Anda di halaman 1dari 11

Dasar-dasar akuntansi

PIUTANG
Akhmad adhamaly
Misbahul umam
itaoktavia
Piutang menurut para ahli
menurut Haryono Yusup (2001:52) beliau mengemukakan bahwa:
“Piutang adalah hak untuk menagih sejumlah uang dari sipenjual
kepada sipembeli yang timbul karen adanya suatu transaksi”.

Munawir (2004:15) berpendapat bahwa: ”Piutang dagang adalah


tagihan kepada pihak lain (kepada kreditor atau langganan)
sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara
kredit.”

Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002:81) yaitu bahwa


“Piutang adalah aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul
sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit”.
Klasifikasi piutang
Piutang merupakan aktiva lancar yang diharapkan
dapat dikonversi menajdi kas dalam waktu satu
tahun dalam satu periode akuntansi. Piutang pada
umumnya timbul dari hasil usaha pokok
perusahaan. Namun selain itu piutang dapat juga
ditimbulkan dari adanya usaha diluar kegiatan
pokok perusahaan.

Tagihan yang dimiliki


oleh perusahaan
Tagihan-tagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis disebut
piutang.

Tagihan-tagihan yang didukung dengan janji tertulis disebut


piutang”

Sebagai tambahan Zaki Badriwan (2000:124) mengklasifikasikan lagi piutang dalam


beberapa judul sebagai berikut:
1. Piutang dagang usaha
2. Piutang bukan dagang
3. Piutang penghasilan
Faktor yang
mempengaruhi
Besarnya piutang
1.volume penjualan kredit
2.syarat penjualan kredit
3.Ketentuan tentang pembatasan kredit Dalam penjualn kredit
4.kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang
5.kebiasaan membayar dari para pelanggan
kemudian jumlah piutang ditentukan oleh
1.Volume Penjualan Makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualn
makin besar pula investasi dalm piutang.
2.Rata-rata waktu antara penjualan dan penagihan atau rata-rata jangka waktu
pengaihan.
utaran piutang
Perp r a n P iu ta n g K e l a n c a ra n pe
in
n e
v e
ri
s
m
ta
a
s
a
i
n
d
p
a
i
l
u
a
t
m
a n g

Perpu ta t id a k n y a a .
u r a n b a ik r p u tr a n n y
ng u k a t p e
dan pe t ah u i d a r i ti n g k
r i m a a n
a p a t d i k e a s a p e n e
piutang d g a d a l a h m a s a - m
r io d e
a n p iu ta n s e la m a p e
Perpu ta r us a h a a n
s u a tu p e r s u a tu
a n g d a r i p a t d a l a m
piut g y a n g te r da
p ut a r.
tu . P i u ta n d a a n b e r
terte n d a l a m k e a
a n s e la l u ra p a k a li
a a n a k u k a n b e
perusah n g a k a n m e n u n j
u t d a p a t
r a n p iu ta n g te r se b
Perputa u l s a m p a i p iu ta
a n .
y a n g ti m b p e ru s a h a
piuta n g d a la m k a s
e m b a li k e
tertagih k

Perputaran piutang menurut


ahli
Perputaran piutang menurut S. Menurut Darsono (2004:59) memberikan
Munawir (2004:75) yaitu : keterangan mengenai perputaran piutang
“Posisi piutang dan taksiran waktu sebagai berikut :
pengumpulannya dapat dilihat dengan “Perputaran piutang adalah seberapa kali
menghitung perputaran piutang saldo rata-rata piutang dikonversikan ke
tersebut (turn over receivable). Yaitu dalam kas selam periode tertentu”.
dengan membagi total penjualan
kredit (netto) dengan piutang rata-
rata”.
kerugian
Resiko
piutang

Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri


(2002:81) yaitu :
Setiap usaha yang kita jalankan akan selalu
Kebijakan penjualan kredit akan
mengandung resiko yang tidak dapat kita hindari.
menimbulkan resiko bagi perusahaan
Dalam hal ini resiko hanya bisa dikendalikan agar
akan tidak dapat ditagihnya sebagian
berada di batas yang wajar. Resiko yang timbul
atau bahkan mungkin seluruh dari
karena transaksi penjualan secara kredit disebut
piutang. Oleh karena itu maka perlu
resiko kerugian piutang.
memperhitungkan biaya resiko tidak
dapat ditagihnya piutang tersebut dalam
bentuk bad debt expense.
Pengelompokan piutang

1. Piutang Wesel/Notes Receivable atau Wesel Tagih, yaitu


tagihan yang didukung oleh instrument kredit resmi seperti
Promes. Promes adalah janji tertulis untuk membayar uang
pada tanggal tertentu tanpa syarat.

2. Piutang Usaha Biasa yaitu tagihan yang didukung


oleh bukti usaha biasa biasa seperti faktur atau bukti
bahwa perusahaan telah menjual barang/jasa ke fihak
yang berhutang (debitur).
Timbulnya piutang dan
akuntansinya Piutang dapat
timbul karena menjual
barang/jasa atau karena
Piutang perusahaan memberi pinjaman
ke perusahaan lain. Umumnya
usaha biasa
piutang dicatat pada saat
timbulnya yaitu setelah
perusahaan menyerahkan
baran/jasa yang dijual.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai