menghasilkan return 10% padahal cost of capital-nya hanya 8%, proyek tersebut
berarti menguntungkan sebab kembalian dari proyek melampaui biaya modalnya. Jika terjadi IRR
lebih kecil dari cost of capital-nya, berarti proyek menderita kerugian. Berdasarkan pengertian
seperti tiu, aturan untuk menerima atau menolak proyek sebagai berikut.
1. Jika IRR > cost of capital, proyek diterima.
2. Jika IRR < cost of capital, proyek ditolak.
3. Jika IRR = cost of capital, proyek masih mungkin untuk diterima.

Ketika IRR = cost of capital, proyek akan menghasilkan NPV = 0. Jadi, aturan keputusan untuk IRR dan
NVP menjadi konsisten. Ingatlah kembali bahwa IRR adalah tingkat keuntungan yang membuat NPV
sama dengan nol
METODA PAYBACK PERIOD
Secara harfiah arti payback period adalah perioda pembayaran kembali.
Sebagai sebuah metoda payback periode adalah lamanya waktu yang
dibutuhkan oleh sebuah proyek untuk dapat menutup kembali investasi
awalnya. Andaikan sebuah proyek mengahsilkan arus masuk kas yang
sama setiap periodanya (berarti merupakan anuitas)
Payback period nya dihitung dengan rumus investasi awal dibagi arus
masuk kas neto (AMKN) seperti berikut:

Payback Period = Investasi Awal


AMKN Periodik
CONTOH
Sebuah usulan proyek membutuhkan
investasi awal Rp 80 jt. Diperkirakan Karena arus periodiknya adalah tahu-
proyek ini berumur 5 tahun dan nan, payback period 4 artinya 4 tahun,
menghasilkan arus masuk kas neto artinya lamanya waktu yang dibutuhkan
setiap tahunnya Rp 20 jt. Hitunglah untuk kembalinya investasi awal adalah
payback period nya: 4 tahun.
Perhatikanlah bahwa proyek ini beru-
Payback Period = 80 jt
20 jt mur 5 tahun sehingga seluruh arus ma-
=4 suk kas bersih di tahun ke 5 merupakan
keuntungan proyek.

Untuk proyek dengan arus masuk kas


neto yng tidak sam antar periodanya
rumus ini tidak dapat digunakan.
Untuk itu kita harus menghitung untuk
Lorem ipsum
setiap akhir tahunnya, jumlah investasi
yang belum terpulihkan oleh arus ma-
suk kas periodik.
CONTOH
Sebuah calon proyek dengan umur 5
tahun membutuhkan investasi awal
Rp 80 jt. Arus masuk kas neto dari
tahun ke 1 sampai tahun ke 5 seba-
gia berikut:
Rp 40 jt, Rp 30 jt, Rp 20 jt, Rp
10 jt, dan Rp 5 jt
Hitunglah payback period
proyek tersebut, payback pe-
riod adalah 2,5 tahun.
METODA DISCOUNTED PAYBACK
PERIOD

Menurut metoda ini semua arus masuk kas neto setiap periodan-
nya dinilai tunaikan lebih dahulu dengan cost of capital, setelah itu
barulah dihitung payback periodnya. Untuk kasus terakhir nilai tu-
nai masing-,masing arus masuk dengan cost of capital 10% adalah
sebagai berikut:
Dengan memper-
timbangkan nilai
waktu
uang,payback pe-
riod menjadi seperti
perhitungan
berikut:
Makna payback period dan kriteria keputusan

Payback period adalah lamanya waktu yang dibutuhkan


bagi suatu proyek untuk dapat mengembalikan investasi
awalnya. Jadi jika payback period dihitung 3 tahun ini be-
rarti bahwa investasi awal akan kembali dalam waktu 3
tahun. Sisa waktu proyak jika masih ada merupakn perioda
yang tinggal menikmati keuntungan.
Maka kriteria keputusan pada metoda payback period
ataupun discounted payback period adalah payback peri-
ode maksimum yang ditetapkan oleh managemen. Jika
payback perod atau discounted payback period suatu
proyek lebih rendah dari pada perioda maksimunya, proyek
diterima
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai